Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN KURIKULUM

PENGERTIAN DAN SEJARAH KURIKULUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Semester III – Reguler

Dosen Pembimbing:

Dra. St. Azisah, M. Ed, St., Ph. D.


Dr. Andi Maulana, M.Si.

Disusun Oleh :

SUBHAN ABDULLAH
NIM: 80300219006

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


2020

TUGAS I : PENGERTIAN KURIKULUM (Para Ahli)

Kurikulum ialah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki

berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar

yang harus di jalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu

dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta

perangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam

mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.1

Sedangkan menurut Sistem Pendidikan Nasional kurikulum ialah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai isi dan lahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dalam rumusan ini

lebih spesifik yang mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

a. Kurikulum merupakan suatu rencana /perencanaan

b. Kurikulum merupakan pengaturan, berarti mempunyai sistematika dan

struktur tertentu

c. Kurikulum memuat/berisikan isi dan bahan pelajaran, menunjuk kepada

perangkat mata ajaran atau bidang pengajaran

d. Kurikulum mengandung cara/metode atau strategi belajar mengajar

1
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Pt.Remaja
Rosdakarya), 2008), h.92.
Adapun pengertian kurikulum menurut para ahli ialah dapat di uraikan

sebagai berikut:2

a. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)

Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk

rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para

pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan

pelaksaannya adalah proses belajar mengajar.

b. Murray Print

Pengertian kurikulum ialah sebuah ruang pembelajaran yang sudah

terencana diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga

pendidikan dan juga pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa

pada saat kurikulum tersebut diterapkan.

c. George A. Beaucham (1976)

Pengertian kurikulum ialah suatu dokumen tertulis yang didalamnya

terkandung isi mata pelajaran yang akan diajar kepada peserta

didik(murid) dengan melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin

ilmu, rumusan masalah yang dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa kurikulum di buat dan disusun untk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan

peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan

nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai

dengan jenis dan jenjang masing-masing pendidikan.

2
Suparlan. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran. (Jakarta: Bumi
Aksara,2001), h.34.
TUGAS II: SEJARAH KURIKULUM (Orde Lama)

Sebagaimana dalam perkembangannya kurikulum mengalami beberapa

perubahan. Perubahan kurikulum disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

para penguasa. Tentu saja ada beberapa hal yang memang tujuannya disesuaikan

dengan tuntutan kondisi zaman.Jika kita berbicara tentang kurikulum, maka sudah

sepatutnya kita membicarakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum pada

era Orde Lama dibagi manjadi 3 kurikulum di antaranya:

1. Kurikulum 1947

Kurikulum yang lahir pada setelah Indonesia merdeka disebut rencana

pelajaran atau dalam bahasa Belanda leer plan. Perubahan orientasi pendidikan lebih

bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda kepada kepentingan nasional. Asas

pendidikan ditetapkan Pancasila. Rencana pelajaran 1947 merupakan pengganti

sistem pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan

intelektual. Kurikulum ini dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan

berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan

pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan

sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Materi pelajaran

dihubungkan dengan kejadian dan kehidupam sehari-hari serta memberikan perhatian

terhadap pendidikan kesenian dan pendidikan jasmani. Rencana pelajaran 1947 baru

secara resmi dilaksanakan di sekolah-sekolah tahun 1950. Bentuk kurikulum ini


memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pelajarannya, disertai dengan

garis-garis besar pengajaran.3

2. Kurikulum 1952

Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia

mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerintah Indonesia melalui


Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman

Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama

Rencana Pelajaran 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan

mengajar di Sekolah Dasar. Di dalamnya tercantum jenis-jenis pelajaran yang harus

menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia,

Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah. Pelajaran

Bahasa Indonesia baru diberikan sejak kelas tiga dan terbagi atas: bercakap-cakap,

membaca, bahasa dan mengarang. Dalam pelajaran Bahasa Daerah diberikan

pelajaran membaca dalam huruf  daerah seperti huruf Jawa bagi murid di Jawa

dimulai sejak kelas dua tengah tahun kedua. Pelajaran berhitung terbagi atas hitung

anhka, ilmu bangun dan mencongak, sedangkan pelajaran Ilmu Hayat terbagi atas

Ilmu Tubuh Manusia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan dan Imu Hewan. Kurikulum ini sudah

mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan

sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-hari.

Silabus mata pelajarannya jelas sekali, seorang guru mengajar satu mata pelajaran.4

3
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),
h.2.
4
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru , h. 3.
3. Kurikulum 1964

Di penghujung era pemerintahan Presiden Soekarno menjelang tahun 1964,

pemerintah kembali menyempurnakansistem kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini

diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau kurikulum 1964. Tujuan pendidikan yang

ada pada kurikulum ini yaitu membentuk manusia Pancasila yang bertanggung jawab

antar lain atas terselenggaranya masyarakat adil, makmur, materil dan spiritual.

Sistem pendidikan dikenal dengan sistem lima aspek perkembangan yang terdiri dari

perkembangan moral, intelegensi, emosional-artistik, keprigelan, dan jasmaniah.

Semua pelajaran diberikan mulai kelas I, II, dan III.5

5
Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum,
(Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 100-101

Anda mungkin juga menyukai