Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi, meningkatnya pendapatan, serta majunya berbagai
segi kehidupan di era modern telah mengubah gaya dan pola hidup
masyarakat. Pola hidup yang saat ini dijalani cenderung kebarat-baratan.
Gaya hidup kurang sehat ini tampak jelas pada kehidupan di kota-kota besar.
Terlihat dari makanan yang dapat dijumpai di setiap restoran cepat saji atau
 fastfood . Pada dasarnya restoran-restoran cepat saji tersebut bukanlah
penyebab
penyebab utama pergeseran pola hidup masyarakat, tetapi setidaknya menjadi
sarana untuk mempercepat pergeseran pola makan bagi sebagian besar
1
orang .
Masyarakat dari berbagai usia umumnya menyukai sajian menu di
restoran-restoran tersebut. Selain praktis dan enak pilihannya pun beraneka
ragam. Padahal bila dilihat dari sisi kandungannya, makanan-makanan
tersebut mengandung protein dan lemak yang tinggi. Apabila pola makan
tersebut tidak terkontrol dan keseimbangan gizi tidak terpenuhi maka
seseorang akan lebih mudah terserang penyakit yang sulit disembuhkan
1
seperti kolesterolemia .
Sebuah studi cross-sectional yang dilakukan di Thailand menunjukkan
bahwa prevalensi hiperkolesterolemia
hiperkolesterolemia pada pria dan wanita memberikan hasil
yang hampir sama. Dari 380 pria terdapat 66.8% tercatat hiperkolesterolemia
dan sebanyak  1,012 wanita yang ikut berpartisipasi tercatat 66.0% menderita
2
hiperkolesterolemia .
Pada sebuah penelitian yang dilakukan di China menyebutkan bahwa
asupan serat pangan yang tinggi dapat menurunkan kolesterol serum. Selain

1
Sri Nilawati. 2008. Care Yourself, Kolesterol.
2
Le D dkk. 2006. Prevalence and Risk Factors of Hypercholesterolemia Among Thai Men and
Women Receiving Health Examination.
itu, asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak jagung juga dapat
3
menurunkan kolesterol serum dan LDL-C .
Penelitian sejenis yang dilakukan pada wanita dan pria Jepang berhasil
membuktikan bahwa tingginya asupan serat baik larut dan larut, terutama
buah dan sereal dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung
4
koroner .
Seandainya masyarakat mau menyadari bahwa makanan tradisional
warisan nenek moyang sebenarnya lebih banyak mengandung serat dan
menyehatkan tubuh, tentunya mereka tidak akan beralih ke sajian masakan
modern yang rendah serat. Ancaman serangan penyakit berbahaya pun dapat
1
dihindari .
Dari sini dapat simpulkan bahwa pola hidup vegetarian memiliki peran
besar dalam upaya memperkecil risiko penyakit jantung koroner. Dengan
pola vegetarian ini pula risiko kador kolesterol darah yang tinggi juga mudah
1
teratasi .
Selain upaya di atas gaya hidup dan kebiasaan yang baik dan dianjurkan
di antaranya mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh, membiasakan
olahraga, menghentikan kebiasaan merokok, menjaga berat badan agar tetap
1
stabil dan hindari stres .
Usaha di atas tentunya angat ditunjang oleh pola makan yang baik 
makanlah makanan yang sebagian besar terdiri dari bahan tumbuhan alami.
Hati dan oragn tubuh lainnya menghasilkan 500 mg kolesterol setiap harinya.
Jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenaya
kelebihan kolesterol yang berasal dari konsumsi bahan pangan hewan sangat
1
tidak dianjurkan .
Sebagian dari kelebihan kolesterol diolah oleh hati dan untuk sementara
waktu disimpan dalam kantong empedu. Selanjutnya akan disalurkan melalui

1
Sri Nilawati. 2008. Care Yourself, Kolesterol.
3
Yin Ruixing dkk. 2007. Comparison of demography, diet, lifestyle, and serum lipid levels
between the Guangxi Bai Ku Yao and Han populations.
4
Ehab S. Eshak. 2010. Dietary Fiber Intake Is Associated with Reduced Risk of Mortality from
Cardiovascular Disease among Japanese Men and Women.
usus dan dibuang bersama kotoran. Sayangnya, kemampuan tubuh untuk 
membuang kolesterol yang berlebihan sangat terbatas. Sisa kelebihan tersebut
tertimbun dalam pembuluh nadi dan jaringan lain. Hal ini akan mengganggu
1
sirkulasi darah dalam tubuh .
Jika ingin mengurangi risiko terkena penyakit jantung maka penerapan
pola makan yang sehat dan seimbang mutlak dilakukan. Hal ini merupakan
cara terbaik untuk mencegah risiko utama penyakit jantung, yaitu
1
menurunkan kadar kolesterol darah ke tingkat yang normal dan aman .

I.2 Tujuan Praktikum


I.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan praktikum ini adalah untuk menilai status
gizi individu secara biokimia.

I.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khsusus kegiatan praktikum ini yaitu untuk menentukan
kadar kolestrol dalam plasma darah manusia.

I.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah dapat menentukan kadar
kolestrol dalam plasma darah manusia.

1
Sri Nilawati. 2008. Care Yourself, Kolesterol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk seperti lilin yang


diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam lever (hati). Dari segi ilmu
kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh
dengan bermacam-macam fungi antara lain untuk membuat hormon seks, hormon
korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu
usus untuk menyerap lemak. jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol
adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh. Namun, jika terlalu banyak 
1
kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh .
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam
tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk 
bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan
kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah,
untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein
menjadi partikel yang disebut lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai
5
‘pembawa’ (carier ) kolesterol dalam darah .
Pada dasarnya kolesterol disintesis dari asetil koenzim A melalui beberapa
tahapan reaksi. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa asetil koenzim A diubah
menjadi isopentenil piroposfat dan dimetalil pirofospat melalui beberapa reaksi
yang melibatkan beberapa enzim. Selanjutnya isopentenil pirofosfat dan dimetalil
pirofosfat bereaksi membentuk kolesterol. Pembentukkan kolesterol ini juga
berlangsung melalui beberapa reaksi yang membentuk senyawa-senyawa antara,
6
yaitu geranil pirofosfat, squalen dan lanosterol .
Kecepatan pembentukkan kolesterol dipengaruhi oleh konsentrasi kolesterol
yang ada dalam tubuh. Apabila dalam tubuh terdapat kolesterol dalam jumlah

1
Sri Nilawati. 2008. Care Yourself, Kolesterol.
5
Sunita Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
6
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
yang telah cukup, maka kolesterol akan menghambat sendiri reaksi
pembentukkannya (hambatan umpan balik). Sebaliknya bila kadar kolesterol
6
sedikit karena berpuasa, kecepatan pembentukkan kolesterol meningkat .
Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati.
Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang
disintesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari
makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama
kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu penuh dan
keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung
kolesterol. Oleh karena itu, dianjurkan dalam diet rendah kolesterol. Faktor
makanan yang paling berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah, dalam hal ini
Low Density Lipoprotein (LDL), adalah lemak total, lemak jenuh dan energi total.
Dengan mengurangi lemak total dalam makanan, jumlah energi total akan ikut
berkurang. Jenis lemak yang dikurangi ini hendaknya lemak jenuh. Kolesterol
makanan sebetulnya hanya sedikit meningkatkan kolesterol darah, tergantung
 jumlah kolesterol yang dimakan dan kemampuan tubuh untuk mengimbanginya
dengan mensintesis lebih sedikit. Urut-urutan perubahan makanan untuk 
menurunkan kolesterol darah menurut prioritas adalah jumlah lemak, lemak jenuh
5
dan kolesterol .
Sebagian besar lemak yang kita makan berbentuk trigliserida. Dalam sistem
pencernaan trigliserida dan kolesterol dalam bahan makanan diambil oleh
pencernaan, kemudian dikemas menjadi lipoprotein. Salah satu jenisnya adalah
chylomicron. Chylomicron dibebaskan ke dalam darah di mana trigliserida
dipecah dengan melepaskan asam lemak dari rangka gliserol. Asam lemak yang
dibebaskan ini diambil oleh otot sebagai energi atau disimpan dalam jaringan
lemak sebagai lemak untuk pemakaian bila diperlukan. Pemecahan ini terjadi di
pebuluh darah yang dikerjakan oleh enzim yang disebut lipoprotein lipase.
Sebagian partikel hasil pecahan adalah partikel yang disebut chylomicron

5
Sunita Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
6
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-dasar Biokimia

Anda mungkin juga menyukai