Gempa dengan kekuatan 7,4 SR yang terjadi pada tanggal 28 september 2018 dengan
kedalaman 10 KM di palu menyebabkan tsunami dengan ketinggian berkisar 1,5 sampai 3
meter.Pantai Talise yang letak geografisnya berada di pesisir pantai kota Palu merupakan
salah satu daerah yang terkena dampak tsunami. Akibatnya menyebkan banyak kerusakan
yang terjadi di pesisir pantai dari segi infrastruktur dan manusia serta perubahan bibir pantai
dan kondisi lahan di sepanjang pantai Talise kota Palu.Perubahan yang signigfikan yang
terjadi pada kondisi sekitar area pantai dapat dilihat dari bertambah dan berkurangnya lahan
pada pesisir pantai tersebut .Oleh sebab itu saya mahasiswa Akuntansi Universitas Tadulako
membuat sebuah pendapat secara analisis mengenai perubahan kondisi bibir pantai tersebut
pasca bencana gempa tsunami.
Dampak
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus
dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. Kota Palu sebagai ibukota Provinsi Sulawesi
Tengah terletak pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu. Wilayahnya terdiri dari
lima dimensi yaitu wilayah pegunungan, lembah, sungai, teluk dan lautan. Secara astronomis,
Kota Palu berada antara 0°,36”-0°,56” Lintang Selatan dan 119°,45” – 121°,1” Bujur Timur,
sehingga tepat berada digaris Khatulistiwa dengan ketinggian 0-700 meter dari permukaan
laut. Luas wilayah Kota Palu mencapai 395,06 kilometer persegi yang terbagi menjadi
delapan kecamatan.
Letak Kota Palu berbentuk memanjang dari timur ke barat terdiri dari dataran rendah,
dataran bergelombang dan dataran tinggi. Letak geografis Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang
berada di teluk menambah daya rusak tsunami. Tidak direkomendasikan untuk dihuni,
kawasan pesisir Kota Palu dihuni banyak penduduk. ”Keberadaan teluk bisa menguatkan efek
tsunami.
Indonesia adalah tempat pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, Indo-
Australia dan Pasifik. Karena Indonesia dua pertiganya adalah lautan, maka gempabumi
berpotensi tsunami sangat besar diIndonesia. Dan Pulau Sulawesi adalah salah satu pulau
yang rawan gempa. Hal itu disebabkan karena keberadaan tiga area lempeng tektonik tersebut
yang ada di sekitar Sulawesi, atau tepatnya berada di tengah-tengah Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Dan Sulawesi Tengah berada di area persimpang tiga lempeng tersebut.
RESUME
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO