Anda di halaman 1dari 11

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat bertambah parah apabila

tidak diimbangi dengan pengaturan diet yang baik. Pengelolaan Diabetes Mellitus (Tipe 2) salah
satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet Diabetes Mellitus adalah kejenuhan
pasien mengikuti terapi diet dan kurangnya dukungan keluarga. Diabetes Mellitus atau kencing
manis adalah penyakit gangguan metabolisme gula darah yang disebabkan abnormalitas hormon
insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.

Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus dibagi
merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh tubuh. Gejala
penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit
dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai sumber
energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan
sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein tubuh.

Tujuan terapi diet diantaranya :

1. Mencegah terjadinya hiperglikemia namun masih memberikan energi cukup


2. Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran nilai yang normal
(gula darah puasa < 126 mg/dl)
3. Memulihkan dan mempertahankan berat badan yang normal

Makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes diantaranya ayam tanpa kulit, ikan, putih
telur, daging tidak berlemak. Sumber protein nabati yang dianjurkan diantaranya tempe, tahu,
kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang kedelai, sayuran yang diperbolehkan
diantaranya kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi,
selada, seledri, terong. Buah-buahan seperti jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak dan belimbing
diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Semua jenis karbohidrat seperti nasi, bubur, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum,
pasta, jagung, talas, havermout, sereal dan kentang diperbolehkan namun dibatasi sesuai
kebutuhan. Enam langkah makan sehat bagi penderita diabetes diantaranya :

1. Makan tiga kali sehari dan jangan lewatkan waktu makan


2. Lengkapi setiap porsi makan dengan makanan karbohidrat yang lebih kompleks
meliputi roti gandum, oat, dan kentang.
3. Makan lebih banyak buah dan sayuran. Makan 3 – 5 porsi sayur sehari secara perlahan
namun teratur.
4. Kurangi gula dan makanan manis. Diet bebas gula tidak perlu benar- benar dipatuhi
dengan ketat, gula dapat dipakai sebagai salah satu bahan didalam makanan, misalnya
didalam sereal sarapan gandum utuh. Konsumsi maksimum gula sebesar 5% dari total
kebutuhan energi sehari. Minuman manis dapat diganti dengan minuman bebas gula.
5. Kurangi garam dengan membatasi jumlah asupan makanan olahan serta garam
tambahan. Rempah dan bumbu dapat digunakan sebagai alternatif.
Dalam melaksanakan diet, penderita DM tipe 2 harus mengikuti anjuran 3J, yaitu jumlah
makanan, jenis makanan dan jadwal makanan.Jenis dan jumlah makanan yang banyak
mengandung gula serta jadwal makan yang tidak teratur dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jumlah kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kgBB ideal, bergantung pada jenis kelamin,
umur, aktivitas, dan status gizi. Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria.
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25kal/kgBB dan untuk pria sebesar 30kal/kg BB.

Penurunan kebutuhan energi untuk usia > 40 tahun menurut PERKENI tahun 2011 dengan
ketentuan usia 40-59 tahun, kebutuhan energinya dikurangi 5% dan usia 60-69 tahun kebutuhan
energinya  dikurangi 10%, usia >70 kebutuhan energinya dikurangi 20% dari
kebutuhan energi.

Perlu adanya pembatasan makanan dengan indeks glikemik tinggi karena indeks glikemik
yang tinggi pada makanan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah 2 jam setelah makan.
Contoh makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi yaitu roti putih, minuman bersoda, dan
nasi putih. Makanan dengan indeks glikemik rendah memberikan manfaat tidak hanya untuk
glikemik postprandial tetapi juga untuk lipid.

Contoh beberapa makanan dengan indeks glikemik rendah diantaranya beras merah, gandum,
sayuran, dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat yang kaya akan serat. Sumber
protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe dan tahu. Penderita
diabetes mellitus makan sesuai jadwal, menurut waspadji tahun 2017 pembagian waktu makan
yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam yaitu makan pagi
pukul 07.00, selingan pagi pukul 10.00, makan siang 13.00, selingan siang pukul 16.00, makan
sore pukul 19.00 dan selingan sore pukul 21.00. Aktifitas fisik juga berperan utama dalam
pengaturan kadar gula darah.

Referensi

1. Asif Mohammad. 2014. The prevention and control the type-2 diabetes by changing
lifestyle health promotion and dietary pattern. United States : Journal of education and.
2. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Diet Diabetes Mellitus. Jakarta
3. Gandy W, Madden, Holdsworth. 2012. Oxford Handbook of Nutrition and Dietetics.
Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
4. Beck M.E. 2000. Nutrition and Dietetics for Nurses (Eds. Andi Hartono dan Kristiani).
Yogyakarta :Andi Yogyakarta.
5. Waspaji, Sarwono.2007.Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta:FK UI
6. PERKENI. 2011. Kosensus Pengendalian Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia 2011. Jakarta:PERKEN

https://ahligizi.id/artikel/detailartikel/3/terbaru_terpopuler/Diet-Diabetes-Mellitus

Pengaturan    makan    (diet)    merupakan    komponen    utama  keberhasilan  pengelolaan  Diabetes 


Mellitus,  akan  tetapi  mempunyai  kendala    yang    sangat    besar    yaitu    kepatuhan    seseorang   
untuk  menjalaninya.   Prinsip   pengaturan   makan   pada   penderita   diabetes  hampir  sama  dengan 
anjuran  makan  untuk  orang  sehat  masyarakat  umum, yaitu makanan yang beragam bergizi dan
berimbang atau lebih dikenal   dengan   gizi   seimbang   maksudnya   adalah   sesuai   dengan
kebutuhan  kalori  dan  zat  gizi  masing-masing  individu. 
Hal  yang sangat penting ditekankan adalah pola makan  yang disiplin dalam hal jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3  J. Pengaturan  porsi  makanan  sedemikian  rupa 
sehingga  asupan  zat gizi  tersebar  sepanjang  hari. Hal-hal  yang  penting  harus  diperhatikan dalam
perencanaan makan adalah kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan   umur,   jenis   kelamin,   berat  
badan,   aktifitas   fisik, kehamilan atau menyusui.
Konsensus  pengelolaan  dan  pencegahan  DM  di   Indonesia menetapkan empat pilar utama dalam
pengelolaan DM, yaitu edukasi, terapi nutrisi medis (diet), latihan jasmani dan intervensi farmakologi.
tetapi yang akan dilakukan dalam pencegahan ini adalah terapi nutrisi medis (diet). Terapi  Nutrisi 
Medis  (TNM)/diet  merupakan  hal  yang  sangat penting  dalam  mencegah  DM,  mengelola  DM  jika 
sudah  terjadi,  dan mencegah   atau   setidaknya   memperlambat   tingkat   perkembangan komplikasi
DM (ADA, 2008).  Perkeni (2011) juga menjelaskan bahwa penatalaksanan diet pada penderita DM tipe
2 merupakan bagian dari penatalaksanaan  DM  tipe  2  secara  total. 
Penatalaksanaan  diet  ini ditekankan  pada  keteraturan  dalam  hal  jumlah  energi,  jenis  makanan dan 
jadwal  makan.  Tjokopurwo  (dikutip  dalam  Suprihatin,  2012) mengatakan bahwa diet diabetes
mellitus adalah pengaturan makanan yang  diberikan  kepada  penderita  DM  dimana  diet  yang 
dilakukan harus  tepat  jumlah  energi  yang  dikonsumsi  dalam  satu  hari,  tepat jadwal sesuai 3 kali
makan utama dan 3 kali makanan selingan dengan interval waktu 3 jam antara makan utama dan
makanan selingan serta tepat  jenis  yaitu  menghindari  makanan   yang  tinggi  kalori.
Dalam membuat susunan menu pada perencanaan   makan,  seorang ahli gizi tentu akan  mengusahakan
mendekati kebiasaan  makan  sehari-hari, sederhana, bervariasi dan mudah dilaksanakan, seimbang,
dan  sesuai  kebutuhan, namun pada dasarnya hampir semua jenis makanan sebagai penyebab diabetes
mellitus. Makanan  yang  harus  dihindari adalah makanan manis yang termasuk pantangan buah  
golongan A seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka   dan   anggur. Jenis  dianjurkan adalah
makanan   manis   termasuk   buah golongan   B   yaitu   pepaya,   kedondong, salak, pisang (kecuali
pisang raja, pisang emas,  pisang  tanduk),  apel,  tomat, semangka (Tjokroprawiro, 2006). Tujuan diet
pada pasien dengan diabetes mellitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan  makan  dan 
olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik (Almatsier, 2010).

https://suryahusadha.com/blog/articles/diet-patterns-for-diabetes-mellitus-patient

KONTROL DIABETES DENGAN POLA MAKAN SEHAT


Salah satu cara pengaturan pola makan untuk mengontrol kadar gula adalah dengan membagi
piring menjadi 3 bagian yang terdiri dari 1 ½ bagian sayuran, ¼ protein seperti daging tanpa
lemak, dan mengisi sisanya dengan makanan yang mengandung karbohidrat.

Mengkonsumsi makanan dengan kalori dan lemak berlebih maka tubuh akan merespon dengan
terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah. Kadar gula dalam darah yang tidak terkontrol
dapat menimbulkan masalah yang serius seperti kadar gula darah yang sangat tinggi
(hiperglikemi) dan komplikasi jangka panjang seperti gangguan saraf, ginjal dan masalah pada
jantung.
Ketika dokter memberikan diagnosa diabetes atau prediabetes maka salah satu langkah utama
adalah berkonsultasi dengan seorang ahli gizi. Ahli gizi dapat membantu melakukan pengaturan
pola makan yang bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan berat badan, serta merupakan
langkah untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes.

Menjaga kadar gula dalam darah agar tetap dalam rentang normal adalah dengan melakukan
pemilihan makanan sehat dan perubahan kebiasaan makan. Diet atau mengatur pola makan untuk
mengontrol kadar gula darah bukan hanya tentang menuruti pantangan makan dan membatasi
makan ini dan itu. Mengatur pola makan adalah merupakan upaya untuk membuat perencanaan
tentang pemilihan makanan alami yang kaya nutrisi dan rendah lemak serta kalori.

Makanan yang dapat direkomendasi


Makanan yang dikonsumsi memberikan perbedaan besar ketika seseorang menderita diabetes.
Upaya pengaturan pola makan memiliki 4 unsur yaitu karbohidrat, serat, lemak, dan garam.
Berikut adalah penjabaran 4 unsur tersebut.

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat dapat dengan cepat
mempengaruhi kadar gula dalam darah terutama dari buah, susu, yogurt, roti, sereal, nasi,
mie, dan sayuran yang mengandung tepung seperti kentang, jagung, dan kacang-
kacangan. Terdapat dua jenis karbohidrat yaitu yang sederhana seperti gula dan kompleks
seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan biji2an. Karbohidrat yang kompleks
baik untuk tubuh karena memiliki proses cerna lebih lama sehingga memberikan energi
stabil dan serat.
 
2. Serat
Makanan yang berserat membantu pencernaan dan mengontrol kadar gula dalam darah.
Mengkonsumsi serat akan memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga dapat
membantu untuk mengurangi porsi makan. Hal ini dapat membantu menurunkan berat
badan. Serat dapat ditemukan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-
kacangan. Mengkonsumsi makanan tinggi serat dapat menurunkan resiko untuk
menderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
 
3. Lemak
Salah satu komplikasi diabetes adalah penyakit jantung sehingga penting bagi penderita
diabetes mengurangi makanan yang mengandung lemak. Sumber utama lemak jenuh
adalah keju, daging sapi, susu, dan makanan yang dipanggang. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi makanan yang berlemak :
     - Menghilangkan lemak pada daging
     - Menghindari untuk mengolah makanan dengan cara menggoreng. Makanan dapat
diolah dengan memanggang, merebus, membakar, atau mengukus.
     - Memilih susu yang rendah lemak.
 
4. Garam
Diabetes dapat meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi sehingga perlu
mengurangi konsumsi garam. Konsumsi garam maksimal 2300mg sehari. Berikut
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan garam :
     - Menggunakan bahan-bahan segar untuk bahan tambahan dan bahan utama masakan.
     - Menggunakan jeruk atau jus nanas sebagai bahan dasar pembuatan daging.
     - Melihat jumlah garam pada label makanan.
     - Menggunakan sayuran segar.

Metode perencanaan pengaturan pola makan


Beberapa metode dapat dilakukan untuk membantu menjaga kadar gula darah. Berkonsultasi
dengan seorang ahli gizi dapat membantu pengaturan pola makan. Berikut beberapa metode yang
dapat dilakukan :

1. The plate method


?Membagi komposisi makanan pada piring dengan memperbanyak sayur. Membagi
piring menjadi 3 bagian : 1 ½ bagian sayuran, ¼ bagian protein seperti tuna atau daging
babi, dan mengisi sisanya dengan makanan yang mengandung karbohidrat.
Menambahkan satu porsi buah atau susu dan minum air putih.
 
2. Menghitung jumlah karbohidrat
Karbohidrat didalam tubuh diurai menjadi glukosa sehingga karbohidrat memberi
dampak besar pada kadar glukosa dalam darah. Berkonsultasi dengan ahli gizi untuk
mendapatkan rincian kandungan karbohidrat pada setiap makanan dapat membantu
menghitung total karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Mengkonsumsi karbohidrat
dengan jumlah yang terkontrol setiap hari dapat membantu mengontrol kadar gula dalam
darah.
 
3. Mencari variasi makanan
Berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menghitung jumlah kalori pada makanan. Hal ini
dapat digunakan untuk memilih makanan. Ahli gizi dapat menyarankan seperti
mengganti 1 buah jagung dengan 1/3 nasi.

Menggunakan lebih dari satu metode untuk merencanakan pola makan dapat mengontrol kadar
glukosa dalam darah agar tetap dalam rentang normal dan mencegah terjadinya komplikasi
diabetes. Mengikuti jadwal dan porsi yang disarankan oleh ahli gizi secara rutin setiap hari
merupakan kunci dari keberhasilan diet.

Makanan yang anda konsumsi bagaikan obat yang tepat dan efektif untuk tubuh atau
menjadi racun yang merugikan kesehatan- Ann Wigmore

Sumber :

1. Mayo Clinic. (2016, 09 September). Diabetes. Diperoleh 21 Februari 2017 dari :


http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/diabetes-diet/art-
20044295?pg=2
2. WebMd. (2016, 08 Mei). Does Your Diabetes Diet Give You What You Need. Diperoleh
21 Februari 2017 dari : http://www.webmd.com/diabetes/type-2-diabetes-guide/eating-
right#1
https://vivahealth.co.id/article/detail/10126/kontrol-diabetes-dengan-pola-makan-sehat

3J dalam Manajemen Pengobatan Diabetes

Pasien diabetes dapat makan seperti orang lain pada umumnya. Akan tetapi ada beberapa hal
yang harus lebih diperhatikan dalam manajemen pengobatan diabetes, yaitu jadwal makan,
jumlah yang dimakan, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Petunjuk pola makan untuk pasien
diabetes ini terangkum menjadi 3J, jadwal, jumlah, dan jenis.

Jadwal
Mengatur jadwal pola makan penting untuk diterapkan dalam pengobatan diabetes. Pasien
diabetes punya jadwal 6 kali makan yang terdiri dari 3 kali makan besar dan 3 kali selingan.
Sangat disarankan agar pasien makan tepat waktu. Apabila telat makan, pasien berisiko terkena
hipoglikemia, karena rendahnya kadar gula darah. Pasien akan merasa pusing, mual, hingga
pingsan saat hipoglikemia terjadi.

Jadwal waktu makan untuk pasien diabetes sebagai berikut:

* Makan pagi jam 7.00

* Camilan 1 jam 10.00

* Makan siang jam 13.00

* Camilan 2 jam 16.00

* Makan malam jam 19.00

* Camilan 3 jam 21.00

Supaya tidak lupa, gunakan aplikasi pengatur jadwal beserta alarm di ponsel untuk
mengingatkan jadwal makan Anda. Akan lebih baik jika Anda membuat daftar rencana apa saja
yang akan dimakan di hari itu.

Jumlah
Sebagai bentuk manajemen pengobatan diabetes, pengaturan jumlah makan pasien diabetes
harus dalam porsi yang kecil tapi sering. Jumlah kalori per porsinya pun harus diperhatikan.
Pembagian kalori untuk setiap kali makan:
– Sarapan pagi = 20% kalori

– Camilan 1 = 10% kalori

– Makan siang = 25% kalori

– Camilan 2 = 10% kalori

– Makan malam = 25% kalori

– Camilan 3 = 10% kalori

Jenis
Pemilihan jenis makanan akan berpengaruh pada kecepatan naiknya kadar gula darah. Kecepatan
suatu makanan dalam menaikkan kadar gula darah disebut indeks glikemik. Semakin cepat
makanan tersebut menaikkan kadar gula darah, maka akan semakin tinggi indeks glikemik
makanan tersebut.

Hindari makanan yang mempunyai kadar glikemik tinggi, seperti jenis karbohidrat putih (beras
putih, tepung putih), gula, madu, dan sirup. Lebih baik pilih sumber makanan yang punya
kandungan serat tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran. Untuk pengganti sumber gula yang
sehat, Anda bisa memilih rangkaian produk Diabetasol yang memang diformulasikan khusus
untuk pasien diabetes yang menjalani manajemen pengobatan diabetes yang baik.(HF)

https://www.kalcare.com/artikel/3j-dalam-manajemen-pengobatan-diabetes/

Ikuti Pola Diet Diabetes Melitus Ini Agar Gula Darah Normal

Diabetes melitus menjadi salah satu penyakit serius yang bisa mengancam jiwa. Penyakit ini
bahkan termasuk ke dalam golongan penyakit silent killer karena banyak penderitanya yang tak
menyadari jika tengah mengidap diabetes melitus hingga akhirnya menyebabkan kematian

Jika Anda menderita diabetes melitus, penting untuk menjaga pola makan dengan benar. Salah
mengonsumsi makanan tertentu dikhawatirkan akan meningkatkan kadar gula darah. Oleh sebab
itu, penting untuk mengikuti diet diabetes melitus agar gula darah tetap terkontrol.

Apa itu diet diabetes melitus?


Diet diabetes melitus adalah rancangan pola makan sehat untuk membantu mengontrol gula
darah bagi penderita diabetes melitus. Dalam diet ini, Anda diharuskan untuk mengonsumsi
berbagai makanan yang paling sehat dalam porsi secukupnya dan mengacu pada jadwal makan
rutin.

Tidak hanya itu, diet ini juga dapat mengatur berat badan dan mengendalikan faktor risiko
penyakit jantung. Sementara, jika Anda mengonsumsi sembarang makanan, terutama yang kalori
dan lemaknya tinggi, dapat memicu peningkatan kadar gula darah Anda. 

Hal ini bisa menyebabkan masalah serius, seperti hiperglikemia, kerusakan saraf, ginjal, dan
jantung. Di sini peran diet diabetes melitus sangat diperlukan, agar kadar glukosa darah berada
dalam kisaran yang aman.

Diet diabetes melitus kaya akan nutrisi, serta rendah lemak dan kalori, mengharuskan Anda
mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang menyehatkan. Tak hanya
baik untuk penderita diabetes, diet ini juga baik untuk kebanyakan orang. 

Banyak mitos yang berkembang mengenai diabetes melitus sehingga membuat sebagian orang
enggan untuk melakukannya. Salah satu mitosnya adalah Anda harus menghindari semua gula.
Padahal faktanya Anda masih dapat mengonsumsi gula, asalkan jumlahnya dibatasi dan
diizinkan dalam rencana makan sehat yang sudah Anda didiskusikan bersama dokter atau ahli
gizi. 

Mitos lainnya, yaitu makanan tinggi protein menjadi pilihan terbaik. Faktanya, penelitian
menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak protein, terutama hewani dapat menyebabkan
resistensi insulin.

Oleh sebab itu, perlu Anda ingat bahwa yang terpenting adalah memilih makanan bergizi
seimbang. Sebab protein, karbohidrat, dan lemak sama-sama dibutuhkan untuk menjalankan
berbagai fungsi tubuh. 

Pilihan makanan diet diabetes melitus


Pemilihan makanan dalam diet diabetes melitus tentu tidak boleh sembarangan, Anda harus
menghitung kalori dalam makanan yang akan Anda konsumsi. Selain itu, pilihlah karbohidrat
yang sehat, makanan kaya serat, protein, dan lemak yang baik. 

1. Makanan yang direkomendasikan dalam diet diabetes melitus

Adapun beberapa makanan yang direkomendasikan untuk diet diabetes melitus, yaitu:

 Sayuran

Anda dapat mengonsumsi sayuran, seperti brokoli, wortel, paprika, tomat, kentang, jagung, dan
kacang hijau.

 Buah-buahan
Buah-buahan, seperti jeruk, melon, alpukat, beri, apel, pisang, dan anggu, direkomendasikan
dalam diet ini.

 Biji-bijian

Akan lebih baik jika Anda memilih biji-bijian utuh, seperti halnya gandum, beras, barley, dan
quinoa, untuk dimasukkan ke dalam makanan Anda sehari-hari.

 Protein

Asupan protein yang dapat Anda pilih, yaitu daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur,
tahu, buncis, kacang polong, dan kacang-kacang lainnya.

 Susu

Pilihlah susu tanpa lemak atau rendah lemak. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi yogurt
atau keju rendah lemak.

Baca Juga

 Suka Lupa? Ini 8 Cara Jitu Meningkatkan Daya Ingat untuk Anda yang Pelupa
 7 Manfaat Lada atau Merica yang Menghangatkan Tubuh
 5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet yang Menyiksa

2. Makanan yang perlu dihindari dalam diet diabetes melitus

Di samping makanan yang sebaiknya Anda konsumsi, terdapat pula makanan yang sebaiknya
dihindari oleh penderita diabetes. Beberapa makanan tersebut, di antaranya:

 Lemak jenuh

Hindari produk susu berlemak tinggi dan protein hewani, seperti mentega, daging sapi, hot dog,
sosis, daging asap. Selain itu, Anda juga harus membatasi minyak kelapa dan minyak sawit.

 Lemak trans

Hindari mengonsumsi lemak trans yang umumnya terdapat dalam camilan olahan, makanan yang
dipanggang, dan mentega putih.

 Kolesterol

Makanan sumber kolesterol, misalnya protein hewani tinggi lemak, produk susu tinggi lemak,
kuning telur, dan jeroan, juga harus dihindari. Usahakan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 200
mg kolesterol dalam sehari.

 Sodium
Menghindari makanan yang bersodium tinggi atau mengandung banyak garam juga harus
dilakukan. Sebab, makanan tersebut dapat memicu terjadinya hipertensi yang membahayakan.

 Makanan manis

Makanan manis, seperti kue yang dipanggang, permen, dan es krim sebaiknya dihindari karena
dapat memicu kenaikan gula darah.

 Minuman dengan tambahan gula

Minuman dengan tambahan gula, seperti jus, soda biasa, dan minuman berenergi, dapat membuat
gula darah naik sehingga harus dihindari.

Melakukan diet diabetes melitus


Diet diabetes melitus dilakukan dengan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang sebanyak
tiga kali sehari secara teratur. Selain itu, diselingi dengan 2-3 kali makan selingan dengan porsi
kecil. The American Diabetes Association menawarkan metode diet yang sederhana dengan
berfokus pada mengonsumsi lebih banyak sayur. 

Ini dapat diterapkan dengan metode piring T, di mana Anda harus mengisi setengah piring
dengan sayuran, seperempat piring dengan protein, dan seperempat lagi dengan gandum utuh.
Akan tetapi, Anda juga dapat menyertakan lemak baik, serta menambahkan satu porsi buah dan
segelas air putih.

Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan berat badan. Selain itu, harus disesuaikan
pula dengan hasil konseling bersama ahli gizi. Ahli gizi akan mengajarkan Anda cara mengukur
porsi makanan dan menghitung kandungan karbohidratnya. Sebab karbohidrat memiliki peran
penting dalam naiknya kadar gula darah. 

Maka dari itu, jika Anda ingin melakukan diet diabetes melitus, sebaiknya Anda
mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter atau ahli gizi untuk mendapat arahan yang
tepat.

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/diabetes-diet/art-


20044295
Diakses pada 24 Januari 2020
Help Guide. https://www.helpguide.org/articles/diets/the-diabetes-diet.htm
Diakses pada 24 Januari 2020
NIDDK. https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/diet-eating-physical-activity
Diakses pada 24 Januari 2020
Kemkes. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/page/5/diet-
diabetes-melitus-dm-dilakukan-dengan-pola-makan-sesuai-dengan-aturan-3j-apa-saja-3j
Diakses pada 24 Januari 2020
https://www.sehatq.com/artikel/informasi-seputar-diet-diabetes-melitus-yang-wajib-anda-ketahui

Anda mungkin juga menyukai