Anda di halaman 1dari 12

Sumber Informasi Terpercaya

home cerita pagi

Cerita Pagi
Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia
Rusman Siregar
Sabtu 29 September 2018 - 05:00 WIB
Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia
Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia

68
Shares
facebook sharing buttontwitter sharing
buttonwhatsapp sharing buttonsms sharing
buttonsharethis sharing button
PRAMUKA adalah organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan di Indonesia. Bagaimana sejarah
lahirnya pramuka di Tanah Air? Kali ini Cerita
Pagi akan mengulasnya secara singkat.
Pramuka merupakan singkatan dari praja muda
karana, yang memiliki arti rakyat muda yang
suka berkarya. Dalam dunia internasional,
Pramuka disebut dengan istilah ‘Kepanduan’
(Boy Scout).

Sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas


dari Gagasan Baden PowelI yang merupakan
Bapak Pandu sedunia. Lord Robert Baden-
Powell Of Gilwell menuliskan pengalaman
dalam pembinaan remaja di negara lnggris,
yang kemudian tumbuh berkembang menjadi
gerakan kepanduan (kepramukaan).

Ide cemerlang Baden-Powell yang ditulis dalam


buku Scouting for Boys menyebar ke berbagai
negara, termasuk ke Belanda dengan nama
"Padvinder". Oleh orang Belanda, gagasan itu
dibawa ke Hindia Belanda (Indonesia) yang
merupakan daerah jajahannya. Kemudian
didirikanlah organisasi bernama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging
atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Melihat gerakan kepanduan itu, tokoh-tokoh gerakan
nasional berniat mendirikan Padvinders (Pandu) untuk
anak bangsa dan kemudian muncullah Padvinders
Indonesia seperti JPO (javaanse Padvinders Orgcmizatie),
JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling
Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang
kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Sejarah telah mencatat bahwa gerakan pramuka


(kepanduaan) turut berperan aktif dalam Kongres
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
mencetuskan sumpah pemuda sehingga kepanduan
Indonesia semakin berkembang. KH Agus Salim
mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan
nama Pandu atau kepanduan setelah adanya larangan
Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery.

Sumber Informasi Terpercaya


home cerita pagi
Cerita Pagi
Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia
Rusman Siregar
Sabtu 29 September 2018 - 05:00 WIB
Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia
Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia

68
Shares
facebook sharing buttontwitter sharing buttonwhatsapp
sharing buttonsms sharing buttonsharethis sharing
button
PRAMUKA adalah organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.
Bagaimana sejarah lahirnya pramuka di Tanah Air? Kali
ini Cerita Pagi akan mengulasnya secara singkat.

Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana,


yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan
istilah ‘Kepanduan’ (Boy Scout).
Sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari
Gagasan Baden PowelI yang merupakan Bapak Pandu
sedunia. Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell
menuliskan pengalaman dalam pembinaan remaja di
negara lnggris, yang kemudian tumbuh berkembang
menjadi gerakan kepanduan (kepramukaan).

Ide cemerlang Baden-Powell yang ditulis dalam buku


Scouting for Boys menyebar ke berbagai negara,
termasuk ke Belanda dengan nama "Padvinder". Oleh
orang Belanda, gagasan itu dibawa ke Hindia Belanda
(Indonesia) yang merupakan daerah jajahannya.
Kemudian didirikanlah organisasi bernama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau
Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Baca Juga:
Kapolsek Arsel: Baru 3 Warga Melapor Pencurian
Pakaian Dalam Wanita
HD Hadiri Peringatan HUT IKA LKS Sumsel
Melihat gerakan kepanduan itu, tokoh-tokoh gerakan
nasional berniat mendirikan Padvinders (Pandu) untuk
anak bangsa dan kemudian muncullah Padvinders
Indonesia seperti JPO (javaanse Padvinders Orgcmizatie),
JJP (jong java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling
Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang
kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Sejarah telah mencatat bahwa gerakan pramuka


(kepanduaan) turut berperan aktif dalam Kongres
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
mencetuskan sumpah pemuda sehingga kepanduan
Indonesia semakin berkembang. KH Agus Salim
mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan
nama Pandu atau kepanduan setelah adanya larangan
Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah
Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), dan PPS
(Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia)
yang kemudian berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada masa penjajahan Jepang, pergerakan Kepanduan


sempat dilarang karena para pandu ikut terjun dan
bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Namun, idealisme dan semangat tetap
menjiwai para pandu.

Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu


Rakyat Indonesia di Solo pada tanggal 28 Desember1945
yang merupakan satu-satunya organisasi kepanduan
Indonesia dengan keputusan Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1
Februari 1947.
Pada awal tahun 1950, banyak bermunculan organisasi-
organisasi kepanduan sehingga Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan
Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 dengan
Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September
1951.
Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain selain
Pandu Rakyat Indonesia. Pada tanggal 16 September
1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia)
yang diterima menjadi anggota Internasional Conference
(Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili Indonesia
masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun
1953.

Pada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO


(Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan
PKPI (Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia


Dalam kurun waktu 1950-1960 banyak organisasi
kepanduan tumbuh di Indonesia. 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi
organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Pada
tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan
amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka.

Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua


organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian
meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama
Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa. Dengan
bantuan Perdana Menteri Ir Juanda, maka perjuangan
menghasilkan Keppres No 238 Tahun 1961 tentang
Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961
ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Akhirnya Gerakan Pramuka diperkenalkan resmi kepada


khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 bersamaan
dengan Presiden RI menganugerahkan panji-panji
sebagai penghargaan keikutsertaan para pandu dalam
mengisi kemerdekaan Indonesia. Sejak itulah, pada
tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari
Pramuka yang setiap tahun diperingati seluruh anggota
Gerakan Pramuka se-Indonesia.

Tidak hanya di Jakarta, namun juga di berbagai daerah di


Indonesia. Di Ibukota Jakarta, digelar apel besar diikuti
10.000 anggota Gerakan Pramuka yang dilanjutkan
dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional


Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili, Timor-Timor nomor
10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX Raja Kesultanan Yogyakarta
(Gubernur Yogyakarta) dan juga Wakil Presiden
Indonesia yang kedua antara 1973-1978 dan pernah
menjabat sebagai Ketua Kwartir Gerakan Pramuka
adalah Bapak Pramuka Indonesia.

Jambore Pramuka
Jambore adalah pertemuan pramuka penggalang dalam
bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh
Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting
sampai tingkat nasional. Bahkan di dunia pun
diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut
Jambore Dunia (World Scout Jamboree).Jambore di
dunia berkembang ketika diselenggarakan pada tahun
1920 di Inggris. Mulai dari itu sampai sekarang telah
terselenggara 23 kali Jambore Dunia.Di Indonesia
dikenal dengan nama Jambore Nasional (Jamnas). Istilah
ini disematkan pada pertemuan pramuka penggalang se-
Indonesia dengan bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan Kwartir Nasional (Kwarnas). Jambore
Nasional dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan
peserta yang berasal dari seluruh Kabupaten dan Kota
se-Indonesia.
Hingga kini, kegiatan Jambore Nasional telah
dilaksanakan 10 kali. Berikut ini daftar lengkap Jamnas
yang pernah dilaksanakan:
Jambore Nasional ke-1 1973: Situ Baru, Jakarta
Jambore Nasional ke-2 1977: Sibolangit, Sumatera Utara
Jambore Nasional ke-3 1981: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-4 1986: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-5 1991: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-6 1996: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa Tengah
Jambore Nasional ke-8 2006: Jatinangor, Jawa Barat
Jambore Nasional ke-9 2011: Danau Teluk Gelam Ogan
Ilir Sumatera Selatan
Jambore Nasional ke-10 2016: Cibubur, Jakarta.

Sumber:
[1] kanalinfo.web.id
[2] ilmusiana.com[3] wikipedia

Anda mungkin juga menyukai