KAN K - 06 Rev.1
KAN K – 06 Rev.1
DAFTAR ISI
Daftar Isi………………………………………………………………………………………ii
1. Pendahuluan .................................................................................................. 1
2. Prosedur Akreditasi ........................................................................................ 1
2.1 Umum ...................................................................................................... 1
2.2 Permohonan Akreditasi ............................................................................ 2
2.3 Pra Asesmen ........................................................................................... 4
2.4 Kajian Permohonan dan Sumber Daya .................................................... 4
2.5 Persiapan Asesmen ................................................................................. 4
2.6 Audit Dokumen dan Rekaman LPK.......................................................... 4
2.7 Asesmen lapangan .................................................................................. 4
2.8 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) dalam Rangka Asesmen Awal ... 5
2.9 Tindakan Perbaikan Asesmen ................................................................. 6
2.10 Pengambilan Keputusan dan Pemberian Akreditasi ................................ 6
3. Siklus Akreditasi ............................................................................................. 7
3.1 Survailen Terjadwal ................................................................................. 7
3.2 Asesmen Penyaksian (witness) dalam satu siklus akreditasi ................... 7
3.3 Kunjungan Reakreditasi ........................................................................... 8
3.4 Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi ....................................................... 8
3.5 Asesmen Tidak Terjadwal ........................................................................ 8
4. Pembekuan dan Pencabutan Akreditasi ......................................................... 9
4.1 Pembekuan ............................................................................................. 9
4.2 Pengaktifan Kembali Status Akreditasi .................................................... 9
4.3 Pencabutan dan Pengurangan Lingkup Akreditasi................................... 9
4.4 Permohonan Kembali (re-application) Akreditasi ..................................... 9
5. Kerahasiaan ................................................................................................... 9
6. Sertifikat Akreditasi ......................................................................................... 9
7. Hak dan Kewajiban LPK yang telah Diakreditasi ............................................ 9
8. Penggunaan Simbol Akreditasi KAN .............................................................. 9
9. Keluhan, Perselisihan dan Banding ................................................................ 9
10. Pemberitahuan atas Perubahan Kriteria Akreditasi ........................................ 9
11. Liabilitas ......................................................................................................... 9
12. Biaya Akreditasi ............................................................................................. 9
1. PENDAHULUAN
1.1 Lembaga inspeksi yang mengajukan akreditasi kepada Komite Akreditasi Nasional
(KAN) harus memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17020, persyaratan International
Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) dan Asia Pacific Accreditation Cooperation
(APAC) yang relevan dan persyaratan akreditasi yang ditetapkan oleh KAN.
1.2 Komite Akreditasi Nasional (KAN) dalam melaksanakan akreditasi kepada Lembaga
Inspeksi menetapkan dokumen Persyaratan Khusus untuk akreditasi lembaga Inspeksi
yang harus digunakan bersama-sama dengan Syarat dan Aturan Akreditasi Lembaga
Penilaian Kesesuaian (KAN U-01) serta Dokumen Persyaratan Akreditasi Lainnya.
1.3 Dokumen ini berisi persyaratan tambahan SNI ISO/IEC 17020, KAN U-01 untuk
akreditasi Lembaga Inspeksi serta pengaturan terkait lingkup akreditasi Lembaga
Inspeksi.
2. PROSEDUR AKREDITASI
2.1 Umum
Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus untuk lembaga inspeksi:
2.1.1 Lembaga inspeksi harus memenuhi persyaratan legalitas dan organisasi sesuai
SNI ISO/IEC 17020 dengan persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Memenuhi ketentuan tentang legalitas kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik
Indonesia.
i. Pemenuhan persyaratan legalitas pada lembaga inspeksi pemerintah
didasarkan pada status kepemerintahannya berdasarkan ketentuan
perundangan yang mencakup tugas pokok dan fungsi terkait kegiatan
inspeksi/kegiatan sejenis.
ii. Legalitas Lembaga inspeksi swasta dibuktikan dengan dokumen legal
terkait kegiatan inspeksi/kegiatan sejenis sesuai dengan ruang lingkup
inspeksi, antara lain: Akta Notaris, Surat Keputusan pengesahan
legalitas sesuai peraturan perundangan, Nomor Induk Berusaha
(NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan/atau Surat Ijin Usaha
Jasa Survey atau yang sejenis sesuai peraturan yang berlaku, surat
keterangan domisili, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), NPWP
dan/atau ijin usaha / ijin komersial yang sudah berlaku efektif sesuai
dengan ketentuan dalam Online System Submission (OSS). Lembaga
inspeksi swasta (jika dipersyaratkan) juga harus memiliki dokumen
legalitas/perizinan sesuai dengan persyaratan spesifik lingkup yang
diajukan. Pengaturan lebih lanjut diatur dalam persyaratan spesifik
masing – masing lingkup.
b. Apabila kegiatan inspeksi dilakukan oleh bagian dari suatu entitas legal,
akreditasi hanya dapat diberikan kepada entitas legal yang menaungi
bagian yang melakukan kegiatan inspeksi tersebut.
2.1.2 Lembaga inspeksi harus menetapkan dan menerapkan sistem manajemen yang
memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17020, serta memiliki bukti penerapan SNI
ISO/IEC 17020, dalam bentuk dokumen, peralatan dan rekaman yang
dipersyaratkan dalam SNI ISO/IEC 17020.
2.1.3 Lembaga inspeksi harus memenuhi persyaratan berikut namun tidak terbatas
pada :
a. ILAC P10, ILAC Policy on the traceability of measurement results (KAN U-
06)
b. ILAC P15, Application of ISO/IEC 17020 for the Accreditation of Inspection
Bodies
c. Regulasi terkait lingkup yang diajukan akreditasi
2.1.4 Lembaga inspeksi memiliki bukti penerapan SNI ISO/IEC 17020 baik proses
maupun sistem manajemen lembaga inspeksi dalam bentuk :
a. pelaksanaan kegiatan inspeksi yang mewakili setiap sub bidang inspeksi
yang tercakup dalam ruang lingkup akreditasi yang diajukan dengan
menggunakan metode inspeksi yang sama kecuali dipersyaratkan lain oleh
regulasi atau KAN K terkait lingkup yang diajukan;
b. pelaksanaan dan tindak lanjut hasil audit internal yang mencakup seluruh
elemen sistem manajemen;
c. pelaksanaan dan tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen.
2.2.2 Penulisan ruang lingkup inspeksi yang diajukan oleh lembaga inspeksi mengacu
pada klasifikasi ruang lingkup akreditasi lembaga inspeksi sesuai dengan
Lampiran 1 dari dokumen ini. Untuk lingkup spesifik penulisan ruang lingkup di
atur dalam persyaratan khusus lingkup inspeksi.
2.2.3 Lembaga inspeksi yang melakukan kegiatan kunci pada lebih dari satu lokasi
disebut multi lokasi. Lokasi yang dinyatakan sebagai ruang lingkup adalah
tempat di mana terdapat satu atau lebih kegiatan kunci. Kegiatan kunci yang
di maksud adalah sebagai berikut :
a. penyusunan dan penetapan kebijakan, proses dan/atau prosedur;
b. kajian terhadap permohonan dan kontrak pekerjaan inspeksi;
c. perencanaan kegiatan inspeksi;
d. proses seleksi awal inspektur;
e. kajian dan persetujuan atas kegiatan inspeksi
f. pemeliharaan rekaman inspeksi;
g. pemeliharaan dokumentasi sistem manajemen lembaga inspeksi;
2.2.4 Proses akreditasi hanya dapat dilanjutkan bila seluruh persyaratan permohonan
akreditasi sebagaimana diuraikan dalam 2.2.1 – 2.2.3 dinyatakan lengkap.
2.8 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) Dalam Rangka Asesmen Awal, Asesmen
Ulang, dan Asesmen Perluasan Ruang Lingkup
Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi :
2.8.1 Pelaksanaan asesmen penyaksian (witness) dilakukan oleh KAN selain sebagai
salah satu alat untuk memastikan kompetensi personel inspektur lembaga
inspeksi, sekaligus juga untuk memverifikasi bahwa Lembaga Inspeksi telah
menerapkan prosedurnya secara memuaskan, sesuai dengan skema dan/atau
metode inspeksi yang ditetapkan.
2.8.2 Asesmen penyaksian dilaksanakan terhadap seluruh tahapan kegiatan inspeksi
yang dilakukan oleh inspektur sesuai metode inspeksi yang digunakan lembaga
inspeksi.
2.8.3 Pelaksanaan asesmen penyaksian (witness) merupakan bagian dari kegiatan
asesmen dalam rangka akreditasi awal. Pelaksanaan asesmen penyaksian
dilakukan terpisah dengan kegiatan asesmen lapangan. Asesmen penyaksian
dalam rangka asesmen awal dilaksanakan setelah seluruh temuan
ketidaksesuaian asesmen lapangan (office) terkait legalitas, sumber daya dan
proses diselesaikan.
2.8.4 Asesmen penyaksian dilaksanakan terhadap pekerjaan inspeksi yang sedang
berlangsung, namun apabila tidak memungkinkan dapat dilakukan secara
simulasi yang mendekati kondisi real inspeksi terhadap lingkup akreditasi yang
diajukan. Pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan alasan yang disetujui
KAN. Jika pelaksanaan witness dilakukan secara simulasi maka inspektur harus
melakukan sesuai dengan pekerjaan yang sesungguhnya sehingga pelaksanaan
harus dilengkapi dengan kelengkapan dokumen termasuk rekaman kegiatan
inspeksi yang telah dilakukan dan peralatan.
2.8.5 Pengaturan pelaksanaan asesmen lapangan dan witness (termasuk pemilihan
inspektur) dilaksanakan oleh KAN berdasarkan rencana/program witness yang
disampaikan kepada Lembaga Inspeksi.
2.8.6 Lokasi yang bersifat tidak permanen atau bukan lokasi pelaksanaan kegiatan
kunci dapat menjadi lokasi asesmen penyaksian (secara sampling) untuk
memastikan penerapan sistem di lembaga inspeksi.
2.8.7 Witness dilaksanakan terhadap seluruh lingkup inspeksi (sub bidang) yang
diajukan akreditasinya, kecuali dipersyaratkan lain dalam dokumen KAN K untuk
lingkup terkait.
2.8.8 Berdasarkan rencana asesmen (lihat butir 2.5.1), KAN akan menentukan
rencana witness berupa lokasi (jika lembaga inspeksi bersifat multilokasi),
lingkup, jumlah dan personil inspektur yang akan diwitness.
2.8.9 Lembaga inspeksi berdasarkan rencana witness (lihat butir 2.8.8) harus
menyampaikan detail informasi terkait personil, lokasi dan aktivitas yang akan
diwitness. Informasi yang disampaikan mencakup :
i. Lingkup kegiatan Inspeksi
ii. Lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan inspeksi
iii. Prosedur/instruksi kerja terkait kegiatan inspeksi yang dilakukan (termasuk
perencanaan inspeksi, teknik sampling dan teknik inspeksi yang relevan
sesuai dengan lingkup kegiatan inspeksi)
iv. Daftar riwayat hidup/Curriculum Vitae dan pemberian wewenang resmi
kepada personel melakukan inspeksi
v. Informasi lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Persyaratan
Khusus Bidang terkait
3. SIKLUS AKREDITASI
4.1 Pembekuan
Sesuai dengan KAN U-01
5. KERAHASIAAN
Sesuai dengan KAN U-01
6. SERTIFIKAT AKREDITASI
Sesuai dengan KAN U-01
11. LIABILITAS
Sesuai dengan KAN U-01
LAMPIRAN 1
RUANG LINGKUP DAN BIDANG INSPEKSI
LAMPIRAN 2
PERNYATAAN RUANG LINGKUP AKREDITASI DAN DUKUNGAN SUMBER DAYA
LEMBAGA INSPEKSI
1. Pendahuluan
1.1 Form yang telah diisi oleh lembaga inspeksi berdasarkan penjelasan dalam
dokumen ini digunakan oleh sekretariat KAN untuk mengevaluasi kecukupan
sumber daya untuk melakukan pekerjaan inspeksi yang dinyatakan dalam ruang
lingkupnya.
2. Penjelasan Lokasi yang diajukan akreditasi dan Lokasi Kunci
Lokasi Alamat
Kantor Pusat
Lokasi 1
Lokasi 2
Lokasi n …
Lokasi / Site
Aktivitas Kunci Kantor
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi n …
Pusat
penyusunan dan penetapan
kebijakan, proses dan/atau prosedur;
c. Kolom (3) dituliskan bidang dan sub bidang inspeksi yang diajukan untuk
diakreditasi, mengacu pada Lampiran 1
d. Kolom (4) diisi dengan jenis inspeksi yang dilakukan seperti NDT, Visual, Inspeksi
IKI, CKIB, FTIR, Inspeksi peralatan awal, inspeksi instalasi terpasang, dsb.
f. Kolom (6) diisi dengan acuan standar, metode inspeksi, teknik yang digunakan,
acuan nasional/internasional (dapat berupa standar, peraturan/regulasi, spesifikasi
atau pengembangan sendiri) sebagai referensi dalam mengembangkan
metode/prosedur/instruksi kerja pada kolom (5).
Standar,
Produk / Instruksi
Tipe metode
Proses / Bidang inspeksi dan Jenis kerja yang
Lembaga inspeksi atau
jasa / sub bidang inspeksi inspeksi digunakan
Inspeksi teknik yang
Instalasi (3) (4) (5)
(1) diacu
(2)
(6)
Migas
- Instalasi Pemboran Sertifikasi
Instalasi Resertifikasi
Marine survey
- Kualitas dan Sampling,
kuantitas Batu draught
Produk bara survey
g. Kolom (7) diisi jumlah klien, sertifikat atau laporan inspeksi yang diterbitkan dalam 3
(tiga) tahun terakhir.
h. Kolom (8) diisi nama peralatan yang digunakan (identifikasi, spesifikasi peralatan,
merk, produsen, kapasitas/rentang, dan informasi lainnya yang relevan)
i. Kolom (9) diisi lembaga / laboratorium yang melakukan kalibrasi
j. Kolom (10) diisi frekuensi kalibrasi yang dilakukan / dipersyaratkan
l. Kolom (12) diisi apakah kegiatan inspeksi yang dilakukan mencakup kegiatan
pengujian
m. Kolom (13) Jika kegiatan inspeksi mencakup kegiatan pengujian, apakah sumberdaya
yang digunakan milik internal atau eksternal.
n. Kolom (14) nama sumber daya pengujian yang digunakan.
o. Kolom (15) status akreditasi sumber daya pengujian yang digunakan.
Apakah ada
Jika Iya, Sumber daya
kegiatan Nama Laboratorium Status Akreditasi
pengujian yang digunakan
pengujian yang digunakan laboratorium
(Internal/eksternal)
(Ya/Tidak) (14) (15)
(13)
(12)
p. Kolom (16) diisi nama personil yang terkait dengan jenis inspeksi (4) dan metode
inspeksi (6) yang diajukan ruang lingkupnya
q. Kolom (17) posisi / tugas personil dalam lembaga inspeksi (Inspektur, Penandatangan
sertifikat inspeksi, tenaga teknis, manajemen dan administratif lainnya )
r. Kolom (18) Bukti Kompetensi diisikan informasi terkait personil yang diajukan seperti
latar belakang pendidikan (18a) pengalaman kerja (18b) maupun pelatihan (18c) yang
mendukung kompetensi person terkait jenis inspeksi dan metode inspeksi yang
diajukan ruang lingkupnya.
Posisi
Bukti Kompetensi (18)
(Inspektur,
Penandatangan
sertifikat
Nama personel inspeksi, tenaga
Latar belakang Pengalaman kerja Pelatihan terkait
(16) teknis,
pendidikan terkait lingkup lingkup
manajemen dan
(18a) (18b) (18c)
administratif
lainnya)
(17)
LAMPIRAN 3
(Normatif)
Panduan Penggunaan Sumber Daya Pengujian dalam Kegiatan Inspeksi
b. Apabila ada kegiatan pengujian dalam kegiatan inspeksi yang dilakukan, lembaga
inspeksi harus memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pengujian, yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh sumber daya internal,
sumber daya lain di bawah pengendalian langsung Lembaga Inspeksi, dan/atau
dialihdayakan kepada sumber daya eksternal.
c. Sumber daya internal maupun eksternal sebagaimana di maksud pada butir b harus
memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025 yang relevan sesuai dengan standar dan /
pedoman yang berlaku dalam skema saling pengakuan internasional (misal: ILAC
Guide).
d. Bila sumber daya untuk pengujian telah diakreditasi oleh KAN atau Badan Akreditasi
negara lain penandatangan saling pengakuan antar badan akreditasi yang diakui
oleh KAN, atau diterima dalam skema keberterimaan antar lembaga penilaian
kesesuaian yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, Lembaga Inspeksi
harus memastikan bahwa ruang lingkup kompetensi dari sumber daya pengujian
tersebut sesuai dengan kegiatan inspeksi yang dilakukan.
e. Bila sumber daya untuk penguijian belum diakreditasi, Lembaga Inspeksi harus
melakukan penilaian dan memelihara hasil penilaian kompetensi sumber daya untuk
pengujian berdasarkan persyaratan kompetensi yang relevan untuk kegiatan
pengujian yang dilakukan.
f. Penilaian kompetensi sumber daya untuk pengujian yang dilakukan oleh Lembaga
Inspeksi harus berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, dan
dilakukan oleh personel Lembaga Inspeksi yang memiliki kompetensi yang
diperlukan, untuk melakukan penilaian kompetensi sumber daya untuk pengujian
sesuai dengan persyaratan kompetensi yang relevan.