Anda di halaman 1dari 23

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

PERAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK


SEKOLAH DASAR NEGERI BANJARSARI NGADIREJO

Disusun Oleh :

1. Febriana Nurul Putri (020118A072)


2. Febriana Utami (020118A019)
3. Feronika Madai (020118A020)
4. Mila Widiastuti (020118A032)
5. Sukma Dewi Pertiwi (020118A054)
6. Yunita Irawati Dewi (020118A063)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal metodologi penelitian kualitatif ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan laoran praktikum surveilans ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan Proposal Metodologi Penelitian Kualitatif
dengan judul “Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Anak Sekolah Dasar” sebagai
tugas Metodologi Penelitian.

Kami menyadari bahwa ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan,
dorongan, kerja keras dan doa dari semua phak. oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliaji
Siswanto, S.KM, M.Kes.(Epid) dan Ibu Sri Wahyuni S.KM, M.Kes selaku dosen
pengampu mata kuliah surveilans kesehatan.

Demikianlah laporan ini kami susun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan laporan ini, penulis
menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini.

Wassalamualaikum. warahmatullahi wabarakatuh.

Temanggung, 9 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah...........................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
D. Paradigma.............................................................................................................3
E. Manfaat Penelitian...............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
ACUAN TEORI...............................................................................................................4
A. Pengertian Peran..................................................................................................4
B. Pengertian Peranan Orang tua...........................................................................4
C. Peran Ibu..............................................................................................................6
D. Peran Ayah...........................................................................................................7
E. Hasil Belajar.........................................................................................................7
1. Pengertian Hasil belajar......................................................................................7
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar............................................................8
F. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar.....................................8
BAB III...........................................................................................................................11
METODE PENELITIAN..............................................................................................11
A. Penjelasan Metode..............................................................................................11
B. Subjek..................................................................................................................12
C. Instrumen Penelitian..........................................................................................12
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................12
E. Teknik Analisis Data..........................................................................................13
F. Keabsahan Data.................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga (orang tua) mempunyai pengaruh yang besar terhadap
keberhasilan belajar siswa. Apabila keluarga khususnya orang tua bersifat
mendorong dan membimbing terhadap aktivitas belajar anak, maka akan
dimungkinkan anak tersebut memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
Sebaliknya apabila orang tua acuh tak acuh terhadap aktivitas belajar anak
maka akan sulit bagi anak untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.
Suasana rumah,hubungan antar anggota keluarga, cara orang tua mendidik
dan keadaan ekonomi keluarga juga dapat memberi dampak baik atau
buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
Kebanyakan anak yang berprestasi di sekolah sampai lulus studi
hingga bekerja disebabkan oleh lingkungan keluarga (orang tua) yang baik
yang dapat mendorong anak-anak mencapai keberhasilan, sebaliknya
keluarga yang tidak mampu menerapkan pola asuh yang benar dan acuh
tak acuh terhadap belajar anaknya hanya akan menghasilkan anak yang
berprestasi kurang Bahkan banyak anak yang drop out dari sekolah lebih
besar dikarenakan lingkungan keluarga, maka sesungguhnya keluarga
(orang tua) mempunyai tanggung jawab dan peranan yang sangat besar
dalam melahirkan dan membentuk generasi yang baik dan berkualitas.
Khusus berkaitan dengan pendidikan formal, yaitu pendidikan
yang dilaksanakan di lembaga sekolah, maka kepedulian orang tua
terhadap pendidikan anak sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
anak. Karena bagaimanapun, anak masih membutuhkan bantuan
orangtuanya dalam belajar, meskipun dia telah mengikuti pendidikan
sekolah. Tetapi pendidikan di sekolah hanya berlangsung sekitar 6 jam
mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 13.00 jam per hari, dengan materi –
materi pelajaran yang bermacam-macam, maka kepedulian orang tua
untuk ikut melanjutkan bimbingan belajar di luar sekolah, baik langsung
maupun tidak langsung, ikut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
Nana Sudjana mengemukakan bahwa, prestasi adalah:
“Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”. Belajar adalah proses memanusiakan manusia, di
mana hanya dengan melalui belajarlah manusia mengaktualisasikan diri
dari lingkungannya, hingga kualitas hidup dan kehidupan ini menjadi
makin lebih baik
Hasil penelitian Umar menunjukkan bahwa orang tua adalah orang
yang bertanggung jawab utama dalam pendidikan anak-anak. Para orang
tua yang menentukan masa depan anak. Namun dalam mengakui
keterbatasan dan peluang yang dimiliki, sehingga orang tua meminta pihak
luar lain membantu mendidik anak-anak mereka. Pihak lainnya adalah
guru di sekolah. Namun demikian,setelah anak-anak dititipkan di sekolah,
orang tua tetap untuk bertanggung jawab untuk keberhasilan pendidikan
anak-anak mereka. Orang tua berperan penting dalam menentukan
keberhasilan pendidikan anak-anak mereka. Induk peran dan tanggung
jawab antara lain dapat diwujudkan dengan membimbing kelangsungan
anak belajar di rumah sesuai dengan program yang telah dipelajari oleh
anak-anak di sekolah belajar. Membimbing anak-anak belajar di rumah
dapat dilakukan dengan mengawasi dan membantu pengaturan tugas
sekolah serta menyelesaikan instrumen dan infrastruktur anak belajar.
B. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah
Fokus Penelitian :
Prestasi anak dilihat dari sisi orang tua
a. suasana rumah
b. cara orang tua mendidik
c. keadaan ekonomi
Berdasarkan dari latar belakang yang telah kami uraikan, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana gambaran
peran orang tua terhadap prestasi anak seolah dasar?”
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran peran orang tua
terhadap prestasi anak sekolah dasar.
D. Paradigma
Paradigma penelitian kualitatif dilakukan melalui proses induktif
yaitu berawal dari konsep khusus ke konsep umum, meliputi
konseptualisasi, kateorisasi, dan deskripsi berdasarkan masalah yang
terjadi di lapangan.
Menurut Sugiyono, paradigma penelitian merupakan pola pikir
yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang
sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu
dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan serta
pengalaman secara langsung dan menerapkan ilmu yang telah
didapatkan.
b. Bagi Responden dapat memberikan wawasan dan informasi
tentang peran orang tua terhadap prestasi anak sekolah dasar.
c. Bagi Institunsi dapat memberikan kontribusi berupa referensi
terbaru mengenai peran orang tua terhadap prestasi anak sekolah
dasar.
BAB II

