Anda di halaman 1dari 5

Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Covid-19 merupakan
singkatan dari corona virus disease-19. Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona
yang menyerang saluran pernapasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak napas
serta nyeri tenggorokan. Covid-19 dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya mulai
Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020).

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar
seperti virus lain pada umumnya, seperti:

a. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).


b. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
c. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air
liur pengidap virus corona.
d. Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala yang
timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode
transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga
bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa
hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

a. Hidung beringus.
b. Sakit kepala.
c. Batuk.
d. Sakit tenggorokan.
e. Demam.
f. Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya
dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan
gejala seperti:

a. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


b. Batuk dengan lendir.
c. Sesak napas.
d. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan
penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah
ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan,
dokter akan melakukan:

a. Isolasi
b. Serial foto toraks sesuai indikasi.
c. Terapi simptomatik.
d. Terapi cairan.
e. Ventilator mekanik (bila gagal napas)
f. Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut
upaya yang bisa dilakukan:

a. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
b. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum
dicuci.
c. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
d. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
e. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
f. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan
cuci tangan hingga bersih.
g. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
h. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit
saluran napas.

Terdapat begitu banyak pengaruh ataupun dampak yang terjadi akibat pandemi coid-19. Salah
satunya yaitu Covid-19 ini mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan secara mendasr dalam
dunia pendidikan Indonesia. Melalui Surat edaran No.4/2020 tentangPelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19, tertanggal 24 maret 2020 terdapat 6
kebijakan. Namun, hal yang paling mendasar ialah merubah cara belajar dan mengajar mahasiswa
dan dosen yaitu dengan belajar dari rumah.

Kebijakan belajar dari rumah ini sangat merubah kebiasaan, ataupun perilaku dosen dan mahasiswa
selama ini. Bagaiman tidak, dengan kebijakan baru ini dosen dibuat kelimpungan/ bingung karena
masih harus mencari pola yang tepat bagaimana pembelajaran dari rumah ini dapat dilakukan. Solusi
terbaik yaitu melakukan atau mengupayakan pembelajaran berbasis dalam jaringan (online
learning). Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka yang terjadi di
kampus. Dosen dan mahasiswa tidak berhadapan langsung, melainkan berada dirumah masing-
masing. Kebiasaan yang akan berubah secara signifikan, yang pertama yaitu dosen dan mahasiswa
akan sangat mengandalkan perangkat komputer maupun handphone dan jaringan internet. Kedua,
dosen dan mahasiswa harus mampu merubah gaya, strategi atau metode nengajar dan belajar.
Ketiga, dosen dan mahasiswa harus mampu merubah gaya komunikasinya selama pembelajaran
dalam jaringan ini.
Identifikasi masalah belajar Bahasa Inggris selama pandemi Covid-19 menggunakan analisis SWOT:

Kekuatan :

Dengan mempelajari bahasa inggris dapat membantu mahasiswa berkaitan dengan tuntutan
pekerjaan di era golbalisasi. Dengan adanya pembelajaran dari rumah maka mahasiswa mempunyai
banyak waktu untuk belajar bahasa inggris tanpa harus pergi ke kampus.

Kelemahan :

Bahasa inggris merupakan mata kuliah yang sulit bagi kebayakkan mahasiswa. Terlebih lagi masih
ada mahasiswa yang menganggap pembelajaran bahasa Inggris dengan tatap muka membuat
mereka lebih cepat mengerti dan memahami materi yang diajarkan dibandikan dengan
pembelajaran dalam jaringan (online laerning). Hal ini di perburuk lagi dengan tidak semua dosen
dan mahasiswa menguasai penggunaan teknologi atau kurang memanfaatkan teknologi dalam
proses pembelajaran secara online, sehingga kurang optimalnya interaksi atau komunikasi dosen
dan mahasiswa (tanya – jawab/ diskusi) , sehingga dosen tidak dapat menilai secara efektif
kemampuan berbicara bahasa inggris mahasiswanya . Melalui wawancara dengan teman senior,
seangkatan, maupun junior dengan pemberian tugas yang banyak namun dengan waktu
pengumpulan tugas yang singkat, menyebabkan menurunnya minat mahasiswa dalam belajar
bahasa inggris.

Ketidaktersediaan kuota internet dan akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang kurang
memadai pada pembelajaran bahasa inggris menjadi salah satu alasan mahasiswa terlambat
mendapatkan informasi sehingga mengakibatkan mahasiswa terlambat mengumpulkan tugas yang
akan berpengaruh pada pemberian nilai bagi mahasiswa.

Peluang:

Hampir semua lowongan pekerjaan menuntut pelamarnya berkemampuan berbicara bahasa inggris.
Banyak sarana atau media yang dapat digunakan selama pembelajaran bahasa inggris secara online
antara lain, e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp.
Apabila media ini digunakan secara maksimal maka secara tidak langsung kemampuan
menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh dosen maupun mahasiswa. Dengan
adanya kemampuan berbahasa inggris ditambah kemampuan mengakses teknologi maka peluang
mendapat pekerjaan semakin tinggi.

Ancaman :

Banyaknya mahasiswa yang kurang berminat dalam proses pembelajaran bahasa inggris secara
online dan lebih menyukai pembelajaran tatap muka, mengharuskan dosen untuk mencari strategi
atau metode belajar yang lebih menarik sehingga dapat mengembalikan minat mahasiswa dan
mahasiswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran bahasa inggris secara online ditengah
situasi pandemi covid-19 ini.
ALTERNATIF SOLUTIONS

1. Mengatur manajemen waktu


Atur waktu belajar dengan teratur, misalnya penentuan waktu dimulai dan berakhirnya
online class , hal ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri untuk absensi saat
online class akan berlangsung. Mengatur waktu pengumpulan tugas juga sangat penting bagi
dosen dan mahasiswa. Terkadang masih ada mahasiswa yang mengerjakan tugas-tugas
bhasa inggris di menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu,
membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan
yang mesti ditanamkan kepada mahasiswa maupun dosen.
2. Mempersiapkan teknologi yang dibutuhkan
Selama masa pembelajaran secara online, ,mahasiswa dan dosen diharuskan
mempersiapkan handphne/laptop, serta kuota/ jaringan internet dan kemampuan
mengakses teknologi yang memadai agar dapat mengikuti pembelajaran bahasa inggris
secara efisien dan efektif.
3. Belajar dengan serius
Kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa selama proses belajar atau mengerjakan tugas
yaitu terpancing dengan godaan menonton video youtube, mengakses media sosial, hingga
membaca-baca konten berita yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pembelajaran
bahasa inggris, hal ini akan menghambat proses belajar. Oleh sebab itu, penting bagi
mahasiswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang ditetapkan.
Sehingga target untuk menguasai materi dan dapat berbicara bahasa inngris dapat tercapai.
4. Menjaga komunikasi dengan dosen dan teman kelas
Komunikasi menjadi sangat penting dalam proses belajar, jangan pernah untuk malu/takut
untuk sebuah bercakapan dengan dosen maupun teman kelas apabila mrngalami suatu
kesulitan dalam memahahi materi atau megerjakan tugas. Perlu diperhatikan saat memulai
obrolan (chat/voice note/video call) diharuskan untuk memakai bahasa yang sopan ,
sehingga obrolan dapat berjalan dengan baik dan tidak menyinggung perasaan dosen
maupun mahasiswa (teman kelas).

KESIMPULAN :

Covid-19 yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernapasan
sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak napas serta nyeri tenggorokan. Covid-19
membawa pengaruh dan dampak yang besar bagi dunia, salah satu dampaknya yaitu bagi dunia
pendidikan yang mengharuskan semua mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan mengajar dari
rumah, termasuk pembelajaran bahasa inggris. Ditengah situasi Covid-19, yang mengharuskan
semua orang termasuk mahasiswa tetap berada dirumah, membuat mahasiswa mempunyai banyak
waktu untuk belajar bahasa inggris, namun kesulitan akses informasi dan ketidaktersediaan internet
menjadi faktor menghambat proses belajar dan penurunan minat belajar mahasiswa. Namun
dengan adanya pembelajaran online dapat meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam
mengakses teknologi. Terdapat beberapa solusi alternatif dalam melakukan pembelajaran online
bahasa inggris ditengah situasi pandemi Covid-19 yaitu : mengatur manajemen waktu ,
mempersiapkan teknologi yang dibutuhkan, belajar dengan serius, dan menjaga komunikasi dengan
dosen dan teman kelas.

Saran :

Saran penulis bagi mahasiswa yaitu ubahlah pola pikirmu menjadi “sebenarnya belajar bahasa
inggris itu menyenangkan” dan tingkatkan minat/ keinginan belajar bahasa inggris karena akan
sangat berguna dalam mencari pekerjaan di era globalisasi.

Saran penulis bagi dosen yaitu buat dan kembangkanlah strategi dan metode belajar yang lebih
inovatif,kreatif dan tidak monoton serta memberikan motivasi supaya menarik minat mahasiswa
selama pembelajaran online dilakukan.

REFF.

1. https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
2. Pengalaman pribadi penulis
3. Wawacara dengan teman

Anda mungkin juga menyukai