Anda di halaman 1dari 4

PERMULAAN SIDANG

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terima kasih kepada Bapak/ Ibu sekalian yang sudah ikut berpartisipasi secara
aktif pada tahap minggu kedua. Sekarang kita lanjut ke tahap 3 (tiga) yaitu tugas 1
(satu) inisiasi 3 (tiga) bersumber dari modul 5 (lima), materi OER 3 (tiga), diskusi
3 (tiga) dan tes formatif 3 (tiga). Diharapkan keaktifan Bapak/ Ibu sekalian.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut Bapak/ Ibu diutamakan mengacu pada
Modul Hukum Acara Perdata HKUM4405 dan diperbolehkan mengambil dari
artikel dan buku-buku Hukum Acara Perdata dari Penulis lain. Bagi yang belum
aktif pada minggu pertama dan kedua Bapak/ Ibu masih ada kesempatan dan
jangan pernah beranggapan bahwa Bapak/ Ibu percuma mengikuti pada tahap
minggu ketiga sedangkan pada minggu pertama Bapak/ Ibu tidak ikut. Itu adalah
persepsi yang salah. Karena Bapak/ Ibu dapat mengejar ketertinggalan itu dengan
aktif pada minggu ketiga ini dan minggu selanjutnya. Bapak/ Ibu sekalian
diwajibkan untuk terus aktif mengikuti kelas ini, tetaplah pelajari modul baik pada
fasilitas Ruang Baca Virtual (RBV) maupun modul yang Bapak/ Ibu miliki.
Sekarang akan kita pelajari tentang proses pemangilan para pihak, gugatan gugur,
dan proses acara verstek, upaya hukum melawan putusan verstek (verzaet).

Sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Modul 5 KB 1 Proses Pemangilan Para Pihak. Gugatan Gugur, dan Proses


Acara Verstek
1. Proses pemanggilan para pihak
Apabila guagatan, baik tertulis/lisan yang diajukan penggugat telah diterima
oleh kepaniteraan pengadilan negeri dan dimasukkan dalam register perkara,
pihak penggugat membayar biaya perkara yang telah ditetapkan, kecuali pihak
penggugat mendapat izin berperkara tanpa biaya. Selanjutnya, register perkara
beserta berkas perkaranya oleh panitera diserahkan kepada ketua pengadilan
negeri yang yang berdasar register register dan berkas perkara tersebut akan
mengeluarkan surat penetapan mengenai hakim/majelis hakim yang akan
memeriksa perkaranya. Kemudian, hakim (ketua majelis hakim) yang
ditujukan oleh ketua pengadilan negeri untuk memeriksa perkara tersebut
menetapkan kapan perkara itu akan mulai diperiksa. Berdasarkan surat
penetapan ketua majelis hakim tersebut, panitera pengadilan negeri
mengeluarkan surat panggilan sidang kepada para pihak berperkara. Sesudah
gugatan tertulis atau catatan panitera dimasukkan ke dalam daftar (register)
yang disediakan untuk itu, ketua menetapkan hari dan jam di mana perkara itu
akan diperiksa.

2. Gugatan gugur
Apabila dalam tahap ini pengguugat yang berinisiatif mengajukan gugatan
pada hari sidang yang telah ditetapkan tidak datang menghadap dan juga tidak
mengirim wakilnya untuk menghadap persidangan meskipun telah dipanggil
secara patut, menurut ketentuan Pasal 124 HIR/148 RBg hakim dapat
menjatuhkan putusan gugatan gugur. Akan tetapi hakim dapat juga memanggil
ulang para pihak.
3. Proses acara verstek
a. Pengertian verstek
Adalah pernyataan bahwa tergugat tidak hadir meskipun ia menurut hukum
acara harus datang. Verstek itu hanya dapat dinyatakan jikalau tergugat
tidak datang pada hari sidang pertama.
b. Tujuan verste
Mendorong para pihak mentaati tata tertib beracara sehingga proses
pemeriksaan penyelesaian perkara terhindar dari anarki atau kesewenangan.
c. Syarat acara verstek:
1. Tergugat telah dipanggil dengan sah dan patut.
2. Tidak hadir tanpa alasan yang sah,
3. Tergugat tidak mengajukan eksepsi tentang kompetensi.
a. Penerapan acara verstek tidak imperatif
Undang-undang tidak memaksakan penerapan acara verstek secara
imperatif. Hakim tidak mesti menjatuhkan putusan verstek terhadap tergugat
yang tidak hadir memenuhi panggilan sidang. Penerapannya bersifat
fakultatif.
b. Penerapan acara verstek apabila tergugat lebih dari satu orang
d. Bertitik tolak dari Pasal 127 HIR/151 RGb.
1. Pada hari sidang pertama semua terguagt tidak hadir langsung dapat
diterapkan acara verstek.
2. Pada sidang berikut semua tergugat tetap tidak hadir, dapat diterapkan
acara verstek.
3. Salah seorang tergugat tidak hadir, sidang wajib diundurkan.
e. Saat putusan verstek diucapkan
Jika hakim hendak menjatuhkan putusan verstek, tetapi meragukan
kebenaran dalil gugatan, tidak perlu ditempuh proses pemeriksaan saksi.
Hakim dapat langsung menerapkan acara verstek dengan putusan verstek
yang menyatakan gugatan tidak dapat diterima atau menolak gugatan.

Modul 5 KB 2 Verzet terhadap Putusan Verstek


1. Bentuk upaya hukum perlawanan (verzet)
Pasal 129 ayat (1) HIR, apabila terhadap tergugat dijatuhkan putusan verstek
dan dia keberatan atasnya, tergugat dapat mengajukan perlawanan (verzet),
bukannya banding
2. Yang berhak mengajukan perlawanan (pelawan, opposant). Pasal 129 ayat 1
HIR hanyalah terbatas pihak tergugat dan kepada penggugat, tidak diberi hak
mengajukan perlawanan. Putusan MA No. 524 K/Sip/1975 yaitu ahli warisnya
apabila ada tenggat pengajuan perlawanan tergugat meninggal dunia, atau
dapat diajukan kuasa berdasarkan surat kuasa khusus.
3. Yang ditarik sebagai terlawan hanya penggugat.
4. Upaya yang dapat diajukan penggugat. Pasal 8 ayat (1) UU No. 20/1947
memberikan upaya hukum terhadap penggugat.
5. Pengajuan banding penggugat menggugurkan hak tergugat untuk mengajukan
verzet.
6. Tenggat mengajukan perlawanan. Dihitung dari tanggal pemberitahuan
putusan verstek kepada tergugat. Tenggang, 14 hari jika diterima secara
pribadi, apabila tidak diterima pribadi sampai hari kedeapan sesudah
peringatan, atau sampai hari kedelapan sesudah dijalankannya eksekus Pasal
197 HIR.
7. Proses pemeriksaan perlawanan
a. Perlawanan diajukan kepada pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan
verstek.
b. Perlawanan terhadap putusan verstek bukan perkara baru.
c. Perlawanan mengakibatkan putusan verstek mentah kembali.
d. Pemeriksaan dalam perkara perlawanan.
8. Putusan dalam perkara perlawanan (verzet). Putusan verzet merupakan produk
kedua.
9. Verstek dalam verzet tidak dapat di verzet. Sesuai ketentuan Pasal 129 ayat (5)
HIR, Pasal 89 Rv.

Anda mungkin juga menyukai