ACUAN TEORI

A. Pengertian Peran
Secara umum peranan adalah perilaku yang dilakukan oleh
seseorang terkait oleh kedudukannya dalam struktur sosial atau kelompok
sosial di masyarakat, artinya setiap orang memiliki peranan masing-
masing sesuai dengan kedudukan yang ia miliki. Peranan adalah kehadiran
di dalam menentukan suatu proses keberlangsungan.
Didalam kamus besar bahasa Indonesia peran ialah perangkat
tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di
masyarakat. Sedangkan makna peran yang dijelaskan dalam Status,
Kedudukan dan Peran dalam masyarakat, dapat dijelaskan melalui
beberapa cara, yaitu pertama penjelasan histories. Menurut penjelasan
histories, konsep peran semula dipinjam dari kalangan yang memiliki
hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup subur pada zaman
yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter yang
disandang atau dibawakan oleh seorang actor dalam sebuah pentas dengan
lakon tertentu. Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam
ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika
menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena
posisi yang didudukinya tersebut.
Menurut Natawidjaya (1998:40) Peranan adalah kesediaan mental
individu yang mempengaruhi, mewarnai bahkan menentukan kegiatan-
kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respons terhadap
obyek atau situasi yang mempunyai arti baginya. Menurut Soerjono
Soekanto (2000:243) peranan merupakan aspek dinamis kedudukan
(status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.
B. Pengertian Peranan Orang tua
Menurut Hasbullah (2008:89) Tanggung jawab pendidikan yang
perlu disadarkan dan dibina kedua orang tua terhadap anak antara lain:
1) Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan
makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara
berkelanjutan.
2) Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik ssecara jasmaniah
maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya
lingkungannya yang dapat membahayakan dirinya.
3) Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga ia telah dewasa
mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.
4) Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya
pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT, sebagai
tujuan akhir hidup muslim.

Menurut Ngalim Purwanto (2007 : 80) orang tua adalah pendidik


sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu kasih sayang orang tua
terhadap anak-anak hendaklah kasih sayang yang sejati pula, yang berarti
pendidik atau orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak-
anak, dengan mengesampingkan keinginan dan kesenangan sendiri.

Pada hakekatnya keluarga atau rumah tangga merupakan tempat


pertama dan yang utama bagi anak untuk memperoleh pembinaan mental
dan pembentukan kepribadian yang kemudian ditambah dan
disempurnakan oleh sekolah.

Kenyataannya, orang tua merupakan salah satu sumber yang


mampu memberikan informasi tentang bakat anak sudah lama menjadi
bahasan para ahli. Sehubungan dengan hal ini, sebaiknya ada kerja sama
antara keluarga dengan sekolah. Pengamatan orang tua terhadap prilaku
anaknya di rumah yang tidak tampil di sekolah, misalnya minatnya untuk
bidang-bidang tertentu dapat, memberikan petunjuk yang berharga bagi
sekolah atau bagi yang bertanggung jawab dalam penelusuran anak
berbakat (S.C. Utami Munandar, 1999:39-40)

Peran orang tua dalam membangkitkan motivasi seorang anak


dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang penting dimana orang tua
berperan merangsang atau menumbuhkan rasa motivasi dalam diri anak.
Orang tua berperan sebagai pendidik sebab dalam pekerjaannya tidak
hanya mengajar, tetapi juga melatih ketrampilan anak, terutama sekali
melatih sikap mental anak (Sardiman, 2014:72)

Orang tua merupakan sosok pertama dan utama dalam pendidikan


anak. Meskipun anak telah dititipkan ke sekolah, tetapi orang tua tetap
berperan terhadap prestasi belajar anak.

Berdasarkan uraian di atas, sebagai suatu kelompok sosial,


keluarga memiliki struktur yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Jika salah
satu bagian dari struktur tersebut tidak ada, maka keluarga tersebut dapat
dikatakan tidak utuh, akan tetapi keutuhan suatu keluarga tidak hanya
dilihat dari keutuhan strukturnya saja tetapi juga dilihat dari keutuhan
dalam berinteraksi.

C. Peran Ibu
Peranan ibu sangat strategis dalam mendidik anak, salah satu
fungsi ibu menurut Panca Dharma Wanita adalah sebagai pendidik anak
yang utama dan pertama dalam keluarga. Hal ini mengisyaratkan bahwa
keberadaan seorang ibu begitu penting dan strategis dalam proses
pendidikan anak (M.Sahlan Syafei, 2005:85).
Unsur-unsur keterkaitan batin, keakraban pergaulan, dan
pengenalan terhadap individu anak merupakan beberapa faktor pendukung
kuat atas keberhasilan pendidikan terhadap anak dalam keluarga, dan hal
itu hanya dimiliki oleh seorang ibu.
Dalam hal seorang ibu mampu memainkan peranan sebagai
pendidik dan pengasuh secara utuh dan tepat, membimbing anaknya,
memotivasi ketika untuk meningkatkan hasil belajar, maka bukan saja dia
telah memenuhi kewajibannya semata-mata, melainkan telah ikut pula
menabur andil bagi upaya pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara.
D. Peran Ayah
Anak memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi dalam
keluarga. Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari
sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya, lebih-lebih anak yang
telah tumbuh besar.
Seorang ayah mempunyai kontribusi yang besar serta peran dalam
keluargaperan ayah dalam meningkatkan hasil belajar anaknya yaitu
mendidik, membimbing, memotivasi dan memfasilitasi karena ayah yang
mencari nafkah, dan ayah diposisikan sebagai kepala keluarga atau orang
yang berkedudukan paling tinggi dalam keluarga.
E. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah
dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam
mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak
berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan
sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan, penalaran,
kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada
perubahan positif. Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang
sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan
dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki
pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat
mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami,
memiliki materi.
Dimyati dan Mudjiono (2013:3) menyatakan bahwa “hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar”. Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dua yaitu dampak
pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil
yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, atau angka
dalam ijazah, sedangkan dampak pengiring adalah terapan
pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar.
Menurut Purwanto (2014:45) belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanaya perubahan tingkah laku pada individu yang
belajar, perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi
hasil belajar. Jadi hasil belajar yaitu berubahnya perilaku peserta didik
meliputi kognitif, afektif, sertapsikomotoriknya. Sehingga setiap
pendidik pastinya akan mengharapkan agar hasil belajar peserta
didiknya itu meningkat setelah melakukan proses pembelajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar yang
mengakibatkan perubahan pemahaman dan tingkah laku pada diri
seseorang.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara siswa yang
satu dengan siswa yang lain berbeda. Hal ini menimbulkan hasil
belajar yang dicapai masing-masing individu berbeda. Banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, menurut Slameto
(2013 : 54 – 72) faktor-faktor tersebut adalah :
a) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern)
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa yang sedang belajar, yang meliputi faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan.
b) Faktor yang berasal dari luar (ekstern)
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar
individu yang dapat mempengaruhi proses belajar, terdiri dari
faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat.
F. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Orang tua yang paling berperan dalam menentukan hasil belajar
anak. Orang tua merupakan sosok pertama dan utama dalam pendidikan
anak. Meskipun anak telah dititipkan ke sekolah, tetapi orang tua tetap
berperan terhadap hasil belajar anak.
a. Peran Sebagai Pengasuh dan pendidik
Menurut Ngalim Purwanto (2007 : 80) orang tua adalah pendidik
sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu kasih sayang orang
tua terhadap anak-anak hendaklah kasih sayang yang sejati pula, yang
berarti pendidik atau orang tua mengutamakan kepentingan dan
kebutuhan anak-anak, dengan mengesampingkan keinginan dan
kesenangan sendiri.
b. Peran Sebagai Pembimbing
Bimbingan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami
kesulitan, agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri dengan
penuh kesadaran (Sucipto dan Raflis dalam Munirwan umar, 2015:27).
Maka dalam hal ini, orang tua harus senantiasa memberikan bimbingan
secara berkelanjutan. Anak di sekolah kurang lebih enam jam, dan
bertemu dengan gurunya kurang lebih hanya sampai 2 dan 3 jam.
Maka hasil belajar anak sangat didukung oleh bimbingan belajar yang
diarahkan oleh orang tuanya Misalnya mengikuti les diluar jam
sekolah untuk menambah pengetahuan anak yang tidak didapat
disekolah.
c. Peran Sebagai Motivator
Orang tua memberikan dorongan tentang pentingnya belajar
dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar, sehingga anak benar-
benar merasa penting dan membutuhkan apa yang dianjurkan oleh
orang tuanya (Sucipto dan Raflis, dalam Munirwan umar, 2015:27).
Orang tua harus mampu menjadi motivator belajar anak. Hal ini
dilakukan antara lain dengan membimbing belajar anak dengan kasih
sayang secara berkelanjutan, serta dengan menciptakan suasana belajar
di rumah.
d. Fasilitator
Dalam kegiatan belajar orang tua menyediakan berbagai fasilitas
seperti media, alat peraga, termasuk menentukan berbagai jalan untuk
mendapatkan fasilitas tertentu dalam menunjang program belajar anak
(Sucipto dan Raflis,dalam Munirwan umar, 2015:28). Orang tua
sebagai fasilitator turut mempengaruhi tingkat hasil belajar yang
dicapai anak. Bentuk dukungan lain yang tidak kalah pentingnya
berkenaan dengan peranan orang tua dalam belajar. dimulai dengan
fasilitas biaya pendidikan karena tidak ada pendidikan gratis seratus
persen. Fasilitas pendidikan selanjutnya adalah berkenaan dengan
penyediaan buku-buku ajar yang dibutuhkan peserta didik, demikian
juga dengan fasilitas lainnya, seperti alat-alat tulis, tempat belajar,
komputer atau laptop dan lain-lain.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penjelasan Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah (Moleong, 2010:6).
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banjarsari Kecamatan
Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilakukandi kelas IV
pada semester gasal tahun ajaran 2019/2020.
Teknik yang digunakan adalah menggunakan wawancara secara
langsung dengan guru dan siswa kelas IV SD Negeri Banjarsari,
selanjutnya melakukan observasi dan membagikan quesioner (angket)
kepada siswa. Data selanjutnya peneliti menggunakan dokumentasi untuk
memperkuat data. penelitian.Teknik analisis data menurut Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2015 : 246) Aktivitas dalam analisis data, yaitu :
data collection, data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
Data adalah sekumpulan keterangan atau fakta mentah berupa
simbol, angka, kata-kataatau citra, yang didapatkan melalui proses
pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber tertentu. Menurut
sumbernya data penelitian dikelompokkan menjadi
a. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Jadi untuk
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara
langsung.
b. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi-studi
sebelumnya. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Dalam penelitian ini peneliti menggunkan data sekunder yang
diperoleh dari studi sebelumnya berupa jurnal penelitian untuk mengetahui
peran orang tua terhadap prestatsi belajar anak sekolah dasar.
B. Subjek
Penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan partisipasi siswa kelas
IV yang nantinya akan diambil beberapa siswa, guru kelas IV dan
beberapa orangtua siswa kelas IV SD Negeri Banjarsari
KecamatanNgadirejo Kabupaten Temanggung.
C. Instrumen Penelitian
Indikator bentuk perhatian orangtua tersebut kemudian
dikembangkan menjadi beberpa pernyataan angket untuk siswa yang
berjumlah 15 butir pernyataan. Angket yang diberikan kepada siswa dapat
diperoleh data mengenai tinggi rendahnya perhatian orangtua terhadap
anak. Hasil angket dengan 37 siswa kelas IV SDN Banjarsari Kecamatan
Ngadirejo Kabupaten Temanggung terkait perhatian orangtua dapat
diperoleh presentase sebagai berikut.
Hasil analisis angket serta dokumen yang telah dilakukan peneliti
menunjukan bahwa terdapat empat criteria perhatian orangtua yang
diterapkan oleh orangtua siswa kelas IV SD N Banjarsari Kecamatan
Ngadirejo Kabpaten Temanggung yaitu perhatian orangtua sangat kurang,
perhatian orangtua kurang, perhatian orangtua cukup, perhatian orangtua
sangat cukup. Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara dengan guru
kelas IV yaitu Bapak Muhammad Yunus, S.Pd yang mengatakan bahwa
peran serta dari orangtua siswa masih 60%-70% dalam pendidikan anak
terutama kontribusi terhadap kegiatan yang ada di sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (2002: 136) mengemukakan bahwa teknik
pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa teknik dalam memperoleh data, yaitu:
1. Observasi
Nasution dalam Sugiyono (2013: 308) menyatakan bahwa,
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan jenis observasi partisipasi, di
mana peneliti datang ke rumah orang yang diamati, dan ikut
terlibat kegiatannya tanpa mengganggu.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan
melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang
dapat memberikan keterangan kepada peneliti (Mardalis, 2008:
64). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara mendalam
dan tidak terstruktur kepada subjek penelitian dengan pedoman
yang telah dibuat.
3. Studi Dokumen
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya dari
seseorang. Suharsimi Arikunto (2002: 206) mengemukakan bahwa
dokumentasi adalah metode dalam mencari data berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi dalam kegiatan
penelitian ini dilakukan untuk mendukung kelengkapan data dari
hasil pengamatan dan hasil wawancara yang telah dilakukan.
E. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2013: 333) mengemukakan bahwa dalam penelitian
kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam. Teknik analisis data
pada penelitian ini adalah analisis komponensial yang dilakukan secara
induktif. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya tentu banyak
dan beragam. Maka dari itu peneliti perlu mencatat secara rinci dan
teliti. Sugiyono (2013: 338) menerangkan bahwa mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu.
2. Penyajian Data
Sugiyono (2013: 341) mengemukakan bahwa dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan atau hubungan antar kategori. Dalam hal ini,
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013: 341) menjelaskan
bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat narati
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Miles dan Heberman dalam Sugiyono (2013: 345)
mengatakan langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti yang kuat dalam pengumpulan data
berikutnya.
F. Keabsahan Data
Sugiyono (2013: 363) menyatakan bahwa uji keabsahan data dalam
penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Data
yang valid adalah data yang tidak berbeda, sedangkan reliabilitas dapat
diartikan sebagai derajat konsistensi dan stabilitas data yang ditemui.
Sugiyono (2013: 366) menyatakan bahwa Pengertian reliabilitas
dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai suatu realitas yang
sifatnya majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang
konsisten dan berulang seperti semula. Dalam penelitian ini, uji keabsahan
data dilakukan melalui beberapa tahap, di antaranya adalah:
1. Uji Kredibilitas
Dalam penelitian ini, kredibilitas data dilakukan dengan
perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
dan tringulasi.
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dilakukan agar hubungan
peneliti dengan narasumber akan semakin akrab dan
terbuka sehingga tidak ada informasi yang ditutup-tutupi.
b. Meningkatkan Ketekunan
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan
dengan cermat dan berkesinambungan. Hal tersebut
dilakukan dengan harapan memperoleh kepastian data dan
urutan peristiwa yang terekam secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi
Sugiyono (2013:366) menerangkan bahwa
triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai wakt
2. Pengujian Transferability
Sugiyono (2013: 376), transferability dalam penelitian
kualitatif ini berkenaan dengan pertanyaan apakah hasil penelitian
dapat digunakan dalam situasi yang lain.
3. Pengujian Dependability
Sugiyono (2013: 377) menyatakan bahwa dalam penelitian
kualitatif, uji dependability disebut juga uji reliabilitas. Dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
4. Pengujian Konfirmability
Sugiyono (2013: 377), penelitian dikatakan obyektif bila
hasil penelitian telah disepakati oleh banyak orang. Pengujian
konfirmability mirip dengan pengujian dependability sehingga
dapat dilakukan bersamaan.
G. JADWAL PENELITIAN

