Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Konsep Dasar Kimia

Dosen Pengampu :
Nurhairani, S.Pd. M.Pd.

Disusun Oleh :
NAMA :NIKEN D.A.P SILALAHI
NIM : 4193141036
JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI D 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

THUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
rahmat –Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas Critical Book Report ini
tepat pada waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penulisan ini.
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Perkembangan Peserta
Didik” yang diterbitkan oleh Unimed Press, mulai dari identitas buku, keunggulan dan
kelemahan, serta kesimpulan dan saran.
Penulis sadar bahwa penulisan Critical Book Report ini masih belum sempurna dan
masih perlu bimbingan agar penulisan lebih baik kedepannya, untuk itu penulis bersedia
menerima kritik dan saran.

Akhir kata saya berharap Critical Book Report ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca. Terima kasih.

Medan, September 2019

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi kepribadian bukanlah hal yang baru diketahui orang. Cabang ilmu
pengetahuan yang disebut psikologi kepribadian sebenarnya sudah lama diusahakan
oleh para ahli, hanya saja sering dipakai dengan beda penyebutan atau beda nama.
Perkembangan merupakan bagian dari psikologi kepribadian. Perkembangan peserta
didik merupakan bagian dari ilmu psikologi yang harus dimiliki oleh seorang calon
pendidik atau seseorang yang akan berpotensi menjadi seorang guru. Hal ini
diharapkan agar individu yang akan menjadi calon seorang guru dapat meningkatkan
kemampuan profesional dalam bekerja dan mampu mengembangkan potensi peserta
didik semaksimal mungkin.
Dengan mempelajari psikologi kepribadian melalui pelajaran perkembangan
peserta didik maka seseorang yang akan berpotensi menjadi tenaga pendidik mampu
mengaplikasikannya dalam dunia kerja di kemudian hari.

2.1 Tujuan Penulisan CBR

Adapun tujuan dari penulisan CBR ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas Critical Book dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk membahas lebih dalam tentang perkembangan peserta didik
3. Untuk melatih diri agar berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari buku.

3.1 Manfaat CBR

Critical Book Review ini bertujuan untuk:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
3. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
4. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ilmu psikologi perkembangan
khususnya perkembangan peserta didik
5. Melatih penulis untuk berpikir kritis
BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
A. Buku utama
Judul : Perkembangan Peserta Didik
Penulis : Dra. Rahmulyani, M.Pd.,Kons
Penerbit : Unimed Press
Cetakan : Ketujuh
ISBN :978-602-7938-35-7
Tahun Terbit :2015
Jumlah Hal : 191
B. Buku Pembanding
Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
Penulis : Prof. Dr. Sudarwan Danim
Penerbit : ALFABETA, cv
Cetakan : Kedua
ISBN : 978-602-8800-43-3
Tahun Terbit : 2010
Ukuran Buku : 16 x 24 cm
Jumlah Hal :182

2.2 Ringkasan Buku


BAB I (HAKEKAT PERKEMBANGAN)
a. Pengertian dan ciri-ciri perkembangan
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan- perubahan progressif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan
dapat diartikan sebagai ‘perubahan yang progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati”.
Perkembangan itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: terjadinya perubahan
dalam, perubahan dalam proporsi, lenyap tanda-tanda lama dan diperolehnya tanda-
tanda baru.
b. Prinsip-prinsip perkembangan
Perkemangan memiliki beberapa prinsip, yaitu: perkembangan merupakan
proses yang tidak pernah berhenti (never ending process), semua aspek
perkembangan saling memengaruhi, perkembangan mengikuti pola, perkembangan
terjadi pada tempo yang berlainan, setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas,
setiap individu yang normal akan mengalami tahap/ fase perkembangan, serta
prinsip kematangan.
c. Fase-fase perkembangan
1. Pengertian Dan Kriteria Dalam Menentukam Fase Perkembangan
Fase perkembangan adalah penahapan atau pembabakan rentang perjalanan
kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku
tertentu. Para ahli menggolongkan fase perkembangan ini ke dalam 3 tahap,
yaitu: tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis, tahap perkembangan
berdasarkan analisis didaktis, tahap perkembangan berdasarkan analisis
psikologis.
2. Kritetia Penahapan Perkembangan
Kriteria penahapan perkembangan dibagi menjadi 4, yaitu: masa usia pra
sekolah, masa usia sekolah dasar, masa usia sekolah menengah, masa usia
kemahasiswaan.

BAB II (TEORI PERKEMBANGAN)


a. Teori-Teori Psikoanalisis
Menurut teori ini, proses perkembangan berlangsung secara tidak disadari
atau di luar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi. Ada dua teori yang
menyoroti teori psikoanalisis ini, yaitu: teori Freud dan teori Erikson.
b. Teori-Teori Kognitif
Teori kognitif ini menekankan pada pikiran-pikiran yang disadari. Ada tiga
teori paling penting dalam teori kognitif ini, yaitu: teori perkembangan kognitif
menurut Piaget, teori kognitif sosio-budaya menurut Vygotsky dan teori pemrosesa
n informasi.
c. Teori-Teori Perilaku dan Kognitif Sosial
Teori ini menekankan peranan pengalaman lingkungan dan perilakuyang
teramati dalam memahami perkembangan remaja. Ada dua factor yang ditekankan
dalam teori ini, yaitu: Behaviorisme Skinner menekankan studi ilmiah mengenai
respon perilaku yang teramati serta determinan-determinan lingkungan dan teori
kognitif social yang menyatakan bahwa perilaku, lingkungan dan kognisi
merupakan factor-faktor penting dalam perkembangan.
d. Teori Kontekstual Ekologis
Pendekatan ini menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan. Teori ini mengidentifikasikan lima system lingkungan yang
berkisar dari interaksi langsung dengan agen-agen social hingga input budaya yang
luas.
e. Orientasi Teoritis Ekletik
Teori ini tidak mengikuti sebuah pendekatan teori manapun, namun
memilih untuk menggunakan segi-segi yang dianggap paling baik dari masing-
masing teori.

BAB III (PERKEMBANGAN REMAJA)


a. Perkembangan Fisik
Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi anatara masa kanak-
kanak dengan masa dewasa.Pada masa inilah terjadi berbagia perkembangan fisik
yang pesat serta aspek –aspek kepribadian lainnya.Oleh karena itu sebagai
pendidik, perlu menghayati tahap perkembangan yang terjadi pada siswa sehingga
dapat mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan fisik pada masa ini, yaitu: factor internal yaitu factor
yang berasal dari dalam diri individu. Factor internal ini ada dua yaitu sifat
jasmaniah yang diwariskan dari orangtuanya dan kematangan. Factor eksternal
adalah factor yang berasal dari luar disi anak. Factor internal ini ada 3 yaitu,
kesehatan, makanan dan stimulasi lingkungan.
b. Perkembangan Intelektual
Intelektual yang dimaksud disini adalah kekuatan mental dimana manusia
dapat berpikir untuk menimbang, menghubungkan atau memahami sesuatu untuk
proses kognitif. Tahapan-tahapn perkembangan intelektual ini dibagi menjadi
empat tahapan, yaitu: tahap sensori-motoris, tahap praoperasional, tahap
operasioanl konkret, dan tahap operasional formal. Factor-faktor yang
memengaruhi perkembangan intelektual ini ada dua, yaitu: factor hereditas dan
factor lingkngan.
c. Perkembangan Emosi
Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu dan
setiap keadaan mental yang hebat yang sedang meluap-luap. Bentuk-bentuk emosi
ada beberapa , yaitu: amarah, kesedihan, rasa takut, krnikmatan, cinta, terkejut,
jengkel dan malu.
d. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa terkait
dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor kognitif sangat berpengaruh
terhadap kemampuan bahasa. Tahapan perkembangan bahasa ada beberapa, yaitu:
fonologi, semantik, tata bahasa, dan pragmatik. Ada beberapa faktor yang
memengaruhi perkembangan bahasa, yakni: kognisi, pola komunikasi dalam
keluarga, jumlah anak atau anggota keluarga, posisi urutan kelahiran,
kedwibahasaan (bilingualism), status sosial ekonomi keluarg serta kondisi
lingkungan.
e. Perkembangan Bakat Khusus
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan, baik dan bersifat umum maupun yang bersifat khusus.Factor-faktor
yang memengaruhi perkembangan bakat khusus anatara lainfackor internal yaitu
minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam
mengahadapu tantangan dan kegigihan atau daya juang alam mengatasi kesulitan
yang timbul. Factor eksternalnya antara lain kesempatan maksimal untuk
mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan dari orantua dan keluarga,
lingkungan tempat tinggal dan pola asauh orangtua.

BAB IV (TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA)


a. Pengertian tugas-tugas perkembangan
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada suatu periode tertentu
dari kehidupan individu dan jika berhasilakanmenimbulkan fase bahagiadan
membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
b. Jenis Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Ada sejumlah perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh
remaja, yaitu: mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan sebaya baik pria
maupun wanita, mencappai peran social pria dan wanita, menrima keadaan fisiknya
dan menggunakannya secara efektif, mencari kemandirian emosional dari orangtua
dan orang-orang dewasa lainnya, mencapai jaminan kebebasan ekonomis, memilih
dan menyiapkan lapangan pekerjaan, persiapan memasuki kehidupan keluarga,
menegmbangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk
kompetensi kewarganegaraan, mencapai an mengharapkan tingkah laku social yang
bertanggungjawab dan memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan system etika
sebagai pedoman tingkah laku.
c. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga
Secara teoritis, masa remaja dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase
pertama adalah pubertas dan fase kedua adalah adolesens.Fase pertama
menitikberatkan pada perkembangan fisik dan seksual, serta pengaruhnya pada
gejala- gejala psikososial.Sedangkan fase kedua menitikbertkan pada aspek-aspek
nilai, moral, pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan.

BAB V (KEBUTUHAN DA PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA)


a. Teori Kebutuhan
Teori yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan
olrh Abraham H. Maslow mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak
pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia kepuasaan itu
sifatnya sementara, jika suatu kebutuhan sudah terpuaskan maka kebutuhan-
kebutuhan lainnya akan muncul menuntut pemuasan dan begitu seterusnya.
Maslow mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling dasar sampai yang
paling tinggi, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan ingin rasa aman, kebutuhan
rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan penghargaan, kebutuhan ingin rasa
tahu, kebutuhan estetik, kebutuhan pertumbuhan dan kebutuhan aktualisasi diri.
b. Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya
Kekhasan dalam fase perkembangan remaja dibandingkan dengan fase
perkembangan lainnya adalah membawa konsekuensi pada kebutuhan yang khas
pula pada mereka. Menurut Garrison (Andi Mapiarre, 1982) setidaknya ada tujuh
kebutuhan khas remaja, yaitu: kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan
keikutsertaan dan diterima dalam kelompok, kebutuhan untuk berdiri sendiri,
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, kebutuhan
untuk dihargai dan kebutuhan memperoleh falsafah hidup.
c. Perbedaan Kebutuhan Remaja Usia Sekolah Menengah
Setiap manusia melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok
besar, yaitu: viscerogenic (kebutuhan secara fisiologis), dan psychogenic
(kebutuhan sosial). Kebutuhan viscerogenic adalah kebutuhan untuk makan,
minum, bernafas dan lain sebagainya yang berorientasi pada kebutuhan untuk
mempertahankan hidup. Sedangkan kebutuhan psychigenic adalah kebutuhan
social.
BAB VI (PERKEMBANGAN KONSEP DIRI)
a. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adala gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan,
pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.
b. Dimensi Konsep Diri
Para ahli psikologi juga berbeda pendapat dalam menetapkan dimensi-
dimensi konsep diri. Namun, secara umum ada sejumlah ahli menyebutkan 3
dimensi konsep diri dengan istilah yang berbeda- beda. Calhoun dan Acocella
(1993) menyebutkan 3 utama konsep diri yaitu: pengetahuan, pengharapan, dan
penilaian. Paul J. Centi (1993) menyebutkan 3 utama konsep diri yaitu: dimensi
gambaran diri, dimensi penilaian diri, dan dimensi cita- cita diri. Sebagian ahli lain
menyebutnya dengan istilah : citra diri, harga diri, dan diri ideal.
c. Factor-Faktor Yang Memengaruhi Konsep Diri
Konsep diri adalah inti dari pola kepribadian atau gambaran yang dimiliki
orang tentang dirinya (Hurlock, 1995). Beberapa factor yang memengaruhi konsep
diri remaja, yaitu: usia kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubungan
keluarga, teman-teman sebaya, krestivitas dan cita-cita.
d. Perkembangan Konsep Diri Remaja
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa
pertumbuhan hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orangtua
turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan konsep diri
remaja.
e. Karakteristik Konsep Diri Remaja (SMP-SMA)
Ketika anak-anak memasuki masa remaja, konsep diri mereka mengalami
perkembangan yang sangat kompleks dan melibatkan sejumlah aspek dalam diiri
mereka. Santrock (1998) menyebutkan sejumlah karakteristik penting dalam
perkembangan konsep diri pada masa remaja, yaitu: abstract and idealistic,
differentiated, cntradictions within the self, the fluctuating self, real and ideal, live
and false selves, social comparison, self conscious, self protective, unconscious dan
self integration.
f. Konsep Diri dan Perilaku
Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku
seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam
keseluruhan perilakunya.
g. Konsep Diri dan Prestasi Belajar
Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar.
Di sekolah anak yang mempunyai konsep diri yang baik biasanya akan
memperoleh prestasi belajar yang baik dan sebaliknya.
BAB VII (PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHINYA)
a. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjusment
atau personal adjusment.Penyesuaian diri menurut Sekneiders dapat ditinjau dari
tiga sudut pandang, yaitu; sebagai adaptasi, bentuk konfornitas, dan usaha
penguasaan.
b. Proses Penyesuaian Diri
Proses penyesuaian diri menurut Sehmenders (1984) melibatkan 3 unsur,
yaitu: motivasi, sikap realitas dan proses penyesuaian diri, serta pola dasar proses
penyesuaian diri.
c. Karakteristik Penyesuaian Diri Remaja
Adapun karakteristik penyesuaian diri remaja yaitu: penyesuaian diri remaja
terhadap peran dan identitasnya, penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan,
penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan, penyesuaian diri remaja terhadap
norma sosial, penyesuaian diri remaja terhadap panggunaan waktu luang,
penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang dan penyesuaian diri remaja
terhdap kecemasan konflik dan frustasi.
d. Faktor- Faktor Yang Memengaruhi Proses Penyesuain Remaja
Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses penyesuaian remaja, yaitu:
kondisi fisik, kepribadian, edukasi/ pendidikan, lingkungan, dan identifikasi
menyilang (cross identification), tindakan hukuman dan disiplin yang terlalu keras,
kecemburuan dan kebencian, pemanjaan dan perlindungan yang berlebihan,
penolakan, lingkungan sekolah, dan masyarakat.
e. Agama dan Budaya
Agama berkaitan erat dengan budaya.Agama memberikan sumbangan nilai-
nilai keyakinan, praktik yang memberi makna, serta tujuan dan keseimbangan
hidup.

BAB VIII (PERMASLAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA


SEKOLAH MENENGAH)
Proses perkembangan perilaku dan pribadi dipengaruhi oleh tiga factor dominan,
yaitu: factor bawaan(hereditas), kematangan(maturation) dan lingkungan(environment).
Selain itu, lika-liku perkembangan yang ekstrem merupakan masalah yang tidak mudah
diatasi, baik itu oleh individu yang bersangkutan maupun oleh masyarakat secara
keseluruhan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Masalah- Masalah yang Mungkin Timbul Bertalian Dengan Perkembangan
Fisik dan Psikomotorik
b) Masalah- Masalah yang Mungkin Timbul Bertalian Dengan Perkembangan
Bahasa dan Perilaku Kognitif
c) Masalah- Masalah yang Mungkin Timbul Bertalian Dengan Perkembangan
Moralitas dan Keagamaan
d) Masalah- Masalah yang Mungkin Timbul Bertalian Dengan Perkembangan
Perilaku Afektif, Konatif, dan Kepribadian
e) Masalah Tawuran Remaja
BAB IX (IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH
TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN)
a. Implikasi Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
Dengan memperhatikan perkembangan fisik anak usia sekolah menegah,
pendidikan sebaiknya menerapkan suatu model pendidikan yang memisahkan pria
dan wanita pada saat menjelaskan perkembangan anatomi dan fisiologi.
b. Implikasi Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
Perkembangan bahasa dan kognitif remaja ini, membawa implikasi terhadap
pendidikan di sekolah. Guru hendaknya menereapkan pendekatan pembelajaran
yang memerhatikan perbedaan individual siswa sekolah menengah.
c. Implikasi Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan
Karakteristik perilaku social siswa di sekolah adalah adannya
kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dengan keinginan untuk bergaul
dengan banyak teman, dan ambivalensi antara keinginanuntuk bebas dari dominasi
pengaruh orangtua dengan kebutuhan bimbingan dari orang tua.
d. Implikasi Perilaku Afektif, Konatif, dan Kepribadian
Adanya tuntutan pemberian contoh perilaku keteladanan dari orang tua,
para elit politik, para pejabat, tokoh-tokoh idola dan pendidik dari anak usia
sekolah mengah.
e. Implikasi Perkembangan Emosi Remaja terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
Penggunaan intervensi yang dikemukakan oleh W.T. Grant Consortium
tentang “ Unsur- Unsur Aktif Program Pencegahan”, yaitu: pengembangan
keterampilan emosional, pengembangan keterampilan kognitif, pengembangan
keterampilan perilaku.
f. Implikasi Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri adalah hal penentu dalam proses pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik. Anak yang mengalami masalah di sekolah banyak yang berhubungan
dengan konsep diri.Oleh sebab itu guru perlu melakukan bergabai usaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan konsep diri anak. Hal-hal yang dapat dilakukan
oleh guru adalah sebagai berikut: membuat siswa mendapat dukungan dari guru,
membuat siswa merasa bertanggungjawab, membuat siswa merasa
mampu,mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis, membantu siswa
menilai diri mereka secara realistis dan mendorong siswa agar bangga dengan
dirinya sendiri secara relistis.
g. Implikasi Tugas- Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik
karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam
rangka membantu remaja tersebut, yaitu sebagai berikut: yang pertama sekolah dan
perguruan tinggi perlu memeberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan non akademik melalui berbagai perkumpulan. Yang kedua apabila ada
remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya,
mereka perlu dibantu oleh bimbingan dan konseling. Yang ketiga siswa yang
lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba salam kegiatan
kelompoknya sendiri. Yang keempat pemberian bantuan kepada siswa untuk
memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN
A. Buku Utama
Keunggulan dari buku utama ini yaitu:
1. Penyajiannya lebih lengkap dan pembagian per subbabnya sehingga
memudahkan pembaca untuk mengerti.
2. Dalam setiap bab dijelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran
yang menjadi patrol kita dalam pencapaian penguasaan materi pelajaran.
3. Ukuran hurufnya jelas dan mudah dibaca
4. Daftar pustakanya ada dalam setiap bab dilampirkan sebagai bahan
referensi.
5. Secara sistematis penulisan buku utama lebih tertata rapi.
6. Dari segi desain cover menarik untuk dibaca.
7. Dalam buku utama disajikan rangkuman yang menambah kemudahan dalam
memahami materi dari setiap bab.
8. Dengan adanya soal evaluasi pada setiap akhir bab dapat membantu
mahasiswa untuk mengetahu sejauh mana pemahaman atas materi yang
baru dipelajari.
B. Buku Pembanding
Keunggulan dari buku pembanding ini adalah antara lain:
1. Dari segi desain covernya menarik untuk dibaca
2. Sistematika penulisan buku bagus
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pembaca
3.2 KEKURANGAN

A. Buku Utama

1) Terlalu banyak sub-sub topik sehingga untuk kalangan awam dapat merasa
bingung akan hal itu
2) Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami
3) Gambar-gambar yang dilampirkan dalam buku ini tidak berwarna.

B.Buku Pembanding

1) Pembahasan setiap bab terlalu panjang sehingga membuat pembaca


merasa cepat bosan
2) Tidak memiliki gambar sehingga mengurangi minat pembaca untuk
membaca buku ini
3) Kertas dalam buku ini kurang bagus
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Di dalam buku Perkembangan Peserta Didik ini, istilah perkembangan adalah


serangkaian perubahan- perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat kematangan dan
pengalaman.Dalam mempelajari perkembangan peserta didik begitu banyak teori
perkembangan dan pembahasan- pembahasan teori- teori perkembangan serta bagaimana
implikasi perkembangan anak terhadap penyelenggara pendidikan. Berbicara mengenai
perkembangan peserta didik, topik umum pembahasan yang memiliki banyak topik khusus
yang saling berkaitan mulai dari kecerdasan, perkembangan konsep diri, penyesuaian diri,
dan pengetahuan-pengetahuan manusia lainnya.

4.2 Saran

Dalam buku utama dan buku pembanding akan lebih baik jika ditampilkan
gambar-gambar berwana yang berkaitan dengan topic yang dibahas. Dan juga akan lebih
baik jika pembahsan dalam buku ini menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan
menggunakan EYD yang pas agar lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Selanjutnya,
sebagai mahasiswa dalam mempelajari perkembangan peserta didik ini, diharapkan untuk
tidak terburu- buru dan harus benar- benar paham akan materi yang dipelajari, karena
materi perkembangan peserta didik tidak hanya mengenai pemahaman secara ilmu saja
namun juga pemahaman dengan emosional sehingga mampu nantinya diterapkan dengan
baik dalam dunia kerja.

 
DAFTAR PUSTAKA

Rahmulyani. 2015. Perkembangan Peserta Didik . UNIMED PRESS ; Medan

Danim Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta Didik . ALFABETA ; Bandung

ii

Anda mungkin juga menyukai