Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP

PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT. LEO


AGUNG RAYA SEMARANG.
Oleh :
Ahmad Nur Rofi, SE, M.Si
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin Semarang

ABSTRAK

Pengalaman, disiplin kerja dan motivasi kerja serta system komunikasi kerja, lingkungan
kerja, sistim informasai manajemen, sarana dan prasarana yang mendukung, yang kesemuanya
itu sangat menentukan dalam proses prestasi kerja yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja
karyawan dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepada masing-masing karyawan. Pada
penelitian ini obyek yang diambil adalah Pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya
Semarang , sumber data meliputi data primer dan sekunder dengan variabel independent
Disiplin kerja ( X1 ), Pengalaman kerja (X2) dengan variabel dependent Prestasi kerja.
Populasi dalam penelitian ini adalah 247 responden. Sedangkan sampel yang diambil adalah
30 % dari jumlah populasi yaitu 54 responden. Teknik analisa datanya adalah teknik regresi
linier berganda. Uji t, Uji F. dan Determinasi.

Hasil analisa dengan alat Bantu statistik program SPSS Ver. 17.0 diperoleh Hasil persamaan
regresi linier berganda penelitian adalah Y = 2.332+0.486.X1+0.414.X2+µ Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil variabel disiplin kerja terhadap pretasi kerja maka di
dapat, r hitung > r tabel atau 7,202 > 1,684. sehingga Ho ditolak dan Ha diterima jadi
kesimpulannya, ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin kerja terhadap prestasi kerja,
Dengan demikian, r hitung > r tabel atau 5,278 > 1,684, Ho di tolak dan Ha di terima jadi
kesimpulannya, ada pengaruh yang positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap prestasi
kerja. Sedangkan secara bersama-sama (simultan ) pengaruh disiplin kerja dan pengalaman
kerja ( F hitung = 104,245 > F tabel = 3,11). Pengaruh keduanya cukup kuat dengan nilai
korelasi R = 0,796, positif dan signifikan karena jika ada perbaikan pada disiplin kerja dan
pengalaman kerja otomatis akan hubungan dengan prestasi kerja (R2 = 0,796). Pengaruh
disiplin kerja dan pengalaman kerja sebesar 79,6 % sedangkan 20,4 % dipengarhui oleh faktor
yang lain di luar model penelitian ini.

Dari hasil analisa disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja dan pengalaman kerja
mempunyai pengaruh yang cukup kuat prestasi kerja karyawan pada Departemen Produksi
PT. Leo Agung Raya Semarang. Ternyata tingkat pengalamannya lebih rendah dibandingkan
dengan disiplin kerja karyawan. Dengan begitu diharapkan memberi pelatihan, kursus, atau
pengarahan yang sifatnya membangun agar karyawan dapat bekerja secara profesionalisme
dalam menangani pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan agar dapat meningkatkan
prestasi kerja.
Kata Kunci : Disiplin kerjai, Pengalaman kerja dan Prestasi kerja

PENDAHULUAN berpengaruh dengan prestasi kerja


karyawan. Kinerja pada dasarnya
A. Latar Belakang. adalah apa yang dilakukan atau tidak
Kelangsungan sebuah dilakukan karyawan. Kinerja akan
organisasi juga tak lepas pada mempengaruhi seberapa banyak
kinerja karyawan yang baik dan mereka memberi kontribusi kepada
kinerja karyawan yang baik juga organisasi yang antara lain berupa

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 1
kuantitas dan kualitas pelayanan, adalah prosedur yang mengoreksi
jangka waktu dan sikap kooperatif atau menghukum bawahan karena
dalam organisasi (Malthis:2006). melanggar peraturan atau prosedur. (
Untuk mencapai prestasi kerja, Simamora, 2005: 476).
karyawan yang optimal, organisasi Selain disiplin kerja, yang
harus mampu menciptakan kondisi dapat mendukung prestasi kerja
yang dapat mengakibatkan karyawan adalah pengalaman kerja.
disiplin dalam bekerja dan Pengalaman kerja sangat penting
memungkinkan karyawan untuk dalam menjalankan usaha suatu
mengembangkan dan meningkatkan organisasi. Dengan memperoleh
kemampuan serta keterampilan yang pengalaman kerja, maka tugas yang
dimiliki secara optimal. dibebankan dapat dikerjakan dengan
Prestasi kerja adalah suatu baik. Sedangkan pengalaman kerja
hasil yang diperoleh dari adanya jelas sangat mempengaruhi prestasi
kegiatan yang dilakukan oleh kerja karyawan karena dengan
sesorang yang terlihat dari adanya mempunyai pengalaman kerja, maka
peningkatan tingkat status seseorang prestasi kerjapun akan meningkat.
dalam organisasi tempat ia bekerja Pengalaman bekerja yang dimiliki
(Steers, 1984:150). Prestasi lebih seseorang, kadang – kadang lebih
banyak dapat dicapai apabila dihargai daripada tingkat pendidikan
seseorang menggunakan pola kerja yang menjulang tinggi. Pepatah
teratur, disiplin dan konsentrasi. klasik mengatakan, pengalaman
Konsentrasi seseorang dalam bekerja adalah guru yang paling baik
dimaksud adalah pemusatan (experience is the best of teacher).
pemikiran terhadap pekerjaannya Pengalaman bekerja merupakan
dengan mengesampingkan hal-hal modal utama seseorang untuk terjun
lain yang tidak berhubungan dengan dalam bidang tertentu
pekerjaan tersebut. Untuk mencapai (Sastrohadiwiryo, 2005 : 163).
tingkat konsentrasi seorang pekerja Menurut Kamus Besar
memerlukan kedisiplinan karyawan Bahasa Indonesia, pengalaman kerja
dalam bekerja. Prestasi kerja didefinisikan sebagai suatu kegiatan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang atau proses yang pernah dialami oleh
mendukung diantaranya disiplin seseorang ketika mencari nafkah
kerja dan pengalaman kerja yang untuk memenuhi kebutuhan
berasal dari individu maupun hidupnya (Balai Pustaka Departemen
organisasi. Hubungan yang positif Pendidikan dan Kebudayaan, 1991).
prestasi kerja dalam organisasi Pengalaman kerja adalah sesuatu
dapat dilihat dari seberapa besar atau kemampuan yang dimiliki oleh
peranan / sumbangan individu para karyawan dalam menjalankan
terhadap perkembangan organisasi, tugas – tugas yang dibebankan
yang kemudian mempengaruhi kepadanya.
keberhasilan tujuan dan sasaran yang Di dalam Departemen
ditentukan organisasi. Produksi PT. Leo Agung Raya
Kedisiplinan kerja adalah Semarang pada akhir-akhir ini
sikap kejiwaan dari seseorang atau prestasi kerja karyawan tidak sesuai
kelompok orang yang senantiasa dengan apa yang diharapkan karena
berkehendak untuk mengikuti atau karyawan sering dalam pengerjaanya
memenuhi segala aturan atau tidak sesuai target yang telah
keputusan yang telah ditetapkan. ditentukan, hasil produk tidak
(Sinungan, 2003:135) Disiplin diselesaikan sesuai dengan waktu

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 2
yang telah ditentukan seperti halnya 1. Untuk mengetahui seberapa
penyelesaian pekerjaan laporan per besar pengaruh disiplin kerja
bulan. Dengan adanya permasalah terhadap prestasi kerja
tersebut diatas perlu adanya disiplin Karyawan pada Departemen
kerja karyawan dan pengalaman Produksi PT. Leo Agung Raya
kerja yang sangat penting dalam Semarang .
suatu perusahaan, karena dengan 2. Untuk mengetahui Seberapa
pengalaman kerja yang ada, maka besar pengaruh pengalaman
karyawan akan dapat mempermudah kerja terhadap prestasi kerja
memecahkan masalah yang timbul, Karyawan pada Departemen
sehingga kemampuan manajemen Produksi PT. Leo Agung Raya
dalam memberikan pengarahan agar Semarang
karyawannya disiplin dalam bekerja 3. Untuk mengetahui secara
mengena pada karyawan karena simultan seberapa besar
dengan disiplin akan dapat pengaruh disiplin dan
meningkatkan prestasi kerja pengalaman kerja terhadap
karyawan pada Departemen prestasi kerja Karyawan pada
Produksi PT. Leo Agung Raya Departemen Produksi PT. Leo
Semarang . Agung Raya Semarang
4.
B. Identifikasi Masalah.
Dalam penelitian ini TINJAUAN PUSTAKA
beberapa permasalahan yang dapat A. Landasan Teori
diidentifikasikan permasalahan, 1. Disiplin Kerja
agar permasalahan pada penelitian Disiplin merupakan
ini lebih terarah, maka peneliti bentuk pengendalian diri
mengidentifikasi pada pengaruh pegawai dan pelaksanaan yang
antara independen variabel yaitu teratur dan menunjukkan
disiplin kerja dengan indikator tingkat kesungguhan tim kerja
Mampu mengemban tugas, di dalam sebuah organisasi,
Tanggung jawab, Ketaatan, Bakat tindakan disiplin digunakan
dan keahlian, Kepatuhan perintah oleh organisasi untuk
atasan dan pengalaman kerja dengan memberikan sanksi terhadap
indikator Kepercayaan. Kemauan, pelanggaran dari aturan-aturan
Keinginan, Prestasi kerja, Kepuasan kerja atau dari harapan-harapan.
terhadap dependen variabel yaitu Sedang keluhan-keluhan
prestasi kerja Karyawan pada digunakan oleh pegawai yang
Departemen Produksi PT. Leo merasa hak-haknya telah
Agung Raya Semarang. dilanggar oleh organisasi.
Dengan kata lain, disiplin kerja
C. Tujuan Karya Ilmiah pada pegawai sangat
Tujuan dari penelitian ini dibutuhkan, karena apa yang
dimaksudkan agar dalam menjadi tujuan organisasi akan
melaksanakan penelitian ini, peneliti sukar dicapai bila tidak ada
tidak kehilangan arah dan hasil yang disiplin kerja.
dicapai benar-banar bermanfaat
dalam arti sesuai dengan hasil Pengertian Disiplin kerja
penelitian yang diharapkan. Dibawah ini merupakan
Tujuan yang hendak dicapai definisi menurut para ahli yang
pada penelitian ini adalah :

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 3
peniliti hasilkan dari pencarian Bentuk Disiplin yang baik.
di buku-buku yang telah ada : Bentuk disiplin yang akan
“ Menurut Terry ( dalam tercermin pada suasana,
Tohardi 2002 ) dalam Edy yaitu :
Sutrisno Disiplin merupakan 1). Tingginya rasa kepedulian
alat penggerak Pegawai . karyawan terhadap
Agar tiap pekerjaan dapat pencapaian perusahaan.
berjalan dengan lancar, 2). Tingginya semangat dan
maka harus diusahakan agar gairah kerja dan inisiatif
ada disiplin yang baik. para karyawan dalam
(Sutrisno, 2009:91) melakukan pekerjaan.
“ Menurut Singodimedjo 3). Besarnya rasa
(2002) dalam Edy Sutrisno tanggungjawab para
Disiplin adalah sikap karyawan untuk
kesediaan dan kerelaan melaksanakan tugas
seseorang untuk mematuhi dengan sebaik-baiknya
dan mentaati norma-norma 4). Berkembangnya rasa
peraturan yang berlaku di memiliki dan rasa
sekitanya, (Sutrisno, 2009 : solidaritas yang tinggi di
90 ) kalangan karyawan.
“ Menurut Henry Simamora 5). Meningkatnya efisiensi
Disiplin adalah prosedur dan produktivitas kerja
yang mengoreksi atau para karyawan..
menghukum bawahan (Sutrisno,2009: 91 )
karena melanggar peraturan Tipe – Tipe Kegiatan
atau prosedur.“ Henry Pendisiplinan
Simamora, (2005: 476). Tipe kegiatan
Dengan adanya pendisiplinan terdiri dari
definisi diatas dapat 2 macam :
disimpulkan, Disiplin pada Disiplin Preventip
hakekatnya merupakan Disiplin preventip
pembatasan kebebasan dari adalah kegiatan yang
Pegawai dan pegawai. Disiplin dilaksanakan untuk
dalam suatu perusahaan dapat mendorong para karyawan
ditegakkan apabila sebagian agar mengikuti berbagai
besar peraturan – peraturannya standar dan aturan,
ditaati oleh sebagaian besar sehingga penyelewengan –
para Pegawai atau pegawainya. penyelewengan dapat
Dalam prakteknya untuk dicegah. Sasaran
mengusahakan seluruh pokoknya adalah untuk
peraturan ditaati oleh setiap mendorong disiplin diri di
pegawai. Oleh karena itu antara para karyawan.
dalam praktek bila suatu Dengan cara ini para
perusahaan telah dapat karyawan menjaga disiplin
mengusahakan sebagian besar diri mereka bukan semata-
peraturan-peraturan ditaati oleh mata karena dipaksa
sebagian besar pegawainya manejemen.
maka sebenarnya disiplin sudah 1). Disiplin Korektip
dapat ditegakkan. Disiplin korektip
adalah kegiatan yang

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 4
diambil untuk menangani berusaha memenuhi
pelanggaran terhadap tujuan kerja yang telah
aturan – aturan dan ditetapkan bersama.
mencoba untuk
menghindari pelanggaran 2. Pengalaman Kerja.
– pelanggaran lebih lanjut. Pengalaman kerja
Kegiatan korektip sering pada pekerjaan sejenis, perlu
berupa suatu bentuk mendapatkan pertimbangan
hukuman dan disebut dalam penempatan tenaga kerja.
tindakan pendisiplinan Kenyataan menunjukkan makin
(disciplinary action) lama tenaga kerja bekerja, makin
sebagai contoh, tindakan banyak pengalaman yang
pendisiplinan bisa berupa dimiliki tenaga kerja yang
peringatan atau skorsing. bersangkutan. Sebaliknya,
Maksud makin singkat masa kerja, makin
pendisiplinan adalah sedikit pengalaman yang
untuk memperbaiki diperoleh. Pengalaman bekerja
kegiatan di waktu yang banyak memberikan keahlian
akan datang bukan dan keterampilan kerja.
menghukum kegiatan Sebaliknya, terbatasnya
masa lalu. Pendekatan pengalaman kerja
negatip yang bersifat mengakibatkan tingkat keahlian
menghukum biasanya dan keterampilan yang dimiliki
mempunyai berbagai makin rendah.
pengaruh sampingan yang Pengalaman bekerja
merugikan, seperti yang dimiliki seseorang, kadang
hubungan emosional – kadang lebih dihargai daripada
terganggu, absensi tingkat pendidikan yang
meningkat, aparti atau menjulang tinggi. Pepatah klasik
kelesuan, dan ketakutan mengatakan, pengalaman adalah
pada penyelia. (Handoko. guru yang paling baik
2001 : 208-209 ). (experience is the best of
Disiplin perlu teacher). Pengalaman bekerja
ditegakkan dalam suatu merupakan modal utama
perusahaan atau seseorang untuk terjun dalam
organisasi. Tanpa bidang tertentu
dukungan disiplin (Sastrohadiwiryo, 2005 : 163).
pegawai yang baik, sulit Menurut Kamus
perusahaan untuk Besar Bahasa Indonesia,
mewujudkan tujuannya pengalaman kerja didefinisikan
dan pegawai perlu sebagai suatu kegiatan atau
menyadari bahwa setiap proses yang pernah dialami oleh
organisasi kerja itu perlu seseorang ketika mencari nafkah
diatur sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
sehingga tidak semua hidupnya (Balai Pustaka
keinginan dan kemauan Departemen Pendidikan dan
perseorangan dapat Kebudayaan, 1991).
dilakukan. Setiap Pegawai Pengalaman kerja
dipimpin untuk kerja adalah sesuatu atau kemampuan
secara teratur dan yang dimiliki oleh para

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 5
karyawan dalam menjalankan Selain itu kelengkapan
tugas – tugas yang dibebankan pengalaman kerja
kepadanya (Nitisemito, 2000 : merupakan suatu sarana
86). Pengalaman kerja dalam usaha menambah
merupakan suatu bagian yang penilaian dari pimpinan,
penting dalam proses sebab karyawan dapat
pengembangan keahlian meningkatkan karier
seseorang, tetapi hal tersebut dengan menarik hati atasan
juga tergantung pada pendidikan disamping bekerja dengan
serta latihan. Pengalaman serta sebaik mungkin dan jauh
latihan ini akan diperoleh dari masalah yang dapat
melalui suatu masa kerja. memberatkan.
Melalui pengalaman kerja Tujuan pengalaman
tersebut seseorang secara sadar kerja (Nitisemito, 2000: 65),
atau tidak sadar belajar, menyebutkan bahwa ada
sehingga akhirnya dia akan berbagai macam tujuan
memiliki kecakapan teknis, serta seseorang dalam memperoleh
keterampilan dalam menghadapi pengalaman kerja. Adapun
pekerjaan. Selain itu dengan tujuan pengalaman kerja adalah
pengalaman dan latihan kerja sebagai beriku :
yang dilakukan oleh karyawan, 1. Mendapat rekan kerja
maka karyawan akan lebih sebanyak mungkin dan
mudah dalam menyelesaikan menambah pengalaman
setiap pekerjaan yang kerja dalam berbagai bidang.
dibebankan. 2. Mencegah dan mengurangi
Faktor – faktor yang persaingan kerja yang sering
mempengaruhi keberhasilan muncul dikalangan tenaga
suatu pengalaman kerja kerja.
(Nitisemito, 2000:61), Pengalaman kerja
menyebutkan bahwa ada sangat penting dalam
beberapa faktor yang dapat menjalankan usaha suatu
mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Dengan
suatu pengalaman kerja memperoleh pengalaman kerja,
seseorang, diantaranya: maka tugas yang dibebankan
1. Keramahtamahan dalam dapat dikerjakan dengan baik.
menghadapi pimpinan. Sedangkan pengalaman kerja
Dengan mempunyai sikap jelas sangat mempengaruhi
ramah, terampil dan cepat kinerja karyawan, karena dengan
serta hasil kerja yang mempunyai pengalaman kerja,
memuaskan akan maka prestasi kerja dan kinerja
memberikan daya tarik pun akan meningkat.
tersendiri bagi atasan.
2. Kelengkapan pengalaman 3. Prestasi Kerja
kerja. Prestasi kerja
Dengan adanya bermacam – berperan sebagai umpan balik
macam jenis pengalaman dari berbagai hal seperti
kerja akan membantu kemampuan, keletihan,
kelancaran didalam kekurangan dan potensinya yang
menyelesaikan pekerjaan pada gilirannya bermanfaat
didalam suatu perusahaan. untuk menentukan tujuan, jalur,

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 6
rencana dan pengembangan dalam pekerjaan itu.
karirnya. Prestasi kerja pegawai (Sutrisno, 2009:164)
sangat penting arti dan Ketiga definisi di
perananannya dalam atas menggunakan bahan
pengambilan keputusan tentang prestasi kerja merupakan
berbagai hal, seperti identifikasi hasil kerja yang dicapai oleh
kebutuhan program pendidikan karyawan dalam
dan pelatihan, rekrutmen, melaksanakan tugas – tugas
seleksi, program pengenalan, pekerjaan yang dibebankan
penempatan, promosi, sistem kepadanya.
imbalan, dan berbagai aspek lain
dari keseluruhan proses Faktor – Faktor yang
manajemen sumber daya mempengaruhi Prestasi
manusia secara efektif. Kerja
Dengan adanya Menurut Steers
prestasi kerja pegawai maka (1984) dalam Edy Sutrisno
dapat mengetahui dengan lebih mengemukakan umumnya
jelas tentang kemampuan dari orang percaya, bahwa
pegawai tersebut dan dapat prestasi kerja individu
digunakan untuk penentuan merupakan fungsi gabungan
kebijaksanaan manajemen di dari tiga faktor, yaitu : :
masa yang akan datang baik 1) Kemampuan, perangai,
mengenai masalah promosi, alih dan minat seorang
tugas, alih wilayah dan lain – pekerja.
lainnya. 2) Kejelasan dan Penerimaan
Pengertian Prestasi Kerja atas penjelasan peranan
“ Menurut Bernadin dan Rusel seorang pekerja.
(1993) dalam Edy Sutrisno. 3) Tingkat Motivasi kerja
Prestasi adalah catatan (Sutrisno, 2009 : 165 )
tentang hasil-hasil yang Menurut Byar dan
diperoleh dari fungsi-fungsi Rute (1984) dalam Edy
pekerjaan tertentu atau Sutrisno mengemukakan
kegiatan tertentu selama adanya dua faktor yang
kurun waktu tertentu.” ( mempengaruhi prestasi
Sutrisno, 2009 : 164 ) kerja, yaitu faktor individu
“ Menurut Byars dan Rute dan faktor lingkungan.
(1984) dalam Edy Sutrisno, Faktor-faktor Individu yang
mengartikan Prestasi sebagai dimaksud adalah :
tingkat kecakapan seseorang 1). Usaha (effort), yang
pada tugas-tugas yang menunjukkan sejumlah
mencakup pada sinergi fisik dan mental
pekerjaannya.” (Sutrisno, yang digunakan dalam
2009:164) menyelenggarakan
“ Menurut Edy Sutrisno ( gerkan tugas.
2009:164) Prestasi adalah 2). Abilities, yaitu sifat-
hasil upaya seseorang yang sifat personal yang
ditentukan oleh kemampuan diperlukan untuk
karakteristik pribadinya serta melaksankan suatu
persepsi terhadap perannya tugas.

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 7
3). Role /Tak Perception, meningkatkan prestai kerja atau
yaitu segala perilaku kinerja perusahaan, sehingga semua
dan aktivitas yang pekerjaan dapat berjalan lancar.
dirasa perlu oleh Disiplin kerja dan
individu untuk pengalaman kerja dalam penulisan
menyelesaikan suatu skripsi ini merupakan variabel bebas
pekerjaan. yang mempengaruhi variabel
Sedangkan faktor-faktor prestasi kerja. Para pegawai
lingkungan yang sebenarnya mempunyai disiplin
mempengaruhi prestasi kerja kerja yang beragam, bukan hanya
adalah : disiplin korektif saja tetapi juga
1). Kondisi fisik mempunyai disiplin kerja prevektif,
2). Peralatan Tetapi disiplin kerja juga
3). Waktu mempunyai peran penting dalam
4). Material mewujudkan tujuan organisasi
5). Pendidikan karena mempunyai pengaruh dalam
6). Supervisi meningkatkan prestasi kerja seorang
7). Desain organisasi pegawai. Jadi disiplin kerja
8). Pelatihan merupakan suatu kondisi yang harus
9). Keberuntungan selalu diperhatikan dalam mencapai
Faktor-faktor suatu kondisi yang harus selalu
lingkungan ini tidak diperhatikan dalam mencapai tujuan
langsung menentukan organisasi.
prestasi kerja seseorang, Disiplin kerja (X1), dan
tetapi memengaruhi faktor- Pengalaman kerja (X2) merupakan
faktor individu. Mc. variabel bebas (independent
Cormick dan Tiffin (1974) variable). Sedangkan Prestasi kerja
mengemukakan bahwa (Y) merupakan variabel terikat
prestasi kerja merupakan (dependent variable). Pada
hasil dari gabungan variabel penelitian ini akan menguji atau
individual dan variabel fisik mencari adanya pengaruh yang
dan pekerjaan serta variabel positif, signifikan antara variabel
organisasi dan sosial ( bebas dengan variabel terikat.
Sutrisno, 2009)

B. Kerangka Berpikir
Pengalaman kerja
merupakan suatu hal yang penting
dalam setiap organisasi, baik itu
dalam perusahaan maupun dalam
sektor informal. Karena dengan
pengalaman kerja, maka pekerjaan
akan dapat berjalan dengan lancar.
Semakin lancar suatu usaha
mengakibatkan usaha tersebut
mengalami kemajuan dan
perkembangan. Maka seorang
pegawai yang mempunyai
pengalaman kerja yang tinggi dapat

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 8
Disiplin kerja (X1)

Prestasi Kerja (Y)

Pengalaman Kerja (X2)

Gambar 1
Skema Kerangka Pemikiran

A. Hipotesis di hipotesis adalah masalah statistik,


Hipotesis adalah suatu maka hipotesis ini disebut hipotesis
perumusan sementara mengenai statistik. (Umar, 2009:104).
suatu hal yang dibuat untuk Dengan demikian dapat
menjelaskan hal itu dan juga dapat dirumuskan suatu hipotesis yang
menuntun atau mengarahkan hendak dilakukan yaitu :
penyelidikan selanjutnya. Jika yang

1. H1 Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin kerja terhadap prestasi
kerja Pegawai pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang
.Ada pengaruh yang positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap
2. H2 prestasi kerja Pegawai pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya
Semarang.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan pengaruh disiplin
3. H3 dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja Pegawai pada Departemen
Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.

METODE PENELITIAN lebih terperinci, sehingga akan


mempermudah pengamatan
A. Variabel Penelitian maupun pengukurannya.
1. Klasifikasi Variabel Penelitian Pengukuran secara operasional
Sehubungan dengan adalah:
hipotesis yang diajukan serta a. Disiplin adalah ketaatan
dengan memahami permasalahan yang sifatnya impersonal
yang diteliti, maka dalam tidak memakai perasaan dan
penelitian ini terdapat 2 (dua) tidak memakai perhitungan
variabel independent dan 1 (satu) pamrih atau kepentingan
variabel dependent. Sebagai pribadi. Variabel disiplin
variabel independent adalah sebagai variabel independen
disiplin kerja (X1), pengalaman (X1) merupakan disiplin
kerja (X2). Sedangkan variabel terhadap prestasi karyawan
dependen adalah prestasi kerja pada Departemen Produksi
karyawan (Y). PT. Leo Agung Raya
2. Definisi Operasional Variabel Semarang dengan indikator
Dan Indikator Pengukuran : 1). Mampu mengemban
Sedangkan definisi ini tugas,2) Tanggung jawab,
dimaksudkan untuk menjabarkan 3). Ketaatan, 4). Bakat dan
variabel kedalam indikator yang

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 9
a. keahlian, 5). Kepatuhan Dari polulasi ini diambil contoh
perintah atasan atau sampel yang diharapkan
b. Pengalaman kerja adalah dapat mewakili populasi serta
sesuatu atau kemampuan memberikan batas – batas yang
yang dimiliki oleh para jelas. Dalam penelitian ini
karyawan dalam populasi yang diambil adalah
menjalankan tugas – tugas seluruh karyawan Departemen
yang dibebankan kepadanya Produksi PT. Leo Agung Raya
yang selalu berpengaruh Semarang sebesar 247
besar terhadap tingkah laku karyawan.
manusia.Variabel 2. Sampel
pengalaman kerja sebagai Metode pengambilan
variabel independen (X2) sampel dengan menggunakan
pada Karyawan Departemen metode stratified random
Produksi PT. Leo Agung sampling. Sehingga diharapkan
Raya Semarang dengan hasilnya dapat memberikan
indikator : 1). gambaran yang benar dari
Kepercayaan. 2). Kemauan, populasi yang diteliti. Populasi
3). Keinginan, 4). Posisi, 5). ini dibagi dalam kelompok-
Kepuasan kelompok dalam beberapa sub
c. Prestasi kerja adalah populasi sehingga tiap sub
kemampuan dari masing- populasi yang ada memiliki
masing karyawan yang anggota sample yang relatif
dinilai berdasarkan faktor- homogen. Lalu dari tiap sub
faktor yang dianggap populasi ini secara acak diambil
penting bagi pelaksanaan anggota sampelnya.
pekerjaan tersebut. Prestasi Untuk sekedar
kerja karyawan sebagai ancar-ancar maka apabila
variabel dependen (Y) pada subyeknya kurang dari 100,
Karyawan Departemen lebih baik diambil semua
Produksi PT. Leo Agung sehingga penelitiannya
Raya Semarang dengan merupakan penelitian populasi.
indikator : 1). Kecepatan Selanjutnya jika jumlah subyek
dalam pekerjaan, 2) besar dapat diambil 10-15%
Keberhasilan dalam atau 20-25% atau lebih.
menyelesaikan pekerjaan, 3) (Arikunto,2009:95)
Kualitas kerja yang Dengan dasar
dihasilkan 4). Bekerja tersebut maka penulis
dengan rekan kerja, 5). menetapkan jumlah sampel
Kecekatan mental yang diambil adalah 22 % X
247 = 54,34 dibulatkan menjadi
A. Populasi dan Sample 54 responden..
1. Populasi
Populasi adalah B. Metode Pengumpulan Data
daerah generalisasi yang akan Adapun pengumpulan data
dikenai kesimpulan hasil dilakukan dengan cara menyebar
penelitian. (Hadi, 2006;70 ) kuesioner yaitu metode
mengatakan bahwa populasi pengumpulan data dengan cara
merupakan sejumlah individu mengadakan memberikan
yang setidaknya mempunyai pertanyaan-pertanyaan kepada
satu ciri atau sifat yang sama. responden dengan panduan

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 10
kuesioner yang berisi pertanyaan Instrumen dalam penelitian
berdasarkan indikator yang diajukan. ini menggunakan kuesioner.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Pemberian skore atau penilaian ini
Artinya dengan kuesioner akan digunakan skala Likert yang
diperolah data berupa angka - angka merupakan salah satu cara untuk
dari responden yang selanjutnya data mengukur dan menentukan score.
yang diperolah tersebut diolah Kriteria penilaian ini digolongkan
dengan korelasi untuk mencari nilai dalam 5 tingkatan dengan penilaian
pengaruh dari variabel disiplin kerja sebagai berikut : Untuk jawaban SS,
(X1), Pengalaman kerja (X2) diberi nilai 5, Untuk jawaban S,
terhadap prestasi kerja (Y). diberi nilai 4, Untuk jawaban KS,
diberi nilai 3, Untuk jawaban TS,
C. Instrumen Penelitian diberi nilai 2, Untuk jawaban STS,
diberi nilai 1

D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas ( r ) Korelasi Porduct Moment :
Pengujian validitas (Umar, 2009:166 ). dengan
indikator menggunakan rumus

nΣxy − (Σx)(Σy )
rxy =
(n..(Σx ) − (Σx)) (n..(Σy ) − (Σy))
2 2 2 2

dimana :
rxy : Koefisien korelasi
n : Kumlah sampel
x : Score / nilai indikator
y : Total score / nilai indikator

Secara statistik, angka sejauh mana hasil pengukuran


korelasi harus dibandingkan tetap konsisten bila dilakukan
dengan angka kritik Tabel pengukuran dua kali atau lebih
Korelasi nilai – r. Apabila nilai terhadap suatu gejala yang
r < r-kritik, maka yang sama. Uji Reliabilitas dilakukan
digunakan sebagai alat untuk mengetahui bahwa
pengukur tidak valid, dan pengukuran dapat memberikan
apabila nilai r > r-kritik, maka hasil yang relatif sama bila
indikator dikatakan valid. dilakukan pengukuran kembali
pada sumbyek yang sama. Uji
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas ini dilakukan
Setelah uji validitas dengan menggunakan rumus
dilakukan, selanjutnya Alpha Cronbach. Kriteria
dilakukan uji reliabilitas, uji pengujian yang digunakan
reliabilitas adalah indeks yang untuk menentukan reliabilitas
menunjukkan sejauh mana didasarkan pada hasil koefisien
suatu alat ukur dapat dipercaya reliabilitas dengan probabilitas
atau dapat diandalkan dan 0,5 pada taraf signifikansi 5%.

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 11
Analisis Regresi linier
berganda bertujuan untuk
A. Metode Analisa Data menganalisis hubungan atau
Teknik analisis data yang pengaruh antara independent
digunakan dalam penelitian ini variabel pada penelitian yaitu
analisis data kualitatif dan kuantitatif disiplin kerja, lapangan kerja
sebagai berikut : terhadap dependent variabel
1. Analisis Regresi Liner yaitu prestasi kerja. Rumus yang
Berganda digunakan adalah ( Sugiyono,
2009:258 )

Dengan rumus Y = β 0 + β 1 X1 + β 2 X2

Dimana :
Y = Prestasi kerja
β0 = Konstanta
β1, β2, = Koefisien regeresi persia
X1 = Disiplin kerja
X2 = Pengalaman kerja

Untuk mengetahui kuantitatif dengan alat bantu


signifikasi dari hasil penelitian hitung berupa program SPSS
maka perlu dilakukan beberapa Ver 17.0 untuk mengolah data
uji hipotesis. Dalam penelitian yang
ini menggunakan metode analisa
diperoleh.

2. Pengujian Hipotesis`
a. Uji t - Test atau ditolak. Rumus yang
Untuk mengetahui apakah digunakan adalah (
hipotesis yang telah Sugiyono, 2009 : 215) :
dirumuskan akan diterima

n-2
t hitung = r
1- r 2

Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
t = hasil hitung

Prosedur pengujian adalah sebagai berikut :


1. Taraf signifiakn ( α ) = 0,05
2. Taraf nyata = 95 %

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 12
3. Derajat kebebasan = n-l-k
4. Uji satu pihak

Hiptesis untuk uji t :


Ho : Tidak ada Pengaruh positif disiplin kerja Terhadap prestasi kerja
Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.
Ho : Tidak ada Pengaruh positif pengalaman kerja Terhadap prestasi kerja
karyawan Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.
Ha : Ada Pengaruh positif disiplin kerja Terhadap prestasi kerja
Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.
Ha : Ada Pengaruh positif pengalaman kerja Terhadap prestasi kerja
Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.

Kriteria :
Adapun kriteria keputusannya adalah sebagai berikut ;
a) Jika t hitung ≥ t tabel Ho ditolak
b) Jika t hitung < t tabel Ho diterima

b. Uji Signifikansi F test sehingga dapat dibuktikan


Uji F adalah alat untuk bahwa pengaruh yang
menguji kebenaran didapat bukan suatu
pengaruh variabel kebetulan belaka.
independen (X) terhadap (Sugiyono,2009:253).
variabel dependen (Y) Rumusnya adalah sebagai
secara bersama-sama berikut :

R2 / k

Fh =
(1 - R 2 ) / ( n - k - 1 )

Dimana :
R = Koefisien Korelasi berganda
k = Banyaknya variabel bebas
n = Banyaknya sample

Hiptesis untuk uji F :

Hipotesis nol ( Ho )
Secara simultan tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan (disiplin kerja,
pengalaman kerja terhadap (prestasi kerja )

Hipotesis alternatif ( Ha ) :
Secara simultan ada pengaruh yang positif dan signifikan (disiplin kerja,
pengalaman kerja) terhadap (prestasi kerja)

Kriteria :
Apabila F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 13
Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima

c. Uji R² ( Koefisien Determinasi )


Uji R² yaitu suatu uji untuk mengukur kemampuan variabel – variabel bebas
dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. Dimana nilai R² berkisar antara 0
< R² < 1. Semakin besar R² ( mendekati 1 ) maka variabel bebas semakin dekat
hubungannya Terhadap variabel tidak bebas, Terhadap kata lain model tersebut
dianggap baik.
Dimana :
2
R = koefisien determinasi
R2 = ( r ) 2 x 100 % r = koefisien korelasi

tidaknya hasil dari jawaban


quesioner yang dibagikan
kepada responden. Sedangkan
hasil dari variabel independen
HASIL ANALISIS PENELITIAN dan dependen, Sesuai dengan
hasil pengolahan data di atas
A. Reliability Dan Validitas Data
1. Uji Validitas ( r )
Pengujian validitas
menunjukkan bahwa semua butir
indikator menggunakan Korelasi
angket telah memenuhi validitas
Porduct Moment : (Umar,
penyusunan skor penelitian
2009:166 ). dengan rumus
karena r hitung lebih besar
nΣxy − (Σx)(Σy ) daripada r tabel.
rxy =
(n..(Σx ) − (Σx)) (n..(Σy ) − (Σy))
2 2 2 2
2. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan SPSS
dimana : diperoleh nilai reliabilitas pada
rxy : Koefisien korelasi variabel disiplin kerja sebesar
n: Kumlah sampel 0,759 variabel pengalaman kerja
x: Score / nilai indikator dan pelatihan sebesar 0,660
y: Total score / nilai indikator variabel dan kinerja pegawai
sebesar 0,689 sehingga item
Secara statistik, angka angket reliabel karena nilai dari
korelasi harus dibandingkan setiap item instrumen lebih besar
dengan angka kritik Tabel dari nilai probabilitas 0,6.
Korelasi nilai – r. Apabila nilai r
B. Hasil Analisis Penelitian
< r-kritik, maka yang digunakan
sebagai alat pengukur tidak valid, A. Persamaan Regresi Linier
dan apabila nilai r > r-kritik, Berganda
Analisis ini digunakan
maka indikator dikatakan valid.
Setelah di Uji dengan alat untuk mengetahui besarnya
hubungan antara independen
bantu SPSS Versi 17.00 maka
variabel Disiplin kerja (X1),
dapat diketahui valid dan

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 14
Pengalaman kerja (X2 ) menggunakan alat bantu
terhadap Prestasi karyawan. ( program statistik SPSS 17.0
Y) for windows dapat diketahui
Berdasarkan hasil bahwa persamaan regresi
perhitungan dengan linier berganda adalah :
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,332 1,361 1,714 ,093
Disiplinkerja ,486 ,067 ,572 7,202 ,000
Pengalamankerja ,414 ,078 ,419 5,278 ,000
a. Dependent Variable: Prestasikerja

Y = a + b1X1 + b2X2 + µ
Y = 2,332 + 0,486.X1 + 0,414.X2 + µ

Berdasarkan persamaan pengaruh Disiplin kerja


tersebut di atas dapat (X1) terhadap Prestasi
dijelaskan sebagai berikut kerja karyawan adalah
1). Nilai konstanta Y berpengaruh positif dan
sebesar 2,332 signifikan, jadi apabila
mempunyai arti bahwa disiplin kerja (X1) dari
rata-rata prestasi kerja ( karyawan baik dan
Y ) sebelum dipengaruhi tepat, maka karyawan
variabel – variabel akan bekerja dengan
bebas yaitu disiplin lebih giat lagi sehingga
kerja ( X 1) dan prestasi kerja karyawan
pengalaman kerja (X 2) akan meningkat, dan
mempunyai nilai positif. sebaliknya apabila
2). Apabila variabel Disiplin kerja (X1)
disiplin kerja (X1) kurang maka karyawan
mengalami perubahan, akan bekerja dengan
maka prestasi kerja bermalas - malasan
karyawan juga akan sehingga Prestasi kerja
berubah dengan karyawan akan turun.
anggapan bahwa 3). Apabila variabel
variabel pengalaman Pengalaman kerja (X2)
kerja adalah tetap. mengalami perubahan,
Hal ini berarti apabila maka Prestasi karyawan
variabel disiplin kerja juga akan berubah
(X1) ditingkatkan 1 dengan anggapan bahwa
satuan, maka Prestasi variabel disiplin kerja
karyawan diharapkan adalah tetap.
akan meningkat sebesar Hal ini berarti apabila
0,486 dengan anggapan variabel Pengalaman
bahwa variabel kerja ditingkatkan 1
Pengalaman kerja tetap. satuan, maka Prestasi
Dari data di atas dapat karyawan diharapkan
dikatakan bahwa akan meningkat sebesar

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 15
0.414 dengan anggapan Prestasi kerja karyawan
bahwa variabel disiplin )
kerja tetap. Ho : Tidak ada
Dari data di atas dapat pengaruh yang
dikatakan bahwa positif dan
pengaruh Pengalaman signifikan
kerja terhadap Prestasi Disiplin kerja
kerja karyawan terhadap Prestasi
berpengaruh positif dan kerja karyawan.
signifikan, jadi apabila Ha : Ada pengaruh
Pengalaman kerja yang yang positif dan
didapat itu baik dan signifikan
mendukung dalam Disiplin kerja
bekerja, maka karyawan terhadap Prestasi
akan mendapatkan kerja Karyawan.
prestasi kerja yang
meningkat, dan Kriteria :
sebaliknya apabila Apabila t hitung > t
prestasi kerja kurang, tabel, maka Ha
yang berarti prestasi diterima dan Ho
karyawan juga kurang. ditolak.
Apabila t hitung ≤ t
Berdasarkan tabel, maka Ho
analisis tersebut di atas, dapat diterima dan Ha
diketahui bahwa masing– ditolak.
masing independen variabel
yaitu Disiplin kerja dan Berdasarkan hasil
Pengalaman kerja secara perhitungan dengan
parsial berpengaruh positip menggunakan alat
dan signifikan terhadap bantu program statistik
prestasi kerja karyawan pada SPSS 17.0 for windows
Departemen Produksi PT. dapat diketahui bahwa t
Leo Agung Raya Semarang. hitung (7,202 > t tabel
1,684), ( lampiran 4 )
maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Jadi dapat
dikatakan bahwa
B. Uji-t ( Uji Signifikasi terdapat pengaruh yang
Parsial ) positif dan signifikan
Pengujian ini antara Disiplin kerja
digunakan untuk terhadap Prestasi kerja.
menganalisis pengaruh Hal ini berarti bahwa
masing-masing independen Disiplin kerja terdapat
variabel (Disiplin kerja dan pengaruh secara parsial
Pengalaman kerja) terhadap terhadap prestasi kerja
dependen variabel (Prestasi Karyawan, dan
kerja karyawan). hipotesis pertama yang
berbunyi diduga ada
1). Uji t antara X1 pengaruh yang positif
terhadap Y ( variabel dan signifikan Disiplin
Disiplin kerja terhadap kerja terhadap prestasi

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 16
kerja Departemen Ho ditolak. Jadi dapat
Produksi PT. Leo dikatakan bahwa
Agung Raya Semarang. terdapat pengaruh
Sehingga apabila yang positif dan
Disiplin kerja baik, signifikan Pengalaman
maka prestasi kerja kerja terhadap prestasi
Karyawan akan kerja karyawan.
meningkat. Hal ini berarti bahwa
terdapat pengaruh
2). Uji t antara X2 secara parsial
terhadap Y (variabel Pengalaman kerja
pengalaman kerja terhadap prestasi kerja
terhadap Prestasi kerja karyawan, dan
Karyawan ) hipotesis kedua yang
Ho :Tidak ada berbunyi diduga ada
pengaruh positif pengaruh yang positif
dan signifikan dan signifikan
variabel pengalaman kerja
Pengalaman terhadap prestasi kerja
kerja terhadap karyawan Pada
prestasi kerja Departemen Produksi
karyawan. PT. Leo Agung Raya
Ha :Ada pengaruh Semarang . Sehingga
positif dan apabila pengalaman
signifikan kerja baik maka
variabel prestasi kerja karyawan
Pengalaman akan meningkat.
kerja terhadap
Prestasi kerja
karyawan. C. Uji F ( Uji Signifikasi
Simultan )
Kriteria : Pengujian ini
digunakan untuk mengetahui
Apabila t hitung > t pengaruh secara bersama-
tabel, maka Ha sama atau simultan antara
diterima dan Ho independen variabel Disiplin
ditolak. kerja dan Pengalaman kerja
Apabila t hitung < t terhadap Prestasi kerja.
tabel, maka Ho
diterima dan Ha Ho: β = 0 Tidak ada
ditolak. pengaruh Disiplin
kerja dan
Berdasarkan hasil Pengalaman kerja
perhitungan dengan terhadap Prestasi
menggunakan alat kerja.
bantu program statistik Ha: β> 0 Ada pengaruh
SPSS 17.0 for windows Disiplin kerja dan
dapat diketahui bahwa t Pengalaman kerja
hitung (5,278) > t tabel terhadap Prestasi
(1,684), ( lampiran 5 ) kerja.
maka Ha diterima dan

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 17
Jika F hitung > F tabel, Semarang, diterima.
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga apabila Disiplin
Jika F hitung < F tabel, kerja dan Pengalaman kerja
maka Ho diterima dan Ha ditolak. secara bersama – sama
ditingkatkan, maka prestasi
Berdasarkan hasil kerja karyawan menjadi
perhitungan dengan meningkat.
menggunakan alat bantu
program statistik SPSS 17.0 D. Koefisien determinasi (R²)
for windows dapat diketahui Koefisien
bahwa F hitung (104,254) > F determinasi bertujuan untuk
tabel (3,11), maka Ha diterima mengetahui seberapa besar
dan Ho ditolak. Jadi dapat pengaruh independen
dikatakan bahwa terdapat variabel (Disiplin kerja dan
pengaruh yang positip dan Pengalaman kerja) terhadap
signifikan, Disiplin kerja dependen variabel (Prestasi
dan Pengalaman kerja secara kerja karyawan).
bersama – sama terhadap Berdasarkan hasil
Prestasi kerja karyawan. perhitungan dengan
Jadi hipotesis ketiga menggunakan alat bantu
yang berbunyi diduga ada program statistik SPSS 17.0
pengaruh Disiplin kerja dan for windows dapat
Pengalaman kerja secara dijelaskan bahwa nilai
bersama–sama terhadap koefisien determinasi (R²)
prestasi kerja karyawan adalah:
Pada Departemen Produksi
PT. Leo Agung Raya

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,896a ,803 ,796 ,96456
a. Predictors: (Constant), Pengalamankerja, Disiplinkerja

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 18
Berdasarkan tabel diatas karyawan untuk berprestasi.
0,796 atau 79,6 %. Hal ini Sedangkan berdasarkan hasil angket
berarti bahwa independen yang telah diisi oleh responden telah
variabel Disiplin kerja (X1 ) menunjukkan bahwa Disiplin kerja
Pengalaman kerja (X2 ) secara karyawan sangatlah baik karena rata-
bersama – sama mempengaruhi rata responden menjawab sangat
dependen variabel (Prestasi setuju.
kerja karyawan) sebesar 79,6 %. 2. Pengalaman kerja ( X 2 )
Sedangkan sisanya sebesar Berdasarkan pengujian
20,4% dipengaruhi oleh variabel statistik variabel Pengalaman kerja
lain yang tidak termasuk dalam mempunyai pengaruh yang positif
penelitian tersebut di atas (µ). terhadap prestasi kerja. Seperti yang
Dengan nilai tersebut dapat ditunjukkan pada hasil uji t hitung,
disimpulkan bahwa variabel pengaruh variabel Pengalaman kerja
Disiplin kerja (X1) Pengalaman terhadap variabel prestasi kerja
kerja (X2 ) secara bersama – karyawan diperoleh angka t hitung
sama mpengaruhi dependen sebesar 5,278,. Pengalaman kerja
variabel (Prestasi kerja yang baik akan menunjukkan adanya
Karyawan) yaitu sebesar 79,6%. pengaruh prestasi kerja karyawan,
Berdasarkan data di atas Pengalaman kerja yang baik dapat
dapat dikatakan bahwa variabel memacu karyawan untuk berprestasi
Disiplin kerja (X1 ) Pengalaman yang tinggi.
kerja (X2 ) memiliki pengaruh Dari uraian tersebut diatas
yang besar terhadap prestasi dapat di ketahui bahwa variabel yang
kerja Karyawan Pada paling dominan adalah disiplin kerja
Departemen Produksi PT. Leo karena hasil dari uji t hitung 7,202 >
Agung Raya Semarang. dari pada t hitung pengalaman kerja
karyawan yaitu 5.278. karena ada
B. Pembahasan Masalah beberapa karyawan dalam
Dalam penelitian ini penulis penanganan pekerjaan kurang
hanya meneliti tentang pengaruh Disiplin berpengalaman karena karyawan
kerja dan Kemampuan kerja terhadap tersebut hasil mutasi atau gabungan
kinerja karyawan, dalam hal ini penulis dari yang lain.
menggunakan alat analisa, korelasi
berganda dan Determinasi serta pengujian
hipotesa menggunakan t uji dan f uji, KESIMPULAN DAN SARAN
kesemuanya sudah diuraikan pada sub
Pada hal ini, akan disajikan
judul. Hasil Analisis penelitian namun
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran –
lebih jelasnya sedikit akan penulis
saran yang mungkin berguna bagi Departemen
jabarkan diantaranya adalah sebagai
Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.
berikut :
1. Disiplin kerja ( X 1 ) A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian 1. Variabel Disiplin kerja ( X1 ) ( t hitung
statistik variabel Disiplin kerja =7,202 > t tabel 1,684 ) secara parsial
mempunyai pengaruh yang positif berpengaruh positip dan signifikan
terhadap prestasi kerja karyawan. terhadap Prestasi kerja karyawan dan
Seperti yang ditunjukkan pada uji t, merupakan faktor yang paling
pengaruh variabel Disiplin kerja Dominan berarti semakin tinggi
terhadap variabel prestasi kerja tanggapan responden terhadap budaya
karyawan diperoleh angka t hitung kerja maka akan meningkatkan
sebesar 7,202, Disiplin kerja yang Prestasi kerja Departemen Produksi
baik akan menunjukkan adanya PT. Leo Agung Raya Semarang akan
pengaruh terhadap prestasi kerja meningkat.
karyawan, Disiplin kerja yang rutin
dilaksanakan dapat memacu

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 19
2. Variabel Pengalaman kerja (X2) ( t Prestasi kerja karyawan dalam
hitung=5,278 > t tabel 1,684) secara menjalankan tugas yang dilakukan
parsial berpengaruh positip dan kurang begitu menunjang. Dengan
signifikan terhadap Prestasi kerja begitu perlu diadakan pelatihan, atau
karyawan berarti apabila disiplin bimbingan kepada karyawan-
kerja pada Karyawan Departemen karyawan yang baru.
Produksi PT. Leo Agung Raya
Semarang maka Prestasi kerja
karyawan akan meningkat

3. Berdasarkan hasil uji F dapat


dijelaskan bahwa terdapat pengaruh DAFTAR PUSTAKA
yang positip dan signifikan variabel
Disiplin kerja dan Pengalaman kerja Ambar Teguh Sulistyani & Rosidah, 2003,
secara bersama – sama terhadap Manajemen Sumber Daya
dependen variabel Prestasi kerja Manusia, Penerbit Graha Ilmu
karyawan, hal ini karena F hitung Jakararta
(104,245) > F tabel (5,08), maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan
dikatakan bahwa terdapat pengaruh Kebudayaan, 1991, Digital
yang positip dan signifikan, Disiplin Collection : jiunk
kerja dan Pengalaman kerja secara
pe/S1/eman/2005/jiunk pe – ns –
bersama – sama dengan Prestasi kerja
karyawan. s1 – 2005 – 31401251 – 2416 –
tkw – hongkong – chapter 2. pdf.
4. Berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi ( R2 ) dapat dijelaskan Edy Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya
bahwa besarnya pengaruh antara Manusia, Penerbit Kencana
independen variabel Disiplin kerja Prenada Media Group Jakararta
(X1) dan Pengalaman kerja (X2)
secara bersama – sama terhadap H. Malayu S.P. Hasibuan, 2005, Manajemen
dependen variabel Prestasi kerja Sumber Daya Manusia, Penerbit
karyawan (Y) adalah sebesar 79,6 %.
Bumi Aksara Jakararta
Sedangkan sisanya sebesar 0,204 atau
20,4 % dipengaruhi oleh variabel lain
Handoko, Hani. T, 2005, Manajemen
yang tidak termasuk dalam penelitian
tersebut di atas (µ). Personalia dan Sumber Daya
B. Saran - saran
Setelah mengetahui hasil dari Manusia edisi 2, BPFE,
penelitian ini maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut : Yogyakarta
1. Disiplin kerja yang ada sudah
merupakan faktor yang paling
dominan oleh sebab itu agar disiplin Husein Umar, 2003, , Riset Sumber Daya
kerja yang ada di tingkatkan agar apa
yang menjadi harapan karyawan bisa Manusia Dalam Organisasi.
terlaksana, karyawan bisa
mendapatkan kepuasan dalam bekerja Penerbit PT. Gramedia Pustaka
dengan kepuasan dalam bekerja maka
Prestasi kerja karyawan pun dapat Utama. Jakarta.
meningkat.
2. Pengalaman kerja pada Departemen
----------------,2009, Metode Penelitian untuk
Produksi PT. Leo Agung Raya
Semarang kurang baik, sehingga Skripsi dan Tesisi Bisnis, Penerbit

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 20
Rajawali Pers PT. Raja Grafindo Bumi Aksara, Jakarta, cetakan ke 3 :
Persada Jakarta. Desember.

Malthis Robert L and John H. Jackson, 2006. Suharsini Arikunto, 2006, Prosedur
Penelitian, Penerbit Rineka Cipta,
Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta
Salemba, Jakarta -----------------------, 2009, Manajemen
Penelitian, Penerbit Rineka Cipta,
Nitisemito, Alex. S. 2000, Manajemen Jakarta

Sumber Daya Manusia dan Henry Simamora, 2005, Manajemen Sumber


Daya Manusia, Penerbit Andi,
Organisasi, Jakarta. Yogyakarta.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis,


Sastrohadiwiryo, Dr. B. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Siswanto.2005.Manajemen Tenaga
Kerja Indonesia (Pendekatan
Administrasi dan Operasional), PT.

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012 Page 21

Anda mungkin juga menyukai