Minggu
No Kegiatan Ke - Ke Ke - Ke - Ke - Ke - Ke - Ke -
1 -2 3 4 5 6 7 8
1. Penyusunan
Proposal
2. Seminar Proposal
3. Revisi Proposal
4. Survei
5. Rekapitulasi data
6. Analisis data
7. Penyususnan
laporan
8. Seminar Akhir
9. Publikasi Ilmiah
BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan temuan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang


dapat disimpulkan bahwa:

1) Dari data hasil penelitian, peneliti menemukan kategori tingkat perhatian


orangtua yang diterapkan kepada siswa kelas IV SDN Banjarsari
Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung adalah perhatian cukup
dengan presentase tertinggi yaitu 32,4% kemudian disusul kategori
tingkat perhatian orangtua kurang dengan presentase 29,7% di susul
kategori tingkat perhatian orangtua sangat cukup dengan presentase
24,3% dan perhatian orangtua sangat kurang mendapat presentase 13,6%.
2) Hasil belajar siswa kelas IV SDN Banjarsari Kecamatan Ngadirejo
Kabupaten Temanggung dapat dikatakan sangat baik karena lebih dari
50% siswa mendapatkan rata rata nilai di atas 80. Di susul dengan 29,7%
siswa mendapat rata rata hasil belajar baik dan 16,2% siswa mendapatkan
hasil belajar yang cukup yang berarti semua siswa mendapatkan rata rata
nilai diatas 50.
3) Perhatian orangtua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa
dengan perhatian yang sangat cukup mempunyai rata rata hasil belajar
yang sangat baik. Siswa dengan perhatian yang kurang mempunyai rata
rata hasil belajar yang cukup. Namun tidak sepenuhnya perhatian
orangtua mempengaruhi hasil belajar siswa melainkan karena ada faktor
lain seperti guru dan suasana belajar di kelas serta faktor belajar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

 Arifudin Mahmudi, J. S. (2020). Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil


Belajar Kognitif Siswa. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 122-129.

 JAMBI, F. U. (2020, 05 13). HUBUNGAN PERAN GURU DALAM PROSES


PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA. pp. 7 - 35.

 Ahmadi, Ruslam. 2014. Metode penelitian Kualitatif. Cetakan ke-1.


Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
 A’la, Rofiqul. 2016. Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa.
Jurnal Madaniyah, Vol. 2, Edisi 11.
 Nisa, Afiatin. 2015. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar
Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Ilmiah
Kependidikan. Vol. 11No. 1
 Rosmalinda, Desy. Zulyanty, Marni. 2019. Dukungan Orang Tua
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggul. Jurnal Gentala
Pendidikan Dasar, Vol. 4 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai