Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat
Islam dan Iman. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW Rasul pembawa misi pembebasan dari pemujaan terhadap berhala, Rasul dengan misi
suci untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Semoga kesejahteraan senantiasa
menyelimuti keluarga dan sahabat Nabi beserta seluruh umat Islam.
Penulis menyadari, penyusunan makalah ini tentunya tidak bisa lepas dari kelemahan dan
kekurangan serta menjadi pekerjaan yang berat bagi penulis yang jauh dari kesempurnaan
intelektual. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian Administrasi Pendidikan dan Tenaga Pendidik........................................................4
B. Dasar hukum Administrasi Pendidikan dan Tenaga Pendidik....................................................6
C. Urgensi Administrasi bagi Pendidikan dan Tenaga Pendidik....................................................7
D. Administrasi Pendidikan dan Tenaga Pendidik..........................................................................9
E. Fungsi Administrasi Pendidikan dan Tenaga Pendidik............................................................10
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. Simpulan..................................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
2. Apa dasar hukum administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
3. Apa urgensi administrasi bagi pendidikan dan tenaga pendidik
4. Bagaimana administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
5. Apa fungsi administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
2. Untuk mengetahui dasar hukum administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
3. Untuk mengetahui urgensi administrasi bagi pendidikan dan tenaga pendidik
4. Untuk mengetahui administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
5. Untuk mengetahui fungsi administrasi pendidikan dan tenaga pendidik
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Administrasi
Sebelum bicara lebih mikro tentang administrasi pendidik dan tenaga kependidikan,
alangkah baiknya kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan administrasi.
Administrasi dalam pengertian secara harfiah, kata “administrasi”berasl dari bahasa latin
yang terdiri atas kata ad dan ministrare.kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to
dalam bahasa inggris yang berarti “ke”atau”kepada”. Dan kata ministrare sam artinya dengan
kata to serve atau to conduct yang berarti”melayani,membantu dan mengarahkan”.Dalam
bahasa inggris to administer berarti pula”mengatur,memelihara dan mengarahkan”.1
Jadi kata”administrasi” secara harfiah dapat di artikan sebagai suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai
suatu tujuan.2
Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya
adalah kegiatan ruti catat-mencatat, mendokumentasika kegiatan, menyelenggarakan surat-
menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
Fungsi administrasi, jika dihubungkan dengan administrasi pendidik maka bisa diartikan
bahwa hal ini merupakan upaya peningkatan efektifitas guru, dosen dan lain-lain untuk
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
b. Pengertian Pendidik
Secara umum pendidik di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga
kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus
sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
Guru, Dosen, Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator. Sedangkan
dalam UU No. 20 thn 2003 BAB XI Pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 mengatakan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
1
Rusi Rusmiati Aliyyah, Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Polimedia Publishing,
2018). H: 4
2
Peter dkk, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English PRESS, 1991). H: 54
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
Pendidik merupakan: tenaga profesional, merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing, melatih, meniliti, mengabdi kepada
masyarakat.3
c. Tenaga Kependidikan
UU No. 20 thn 2003 BAB XI Pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 yaitu: Tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan,
tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola
kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidik dan
tenaga kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi
3
Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1999). H: 78
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil,
materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Esensi dalam Pasal 40 UU No. 20 thn 2003 tentang hak dan kewajiban pendidik dan
tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
1. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;
2. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
3. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;
4. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual; dan
5. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
4
Permendiknas No. 24 Tahun 2008, Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekeolah/Madrasah
C. Urgensi Administrasi bagi Pendidikan dan Tenaga Pendidik
Pengertian urgensi di dalam kamus bahasan Indonesia adalah keharusan yang mendesak,
hal yang sangat penting. Jadi urgensi itu sendiri merupakan sesuatu yang penting yang ingin
dilakukan hingga mencapai tujuan yang diinginkan. Misalkan seperti administrasi guru yang
merupakan hal terpenting di dalam mencapai tujuan pembelajaran, karena guru merupakan
kunci untuk pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar.5
Demi mewujudkan apa yang diamanatkan oleh PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan maka sangat penting bagi seorang pendidik dan tenaga kependidikan
memenuhi administrasi sesuai dengan jenjang atau sekolah menjadi tempat pengabdiannya.
Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu pendidikan yang
berkualitas dan bermutu tinggi. Bicara masalah administrasi pendidik maupun kualitas dan
profesionalitas maka secara sederhada bisa kita lihat apakah pendidik atau guru tersebut
sudah memiliki ijazah/sertifikat mengajar atau tidak dan apakah ijazah tersebut sesuai dengan
bidang dan tempat ia mengabdi, artinya ketika seorang guru mengajar di tingkat SMA maka
setidaknya standar kualifikasi administrasinya minimal berstatus Strata 1 begitu pula dalam
hal bidang keilmuan. Seorang guru yang memiliki keahlian dalam bidang IPS (PPKN) maka
seharusnya ia mengajar PKN tidak pada mata pelajaran yang lain. Lebih lanjut mengenai
pentingnya administrasi pendidik memiliki kaitan erat dengan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompentensi,
antara lain:
1. Kompetensi Padegogik
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, cultural,
emosional, dan intelektual.
Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik.
Mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diampu.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik.
Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar.
5
H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005). H: 98
2. Kompentensi Keahlian
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social dan budaya bangsa
Penampilan yang jujur, berakhlak mulia, teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Menampilkan dirisebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri.
Menjunjjung tinggi kode etik profesi guru.6
3. Kompentensi Sosial.
Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social
budaya.
Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan
4. Kompentensi Profesional
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
yang dimampu.
Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang dimampu
Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif
Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.
Artinya dari uraian diatas mempertegas bahwa administrasi pendiddik dan tenaga
kependidikan bahwa tidak hanya administrasi pendidik yang dibutuhkan, melainkan juga
kualitas dari administrasi pendidik dan tenaga kependidikan juga penting diperhatikan. Hal
ini demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas.
6
Ibid. H: 99
Kelayakan Guru Mengajar
Kualitas guru dapat dilihat dari kualitas mengajarnya, dan guru yang profesional
tentu akan memperlihatkan kinerjanya dengan baik. Kinerja guru yang baik
diharapkan dapat memperlancar proses pembelajaran dan berdampak terhadap
prestasi belajarsiswa.
Pelaksanaan pembagian tugas Guru, Tenaga Teknis, dan Tenaga Tata Laksana
Pemberian tugas tambahan kepada Guru, dan Tenaga Teknis yang belum
memenuhi jumlah jam wajib mengajar minimal.7
b. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) mengenai tugas Kepala Sekolah yang
berhubungan dengan:
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan terhadap masing-masing guru, tenaga
teknis dan tata laksana.
Pencatatan kegiatan guru, tenaga teknis dan tenaga tatalaksana sebagai bahan
pembuatan penilaian pelaksanaan pekerjaan tahunan.
c. Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
Daftar urut kepangkatan Guru, Tenaga Teknis dan Kepala Tata Usaha di
lingkungan sekolah.
Daftar urut kepangkatan disusun sesuai dengan ketentuan dan perubahan formasi
sekolah.
d. Mutasi Kepangkatan
Pemberitahuan kenaikan gaji berkala kepada KPN bagi guru, tenaga teknis, dan
tenaga tatalaksana yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengusulan kenaikan pangkat/tingkat guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana
yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemberitahuan dan pengusulan mutasi guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana.
e. Pengembangan Ketenagaan
Daftar urut prioritas guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana untuk mengikuti
penataran/ pelatihan antara lain: LKG, SPKG, MGMP, Laboran, Perpustakaan dan
Bendaharawan.
Pembinaan secara teratur terhadap guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana
dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Langganan majalah profesi untuk guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana.
7
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Yogyakarta: Grafindo Persada,
1993). H: 78
Pemberian dorongan terhadap guru, tenaga teknis dan tenaga tata laksana untuk
menambah pengetahuan.
f. Usaha Kesejahteraan Pegawai
Penyelesaian keanggotaan Taspen dan Asuransi Kesehatan Guru, Tenaga Teknis
dan Tenaga Tata Laksana di lingkungan sekolah.
Peningkatan kesejahteraan (Koperasi, arisan, kegiatan rekreasi dan olah raga).
g. Tata Tertib Kerja
Pedoman Tata Tertib Guru, Tenaga Teknis lainnya dan Tenaga Tata Laksana.
Sumber penyusunan tata tertib kerja tersebut (ketentuan, peraturan, dan
kesepakatan yang mendukung tata tertib kerja).8
8
Ibid. H: 79
c. Pengangkatan atau Penempatan
Fungsi pengangkatan dan penempatan administrasi guru adalah mengangkat calon tenaga
pengajar yang memang sudah diseleksi dan sudah dipertimbangkan oleh lembaga guna
mendapatkan calon tenaga pengajar yang profesional. Sedangkan penempatan calon tenaga
pengajar harus disesuaikan dengan bidang keahliannya masing-masing agar pelaksanaan
tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif.9
d. Pembinaan
Fungsi pembinaan administrasi guru ialah untuk membina tenaga pengajar agar dapat
meningkatkan kompetensi, peningkatan moral, disiplin kerja, melalui pendidikan dan
pelatihan. Pembinaan harus dilakukan terus menerus sesuai dengan tuntutan perkembangan
zaman.
e. Kesejahteraan
Fungsi kesejahteraan administrasi guru ialah untuk meningkatkan prestasi kerja dengan
memberikan motivasi dan kepuasan kerja melalui kompensas.
f. Penilaian atau Evaluasi
Fungsi penilaian atau evaluasi administrasi guru ialah sebagai control terhadap
pelaksanaan yang sudah dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Untuk itu pelaksanan evaluasi atau penilaian dapat berjalan secara efektif bila pelaksanaanya
berjalan dengan baik.
g. Pemutusan Hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja administrasi guru ialah untuk mempertegas atau
memperjelas keterikatan masa kerja yang sudah tidak ada. Hal ini misalnya adanya surat SK
(surat keterangan) pensiun bahwa masa kerja dilembaga tersebut sudah selesai oleh sebab itu
pelaksanaan pemutusan hubungan kerja dilakukan akhir selesai masa kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
9
Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
1994). H: 134
Administrasi yaitu sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan.
Pendidik yaitu tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik.
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Dasar hukum pendidikan dan tenaga pendidik yaitu No. 20 thn 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Permendiknas No. 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah dan lain-lain
Urgensi bagi pendidikan dan tenaga pendidik yaitu demi tercapainya tujuan pendidikan
nasional yaitu pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi.
Administrasi pendidikan dan tenaga pendidik yaitu pendayagunaan ketenagaan, daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) mengenai tugas kepala sekolah, daftar urut
kepangkatan (DUK), mutasi kepangkatan, pengembangan ketenagaan, usaha kesejahteraan
pegawai dan tata tertib kerja.
Fungsi administrasi pendidikan dan tenaga pendidik yaitu perencanaan, seleksi,
pengangkatan atau penempatan, pembinaan, kesejahteraan, penilaian atau evaluasi dan
pemutusan hubungan kerja.
B. Saran
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, maka mohon kritik dan sarannya yang
mendukung
DAFTAR PUSTAKA