Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bahasan ini, Anda diharapkan mampu memahami mengenai imperialisme.

PENGANTAR PEMBELAJARAN
Apakah Anda pernah mendengar mengenai imperialisme ? Apakah sebenarnya yang dimaksud
dengan imperialisme ? Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak bahasan berikut.

Imperialisme adalah sebuah kebijakan, dimana sebuah negara besar dapat memegang kekuasaan
atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara dan dikembangkan. Imperialisme juga dapat
dimaknai sebagai paham politik untuk menguasai seluruh dunia demi kepentingan diri sendiri.
Imperialisme berasal dari bahasa Latin imperare yang artinya memerintah. Hak untuk memerintah
disebut imperium. Orang yang diberi kekuasaan untuk memerintah disebut imperato. Imperialisme
terjadi ketika suatu negara menaklukkan dan menduduki negara atau pun wilayah lain.
Pada zaman dahulu, kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya. Maka acap terjadi raja
suatu negara ingin memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Kata imperialisme
pertama kali diperkenalkan Inggris pada akhir abad XIX, oleh Disraeli, Perdana Menteri Inggris pada
masa itu, yang mengembangkan politik untuk memperluas kerajaan Inggris hingga menjadi
suatu empire yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat penolakan yang kuat.
Golongan oposisi khawatir jika politik Disraeli akan menimbulkan krisis internasional. Timbulnya
perkataan imperialis atau imperialisme semula hanya untuk membedakan antara golongan Diseraeli
yang disebut golongan Empire atau golongan Imperialisme, namun kemudian mendapat isi lain
hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.
Imperialisme tidak hanya berarti perebutan dengan kekuatan senjata, tetapi dapat juga dilakukan
dengan kekuatan ekonomi, budaya, agama, maupun melalui penyebarluasan ideologi ke negara lain.
Imperialisme juga belum tentu berbentuk gabungan dari jajahan, namun bisa juga berupa daerah
pengaruh, selama dilakukan dengan paksaan dan untuk kepentingan diri sendiri.

Imperialisme berdasarkan tujuannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)
Imperialisme Kuno adalah mengenai semboyan gold, glory, and gospel atau berarti “kekayaan,
kejayaan, dan penyebaran agama”. Imperialisme kuno bertujuan merebut negara lain untuk
menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan memastikan kejayaan. Imperialisme ini dipelopori
oleh Spanyol dan Portugal, dan berlangsung sebelum revolusi industri.
2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism)
Imperialisme modern bertujuan untuk kemajuan ekonomi. Imperialisme modern berkembang setelah
revolusi industri. Industri yang berkembang pesat membutuhkan bahan mentah yang banyak dan
perluasan pasar. Maka, negara-negara pun mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah,
pasar bagi hasil industri, serta sebagai tempat penanaman modal.
Berdasarkan sektor yang ingin direbut, imperialisme dapat dibagi menjadi :
1. Imperialisme Politik
Imperialisme ini ingin menguasai semua bagian dari negara lain. Negara yang direbutnya itu
merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Imperialisme politik sudah jarang dilakukan
seiring berkembangnya paham nasionalisme.

2. Imperialisme Ekonomi
Imperialisme ini hanya ingin menguasai ekonomi dari negara lain. Imperialisme ekonomi sangat
disukai oleh negara negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
3. Imperialisme Kebudayaan
Imperialisme ini ingin menguasai jiwa (de geest, the mind) dari negara lain, dengan melenyapkan
kebudayaan negara itu dan menggantikannya dengan kebudayaan imperialis sehingga menjadi satu
jiwa dengan imperialis. Imperialisme kebudayaan sangat berbahaya karena penyebarannya mudah
dan biasanya tidak terdeteksi oleh negara yang akan dijajah. Jika berhasil, negara yang dijajah sulit
untuk membebaskan diri dari pengaruh imperialisme.

4. Imperialisme Militer
Imperialisme ini ingin menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Biasanya imperialisme militer
dilakukan untuk kepentingan agresi atau ekonomi.
Tidak semua negara ingin melakukan imperialisme. Namun ada beberapa hal yang mendorong suatu
negara untuk melakukan imperialisme, yaitu :
a) Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang besar (ambition, eerzucht).
b) Perasaan suatu bangsa sebagai bangsa istimewa, bahwa ia dapat mengatur negara negara di
sekitarnya (racial superiority).
c) Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi.
d) Letak suatu negara yang tidak menguntungkan secara geografis.
e) Faktor ekonomi, seperti keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara, ingin turut
menguasai perdagangan dunia, dan keinginan untuk menjamin perkembangan pesat industri di
negara tersebut.
Sedangkan akibat yang ditimbulkan dari imperialisme, yaitu :
1. Akibat politik
• Terciptanya tanah-tanah jajahan.
• Terjadi politik pemerasan.
• Berkobarnya perang kolonial.
• Timbulnya politik dunia.
• Timbulnya nasionalisme.
2. Akibat ekonomis
• Negara imperialis menjadi pusat kekayaan, sementara negara jajahan menjadi miskin.
• Melenyapkan perniagaan bangsa jajahan.
• Perdagangan dunia meluas.
• Adanya lalu-lintas dunia.
• Surplus modal dan penanaman modal di tanah jajahan.
• Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap.
3. Akibat sosial
• Negara imperialis hidup mewah, sedangkan yang dijajah serba kekurangan.
• Rasa harga diri meningkat pada bangsa penjajah, sementara bangsa yang terjajah direndahkan
harga dirinya.
• Segala hak ada pada negara imperialis.
• Munculnya gerakan Eropanisasi.

Anda mungkin juga menyukai