Ulkus Mole: Haemophilus Ducreyi Dengan Gejala Klinis Khas Berupa Ulkus Nekrotik Yang Nyeri Pada
Ulkus Mole: Haemophilus Ducreyi Dengan Gejala Klinis Khas Berupa Ulkus Nekrotik Yang Nyeri Pada
Ulkus mole; sering disebut juga sebagai chancroid, soft sore, soft chancre;
merupakan suatu penyakit infeksi genitalia akut, setempat disebabkan oleh
Haemophilus ducreyi dengan gejala klinis khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada
tempat inokulasi dan sering disertai dengan supurasi kelenjar getah bening regional.
Ulkus mole merupakan golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual,
kadang karena autoinokulasi, dan kebanyakan ditemukan di negara berkembang
dengan tingkat sosial ekonomi rendah.
Etiologi
Gejala klinis
Masa inkubasi penyakit pada pria antara 2-35 hari, dengan rata-rata waktu 7
hari. Sedangkan pada wanita sulit ditentukan karena sering asimptomatik. Penyakit
lebih sering mengenai pria heteroseksual dibandingkan homoseksual. Port d’entrée
bakteri adalah daerah yang sering atau gampang terkena abrasi, erosi, ekskoriasi yang
dapat disebabkan oleh trauma, infeksi lain, iritasi karena hygiene perorangan buruk.
Pada pria umumnya mengenai preputium, meatus uretra eksternus, sulcus
coronarius, frenulum penis dan phalus. Pria yang tidak disunat berisiko tinggi
terinfeksi Haemophilus Ducreyi. Pada wanita sering mengenai fourchette, sekitar
meatus uretra, dan labia minora, klitoris, vestibuli.
Ulkus mole tidak memberikan gejala prodromal sebelum timbul ulkus maupun
gejala sistemik. Pada penderita pria keluhan utama berhubungan dengan ulkus dan
adenopati inguinal yang menyertainya. Lesi awal berupa papul kecil dengan eritema
ringan. Bagian sentral papul akan berpustulasi dan cepat mengalami erosi, dan dalam
48 jam akan membentuk ulkus yang diliputi eksudat nekrotik kuning keabuan. Ulkus
ini bersifat multipel, sangat nyeri bila terkena pakaian atau urin, tepi tidak rata atau
bergaung, berbatas tegas dikelilingi eritema ringan. Dasar ulkus kotor, rapuh, mudah
berdarah dan nekrotik. Diameter ulkus berkisar antara 2-3 cm. Ulkus dapat menyebar
ke perineum, anus, skrotum, paha atau abdomen bagian bawah karena autoinokulasi.
Ukus mole pada dorsum penis Ulkus mole pada labia minora
Pada wanita, ulkus mole sering tidak memberikan gejala karena tidak disadari
sehingga baru datang berobat setelah penyakit dalam keadaan lanjut. Keluhan pada
wanita kadang tidak berhubungan dengan ulkusnya seperti disuria, dispareunia, duh
vagina, nyeri saat defekasi. Lesi tidak senyeri pada pria dan dapat menyebar ke
intravaginal, serviks, perineum, anorektum, orofaring, conjunctiva, mammae, digiti.
Jenis-jenis ulkus mole
1. Giant chancroid
Ulkus kecil yang meluas secara cepat menutupi suatu daerah dan meluas ke tepinya
karena autoinokulasi.
2. Ulkus mole serpiginosum
Beberapa lesi yang berkonfluensi dan membesar akibat perluasan dan autoinokulasi,
bersifat destruktif.
3. Dwarf chancroid
Lesi sangat kecil menyerupai lesi herpes genitalis dengan dasar tidak teratur dan tepi
berdarah.
4. Ulkus mole gangrenosum (phagedenic)
Varian ulkus mole disertai dengan superinfeksi oleh bakteri fusospirochaeta sehingga
menimbulkan ulkus phagedenic yang menyebabkan destruksi jaringan yang cepat dan
dalam.
5. Transient chancroid (chancre mou valant)
Ulkus kecil yang sembuh spontan dalam waktu beberapa hari diikuti timbulya
limfadenitis regional akut 2-3 minggu kemudian.
6. Ulkus mole folikularis (follicular chancroid)
Ulkus kecil multipel yang timbul pada folikel rambut. Lesi superfisial pada vulva dan
daerah sekitar genital yang berambut.
7. Ulkus mole papular (ulcus molle elevatum)
Diawali dengan papul yang berulserasi dan granulomatosa. Gambaran menyerupai
donovanosis atau kondiloma lata sifilis stadium II.
Komplikasi
1. Adenitis inguinal (bubo inflamatorik)
Komplikasi pada 50% kasus. Bila tidak diobati bubo akan pecah dan menimbulkan
sinus yang kemudian menjadi ulkus chancroid.
2. Ulkus mikstum (mixed chancre)
Infeksi campuran dengan sifilis. Gambaran awal seperti ulkus mole lama kelamaan
nyeri berkurang dan lebih indurasi.
3. Infeksi campuran
Infeksi penyerta dengan Borrelia vincenti sehingga ulkus makin destruktif.
4. Fimosis atau parafimosis
Terjadi karena sikatrisasi pada lesi di preputium.
5. Fistula
Fistula uretra terjadi jika ulkus di glans penis ditandai dengan nyeri saat miksi dan
lama kelamaan menyebabkan striktur uretra. Pada wanita dapat terjadi fistula
rectovagina.
Sumber pustaka:
- Makes, W.I. 2003. ulkus mole. Dalam: Penyakit Menular Seksual.edisi 2. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI. Hal 104-109
- Judanarso, J. 2002. ulkus mole. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal 396-399
- http://www.smu.edu/healthcenter/ST12005_files/slide0055.image052.jpg
- http://www.med.cmu.ac.th
- http://www.siamhealth.net/disease/infectious/std/chancroid%20.htm
TUGAS
ILMU PENYAKIT KULIT
DAN KELAMIN
ULKUS MOLE
OLEH:
Ivan Jethro Oslan
0110019
PEMBIMBING:
Dr. Dian Puspitasari, SpKK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2006