Anda di halaman 1dari 8

REVISI PANDUAN PELAYANAN UNIT LINEN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA
NOMOR : 057/SK−DIR/RSHM/VII/2018
TENTANG
REVISI TENTANG PANDUAN PELAYANAN UNIT LINEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA

DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA

MENIMBANG a. Bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan


pelayanan di rumah sakit adalah melalui pelayanan
penunjang medis yang profesional, bermutu, dan
aman.
b. Bahwa kebutuhan linen di setiap ruangan sangat
bervariasi, baik jenis, jumlah dan kondisinya
sehingga membutuhkan pengelolaan khusus serta
melibatkan banyak tenaga kesehatan.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan a dan b, maka


perlu diterbitkan ketetapan Direktur tentang
panduan Pelayanan Bagian Laundry di Rumah Sakit
Harapan Mulia.

MENGINGAT 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

4. Surat Keputusan Direktur Nomor : 003/SK/


−DIR/RSHM/I/2018 Tentang Penetapan Pola Tata
Kelola Rumah Sakit Harapan Mulia
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

KESATU : Panduan Pelayanan Bagian Linen Rumah Sakit Harapan Mulia


sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan


dilakukan evaluasi setiap tahunnya.

KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka


akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan : di Bekasi
Tanggal : 23 juli 2018
RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA
DIREKTUR

dr. Arbain
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar
yang sudah ditentukan.

Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah dengan
rendahnya angka infeksi nosokomial bagi pasien, pengunjung, dan petugas di
rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka unit laundry perlu
melakukan pengendalian infeksi tersebut yaitu dengan melakukan
penanganan linen yang telah selesai dipakai sesuai prosedur yang benar
sehingga resiko terjadinya infeksi nosokomial terhadap pasien, pengunjung,
dan petugas relatif kecil serta dengan menjaga kualitas kebersihan linen
bersih dan siap pakai yang sesuai standar di rumah sakit.

Unit Laundry sebagai salah satu unit penunjang pelayanan kesehatan di


rumah sakit, mempunyai peran besar dalam upaya pengendalian infeksi
nosokomial. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut unit laundry
sangat bergantung pada partisipasi unit penunjang lain, seperti unit pelayanan
medis, unit umum dan pemeliharaan sarana rumah sakit. Dalam menjalankan
kegiatannya, unit laundry bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Umum melalui Kepala Bagian Laundry Rumah Sakit.

B. TUJUAN PEDOMAN
Adapun tujuan dari Pedoman Pelayanan Laundry di Rumah Sakit Harapan
Mulia adalah :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Laundry yang berkualitas dan berperan
aktif dalam pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Harapan
Mulia
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai panduan dalam memberikan pelayanan linen di rumah sakit
Harapan Mulia
b. Sebagai Panduan kerja untuk mendapatkan linen yang bersih, kering,
rapi, utuh dan siap pakai.
c. Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya
infeksi nosokomial.
d. Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung, kontraktor serta
mewujudkan pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit melalui
kegiatan laundry.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup pelayanan Unit Laundry meliputi:
1. Pengambilan Linen
2. Pemilahan Linen Kotor
3. Pemilahan Linen Bersih
4. Distribusi
5. Pencatatan dan Pelaporan

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pengambilan Linen
Pengambilan linen kotor dilakukan oleh petugas laundry ke masing-masing
ruangan dengan menggunakan troli tertutup serta perlengkapan Alat
Pelindung Diri (APD). Linen infeksius ditempatkan dalam plastik warna
kuning, sedangkan linen non infeksius ditempatkan dalam plastik warna
hitam.

2. Pemilahan Linen Kotor


Linen kotor dihitung dan dipilah di unit masing sesuai tingkat kekotoran,
warna, dan infeksius. Linen infeksius dimasukkan ke dalam kantong warna
kuning, kemudian ditulis jumlahnya (per item, misalnya : laken 1, selimut
1 terkena darah atau feces) dan non infeksius dimasukkan ke dalam
kantong warna hitam. Linen yg diambil dari unit dicatat dalam buku
ekspedisi linen keluar. Petugas linen mengambil ke tiap−tiap unit
kemudian diserah terimakan ke pihak Outsourching Laundry untuk dicuci.

3. Pemilahan Linen Bersih


Linen yang telah bersih kemudian di letakkan di meja pemilahan untuk
dipilah sesuai jenis linen dan unitnya masing-masing, kemudian ditaruh di
rak penyimpanan linen bersih. Linen yang masuk dicatat dalam buku
ekspedisi linen bersih.

4. Distribusi
Petugas Laundry mendistribusikan linen bersih dan siap pakai ke tiap unit
rumah sakit dengan membawa buku ekspedisi serah terima linen ruangan.
Petugas Laundry bersama petugas penanggung jawab linen ruangan
melakukan serah terima dengan menghitung linen bersih dan
mencocokkan dengan jumlah linen pagi yang diambil.

5. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan yang dilakukan di laundry antara lain: pencatatan linen yang di
serah terimakan ke Outsourching Laundry sebelum di cuci, pencatatan
penerimaan linen bersih, pencatatan daftar kekurangan linen yang belum
diantar ke rumah sakit oleh Outsourching Laundry, pencatatan linen yang
di distribusikan ke tiap unit, pencatatan linen yang rusak, pelaporan
chemical, pelaporan penggunaan APD dan plastik.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
7. Permenkes no 1204 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit Tahun 2004
8. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2002 tentang
Pengelolaan Linen
9. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tahun 2008 di Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
10. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan
tahun 2010

TATALAKSANA PELAYANAN
A. Kebijakan yang berkaitan dengan falsafah dan tujuan
1. Unit linen Rumah Sakit Harapan Mulia melakukan penanganan linen kotor
sampai dengan bersih ke tiap ruangan rumah sakit.
2. Unit linen Rumah Sakit Harapan Mulia menyelenggarakan pelayanan
laundry pada pukul 07.00 – 17.00 WIB.
3. Unit linen melakukan kegiatan secara koordinatif dengan semua bagian
pengguna linen.
4. Dalam upaya menjaga kualitas dan profesionalisme, unit linen
memberikan pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pengguna dan
didukung sarana dan prasarana yang ada.
5. Unit linen melaksanakan evaluasi dan meningkatkan fungsi dan kualitas
sesuai tuntutan customer.

B. Kebijakan yang berkaitan dengan administrasi dan pengelolaan


1. Pelayanan linen di Rumah Sakit Harapan Mulia hanya melakukan proses
penanganan linen kotor sampai dengan linen bersih siap pakai.
2. Kegiatan pencucian dilakukan oleh pihak outsourching dalam hal ini PT
CAS.
3. Pelayanan linen menyimpan linen bersih sebelum di distribusikan ke tiap
unit rumah sakit.
4. Petugas yang bekerja di pelayanan linen bertugas sesuai jadwal dan SPO
yang ditetapkan.
5. Ketentuan tentang pelabelan linen untuk membedakan ruangan terlampir
6. Ketentuan warna linen putih di seluruh rumah sakit
C. Kebijakan yang berkaitan dengan staf dan pimpinan
1. Pelayanan linen dilengkapi dengan pimpinan dan Staf yang ditetapkan
sesuai dengan struktur Organisasi Rumah Sakit Harapan Mulia dan
dipimpin oleh seorang supervisi bagian umum.
2. Sesuai dengan Struktur Organisasi Rumah Sakit Harapan Mulia, Unit linen
berada dibawah Direktur Umum dibantu Kepala Bagian linen dalam
pengelolaan pelayanan linen.
3. Petugas Administrasi linen membawahi Petugas Pencatatan dan Distribusi
yang masing-masing dilengkapi dengan uraian tugas, kewenangan dan
tanggung jawab.
4. Pertemuan rutin diadakan sedikitnya sebulan sekali untuk mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan evaluasi peningkatan mutu pelayanan linen.
5. Pertemuan lintas jalur dilaksanakan secara koordinatif dengan bidang lain
sesuai ketentuan dan kebutuhan.

D. Kebijakan yang berkaitan dengan fasilitas dan peralatan


1. Pemisahan linen infeksius dan non infeksius dilakukan di ruangan/unit
pembedaan kantong plastik.
2. Linen infeksius dimasukkan ke dalam plastik warna kuning sedangkan
untuk linen non infeksius dimasukkan ke dalam plastik warna hitam.
3. Setiap ruangan perawatan harus mempunyai tempat linen kotor sendiri
yang terpisah dengan lemari linen bersih.
4. Tersedia jadwal pembersihan lantai di Unit linen minimal 2x sehari.
5. Untuk menghindari kontaminasi dalam melaksanakan tugas, petugas
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
6. Kegiatan perencanaan kebutuhan, penyediaan, permintaan dan penyimpan
linen dilakukan oleh bagian pengguna (user) sesuai ketentuan.
7. Tersedia tempat cuci tangan dan antiseptic bagi petugas.
8. Semua kegiatan dilakukan sesuai prosedur.
9. Penanggung jawab kelancaran peralatan diatur sebagai berikut:
a. Supervisi bertanggung jawab atas pengadaan linen, peralatan dan bahan
pembersih.
b. Supervisi bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan
peralatan, gedung dan sarana yang lain.
c. Supervisi linen bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas.
10. Sistem komunikasi diatur melalui telepon intern-ekstern
11. Pengaturan tentang pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
dilaksanakan secara berkala dan dilengkapi dengan jadwal pemeliharaan
serta adanya prosedur perbaikan dan penggantian peralatan yang rusak.
12. Pengelolaan pengadaan dan penyediaan linen baru sesuai prosedur yang
berlaku di Rumah Sakit Harapan Mulia dilengkapi dengan Surat
Permintaan Barang ke Pengadaan dan Bukti Penerimaan Barang apabila
barang telah diterima.
13. Chemical yang dipergunakan di Unit Laundry Rumah Sakit Harapan
Mulia
a. Hand srub
b. Hands rub
c. Desinfektan

E. Kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan dan prosedur


1. Pelayanan laundry di Rumah Sakit Harapan Mulia dilaksanakan
berdasarkan:
a. Buku Pedoman Laundry tahun 2004
b. Keputusan Dirjen PPM dan PLP Depkes RI
2. Pelayanan linen di Rumah Sakit Harapan Mulia dilakukan oleh intern
SDM bagian Laundry.
3. Pelayanan linen meliputi pengambilan linen kotor, pemilahan linen bersih,
sampai distribusi linen bersih ke ruangan dilakukan bagian laundry pada
jam kerja 07.00 - 17.00 WIB (dua shift)
4. Pelayanan linen dalam pengelolaannya selalu memperhatikan standar dan
kualitas hasil cuci linen yang bersih, kering, rapi, utuh, lembut, harum, dan
siap pakai.
5. Adanya evaluasi proses laundry dan bahan pencuci.

F. Kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan staf dan program


pendidikan
1. Adanya program peningkatan keterampilan/ pendidikan yang
berkelanjutan tiap tahun sesuai kebutuhan perorangan dan organisasi.
2. Adanya program pelatihan pengelolaan linen bagi tenaga laundry rumah
sakit.

G. Kebijakan yang berkaitan dengan evaluasi dan pengendalian mutu


1. Penilaian mutu pelayanan linen melalui kuisioner yang ditujukan bagi
pasien rawat inap dan masukan dari bagian pengguna dari ruangan masing-
masing.
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan SPO oleh Kepala Bagian Laundry melalui
koordinator kegiatan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai