Anda di halaman 1dari 21

PERSYARATAN KHUSUS

AKREDITASI LEMBAGA INSPEKSI

KAN K - 06 Rev.1
KAN K – 06 Rev.1

DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………………………ii
1. Pendahuluan .................................................................................................. 1
2. Prosedur Akreditasi ........................................................................................ 1
2.1 Umum ...................................................................................................... 1
2.2 Permohonan Akreditasi ............................................................................ 2
2.3 Pra Asesmen ........................................................................................... 4
2.4 Kajian Permohonan dan Sumber Daya .................................................... 4
2.5 Persiapan Asesmen ................................................................................. 4
2.6 Audit Dokumen dan Rekaman LPK.......................................................... 4
2.7 Asesmen lapangan .................................................................................. 4
2.8 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) dalam Rangka Asesmen Awal ... 5
2.9 Tindakan Perbaikan Asesmen ................................................................. 6
2.10 Pengambilan Keputusan dan Pemberian Akreditasi ................................ 6
3. Siklus Akreditasi ............................................................................................. 7
3.1 Survailen Terjadwal ................................................................................. 7
3.2 Asesmen Penyaksian (witness) dalam satu siklus akreditasi ................... 7
3.3 Kunjungan Reakreditasi ........................................................................... 8
3.4 Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi ....................................................... 8
3.5 Asesmen Tidak Terjadwal ........................................................................ 8
4. Pembekuan dan Pencabutan Akreditasi ......................................................... 9
4.1 Pembekuan ............................................................................................. 9
4.2 Pengaktifan Kembali Status Akreditasi .................................................... 9
4.3 Pencabutan dan Pengurangan Lingkup Akreditasi................................... 9
4.4 Permohonan Kembali (re-application) Akreditasi ..................................... 9
5. Kerahasiaan ................................................................................................... 9
6. Sertifikat Akreditasi ......................................................................................... 9
7. Hak dan Kewajiban LPK yang telah Diakreditasi ............................................ 9
8. Penggunaan Simbol Akreditasi KAN .............................................................. 9
9. Keluhan, Perselisihan dan Banding ................................................................ 9
10. Pemberitahuan atas Perubahan Kriteria Akreditasi ........................................ 9
11. Liabilitas ......................................................................................................... 9
12. Biaya Akreditasi ............................................................................................. 9

LAMPIRAN 1 – Ruang Lingkup dan Bidang Inspeksi ........................................... 10


LAMPIRAN 2 – Pernyataan Lingkup dan Sumber Daya Inspeksi ......................... 14
LAMPIRAN 3 – Panduan Aktivitas Pengujian dalam kegiatan Inspeksi ................ 18

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 ii


KAN K – 06 Rev.1

1. PENDAHULUAN

1.1 Lembaga inspeksi yang mengajukan akreditasi kepada Komite Akreditasi Nasional
(KAN) harus memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17020, persyaratan International
Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) dan Asia Pacific Accreditation Cooperation
(APAC) yang relevan dan persyaratan akreditasi yang ditetapkan oleh KAN.

1.2 Komite Akreditasi Nasional (KAN) dalam melaksanakan akreditasi kepada Lembaga
Inspeksi menetapkan dokumen Persyaratan Khusus untuk akreditasi lembaga Inspeksi
yang harus digunakan bersama-sama dengan Syarat dan Aturan Akreditasi Lembaga
Penilaian Kesesuaian (KAN U-01) serta Dokumen Persyaratan Akreditasi Lainnya.

1.3 Dokumen ini berisi persyaratan tambahan SNI ISO/IEC 17020, KAN U-01 untuk
akreditasi Lembaga Inspeksi serta pengaturan terkait lingkup akreditasi Lembaga
Inspeksi.

2. PROSEDUR AKREDITASI

2.1 Umum
Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus untuk lembaga inspeksi:
2.1.1 Lembaga inspeksi harus memenuhi persyaratan legalitas dan organisasi sesuai
SNI ISO/IEC 17020 dengan persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Memenuhi ketentuan tentang legalitas kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik
Indonesia.
i. Pemenuhan persyaratan legalitas pada lembaga inspeksi pemerintah
didasarkan pada status kepemerintahannya berdasarkan ketentuan
perundangan yang mencakup tugas pokok dan fungsi terkait kegiatan
inspeksi/kegiatan sejenis.
ii. Legalitas Lembaga inspeksi swasta dibuktikan dengan dokumen legal
terkait kegiatan inspeksi/kegiatan sejenis sesuai dengan ruang lingkup
inspeksi, antara lain: Akta Notaris, Surat Keputusan pengesahan
legalitas sesuai peraturan perundangan, Nomor Induk Berusaha
(NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan/atau Surat Ijin Usaha
Jasa Survey atau yang sejenis sesuai peraturan yang berlaku, surat
keterangan domisili, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), NPWP
dan/atau ijin usaha / ijin komersial yang sudah berlaku efektif sesuai
dengan ketentuan dalam Online System Submission (OSS). Lembaga
inspeksi swasta (jika dipersyaratkan) juga harus memiliki dokumen
legalitas/perizinan sesuai dengan persyaratan spesifik lingkup yang
diajukan. Pengaturan lebih lanjut diatur dalam persyaratan spesifik
masing – masing lingkup.
b. Apabila kegiatan inspeksi dilakukan oleh bagian dari suatu entitas legal,
akreditasi hanya dapat diberikan kepada entitas legal yang menaungi
bagian yang melakukan kegiatan inspeksi tersebut.

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 1 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

c. Apabila Lembaga Inspeksi merupakan bagian dari entitas legal


sebagaimana di maksud dalam butir (2.1.1.b), asesmen yang dilakukan
oleh KAN dapat memerlukan informasi dan/atau akses terkait dengan
bagian lain dari entitas legal tersebut. Dalam hal ini Lembaga Inspeksi
harus menyediakan akses kepada KAN terhadap seluruh personil, lokasi
peralatan, informasi, dokumen dan rekaman yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi persyaratan akreditasi.
d. Lembaga inspeksi dapat menggunakan “merek dagang (trade-
mark/brand)” tertentu dalam kegiatan inspeksinya. Merek dagang tersebut
dapat dicantumkan dalam sertifikat akreditasi sebagai tambahan atas
identitas badan hukum atau bagian dari badan hukum yang diakreditasi.

2.1.2 Lembaga inspeksi harus menetapkan dan menerapkan sistem manajemen yang
memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17020, serta memiliki bukti penerapan SNI
ISO/IEC 17020, dalam bentuk dokumen, peralatan dan rekaman yang
dipersyaratkan dalam SNI ISO/IEC 17020.

2.1.3 Lembaga inspeksi harus memenuhi persyaratan berikut namun tidak terbatas
pada :
a. ILAC P10, ILAC Policy on the traceability of measurement results (KAN U-
06)
b. ILAC P15, Application of ISO/IEC 17020 for the Accreditation of Inspection
Bodies
c. Regulasi terkait lingkup yang diajukan akreditasi

2.1.4 Lembaga inspeksi memiliki bukti penerapan SNI ISO/IEC 17020 baik proses
maupun sistem manajemen lembaga inspeksi dalam bentuk :
a. pelaksanaan kegiatan inspeksi yang mewakili setiap sub bidang inspeksi
yang tercakup dalam ruang lingkup akreditasi yang diajukan dengan
menggunakan metode inspeksi yang sama kecuali dipersyaratkan lain oleh
regulasi atau KAN K terkait lingkup yang diajukan;
b. pelaksanaan dan tindak lanjut hasil audit internal yang mencakup seluruh
elemen sistem manajemen;
c. pelaksanaan dan tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen.

2.2 Permohonan Akreditasi


Sesuai dengan KAN U-01 dengan persyaratan khusus untuk lembaga inspeksi

2.2.1 Permohonan akreditasi lembaga inspeksi harus dilengkapi dengan :


a. permohonan akreditasi lembaga inspeksi
b. bukti legalitas lembaga inspeksi dan/atau legalitas organisasi induk
lembaga inspeksi
c. ruang lingkup inspeksi yang diajukan akreditasinya, mencakup kegiatan
inspeksi yang dilakukan pada satu/lebih lokasi dan pemenuhan sumber
daya manusia (inspektur, penandatangan sertifikat dan/atau laporan

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 2 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

inspeksi, tenaga teknis, manajemen dan administratif lainnya) atau sumber


daya lainnya (peralatan yang digunakan untuk inspeksi, status kalibrasi)
yang digunakan untuk kegiatan inspeksi dalam bentuk form pemenuhan
sumber daya lembaga inspeksi sesuai dengan Lampiran 2 dari dokumen
ini.
d. form pernyataan kesesuaian terhadap SNI ISO/IEC 17020 yang telah diisi
oleh lembaga inspeksi.
e. salinan seluruh dokumentasi sistem manajemen lembaga inspeksi dalam
bentuk panduan mutu, prosedur, instruksi kerja dan/atau dokumen lainnya
yang memberikan penjelasan tentang ruang lingkup, kebijakan, proses dan
sistem manajemen yang ditetapkan oleh lembaga inspeksi untuk
memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17020.
f. apabila kegiatan inspeksi yang dilakukan mencakup kegiatan pengujian,
lembaga inspeksi harus memiliki pengaturan mengenai kegiatan
pengujian, kompetensi sumber daya (termasuk penggunaan laboratorium
penguji apabila relevan) dan tanggung jawab terhadap hasil pengujian
yang dilakukan. Pengaturan tersebut secara umum harus sesuai dengan
persyaratan spesifik tentang pengujian dalam kegiatan inspeksi seperti
dalam Lampiran 3. Lembaga inspeksi harus mengisi form pemenuhan
kegiatan pengujian dalam kegiatan inspeksi, sesuai dengan Lampiran 2.
g. bukti pelaksanaan dan tindak lanjut hasil audit internal.
h. bukti pelaksanaan dan tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen.
i. rekaman laporan/sertifikat inspeksi yang mewakili setiap sub bidang
inspeksi yang diajukan, minimal 1 (satu) jenis inspeksi untuk setiap sub
bidang inspeksi yang menggunakan metode inspeksi yang sama (kecuali
dipersyaratkan lain oleh regulasi dan dokumen KAN K terkait).
j. jumlah sertifikat yang telah diterbitkan untuk tahun sebelumnya untuk
setiap sub bidang dalam lingkup akreditasi yang diajukan, sesuai dengan
Lampiran 2.

2.2.2 Penulisan ruang lingkup inspeksi yang diajukan oleh lembaga inspeksi mengacu
pada klasifikasi ruang lingkup akreditasi lembaga inspeksi sesuai dengan
Lampiran 1 dari dokumen ini. Untuk lingkup spesifik penulisan ruang lingkup di
atur dalam persyaratan khusus lingkup inspeksi.

2.2.3 Lembaga inspeksi yang melakukan kegiatan kunci pada lebih dari satu lokasi
disebut multi lokasi. Lokasi yang dinyatakan sebagai ruang lingkup adalah
tempat di mana terdapat satu atau lebih kegiatan kunci. Kegiatan kunci yang
di maksud adalah sebagai berikut :
a. penyusunan dan penetapan kebijakan, proses dan/atau prosedur;
b. kajian terhadap permohonan dan kontrak pekerjaan inspeksi;
c. perencanaan kegiatan inspeksi;
d. proses seleksi awal inspektur;
e. kajian dan persetujuan atas kegiatan inspeksi
f. pemeliharaan rekaman inspeksi;
g. pemeliharaan dokumentasi sistem manajemen lembaga inspeksi;

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 3 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

h. pemeliharaan dan kalibrasi alat.

Persyaratan mengenai lembaga penilaian kesesuaian multilokasi diatur dalam


dokumen KAN U-05 Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian - Multilokasi.

2.2.4 Proses akreditasi hanya dapat dilanjutkan bila seluruh persyaratan permohonan
akreditasi sebagaimana diuraikan dalam 2.2.1 – 2.2.3 dinyatakan lengkap.

2.3 Pra Asesmen


Sesuai dengan KAN U-01.

2.4 Kajian Permohonan dan Sumber Daya


Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi, KAN akan
mengkaji dokumen permohonan lembaga inspeksi untuk mengidentifikasi apakah
aktifitas lembaga inspeksi terdapat pada satu lokasi atau multi lokasi, berdasarkan
aktifitas kunci yang dinyatakan dalam klausul 2.2.3.

2.5 Persiapan Asesmen


Sesuai dengan KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi :
2.5.1 Berdasarkan hasil kaji ulang permohonan, KAN menetapkan rencana asesmen
yang mencakup namun tidak terbatas pada :
i. audit dokumen dan rekaman
ii. asesmen lapangan
iii. asesmen penyaksian
2.5.2 Penetapan jumlah dan/atau mandays untuk asesmen lapangan maupun
asesmen penyaksian ditetapkan oleh KAN dengan mempertimbangkan
kompleksitas sistem mutu, kegiatan kunci organisasi, sebaran geografis kegiatan
dan banyaknya ruang lingkup yang diajukan.

2.6 Audit Dokumen dan Rekaman LPK


Sesuai dengan KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi yaitu
pelaksanaan audit dokumen dan rekaman lembaga inspeksi dilakukan terhadap
seluruh dokumentasi mutu (Pedoman Mutu, Prosedur dan Instruksi Kerja (metode)
sesuai dengan persyaratan pada SNI ISO/IEC 17020).

2.7 Asesmen Lapangan


Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi :
2.7.1 Asesmen terhadap lembaga inspeksi dilakukan melalui asesmen lapangan
terhadap seluruh aspek SNI ISO/IEC 17020.
2.7.2 Asesmen lapangan dilakukan di kantor pusat dan lokasi pelaksanaan kegiatan
kunci yang relevan (lihat butir 2.2.3).
2.7.3 Jika diperlukan, lokasi yang bersifat tidak permanen dan/atau bukan lokasi
pelaksanaan kegiatan kunci dapat menjadi lokasi asesmen (secara sampling)
untuk memastikan penerapan sistem manajemen.

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 4 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

2.7.4 Lembaga inspeksi harus menyampaikan kepada KAN apabila terdapat


perubahan dokumentasi sistem manajemen, personel, metode, lokasi kegiatan
kunci dan atau perubahan signifikan lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan asesmen lapangan.
2.7.5 Apabila pada saat pelaksanaan asesmen lapangan lembaga inspeksi tidak dapat
memenuhi butir 2.7.4, KAN dapat menunda pelaksanaan asesmen.
2.7.6 Apabila pada saat pelaksanaan asesmen lapangan diterbitkan ketidaksesuaian
terkait dokumen/peralatan/kompetensi personel yang mempengaruhi secara
signifikan terhadap pelaksanaan witness pada lingkup tertentu, maka KAN
berhak mempertimbangkan kembali pelaksanaan witness untuk lingkup
tersebut.

2.8 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) Dalam Rangka Asesmen Awal, Asesmen
Ulang, dan Asesmen Perluasan Ruang Lingkup
Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi :
2.8.1 Pelaksanaan asesmen penyaksian (witness) dilakukan oleh KAN selain sebagai
salah satu alat untuk memastikan kompetensi personel inspektur lembaga
inspeksi, sekaligus juga untuk memverifikasi bahwa Lembaga Inspeksi telah
menerapkan prosedurnya secara memuaskan, sesuai dengan skema dan/atau
metode inspeksi yang ditetapkan.
2.8.2 Asesmen penyaksian dilaksanakan terhadap seluruh tahapan kegiatan inspeksi
yang dilakukan oleh inspektur sesuai metode inspeksi yang digunakan lembaga
inspeksi.
2.8.3 Pelaksanaan asesmen penyaksian (witness) merupakan bagian dari kegiatan
asesmen dalam rangka akreditasi awal. Pelaksanaan asesmen penyaksian
dilakukan terpisah dengan kegiatan asesmen lapangan. Asesmen penyaksian
dalam rangka asesmen awal dilaksanakan setelah seluruh temuan
ketidaksesuaian asesmen lapangan (office) terkait legalitas, sumber daya dan
proses diselesaikan.
2.8.4 Asesmen penyaksian dilaksanakan terhadap pekerjaan inspeksi yang sedang
berlangsung, namun apabila tidak memungkinkan dapat dilakukan secara
simulasi yang mendekati kondisi real inspeksi terhadap lingkup akreditasi yang
diajukan. Pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan alasan yang disetujui
KAN. Jika pelaksanaan witness dilakukan secara simulasi maka inspektur harus
melakukan sesuai dengan pekerjaan yang sesungguhnya sehingga pelaksanaan
harus dilengkapi dengan kelengkapan dokumen termasuk rekaman kegiatan
inspeksi yang telah dilakukan dan peralatan.
2.8.5 Pengaturan pelaksanaan asesmen lapangan dan witness (termasuk pemilihan
inspektur) dilaksanakan oleh KAN berdasarkan rencana/program witness yang
disampaikan kepada Lembaga Inspeksi.
2.8.6 Lokasi yang bersifat tidak permanen atau bukan lokasi pelaksanaan kegiatan
kunci dapat menjadi lokasi asesmen penyaksian (secara sampling) untuk
memastikan penerapan sistem di lembaga inspeksi.
2.8.7 Witness dilaksanakan terhadap seluruh lingkup inspeksi (sub bidang) yang
diajukan akreditasinya, kecuali dipersyaratkan lain dalam dokumen KAN K untuk
lingkup terkait.

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 5 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

2.8.8 Berdasarkan rencana asesmen (lihat butir 2.5.1), KAN akan menentukan
rencana witness berupa lokasi (jika lembaga inspeksi bersifat multilokasi),
lingkup, jumlah dan personil inspektur yang akan diwitness.
2.8.9 Lembaga inspeksi berdasarkan rencana witness (lihat butir 2.8.8) harus
menyampaikan detail informasi terkait personil, lokasi dan aktivitas yang akan
diwitness. Informasi yang disampaikan mencakup :
i. Lingkup kegiatan Inspeksi
ii. Lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan inspeksi
iii. Prosedur/instruksi kerja terkait kegiatan inspeksi yang dilakukan (termasuk
perencanaan inspeksi, teknik sampling dan teknik inspeksi yang relevan
sesuai dengan lingkup kegiatan inspeksi)
iv. Daftar riwayat hidup/Curriculum Vitae dan pemberian wewenang resmi
kepada personel melakukan inspeksi
v. Informasi lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Persyaratan
Khusus Bidang terkait

2.8.10 Persyaratan tambahan witness untuk masing-masing lingkup diatur pada


persyaratan spesifik masing-masing lingkup inspeksi.
2.8.11 Pada saat witness dilakukan, inspektur harus dapat menunjukkan kompetensinya
dalam melakukan kegiatan inspeksi. Witness dilaksanakan melalui wawancara
dan penyaksian terhadap kompetensi inspektur dalam melaksanakan kegiatan
inspeksi.
2.8.12 Bila kegiatan witness telah selesai, asesor KAN akan menyampaikan hasil
pengamatannya kepada lembaga inspeksi yang di-witness. Apabila terdapat
ketidaksesuaian yang ditemukan, lembaga inspeksi harus menindaklanjuti dan
menyampaikan tindakan perbaikan (dengan jangka waktu sesuai kebijakan KAN
terkait tindakan perbaikan) kepada asesor KAN untuk diverifikasi.

2.9 Tindakan Perbaikan Asesmen


Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi :
2.9.1 Batas waktu penyelesaian tindakan perbaikan asesmen lapangan dan asesmen
penyaksian yang dilakukan secara simultan dilakukan sesuai KAN U-01.
2.9.2 Batas waktu penyelesaian tindakan perbaikan asesmen penyaksian yang
dilaksanakan secara terpisah dihitung sejak pelaksanaan rapat penutupan
masing-masing kegiatan asesmen/ asesmen penyaksian.

2.10 Pengambilan Keputusan dan Pemberian Akreditasi


Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi :
2.10.1 Sesuai dengan KAN U-01 dengan keputusan akreditasi diberikan kepada ruang
lingkup yang telah dilakukan asesmen lapangan dan asesmen penyaksian
dengan hasil memenuhi.
2.10.2 Dalam hal pelaksanaan witness tidak dapat terlaksana, KAN akan membatalkan
ruang lingkup / kelompok lingkup akreditasi lembaga inspeksi yang tidak
dilakukan witness.

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 6 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

3. SIKLUS AKREDITASI

3.1 Survailen Terjadwal


Sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi yaitu lembaga
inspeksi harus menyertakan dokumen kelengkapan terbaru (termasuk sumberdaya
terkait kegiatan inspeksi) sebelum pelaksanaan survailen terjadwal.

3.2 Asesmen Penyaksian (Witness) dalam Satu Siklus Akreditasi


Asesmen penyaksian sesuai KAN U-01 dengan persyaratan khusus bagi lembaga
inspeksi :
3.2.1 Asesmen penyaksian dilaksanakan terhadap seluruh tahapan kegiatan inspeksi
yang dilakukan oleh inspektur sesuai metode inspeksi yang digunakan lembaga
inspeksi.
3.2.2 Dalam satu siklus akreditasi, lembaga inspeksi harus di-witness untuk seluruh
lingkup (sub bidang) akreditasi.
3.2.3 Pelaksanaan witness satu siklus akreditasi harus dilaksanakan sebelum
berakhirnya siklus akreditasi.
3.2.4 KAN menyusun rencana witness siklus yang berisi lokasi (jika lembaga inspeksi
bersifat multilokasi), lingkup, jumlah dan personil inspektur yang akan diwitness.
3.2.5 Apabila dalam siklus akreditasi terdapat perubahan signifikan Lembaga Inspeksi
(antara lain perubahan personil kunci, lokasi, metode inspeksi dan peralatan
yang relevan dengan lingkup yang telah diakreditasi), KAN dapat melaksanakan
witness tambahan.
3.2.6 Sebelum pelaksanaan witness, lembaga inspeksi harus menyampaikan rencana
kegiatan inspeksi yang akan disaksikan mencakup informasi tentang :
i. Lingkup kegiatan inspeksi
ii. Lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan inspeksi
iii. Prosedur/instruksi kerja terkait kegiatan inspeksi yang dilakukan (termasuk
perencanaan inspeksi, teknik sampling dan teknik inspeksi yang relevan
sesuai dengan lingkup kegiatan inspeksi)
iv. Daftar riwayat hidup/Curriculum Vitae dan pemberian wewenang resmi
kepada personel melakukan inspeksi
v. Informasi lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Persyaratan
Khusus Bidang terkait
3.2.7 Asesmen penyaksian dilaksanakan terhadap pekerjaan inspeksi yang sedang
berlangsung namun apabila tidak memungkinkan dapat dilakukan secara
simulasi yang mendekati kondisi real inspeksi.
Catatan : Hal-hal yang memungkinkan dilakukan witness secara simulasi seperti
lembaga inspeksi tidak memiliki klien dalam satu siklus akreditasi atau tidak
dapat dilakukan pelaksanaan witness pada kegiatan real inspeksi dikarenakan
kontrak dengan klien sudah berakhir.
3.2.8 Bila dalam satu siklus akreditasi terdapat lingkup yang tidak dapat di-witness
sebagaimana ditetapkan dalam butir 3.2.1 - 3.2.3, maka terhadap lingkup
tersebut tidak akan diberikan akreditasi ulang.
3.2.9 Bila kegiatan witness telah selesai, asesor KAN akan menyampaikan hasil
pengamatannya kepada Lembaga Inspeksi yang di-witness. Apabila terdapat

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 7 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

ketidaksesuaian yang ditemukan, lembaga inspeksi harus menindaklanjuti dan


menyampaikan tindakan perbaikan (dengan jangka waktu sesuai kebijakan KAN
terkait tindakan perbaikan) kepada asesor KAN untuk diverifikasi dan ditutup
sebelum keputusan/pemeliharaan status akreditasi diberikan.
3.2.10 Pemenuhan witness akreditasi awal tidak menjadi bagian dari pemenuhan
witness 1 (satu) siklus akreditasi.
3.2.11 Pelaksanaan witness untuk perluasan lingkup akreditasi tidak menjadi bagian
dari pelaksanaan witness 1 (satu) siklus akreditasi.
3.2.12 Persyaratan tambahan witness untuk masing-masing lingkup diatur pada
persyaratan spesifik masing-masing lingkup inspeksi.

3.3 Kunjungan Reakreditasi


3.3.1 Sesuai dengan KAN U-01.
3.3.2 Kunjungan reakreditasi mencakup asesmen lapangan ke lembaga inspeksi
mengacu pada lingkup akreditasi.
3.3.3 Mengacu KAN U-01 butir 3.3.3 dan butir 3.5.1 poin c, KAN dapat melaksanakan
asesmen penyaksian tidak terjadwal.
3.3.4 Jika terdapat perluasan lingkup akreditasi yang diajukan bersamaan dengan
reakreditasi, maka mekanisme proses perluasan lingkup akreditasi mengacu
pada butir 3.4.

3.4 Perluasan dan Pemutakhiran Ruang Lingkup Akreditasi


Perluasan dan pemutakhiran ruang lingkup akreditasi sesuai KAN U-01 dengan
persyaratan khusus bagi lembaga inspeksi:
3.4.1 Perluasan lingkup akreditasi lembaga inspeksi dapat mencakup:
a. Penambahan jenis inspeksi;
b. Penambahan metode inspeksi; atau
c. Penambahan lokasi lembaga inspeksi.
3.4.2 Pemutakhiran lingkup akreditasi lembaga inspeksi dapat mencakup perubahan
atau pembaharuan terhadap standar, persyaratan atau metode inspeksi.
3.4.3 Proses perluasan / pemutakhiran ruang lingkup akreditasi dapat dilakukan tanpa
asesmen lapangan jika perluasan dan/atau pemutakhiran ruang lingkup yang
diajukan metode inspeksinya serupa dengan metode yang telah terakreditasi,
tidak memerlukan penambahan dukungan sumber daya personel dan dukungan
sumber daya lainnya (misalnya peralatan, pengujian).
3.4.4 Proses perluasan / pemutakhiran ruang lingkup akreditasi lembaga inspeksi
tanpa asesmen lapangan dilaksanakan melalui verifikasi terhadap bukti-bukti
yang diperlukan yang dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
a. evaluasi ekivalensi persyaratan ruang lingkup yang ditambahkan dengan
ruang lingkup yang telah diakreditasi.
b. evaluasi ekivalensi persyaratan sumber daya pendukung kegiatan inspeksi.
3.4.5 Perluasan/pemutakhiran ruang lingkup yang dilakukan tanpa asesmen
lapangan, hanya bisa dilakukan apabila telah dilakukan witness siklus akreditasi
untuk lingkup sejenis. Apabila belum dilakukan witness, harus dilakukan witness
terlebih dahulu sebelum keputusan penambahan ruang lingkup.

3.5 Asesmen Tidak Terjadwal


Sesuai dengan KAN U-01

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 8 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

4. PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN AKREDITASI

4.1 Pembekuan
Sesuai dengan KAN U-01

4.2 Pengaktifan Kembali Status Akreditasi


Sesuai dengan KAN U-01

4.3 Pencabutan dan Pengurangan Lingkup Akreditasi


Sesuai dengan KAN U-01

4.4 Permohonan Kembali (Re-Application) Akreditasi


Sesuai dengan KAN U-01

5. KERAHASIAAN
Sesuai dengan KAN U-01

6. SERTIFIKAT AKREDITASI
Sesuai dengan KAN U-01

7. HAK DAN KEWAJIBAN LPK YANG TELAH DIAKREDITASI


Hak dan Kewajiban LPK sesuai dengan KAN U-01 dengan tambahan persyaratan
lembaga inspeksi wajib memberitahukan kepada KAN dengan segera apabila terjadi
perubahan lokasi, metode inspeksi, peralatan, fasilitas dan sumber daya manusia
(seperti inspektur) yang mempengaruhi kompetensi lembaga inspeksi dalam melakukan
penilaian kesesuaian.

8. PENGGUNAAN SIMBOL AKREDITASI KAN


Sesuai dengan KAN U-01

9. KELUHAN, PERSELISIHAN DAN BANDING


Sesuai dengan KAN U-01

10. PEMBERITAHUAN ATAS PERUBAHAN KRITERIA AKREDITASI


Sesuai dengan KAN U-01

11. LIABILITAS
Sesuai dengan KAN U-01

12. BIAYA AKREDITASI


Sesuai dengan KAN U-01

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 9 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

LAMPIRAN 1
RUANG LINGKUP DAN BIDANG INSPEKSI

No Lingkup Bidang Sub Bidang


01 Pertanian A. Proses dalam kegiatan i. Proses fumigasi
pertanian ii. Pemeriksaan gudang
iii. Pemeriksaan kontainer
B. Pemeriksaan kualitas i. Pemeriksaan visual untuk produk
produk pertanian pertanian tertentu
ii. Pemeriksaan dimensi untuk produk
pertanian tertentu
02 Perikanan A. Penilaian IKI i. ikan hidup,
ii. ikan mati,
iii. benda lain
B. Inspeksi CKIB i. ikan hidup,
ii. ikan mati,
iii. benda lain
C. Survailen CKIB i. ikan hidup,
ii. ikan mati,
iii. benda lain
D. Inspeksi CPIB
E. HACCP i. UPI
ii. UPRL
03 Marine A. Quantity survey (Stuffing i. Cargo condition Survey
Survey dan ii. Tank condition survey
unstuffing/discharging iii. Tally condition survey
survey) Barge iv. Weighing and measuring survey
v. Draught survey
vi. Volumetric measurement
B. Quantity survey (Stuffing i. Cargo condition Survey
dan ii. Tank condition survey
unstuffing/discharging iii. Tally condition survey
survey) vessel iv. Weighing and measuring survey
v. Draught survey
vi. Volumetric measurement
C. Sampling Produk (untuk Sesuai jenis produk yang diajukan
masing-masing jenis akreditasi.
produk)
D. Quality survey i. Sampling
ii. pemeriksaan kualitas (dilakukan oleh
laboratorium penguji dalam satu
entitas atau disubkontrakkan ke
laboratorium lain dengan tanggung
jawab penuh oleh LI)

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 10 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

E. Perkapalan dan safety i. On Off Hire survey


perkapalan ii. Bunker Survey
iii. Lasing/securing/towing survey
iv. Investigation and damage survey
F. Witness / supervision / Sesuai lingkup yang diwitness
verification survey
04 Verifikasi A. Verifikasi Penelusuran jenis produk, mencakup seluruh
Penelusuran teknis rangkaian kegiatan berikut sesuai
Teknis impor/eskpor/perdaganga dengan persyaratan:
n antar pulau i. Verifikasi dokumen yang
dipersyaratkan (regulasi/buyer)
ii. Survey preshipment yang meliputi:
verifikasi kesesuaian barang dengan
dokumen yang dipersyaratkan,
visual inspection
iii. Condition survey (contoh : cargo
condition survey, tank inspection)
iv. Survey Kuantitas : bulk, terkemas,
cair
v. Sampling
vi. Survey kualitas
05 Infrastruktur A. Migas i. Instalasi pemboran dan intervensi
sumur
ii. Insalasi produksi hulu
iii. Instalasi kilang (pemurnian dan
pengolahan)
iv. Instalasi penimbunan dan
pemasaran (depot)
v. Instalasi pipa penyalur
vi. Katup pengaman (PSV)
vii. Bejana tekan
viii. Tangki timbun
ix. Pesawat angkat
x. Peralatan putar
xi. Sistem perpipaan
xii. Peralatan yang membangkitkan,
mendistribusikan, dan
mengendalikan sistem tenaga listrik
xiii. Bangunan struktur di perairan untuk
keperluan migas
xiv. Sistem alat ukur serah terima yang
digunakan pada Kegiatan Usaha
Minyak dan Gas Bumi

Catatan : berlaku juga bagi Lembaga


inspeksi untuk lingkup penyaksian

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 11 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

inspeksi instalasi dan/atau peralatan


minyak dan gas bumi
B. Kelistrikan i. Pembangkit (Spesifik untuk masing-
masing pembangkit), mencakup
seluruh rangkaian berikut sesuai
persyaratan: kelaikan operasi,
komisioning, uji unjuk kerja, uji Ner
Dependable Capacity (NDC),
Factory Acceptance Test (FAT)
ii. Jaringan Transmisi (mencakup
kelaikan operasi, komisioning, FAT)
iii. Gardu induk (mencakup kelaikan
operasi, komisioning, FAT)
iv. Jaringan distribusi (mencakup
kelaikan operasi, komisioning, FAT)
v. Bay incoming, feeder / penyulang
vi. Instalasi listrik medis
vii. Lainnya
C. Fasilitas perlindungan i. Sistem perlindungan kebakaran
Kebencanaan ii. lainnya
D. NDT i. Ultrasonic testing (UT)
ii. Liquid penetrant testing (PT)
iii. MAgnetiv Particle Testing (MT)
iv. Phased Array Ultrasonic Testing
(PAUT)
v. Positive Material Identification
vi. Visual Boroscope
vii. Eddy Current
viii. Time of Fight Diffraction (ToFD)
ix. Automated Utltrasonic Testing (AUT)
x. Ultrasonic test measurement (AUT)
E. Bangunan Komersial i. Verifikasi desain bangunan untuk
masing-masing bangunan/konstruksi
(misal IPA, IPAL, sabo, dermaga
struktur terbuka)
ii. Verifikasi kinerja untuk masing-
masing bangunan/konstruksi (misal
IPA, IPAL, sistem irigasi, pos duga
air)
iii. Kelaikan Fungsi
bangunan/konstruksi : Gedung,
dermaga struktur terbuka, menara
komunikasi, dan lainnya
iv. Kekuatan struktur, misal : striuktur
baja, struktur beton
v. Pengukuran pembebanan

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 12 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

vi. Pemeriksaan keretakan


vii. Pengukuran gaya Tarik tali baja
viii. Pengukuran defleksi
ix. Pengukuran regangan
x. Pengukuran kebocoran selang
hidrolik
xi. Pengukuran kebocoran katup
xii. Pengukuran kecepatan rambat
gelombang melalui bahan tertentu
xiii. Persebaran temperature
xiv. Metalograpy
xv. Identifikasi komposisi
kimia/identifikasi material
06 Lingkungan A. Emisi gas buang
B. Kualitas udara ambien
C. Lingkungan kerja
D. Lingkungan komersial
07 Barang A. Makanan dan minuman inspeksi kecukupan panas
Manufaktur B. Produk farmasi inspeksi kecukupan panas
C. Tekstil dan produk tekstil i. pemeriksaan visual
ii. pemeriksaan kualitas
iii. pemeriksaan kuantitas
D. inspeksi proses produksi (sesuai dengan jenis proses produksi)
E. Mainan anak i. pemeriksaan visual
ii. pemeriksaan kualitas
iii. pemeriksaan kuantitas
08 Lain – Lain A. kebencanaan Sistem mitigasi tsunami
B. safety inspection, visual masing-masing produk /instalasi,
inspection contoh : ketel uap, katup pengaman,
pesawat angkat, instalasi penyalur petir,
sistem pemadam kebakaran

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 13 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

LAMPIRAN 2
PERNYATAAN RUANG LINGKUP AKREDITASI DAN DUKUNGAN SUMBER DAYA
LEMBAGA INSPEKSI

1. Pendahuluan
1.1 Form yang telah diisi oleh lembaga inspeksi berdasarkan penjelasan dalam
dokumen ini digunakan oleh sekretariat KAN untuk mengevaluasi kecukupan
sumber daya untuk melakukan pekerjaan inspeksi yang dinyatakan dalam ruang
lingkupnya.
2. Penjelasan Lokasi yang diajukan akreditasi dan Lokasi Kunci
Lokasi Alamat
Kantor Pusat
Lokasi 1
Lokasi 2
Lokasi n …

Lokasi / Site
Aktivitas Kunci Kantor
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi n …
Pusat
penyusunan dan penetapan
kebijakan, proses dan/atau prosedur;

kajian terhadap permohonan dan


kontrak pekerjaan inspeksi;

perencanaan kegiatan inspeksi;

proses seleksi awal inspektur

kajian dan persetujuan atas kegiatan


inspeksi

pemeliharaan rekaman inspeksi

pemeliharaan dokumen sistem


manajemen lembaga inspeksi

pemeliharaan dan kalibasi alat.

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 14 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

3. Penjelasan Ruang Lingkup Lembaga Inspeksi


Ruang lingkup dan dukungan sumber daya lembaga inspeksi dinyatakan dalam kolom
(1) sampai dengan kolom (12) dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Kolom (1) dituliskan Tipe lembaga inspeksi yang diajukan "contoh Tipe A, Tipe B,
Tipe C
Keterangan : untuk satu legalitas dapat terdiri dari lebih dari satu Tipe"
b. Kolom (2) diisi dengan Produk / Proses / Jasa / Fasilitas yang diinspeksi (dipilih)

c. Kolom (3) dituliskan bidang dan sub bidang inspeksi yang diajukan untuk
diakreditasi, mengacu pada Lampiran 1

d. Kolom (4) diisi dengan jenis inspeksi yang dilakukan seperti NDT, Visual, Inspeksi
IKI, CKIB, FTIR, Inspeksi peralatan awal, inspeksi instalasi terpasang, dsb.

e. Kolom (5) diisi dengan identifikasi metode/prosedur/instruksi kerja inspeksi yang


digunakan oleh lembaga inspeksi untuk menjalankan kegiatan inspeksi sesuai
kolom (4)

f. Kolom (6) diisi dengan acuan standar, metode inspeksi, teknik yang digunakan,
acuan nasional/internasional (dapat berupa standar, peraturan/regulasi, spesifikasi
atau pengembangan sendiri) sebagai referensi dalam mengembangkan
metode/prosedur/instruksi kerja pada kolom (5).

Standar,
Produk / Instruksi
Tipe metode
Proses / Bidang inspeksi dan Jenis kerja yang
Lembaga inspeksi atau
jasa / sub bidang inspeksi inspeksi digunakan
Inspeksi teknik yang
Instalasi (3) (4) (5)
(1) diacu
(2)
(6)

Migas
- Instalasi Pemboran Sertifikasi
Instalasi Resertifikasi
Marine survey
- Kualitas dan Sampling,
kuantitas Batu draught
Produk bara survey

g. Kolom (7) diisi jumlah klien, sertifikat atau laporan inspeksi yang diterbitkan dalam 3
(tiga) tahun terakhir.
h. Kolom (8) diisi nama peralatan yang digunakan (identifikasi, spesifikasi peralatan,
merk, produsen, kapasitas/rentang, dan informasi lainnya yang relevan)
i. Kolom (9) diisi lembaga / laboratorium yang melakukan kalibrasi
j. Kolom (10) diisi frekuensi kalibrasi yang dilakukan / dipersyaratkan

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 15 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

k. Kolom (11) diisi tanggal kalibrasi terakhir peralatan tersebut.

Peralatan (nama, Status kalibrasi Peralatan


Jumlah Klien /
Sertifikat / Laporan identifikasi,
Inspeksi yang sudah produsen, Lembaga / Tanggal
Frekuensi
diterbitkan dalam 3 kapasitas/daerah laboratorium kalibrasi
kalibrasi
tahun terakhir kerja, dan lain-lain) kalibrasi terakhir
(10)
(7) (8) (9) (11)

l. Kolom (12) diisi apakah kegiatan inspeksi yang dilakukan mencakup kegiatan
pengujian
m. Kolom (13) Jika kegiatan inspeksi mencakup kegiatan pengujian, apakah sumberdaya
yang digunakan milik internal atau eksternal.
n. Kolom (14) nama sumber daya pengujian yang digunakan.
o. Kolom (15) status akreditasi sumber daya pengujian yang digunakan.

Kegiatan inspeksi yang terkait Pengujian

Apakah ada
Jika Iya, Sumber daya
kegiatan Nama Laboratorium Status Akreditasi
pengujian yang digunakan
pengujian yang digunakan laboratorium
(Internal/eksternal)
(Ya/Tidak) (14) (15)
(13)
(12)

p. Kolom (16) diisi nama personil yang terkait dengan jenis inspeksi (4) dan metode
inspeksi (6) yang diajukan ruang lingkupnya

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 16 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

q. Kolom (17) posisi / tugas personil dalam lembaga inspeksi (Inspektur, Penandatangan
sertifikat inspeksi, tenaga teknis, manajemen dan administratif lainnya )
r. Kolom (18) Bukti Kompetensi diisikan informasi terkait personil yang diajukan seperti
latar belakang pendidikan (18a) pengalaman kerja (18b) maupun pelatihan (18c) yang
mendukung kompetensi person terkait jenis inspeksi dan metode inspeksi yang
diajukan ruang lingkupnya.

Posisi
Bukti Kompetensi (18)
(Inspektur,
Penandatangan
sertifikat
Nama personel inspeksi, tenaga
Latar belakang Pengalaman kerja Pelatihan terkait
(16) teknis,
pendidikan terkait lingkup lingkup
manajemen dan
(18a) (18b) (18c)
administratif
lainnya)
(17)

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 17 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

LAMPIRAN 3

(Normatif)
Panduan Penggunaan Sumber Daya Pengujian dalam Kegiatan Inspeksi

a. Lembaga Inspeksi harus mengidentifikasi jenis kegiatan pengujian yang dilakukan


dalam melakukan kegiatan inspeksi di dalam ruang lingkupnya.

b. Apabila ada kegiatan pengujian dalam kegiatan inspeksi yang dilakukan, lembaga
inspeksi harus memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pengujian, yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh sumber daya internal,
sumber daya lain di bawah pengendalian langsung Lembaga Inspeksi, dan/atau
dialihdayakan kepada sumber daya eksternal.
c. Sumber daya internal maupun eksternal sebagaimana di maksud pada butir b harus
memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025 yang relevan sesuai dengan standar dan /
pedoman yang berlaku dalam skema saling pengakuan internasional (misal: ILAC
Guide).
d. Bila sumber daya untuk pengujian telah diakreditasi oleh KAN atau Badan Akreditasi
negara lain penandatangan saling pengakuan antar badan akreditasi yang diakui
oleh KAN, atau diterima dalam skema keberterimaan antar lembaga penilaian
kesesuaian yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, Lembaga Inspeksi
harus memastikan bahwa ruang lingkup kompetensi dari sumber daya pengujian
tersebut sesuai dengan kegiatan inspeksi yang dilakukan.

e. Bila sumber daya untuk penguijian belum diakreditasi, Lembaga Inspeksi harus
melakukan penilaian dan memelihara hasil penilaian kompetensi sumber daya untuk
pengujian berdasarkan persyaratan kompetensi yang relevan untuk kegiatan
pengujian yang dilakukan.

f. Penilaian kompetensi sumber daya untuk pengujian yang dilakukan oleh Lembaga
Inspeksi harus berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, dan
dilakukan oleh personel Lembaga Inspeksi yang memiliki kompetensi yang
diperlukan, untuk melakukan penilaian kompetensi sumber daya untuk pengujian
sesuai dengan persyaratan kompetensi yang relevan.

g. Lembaga Inspeksi harus memastikan pemenuhan persyaratan independensi


laboratorium penguji yang disubkontrakkan kepada sumber daya eksternal sesuai
dengan persyaratan independensi dalam Annex A.1 SNI ISO/IEC 17020.

Tipe LI Sumber daya pengujian Persyaratan Keterangan


independensi lab
uji terhadap klien
lembaga inspeksi
A Lab internal Annex A butir A.1
Lab eksternal Annex A butir A.1 Lab eksternal
harus bukan milik
klien

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 18 dari 19


KAN K – 06 Rev.1

Tipe LI Sumber daya pengujian Persyaratan Keterangan


independensi lab
uji terhadap klien
lembaga inspeksi
B Lab internal Anne A butir A.2
Lab eksternal Annex A butir A.1
Lab eksternal milik klien Annex A butir A.3
C Lab internal Annex A butir A.3
Lab eksternal yang bukan Annex A butir A.1
merupakan lab klien
Lab eksternal milik klien Annex A butir A.3

h. Bila kegiatan pengujian dialihdayakan kepada sumber daya eksternal, kegiatan


tersebut harus dilakukan oleh badan hukum lain yang independen.
i. Lembaga Inspeksi bertanggung jawab untuk memastikan kompetensi dan
memelihara rekaman hasil penilaian kompetensi dari seluruh sumber daya untuk
pengujian sesuai dengan ruang lingkupnya.
j. Untuk kepentingan tertentu (yang relevan dengan ketentuan dalam skema inspeksi /
apabila ditetapkan dalam regulasi) Lembaga Inspeksi dapat mempertimbangkan
keberterimaan sertifikat dan/atau laporan hasil pengujian yang telah diperoleh dan
dimiliki oleh klien dari lembaga lain yang tidak memiliki ikatan pengendalian
kontraktual dengan Lembaga Inspeksi. Dalam hal ini Lembaga inspeksi harus
memastikan status akreditasi dari lembaga yang mengeluarkan sertifikat dan/atau
laporan hasil uji. Apabila Lembaga yang mengeluarkan sertifikat dan/atau laporan
hasil uji tidak terakreditasi maka Lembaga inspeksi harus menyatakan hal tersebut
dalam laporan inspeksi.

k. Lembaga Inspeksi harus memiliki mekanisme evaluasi secara periodik untuk


memastikan sumber daya pengujian baik internal atau alih daya yang belum
terakreditasi sebagaimana dinyatakan pada butir(e) senantiasa memenuhi
persyaratan kompetensi yang relevan.

Tanggal Terbit : 27 Juli 2020 hal 19 dari 19

Anda mungkin juga menyukai