Tugas Idk Iii
Tugas Idk Iii
Disusun Oleh:
NIM: 88190016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Diet Ibu Hamil pada Hiperemesis, Pre eklamsia dan Penyakit saluran cerna
dengan lancar.
Maksud dan tujuan saya menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah IDK III serta menambah pengetahuan tentang macam–macam diet ibu
hamil khususnya pada ibu hamil dengan hiperemesis, pre eklamsia dam penyakit
saluran cerna kepada pembaca. Hal ini karena banyak yang tidak mengetahui
bagaimana cara penanganannya pada ibu hamil sehingga dapat membahayakan
jiwa ibu hamil maupun janin yang di kandungnya.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan
karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya referensi yang saya dapatkan,
sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Saya mengharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pengetahuan
bagi pembaca.
Nabila Afilia
ii
Daftar Isi
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
D. Ruang Lingkup........................................................................................................................3
E. Sistematika Penulisan..............................................................................................................3
F. Manfaat Penulisan...................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI............................................................................................................................5
A. Diet Hiperemesis......................................................................................................................5
1. Definisi..................................................................................................................................5
2. Tujuan..................................................................................................................................5
4. Prinsip..................................................................................................................................6
B. Diet Preeklamapsia................................................................................................................13
1. Definisi................................................................................................................................13
2. Tujuan................................................................................................................................14
5. Prinsip................................................................................................................................15
iii
BAB III..................................................................................................................................................26
PENUTUP.............................................................................................................................................26
A. Kesimpulan.............................................................................................................................26
B. Saran.......................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................28
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hal yang patut disyukuri. Tak heran, bila Ibu seringkali
menjalani tahapan demi tahapan kehamilan dengan antusias. Namun
saking antusiasnya, tak jarang Ibu salah kiprah dalam menyikapinya.
Karena beranggapan bahwa ibu hamil harus mengkonsumsi makanan
dengan porsi makan untuk dua orang (ibu dan janin), Ibu seringkali
menambah porsi makan Ibu secara berlebihan, tanpa terlalu
memperhatikan kualitas dari makanan itu sendiri. Padahal makan rasional
dengan kuantitas dan kualitas yang sama seimbangnya lebih dianjurkan.
1
dan mineral penting yang sangat dibutuhkan janin di awal
kehidupannya.Golongan yang paling rentan terhadap kekurangan gizi
adalah ibu hamil, bayi, dan balita. Pada kehamilan, selain terjadi
perubahan fisiologis juga disertai perubahan psikologis. Psikologis
memegang peranan yang penting dalam timbulnya hiperemesis seperti:
Beberapa dampak lain dari terjadinya kondisi hiperemesis gravidarum
pada wanita hamil yaitu dapat terjadi perdarahan berupa bercak padaotak,
perdarahan sub endokardial pada jantung, pucat-degenerasi pada tubuli
kontorti ginjal dan kemungkinan adanya hepar pada tingkat ringan.
B. Rumusan Masalah
2
4. Bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa penyakit saluran
cerna?
C. Tujuan Penulisan
1. TujuanUmum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah IDK III dan untuk menambah
pengetahuan mahasiswa tantang diet ibu hamil dengan hyperemesis,
preeklamsia dan penyakit saluran cerna.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan
berupa hiperemesis?
b. Untuk mengetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan
berupa preeklamsia?
c. Untuk menetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa
penyakit saluran cerna?
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala
sesuatu yang berkenaan dengan diet Hyperemesis, diet Preeklampsia dan
penyakit saluran cerna.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan). Makalah ini terdiri atas 3 BAB yaitu: BAB 1:
Pendahuluan, BAB 2: Tinjauan Teori, BAB 3: Penutup.
F. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi - informasi bagi
pembaca
2. Untuk mengetahui apa itu hiperemesis
3
3. Untuk mengetahui apa saja macam - macam diet komplikasi kehamilan
berupa hyperemesis,preeklamsia dan penyakit saluran cerna
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Diet Hiperemesis
1. Definisi
2. Tujuan
Tujuan Diet Hiperemesis adalah untuk :
a. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
b. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang
cukup.
5
Makanan yang dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah
sebagai berikut
a. Roti Panggang, Biskuit, Krekers.
b. Buah Segar, Sari Buah.
c. Minuman Botol Ringan, Sirop, Kaldu Tak Berlemak, Teh, dan Kopi
Encer.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah
sebagai berikut :
a. Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam
b. Bahan makanan yang mengandung alcohol, kopi dan yang
mengandung zat tambahan ( pengawet, pewarna dan bahan penyedap ).
4. Prinsip
a. Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester
II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam
waktu yang relative lama.
b. Penyebab Hyperemesis Gravidarum belum pasti, dengan penyebab multi
faktor diantaranya :
1) Faktor endokrin yaitu meningkatnya hormon estrogen dan
progresteron
2) Faktor Psikologi
3) Faktor Gastrointestinal
c. Pada kehamilan Normal ditemukan keluhan mual dan muntah yang akan
berkurang dan hilang pada akhir trimester I.
d. Pada Hyperemesis Gravidarum ditemukan keluhan mual dan muntah yang
berlebihan sehingga menyebabkan keadaan umum ibu hamil buruk jika hal
ini sampai terjadi maka ibu hamil membutuhkan terapi diit.
e. Pengelolaan Penderita :
1) Isolasi dalam ruang dan suasana tenang
2) Terapi obat dan cairan infus
3) Terapi psikologis
6
4) Terapi diit, baik parenteral dan oral.
b. Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah
berkurang. Secara berangsur mulai diberikan bersama makanan.
Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi
kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.
7
c. Diet Hyperemesis III
Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis
ringan. Sesuai dengan kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan
bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.
8
Diet Hiperemesis II & III
9
Jam 10 1 sdm 10 1 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Diet Hiperemesis I
Jam 1 sdm
Jam 1 sdm
Jam 1 sdm
Pisang 1 bh sdg
10
Diet Hiperemesis II
ptg = Potong
sdg = sedang
gls = gelas
btr = butir
B. Diet Preeklamapsia
1. Definisi
11
pengaturan diet ini dapat diterapkan dengan diet I preeklamasia hingga diet
preeklamasia III.
Penyakit ini biasanya timbul pada Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat
timbul sebelumnya, misalnya pada Mola Hidatosa. Hipertensi biasanya
timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda lain. Preeklamasia merupakan
sindrom yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu kedua puluh
dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan
yang cepat ( karena edema ), mudah timbul kemerah – merahan, mual,
muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah dan kesadaran menurun. Ciri
khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein.
2. Tujuan
Tujuan Diet Preeklamasia adalah untuk :
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.
b. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal.
c. Mencegah dan mengurangi retensi garam atau air.
d. Mencapai keseimbangan nitrogen.
e. Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal.
f. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit
baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan.
3. Penyebab Preklamsia :
12
penyebab preeklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang
diperkirakan terjadi, adalah :
13
Syarat syarat Diet Preeklamasia adalah :
a. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan
diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima
makanan. Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan
atau diet sebelum hamil.
b. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam
atau air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau
di bawah 1 kg/minggu.
c. Protein tinggi ( 1 ½ - 2 g/kg berat badan )
d. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan
lemak tidak jenuh ganda.
e. Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
f. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
g. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
h. Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi
dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat
dan pernapasan.
14
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklamasia II
atau kepada penderita dengan preeklamasi ringan. Makanan mengandung
protein tinggi dan garam rendah dan diberikan berbentuk lunak atau biasa.
Makanan ini cukup semua zat-zat gizi. Jumlah kalori harus disesuaikan
dengan kenaikan berat badan yang tidak boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
Pre Eklamsi Ringan, bila disertai keadaan berikut :
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih pada posisi berbaring
telentang atau kenaikan distolik 15 mmHg atau lebih, kenaikan
sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya
pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, atau sebaiknya 6
jam.
2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka, atau kenaikan beratbadan
1 kg atau lebih per minggu.
3) Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1 + atau 2
+ pada urin kateter atau midstream.
Untuk mencegah terjadinya pre eklamsia ringan dan berat dapat dilakukan
nasehat tentang kesehatan kehamilan dan berkaitan dengan Diet makanan.
15
sedang sedang
Sayuran - - 200 2 gelas 200 2 gelas
Sari buah atau 1000 5 gelas 400 4 potong 400 4 potong
buah sedang sedang
papaya papaya
Gula pasir 80 8 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Minyak - - 15 1 ½ sdm 25 2 ½ sdm
nabati
Susu bubuk 75 15 sdm 25 5 sdm 50 10 sdm
TABEL BAHAN MAKANAN SEHARI
susu khusus ibu hamil. Bila di berikan susu biasa, energy hanya sebagian yang
terpenuhi.
16
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Diet Preeklamsia I
17
Susu
Susu
Sari jeruk
Susu
Diet Preeklamsia II
ptg = Potong
18
sdm = sendok makan
sdg = sedang
gls = gelas
btr = butir
1. Definisi
Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna
makanan, mengabsorbsi zat-zat gizi, dan mengekskresi sisa-sisa
pencernakan.Saluran cerna terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar dan anus.Pada beberapa penyakit, diet berperan
sebagai penunjang dalam terapi bahkan menjadi terapi utama.Pada
penyakit saluran cerna, terapi gizi merupakan salah satu hal yang
diperlukan untuk mempertahankan status gizi pasien.Gangguan
pencernakan dan absorbsi dapat terjadi pada proses menelan,
mengosongkan lambung, absorbsi zat gizi, dan proses buang air besar
(defekasi).Menurut lokasinya, penyakit saluran cerna di bagi dalam 2
kelompok yaitu penyakit saluran cerna atas dan penyakit saluran cerna
bawah.
2. Penyakit saluran cerna atas
Gangguan pada saluran cerna atas yang terdiri dari mulut,esofagus dan
lambung yang memiliki implikasi gizi yang memerankan fungsi mekanis
dan kimia dalam proses pencernaan.Gangguan yang terjadi pada saluran
cerna bagian atas sebagian besar berakibat terhadap asupan makan dan
toleransi terhadap tekstur serta jenis makanan tertentu.Gejala yang timbul
dan berhubungan dengan asupan diantaranya tidak nafsu makan, rasa
kenyang pada awal makan, kesulitan mengunyah serta menelan, mual,
muntah dan perasaan terbakar pada bagian dada.Hal tersebut dapat
berakibat pada kondisi penurunan berat badan,aspirasi pneumonia serta
diare.
19
Penyakit-penyakit dengan gangguan saluran cerna bagian atas
antara lain :
‒ Gastroesofageal Reflux Disease (GERD)
‒ Disfagia
‒ Dispepsia
‒ Gastritis dan Ulkus Peptikum
‒ Gastroparesis
20
6. Tidak mengandung bahan makanan yang berbumbu tajam, baik secara
termis, mekanis maupun kimia (disesuaikan daya terima perorangan)
7. Laktosa rendah jika ada gejala intoleransi laktosa
8. Hindari peppermint dan spearmint
9. Hindari kondisi serta bahan makanan yang merangsang asam lambung
seperti merokok, alkohol, coklat, kopi dan kafein
10. Kurangi makanan yang menyebabkan tidak nyaman, seperti buah dan jus
asam, produk tomat, makanan berkarbonasi, makanan dengan bumbu yang
terlalu tajam, makanan yang terlalu tinggi lemak
11. Pada fase akut, dapat diberikan nutrisi parenteral selama 24 - 48 jam untuk
mengistirahatkan lambung
12. Bentuk makanan tergantung pada kemampuan menelan. Diberikan secara
bertahap dimulai dari makanan cair penuh atau cair kental, makanan
saring, kemudian makanan lunak (kondisi disfagia).
13. Mempertahankan postur tegak selama dan setelah makan, hindari
berpakaian terlalu ketat, hindari tidur setelah makan (makan minimal 2
jam sebelum tidur), meninggikan posisi kepala sebesar 6 inci jika tidur
14. Makan secara perlahan, porsi kecil dengan frekuensi sering.
21
3. Mencegah inflamasi dan iritasi lebih lanjut
4. Mengistirahatkan usus pada masa akut
5. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi
6. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi
22
2. Meningkatkan volume dan konsistensi feses
3. Menurunkan tekanan intraluminal
4. Mencegah infeksi
Syarat & Prinsip Diet Tinggi Serat :
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan
2. Protein 10-15% total energi
3. Lemak 10-25% total energi
4. KH cukup
5. Vitamin dan mineral tinggi terutama Vitamin B untuk memelihara
kekuatan otot saluran cerna, diberikan pula suplemen Kalsium dan
Vitamin D
6. Serat tinggi yaitu ≥ 25 gram (wanita) dan ≥ 38 gram (laki-laki)
7. Konsumsi makanan dalam posi kecil dengan frekuensi sering
8. Cukup cairan dan elektrolit
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lemak, karbohidrat dan protein adalah sumber energi utama bagi ibu
hamil. Kemudian tiga zat gizi penting yang terkandung dalam makanan,
seperti asam folat, zat besi dan kalsium sangat berperan penting bagi
kehamilan baik bagi ibu maupun bagi kehidupan awal janin.
24
mengurangi timbulnya hiperemesis adalah makanan tinggi karbohidrat,
rendah lemak, dan protein sedang.
B. Saran
Di akhir kesempatan dalam makalah ini, penulis pun mempunyai saran
untuk para pembaca. Untuk menjaga diet kehamilan, yaitu :
1. Mengetahui gangguan pada masa kehamilan sangatlah penting, baik
bagi para perempuan yang kelak menjadi calon ibu, dan bagi para
mahasiswa laki-laki yang akan menjadi seorang bapak.
2. Pemahaman kita tidak hanya dituntut karena sebatas profesi saja yang
mengaruskan, namun lebih kepada kita sebagai calon orang tua, yang
mampu peduli pada kesehatan pasangan dan buah hati kita.
3. Perlu diatur diet menu seimbang bagi pasien-pasien dengan gangguan
tersebut
25
4. Lakukan nasehat tentang kesehatan kehamilan dan berkaitan dengan
Diet makanan
Semoga makalah ini menjadi salah satu pegangan untuk hal itu, dan
menjadi salah satu referensi dalam mata ajar IDK III dan referensi bagi
calon orang tua yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://albertosouza47.blogspot.com/2011/03/makalah-diet-ibu-hamil-pada-
hiperemesis.html
http://diyahratehpertiwi.blogspot.com/p/prinsip-diet-pada-hiperemesis.html
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2013/01/ilmu-gizi-diet-ibu-hamil-
dengan_4130.html
https://www.researchgate.net/publication/327012665_Nutrisi_Untuk_Kesehatan_
Saluran_Cerna
26