Anda di halaman 1dari 83

KUALIFIKASI

TINDAK PIDANA
KUALIFIKASI TINDAK PIDANA
DAN UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA MENURUT
DAN UNSUR-UNSUR
PERUMUSAN DELIKNYA SERTA ANCAMAN PIDANANYA
TINDAK PIDANA MENURUT
PENYERAGAMAN PENYEBUTAN KUALIFIKASI DELIK DAN
FORMAT DALAM AMAR PUTUSAN PIDANA PERUMUSAN DELIKNYA
FORMAT AMAR PUTUSAN PIDANA SERTA ANCAMAN
PEDOMAN PENYELESAIAN PERKARA MINUTERING PADA
PIDANANYA
PENGADILAN NEGERI UNTUK PANITERA/PANITERA
PENGGANTI
2008

1
II. KEJAHATAN TERHADAP - Lambang negara RI ;
KETERTIBAN UMUM C. Ancaman Pidana :
Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp 3.000,-
3. PASAL 154 KUHP :
A. Kualifikasi : 5. PASAL 156 KUHP
"Pernyataan permusuhan (atau : kebencian), (atau :merendahkan martabat) A. Kualifikasi :
terhadap pemerintah Indonesia di muka umum". "Permusuhan (atau : kebencian), (atau penghinaan) terhadap suatu
B. Unsur-unsurnya : golongan penduduk".
1. Barang siapa, di muka umum B. Unsur-unsurnya :
2. Menyatakan perasaan : 1. Barang siapa di muka umum
- permusuhan; atau 2. menyatakan perasaan :
- kebencian ; atau : - permusuhan ; atau ; kebencian ; atau :
- merendahkan martabat ; - penghinaan ;
3. terhadap pemerintah Indonesia. 3. terhadap suatu golongan penduduk negara Indonesia.
C. Ancaman Pidana : C. Ancaman Pidana :
Maksimal 7 tahun penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp. 4.500,-

4. Pasal 154a KUHP 5. PASAL 156a KUHP


A. Kualifikasi : A. Kualifikasi :
"Penodaan bendera kebangsaan (atau lambang negara RI)". "Penodaan Agama".
B. Unsur-unsurnya : B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa dengan sengaja ; Sub a :
2. Menodai ; 1. Barang siapa dengan sengaja ;
- Bendera kebangsaan Indonesia atau 2. di muka umum ;

2
3. mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya 2. suatu tulisan/gambar yang isinya mengandung :
bersifat : - perasaan permusuhan ; atau ;
- permusuhan ; atau: - kebencian ; atau :
- penyalahgunaan ; atau ; - merendahkan martabat ;
- penodaan ; terhadap suku bangsa di Indonesia;
4. terhadap agama yang dianut di Indonesia. 3. dengan maksud agar isi tulisan/ gambar itu diketahui oleh umum,
Sub b : C. Ancaman Pidana :
1. Barang siapa dengan sengaja; Maksimal 2 tahun 6 bulan penjara atau denda maksimal Rp. 4.500,
2. di muka umum ;
3. mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan dengan maksud agar 8. PASAL 160 KUHP :
orang tidak menganut agama apapun yang bersendikan Ketuhanan Yang A. Kualifikasi :
Maha Esa. “Menghasut secara lisan (atau ; tulisan) di muka umum.
C. Ancaman Pidana : B. Unsur-unsurnya :
Maksimal 5 tahun penjara. 1. Barang siapa secara :
- lisan ; atau
7. PASAL 157 ayat(1) KUHP - tulisan ;
A. Kualifikasi : 2. di muka umum ;
“Permusuhan (atau : kebencian), (atau : merendahkan martabat) terhadap 3. menghasut untuk :
suku bangsa di Indonesia”. - melakukan sesuatu perbuatan yang dapat dihukum ; atau ;
B. Unsur-unsurnya : - bertindak dengan kekerasan terhadap kekuasaan umum ; atau ;
1. Barang siapa : - melakukan sesuatu ketidaktaatan lainnya, baik terhadap suatu
- menyebarluaskan ; atau ; peraturan perundang- undangan maupun terhadap suatu perintah
- mempertunjukkan secara terbuka; atau : jabatan yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
- menempelkan ;

3
C. Ancaman Pidana ; - dilakukan belum lewat 5 tahun sejak iad dijatuhi hukuman yang telah
Maksimal 6 tahun penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- mempunyai kekuatan hukum tetap karena kejahatan serupa.
C. Ancaman Pidana :
9. PASAL 161 KUHP : Ayat (1) ; Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksinal Rp. 4.500,-
A. Kualifikasi : Ayat (2) : Maksimal ayat (1) + dicabut haknya untuk melakukan pe-
"Menyebarluaskan tulisan yang isinya menghasut". kerjaannya itu.
B. Unsur unsurnya :
Ayat (1) : 10. PASAL 163 bis ayat (1) KUHP :
1. Barang siapa : A. Kualifikasi :
- menyiarkan ; atau : “Berusaha menggerakkan orang lain"
- mempertunjukkan B. Unsur unsurnya :
- menempelkan ; 1. Barang siapa berusaha menggerakkan orang lain ;
2. di muka umum ; 2. supaya orang tersebut melakukan kejahatan ;
3. tulisan yang berisi hasutan supaya : 3. apabila perbuatan tersebut tidak mengakibatkan terjadinya kejahatan
- melakukan sesuatu perbuatan yang dapat dihukum ; atau : (atau : suatu percobaan untuk melakukan kejahatan yang bersifat dapat
- bertindak kekerasan terhadap kekuasaan umum ; atau ; dihukum),
- melakukan sesustu ketidaktaatan lainnya, baik terhadap suatu peraturan C. Ancaman Pidana :
perundang-undangan maupun terhadap suatu perintah jabatan yang Maksimal 6 tahun penjara atau denda maksimal Rp. 4.500,
diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan ; atau;
4. dengan maksud supaya isinya diketahui/lebih diketahui umum. 11. PASAL 167 KUHP :
Ayat 2 : A. Kualifikasi :
1. sama dengan ayat (1) ; "Memasuki (atau ; berada dalam);
2. - dilakukan dalam pekerjaan ; atau : - sebuah rumah ; atau ;
- sebuah ruangan yang tertutup ; atau :

4
- sebuah halaman yang tertutup, tanpa ijin yang berhak” Ayat 4 :
B. Unsur-unsurnya : 1. sama dengan ayat (1) atau ayat (3)
Ayat (1) : 2. dilakukan oleh 2 orang/lebih secara bersama-sama.
1. Barang siapa secara melawan hak ; C. Ancaman Pidana :
2. memasuki (atau ; berada dalam) ; Ayat (1) ; Maksimal 9 bulan penjara atau denda maksinal Rp. 4.500,-
- sebuah rumah ; atau ; Ayat (3) : Maksimal 1 tahun 4 bulan.
- sebuah ruangan yang tertutup ; atau : Ayat (4) : Maksimal ayat (1) atau ayat (3) + sepertiga.
- sebuah halaman yang tertutup, yang dipakai orang lain.
3. tidak segera meninggalkan tempat itu atas permintaan/atas nama orang 12. PASAL 170 KUHP ;
yang berhak. A. Kualifikasi :
Ayat (2) Ayat (1) :
1. Barang siapa telah masuk dengan jalan : "Di muka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap
- membongkar ; atau : manusia (atau ; Barang)",
- memanjat ; atau : Ayat 2 :
- menggunakan kunci palsu; atau ; "1e …….. yang menyebabkan luka “ ;
- menggunakan perintah/seragam palsu ; atau ; "2e …….. yang menyebabkan luka berat” ;
- tanpa sepengetahuan orang yang berhak ; "3e ……. Yang menyebabkan matinya orang”.
2. bukan karena kekeliruan; atau; berada disana pada waktu malam.
Ayat (3) B. Unsur-unsurnya :
1. sama dengan ayat (1) atau ayat (2) ; Ayat (1) :
2. disertai dengan : 1. Barang siapa secara terbuka dan bersama-sama ;
- ancaman-ancaman ; atau ; 2. melakukan kekerasan terhadap manusia (atau : Barang).
- menggunakan alat-alat yang dapat menimbulkan ketakutan. Ayat (2) :
1e .., ayat (1) + yang menyebabkan luka ;

5
2e .., ayat (1) + yang menyebabkan luka berat C. Ancaman Pidana ;
3e .., ayat (1) + yang menyebabkan matinya orang. Ayat (1) : Maksimal 3 tahun penjara,
C. Ancaman Pidana : Ayat (2) : Maksimal 1 tahun 6 bulan penjara atau denda maksimal
Ayat (1) : Rp. 4.500,-
Maksimal 5 tahun 6 bulan penjara ;
Ayat (2) : 14. PASAL 180 KUHP :
1e. …. maksimal 7 tahun penjara ; A. Kualifikasi :
2e …. maksimal 9 tahun penjara ; “Menggali (atau : mengambil) mayat secara melawan hak",
3e …. maksimal 12 tahun penjara. B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa dengan sengaja ;
13. PASAL 171 KUHP : 2. secara melawan hak ;
A. Kualifikasi : - menggali ; atau ;
"Menyebarluaskan berita bohong” - mengambil mayat dari makamnya; atau :
B. Unsur-unsurnya : - mengangkut ; atau ;
Ayat (1) : - memindahkan mayat yang digali / diambil dari makamnya,
1. Barang siapa menyebarluaskan berita/pemberitahuan bohong ; C. Ancaman Pidana ;
2. menimbulkan ketidaktentraman kalangan masyarakat. Maksimal 1 tahun 4 bulan penjara.
Ayat 2 :
1. Barang siapa : 1.5. PASAL 181 KUHP :
- menyebarluaskan ; atau : A. Kualifikasi :
- menyuruh menyebarluaskan berita/pemberitahuan ; "Menyembunyikan kematian (atau : kelahiran)".
2. yang dapat menimbulkan ketidaktentraman di kalangan masyarakat B. Unsur-unsurnya
3. bila ia patut dapat menduga bahwa berita tersebut adalah bohong. 1. Barang siapa :
- menguburkan ; atau :

6
- menyembunyikan ; atau ; Ayat (2) : yang dapat mendatangkan bahaya bagi jiwa orang lain ; atau
- mengangkut ; atau : :
- menghilangkan, suatu jenazah ; Ayat (3) : yang dapat mendatangkan bahaya bagi jiwa orang lain dan
2. dengan maksud untuk menyembunyikan kematian (atau : kelahiran- menyebabkan matinya orang.
nya). C. Ancaman Pidana :
C. Ancaman Pidana ; Ayat (1) : Maksimal 12 tahun penjara;
Maksimal 9 bulan penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- Ayat (2) : Maksimal 15 tahun penjara;
Ayat (3) : Penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.
III. KEJAHATAN YANG MENYEBABKAN BAHAYA
BAGI KEAMANAN UMUM MANUSIA DAN BARANG 17. PASAL 187 bis ayat (1) KUHP :
A. Kualifikasi :
16. PASAL 187 KUHP : “Membuat (atau : menerima), (atau ; berusaha memperoleh), (atau mem-
A. Kualifikasi : punyai dalam persediaan), (atau : menyembunyikan), (atau ; mengang-
“menimbulkan kebakaran (atau : menyebabkan peledakan), atau : me- kut), (atau : memasukkan ke Indonesia) bahan-bahan (atau, alat-alat) yang
nyebabkan banjir), yang mendatangkan : dimaksudkan atau (suatu saat dimaksudkan) untuk menyebabkan
Ayat (1) : bahaya umum bagi Barang ; atau : peledakan”
Ayat (2) : bahaya bagi jiwa orang lain ; atau : B. Unsur-unsurnya :
Ayat ( 3 ) : bahaya bagi jiwa orang lain dan menyebabkan matinya orang". 1. Barang siapa dengan sengaja ;
B. Unsur-unsurnya : - membuat : atau ;
1. Barang siapa dengan sengaja ; - menerima ; atau ;
2. - menimbulkan kebakaran ; atau ; - berusaha memperoleh ; atau
- menyebabkan peledakan ; atau ; - mempunyai dalam persediaan atau :
- menyebabkan banjir ; - menyembunyikan , atau ;
3. Ayat (1) : yang dapat mendatangkan bahaya, umum bagi Barang ; atau ; - mengangkut ; atau :

7
- memasukkan ke- Indonesia Maksimal 5 tahun penjara atau maksimal 1 tahun kurungan atau denda
2. - bahan-bahan ; atau ; maksimal Rp 4.500,-
- alat-alat / perkakas ;
3. yang diketahuinya/patut dapat diduganya Barang-Barang itu di- 19. PASAL 200 KUHP :
maksudkan (atau : suatu saat dimaksudkan) untuk menyebabkan A. Kualifikasi ;
peledakan yang dapat mendatangkan bahaya bagi jiwa manusia/Barang. “Menghancurkan (atau : merusakkan) gedung/rumah’
C. Ancaman Pidana : B. Unsur-unsurnya :
Maksimal 8 tahun penjara atau maksimal 1 tahun kurungan. 1. Barang siapa dengan sengaja ;
2. menghancurkan/merusakkan sebuah gedung/rumah ;
18. PASAL 188 KUHP ; 3. Ayat (1) : yang mendatangkan bahaya umum bagi Barang; atau ;
A. Kualifikasi : Ayat (2) : yang mendatangkan bahaya bagi jiwa manusia ; atau ;
"Karena kealpaannya menyebabkan kebakaran (atau ; peletusan), (atau; Ayat (3) : yang mendatangkan bahaya bagi jiwa manusia dan
banjir).” menimbulkan matinya orang.
B. Unsur-unsurnya : C. Ancaman Pidana ;
1. Barang siapa karena kealpaannya; Ayat (1) : Maksimal 12 tahun penjara ;
2. menyebabkan kebakaran/letusan/ banjir ; Ayta (2) : Maksimal 15 tahun penjara ;
3. jika menimbulkan ; Ayat (3) : Penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara
- bahaya umum bagi Barang ; atau;
- bahaya bagi jiwa orang lain ; atau ;
- matinya orang lain.

C. Ancaman Pidana :
IV. KEJAHATAN TERHADAP KEKUASAAN UMUM

8
1. Barang siapa memberikan suatu ; hadiah (atau : janji) ;
20. PASAL 207 KUHP : 2. kepada seorang pegawai negeri ;
A. Kualifikasi : 3. karena pegawai tersebut telah :
"Penghinaan terhadap kekuasaan (atau : lembaga umum) yang ada - berbuat sesuat ; atau ;
Indonesia". - mengalpakan sesuatu dalam tugasnya, yang bertentangan dengan
B. Unsur-unsurnya : kewajibannya.
1. Barang siapa dengan sengaja ; C. Ancaman Pidana :
2. di muka umum Maksimal 2 tahun 8 bulan atau denda maksimal Rp. 4.500,-
3. menghina suatu kekuasaan (atau ; suatu lembaga umum) yang ada di
Indonesia ; 22. PASAL 210 KUHP : (tidak berlaku berdasarkan PS 43 B UU 20/2001)
4. secara lisan atau tulisan. A. Kualifikasi :
C. Ancaman Pidana : “Menyuap hakim (atau ; penasihat hukum), (atau ; jaksa )”.
Maksimal 1 tahun 6 bulan penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- B. Unsur-unsurnya :
Ayat (1) sub 1 :
21. PASAL 209 ayat (1) KUHP (tidak berlaku berdasarkan PS UU 20/2001) 1. Barang siapa memberikan suatu ;
A. Kualifikasi : - hadiah ; atau ;
“Menyuap pegawai negeri” - janji ;
B. Unsur-unsurnya : 2. kepada seorang hakim ;
Ayat (1) sub 1 : 3. dengan maksud untuk mempengaruhi keputusan hakim tersebut atas
1. Barang siapa memberikan suatu ; hadiah (atau : janji) ; perkara yang ditanganinya.
2. kepada seorang pegawai negeri ; Ayat (1) sub 2 :
3. dengan maksud untuk menggerakkan/mempengaruhi agar ia mengalpakan 1. Barang siapa memberikan suatu ;
dalam tugasnya yang bertentangan dengan kewajibannya. - hadiah ; atau ;
Ayat (1) sub 2 : - janji ;

9
2. kepada : A. Kualifikasi :
- seorang penasihat hukum ; atau : “Perlawanan terhadap pegawai negeri”.
- seorang jaksa ; B. Unsur-unsurnya :
3. dengan maksud untuk mempengaruhi/berpendapat terhadap suatu 1. Barang siapa dengan kekerasan/ancaman kekerasan ;
perkara yang ditanganinya. 2. - Melawan seorang pegawai negeri dalam pelaksanaan tugas jabatannya
Ayat 2 : yang sah ; atau:
1.sama dengan ayat (1) ; - melawan orang-orang yang menurut undang-undang diwajibkan
2. dalam suatu perkara pidana. untuk memberikan bantuan kepadanya ; atau :
C. Ancaman Pidana : - yang oleh pegawai negeri tersebut telah diminta untuk memberikan
Ayat 1 : Maksimal 7 tahun penjara; bantuannya.
Ayat 2 : Maksimal 9 tahun penjara; C. Ancaman Pidana :
Maksimal 1 tahun 4 bulan penjara atau denda maksimal Rp 4.500,-
23. PASAL 211 KUHP :
A. Kualifikasi : 25. PASAL 214 KUHP :
"Pemaksaan terhadap pegawai negeri”. A. Kualifikasi :
B. Unsur-unsurnya : Ayat (1) :
1. Barang siapa dengan kekerasan/ancaman kekerasan ; "Perlawanan terhadap pegawai negeri yang dilakukan oleh dua
2. memaksa seorang pegawai negeri untuk : orang/lebih secara bersama-sama”.
- melaksanakan suatu tindakan jabatan ; atau : Ayat (2) :
- tidak melakukan suatu tindakan jabatan yang sah. 1e …….yang menyebabkan luka ;
C. Ancaman Pidana : 2e …….yang menyebabkan luka berat ;
Maksimal 4 tahun penjara. 3e……..yang menyebabkan matinya orang.

24. PASAL 212 KUHP : B. Unsur-unsurnya :

10
1. Barang siapa dengan kekerasan/ancaman kekerasan ; A. Kualifikasi :
2. - Melawan seorang pegawai negeri dalam pelaksanaan tugas jabatannya “Membuat kekacauan di persidangan (atau ; di tempat tugas pegawai
yang sah ; atau: negeri)”.
- melawan orang-orang yang menurut undang-undang diwajibkan untuk B. Unsur-unsurnya :
memberikan bantuan kepadanya ; atau : 1. Barang siapa membuat kekacauan
- yang oleh pegawai negeri tersebut telah diminta untuk memberikan 2. Pada :
bantuannya. - suatu sidang pengadilan ; atau;
3. Ayat (1) : - suatu tempat dimana pegawai negeri melakukan pekerjaannya yang
…. dilakukan oleh dua orang/lebih secara bersama-sama ; atau : sah ;
Ayat (2) 3. di muka umum ;
1e …….yang menyebabkan luka ; 4. tidak segera meninggalkan tempat tersebut setelah diperintahkan untuk
2e …….yang menyebabkan luka berat ; itu oleh yang berkuasa.
3e……..yang menyebabkan matinya orang. C. Ancaman Pidana :
C. Ancaman Pidana ; Maksimal 3 minggu Penjara atau denda maksimal Rp 1.800,-
Ayat (1) :
Maksimal 7 tahun penjara 27. PASAL 220 KUHP : (berdasarkan PS 23 UU 31/1999 dalam hal ………….
Ayat (2). : Ancaman hukumannya minimal 1 tahun maksimal 6 tahun denda minimal 50
1e ……maksimal 8 tahun 6 bulan Penjara ; juta maksimal 300 juta).
2e…….maksimal 12 tahun penjara; A. Kualifikasi :
3e …....maksimal 15 tahun penjara. “Laporan palsu”
B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa yang :
- memberitahukan ; atau :
26 PASAL 217 KUHP : - mengadukan,

11
bahwa telah terjadi sesuatu perbuatan yang dapat dihukum ; 1. Barang siapa setelah suatu kejahatan dilakukan ;
2. padahal ia mengetahui perbuatan tersebut sebenarnya tidak pernah ada. 2. dengan maksud untuk :
C. Ancaman Pidana : - menyembunyikan ; atau ;
Maksimal 1 tahun 4 bulan penjara. - merintangi/mempersulit penyidikan atau penuntutan ;
28. PASAL 221 ayat (1) KUHP : 3. - menghancurkan ; atau :
A. Kualifikasi : - menghilangkan ; atau :
Ayat (1) sub 1 : - menyembunyikan alat-alat yang digunakan untuk melakukan ke-
“Menyembunyikan orang yang bersalah (atau ; dituntut karena) telah me- jahatan (atau : lain-lain bekas kejahatan) ; atau :
lakukan kejahatan atau : - menghindarkan pemeriksaan dari petugas yang berwenang.
"memberikan bantuan kepada orang yang bersalah untuk menghindarkan C. Ancaman Pidana :
diri dari penyidikan (atau ; penahanan).” Maksimal 9 bulan penjara ata, denda maksimal Rp. 4.500,-
Ayat (1) sub 2 :
"Menghancurkan (atau : menghilangkan) , (atau : menyembunyikan) alat- 29. PASAL 223 KUHP :
alat yang digunakan untuk kejahatan”. A. Kualifikasi :
B. Unsur-unsurnya : “Memberi bantuan kepada penjahat yang melarikan diri”.
Ayat 1 sub 1 : B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa dengan sengaja ; 1. Barang siapa dengan sengaja ;
2. menyembunyikan : 2. Melepaskan (atau : memberi bantuan) seseorang yang ditahan :
- seseorang yang bersalah telah melakukan suatu kejahatan ; atau : - oleh kekuasaan umum ; atau :
- yang dituntut karena telah melakukan suatu kejahatan ; atau: - atas dasar putusan/penetapan hakim, dalam usahanya melarikan diri.
- memberikan bantuannya untuk menghindarkan diri dari penyi- C. Ancaman Pidana :
dikan/penahanan oleh petugas yang berwenang. Maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.

Ayat 1 sub 2 : 30. PASAL 224 KUHP :

12
A. Kualifikasi : “Menghancurkan (atau ; merusakkan), (atau : membuat tidak dapat dipa-
“Tidak menenuhi kewajiban sebagai saksi dipersidangan”. kai lagi) suatu benda sitaan".
B. Unsur-unsurnya : B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa yang-menurut undang-undang telah dipanggil sebagai ; Ayat (1) :
- saksi ; atau : 1. Barang siapa dengan sengaja ;
- saksi ahli ; atau ; 2. - menjauhkan benda yang telah :
- juru bahasa ; - disita berdasarkan peraturan perundang-undangan ; atau ;
2. dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban menurut undang-undang; - disimpan atas perintah pengadilan ; atau ;
3. - dalam perkara pidana. ; atau ; - menyembunyikannya, sedang diketahuinya benda tersebut telah
- dalam perkara lainnya. dijauhkan.
C. Ancaman Pidana : Ayat (2) :
Ayat (1) : Maksimal 9 bulan penjara ; 1. Barang siapa dengan sengaja ;
Ayat (2) : Maksimal 6 bulan penjara. 2. - menghancurkan ; atau ;
- merusakkan ; atau ;
31. PASAL 231 KUHP : (berdasarkan Ps 23 UU 31/1999 dalam hal perkara - membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi, suatu disita berdasarkan
korupsi dengan ancaman pidana penjara 1 tahun maksimal +/ denda minimal peraturan perundang-undangan.
50 juta maksimal 300 juta) C. Ancaman Pidana :
A. Kualifikasi Ayat (1) dan (2) pidana penjara maksimal 4 tahun.
Ayat (1)
“Menjauhkan benda sitaan" atau ; "Menyembunyikan benda sitaan, sedang
diketahuinya benda tersebut telah dijauhkan".

Ayat (2) V. KETERANGAN PALSU DIBAWAH SUMPAH

13
32. PASAL 242 KUHP : 33. PASAL 244 KUHP :
A. Kualifikasi : A. Kualifikasi :
“Keterangan palsu”. - “meniru mata uang (atau ; uang kertas ) dengan maksud untuk
B. Unsur-unsurnya : mengedarkan (atau ; menyuruh mengedarkan) mata uang itu seperti
Ayat (1) : yang asli dan tidak ditiru” ; atau :
1. Barang siapa : - “memalsukan mata uang (atau ; uang kertas) dengan maksud untuk
- dalam haI peraturan perundang-undangan menghendaki suatu ke- mengedarkan (atau ; menyuruh mengedarkan) mata uang itu seperti
terangan diberikan di bawah sumpah ; atau : yang asli dan tidak dipalsukan".
- yang padanya diikatkan akibat-akibat hukum ; B. Unsur-unsurnya :
2. dengan sengaja memberikan keterangan paisu di bawah sumpah ; 1. Barang siapa meniru (atau : memalsukan) ;
- baik secara lisan atau tertulis; 2. - mata uang ; atau ;
- baik oleh orang itu sendiri atau kuasanya. - uang kertas negara ; atau :
Ayat (2) : - uang kertas bank ;
1. sama dengan ayat (1) ; dengan maksud untuk mengedarkan (atau : menyuruh mengedarkan) ;
2. dalam perkara pidana telah merugikan terdakwa. - mata. uang ; atau :
C. Ancaman Pidana : - uang kertas negara ; atau :
Ayat (1) : maksimal 7 tahun penjara - uang kertas bank itu,
Ayat (2) : maksimal 9 tahun penjara seperti yang asli dan tidak dipalsukan.
C. Ancaman Pidana
Maksimal 15 tahun penjara.

VI. PEMALSUAN UANG 34. PASAL 245 KUHP .

14
A. Kualifikasi : 1. Barang siapa :
- "Dengan sengaja mengedarkan mata uang (atau ; uang kertas) seperti mata - mempunyai dalam persediaan ; atau :
uang (atau : uang kertas) yang asli dan tidak ditiru, pa dahal ditiru olehnya - memasukkan ke Indonesia uang yang telah
sendiri”. ditiru/dipalsukan/kepalsuasnya telah ia ketahui pada waktu menerima
- “Dengan sengaja mengedarkan mata uang (atau : uang kertas) seperti mata uang itu.
(atau : uang kertas) yang asli dan tidak ditiru, yang pada waktu diterima 2. dengan maksud :
olehnya diketahui palsu” ; - untuk mengedarkan ; atau ;
- "menyimpan mata uang dan uang kertas yang tidak asli dengan maksud - menyuruh mengedarkan
untuk mengedarkannya (atau ; menyuruh mengedarkannya) seperti yang seperti uang yang sah dan tidak dipalsukan.
asli” ; C. Ancaman Pidana
- “memasukkan ke negara Indonesia mata uang dan uang kertas yang tidak Maksimal 15 tahun penjara
asli dengan maksud untuk mengedarkannya. (atau : menyuruh
mengedarkannya) seperti yang asli”. 35. PASAL 249 KUHP :
B. Unsur-unsurnya : A. Kualifikasi :
1. Barang siapa dengan sengaja mengedarkan ; "Mengedarkan mata uang (atau ; uang kertas negara) : (atau ; uang kertas
- mata uang ; atau ; bank) yang palsu atau : dipalsukan)”.
- uang kertas negara. ; atau B. Unsur-unsurnya ;
- uang kertas bank ; 1. Barang siapa dengan sengaja mengedarkan :
2. seolah-olah uang itu sah dan tidak dipalsukan, yaitu ; - mata uang yang palsu/dipalsukan ; atau :
- uang yang telah ditirunya ; atau : - dikurangi nilainya ; atau :
- uang yang telah dipalsukannya ; atau : - uang kertas negara atau uang kertas bank, yang palsu atau dipalsukan;
- yang kepalsuannya. (atau : dipalsukannya) telah ia ketahui pada waktu 2. Berdasarkan ketentuan pasal 245 dan 247 KUHP.
menerima uang itu. C. AncamanPidana :
atau : Maksimal 4 bulan 2 minggu atau denda maksimal Rp. 4.500,-

15
B. Unsur-unsurnya :
36. PASAL 250 KUHP : Ayat (1)
A. Kualifikasi : 1. Barang siapa meniru (atau : memalsukan) ;
“ Membuat (atau : menyediakan) bahan-bahan atau alat-alat untuk membuat 2. Materai yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia (atau : jika untuk
uang palsu” sahnya materai itu disyaratkan adanya tanda tangan, telah
B. Unsur-unsurnya : meniru/memalsukan tanda tangan tersebut) ;
1. Barang siapa membuat (atau : menyediakan) bahan-bahan atau alat-alat ; 3. dengan maksud untuk :
2. yang diketahuinya bahan-bahan atau alat-alat tersebut dimaksudkan untuk : - mempergunakan ; atau :
- meniru ; atau ; - menyuruh mempergunakan, materai-materai tersebut seperti yang asli
- memalsukan ; atau ; dan tidak dipalsukan;
- mengurangi nilai mata uang ; Ayat (2) :
Atau : 1. Barang siapa telah membuat materai-materai yang palsu ;
Untuk meniru (atau: memalsukan) uang kertas Negara atau uang kertas 2. dengan mempergunakan cap-cap yang asli secara melawan hak.
bank. C. Ancaman Pidana ;
C. Ancaman Pidana Maksimal 7 tahun penjara
Maksimal 6 tahun penjara atau denda maksimal Rp. 4.500,-
VII. PEMALSUAN MATERAI DAN CAP VIII. PEMALSUAN SURAT

37. PASAL 253 KUHP : 38. PASAL 263 KUHP :


A. Kualifikasi : A. Kualifikasi
“Pemalsuan materai” Ayat (1) :
“Pemalsuan surat”
t Ayat 2 :
"Menggunakan surat palsu (atau ; yang dipalsukan)”.

16
B. Unsur-unsurnya : 39. PASAL 264 KUHP :
Ayat (1) : A. Kualifikasi :
1. Barang siapa : Ayat (1) :
- membuat secara palsu ; atau : “Pemalsuan surat otentik (atau : surat/sertifikat utang, sertifikat saham,
- memasukkan sepucuk surat yang dapat menimbulkan : surat kredit dsb.)”.
- sesuatu hak ; atau ; Ayat (2) :
- sesuatu perikatan; atau ; “Menggunakan surat otentik (atau : surat/sertifikat utang, sertifikat saham,
- sesuatu pembebasan hutang ; atau ; surat kredit dsb.) palsu”.
- yang diperuntukkan guna membuktikan sesuatu hal ; B. Unsur-unsurnya
2. dengan maksud untuk mempergunakannya (atau : menyuruh orang lain Ayat (1) sub 1 :
mempergunakannya) seolah olah surat itu asli dan tidak dipalsukan ; 1. Sama dengan pasal 263 KUHP ;
3. apabila dari pemakaiannya dapat menimbulkan sesuatu kerugian. 2. Dilakukan pada akta-akta otentik.
Ayat (2) : Ayat (1) sub 2 :
1. Barang siapa dengan sengaja ; 1. Sama dengan pasal 263 KUHP ;
2. Mempergunakan : 2. Dilakukan pada :
- surat yang palsu ; atau : - surat-surat saham ; atau :
- surat yang dipalsukan itu, seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan - sertifikat-sertifikat utang dari sesuatu negara atau bagian darinya atau
; dari sesuatu lembaga umum ;
3. apabila dari pemakaiaimya dapat menimbulkan sesuatu kerugian. Ayat 1 sub 3 :
C. Ancaman Pidana : 1. Sama dengan pasal 263 KUHP ;
Maksimal 6 tahun penjara 2. dilakukan pada :.
- saham-saham ; atau :
- surat-surat utang ; atau :
- sertifikat-sertifikat saham ; atau :

17
- hutang dari sesuatu perkumpulan, yayasan, perseroan atau maskapai ; 40. PASAL 266 KUHP :
Ayat 1 sub 4 : A. Kualifikasi
1. sama dengan pasal 263 KUHP : “ Menyuruh mencantumkan keterangan palsu dalam akta otentik”
2. dilakukan pada B. Unsur-unsurnya :
- talon-talon ; atau : Ayat (1) :
- bukti-bukti keuntungan ; atau : 1. Barang siapa menyuruh mencantumkan keterangan yang palsu ;
Bunga dari surat-surat di atas ; atau 2. di dalam akta otentik ;
- bukti-bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-surat tersebut ; 3. yang kebenarannya harus dinyatakan dalam akta tersebut ;
Ayat (1) sub 5 : 4. dengan maksud untuk :
1. sama dengan pasal 263 KUHP : - mempergunakannya ; atau :
2. dilakukan pada - menyuruh orang lain untuk mempergunakan, seolah-olah
- surat-surat kredit ; atau : keterangan yang diberikan itu adalah benar ;
- surat-sura perdagangan yang diperlukan untuk diedarkan ; 5. penggunaannya dapat menimbulkan kerugian.
Ayat (2) : Ayat 2 :
1. Barang siapa dengan sengaja ; 1. Barang siapa dengan sengaja
2. mempergunakan surat palsu/dipalsukan sebagaimana disebutkan dalam 2. mempergunakan akta otentik yang berisi keterangan palsu tersebut
ayat (1) ; seolah-olah isinya benar;
3. seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan 3. penggunaannya dapat menimbulkan kerugian.
4. apabila penggunaannya dapat menimbulkan kerugian. C. Ancaman Pidana :
C. Ancaman Pidana : Maksimal 7 tahun penjara.
Maksimal 8 tahun penjara
41. PASAL 267 ayat (1) KUHP :
A. Kualifikasi :
“Memberikan surat keteranga dokter ayng palsu”

18
B. Unsur-unsurnya : 2. sedang diketahuinya perkawinan/perkawinan-perkawinan yang ada
1. Seorang dokter yang dengan sengaja ; sebelumnya merupakan halangan yang sah untuk melakukan
2. Memberikan suatu keterangan tertulis yang palsu tentang ada tidaknya perkawinan lagi ;
penyakit. 2e 1. Barang siapa melakukan perkawinan ;
C. Ancaman Pidana : 2. sedang diketahuinya perkawinan/perkawinan-perkawinan yang ada
Maksimal 4 tahun penjara pada pihak yang lain merupakan halangan yang sah untuk
mel:akukan perkawinan lagi ;
IX. KEJAHATAN TERHADAP KEDUDUKAN PERDATA Ayat (2) .
1. Orang yang bersalah melakukan perbuatan sebagaimana diatur pada
42. PASAL 279 KUHP : ayat (1) ;
A. Kualifikasi 2. menyembunyikan kepada pihak lain bahwa perkawinan/perkawinan-
Ayat (1) : perkawinan yang ada sebelumnya merupakan halangan yang sah untuk
1e "Melakukan perkawinan sedang diketahuinya bahwa perkawinan yang mel:akukan perkawinan lagi.
ada sebelumnya, merupakan halangan yang sah untuk melakukan C. Ancaman Pidana :
perkawinan lagi” Ayat (1) : Maksimal 5 tahun penjara
2e Melakukan perkawinan, sedang diketahuinya bahwa perkawinan dari Ayat (2) : maksimal 2 tahun penjara
pihak lain yang ada sebelumnya merupakan halangan yang sah bagi
pihak lain tersebut untuk melakukan perkawinan lagi. X. KEJAHATAN TERHADAP KESUSILAAN
Ayat (2) :
"Menyembunyikan perawinan yang ada ummya kepada pihak lain". 43. PASAL 281 KUHP :
B. Unsur-unsurnya : A. Kualifikasi :
1e. 1. Barang siapa melakukan perkawinan ; “Merusak kesusilaan”

19
B. Unsur-unsurnya : 2. melakukan perzinahan
Ayat (1) : Ayat (1) sub 2 :
1. Barang siapa dengan sengaja ; a. – Laki-laki yang turut serta melakukan perzinahan ;
2. di muka umum ; - diketahuinya orang yang tureut bersalah telah kawin ;
3. Merusak kesusilaan b. 1. perempuan yang belum kawin ;
Ayat (2) : 2. turut serta melakukan perzinahan
1. Barang siapa dengan sengaja ; 3. diketahuinya orang yang turut bersalah telah kawin.
2. merusak kesusilaan C. Ancaman Pidana :
3. di muka orang lain yang kehadirannya disitu bukan atas kemauannya Maksimal 9 bulan penjara
sendiri.
C. Ancaman Pidana : 45. PASAL 285 KUHP
Maksimal 2 tahun 8 bulan penjara atau denda maksimal Rp. 4.500,- A. Kualifikasi
“Perkosaan”
44. PASAL 284 KUHP : B. Unsur-unsurnya :
A. Kualifikasi 1. Barang siapa dengan kekerasan/ ancaman kekerasan ;
Ayat (1) sub 1 : 2. memaksa seorang perempuan
“Zina” 3. untuk melakukan persetubuhan dengan dirinya ;
Ayat (1) sub 2 : 4. di luar perkawinan.
“Turut serta melakukan zina” C. Ancaman Pidana ;
B. Unsur-unsurnya : Maksimal 12 tahun penjara.
Ayat (1) sub 1 :
a. 1. Laki-laki yang telah kawin ;
2. Melakukan perzinahan ;
b. 1. Perempuan yang telah kawin ;

20
46. PASAL 286 KUHP ; - jika tidak dapat diketahui dari umurnya, perempuan. itu belum
A. Kualifikasi waktunya dikawin.
"Persetubuhan di luar perkawinan dengan seoang perempuan yang di- C. Ancaman Pidana :
ketahuinya dalam keadaan pingsan (atau : tidak berdaya )". Maksimal 9 tahun penjara.
B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa melakukan persetubuhan di luar perkawinan dengan seorang 47. PASAL 288 KUHP :
perempuan ; A. Kualifikasi :
2.diketahuinya perempuan tersebut dalam keadaan pingsan atau : tidak Ayat (1) :
berdaya. "Melakukan persetubuhan di dalam perkawinan dengan seorang
C. Ancaman Pidana. ; perempuan yang belum (atau ; patut harus diduga belum) waktunya
Maksimal 9 tahun penjara dikawin yang mengakibatkan luka".
Ayat (2) :
47. PASAL 287 Ayat (1) : “...... yang mengakibatkan luka berat”.
A. Kualifikasi : Ayat (3) :
"Melakukan persetubuhan di luar perkawinan dengan seorang perempuan ; “ .... yang mengakibatkan matinya orang”.
- yang diketahuinya belum berumur 15 tahun ; atau ; b. Unsur-unsurnya
- yang diketahuinya belum waktunya dikawin ; atau : 1. Barang siapa yang melakukan persetubuhan
- yang patut terus diduga belum berumur 15 tahun ; atau : 2. di dalam perkawinan ;
- yang patut harus diduga belum waktunya dikawin” 3. dengan seorang perempuan ;
B. Unsur-unsurnya : 4. diketahuinya (atau : patut harus diduga) perempuan tersebut belum
1. Barang siapa melakukan persetubuhan di luar perkawinan ; waktunya dikawin.
2. dengan seorang perempuan ; Ayat (1) : ….yang mengakibatkan luka
3. diketahuinya atau secara patut harus dapat diduga ; Ayat (2) yang mengakibatkan luka berat ;
- perempuan tersebut belum berumur 15 tahun ; atau ; Ayat (3) : … yang mengakibatkan matinya orang.

21
C. Ancaman Pidana : 3. diketahuinya orang tersebut dalam keadaan pingsan (atau : tidak
Ayat (1) : maksimal 4 tahun penjara berdaya) ;
Ayat (2) : maksimal 8 tahun penjara Ayat (2)
Ayat (3) : maksimal 12 tahun penjara 1. Barang siapa melakukan tindakan melanggar kesusilaan ;
2. dengan seseorang ;
49. PASAL 289 KUHP : 3. diketahuinya (atau : patut harus dapat diduga) orang tersebut :
A. Kualifikasi : - belum berumur 15 tahun ; atau :
“Menyerang kehormatan susila” - jika tidak dapat diketahui dari umurnya, orang itu belum waktunya
B. Unsur-unsurnya : dikawin.
1. Barang siapa dengan kekerasan/ancaman kekerasan ; Ayat (3) :
2. – memaksa orang lain untuk melakukan tindakan melanggar kesusilaan 1. Barang siap membujuk orang lain ;
; atau : 2. untuk melakukan tindakan :
- membiarkan orang lain untuk melakukan tindakan melanggar - melanggar kesusilaan ; atau :
kesusilaan. - melakukan persetubuhan dengan orang lain di luar perkawinan
C. Ancaman Pidana : sedang diketahuinya (atau : patut harus dapat diduga) orang itu
Maksimal 9 tahun penjara. belum berumur 15 tahun (atau : belum waktunya dikawin.
C. Ancaman Pidana :
50. PASAL 290 KUHP : Maksimal 7 tahun penjara.
A. Kualifikasi :
“Melakukan perbuatan cabul” 51. PASAL 293 KUHP :
B. Unsur-unsurnya : A. Kualifikasi :
Ayat (1) : “Memperdaya anak di bawah umur untuk berbuat cabul dengan dirinya”
1. Barang siapa melakukan tindakan melanggar kesusilaan ; B. Unsur-unsurnya :
2. dengan seseorang ; 1 . Barang siapa :

22
- dengan pemberian ; atau ; - pembantu rumah tangganya, yang belum cukup umur ; atau :
- dengan janji akan memberikan uang atau Barang ; atau : - bawahannya yang belum cukup umur.
- dengan menyalahgunakan hubungan ; atau ; Ayat (2) :
- dengan mempergunakan pengarah; atau ; 1e Melakukan perbuatan cabul dengan seorang yang menurut jabatan di
- dengan memperdaya ; bawah perintahnya. (atau : yang penjagaannya diserahan kepadanya)
2. dengan sengaja menggerakkan : ;
- seorang anak di bawah umur ; atau ; 2e "Melakukau perbuatan cabul dengan orang yang diurusnya”.
- yang diketahui (atau ; secara patut harus dapat diduga ) anak itu masih B. Unsur-unsurnya :
di bawah umur ; Ayat (1) :
3. untuk melakukan perbuatan melanggar susila dengan dirinya (atau : untuk 1. Barang siapa melakukan perbuatan cabul ;
membiarkan dilakukannya perbuatan melanggar susila dengan dirinya), 2. dengan :
C. Ancaman Pidana ; - anaknya/atau ; anak tirinya atau ; anak pungutnya/atau ; anak yang
Maksimal 5 tahun penjara. berada di bawah pengawasannya, yang belum dewasa ; atau :
- orang yang belum cukup umur yang pemeliharaannya dan pen-
52. PASAL 294 KUHP : didikannya diserahkan kepadanya ; atau :
A. Kualifikasi ; - orang yang belum cukup umur yang penjagaannya diserahkan
Ayat (1) : kepadanya ; atau :
“Melakukan perbuatan cabul dengan : - pembantu rumah taagganya yang belum cukup umur ; atau ;
- anaknya/atau : anak tirinya/ atau : anak pungutnya/atau ; anak yang di - bawahannya yang belum cukup umur.
bawah pengawasannya, yang belum dewasa ; atau : Ayat (2) :
- orang yang belum culkup umur yang pemeliharaannya, pendidikannya 1e 1. seorang pegawai negeri ;
diserahkan kepadanya ; atau : 2. melakukan perbuatan cabul dengan seorang yang menurut jabatan
- orang yang belum cukup umur yang penjagaannya diserahkan kepada- berada di bawah perintah (atau ; penjagaannya) diserahkan padanya ;
nya ; atau :

23
2e 1. seorang pengurus/atau;dokter/atau;guru/atau;pengawas/atau : pembantu Ayat (1) :
dalam lembaga pemasyarakatan/atau;lembaga pendidikan/atau: rumah “Pengguguran kandungan (atau : menyuruh menggugurkan) ".
yatim piatu/atau; rumah sakit jiwa/atau lembaga sasial ; Ayat (2) :
2. melakukan perbuatan cabul dengan orang yang diurusnya. "Pengguguran kandungan karena demi keuntungan/atau : mata
C. AncamanPidana pencaharian atau ; kebiasaan/atau ; sebagai bidan/atau ; sebagai peramu
Maksimal 7 tahun penjara. obat”.
Ayat (3) :
53. PASAL 296 KUHP : “Pengguguran kandungan dalam pekerjaan”.
A. Kualifikasi : B. Unsur-unsur :
“Sebagai mata pencaharian mempermudah dilakukannya perbuatan Ayat (1) :
melanggar kesusilaan oleh orang lain de ngan orang ketiga" 1. Barang siapa dengan sengaja ;
B. Unsur-unsurnya : - merawat seseorang perempuan;atau :
1. Barang siapa dengan sengaja ; - menyuruh seorang perempuan untuk dirawat :
2. membuat sebagai ; 2. dengan pemberitahuan atau pengharapan kepada perempuan tersebut
- mata pencaharian. ; atau ; bahwa dengan parawatan itu dapat ditimbulkan gangguan kehamilan.
- kebiasaan, Ayat (2) :
dilakukannya (atau ; dipermudahnya) perbuatan melanggar kesusilaan ; 1. sama dengan ayat (1 ) ;
3. Oleh orang lain dengan orang ketiga. 2. - dengan pengharapan akan memperoleh keuntungan ; atau :
C. Ancaman Pidana : - sebagai mata pencaharian; atau:
Maksimal 1 tahun 4 bulan atau denda maksimal Rp. 15.000,- - sebagai kebiasaan ; atau ;
- sebagai dokter ; atau ;
- sebagai bidan ;
54. PASAL 299 KUHP : - sebagai peramu obat-obatan.
A. Kualifikasi : Ayat (3) :

24
1. sama dengan ayat (1) ; 2. dengan sengaja memaksa orang lain untuk meminum minuman yang
2. dilakukan dalam pekerjaannya. memabukkan.
C. Ancaman Pidana :
Ayat (1) : Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- Ayat (2) :
Ayat (2) : Maksimal ayat (1) + sepertiga. 1. sama dengan ayat (1) ;
Ayat (3) : Maksimal ayat (1) + dicabut haknya untuk melakukan 2. menimbulkan luka berat pada tubuh.
pekerjaannya. Ayat (3) :
1, sama dengan ayat (1)
55. PASAL 300 KUHP : 2. menimbulkan matinya orang.
A. Kualifikasi ; C. Ancaman pidana
"Menjual (atau ; menyerahkan) minuman yang memabukkan”. Ayat (1) : Maksimal 1 tahun penjara atau denda maksimal Rp 4.500,
B. Unsur-unsurnya ; Ayat (2) : Maksimal 7 tahun penjara.
Ayat (1) sub 1 ; Ayat (3) : Maksimal 9 tahun penjara.
1. Barang siapa dengan sengaja ;
2. - menjual ; atau ; 56. PASAL 303 ayat (1) KUHP :
- menyerahkan A. Kualifikasi :
minuman yang memabukkan kepada seseorang ; Ayat (1) sub 1 :
3. diketahuinya orang tersebut dalam keadaan mabuk. “Tanpa hak dengan sengaja ;
Ayat (1) sub 2 ; - menawarkan (atau : memberi) kesempatan untuk melakukan permainan
1. Barang siapa membuat mabuk ; judi sebagai mata pencaharian ; atau :
2. seorang anak yang berumur di bawah 16 tahun. - turut serta dalam suatu perusahaan untuk melakukan permainan judi”.

Ayat (1) sub 3 ; Ayat (1) sub 2 :


1. Barang siapa dengan kekerasan (atau : ancaman kekerasan) ; “Tanpa hak dengan sengaja :

25
- menawarkan (atau ; memberi) kesempatan pada khalayak umum untuk A. Kualifikasi :
melakukan permainan judi ; atau : Ayat (1) sub 1 :
- turut serta dalam perusahaan permainan judi dengan tidak peduli apakah “Mempergunakan kesempatan main judi yang diadakan dengan
untuk menggunakan kesempatan itu digantungkan pada ; melanggar pasal 303”.
- adanya sesuatu syarat ; atau : Ayat (1) sub 2 :
- dipenuhinya suatu tata cara . “Turut serta main judi yang diadakan : di jalan umum (atau : di dekat jalan
B. Unsur-unsurnya : umum), (atau di tempat yang dapat dimasuki khalayak umum), sedangkan
Ayat (l) sub 1 : untuk itu tidak ada ijin dari penguasa yang berwenang”.
1. Tanpa hak dengan sengaja : B. Unsur-unsurnya
2. - menawarkan (atau : memberi) kesempatan untuk melakukan permainan 1. Barang siapa mempergunakan kesempatan main judi ;
judi sebagai mata pencaharian ; atau : 2. melanggar pasal 303 KUHP.
- turut serta dalam perusahaan untuk melakukan permainan judi. Ayat (1) sub 2 :
Ayat (1) sub 2 : 1. Barang siapa turut serta main judi ;
1. Tanpa hak dengan sengaja ; 2. - di jalan umum ; atau :
- menawarkan (atau ; memberi) kesempatan ke khalayak umum untuk - di dekat jalan umum ; atau :
melakukan permainan judi ; atau ; - di tempat yang dapat dimasuki khalayak umum ;
- Turut serta dalam perusahaan permainan judi dengan tidak peduli 3. tanpa ijin dari penguasa yang berwenang.
apakah untuk menggunakan kesempatan itu digantungkan pada : C. Ancaman Pidana :
- adanya sesuatu syarat ;atau : Ayat (1) : Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp 10.000.000,-
- dipenuhinya sesuatu tata cara Ayat (2) : Maksimal 6 tahun penjara atau denda maksimal Rp 15.000.000,-
C. Ancaman Pidana : XI. MENINGGALKAN ORANG
Maksimal 10 tahun penjara atau denda maksimal Rp 25.000.000 YANG MEMERLUKAN PFRTOLONGAN
57. PASAL 303 bis Ayat (1) : (d.h. pasal 542 KUHP, dirubah berdasarkan pasal
2 ayat (4) UU 7/74 tentang Penertiban Perjudian) 58. PASAL 304 KUHP :

26
A. Kualifikasi : 60. PASAL 306 KUHP :
Ayat (1) sub 1: A. Kualifikasi :
“Meninggalkan orang yang memerlukan pertolongan” “…sama dengan pasal 304 atau pasal 305 KUHP…”
B. Unsur-unsurnya : B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa dengan sengaja ; Ayat (1) :
2. menyebabkan (atau ; membiarkan) seseorang yang : 1. sama dengan pasal 304 atau 305
- ia wajib memeliharanya ; atau : 2. menyebabkan luka berat.
- berdasarkan hukum (atau : perjanjian) ia wajib merawat/mengurusnya ; Ayat (2) :
3. dalam keadaan sengsara. 1. sama dengan pasal 304 atau 305
C. Ancaman Pidana : 2. menyebabkan matinya orang,
Maksimal 2 tahun 8 bu1an penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- C. Ancaman Pidana ;
Ayat (1) :
59. PASAL 305 KUHP : Maksimal 7 tahun 6 bulan penjara.
A. Kualifikasi : Ayat (2) :
"Membuang anak di bawah umur 7 tahun” Maksimal 9 tahun penjara.
B. Unsur-unsuruya :
1. Barang siapa membuang seseorang anak ; 61. PASAL 307 KUHP :
2. anak itu berumur di bawah 7 tahun; A. Kualifikasi :
3. dengan maksud : “Meninggalkan ayah (atau ; ibu) nya yang memerlukan pertolongan”.
- untuk melepaskan diri dari anak itu ; atau :
- untuk meninggalkan anak itu B. Unsur-unsurnya ;
C. Ancaman Pidana : 1. Barang siapa dengan sengaja ;
Maksimal 5 tahun 6 bulan penjara. 2. menyebabkan (atau ; membiarkan) ayah (atau : ibu) nya ;
3. dalam keadaan sengsara.

27
C. Ancaman Pidana : “Menista dengan lisan".
Maksimal pasal 304 + sepertiganya Ayat (2)
“Menista dengan tulisan".
62. PASAL 308 KUHP : B. Unsur-unsurnya :
A. Kualifikasi : Ayat (1) :
“Membuang bayi” 1. Barang siapa dengan sengaja ;
B. Unsur-unsurnya 2. menyerang kehormatan/nama baik orang lain ;
1. Seorang ibu yang membuang anaknya 3. dengan menuduh orang itu telah melakukan sesuatu perbuatan tertentu;
2. segera setelah anak itu dilahirkan ; 4. dengan maksud agar tuduhan itu diketahui orang banyak.
3. karena ; Ayat (2) :
- takut diketahui tentang kelahiran anak itu ; atau ; 1. sama dengan ayat (1) ;
- dengan maksud ingin melepas dirinya dari anak itu ; atau 2. dilakukan dengan ;
- meninggalkan anak itu. - menyebarluaskan ; atau
C. Ancaman Pidana ; - mempertunjukkan secara terbuka ; atau :
Maksimal pasal 305 - setengahnya - dengan menempelkan tulisan/gambar.
C. Ancaman Pidana :
Ayat (1) :
Maksimal 9 bulan penjara atau denda maksimal Rp. 4.500,-
Ayat (2) :
Maksimal 1 tahun 4 bulan atau denda maksimal Rp. 4.500,-
XII. PENGHINAAN 65. PASAL 311 KUHP :
63. PASAL 310 KUHP : A. Kualifikasi
A. Kualifikasi : “Memfitnah”
Ayat (1) : B. Unsur-unsurnya :

28
1. Barang siapa melakukan kejahatan menista dengan lisan (atau : tulisan) - suatu pengaduan/laporan palsu itu ditulis oleh penguasa ;
2. diijinkan membuktikan kebenaran tuduhannya tetapi tidak terbukti. 3. mengenai seseorang tertentu ;
C. Ancaman Pidana : 4. menjadikan kehormatan/nama baik orang tersebut menjadi tercemar.
Maksimal 4 tahun penjara C. Ancaman Pidana :
Maksimal 4 tahun penjara.
65. PASAL 316 KUHP :
A. Kualifikasi : 67. PASAL 318 ayat (1) KUHP :
“Menista (atau; memfitnah) pegawai negeri yang melakukgan tugas yang A. Kualifikasi:
sah”. “Persangkaan palsu”
B. Unsur-unsurnya : B. Unsur-unsurnya :
1. sama dengan pasal 310 atau 311 ; 1. Barang siapa dengan sengaja ;
2. dilakukan terhadap pegawai negeri 2. dengan suatu tindakan tertentu
3. yang melakukan tugas yang sah. 3. menyebabkan orang lain dituduh secara palsu karena telah melakukan
C. Ancaman pidana ; perbuatan yang dapat dihukum.
Maksimal pasal 310 atau 311 + sepertiganya. C. Ancaman Pidana :
Maksimal 4 tahun penjara
66. PASAL 317 ayat (1) KUHP :
A. Kualifikasi : 68. PASAL 328 KUHP :
“Pengaduan secara fitnah” A. Kualifikasi :
“Penculikan orang”
B. Unsur-unsurnya B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa dengan sengaja ; 1. Barang siapa mengangkut pergi seseorang ;
2. mengajukan ; 2. dari tempat kediamannya/tempat tinggal sementaranya ;
- suatu pengaduan/laporan palsu secara tertulis ; atau :

29
3. dengan maksud untuk membawa orang itu di bawah kekuasaannya (atau Maksimal 7 tahun penjara
kekuasaan orang lain) secara melawan hukum ; atau ; un.tuk Ayat (2) :
memindahkan orang itu ke dalam keadaan sengsara. Maksimal 9 tahun penjara
C. Ancaman Pidana :
Maksimal 12 tahun penjara. 70. PASAL 331 KUHP :
A. Kualifikasi :
69. PASAL 330 KUHP : "Menyembunyikan anak di bawah umur yang dicabut dari kekuasaan
A. Kualifikasi : orang yang sah”.
“Mencabut anak di bawah umur dari kekuasaan orang yang sah”. B. Unsur-unsurnya :
B. Unsur-unsurnya : 1. Barang siapa dengan sengaja ;
Ayat (1) : 2. menyembunyikan seorang anak di bawah umur ;
1. Barang siapa dengan sengaja ; 3. Yang dicabut (atau ; yang mencabut darinya) dari :
2. mencabut seorang anak di bawah umur ; - kekuasaan orang yang sah menurut undang-undang ; atau :
3. dari : - pengawasan orang yang berwenang melakukan pengawasan terhadap
- kekuasaan orang yang sah menurut undang-undang ;. atau ; anak itu ;
- pengawasan orang yang berwenang untuk menguasai anak itu. Atau :
Ayat (2) : - menyembunyikan anak itu dari penyidikan yang dilakukan kejaksaan
1. sama dengan ayat (1) ; atau kepolisian.
2. dilakukan dengan cara : C. Ancaman Pidana ;
- tipu daya ; atau : Maksimal 4 tahun penjara atau 7 tahun penjara jika anak tersebut berumur
- kekerasan/ancaman kekerasan ; atau : di bawah 12 tahun.
- terhadap anak yang berumur di bawah 12 tahun, 71. PASAL 332 ayat (1) KUHP :
C.Ancaman Pidana : A. Kualifikasi :
Ayat (1) : "Melarikan perempuan”

30
B. Unsur-unsurnya : ''Dengan melawan hukum memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu
Ayat (1) sub 1 : (atau : tidak melakukan sesuatu), (atau : membiarkan sesuatu) dengan
1. Barang siapa membawa pergi seorang perempuan ; perbuatan yang tidak menyenangkan”.
2. Perempuan tersebut di bawah umur ; Ayat (1) sub 2 :
3. tanpa seijin orang tua/walinya melainkan atas kemauan perempuan itu “Dengan ancaman akan menista memaksa orang lain untuk melakukan sesu-
sendiri ; atu (atau : tidak melakukan sesuatu), (atau ; membiarkan sesuatu) dengan
4. dengan maksud untuk memiliki perempuan tersebut, baik dengan atau di melawan hukum.
luar perkawinan. B. Unsur-unsurnya :
Ayat (1) sub 2 : Ayat (1) sub 1 :
1. Barangsiapa dengan menggunakan : 1 . Barangsiapa dengan ;
- tipu daya ; atau : - kekerasan ; atau :
- kekerasan ; atau : - sesuatu perbuatan lain ; atau ;
- ancaman kekerasan membawa pergi seorang perempuan - suatu tindakan yang tidak menyenangkan ; atau ;
2. dengan maksud untuk memiliki perempuan tersebut baik dengan atau di - ancaman kekerasan ; atau ;
luar perkawinan. - ancaman akan melakukan suatu tindakan lain ; atau ;
C. Ancaman Pidana : - ancaman akan melakukan tindakan yang tidak menyenangkan ;
Ayat (1) sub 1 : maksimal 7 tahun penjara 2. ditujukan terhadap orang itu sendiri atau terhadap orang lain ;
Ayat (1) sub 2 : maksimal 9 tahun penjara 3. memaksa, orang lain untuk .
- melakukan sesuatu ; atau :
- tidak melakukan sesuatu, atau;
- membiarkan sesuatu ;
72. PASAL 335 ayat (1) KUHP : 4. secara melawan hukum.
A. Kualifikasi : Ayat (1) sub 2 :
Ayat (1) sub 1 : 1 . Barang siapa dengan ancaman ;

31
- akan menista ; atau : atau :
- akan menista dengan tulisan ; - penganiayaan berat ; atau :
2. memaksa orang lain untuk : - pembakaran,
- melakukan sesuatu ; atau ; Ayat (2) :
- tidak melakukan sesuatu ; atau : 1. sama dengan ayat (1) ;
- membiarkan sesuatu ; 2. dilakukan secara tertulis dengan persyaratan-persyaratan tertentu.
3. secara melawan hukum. C. Ancaman Pidana :
C. Ancaman Pidananya : Ayat (1) :
Maksimal 1 tahun penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- Maksimal 2 tahun 8 bulan penjara

Ayat (2) :
73. PASAL 336 KUHP : Maksimal 5 tahun penjara.
A. Kualifikasi :
“Pengancaman” XVI KEJAHATAN TERHADAP NYAWA SESEORANG
B. Unsur-unsurnya :
Ayat (1) : 74. PASAL 338 KUHP :
1. Ancaman akan melakukan kekerasan secara terbuka ; A. Kualifikasi :
2. oleh beberapa orang secara bersama-sama ; “Pembunuhan”
3. terhadap orang (atau : barang) ; B. Unsur-unsurnya :
4. akan melakukan : 1. Barang siapa dengan sengaja ;
- sesuatu kejahatan yang dapat menyebabkan terancamnya keselamatan 2. menghilangkan nyawa orang lain.
umum dari orang atau barang ; atau :
- perkosaan ; atau ; C. Ancaman Pidana :
- perbuatan yang melanggar kehormatan ; atau ; Maksimal 15 tahun penjara
- sesuatu kejahatan yang ditujukan terhadap negara seseorang;

32
75. PASAL 339 KUHP : C. Ancaman Pidana :
A. Kualifikasi : Mati atau penjara seumur hidup atau maksimai 20 tahun penjara.
“Pembunuhan yang disertai (atau : didahului) dengan perbuatan persiapan”.
B. Unsur-unsurnya : 77. PASAL 341 KUHP :
1. sama dengan pasal 338 KUHP ; A. Kualifikasi :
2. - diikuti/disertai ; atau : "Pembunuhan anak".
- didahului dengan suatu perbuatan yang dapat dihukum ; B. Unsur-unsurnya :
3. dilakukan dengan maksud : 1. Seorang ibu ;
- untuk mempersiapkan/mempermudah perbuatan itu ; atau : 2. karena takut akan diketahui bah wa ia telah melahirkan ;
- untuk melepaskan dari dari tuntutan hukum bila kepergok saat 3. dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya ;
melakukan kejahatan ; atau - pada waktu dilahirkan ; atau
- untuk menjamin tetap dikuasainya barang yang diperoleh secara - segera setelah dilahirkan.
melawan hukum. C. Ancaman Pidana :
C. Ancaman Pidana : Maksimal 7 tahun penjara.
Penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.
78. PASAL 342 KUHP :
76. PASAL 340 KUHP : A. Kualifikasi :
A. Kualifikasi : "Pembunuhan anak berencana”.
"Pembunuhan berencana”. B. Unsur-unsurnya ;
1. Seorang ibu ;
B. Unsur-unsurnya : 2. telah terlebih duiu mengambil keputusan ;
1. Barang siapa dengan sengaja ; 3. karena takut akan diketahui bahwa ia telah melahirkan anak ;
2. direncanakan terlebih dahulu ; 4. dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya :
3. menghilangkan nyawa orang lain. - pada waktu dilahirkan ; atau

33
- segera setelah dilahirkan, Maksimal 4 tahun penjara.
C. Ancaman Pidana :
Maksimal 9 tahun penjara. 82. PASAL 347 KUHP :
A. Kualifikasi :
79. PASAL 344 KUHP : “Menggugurkan kandungan seorang perempuan dengan seijin perempuan
A. Kualifikasi : tersebut”.
"Pembunuhan atas permintaan orang itu sendiri”. B. Unsur-unsurnya ;
B. Unsur-unsurnya : Ayat (1) :
1. Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain ; 1. Barang siapa dengan sengaja ;
2. atas permintaan yang tegas dan sungguh-sungguh dari orang itu sendiri. 2. menyebabkan gugur/matinya anak dalam kandungan seorang
C. Ancaman Pidana ; perempuan
Maksimal 12 tahun penjara. 3. tanpa ijin dari perempuan tersebut.
Ayat (2) :
80. PASAL 345 KUHP : 1. sama dengan ayat (1) ;
A. Kualifikasi : 2. menyebabkan matinya perempuan tersebut.
“Menganjurkan orang lain untuk bunuh diri”. C. Ancaman Pidana :
B. Unsur-unsurnya : Ayat (1) : ,aksimal 12 tahun penjara.
1. Barangsiapa dengan sengaja ; Ayat (2) : Maksimal 15 tahun penjara.
2. menganjurkan orang lain untuk :
- melakukan bunuh diri ; atau :
- memberikan bantuannya untuk melakukan bunuh diri ; atau : 83. PASAL 348 KUHP :
- menyediakan alat-alat untuk melakukan bunuh diri ; A. Kualifikasi :
3. bunuh diri benar-benar terjadi, “Menggugurkan kandungan seorang perempuan dengan seijin perempuan
C. Ancaman Pidana : tersebut”.

34
B. Unsur-unsurnya : XV. PENGANIAYAAN
Ayat (1) :
1. Barang siapa dengan sengaja ; 85. PASAL 351 KUHP :
2. menyebabkan gugur/matinya anak dalam kandungan seorang perempuan; A. Kualifikasi :
3. dengan seijin perempuan tersebut Ayat (1) : "Penganiayaan”
Ayat (2) : Ayat (2) : “Penganiayaan mengakibatkan luka berat”.
1. sama dengan ayat (1) ; Ayat (3) : “Penganiayaan mengakibatkan mati”
2. menyebabkan matinya perempuan tersebut. B. Unsur-unsurnya :
C. Ancaman Pidana : Ayat (1) : Penganiayaan
Ayat (1) : maksimal 5 tahun 6 bulan penjara Ayat (2) : 1. Penganiayaan ;
Ayat (2) : maksimal 7 tahun penjara 2. mengakibatkan luka berat.
Ayat (3) : 1. Penganiayaan ;
84. PASAL 349 KUHP : 2. mengakibatkan matinya orang.
A. Kualifikasi : C. Ancaman Pidana :
"Pengguguran kandungan oleh dokter (atau : bidan), (atau : peramu obat- Ayat (1) : maksimal 2 tahun 8 bulan penjara atau denda maksimal Rp.
obatan)”. 4.500,-
B. Unsur-unsurnya : Ayat (2) : maksial 5 tahun penjara.
1. Seorang dokter (atau : bidan), (atau ; peramu obat-obatan) ; Ayat (3) : maksimal 7 tahun penjara
2. - membantu melakukan kejahatan sebagaimana, pasal 346 ; atau :
- bersalah (atau : membantu) melakukan salah satu kejahatan sebagaimana 86. PASAL 352 ayat (1) KUHP :
pasal 347 dan pasal 348. A. Kualifikasi :
C. Ancaman Pidana. : “Penganiayaan ringan”
Sama dengan pasal 346, 347 atau 348 + sepertiganya. B. Unsur-unsurnya :
1. Penganiayaan ;

35
2. tidak mengakibatkan sakit atau hambatan dalam melakukan pekerjaannya. “Penganiayaan berat”
C. Ancaman Pidana : B. Unsur-unsurnya :
Maksimal 3 bulan penjara atau denda maksimal Rp 4.500, Ayat (1) :
1. Barang siapa dengan sengaja ;
87. PASAL 353 KUHP : 2. mengakibatkan orang lain luka berat
A. Kualifikasi : Ayat (2) :
“Penganiayaan berencana” 1. Barang siapa dengan sengaja ;
B. Unsur-unsurnya : 2. mengakibatkan orang lain mati.
Ayat (1) : C. Ancaman Pidana :
1. Penganiayaan ; Ayat (1) : maksimal 8 tahun penjara
2. direncanakan terlebih dahulu. Ayat (2) : maksimal 10 tahun penjara.
Ayat (2) :
1. penganiayaan sama dengan ayat (1) ; 89. PASAL 355 KUHP :
2. mengakibatkan luka berat. A. Kualifikasi :
Ayat 3 : "Penganiayaan berat berencana”
1. penganiayaan sama dengan ayat (1) ; B. Unsur-unsurnya :
2. mengakibatkan matinya orang. Ayat (1) :
C. Ancaman Pidana : 1. Barang siapa dengan sengaja ;
Ayat (1) : maksimal 4 tahun penjara 2. mengakibatkan orang lain luka berat.
Ayat (2) : maksimal 7 tahun penjara. 3. dengan direncanakan terlebih dahulu.
Ayat (3) : maksimal 9 tahun penjara Ayat (2) :
1. Barang siapa dengan sengaja ;
88. PASAL 354 KUHP : 2. mengakibatkan orang lain mati.
A. Kualifikasi : 3. direncanakan terlebih dahulu.

36
C. Ancaman Pidana : - berhalangan melakukan pekerjaan untuk sementara waktu.
Ayat (1) : maksimal 12 tahun penjara C. Ancaman Pidana :
Ayat (2) : maksimal 15 tahun penjara. Ayat (1) : Maksimal 5 tahun penjara atau kurungan maksimal 1 tahun
Ayat (2) : Maksimal 9 bulan penjara atau denda maksimal Rp 4.500,-
XVI. KEALPAAN YANG MENYEBABKAN
MATI ATAU LUKA XVII. PENCURIAN

90. PASAL 359 KUHP : 92. PASAL 362 KUHP :


A. Kualifikasi : A. Kualifikasi :
“ Karena kealpaanya menyebabkan orang lain mati ” “Pencurian”
B. Unsur-unsurnya : B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa karena kealpaanya ; 1 . Barang siapa mengambil sesuatu barang ;
2. Menyebabkan orang lain mati. 2. barang tersebut seluruhnya atau sebagian milik orang lain ;
C. Ancaman Pidana : 3. dilakukan dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.
Maksimal 5 tahun penjara atau kurungan maksimal 1 tahun. C. Ancaman Pidana :
Maksimal 5 tahun penjara atau denda maksimal Rp 900,-
91. PASAL 360 KUHP :
A. Kualifikasi :
Ayat (1) : 93. PASAL 363 KUHP :
“Karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka berat" A. Kualifikasi :
Ayat (2) : “Pencurian dalam keadaan memberatkan”
"Karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka sedemikian rupa B. Unsur-unsurnya :
sehingga : Ayat (1) sub 1 :
- menjadi sakit untuk sementara waktu ; atau : 1. sama dengan pasal 362 ;

37
2. ternak. C. Ancaman Pidana :
Ayat (1) sub 2 : Ayat (1) : Maksimal 7 tahun penjara.
1. sama dengan pasal 362 ;
2. pada waktu kebakaran/peledakan/banjir/gempa bumi/gempa laut/gunung 94. PASAL 364 KUHP :
meletus/kapal karam/kapal terdampar/kecelakaan kereta api/ huru A. Kualifikasi :
hara/pemberontakan/bahaya perang. "Pencurian ringan".
Ayat (1) sub 3 : B. Unsur unsurnya :
1. sama dengan pasal 362 ; 1. Perbuatan seperti pasal 362, 363
2. pada waktu malam hari ; C. Ancaman Pidana :
3. – dalam sebuah rumah ; atau : 1. sama dengan pasal 362 ayat (1) sub 4 dan 5 yang tidak dilakukan di
- pekarangan tertutup yang ada rumahnya ; atau : dalam suatu rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada rumahnya;
- oleh orang yang ada di situ tanpa sepengetahuan/ijin dari yang berhak. 2. nilai barang yang diambil tidak lebih dari Rp. 250,-
Ayat (1)sub 4 :
1. sama dengan pasal 362 ; 95. PASAL 365 KUHP :
2. dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara bersama-sama. A. Kualifikasi :
Ayat (1) sub 5 : Ayat (1) : “Pencurian dengan kekerasan”
1.sama dengan pasal 362 ; Ayat (2) : “Pencurian dengan kekerasan dalam keadan memberatkan”
2.untuk masuk ke tempat kejahatan (atau : mencapai barang yang diambil) Ayat (3) : “ Pencurian dengan kekerasan mengakibatkan mati”
dengan jalan : Ayat (4) : “Pencurian dengan kekerasan dalam keadaan memberatkan
- membongkar ; atau : mengakibatkan mati”.
- merusak ; atau : B. Unsur-unsurnya :
- menggunakan kunci palsu ; atau : Ayat (1) :
- perintah palsu ; atau : 1. sama dengan ayat (1) ;
- seragam palsu.

38
2. yang dilakukan dengan didahului (atau : disertai/diikuti) dengan Ayat (3) :
kerasan/ancaman kekerasan terhadap orang ; 1. sama dengan ayat (1) ;
3. Dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan (atau ; mempermudah) 2. menyebabkan orang lain mati.
perbuatan tersebut ; atau : Ayat (4) :
- untuk melarikan diri bila kepergok ; atau : 1 . sama dengan ayat (1) ;
- untuk menjamin penguasaan barang yang diambilnya. 2 . dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara bersama-sama ;
Ayat (2) sub 1 : 3. disertai salah satu unsur dalam ayat (1-3)
1. sama dengan ayat (1) ; 4. menyebabkan orang lain luka berat atau mati,
2. dilakukan pada waktu malam ; C. Ancaman Pidana :
- di dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya ; Ayat (1) : Maksimal 9 tahun penjara
atau : Ayat (2) : Maksimal 12 tahun penjara
- di jalan umum ; atau : Ayat (3) : Maksimal 15 tahun penjara
- di atas kereta api yang sedang berjalan. Ayat (4) : mati atau penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.
Ayat (2) sub 2 :
1. sama dengan ayat (1) ; 96. PASAL 367 KUHP :
2. dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara bersama-sama. A. Kualifikasi :
Ayat (2) sub 3 : “Pencurian dalam keluarga”
1. sama dengan ayat (1) ; B. Unsur-unsurnya :
2. telah diusahakan jalan masuk ke tempat kejahatan dengan 1. Pelaku kejahatan dalam pencurian ini :
membongkar/memanjat/menggunakan kunci palsu/perintah - suami/istri yang telah bercerai meja makan dan tempat tidur a tau
palsu/seragam palsu. bercerai harta kekayaan ; atau :
Ayat (2) sub 4 : - saudara sedarah/sebenda, baik dalam garis lurus atau garis samping
1. sama dengan ayat (1) ; sampai derajat kedua ;
2. menyebabkan luka berat pada orang lain. 2. ada pengaduan dari orang kepada siapa kejahatan itu dilakukan.

39
C. Ancaman Pidana : 98. PASAL 372 KUHP :
sama seperti ancaman kejahatannya. A. Kualifikasi :
“Penggelapan”
XVIII. PEMERASAN B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa dengan sengaja ;
97. PASAL 368 ayat (1) KUHP : 2. menguasai secara melawan hukum sesuatu barang yang seluruhnya atau
A. Kualifikasi : sebagian milik orang lain;
“Pemerasan” 3. Barang tersebut berada padanya bukan karena kejahatan,
B. Unsur-unsurnya : C. Ancaman Pidana :
1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau orang lain Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp. 900,-
2. secara melawan hukum ;
3. memaksa orang lain dengan : 99. PASAL 374 KUHP :
- kekerasan ; atau ; A. Kualifikasi :
- ancaman kekerasan ; “Penggelapan dilakukan oleh orang yang menguasai barang itu karena :
4. untuk : - ada hubungan kerja ; atau :
- menyerahkan sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang - mata pencaharian ; atau :
lain ; atau. ; - mendapat upah uang”.
- mengadakan hutang ; atau ; B. Unsur-unsurnya :
- meniadakan piautang. 1. sama dengan pasal 372 ;
C. Ancaman Pidana : 2. dilakukan oleh orang yang menguasai barang itu karena ;
Maksimal 9 tahun penjara: - ada hubungan kerja ; atau ;
- mata pencaharian ; atau:
XIX. PENGGELAPAN - mendapat upah uang.
C. Ancaman Pidana. :

40
Maksimal 5 tahun penjara. - tipu muslihat ; atau :
- rangkaian kata-kata bohong ;
100. PASAL 376 KUHP ; 4. menggerakkan seseorang untuk ;
A. Kualifikasi : - menyerahkan sesuatu barang ; atau ;
“Penggelapan dalam keluarga” - mengadakan perjanjian hutang ; atau :
B. Unsur-unsurnya : - mengadakan piutang.
sama dengan unsur pasal 372 dan 367. C. Ancaman Pidana :
C. Ancaman Pidana : maksimal 4 tahun penjara.
Sama seperti ancaman kejahatannya.
102. PASAL 383 KUHP :
A. Kualifikasi :
XI. PENIPUAN “Menipu pembeli”
101. PASAL 378 KUHP : B. Unsur-unsurnya :
A. Kualifikasi : Ayat (1) : 1. dengan sengaja ;
"Penipuan” 2. Menyerahkan barang lain daripada barang yang telah
ditunjukkan oleh pembeli ;
Ayat (2) : 1. Dengan sengaja
B. Unsur-unsurnya : 2. dengan tipu muslihat mengenai sifat, keadaan atau banyaknya
1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau : orang lain barang yang diserahkan.
; C. Ancaman Pidana :
2. secara melawan hukum ; Maksimal 1 tahun 4 bulan penjara.
3. dengan menggunakan :
- sebuah nama palsu ; atau ; 103. PASAL 385 KUHP :
- suatu sifat palsu ; atau ; A. Kualifikasi :

41
“Memindahtangankan hak atas tanah (atau ; barang yang terdapat di atas - tanah negara ; atau :
tanah) milik orang lain". - tanah partikelir ; atau ;
B. Unsur-unsurnya : - suatu gedung/tanaman/ persemaian, di atas tanah hak milik ;
Ayat (1) : 4. yang telah d3iadikan tanggungan hutang ;
1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau : orang lain 5. tanpa pemberitahuan kepada pihak lain tentang adanya perjanjian hu-
; tang piutang tersebut.
2. secara melawan hak ; Ayat (3) :
- menjual ; atau : 1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau : orang
- menukarkan ; atau lain ;
- menjadikan sebagai tanggungan hutang, 2. menjadikan sebagai tanggungan hutang sesuatu hak milik atas ;
suatu hak milik atas : - tanah negara ;atau ;
- tanah negara ; atau : - tanah partikelir ;
- tanah partikelir ; atau : 3. tanpa pemberitahuan kepada pihak yang lain bahwa tanah di atas mana
- suatu gedung/bangunan/tanaman/persemaian, di atas tanah hak milik ; terdapat hak tersebut telah digadaikan.
- diketahuinya orang lain yang mempunyai hak (atau : turut mempunyai Ayat (4) :
hak) atas benda-benda tersebut. 1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau ; orang
lain ;
Ayat (2) : 2. - menggadaikan ; atau :
1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau ; orang - menyewakan,
lain ; sebidang tanah hak milik ;
2. - menjual ; atau : 3. diketahuinya bahwa orang lain yang mempunyai hak (atau : turut
- menukarkan ; atau : mempunyai hak) atas tanah tersebut.
- menjadikan sebagai jaminan hutang ; Ayat (5) :
3. sesuatu hak milik atas :

42
1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau : orang lain "Pengawas yang membiarkan adanya penipuan oleh pemborong (atau :
; penjual bahan bangunan)”.
2. - menjual ; atau : B. Unsur-unsurnya :
- menukarkan, sebidang tanah hak milik yang telah digadaikan ; Ayat (1) :
3. tanpa memberitahukan kepada pihak yang lain mengenai telah di- 1. - Seorang pemborong/ahli pembuat bangunan ; atau :
gadaikannya tanah tersebut. - seorang penjual bahan-bahan bangunan,
Ayat (6) : yang dalam :
1. Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri/atau orang lain - pembuatan bangunan ; atau ;
; - penyerahan bahan bangunan ;
2. menyewakan sebidang tanah hak milik ; 2. telah melakukan tindakan yang bersifat menipu ;
3. untuk suatu jangka waktu tertentu 3. yang dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan orang atau benda.
4. diketahuinya bahwa tanah tersebut telah disewakan kepada orang lain. Ayat (2) :
C. Ancaman Pidana : 1. Barang siapa yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap
Maksimal 4 tahun penjara :
- pembangunan ; atau :
- penyerahan bahan-bahan bangunan ;
2. dengan sengaja membiarkan dilakukannya perbuatan yang bersifat
menipu oleh pemborong atau penjual bahan-bahan bangunan.
104. PASAL387 KUHP : (tidak berlaku berdasarkan Ps 4 UU 20/2001) C. Ancaman Pidana :
A. Kualifikasi : Maksimal 7 tahun penjara.
Ayat (1) :
“Pemborong (atau : penjual bahan bangunan) yang menipu dalam pembu- XXI. PENGRUSAKAN BARANG
atan bangunan (atau : dalam penyerahan bahan-bahanbangunan)”
Ayat 2 : 105. PASAL 406 KUHP

43
A. Kualifikasi :
Ayat (1) : 106. PASAL 408 KUHP :
“Pengrusakan (atau : menghilangkan) barang”. A. Kualifikasi :
Ayat (2) : "Pengrusakan sarana umum”
“Pembunuhan (atau : menghilangkan) hewan”. B. Unsur-unsurnya :
B. Unsur-unsurnya : 1. Barang siapa dengan sengaja ;
Ayat (1) : 2. secara melawan hukum :
1. Barang siapa dengan sengaja ; - menghancurkan ; atau :
2. secara melawan hukum ; - merusakkan ; atau :
- menghancurkan ; atau : - membuat hingga tidak dapat dipakai lagi ;
- merusakkan ; atau : 3. - jalan kereta api ; atau ;
- membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi ; atau : - jalan trem ; atau :
- menghilangkan ; - bangunan-bangunan telegrap ; atau :
3. sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain. - bangunan-bangunan telepon ; atau :
Ayat (2) : - bangunan-bangunan listrik ; atau :
1. Barang siapa dengan sengaja ; - bangunan-bangunan untuk membendung air ; atau :
2. secara melawan hukum ; - bangunan-bangunan untuk membagi air/menyalurkan air ;
- membunuh ; atau : atau:
- merusakkan ; atau : - saluran-saluran gas ; atau ;
- membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi ; atau : - saluran-saluran air minum ; atau :
- menghilangkan ; - saluran air kotar di bawah tanah ;
3. seekor hewan yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain. 4. untuk kepentingan umum.
C. Ancaman Pidana : C. Ancaman Pidana :
Maksimal 2 tahun 8 bulan penjara atau denda maksimal Rp 4.500,- Maksimal 4 tahun penjara.

44
... Pegawai negeri yang menerima suap karena jabatan.
107. PASAL 410 KUHP : B. Unsur-unsurnya :
A. Kualifikasi : 1. Pegawai negeri ;
"Pengrusakan sarana pelayaran”. 2. menerima suatu pemberian atau janji ;
B. Unsur-unsurnya : 3. - yang diketahuinya ; atau ;
1. Barang siapa dengan sengaja ; - secara patut harus dapat diduganya ; atau :
2. secara melawan hukum ; - yang menurut anggapan orang yang memberikan pemberian atau janji
- menghancurkan ; atau ; tersebut, pemberian atau janji itu ada hubungannya dengan
- membuat-hingga tidak dapat dipakai lagi ; kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya karena jabatannya.
3. sesuatu gedung atau alat pelayaran ; C. Ancaman Pidana : (UU 31/1999 tentang PemberantasanTindak Pidana
4. yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain. Korupsi)
C. Ancaman Pidana : Maksimal 3 tahun penjara atau denda maksimal Rp 4.500,-
Maksimal 5 tahun penjara
109. PASAL 419 KUHP : (tidak berlaku berdasarkan Ps 43 B UU 20/2001)
A. Kualifikasi
“Menerima suap”
... Pegawai negeri yang menerima suap untuk mengalpakan kewajiban
dalam jabatannya.
XXII. KEJAHATAN YANG DILAKUKAN B. Unsur-unsurnya :
DALAM JABATAN Ayat (1) :
1. Pegawai negeri ;
108. PASAL 418 KUHP : (tidak berlaku berdasarkan Ps 4 UU 20/2001) 2. menerima suatu pemberian atau janji
A. Kualifikasi : 3. diketahuinya bahwa pemberian atau janji itu diberikan untuk
“Menerima suap” menggerakkan dirinya ;

45
4. agar ia melakukan sesuatu atau mengalpakan sesuatu yang bertentangan 3. diketahuinya bahwa pemberian atau janji itu diberikan untuk
dengan kewajiban dalam jabatannya. mempengaruhi nasihat atau pertimbangan suatu perkara yang
Ayat (2) : diserahkan kepada pengadilan untuk diadili.
1. pegawai negeri ; Ayat (2) :
2. menerima suatu pemberian atau janji ; 1.sama dengan ayat (1) ;
3. diketahuinya bahwa pemberian atau janji itu diberikan kepadanya karena 2.dalam perkara pidana.
ia telah melakukan sesuatu atau mengalpakan sesuatu yang bertentangan C. Ancaman Pidana: (Ps 419)
dengan kewajiban dalam jabatannya. Ayat (1) : Maksimal 9 tahun penjara.
C. Ancaman Pidana : Ayat (2) Maksimal 12 tahun penjara.
Maksimal 5 tahun penjara (dg UU 31/1999 menerangkan – Penjara seumur
hidup atau minimal 4 tahun maksimal 20 tahun dan denda minimal Rp. 200 111. PASAL 425 KUHP : (tidak berlaku berdasarkan Ps UU 20/2001)
juta. A. Kualifikasi :
110. PASAL 420 KUHP : (tidak berlaku berdasarkan Ps 43 B UU 20/2001) “Pemerasan”
A. Kualifikasi : B. Unsur-unsurnya :
“Menerima suap” Ayat (l) :
B. Unsur-unsurnya : 1. Pegawai negeri ;
Ayat (1) sub 1 : 2. dalam melaksanakan tugas jabatannya :
1 . Hakim ; - meminta ; atau :
2. menerima suatu pemberian atau janji ; - menerima, atau :
3. diketahuinya bahwa pemberian atau janji itu diberikan untuk - melakukan pemotongan terhadap suatu pembayaran seolah-olah merupakan
mempengaruhi putusan suatu perkara yang diadilinya. hutang terhadap dirinya atau pegawai lainnya, atau kas umum ;
Ayat (1) sub 2 : 3. diketahuinya bahwa hutang itu tidak ada.
1. Penasihat Hukum/atau : Jaksa Ayat (2) :
2. menerima suatu pemberian atau janji ; 1. pegawai negeri ;

46
2. dalam melaksanakan tugas jabatannya . C. Ancaman Pidana :
- meminta ; atau : Ayat (1) : Maksimal 4 tahun penjara.
- menerima jasa secara pribadi; atau : Ayat (2) : Maksimal 2 bulan kurungan atau denda maksimal Rp. 4.500,-
- penyerahan-penyerahan seolah-alah jasa atau penyerahan itu merupakan suatu
hutang ; 3. diketahuinya bahwa hutang itu tidak ada. 113. PASAL 436 ayat (1) KUHP :
C. Ancaman Pidana : (Ps 419) A. Kualifikasi :
Maksimal 7 tahun penjara “Mengawinkan seseorang, sedang diketahuinya perkawinan yang telah
ada menjadi halangan yang sah".
112. PASAL 426 KUHP : B. Unsur-unsurnya :
A. Kualifikasi : 1. Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan perkawinan berdasarkan
"Meloloskan tahanan” hukum yang berlaku bagi ke dua belah pihak ;
B. Unsur-unsurnya : 2. melaksanakan perkawinan seseorang ;
Ayat (1) : 3. diketahuinya perkawinan yang telIah ada merupakan halangan yang sah
1. Pegawai negeri ; untuk melakukan perkawinan lagi. .
2. yang wajib menjaga seseorang yang ditahan menurut : C. Ancaman Pidana :
- perintah kekuasaan umum; atau : Maksimal 7 tahun penjara
- berdasarkan putusan/penetapan hakim ;
3. dengan sengaja membiarkan orang tersebut : XXIII. KEJAHATAN PELAYARAN
- melarikan diri ; atau :
- membebaskan orang itu ; atau : 114. PASAL 439 ayat (l) KUHP :
- memberikan bantuan pada waktu orang itu dibebaskan/melarikan diri. A. Kualifikasi :
Ayat (2) : “Perompakan di pantai”
1. sama dengan ayat (1) ; B. Unsur-unsurnya :
2. karena kealpaannya. 1. Barang siapa di dalam wilayah perairan Indonesia ;

47
2. dengan menggunakan alat pelayaran ; "Perompakan di sungai”
3. melakukan tindakan kekerasan terhadap : B. Unsur-unsurnya :
- alat-alat pelayaran yang lain; atau : 1. Barang siapa di suatu sungai
- orang-orang/atau ; barang-barang yang ada di atasnya. 2. melakukan tindakan-tindakan kekerasan terhadap :
C. Ancaman Pidana : - alat-alat pelayaran yang lain ; atau :
Maksimal 15 tahun penjara. - orang atau barang yang ada di atasnya ;
3. dengan menggunakan alat pelayaran ;
115. PASAL 440 KUHP : 4. untuk maksud itu, pelaku telah datang dari suatu tempat yang lain
A. Kualifikasi dengan menggunakan alat pelayaran .
“Perompakan di tepi pantai” C. Ancaman Pidana :
B. Unsur-unsurnya : Maksimal 15 tahun penjara.
1. Barang siapa melakukan tindakan-tindakan kekerasan ;
2. terhadap orang/atau barang ; XXIV. PEMUDAHAN
3. yang berada :
- di atas daratan ; atau : 117. PASAL 480 KUHP :
- di dekat pantai ; A. Kualifikasi :
- di muara sungai ; "Penadahan".
4. untuk maksud itu, pelaku harus melakukan perjalanan baik seluruhnya B. Unsur-unsurnya :
atau sebagian melalui lautan. Ayat (1) :
C. Ancaman Pidana : 1. Barang siapa membeli/atau ; menyewa/atau : menukar atau menerima
Maksimal 15 tahun penjara. sebagai gadai/ atau menerima sebagai hadiah/atau dengan pengharapan
akan memperoleh keuntungan :
116. PASAL 441 KUHP : - menjual ; atau :
A. Kualifikasi : - menyewakan ; atau :

48
- menukarkan ; atau : - menukar ; atau :
- menggadaikan ; atau : - menerima gadai ; atau :
- mengangkut ; atau : - menyimpan ; atau :
- menyimpan ; atau - menyembunyikan ;
- menyembunyikan 3. barang-barang yang diperoleh karena kejahatan.
3. sesuatu barang yang : C. Ancaman Pidana :
- diketahuinya ; atau : Maksimal 7 tahun penjara
- secara patut harus dapat diduganya,
Barang tersebut diperoleh karena kejahatan. XXV. PELANGGARAN TERHADAP
Ayat (2) : KETERTIBAN UMUM
1. Barang siapa mengambil keuntungan dari hasil penjualan suatu barang ;
2. diketahuinya/atau : secara patut harus dapat diduganya bahwa barang 119. PASAL 504 KUHP :
tersebut diperoleh dari kejahatan. A. Kualifikasi :
C. Ancaman Pidana : “Minta-minta di muka umum”
Maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp 900,- B. Unsur-unsurnya :
Ayat (1) :
1. Barang siapa meminta-minta ;
117. PASAL 481 ayat (1) KUHP : 2. di muka umum ;
A. Kualifikasi : Ayat (2) :
"Penadahan sebagai kebiasaan” 1. Barang siapa meminta-minta ;
B. Unsur-unsurnya : 2. di muka umum ;
1. Barang siapa sebagai kebiasaan 3. dilakukan oleh :
2. dengan sengaja : - tiga orang/lebih secara bersama-sama ; atau :
- membeli ; atau : - orang-orang yang berumur lebih dari 16 tahun

49
C. Ancaman Pidana ; Maksimal 1 tahun kurungan
Ayat (1) : Maksimal 6 minggu kurungan
Ayat (2) : 3 bulan kurungan TINDAK PIDANA DALAM
UU NO. 12/Drt/1951
120. PASAL 505 KUHP :
A. Kualifikasi : 1. PASAL 1 Ayat (1) :
“Bergelandangan” A. Kualifikasi :
B. Unsur-unsurnya : “Tanpa hak :
Ayat (1) : - memasukkan ke Indonesia ; atau. ;
1. Barang siapa berkeliaran kemana-mana ; - membuat ; atau ;
2. tanpa mempunyai mata pencaharian ; - menerima ; atau :
3. dilakukan oleh 3 orang/lebih yang berumur di atas 16 tahun. - mencoba memperoleh ; atau :
C. Ancaman Pidana : - menyerahkan atau mencoba menyerahkan ; atau :
Ayat (1) : Maksimal 3 bulan kurungan - menguasai ; atau ;
Ayat (2) : Maksimal 6 bulan kurungan. - membawa ; atau :
- mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya ;
121. PASAL 506 KUHP : atau ;
A. Kualifikasi : - menyimpan ; atau :
“Pemucikarian” - mengangkut ; atau ;
B. Unsur-unsurnya : - menyembunyikan ; atau :
1. Barang siapa sebagai mucikari ; - mempergunakan ; atau ;
2. mengambil keuntungan dari perbuatan melanggar susila oleh seorang - mengeluarkan dari Indonesia ;
perempuan. sesuatu senjata api/atau : munisi/atau ;sesuatu bahan peledak”.
C. Ancaman Pidana : B. Unsur-unsurnya :

50
1. Barang siapa tanpa hak : “Tanpa hak :
- memasukkan ke Indonesia ; atau. ; - memasukkan ke Indonesia ; atau. ;
- membuat ; atau ; - membuat ; atau ;
- menerima ; atau : - menerima ; atau :
- mencoba memperoleh ; atau : - mencoba memperoleh ; atau :
- menyerahkan atau mencoba menyerahkan ; atau : - menyerahkan atau mencoba menyerahkan ; atau :
- menguasai ; atau ; - menguasai ; atau ;
- membawa ; atau : - membawa ; atau :
- mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya ; atau - mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya ;
; atau ;
- menyimpan ; atau : - menyimpan ; atau :
- mengangkut ; atau ; - mengangkut ; atau ;
- menyembunyikan ; atau : - menyembunyikan ; atau :
- mempergunakan ; atau ; - mempergunakan ; atau ;
- mengeluarkan dari Indonesia ; - mengeluarkan dari Indonesia ;
2. sesuatu : sesuatu senjata pemukul/atau : senjata penikam/atau : senjata penusuk”.
- senjata api ; atau : B. Unsur-unsurnya :
- munisi ; atau : 1. Barang siapa tanpa hak :
- bahan peledak. - memasukkan ke Indonesia ; atau. ;
C. Ancaman Pidana : - membuat ; atau ;
Hukuman mati atau penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara. - menerima ; atau :
- mencoba memperoleh ; atau :
2. PASAL 2 ayat (1) UU No. 12/Drt/1951 : - menyerahkan atau mencoba menyerahkan ; atau :
A. Kualifikasi : - menguasai ; atau ;

51
- membawa ; atau : b. “Mengganggu yang berhak (atau : kuasanya yang sah) dalam
- mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya ; atau menggunakan haknya atas suatu bidang tanah”
; c. "Menyuruh (atau : mengajak), (atau: membujuk),(atau : menganjurkan) -
- menyimpan ; atau : dengan lisan(atau : tulisan) untuk melakukan perbuatan :
- mengangkut ; atau ; - memakai tanah tanpa ijin yang berhak/kuasanya yang sah ; atau :
- menyembunyikan ; atau : - mengganggu yang berhak/kuasanya yang sah dalam menggunakan
- mempergunakan ; atau ; haknya atas satu bidang tanah".
- mengeluarkan dari Indonesia ; d. “Membantu melakukan perbuatan :
2. sesuatu : - memakai tanah tanpa ijin yang berhak/kuasanya yang sah ; atau :
- senjata pemukul ; atau : - mengganggu yang berhak/kuasanya yang sah dalam menggunakan hak-
- senjata penikam ; atau : nya atas suatu bidang tanah”.
- senjata penusuk. B. Unsur-unsurnya :
C. Ancaman Pidana : a. 1. Barang siapa memakai tanah ;
Maksimal 10 tahun penjara 2. tanpa ijin dari yang berhak/atau : kuasanya yang sah ;
3. dengan ketentuan, bahwa mengenai tanah-tanah perkebunan dan hutan,
dikecualikan mereka yang akan diselesaikan menurut pasal 5 ayat (1).
TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 51/PRP/1960 b. 1. Barang siapa menggangu yang berhak/atau : kuasanya yang sah ;
TENTANG LARANGAN PEMAKAIAN TANAH 2. dalam menggunakan haknya atas suatu bidang tanah.
TANPA IJIN YANG BERHAK ATAU KUASANYA c. 1.barang siapa :
- menyuruh ; atau :
PASAL 6 ayat (1) - membujuk ; atau :
A. Kualifikasi : - mengaujurkan,
a. "Memakai tanah tanpa ijin yang berhak (atau : kuasanya yang sah)". Dengan lisan atau tulisan

52
2. untuk melakukan perbuatan yang dimaksud dalam pasal 2 atau pasal 6 ayat Ayat (1) :
(1) sub b. a. "Tanpa hak Menggunakan psikotropika golongan I selain untuk tujuan
d. 1. Barang siapa memberi bantuan dengan cara apapun juga ; ilmu pengetahuan ; atau:
3. untuk melakukan perbuatan yang dimaksud dalam pasal 2 atau pasal 6 ayat b. “Tanpa hak Memproduksi (dan/atau : menggunakan) dalam proses
(1) sub b. produksi psikotropika golongan I” ; atau :
C. Ancaman Pidana : c. “Tanpa hak Mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi pasal
Maksimal 3 bulan kurungan dan/atau denda maksimal Rp 5.000,- 12 ayat (3)" ; atau :
Catatan : d. “Tanpa hak Mengimpor psikotropika golongan I selain untuk kepentingan
Dalam amar gutusan pada tindak pidana pelanggaran pasal 6 UU ilmu pengetahuan” ; atau ;
No.51/PRP/1960 ini dapat pula dicantumkan perintah tambahan dibelakang e. "Tanpa hak memiliki (atau ; menyimpan), (dan/atau : membawa)
ketentuan pemidanaan bersyarat, seperti sebagai berikut ; psikotropika golongan I”
"Memerintahkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali kalau dikemudian B. Unsur-unsurnya :
hari dengan putusan hakim diberikan perintah lain atas alasan terdakwa Ayat (1) :
sebelum masa percobaan selama ...., berakhir, telah bersalah melakukan a. "Menggunakan psikotropika golongan I selain untuk tujuan ilmu
sesuatu tindak pidana, dan dengan syarat dalam masa percobaan tersebut pengetahuan ; atau :
terdakwa harus mengerahkan kembali tanah yang dipakainya kepada yang b. “Memproduksi (dan/atau : menggunakan) dalam proses produksi
berhak yaitu .......” psikotropika golongan I” ; atau :
(Vide putusan MA tanggal 19 Agustus 1997 No. 354 K/Pid/1993) . c, “Mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi pasal 12 ayat (3)"
; atau :
TINDAK PIDANA DALAM UU No. 5/1997 d. “Mengimpor psikotropika golongan I selain untuk kepentingan ilmu
TENTANG PSIKOTROPIKA pengetahuan” ; atau ;
e. "Tanpa hak memiliki (atau ; menyimpan), (dan/atau : membawa)
1. PASAL 59 UU No. 5/1997 : psikotropika golongan I”
A. Kualifikasi : Ayat (2) :

53
1.sama dengan ayat (1) ; b. “memproduksi (atau : mengedarkan) psikotropika dalam bentuk obat
2.dilakukan secara terorganisasi. yang tidak memenuhi standar persyaratan farmakope Indonesia (atau :
Ayat (3) buku standar lainnya) ; atau :
1.sama dengan ayat (1) c. “Memproduksi (atau ; mengedarkan) psikotropika yang berupa obat
2.dilakukan oleh koorporasi. yang tidak terdaftar pada departemen yang bertanggungjawab di
C. Ancaman Pidana : bidang kesehataan.
Ayat (1) : Ayat (2) :
Minimal 4 tahun, maksimal 15 tahun penjara dan denda minima1 Rp 150 "Menyalurkan psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 12 ayat
juta, maksima1 Rp 750 juta. (2)".
Ayat (2) : Ayat (3) :
Pidana mati atau penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara dan "Menerima penyaluran psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal
denda Rp. 750 juta. 12 ayat (2)”.
Ayat (3) : Ayat (4) :
sama dengan ayat (1) atau ayat (2) +denda Rp 5 milyar. “Menyerahkan psikotropika selain yang ditetapkan dalam pasal 14 ayat
Catatan : (1), (2), (3), dan (4)”.
Pasa1 12 ayat (3).: Ayat (5) :
psikotropika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan “Menerima penyerahan psikatropika selain yang ditetapkan dalam pasal
pedagang besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau lembaga 14 ayat (3) dan (4)”.
pendidikan guna kepentingan ilmu pengetahuan. B. Unsur-unsurnya :
Ayat (1) :
2. PASAL 60 UU No.5/1997 a. 1. Barang siapa memproduksi psikotropika ;
A. Kualifikasi : 2. selain yang ditetapkan dalam pasa1 5 ; atau ;
Ayat 1 : b. 1. Barang siapa memproduksi (atau : mengedarkan psikotropika dalam
a. “Memproduksi psikotropika selain yang ditetapkan pasal 5" ; atau : Catatan :

54
1. Pasal 5 UU No.5 Tahun 1997 ; (2) Penyerahan psikotrapika oleh apotek hanya dapat dilakukan kepada
Psikotropika hanya dapat diproduksi oleh pabrik obat yang telah memiliki apotek lainnya, rumag sakit, puskesmas, balai pengabatan, dokter dan
izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang kepada pengguna/pasien.
berlaku. (3) Penyerahan psikotropika oleh rumah sakit, balai pengobatan, pus-
2. Pasal 7 UU No.5 Tahun 1997 : kesmas sebagaimana, dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan
Psikotropika, yang dipcroduksi untuk diedarkan berupa obat, harus kepada pengguna/pasien.
memenuhi standar dan/atau persyaratan farmakope Indonesia atau buku (4) Penyerahan psikotropika oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, dan
standar lainnya. balai pengobatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
3. Pasal 12 ayat (2) UU No.5/1997 : berdasarkan resep dokter.
Penyaluran psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya
dapat dilakukan oleh : 3. PASAL 61 UU No.5/1997 :
a. Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, sarana pe- A. Kualifikasi :
nyimpanan sediaan farmasi pemerintah, rumah sakit, dan lembaga Ayat (1) :
penelitian dan/atau lembaga pendidikan. a. “Mengekspor (atau ; mengimpor) psikotropika selain yang ditentukan
b. Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lainnya, dalam pasal 16" ; atau :
apgotek, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, rumah sakit, b. “Mengekspor (atau : mengimpor) psikotropika tanpa surat persetujuan
dan lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan. ekspor (atau : impor) sebagaimana dimaksu dalam pasal 17" ; atau :
c. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah kepada rumah sakit c. “Melaksanakan pengangkutan ekspor (atau : impor) psikotropika tanpa
pemerintah, puskesmas, dan balai pengobatan pemerintah. dilengkapi dengan surat persetujuan ekspor (atau : impor)
4. Pasal 14 UU No.5/1997 : sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (3) atau ayat (4)".
(1) Penyerahan psikotropika dalam rangka peredaran sebagaimana dimaksud Ayat (2) :
dalam pasal 8 hanya dapat dilakukan oieh apotek, rumah sakit, "Tidak menyerahkan surat persetujuan ekspor kepada orang yang
puskesmas, balai pengobatan, dan dokter. bertanggungjawab atas pengangkutan ekspor sebagaimana dimaksud
dalam pasal 22 ayat (1) atau ayat (2)”.

55
B. Unsur-unsurnya. : (1) Ekspor psikotropika hanya dapat dilakukan oleh pabrik obat atau
Ayat (1) : pedagang besar farmasi yang telah memiliki izin sebagai eksportir
a. 1. Mengekspor (atau : mengimpor) psikotropika ; sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
2. selain yang ditentukan dalam pasal 16 ; atau : berlaku.
b. 1. Mengekspor (atau ; mengimpor) psikotropika ; (2) Impor psikotropika hanya dapat dilakukkan oleh pabrik obat atau
2. tanpa surat persetujuan ekspor (atau : impor) sebagaimana dimaksud pedagang besar farmasi yang telah memiliki izin sebagai importir
dalam pasal 17 ; atau ; sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
c. 1. Melakaksanakan pengangkutan ekspor (atau : impor) psikotropika; berlaku, serta lembaga penelitian atau lembaga pendidikan. (3)
2. tanpa dilengkapi dengan surat persetujuan ekspor (atau : impor) Lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan sebagaimana di-
sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat (3) atau ayat (4). maksud pada ayat (2) dilarang untuk mengedarkan psikotropika
Ayat 2 : yang diimpornya.
1. Barang siapa tidak menyerahkan surat persetujuan ekspor ; 2. Pasal 17 UU No.5/1997 :
2. kepada, orang yang bertanggungjawab atas pengangkutan ekspor sebagai- (1) Eksportir psikotropika sebagaimana dimakaud dalam pasal 16 ayat
mana dimaksud dalam pasal 22 ayat (1) atau ayat (2). (1) harus memiliki surat persetujuan ekspor untuk setiap kali
melakukan kegiatan ekspor psikotropika.
C. Ancaman Pidana : (2) Importir psikotropika sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat
Ayat (1) : (2) harus memiliki surat persetujuan impor untuk setiap kali
Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp. 300 juta,- melakukan kegiatan impor psikotropika. Surat persetujuan impor
Ayat (2) : psiikotroapika golongan I hanya.dapat diberikan untuk kepentingan
Maksimal 3 tahun penjara dan denda maksimal Rp 60 juta,- ilmu pengetahuan.
3. Pasal 22 UU No. 5/1997 :
Catatan : (1) Eksportir psikotrapika wajib memberikan surat persetujuan ekspor
1. Pasal 16 UU No.5/1997 : psikatropika dari Menteri dan surat persetujuan impor psikotropika

56
dari Pemerintah negara pengimpor kepada orang yang bertang- - membawa,
gumgjawab atas perusahaan pengangkutan ekspor. psikotropika.
(2) Orang yang bertanggungjawab atas perusahaan pengangkutan ekspor C. Ancaman Pidana :
wajib memberikan surat persetujuan ekspor psikotrapika dari Menteri Maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp. 100 juta•
dan surat persetujuan impor psikotropika dari Pemerintah negara
pengimpor kepada penanggungjawab pengangkut. Penanggangjawab 5. PASAL 63 UU No.5/1997 :
pengangkut ekspor psikotropika, wajib membawa. dan A. Kualifikasi :
bertanggungjawab atas kelengkapan surat persetujuan ekspor Ayat (1) :
psikotropika dari Menteri dan surat persetujuan impor dari Peme- a. "Melakukan pengangkutan psikotropika tanpa dilengkapi dokumen
rintah negara pengimpor. pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10" ; atau
(4) Penanggungjawab pengangkut impor psikotropika yang memasuki b. “Melakukan perubahan negara tujuan ekspor yang tidak memenuhi ke-
wilayah Republik Indonesia wajib membawa dan bertanggungjawab tentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24" ; atau :
atas kelengkapan surat persetujuan impor psikatropika dari Menteri c. "Melakukan pengemasan kembali psikotropika tidak memenuhi
dan surat persetujuan ekspor psikotro ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25".

4. Pasal 62 UU No. 5/1997 : Ayat (2) :


A. Kualifikasi : a. “Tidak mencantumkan label sebagaimana dimaksud dalam pasal 29" ;
“ Secara tanpa hak memliki (dan/atau : menyimpan\), (dan/atau : membawa) atau :
psikotropika”. b. “Mencantumkan tulisan berupa keterangan dalam label yang tidak me-
B. Unsur-unsurnya ; menuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (1)” ;
1. Barang siapa secara tanpa hak : atau :
2. – Memiliki ; dan/atau : c. "Mengiklankan psikotropika selain yang ditentukan sebagaimana di-
- menyimpan ; atau : maksud dalam pasal 31 ayat (1)"; atau ;

57
d. "Melakukan pemusnahan psikotropika tidak sesuai dengan ketentuan C. Ancaman Pidana :
sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (2) atau ayat (3)”. Ayat (1) :
B. Unsur-unsurnya : Maksimal 3 tahun penjara dan denda maksimal Rp 60 juta,
Ayat (1) : Ayat (2) :
a. 1. Barang siapa melakukan pengangkutan psikotropika Maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta.
2. tanpa dilengkapi dokumen pengangkutan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 10 ; atau: Catatan :
b. 1. barang siapa melakukan perubahan negara tujuan ekspor ; 1. Pasal 10 UU No.5/1997 :
2. tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ; Setiap pengangkutan dalam rangka peredaran psikotropika, wajib
atau : dilengkapi dengan dukumen pengangkutan psikotropika.
c. 1. barang siapa melakukan pengemasan kembali psikotropika 2. Pasal 24 UU No.5/1997 :
2. tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ; Setiap perubahan negara tujuan ekspor psikotropika pada transito psi-
Ayat (2) : kotropika hanya dapat dilakukan setelah adanya persetuauan dari :
a. 1. barang siapa tidak mencantumkan label ; a. pemerintah negara pengekspar psikatropika ;
2. sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ; atau : b. pemerintah negara pengimpor atau ;
b. 1. barang siapa mencantumkan tulisan berupa keterangan dalam label ; c. pemerintah negara tujuan perubahan ekspor psikotropika.
2. tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 3. Pasal 25 UU No.5/1997 :
(1) ; atau : Pengemasan kembali psikotropika di dalam gudang penyimpanan atau
c. 1. barang siapa mengiklankan psikotropika sarana angkutan pada transito psikotropika hanya dapat dilakukan
2. selain yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (1) terhadap kemasan asli psikotropika yang mengalami kerusakan dan harus
; atau ; dilakukan di bawah pengawasan dari pejabat yang berwenang.
d. 1. barang siapa melakukan pemusnahan psikotropika ; 4. Pasal 29 UU No.5/1997 :
2. tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 (1) Pabrik obat wajib mencantumkan label pada kemasan psikotropika.
ayat (2) atau ayat (3).

58
(2) Label psikotropika adalah setiap keterangan mengenai psikotropika psikotropika, sarana kesehatan tertentu, serta lembaga pendidikan
yang dapat berbentuk tulisan, kombinasi gambar dan tulisan, atau dan/atau lembaga penelitian dengan disaksikan oleh pejabat
bentuk lain yang disertakan pada kemasan atau dimasukkan dalam departemen yang bertanggungjawab di bidang kesehatan, dalam
kemasan, ditempelkan, atau merupakan bagian dari wadah dan/atau waktu tujuh hari setelah mendapat kepastian sebagaimana
kemasannya. dimaksud pada ayat tersebut.
5. Pasal 30 ayat (1) UU No. 5/1997 : (3) Setiap pemusnahan psikotropika wajib dibuatkan berita acara.
Setiap tulisan berupa keterangan yang dicantumkan pada label psikotropika
harus lengkap dan tidak menyesatkan.
6. Pasal 31 ayat (1) UU No. 5/1997 : 6. PASAL 64 UU No. 5/1997 :
Psikotropika hanya dapat diiklankan pada media cetak ilmiah kedokteran A. Kualifikasi :
dan/atau media cetak ilmiah farmasi. a. “Menghalangi penderita sindroma ketergantungan untuk menjalani
7. Pasal 53 UU No.5/1997 : pengobatan dan/atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi” ; atau :
(2) Pemusnahan psikotropika sebagaimana dimaksud : b. Menyelenggarakan fasilitas rehabilitasi tanpa ijin".
a. pada ayat (1) butir a dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari pejabat B. Unsur-unsurnya :
yang mewakili departemen yang bertanggungjawab di bidang a. 1. Barang siapa menghalang-halangi penderita sindroma ketergantung-
kesehatan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan an ;
sesuai dengan hukum acara pidana yang berlaku, dan ditambah pejabat 2. untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan pada fasilitas
dari instansi terkait dengan tempat terungkapnya tindak pidana rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ; atau
tersebut, dalam waktu tujuh hari setelah mendapat kekuatan hukum b. 1. Barang siapa menyelenggarakan fasilitas rehabilitasi ;
tetap ; 2. tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ayat (3).
b. pada ayat (1) butir a, khusus golongan I, wajib dilaksanakan paling C. Ancaman Pidana :
lambat 7 (tujuh) hari setelah dilakukan penyitaan ; dan : Maksimal 1 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp 20 juta.
c. pada ayat (1) butir b, c, dan d dilakukan oleh pemerintah, orang atan
badan yang bertanggungjawab atas produksi dan/atau peredaran Catatan :

59
1. Pasal 37 UU No. 5/1997 : Masyarakat wajib melaporkan kepada pihak yang berwenang bila
(1) Pengguna psikotropika yang menderita sindroma ketergantungan ber- mengetahui tentang psikotropika yang disalahgunakan dan/atau dimiliki
kewajiban untuk ikut serta dalam pengobatan dan/atau Perawatan. secara tidak sah.
(2) Pengobatan dan/atau perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada fasilitas rehabilitasi. 8. PASAL 66 UU No. 5/1997 :
2. Pasal 39 ayat (3) UU No.5/1997 : A. Kualifikasi :
(3) Penyelenggaraan fasilitas rehabilitasi medis sebagaimana dimaksud “Menyebut identitas pelapor dalam perkara psiktropika di sidang
pada ayat (1) dan ayat (2) hanya dapat dilakukan atas dasar izin dari Pengadilan”.
Menteri. B. Unsur-unsurnya :
1. Saksi dan orang lain yang bersangkutan dengan perkara psikotropika;
7. PASAL 65 UU No. 5/1997 : 2. yang sedang dalam pemeriksaan di sidang pengadilan ;
A. Kualifikasi : 3. menyebut nama, alamat atau hal-hal yang dapat terungkapnya identitas
“Tidak melaporkan adanya penyalahgunaan dan/atau pemilikan psikotropi- pelapor sebagaimana dimaksud dalam pasal 57 ayat (1).
ka secara tidak sah”. C. Ancaman Pidana :
B. Unsur-unsurnya : Maksimal 1 tahun penjara.
1. Barang siapa tidak melaporkan adanya penyalahgunaan dan/atau
pemilikan psikotropika ; Catatan :
2. secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 54 ayat (2). Pasa1 57 ayat (1) UU No. 5/1997 :
C. Ancaman Pidana : Di depan pengadilan, saksi dan/atau orang lain dalam perkara psikotrcrpika
Maksimal 1 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp 20 juta. yang sedang dalam pemeriksaan, dilarang menyebut nama, alamat, atau hal--
hal lain yang memberikan kemungkinan dapat terungkapnya identitas
Catatan : pelapor.
Pasal 54 ayat (2) UU No. 5/1997 :
TINDAK PIDANA DALAM UU No.22/1997

60
TENTANG NARKOTIKA - memiliki ; atau :
- menyimpan ; atau :
1. PASAL 78 UU N0. 22/1997 : - menguasai ;
A. Kualifikasi : 3. narkotika golongan I dalam bentuk tanaman ; atau :
Ayat (1) : b. 1 . Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ;
a. “Tanpa hak dan melawan hukum : 2. - memiliki ; atau ;
- menanam ; atau ; - menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan ; atau :
- memelihara ; atau : - menguasai ;
- mempunyai dalam persediaan ; atau : 3. narkotika golongan I bukan tanaman.
- memiliki ; atau : Ayat (2) :
- menyimpan ; atau : 1. sama dengan ayat (1) ;
- menguasai, 2. didahului dengan permufakatan jahat.
narkotika golongan I dalam bentuk tanaman" ; atau : Ayat (3) :
b. “Tanpa hak dan melawan hukum : 1. sama dengan ayat (1) ;
- memiliki ; atau : 2. dilakukan secara terorganisasi.
- menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan ; atau : Ayat (4) :
- menguasai, 1. sama dengan ayat (1) ;
narkotika golongan I bukan tanaman”. 2. dilakukan oleh korporasi.
B. Unsur-unsurnya : C. Ancaman Pidana :
Ayat (1) : Ayat (1) :
a. 1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ; Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 500 juta.
2. - menanam ; atau : Ayat (2) :
- memelihara ; atau : Minimal 2 tahun maksimal 12 tahun penjara dan denda minimal Rp 25
- mempunyai dalam persediaan ; atau : juta maksimal Rp. 750 juta.

61
Ayat (3) : "....... (sama, dengan ayat 1).......
Minimal 3 tahun maksimal 15 tahun penjara dan denda minimal Rp 100 juta dilakukan oleh korporasi”
maksimal Rp 2.5 milyar. B. Unsur-unsurnya :
Ayat (4) : Ayat (1) :
Denda maksimal Rp 5 milyar. a. 1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ;
2. - memlliki ; atau ;
2. PASAL 74 UU No. 22 /1997 : - menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan ; atau :
A. Kualifikasi :
Ayat (1) : 3. PASAL 80 UU No. 22/1997 :
a. “Tanpa hak dan melawan hukum ; A. Kualifikasi :
- memiliki ; atau : Ayat (1) :
- menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan ; atau : a. “Tanpa hak dan melawan hukum :
- menguasai, - memproduksi ; atau :
narkotika golongan II". - mengolah ; atau :
b. "....(sama dengan ayat 1) ...... - mengekstasi ; atau :
narkotika golongan III - mengkonvensi ; atau :
- merakit ; atau ;
Ayat (2) : - menyediakan ;
“...... (sama dengan ayat 1) ....... narkotika golongan I”.
didahului dengan permufakatan jahat” b. “….(sama dengan ayat (1) a) narkotika galongan II”.
Ayat (3) : c. “…...(sama dengan ayat (1) a) narkotika golongan III”.
“..... (sama dengan ayat 1)........ B. Unsur-unsurnya :
dilakukan secara terorganisasi” Ayat (1) :
Ayat (4) : a. 1. barang siapa tanpa hak dan melawan hukum

62
- memproduksi ; atau :
- mengolah ; atau : Ayat (4) :
- mengekstasi ; atau a. 1. sama dengan ayat (1) a ;
- mengkonvensi ; atau : 2. dilakukan oleh korporasi.
- merakit ; atau ;
- menyediakan ; b. 1. sama dengan ayat (1) b ;
2. narkotika golongan I. 2. dilakukan oleh korporasi.
b. 1 dan 2 sama dengan ayat (1) a ; c. 1. sama dengan ayat (1) c ;
3. narkotika golongan III. 2. dilakukan oleh korporasi.
Ayat (2) : C. Ancaman Pidana :
a. 1. sama dengan ayat (1) a ; Ayat (1) :
2. didahului dengan permufakatan jahat. a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara
b. 1. sama dengan ayat (1) b ; dan denda maksimal Rp 1 milyar.
2. didahului dengan permufakatan jahat. b. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 500 juta.
c. 1. sama dengan ayat (1) c ; c. Maksimal 7 tahun penjara dan denda maksimal Rp 200 juta.
2. didahului dengan permufakatan jahat.

Ayat (3) : Ayat (2) :


a. 1. sama dengan ayat (1) a ; a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau minimal 4 tahun maksimal
2. dilakukan secara terorganisasi. 20 tahun penjara dan denda minimal Rp 200 juta maksimal Rp 2 milyar.
b. 1. sama dengan ayat (1) b ; b. Maksimal 18 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1 milyar.
2. dilakukan secara terorganisasi. c. Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 400 juta.
c. 1. sama dengan ayat (1) c ; Ayat (3) :
2. dilakukan secara terorganisasi.

63
a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun ma.ksimal a. 1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ;
20 tahun penjara dan denda minimal Rp 500 juta, maksimal Rp 5 milyar. 2. - membawa ;atau ;
b. Maksimal 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp 3 milyar. - mengirim ; atau :
c. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 2 milyar. - mengangkut ; atau
Ayat (4) : - mentransito;
a. Denda maksimal Rp 7 milyar. 3. narkotika golongan I”
b. Denda maksimal Rp 4 milyar. b. 1 dan 2 sama dengan.ayat (1) a ;
c. Denda maksimal Rp 3 milyar. 3. narkotika golongan II.
c. 1 dan 2 sama dengan ayat (1) a
4. PASAL 81 UU No. 22/1997 : 3. narkotika golongan III.
A. Kualifikasi : Ayat (2) :
Ayat (1) : Tindak pidana sebagaimana ayat (1) yang didahului dengan permufakatan
a. "Tanpa hak dan melawan hukum : jahat ;
- membawa a. …….sebagaimana dimaksud ayat (1) a;
- mengirim ; atau : b. …….sebagaimana dimaksud ayat (1) b;
- mengangkut ; atau c. …….sebagaimana dimaksud ayat (1) c.
- mentransito;
narkotika golongan I”
b. “…...(sama dengan ayat (1) a) Ayat (3) :
narkotika golongan II”. a. 1. sama dengan ayat (1) a ;
c. “…… (sama dengan ayat (1) a) 2. dilakukan secara terorganisasi.
d. narkotika golongan III". b. 1. sama dengan ayat (1) b ;
B. Unsur-unsurnya : 2. dilakukan secara terorganisasi.
Ayat (1) : c. 1. sama dengan ayat (1) c ;

64
2. dilakukan secara terorganisasi. a. Denda maksimal Rp 5 milyar.
Ayat (4) : b. Denda maksimal Rp 3 milyar.
a. 1. sama dengan ayat (1) a ; c. Denda maksimal Rp 2 milyar.
2. dilakukan oleh korporasi.
b. 1. sama dengan ayat (1) b ; 5. PASAL 82 UU No.22/1997 :
2. dilakukan oleh korporasi. A. Kualifikasi :
c. 1. sama dengan ayat (1) c ; Ayat (1) :
2. dilakukan oleh korporasi. a. “Tanpa hak dan melawan hukum :
C. Ancaman Pidana : - mengimpor ; atau :
Ayat (1) : - mengekspor ; atau ;
a. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 750 juta. - menawarkan ; untuk dijual ; atau :
b. Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimai Rp 500 juta. - menyalurkan ; atau :
c. Maksimal 7 tahun penjara dan denda maksimal Rp 200 juta. - menjual ; atau :
Ayat (2) : - membeli ; atau :
a. Minimal 2 tahun maksimal 18 tahun penjara dan denda minimal Rp 100 - menyerahkan ; atau :
juta maksimal Rp 2 milyar. - menerima ; atau ;
b. Maksimal 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1 milyar. - menjadi perantara dalam jual beli ; atau :
c. Maksimal 9 tahun penjara dan denda maksimal Rp 500 juta, - menukar,
Ayat (3) : narkotika golongan I”.
a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau minimal 4 tahun maksimal 20 b. “..... (sama dengan ayat (1) a
tahun penjara dan denda minimal Rp. 500 juta maksimal Rp. 4 milyar. narkotika golongan II".
b. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp. 2 milyar. c “..... (sama dengan ayat (1) a)
c. maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp. 1 milyar. narkotika golongan III”.
Ayat (4) : B. Unsur-unsurnya :

65
Ayat (1) : a. 1. sama dengan ayat (1) a ;
a. 1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ; 2. dilakukan secara terorganisasi.
2. - mengimpor ; atau : b. 1. sama dengan ayat (1) b ;
- mengekspor ; atau ; 2. dilakukan secara terorganisasi.
- menawarkan ; untuk dijual ; atau : c. 1. sama dengan ayat (1) c ;
- menyalurkan ; atau : 2. dilakukan secara terorganisasi.
- menjual ; atau : Ayat (4) :
- membeli ; atau : a. 1. sama dengan ayat (1) a ;
- menyerahkan ; atau : 2. dilakukan oleh korporasi.
- menerima ; atau ; b. 1. sama dengan ayat (1) b ;
- menjadi perantara dalam jual beli ; atau : 2. dilakukan oleh korporasi.
- menukar, c. 1. sama dengan ayat (1) c ;
3. narkotika golongan I. 2. dilakukan oleh korporasi.
b. 1 dan 2 sama dengan ayat (1) a ; C. Ancaman Pidana :
3. narkotika golongan II. Ayat (1) :
c. 1 dan 2 sama dengan ayat (1) a ; a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara
3. narkotika golongan III. dan denda maksimal Rp 1 milyar.
Ayat (2) : b. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 500 juta.
Tindak pidana sebagaimana ayat (1) yang didahului dengan permufakatan c. Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.
jahat : Ayat (2) :
a. ... sebagaimana dimaksud ayat (1) a; a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau minimal 4 tahun maksimal
b. ...sebagaimana dimaksud ayat (1) b; 20 tahun penjara dan denda minimal Rp 200 juta maksimal Rp 2 milyar.
c. …sebagaimana dimaksud ayat (1) c. b. Maksimal 18 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1 milyar.
Ayat (3) : c. Maksimal 12 tahun penjara dan denda maksimal Rp 750 juta.

66
Ayat (3) : C. Ancaman Pidana :
a. Pidana mati atau penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun maksimal 20 a. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 750 juta.
tahun penjara dan denda minimal Rp 500 juta, maksimal Rp 3 milyar. b. Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 500 juta.
b. Maksimal 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp 4 milyar. c. Maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp.250 juta.
c. Maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 2 milyar.
Ayat (4) : 7. PASAL 85 UU No. 22/1997 :
a. Denda maksimal Rp 7 milyar. A. Kualifikasi :
b. Denda maksimal Rp 4 milyar. a. “Menggunakan narkotika galongan I bagi diri sendiri”.
c. Denda maksimal Rp 3 milyar. b. ‘Menggunakan narkotika golongan II bagi diri sendiri".
c. “Menggunakan narkotika golongan III bagi diri sendiri”
6. PASAL 84 UU No.22/1997 : B. Unsur-unsurnya :
A. Kualifikasi : a. 1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ;
a. "Menggunakan narkotika golongan I terhadap orang lain (atau : 2. menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri.
memberikan narkotika, golongan I untuk digunakan orang lain)”. b. 1. sama dengan a ;
b. “.....(sama dengan a) .. narkotika golongan II”. 2. ..... narkotika golongan II..
c. “..... (sama dengan a) .. narkotika golongan III". c. 1. sama dengan a.;
B. Unsur-unsurnya : 2. ... narkotika golongan III....
a. 1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ; C. Ancaman Pidana :
2. - mengunakan narkotika golongan I terhadap orang lain; atau : a. Maksimal 4 tahun penjara.
- memberikan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain. b. Maksimal 4 tahun penjara.
b. 1. sama dengan a ; c. Maksimal 1 tahun penjara.
2. .... narkotika golongan II...
c. 1. sama dengan a ; 8. PASAL 86 UU No. 22/1997 :
2. … narkotika golongan III... A. Kualifikasi :

67
"Orangtua (atau : wali) pecandu narkotika yang belum cukup umur yang
tidak melapor". 10. PASAL 88 UU No. 22/1997 :
B. Unsur-unsurnya : A. Kualifikasi :
1 . Orang-tua/atau : wali pecandu narkotika yang belum cukup umur ; Ayat (1) :
2. tidak melaporkarr kepada pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah ; “Pecandu narkotika cukup umur yang tidak melapor”.
3. untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan. Ayat (2) :
C. Ancaman Pidana : “Keluarga pecandu narkotika cukup umur yang tidak melapor”.
Maksimal 6 bulan kurungan atau denda maksimal Rp. 1 juta. B. Unsur-unsurnya :
Ayat (1) :
9. PASAL 87 UU No. 22/1997 : 1. Pecandu narkotika yang telah cukup umur ;
A. Kualifikasi : 2. tidak melaporkarn diri kepada pejabat yang ditunjuk pemerintah ;
“Membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana 3. untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan.
narkotika”. Ayat (2) :
B. Unsur-unsurnya : 1. Keluarga pecandu narkotika yang telah cukup umur ;
1. Barang siapa menyuruh (atau : memberi atau menjanjikan sesuatu), (atau 2. tidak melaporkan kepada pejabat yang ditunjuk pemerintah ;
: memberikan kesempatan), (atau : menganjurkan), (atau ; memberikan 3. tentang adanya pecandu narkotik untuk mendapatkan pengobatan
kemudahan), (atau : memaksa dengan ancaman), (atau : memaksa dengan dan/atau perawatan.
kekerasan), (atau : melakukan tipu muslihat), (atau ; membujuk) ; C. Ancaman Pidana :
2. anak yang belum cukupumur ; Ayat (1) :
3. untuk melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 Maksimal 6 bulan kurungan atau denda maksimal Rp 2 juta.
s.d pasal 84. Ayat (2) :
C. Ancaman Pidana : Maksimal 3 bulan kurungan atau denda maksimal Rp 1 juta.
Penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun maksimal 20 tahun penjara dan
denda. minimal Rp 20 juta maksimal Rp 600 juta. 11. PASAL 89 UU No.22/1997 :

68
A. Kualifikasi :
"Tidak mencantumkan label" 13. PASAL 95 UU No. 22/1997 :
B. Unsur-unsurnya : A. Kualifikasi :
1. Pengurus pabrik obat ; “Keterangan palsu".
2. yang tidak melaksanakan kewajiban mencantumkan label ;
3. pada kemasan narkotika baik dalam bentuk obat jadi atau bahan baku. B. Unsur-unsurnya :
C. Ancaman Pidana : 1. Saksi yang memberi keterangan tidak benar ;
Maksimal 7 tahun penjara dan denda maksimal Rp 200 juta. 2. dalam pemeriksaan perkara tindak pidana narkotika ;
3. di muka sidang pengadilan.
12. PASAL 32 UU No.22/1997 : C. Ancaman Pidana :
A. Kualifikasi : Maksimal 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.
“Tanpa hak dan melawan hukum menghalangi (atau : mempersulit) penyi-
dikan (atau : penuntutan), (atau ; pemeriksaan dipersidangan pengadilan)
dalam tindak pidana narkotika"

B. Unsur-unsurnya :
1. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum ; PENYERAGAMAN
2. menghalang-halangi (atau ; mempersulit) : PENYEBUTAN KUALIFIKASI
- penyidikan ; atau :
- penuntutan ; atau : DELIK DAN FORMAT
- pemeriksaam dipersidangan pengadilan ;
3. dalam perkara tindak pidana narkotika.
DALAM AMAR PUTUSAN
C. Ancaman Pidana : PIDANA
Maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 150 juta.

69
b. Tanpa hak memproduksi atau mengedarkan Psikotropika dalam bentruk
UU No. 12 / Drt / Tahun 1951 Tentang Larangan Membawa Senjata Api dan obat ;
Tajam c. Tanpa hak memproduksi dan mengedarkan psikotropika berupa obat yang
tidak terdaftar
80. Pasal 2 : 1. Tanpa Hak Membawa Senjati Api ;
2. Tanpa Hak Membawa Sejata Taham ; Pasal 60 Ayat (2) : tanpa hak menyalurkan psikotropika ;
Pasal 60 Ayat (3) : tanpa hak menerima penyaluran psikotropika ;
UU No. 15 Tahun 2001 tentang M E R E K Pasal 60 Ayat (4) : tanpa hak menyerahkan psikotropika ;
81. Pasal 90 : “ Tanpa Hak menggunakan Mewrk yang sama pada keseluruhannya Pasal 60 ayat (5) : 1. tanpa hak selain pengguna menerima penyerahan
dengan Merk Terdaftar milik orang lain untuk barang sejenis “ psikotroipika ;
2. tanpa hak selaku pengguna menerima penyerahan
82. Pasal 91 : “ Tanpa Hak menggunakan Merk yang sama pada pokoknya dengan psikotropika ;
Merk Terdaftar milik orang lain untuk barang yang sejenis “
Pasal 78 Ayat (3) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) yang dilakukan
UU No. 5 Tahun 1997 Tentang P S I K O T R O P I K A secara Terorganisasi
83. Pasal 59 ayat (1) huruf a : Tanpa hak menggunakan Psikotropika golongan I
Pasal 78 Ayat (4) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) yang dilakukan
Pasal 59 ayat (1) huruf b : 1. Tanpa hak memproduksi Psikotropika secara Korporasi
golongan I
2. Tanpa hak menggunakan dalam proses
produksi psikotropika golongan I
92. Pasal 79 ayat (1) huruf b (ada 3 kualifikasi) ;
Pasal 59 ayat (1) huruf c : tanpa hak mengedarkan psikotropika golongan I 1. Tanpa hak dan melawan hukum memiliki narkotika golongan III
2. Tanpa hak dan melawan hukum menyimpan untuk dimiliki atau untuk
Pasal 59 ayat (1) huruf d : tanpa hak mengimpor Psikotropika golongan I persedian narkotika golongan III ;
3. tanpa hak dan melawan hukum menguasai naekotika golongan III
Pasal 59 ayat (1) huruf e : 1. Tanpa hak memiliki psikotropika golongan I
2. Tanpa hak menyimpan psikotropika golongan I Pasal 79 Ayat (2) : melakukan tindak pidana dalam ayat (1) …… dengan
3. Tanpa hak membawa psikotropika golongan I permufakatan jahat
Pasal 59 Ayat (2I : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) yang
dilakukan secara terorganisasi Pasal 79 Ayat (3) : melakukan tindak pidana dalam ayat (1) yang dilakukan
Pasal 59 Ayat (3) : melakukan tindak pidana dalam ayat (1) yang secara terorganisasi
dilakukan oleh korporasi
Pasal 79 Ayat (4) : melakukan tindak pidana dalam ayat (1) yang dilakukan
84. Pasal 60 Ayat (1) : oleh Korporasi
a. Tanpa hak memproduksi psikotropika ;
70
Pasal 80 Ayat (4) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) dilakukan dengan
93. Pasal 80 ayat (1) huruf a ( ada 6 kualifikasi ) : Korporasi

1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Memproduksi narkotika Golongan I 94. Pasal 81 ayat (1) huruf a ( ada 4 Kualifikasi ) :
2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengelolah Narkotika Golongan I
3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengekstrasi Narkotika Golongan I 1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membawa Narkotika Golongan I
4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengkonversi Narkotika Golongan I 2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengirim Narkotika Golongan I
5. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Merakit Narkotika Golongan I 3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengangkut Narkotika Golongan I
6. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyediakan Narkotika Golongan I 4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mentransito Narkotika Golongan I

Pasal 80 ayat (1) huruf b ( ada 5 Kualifikasi ) : Pasal 81 ayat (1) huruf b ( ada 4 Kualifikasi ) :

1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum memproduksi narkotika golongan II 1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membawa Narkotika Golongan II
2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengelolah Narkotika Golongan II 2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengirim Narkotika Golongan II
3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengkonversi Narkotika Golongan II 3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengangkut Narkotika Golongan II
4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Merakit Narkotika Golongan II 4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mentransito Narkotika Golongan II
5. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyediakan Narkotika Golongan II

Pasal 80 ayat (1) huruf c ( ada 5 Kualifikasi ) :


Pasal 81 ayat (1) huruf c ( ada 4 Kualifikasi ) :
1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum memproduksi narkotika golongan III
2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengelolah Narkotika Golongan III 1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membawa Narkotika Golongan III
3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengkonversi Narkotika Golongan III 2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengirim Narkotika Golongan III
4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Merakit Narkotika Golongan III 3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengangkut Narkotika Golongan III
5. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyediakan Narkotika Golongan III 4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mentransito Narkotika Golongan III

Pasal 80 Ayat (2) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) didhului dengan Pasal 81 Ayat (2) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) didahului
permufakatan jahat dengan permufakatan jahat

Pasal 80 Ayat (3) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) dilakukan dengan Pasal 81 Ayat (3) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) dilakukan secara
Terorganisasi Terorganisasi

71
Pasal 81 Ayat (4) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) dilakukan dengan 4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyalurkn Narkotika Golongan III
Korporasi 5. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menjual Narkotika Golongan III
6. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membeli Narkotika Golongan III
95. Pasal 82 ayat (1) huruf a ( ada 10 Kulifikasi ) : 7. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyerahkan Narkotika Golongan III
8. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menerima Narkotika Golongan III
1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengimpor Narkotika Golongan I 9. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menjadi perantara dalam menjual beli
2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengekspor Narkotika Golongan I Narkotika Golongan III
3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menawarkan Narkotika Golongan I 10. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menukar Narkotika Golongan III
4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyalurkn Narkotika Golongan I
5. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menjual Narkotika Golongan I Pasal 82 Ayat (2) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) didahului dengan
6. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membeli Narkotika Golongan I permufakatan jahat
7. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyerahkan Narkotika Golongan I
8. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menerima Narkotika Golongan I Pasal 82 Ayat (3) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) dilakukan secara
9. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menjadi perantara dalam menjual beli Terorganisasi
Narkotika Golongan I
10. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menukar Narkotika Golongan I Pasal 82 Ayat (4) : Melakukan tindak pidana dalam ayat (1) dilakukan oleh
Korporasi
Pasal 82 ayat (1) huruf b ( ada 10 Kulifikasi ) :
96. Pasal 84 huruf a : “Tanpa Hak dan melawan hukum menggunakan
1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengimpor Narkotika Golongan II narkotika terhadap orang lain atau memberikan narkotika
2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengekspor Narkotika Golongan II golongan I untuk digunakan orang alin “
3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menawarkan Narkotika Golongan II
4. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyalurkn Narkotika Golongan II Pasal 84 huruf b : “Tanpa Hak dan melawan hukum menggunakan
5. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menjual Narkotika Golongan II narkotika terhadap orang lain atau memberikan narkotika
6. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Membeli Narkotika Golongan II golongan II untuk digunakan orang alin “
7. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menyerahkan Narkotika Golongan II
8. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menerima Narkotika Golongan II Pasal 84 huruf c : “Tanpa Hak dan melawan hukum menggunakan
9. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menjadi perantara dalam menjual beli narkotika terhadap orang lain atau memberikan narkotika
Narkotika Golongan II golongan III untuk digunakan orang alin “
10. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menukar Narkotika Golongan II
97. Pasal 85 huruf a : ” Tanpa Hak dan melawan hukum menggunakan
Pasal 82 ayat (1) huruf C ( ada 10 Kulifikasi ) : narkotika golongan I bagi diri sendiri”

1. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengimpor Narkotika Golongan III Pasal 85 huruf b : ” Tanpa Hak dan melawan hukum menggunakan
2. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Mengekspor Narkotika Golongan III narkotika golongan II bagi diri sendiri”
3. Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menawarkan Narkotika Golongan III
72
Pasal 85 huruf c : “Tanpa Hak dan melawan hukum menggunakan narkotika 9. Tanpa Hak dan melawan hukum melakukan tipu muslihat anak yang
golongan III bagi diri sendiri ” belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I,
golongan II, golongan III ;
98. Pasal 87 ( ada 10 Kualifikasi ) :
1. Tanpa Hak dan melawan hukum Menyuruh anak yang belum cukup umur 10. Tanpa Hak dan melawan hukum membujuk anak yang belum cukup umur
untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, golongan II, golongan untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, golongan II,
III ; golongan III ;

2. Tanpa Hak dan melawan hukum memberi atau menjanjikan sesuatu anak 99. Pasal 92 ( ada 3 Kualifikasi ) :
yang belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan
I, golongan II, golongan III ; 1. Tanpa Hak dan melawan hukum menghalang-halangi atau mempersulit
penyidikan tindak pidana narkotika ;
3. Tanpa Hak dan melawan hukum memberi kesempatan yang belum cukup
umur untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, golongan II, 2. Tanpa Hak dan melawan hukum menghalang-halangi atau mepersulit
golongan III ; penuntutan tindak pidana narkotika ;

4. Tanpa Hak dan melawan hukum menganjurkan anak yang belum cukup umur 3. Tanpa Hak dan melawan hukum menghalang-halangi atau mepersulit
untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, golongan II, golongan pemeriksaan perkara tindak pidana narkotika ;
III ;
100. Pasal 95 : “Memberikan keterangan kesaksian yang tidak benar di muka
5. Tanpa Hak dan melawan hukum memberikan kemudahan anak yang belum siding pengadilan ”
cukup umur untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, golongan
II, golongan III ;

6. Tanpa Hak dan melawan hukum memakasa anak yang belum cukup umur UU No. 23 Tahun 2002 Tentang PERLINDUNGAN ANAK
untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, golongan II, golongan
III ; 101. Pasal 77 huruf a : “ Melakukan Diskriminasi terhadap Anak “
Pasal 77 huruf b : “ Melakukan Pelantaran terhadap anak”
7. Tanpa Hak dan melawan hukum memakasa dengan ancaman anak yang
belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, 102. Pasal 78 ( ada 13 kualifikasi )
golongan II, golongan III ; 1. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan
membiarkan anak dalam situasi Darurat, sebagai Pengungsi ;
8. Tanpa Hak dan melawan hukum memaksa dengan kekerasan anak yang
belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana narkotika golongan I, 2. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan
golongan II, golongan III ; membiarkan anak dalam situasi Darurat, sebagai korban Kerusuhan ;

73
3. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan 103 Pasal 80
anak dalam situasi Darurat, sebagai Korban Bencana Alam ; Ayat (1) : Melakukan Kekejam, kekerasan dan ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak;
4. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan
anak dalam situasi Darurat Komplik Bersenjata ; Ayat (2) : Melakukan Kekejam, kekerasan dan ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, yang mengakibatkan luka berat ;
5. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan
anak yang berhadapan hukum ; Ayat (3) : Melakukan Kekejam, kekerasan dan ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, yang mengakibatkan mati ;
6. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan
anak dari kelompok Minoritas dan Terisolasi ; Ayat (4) : Melakukan Kekejam, kekerasan dan ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, yang dilakukan oleh orang
7. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan tuanya ;
anak yang tereksploitasi secara Ekonomi dan / atau Seksual ;
104. Pasal 81
8. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan Ayat (1) : Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
anak yang diperdagangkan ; penganiayaan terhadap anak

9. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan Ayat (2) : Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
anak yang menjadi korban penyalahgunaan Narkoitikam, Psikotropika, membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya
Alkohol, dan Zat Adiktif Lainnya ; atau orang alin ;

10. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan 105. Pasal 82 ( ada 2 Kualifikasi ) ;
anak sebagai korban penculikan ; 1. Melakukan Kekerasan atau ancaman kekerasan memakasa anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul ;
11. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan
anak sebagai korban perdagangan ; 2. Melakukan Tipu Muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk
anak untuk melakukan perbuatan cabul ;
12. Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiarkan
anak sebagai korban kekerasan ; 106. Pasal 83 ( ada 2 kualifikasi ) ;
1. Memperdangankan, mejual atau menculik anak untuk dijual ;
13 Dengan sengaja tidak menolong dan tidak membantu dengan membiatkan 2. Menculik Anak untuk diri sendiri ;
anak yang menyandang cacat.
107. Pasal 84 : “ Secara melawan hukum melakukan transpalasi organ dan / atau
jaringan tubuh anak untuk pihak lain ‘

74
108. Pasal 85 Ayat (1) : Melakukan jual beli organ tubuh dan / atau jaringan tubuh 2. Dengan sengaja membiarkan anak dalam penyalahgunaan produksi atau
anak distribusi narkotika dan / atau psikotropika ;

Pasal 85 Ayat (2) : (ada 2 kualifikasi ) 3. Dengan sengaja melibatkan anak dalam penyalahgunaan produksi atau
1. “ secara melawan hukum melakukan pengambilan organ tubuh dan / atau distribusi narkotika dan / atau psikotropika ;
jaringan tunuh anak tanpa memperhatikan kesehatan anak’
2. “ melakukan penelitian kesehatan yang menggunakan anak sebagai objek 4. Dengan sengaja menyuruh melibatkan anak dalam penyalahgunaan
penelitian tanpa seizing orang tuanya “ produksi atau distribusi narkotika dan / atau psikotropika ;

109. Pasal 86 : “ Melakukan Tipu Muslihat, serangkaian kebohongan, atau Pasal 89 ayat (2) – ( ada 4 kualifikasi ) ;
membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas 1. Dengan sengaja menempatkan anak dalam penyalahgunaan produksi
kemauannya sendiri’ atau distribusi alkohol dan zat adiktif lainnya ;
2. Dengan sengaja membiarkan anak dalam penyalahgunaan produksi atau
110. Pasal 87 ( ada 6 kulifikasi ) ; distribusi alkohol dan zat adiktif lainnya ;
3. Dengan sengaja melibatkan anak dalam penyalahgunaan produksi atau
1. Secara Melawan hukum merekrut atau mempererat anak untuk distribusi alkohol dan zat adiktif lainnya ;
kepentingan Militer 4. Dengan sengaja menyuruh melibatkan anak dalam penyalahgunaan
2. Secara Melawan hukum merekrut atau mempererat anak untuk produksi atau distribusi alkohol dan zat adiktif lainnya ;
penyalahgunaan dalam kegiatan politik ; UU No. 3 Tahun 1971 Jo UU. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dan
3. Secara Melawan hukum merekrut atau mempererat anak untuk pelibatan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang PEMBERANTASAN
dalam sengketa bersenjata ; TINDAK PIDANA KORUPSI
4. Secara Melawan hukum merekrut atau mempererat anak untuk pelibatan
dalam kerusuhan social ; Walaupun Jaksa penuntut umum mendakwa pasal-pasal sebagai berikut ;
5. Secara Melawan hukum merekrut atau mempererat anak untuk pelinatan
dalam peristiwa yang mengandung unsure kekerasan ; 1. Pasal 1 ayat (1) sub a jo Pasal 28 Jo pasal 34 huruf c UU No. 3/ 1971 jo Pasal
6. Secara Melawan hukum merekrut atau mempererat anak untuk pelibatan 43 A ayat (1) UU No. 31 / 1999 yang telah diubah dan ditambah dengan UU
dalam peperangan ; No.20 / 2001 tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat
(1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUIHP ;
111. Pasal 88 : “ Melakukan Eksploitasi ekonomi atau seksual terhadap anak ” 2. Pasal 2 jo pasal 18 ayat (1) sub a jo Pasal 43 A ayat (3) UU No. 31/ 1999
yang telah diubah dan ditambah dengan UU No.20 / 2001 tentang
112. Pasal 89 ayat (1) – ( ada 4 kualifikasi ) ; Pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo
Pasal 64 ayat (1) KUIHP
1. Dengan sengaja menempatkan anak dalam penyalahgunaan produksi atau 3. Pasal 3 Jo Pasal 18 Sub b Jo Pasal 43A ayat (3) UU No. 31 / 1999 yang telah
distribusi narkotika dan / atau psikotropika ; diubah dan ditambah dengan UU No.20 / 2001 tentang Pemberantasan tindak
pidana korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUIHP ;

75
Bahwa untuk semua kualifikasi delik dalam pemberantasan tindak pidana korupsi (
UU No. 3/1971 Jo UU No. 31/1999 Jo UU No.20/2001 ) cukup dalam Amar
Putusan disebutkan Sbb :

UU No. 23 Tahun 2004


Tentang PENGAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

114. Pasal 44 Ayat (1) : Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik dalam lingkup
Rumah Tangga

Pasal 44 Ayat (2) : Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik dalam lingkup


Rumah Tangga, mengakibatkan korban jutuh sakit atau
luka berat ;

Pasal 44 Ayat (3) : Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik dalam lingkup


Rumah Tangga, mengakibatkan matinya korban ; FORMAT AMAR PUTUSAN
Pasal 44 Ayat (4) : Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik dalam lingkup PIDANA
Rumah Tangga, yang dilakukan oleh Suami terhadap
isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit
atau halanghan pekerjaan dan kegiatan sehari-hari ;
A. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI SEORANG
115. Pasal 45 Ayat (1) : Melakukan Perbuatan Kekerasan Psikis dalam lingkup TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN :
Rumah Tangga

Pasal 45 Ayat (2) : Melakukan Perbuatan Kekerasan Psikis dalam lingkup MENGADILI
Rumah Tangga, yang dilakukan oleh Suami terhadap
isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit 1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah
atau halanghan pekerjaan dan kegiatan sehari-hari ; terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan
tindak pidana :
116. Pasal 46 : “ Melakukan Perbuatan kekerasan seksual” “ PENCURIAN DALAM KEADAAN MEMBERATKAN “ ;

117. Pasal 47 : “ Memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya 2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 10
melakukan hubuingan seksual dengan orang lain ‘ (sepuluh Bulan ) ;

76
3. menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan 5. Memerintahkan agar terdakwa tetao berada dalam tahanan ;
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; (jika terdakwa dijtuhi pidana pas dengan tahanan), maka amarnya sbb :
“ memerintahkan agar terdakwa I dan Terdakwa II segera dikeuarkan dari
4. menetapkan barang bukti berupa : ………….dst *) Dikembalikan kepada tahanan’”
pemiliknya melalui terdakwa *) dirampas untuk dimusnahkan *) tetap
terlampir dalam berkas perkara ini. 6. memebankan Biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000
(seribu rupiah)
5. Memerintahkan agar terdakwa tetao berada dalam tahanan ;
(jika terdakwa dijtuhi pidana pas dengan tahanan), maka amarnya sbb :
“ memerintahkan agar terdakwa segera dikeuarkan dari tahanan’”

6. memebankan Biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000 (seribu
rupiah)

C. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI ORANG


B. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI DUA ORANG TERDAKWA TIDAK DILAKUKAN PENAHANAN, DENGAN
TERDAKWA MELAKUKAN BERSAMA-SAMA, YANG BERADA PERINTAH PERINTAH UNTUK DITAHAN :
DALAM TAHAN :
MENGADILI MENGADILI

1. Menyatakan, bahwa Terdakwa I F.X tgk Goenz tersebut di atas,RADJA 1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah
tersebut di atas telah terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan
bersalah melakukan tindak pidana : tindak pidana :
“ MELARIKAN PEREMPUAN SECARA BERSAMA-SAM“ ; “ KARENA KEALPAANYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN
MATI “ ;
2. Menghukum Terdakwa I dan terdakwa II : oleh karena itu dengan Pidana
Penjara selama 10 (sepuluh Bulan ) ; 2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 10
(sepuluh Bulan ) ;
3. menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa I dan
Terdakwa II dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 3. menetapkan barang bukti berupa : ………….dst *) Dikembalikan kepada
pemiliknya melalui terdakwa *) dirampas untuk dimusnahkan *) tetap
4. menetapkan barang bukti berupa : ………….dst *) Dikembalikan kepada terlampir dalam berkas perkara ini.
pemiliknya melalui terdakwa *) dirampas untuk dimusnahkan *) tetap 4. Memerintahkan agar terdakwa di tahanan ;
terlampir dalam berkas perkara ini.
5. memebankan Biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000
(seribu rupiah)
77
4. menetapkan barang bukti berupa : ………….dst *) Dikembalikan kepada
pemiliknya melalui terdakwa *) dirampas untuk dimusnahkan *) tetap
terlampir dalam berkas perkara ini.

5. memebankan Biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000


(seribu rupiah)

D. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI SESEORANG


TERDAKWA YANG TIDAK DILAKUKAN PENAHANAN, DENGAN
PUTUSAN PIDANA BERSYARAT (V W) : E. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI SESEORANG
TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN, YANG
MENGADILI DIJATUGI PIDANA PENJARA DAN PIDANA BENDA SEKALIGUS :

1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah terbukti MENGADILI
secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak
pidana : 1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah
“ KARENA KEALPAANYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MATI terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan
“; tindak pidana :
“ TANPA HAK MEMBAWA PSIKOTROPIKA GOLONGAN II “ ;
2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 10
(sepuluh Bulan ) ; 2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 10
(sepuluh Bulan ) ; DAN DENDA SEBESAR Rp. 150.000 ( Seratus lima
3. Menetapkan, bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani kecuali jika puluh ribu rupiah ), dan apanila terdakwa tidak membayar denda tersebut,
kemudian hari ada perintah dalam putusan hakim karena terdakwa terbukti maka diganti dengan pidana kurungan pengganti denda selama 2 (dua)
bersalah telah melakukan tindak pidana lain sebelum berakhirnya masa bulan ;
percobaan 1(satu) tahun; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oelh terdakwa
dikurungan seluruhnya dari pidan yang dijaruhkan ;

78
4. menetapkan barang bukti berupa : ………….dst *) Dikembalikan kepada 4. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 10 (sepuluh
pemiliknya melalui terdakwa *) dirampas untuk dimusnahkan *) tetap Bulan ;
terlampir dalam berkas perkara ini. 5. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidan yang dijaruhkan ;
5. memebankan Biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000 (seribu
6. menetapkan barang bukti berupa : ………….dst *) dirampas untuk dimusnahkan
rupiah)
7. Memberintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
( jika terdakwa dijatuhi pidana pas dengan tahan 0, maka amatnya sbb :
“Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan”
8. memebankan Biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000 (seribu rupiah)

G. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI SESEORANG


TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN, DAKWAAN PSL
F. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI SESEORANG 82 (1) UU No. 22/1997 NARKOTIKA :
TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN, NAMUN
DAKWAAN PRIMAIR JPU TIDAK TERBUKTI : MENGADILI

MENGADILI 1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah
Terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah
1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, tidak Terbukti secara sah melakukan tindak pidana :
dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana “ TANPA HAK “ TANPA HAK DAN MELAWAN HUKUM MENAWARKAN
MENGGUNAKAN MERK YANG SAMA PADA POKOKNYA DENGAN MEREK UNTUK DIJUAL, MENJUAL, DAN MENJADI PERANTARA
TERDAFTAR MILIK ORANG LAIN UNTUK BARANG SEJENIS “ ; sebagaimana DALAM JUAL BELI NARKOTIKA GOLONGAN I “;
yang diatur dan diancam pidana dalam pasal 90 UU No. 15 tahun 2001 tentang merek
pada dakwaan primair jaksa penuntut umum ; 2. Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10
2. Memebebaskan terdakwa F.X TGK GOENZ dari dakwaan primair jaksa penuntut umum (sepuluh) tahun; dan denda sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah), dan
; apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut, maka diganti dengan
pidana kurungan pengganti dendan selama 3 (tiga) bulan ;
3. Menyatakan, bahwa terdakwa F.X TGK GOENZ tersebut di atas, telah terbukti secara
sh dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana : “ TANPA
HAK MENGGUNAKAN MERK YANG SAMA PADA POKOKNYA DENGAN 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
MEREK TERDAFTAR MILIK ORANG LAIN UNTUK BARANG SEJENIS “ dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

79
4. Menetapkan Barang Bukti Berupa Ganja kering seberat 10 4. Menetapkan Barang Bukti Berupa Shabu-shabu seberat 0,1 gram
kilogram“Dirampas Untuk Dimusnahkan”. “Dirampas Untuk Dimusnahkan”.

5. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada tahanan ;


5. Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan ;
6. Memebankan Biaya perkara ini kepada Terdakwa sebesar Rp. 1.000 (seribu 6. Membebankan Biaya Perkara ini kepada Terdakwa sebesar Rp. 1000
rupiah). (seribu rupiah).

I. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH DALAM TINDAK


H. FORMAT PUTUSAN TERBUKTI BERSALAH, BAGI SEORANG PIDANA KORUPSI, BAGI SEORANG TERDAKWA YANG BERADA
TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN, DAKWAAN DALAM TAHANAN, DIDAKWA DENGAN Pasal I ayat (1) Sub a Jo
PASAL 60 (5) UU No.5/1997 PSIKOTROPIKA YANG DIJATUHI Pasal 28 Jo Pasal 34 huruf c UU No. 3/1971 Jo pasal 43A ayat (1) UU
PIDANA PAS DENGAN TAHANANNYA No.31/1999 yang telah diubah dan ditambah dengan UU No.20/2001
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-
M E N GA D I L I 1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP :

1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah MENGADILI
Terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan
tindak pidana : 1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah
“TANPA HAK SELAKU PENGGUNA MENERIMA PENYERAHAN Terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah
PSIKOTROPIKA GOLONGAN II” ; melakukan tindak pidana : “K O R U P S I” ;

2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 2 2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 4
(dua) bulan dan 15 (lima belas) hari; dan denda sebesar Rp. 100.000 (seratus (empat) tahun; dan Denda sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta
ribu rupiah), dan apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut, maka rupiah), dan apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut, maka
diganti dengan Pidana kurungan Pengganti Denda selama 1 (satu) bulan ; diganti dengan Pidana kurungan Pengganti Denda selama 3 (tiga) bulan ;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

80
4. Menetapkan Pembayaran uang Pengganti oleh terdakwa kepada Negara 6. Membebankan Biaya Perkara ini kepada Negara ;
sebesar Rp. 1.800.000.000 (satu milyar delapan ratus juta rupiah), dan
apabila Terdakwa tidak bias membayar Uang Pengganti kepada Negara,
maka diganti dengan Pidana Penjara selama 1 (satu) tahun :

5. Menetapkan Barang Bukti berupa :………………….Tetap terlampir dalam


berkas perkara ini.

6. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

7. Membebankan Biaya Perkara ini kepada Terdakwa sebesar Rp. 25.000 ;

K. FORMAT PUTUSAN TIDAK TERBUKTI BERSALAH, BAGI


SEORANG TERDAKWA YANG TIDAK DILAKUKAN PENAHANAN
J. FORMAT PUTUSAN TIDAK TERBUKTI BERSALAH, BAGI :
SEORANG TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN :
MENGADILI
MENGADILI

1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, telah 1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, Tidak
Terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan Terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum bersalah
Tindak Pidana sebagaimana dalam Dakwaan Primair dan Dakwaan melakukan Tindak Pidana sebagaimana dalam Dakwaan Tunggal, yaitu :
Subsidair, yaitu : “MENGGUNAKAN SURAT PALSU DAN “TANPA HAK MEMILIH DAN MENYIMPAN PSIKOTROPIKA
MENGGUNAKAN SURAT OTENTIK PALSU”. GOLONGAN II”

2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari semua Dakwaan tersebut 2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan tersebut
(Vrijsfraak) ; (Vrijsfraak) ;

3. Memulihkan Hak Terdakwa dalam Kemampuan, Kedudukan, Harkat, dan 3. Memulihkan Hak Terdakwa dalam Kemampuan, Kedudukan, Harkat, dan
Martabatnya ; Martabatnya ;

4. Menetapkan Barang Bukti berupa :………………….Tetap terlampir dalam 4. Menetapkan Barang Bukti berupa :………………….*) Dikembalikan
berkas perkara ini. kepada Terdakwa.

5. Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan ; 5. Membebankan Biaya Perkara ini kepada Negara ;

81
5. Memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan ;

6. Membebankan Biaya Perkara ini kepada Negara ;

M. FORMAT PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI, YANG


L FORMAT PUTUSAN TIDAK TERBUKTI BERSALAH, BAGI ISINYA MENOLAK EKSEPSI / KEBERATAN TERDAKWA
SEORANG TERDAKWA YANG BERADA DALAM TAHANAN, TENTANG PASAL 143 HrF b KUHAP, KOMPETENSI RELATIF,
KARENA BUKAN MEUPAKAN SUATU PERBUATAN TINDAK DAN MERUPAKAN LINGKUP KEPERDATAAN :
PIDANA :
MENGADILI
MENGADILI
1. Menolak Eksepsi atau Keberatan yang diajukan oleh Penasehat Hukum
1. Menyatakan, bahwa Terdakwa F.X tgk Goenz tersebut di atas, Telah Terdakwa ;
Terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum melakukan suatu
Perbuatan, namun Perbuatan tersebut : “BUKAN MERUPAKAN SUATU 2. Menyatakan, bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam Perkara ini
TINDAK PIDANA KORUPSI”, sebagaimana dalam Dakwaan kesatu telah disusun secara cermat, jelas, dan lengkap, oleh karena itu tidak Batal
Primair, Dakwaan kesatu Subsidair, Dakwaan kedua Primair, Dakwaan Demi Hukum ;
kedua Subsidair, dan Tuntutan Pidana (Requisitoir) Jaksa Penuntut Hukum ;
3. Menyatakan, bahwa Pengadilan Negeri Banda Atjeh berwenang untuk
2. MELEPASKAN Terdakwa oleh karena itu dari SEGALA TUNTUTAN memeriksa dan mengadili Perkara ini ;
HUKUM ;
4. Menyatakan, bahwa Pengadilan Negeri Banda Atjeh berwenang untuk
3. Memulihkan Hak Terdakwa dalam Kemampuan, Kedudukan, Harkat, dan memeriksa dan mengadili Perkara ini dalam Peradilan Pidana ;
Martabatnya ;
5. Menyatakan untuk Melanjutkan Pemeriksaan Perkara ini ;
4. Menetapkan Barang Bukti berupa :………………….Tetap terlampir dalam
berkas perkara ini. 6. Menangguhkan Biaya Perkara ini sampai Putusan Akhir.
82
N. FORMAT PUTUSAN APABILA JAKSA PENUNTUT UMUM TIDAK O. FORMAT PUTUSAN PRAPERADILAN YANG DITOLAK
DAPAT MENGHADIRKAN TERDAKWA : PENGADILAN NEGERI KARENA PERMOHONAN PEMERIKSAAN
PRAPERADILAN PEMOHON GUGUR :
MENGADILI
MENGADILI
1. Menyatakan, bahwa Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Banda 1. Menolak Permohonan Pemeriksaan Pra Peradilan Pemohon untuk
Atjeh tidak Dapat Menghadirkan Terdakwa ke muka Persidangan ; selanjutnya ;

2. Menyatakan, Bahwa Dakwaan Jaksa Penuntut Umum “TIDAK DAPAT 2. Menyatakan, Bahwa Berkas Perkara Pemohon telah dilimpahkan ke
DITERIMA” Pengadilan Negeri Banda Atjeh dan sudah mulai diperiksa oleh
Pengadilan Negeri Banda Atjeh ;
3. Membebankan Biaya Perkara ini kepada Negara ;
3. Menyatakan bahwa Permohonan Pemeriksaan Pra Peradilan Pemohon
tersebut “GUGUR” ;

4. Membebankan Biaya Pra Peradilan ini kepada Pemohon ini sebesar Rp.
25.000,-

83

Anda mungkin juga menyukai