Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sukemi

NIM :A02019070

Prodi : D3 Keperawatan (2B)

PENGAKJIAN SISTEM PERSYARAFAN


Syaraf sensorik: akan menerima rangsang membawa melaluisyaraf-syaraf averen yang
dicerna okeh otak

Syaraf motoric: otak akan memerintahkan syaraf-syaraf untuk bekerja. Syaraf motoric sebagai
efektor

Gangguan system syaraf di akson: terjadi kebocoran, gangguan membrane, kekurangan oksingen
dan gangguan suhu yang tinggi. Syaraf bisep akan dirangsang harusnya ramngsangan itu
disalurkan melalu akson ketulang belakang sampai ke otot brisep kemudian adanya kebocoran
ke pusat trisep sehingga saat bisepdirangsang dari syaraf pusat yang trisep ikut terangsang,
dalamwaktu yang sama anatar bisep dan trisepkontraksi semua yang terjadi tangan bisep tidak
bisa kontraksi dan relaksasi karena saling tarik menarik(kejang).

Syaraf pusat ada di kepala dan tulang belakang.

Contoh ganggan: pasien diabetes, reseptor terganggu sehingga tidak bisa merasakan panas, sakit

Pasien stroke, syaraf motoric terganggu sehingga tidak bisa menggerakan otot tangan

Rongga cranium dilapisi oleh membrane yang menyokong syaraf pusatagar tidak terjadi
kerusakan:

1. Duramater(bagian paling luar dekat dengan tulang)


2. Cairan pelindung/cairan cerebrospinal (sebagai bantalan) untuk pelindung otak
3. Arachnoid
4. Pia mater

Jika ada cedera kepala, jumplah cairan pelindung bertambah maka otak akan tertekan, yang
mengakibtkan tekan yang ada di cranial/tekanan intracranial tinggi. Tekanantinggi akan menekan
otak dan pembuluh darah mengakibatkan pembuluh darah mengecil/lumen sempit, aliran darah
keseluruh otak terganggu, otak kekurangan oksigen yang mengakibatkan penurunan fungsi otak.

Rongga Cranium: air, pembuluh darah dan otakk


Gerak reflek: missal, kaki menginjak rokokapans otomatis kaki bergerak. Tulang belakanng ada
ransangan nyeri yang besar dan disalurtkan ke syaraf motoric, setelah kaki terangsang bergerak
makan tulng belakang melanjutkan menyalurkan ke otak

Komponen utama pengkajian persyaraafan:

1. Riwayat kesehtan klien secara komprehensif


2. Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan status persyarafan
3. Harus ada pemeriksaan diagnostic berhubungan dengan persyarafan baik bersifat
spesifik maupun umum. Stroke hemoregik(pendarahan): Pendarahan di otak, Stroke
iskemik(sumbatan): aliran darah tidak lancar di otak.

Anamnesis:

1. Nyeri kepala(sakit, terbakar, teiris)


2. Kejang, pingsan atau gerakan aneh
3. Pening / vertigo(pusing)
4. Masalah pengliatan
5. Kelainanpenciuman
6. Kesulitan berbicara
7. Masalah menelan
8. Kesulitan berjalan
9. Ekstermitas lemah
10. Gangguan sensoris
11. Gerakan involunter/tremor
12. Masalah pengendalian sfinger(BAB&BAK)
13. Gangguan fungsi mentalluhur sepertibingung atau perubahan kepribadian

Riwayat penyakit Terdahulu

1. Riwayat gangguan neurologis


2. Riwayat penyakit sistematik- Kardiovaskuler
3. Obat-obatan

Riwayat keluarga

- Riwayat gangguanneurologis dalam keluarga

Riwayat Sosial

1. ketidakmampuan yang dimiliki pasien


2. mengapapasien tidak mampu melakukan apa yang diinginkan
3. apakah pasien menggunakan alat bantu

Pemeriksaan Fisik
1. Tujuan utama: mengucapkan dan menjelaskan defisitfungsi dan menjelaskan
kemungkinan lokasi anatomis dari otak
2. Bagaimana tigkat kesadaran psien
3. Tentukan dengan GCS(Glasglow Coma Scale)

Inspeksi

Pemeriksaan Reflek

1. Reflex patella
2. Reflex biceps
3. Reflex triceps
4. Reflex Achilles
5. Reflex abdominal
6. Reflex babinski

Pemeriksaan status kesadaran

1. Penilaian kualitatif
- Compos mentis(kesadaran penuh)
- Apatis(acuh tak acuh dengan kedaan sekitar)
- Somnolen(kesadaran lebih rendah, ditandai dengan mengantuksealalu ingin tidur)
- Spoor(tidak memberikan respon ringan maupun sedang)
- Koma(tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun, reflex pupil terhadap cahay
tidak ada)
- Delirium(tingkat kesadaran paling rendah/kacau/disorientasi/salah persepsi
terhadaprangsangan)
2. Penilaian kuantitatif
- Diukur dengan GCS
1. Cara membuka mata E( normal: 4)
2. Respon Verbal V (normal: 6)
3. Respon Motoric M (normal:5)

Pengkajian fisik dan tes diagnostic

1. Status mental
- Orientasi
- Registration(memori)
- Perhatian dan perhitungan
- Daya ingat(recal)
2. Bahasa
- Pengulangan kata
- Tiga perintah berurutan
- Membaca,menulis
- Mengkopi/menyalin
3. Ditanya menderita sakit kepala atau tidak, dimana letak sakit kepala
4. Ditanya tentang penglihatan kabur atau kembar
5. Pendengarannya
6. Pusing
7. Cara berjalanyang tidak mantap
8. Adakah kesulitan untuk berjalan atau berlari
9. Lemah
10. Perasaan baal atau sensasi yang berlebihan
11. Rasa sakit tertusuk paku/jarus
12. Gangguan sifingter
13. Apakah ada kesulitan saat BAK/BAB
14. Perasaan mood
15. Perasaan masa depan
16. Yang sering dirasakan, berapalama dan penyebab
17. Meneylisiki tentang perhatian, konsentrasi dan perasaan bersalah
18. Rasa khawatir dan anxietas
19. Waktu tertentu saat gelisah/tegang
20. Rasa khawatir tentang pekerjaan/keluarga
21. Kesulitan tidur
22. Kejang atau pingsan

Pengkajian Fungsional

1. Apakah klien pernah mengaami gangguan neurologic, trauma spinaldll


2. Apakah klien pernahh mengalami masalah-masalah yang berhubungan dengan
kemampuan pergerakan bagia-bagian tubuhnya
3. Pakah klien berfikir dengan jelas
4. Apakah klien mengalami masalah pada, penglihatn, pembauan, pengecapan, pendengaran

Gangguan Berbahasa(afasia)

1. Afasie motoric(otak kepengen ngomong tapi tidak keluar)


2. Afasie sensorik/perseptif(tidak bisa mencerna omongan orang lain, tetpi bisa berbicara
sembarangan)
3. Disatria( tidak bisaberbicara dan tidak bisa menerima perintah)

Saraf Kranial:

1. Tes nervus I(Olfactory) penciuman


2. Tes nervus II(Optikus) visual dan lapang pandang
3. Tes nervus III, IV, VI(Oculomotorius, Trachlear, dan Abducens) gerakan mata dan
konstriksi pupil mata
4. Tes nervus V(Trigemius) sensasi mengunyah’
5. Tes nervus VII(Facialis) lidah, lakrimasi dan salivasi
6. Tes nervus VII(Acustikus) pendengaran, keseimbangan
7. Tes nervus IX(Glospharingeal)dan nervus X (Vagus) Pengecap,menelan
8. Tes nervus XI(Accessorius) menoleh
9. Tes nervus XII(Hypoglosus) Gerakan lidah

Fungsi Sensorik

1. Jarum yang ujungya tumpul/tajam


2. Kapas untuk diraba
3. Borol yang berisi air hangat/pana, dingin untukl rasa suhu
4. Garpu tala, untuk rasa gertar

Sistem Motorik

1. Massa otot: hypertropi,normal dan atropi


2. Tonus otot
3. Kekutan otot (0 tidak ada kontraksi-5kekuatan kontraksi penuh), aktifitas reflex (0tidak
ada respon-4hyperaktif, dengan klonus)

Pemeriksaan Tanda Meningeal

1. Kaku kuduk
2. Tanda Brudzinski I
3. Tnda Brudzinki II
4. Tanda kernig

Anda mungkin juga menyukai