..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
Hal ini mengatur tentang tata kerja/kerja sama antar disiplin dalam
PENGERTIAN menangani/memberikan tindakan dalam upaya penyembuhan pasien di
kamar operasi Rumah Sakit Kurnia
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
STANDAR
Tanggal Terbit Direktur RS KURNIA
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
Agar dalam keadaan darurat pelayanan kamar bedah siap sedia setiap
TUJUAN
saat dalam menangani atau menghadap keadaan darurat
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
Agar semua pihak yang terlibat dalam jadwal operasi yang mengalami
TUJUAN
penundaan tersebut dapat mengetahui
Jadwal operasi yang ada bila terjadi penundaan maka semua pihak
KEBIJAKAN yang terlibat untuk diberitahu dan membuat rencana untuk
penjadwalan baru
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/1
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
Agar ada pencegahan atau pengendalian dari penularan penyakit hepatitis atau
TUJUAN
HIV
Pelayanan kamar bedah harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
KEBIJAKAN untuk pencegahan pengendalian dan penularan penyakit kepada petugas atau
pasien lainnya
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
PROSEDUR 1. Melakukan serah terima pasien dari petugas bangsal dikamar operasi
meliputi : identitas pasien dan persiapan yang telah dilakukan di bangsal
2. Melakukan pengkajian, perencanaan, tindakan, dan evaluasi keperawatan
terhadap pasien secara fisik dan psikologi agar siap menjalani
anestesi/pembedahan
3. Cek ulang kelengkapan persiapan pasien berupa informed concent, hasil
konsultasi ahli, hasil pemeriksaan diagnostik ( Lab, Rad, USG, CT-Scan,
EKG dll ) alat/ bahan/obat yang dibawa pasien dari bangsal
4. Memastikan personal hygiene pasien dalam keadaan sudah mandi, bebas
dari prosese make up dan perhiasan, tidak bercat kuku, rambut bersih,
mulut bersih dan memakai baju dan topi khusus kamar operasi
5. Cek ulang persiapan daerah operasi, meliputi area operasi sudah dicukur
dan dibersihkan. Untuk operasi pada saluran pencernaan sudah
dilaksanakan sesuai protap
6. Cek ulang dan melaksanakan tindakan persiapan untuk anestesi,
meliputi : persiapan persetujuan, anestesi, puasa, persediaan darah,
mengukur TTV, BB, TB, memasang IV line sesuai keadaan pasien dan
kebutuhan operasi
..../SPO/..../2016 0 2/2
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. ICU
3. Instalasi Rawat Inap
MEMINDAHKAN PASIEN DARI KERETA DORONG KE MEJA
OPERASI
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 2/2
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 2/2
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Desember 2013
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
1. Melakukan serah terima pasien dari perawat kamar operasi kepada perawat
kamar pemulihan (RR)
2. Menjaga kelancaran airway denga memposisikan kepala tengadah (ekstensi)
pada pasien dengan pembiusan umum, dan kepala lebih tinggi (semi fowler)
Pada pasien dengan regional anestesi
3. Penghisapan lendir daerah mulut dan trachea
PROSEDUR 4. Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
5. Memasang pengaman bed untuk menghindari pasien jatuh
6. Menilai keadaan umum pasien, pernafasan, tekanan darah dan nadi
7. Observasi muntah
8. Penilaian kesadaran/pemulihan pasien pada pembiusan untuk bisa pindah
keruangan
9. Apabila sudah dapat dipindahkan ke bangsal, dilakukan serah terima antara
perawat ruang pulih dengan perawat bangsal
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. ICU
PERHITUNGAN KASA/INSTRUMEN
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
Prosedur kasa dan instumen suatu cara persiapan instrumen pada setiap operasi
PENGERTIAN
di kamar bedah sebelum dan sesudah operasi
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
Suatu tindakan untuk mengatur posisi tertentu untuk memperlancar operasi sesuai
PENGERTIAN
dengan kebutuhan
..../SPO/..../2016 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
HISTEREKTOMI
475/SPO/01/2013 0 2/2
..../SPO/..../2016 0 1/2
MYOMEKTOMI
..../SPO/..../2016 0 2/2
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
KISTEKTOMI
..../SPO/..../2016 0 2/2
SEKSIO SESAREA
..../SPO/..../2016 0 1/2
NIP. 19720320040811001
SEKSIO SESAREA
..../SPO/..../2016 0 2/2
PROSEDUR 25. Jahit kulit dengan sutra no 2/0 dengan cromic 3/0
26. Bersihkan daerah operasi
27. Tutup luka dengan kasa dan plester
28. Bersihkan daerah vagina
29. Operasi selesai pasien dibangunkan
30. Antar pasien ke recovery room
31. Membuat laporan operasi
32. Bereskan alat-alat instrumen dan ruangan
33. Mencatatpemakaian alkes pad form alkes
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Bedah
2. Komite Medis
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
NIP. 19720320040811001
Penulisan laporan operasi pada setiap tindakan pembedahan pada formulir yang telah
PENGERTIAN
disediakan
TUJUAN Mengurikan tentang teknik pelaksanaan pembedahan dan temuan selama operasi
Pada setiap tindakan operasi harus dilakukan pelaporan operasi secara lengkap meliputi
:
KEBIJAKAN
1. Temuan selama operasi
2. Melakukan perhitungan kasa sebelum dan sesudah operasi
3. Pemasangan drainage
1. Perawat mengambil formulir laporan yang tersedia
PROSEDUR
2. Perawat menulis nama pasien, umur, jenis kelamin, jenis operasi, diagnosa,
pre dan post operasi :
a) MR
b) Tanggal
c) Teknik pembedahan
d) Perhitungan kasa
e) Pembalutan drainage
f) Temuan operasi
g) Patologi
3. Orang yang terlibat staf bedah/anestesi, perawat instrumen
4. Dokter bedah/operator menuliskan laporan tindakan operasi secara narasi dan
gambar
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Bedah
2. Instalasi rawat inap
ALUR
..../SPO/..../2016 0 1/2
NIP. 19720320040811001
Alur penyerahan spesimen pasien operasi dari kamar operasi ke divisi patologi anatomi
PENGERTIAN
(PA)
KEBIJAKAN
Konfirmasi ke petugas PA
Note :
Hasil FNA durante op disampaikan pertelepon oleh dokter PA diterima dokter operator
1. Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT 2. RR
3. PA
ALUR PRO OPERATIF & POST OPERATIF
LOCAL ANESTESI
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Desember 2013
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Prosedur pasien pro operasi dan post operasi dengan lokal anestesi
KEBIJAKAN
RUANG TRANSIT
- pasien ganti baju khusus dalam
- timbang berat badan (terutama anak-anak)
- pasien dimasukkan ke kamar operasi
OK
- pasien dipersilahkan tidur
- persiapan : mengatur posisi pasien, pasang plat elektrotom, marker
daerah operasi oleh operator, desinfeksi daerah operasi
PROSEDUR - dilakukan tindakan operasi
RR
- bservasi post operasi
- persiapan KRS
KASIR
- penyelesaian administrasi oleh keluarga
- memberikan tanda bukti penyelesaian administrasi ke RR
PX KRS
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Kamar Bedah
2. RR
3. Komite Medik
GENERAL ANESTESI
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Alur pasien pro operasi dan post operasi dengan general anestesi
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ruang Perawatan
R. PERSIAPAN
- Persiapan pre operasi minimal 1 jam sebelum operasi.
- Ganti semua baju cover dengan duk bersih, lepas semua perhiasan bila
masih ada, beri penutup kepala, lakukan senyaman mungkin sesuai tata
krama.
- Tenangkan pasien
- Pastikan kepada pasien bahwa tidak ada alergi atau riwayat penyakit
lainnya
- dengan Premedikasi : pasien diantar ke OK menggunakan kursi roda /
brankart
- tanpa Premedikasi : pasien diantar ke OK menggunakan kursi roda / tidak
OK
- pasien dipersilahkan tidur
- persiapan : dipasang elektrode, manset TD, saturasi O2, IV line dan pastikan
kelancarannya
- dokter operator visite pasien sebelum obat bius dimasukkan
- obat bius dimasukkan sesuai advise
- jika pasien sudah tidur : mengatur posisi pasien sesuai daerah operasi dan
jenis operasi, menutup mata dengan leukofix atau diberi salep mata,
pasang plat elektrotom, marker daerah operasi oleh operator, desinfeksi
daerah operasi
- kemudian dilakukan tindakan operasi
- selesai operasi : menutup daerah operasi, memasukkan obat sesuai advise
dokter anestesi, brankart untuk perpindahan pasien, konfirmasi petugas RR
bahwa operasi selesai
RR
- Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan pada pasien
dengan pembiusan umum, sedang pada pasein dengan anaesthesi regional
posisi semi fowler.
- Pasien yang belum sadar jangan diberi bantal agar tidak menyumbat
saluran pernapasan.
- Pasang pengaman pada tempat tidur.
- 2 jam pertama monitor tanda vital : TN, HR, RR, suhu axila / 15 menit. 2
jam berikutnya monitor tanda vital/30 menit. Laporkan jika ada tanda syok,
perdarahan dan menggigil pada dr. Sp.An.
- Penghisapan lendir daerah mulut dan trakhea.
- Infus, kateter dan drain yg terpasang juga perlu diperhatikan
- Beri O2 2-3 liter sesuai perintah dokter.
- Observasi adanya muntah.
- Catat intake dan out put cairan.
- Semua pesan harus ditulis dan dibawa ke bangsal masing-masing.
- Staf dari unit dimana pasien harus dipindahkan, perlu diingatkan untuk
menyiapkan dan menerima pasien tersebut
- Jika setelah 4 jam keadaan pasien membaik, pasien bisa dipindahkan ke
ruang perawatan disertai adanya bukti serah terima dan persetujuan antara
perawat RR dengan perawat ruangan.
- Selama perpindahan jaga jalan nafas
- Usahakan agar pasien tenang dan rileks
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan logistik ruangan yang diperlukan dalam satu minggu.
KEBIJAKAN
Order logistik
1. Order dilakukan sesuai jadwal dan form order di serahkan sebelum jam 13.00.
Jadwal order :
- Linen : setiap hari
- ATK : setiap hari rabu
- Obat/ alkes : setiap hari selasa dan jum’at
- Cetakan : setiap hari rabu
PROSEDUR
- Kebutuhan rumah tangga : setiap hari senin
2. Order dilakukan dengan menggunakan form order yang telah
disediakan.
3. Form order harus di tandatangani oleh supervisor ruangan.
4. Serah terima orderan dilakukan oleh petugas logistik dengan
petugas ruangan dengan menggunakan form order.
5. Bila ada barang yang belum terpenuhi dalam 2 hari petugas
ruangan akan konfirmasi dengan petugas logistik.
1. Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
2. logistik
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
Pembagian dan pembatasan ruangan OK yang harus diketahui oleh semua petugas OK,
PENGERTIAN untuk menjaga agar ruangan aseptik terhindar dari kontaminasi.
KEBIJAKAN
1. Daerah Publik :
Daerah yang dapat dimasuki oleh semua orang tanpa ada syarat khusus,
daerah ini misalnya; kamar tunggu, counter, gang di depan ruang pathologi
klinik.
2. Daerah Semi Publik :
Daerah ini hanya dapat di masuki oleh orang-orang tertentu saja, dengan
PROSEDUR beberapa persyaratan khusus, antara lain harus memakai scort dan sandal
khusus. Daerah ini misalnya, RR, ruang transit RR, dirty area, ruang ganti.
3. Daerah Aseptik :
Kamar bedah, ruangan ini hanya boleh di masuki oleh perawat, dokter serta
pasien yang akan di operasi, dengan terlebih dahulu memakai baju khusus,
topi, masker serta sandal khusus yang telah disediakan.
PERSIAPAN RUANGAN
PRO OPERASI
..../SPO/..../2016 0 ½
NIP. 19720320040811001
KEBIJAKAN
..../SPO/..../2016 0 ½
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Uraian tugas yang menjadi pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
UNIT TERKAIT
JOB DESKRIPSI
..../SPO/..../2016 0 ½
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Uraian tugas yang menjadi pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
KEBIJAKAN
UNIT TERKAIT
JADWAL DINAS PETUGAS
KAMAR OPERASI
..../SPO/..../2016 0 ½
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
Jadwal dinas yang harus diikuti oleh semua petugas yang bertugas di unit kerja OK, RR
PENGERTIAN
dan CSSD
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Jadwal jaga perawat
Hari senin – jum’at :
Pagi : jam 08.00 - 16.00 WIB
Sore : on call
Hari sabtu :
pagi : jam 08.00 – 12.00 BBWI
sabtu sore : on call
Jika ada operasi emergency on call (di luar jam kerja)
Jika ada perubahan jadwal operasi, jadwal jaga bisa berubah
2. Jadwal jaga Helper
Hari senin – jum’at :
Pagi : jam 08.00 - 16.00 WIB
Sore : on call
Hari sabtu :
pagi : jam 08.00 – 12.00 BBWI
sabtu sore : on call
Jika ada operasi emergency on call (di luar jam kerja)
UNIT TERKAIT
INFORM CONCERN
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
Surat pernyataan persetujuan yang diberikan oleh pasien dan keluarga atas
dilakukannya suatu tindakan yang diberikan kepada penderita.
PENGERTIAN
Tanda tangan persetujuan ini harus dilakukan sebelum tindakan di berikan.
KEBIJAKAN 1. tanda tangan persetujuan dilakukan oleh penderita dan salah satu keluarga
sebagai saksi
2. penderita dengan usia di atas 21 tahun dapat mewakili dirinya sendiri, kecuali
untuk operasi dengan resiko yang besar.
I. Isi inform concern :
1. Identitas dari keluarga pasien yang memberikan persetujuan.
2. Pernyataan persetujuan dari pihak keluarga.
3. Identitas pasien yang akan dilakukan tindakan.
4. Penjelasan tentang tindakan & kemungkinan resiko yang akan di
hadapi.
5. Tanda tangan dan nama terang pasien dan keluarga yang menyetujui
dilakukannya tindakan.
6. Pernyataan bahwa dokter yang merawat telah menjelaskan tindakan
yang akan dilakukan dan kemungkinan resiko yang akan di hadapi.
7. Tanda tangan dan nama terang dari dokter yang merawat & yang akan
melakukan tindakan.
II. Inform concern dilakukan pada :
1. Pasien pro operasi
PROSEDUR
2. Pasien pro chemotherapy
3. Pasien yang dilakukan tindakan invasive dengan kemungkinan resiko.
III. Yang berhak tanda tangan di inform concern :
1. Pasien sendiri bila usia 16 tahun ke atas, terutama untuk tindakan operasi
dengan lokal anesthesi.
2. Bila pasien kurang dari 16 tahun harus ada pihak keluarga yang mewakili.
3. Bila pasien dengan keterbatasan fisik sehingga tidak bisa tanda tangan, bisa
menggunakan cap jempol ibu jari kanan.
4. Keluarga pasien yang bisa memberikan persetujuan operasi adalah :
Bila pasien belum menikah : Ayah, ibu yang di beri kuasa.
Bila pasien sudah menikah : Suami
Bila pasien sudah tidak punya orang tua dan belum minikah maka yang
berhak tanda tangan adalah saudara terdekat atau wali yang di beri kuasa.
5. Dokter yang memberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
Dokter,perawat,pasien dan keluarga
UNIT TERKAIT
TATA TERTIB
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Tatacara dan perlakuan yang diterapkan bagi petugas yang masuk kamar operasi bersih
1. Wajib memakai baju, topi dan sandal khusus yang telah disediakan
2. Wajib memakai baju, topi dan sandal khusus yang telah disediakan
3. Wajib menjaga personal hygiene masing-masing (badan, rambut & kuku harus
pendek)
4. Cuci tangan dan kaki pada saat akan masuk ruang kamar operasi (saat akan mulai
dan sesudah kerja)
5. Tidak boleh memakai perhiasan selama sedang bertugas di kamar operasi.
PROSEDUR 6. Dilarang membawa makanan atau minuman di kamar operasi
7. Dilarang memasukkan benda yang berasal dari luar (tas,laptop dll)
8. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
9. Sebelum dan sesudah kegiatan operasi, semua petugas harus mengikuti briefing
yang dipimpin oleh chief ruangan OK.
10. Untuk petugas lain yang akan memasuki daerah kamar operasi :
a. Memakai scort atau baju khusus yang telah disediakan.
b. Cuci tangan dan kaki saat akan masuk ruang kamar operasi
Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Tatacara penggunaan meja operasi dan fungsi-fungsi bagian dari meja operasi.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Tinggi meja operasi diatur sejajar dengan siku operator.
2. Meja operasi harus di kunci untuk menghindari pergerakan meja yang tidak perlu.
3. Meja operasi di alasi dengan perlak besar dilapisi dengan kain penutup, menutupi
semua permukaan meja operasi.
4. Bantal kecil di pasang di bagian kepala dialasi dengan perlak dan kain penutup.
5. Selimut pasien dilipat di taruh di bawah bagian kaki pasien
6. Panjatan kaki di pasang sebelah kanan untuk memudahkan pasien naik ke meja
operasi.
7. Tali tangan disiapkan di bawah tempat lengan pasien dan tali kaki disiapkan di
sebelah kiri meja operasi.
8. Standart infuse di taruh di bagian lengan pasien yang di pasang infuse.
NB :
* Setiap ada keluhan atau kerusakan alat, segera lapor bagian IPS.
Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Desember 2013
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
1. Arahkan lampu halogen disisi lateral lokasi operasi dengan membentuk sudut
ke belakang pada siku lengan lampu halogen.
2. Arah sinar sejajar dengan sudut pandang mata operator, fokus dan pasti ( tidak
bergoyang )
3. Untuk keperluan stiril, pasang tutup stiril lampu pada bagian tengah lampu,
dan bila ingin melepas kap lampu yang telah terpakai tekan panel pembuka
kemudian kap di tarik keluar.
PROSEDUR
4. Untuk menyalakan tekan tombol ON dan untuk mematikan tekan tombol OFF.
5. Kekuatan sinar lampu dapat di atur dengan meningkatkan derajat sinar lampu
yang tertera pada panel pengatur yang bergambar arah panah.
NB :
1. * Setiap ada keluhan atau kerusakan alat ,segera lapor bagian IPS.
Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
NB :
* Setiap ada keluhan atau kerusakan alat , segera lapor bagian IPS.
Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN ALAT FOGGING
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PROSEDUR
1. Isi tabung alat fogging dengan cairan desinfectan ( Contoh : Neo-Resiguard
1: 80 ) sebanyak 3-4 liter (minimal ujung selang filter terendam)
2. Pastikan semua peralatan yang ada di ruangan ditutup dengan kain.
3. Petugas memakai pelindung ( scort lengan panjang, kaca mata
khusus,masker )
4. Sambungkan kabel power ke sumber listrik / stop kontak ( sebelumnya
pastikan alat dalam posisi Off)
5. Angkat alat fogging dengan dua tangan,tekan tombol On dan arahkan
merata ke seluruh ruangan ( ke arah atas dan dilanjutkan ke arah bawah )
6. Setiap ruangan diperlukan fogging selama 2-3 menit.
7. Setelah proses fogging selesai, matikan tombol On-Off dan cabut kabel
power.
NB :
* Setiap ada keluhan atau kerusakan alat ,segera lapor bagian IPS.
Kamar Operasi & Seluruh Unit
UNIT TERKAIT
ANESTESI
..../SPO/..../2016 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Alat dan obat anestesi yang harus tersedia untuk tindakan operasi
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
I. Alat anestesi
1. mesin anestesi (dengan vaporizer enflurane dan halothan)
2. laringoskop (blade neonatus, pediatric, adult)
3. monitor elektrik (NIBP + ECG + pulse oximetri/saturasi oksigen)
4. tensimeter + stetoskop
5. endotraceal tube no : 2,5 – 7,5
6. oropharingeal
7. jarum spinal : spinocan no 26G
8. suction dan kanula suction
9. jackson-reese : pediatric dan adult
( MASKER )
..../SPO/..../2016 0 ½
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. persiapan alat
1. alat anestesi
a. mesin anestesi
b. monitor elektrik
c. tensimeter + stetoskop
d. oropharingeal
e. suction dan kanula suction
2. alat lain
a. spuit (sesuai kebutuhan)
b. jarum (sesuai kebutuhan)
c. aquadest steril (25 ml)
d. kapas alkohol
e. kasa
f. bengkok
B. persiapan obat
1. inhalasi
1. O2 & N2O
2. enflurane (ethrane)
2. premedikasi
1. petidine (100 mg/ 2 ml) diencerkan jadi 10 ml
( 10 mg/ml)
2. dormicum (15 mg/ 3 ml)
3. sulfas atropin (0,25 mg/ ml)
3. induksi
1. propofol (200 mg/ 20 ml, sediaan cair)
diencerkan dengan lidokain 2% : 1 amp (10 mg/ ml)
2. pentotal (pentotal 500 mg/vial, sediaan serbuk)
diencerkan jadi 20 ml (25mg/ ml)
3. ketalar (1000mg/ 10 ml, sediaan cair)
4. analgesik : toradol (30 mg/ ml)
5. anti muntah
1. frazon (4mg/ 2ml)
2. primperan (10 mg/2 ml)
6. H2-blocker : rantin (50 mg/ 2ml)
C. langkah kerja
1. semua obat disiapkan, kemudian obat dimasukkan sesuai
advis (obat premedikasi, obat induksi)
2. setelah pasien tidur, masker dipasang oleh dr. Anestesi
3. sebelum operasi selesai diberikan obat analgesik
1. Instalasi Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
GENERAL ANESTESI
( INTUBASI )
..../SPO/..../2016 0 ½
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Persiapan alat
A. alat anestesi
1. mesin anestesi
2. laringoskop
3. monitor elektrik
4. endotrakeal tube (ukuran sesuai kebutuhan) + stilet
5. tensimeter + stetoskop
6. oropharingeal
7. suction + kanula suction
8. spuit 20 ml (untuk fixasi)
9. suction dan kanula suction
B. alat lain
1. spuit (sesuai kebutuhan)
2. jarum (sesuai kebutuhan)
3. aquadest steril (25 ml)
4. kapas alkohol
5. kasa
6. bengkok
C. persiapan alat dan obat
1. inhalasi
- O2 & N2O
- enflurane (ethrane)
2. premedikasi
- petidine (100 mg/ 2 ml)
- diencerkan jadi 10 ml ( 10 mg/ml)
- dormicum (15 mg/ 3 ml)
- sulfas atropin (0,25 mg/ ml)
3. induksi
- propofol (200 mg/ 20 ml, sediaan cair)
- diencerkan dengan lidokain 2% : 1 amp (10 mg/ ml)
- pentotal (pentotal 500 mg/vial, sediaan serbuk)
- diencerkan jadi 20 ml (25mg/ ml)
- ketalar (1000mg/ 10 ml, sediaan cair)
4. analgesik : toradol (30 mg/ ml)
5. anti muntah
- frazon (4mg/ 2ml)
- primperan (10 mg/2 ml)
6. H2-blocker : rantin (50 mg/ 2ml)
D. langkah kerja
1. semua obat disiapkan, kemudian obat dimasukkan sesuai advis (obat
premedikasi, obat induksi)
2. kemudian dilakukan intubasi
3. selesai intubasi, pasien disiapkan posisi operasi
4. sebelum operasi selesai diberikan obat analgesik
SAB
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Persiapan alat
A. alat anestesi
1. mesin anestesi
2. monitor elektrik
3. tensimeter + stetoskop
4. set alat (steril) untuk anestesi :
- jarum spinocan 1
- cucing 2
- depres 3
- desinfeksi klem 1
- spuit 3 ml 1
- handschoen 1
- hansaplast kecil 1
- betadine 20 ml
- alkohol 20 ml
- doek lubang 1
B. alat lain
1. spuit (sesuai kebutuhan)
2. jarum (sesuai kebutuhan)
3. aquadest steril (25 ml)
4. kapas alkohol
5. kasa
6. bengkok
C. persiapan obat
1. inhalasi : O2
2. SAB
- lidodex 5%
- valium
- marcain
- ..........................
3. analgesik : toradol (30 mg/ ml)
4. anti muntah
- frazon (4mg/ 2ml)
- primperan (10 mg/2 ml)
5. H2-blocker : rantin (50 mg/ 2ml)
D. langkah kerja
1. pasien disiapkan posisi miring (kepala
ditekuk kearah dada, kaki ditekuk keatas dan kedua tangan menarik kaki)
2. daerah lumbal dan sekitarnya didesinfeksi
dengan betadine, alkohol
3. obat lidodex dibuka kemudian
dimasukkan pada spuit. Jarum spuit diambil lalu diganti dengan jarum
spinocath
4. obat dimasukkan, setelah selesai bekas
tusukan diberi hansaplast.
5. pasien disiapkan posisi sesuai jenis
operasi
6. sebelum operasi selesai diberikan obat
analgesik
UNIT TERKAIT
ANESTESI LOKAL
..../SPO/..../2016 0 ½
Ditetapkan oleh,
Direktur RS KURNIA
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARS
NIP. 19720320040811001
PENGERTIAN Prosedur anesthesi dengan hanya melokalisasi daerah yang akan di operasi saja.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Persiapan alat dan obat
1. lidokain 2% atau lidokain comp.2% (2ml/amp)
2. aquadest steril (25 ml)
3. spuit (sesuai keperluan)
4. jarum (sesuai keperluan)
5. kapas alkohol
6. kasa
7. bengkok
B. Langkah kerja
1. spuit dan jarum dibuka, diletakkan dimeja instrument (spuit dan jarum dalam
keadaan steril)
2. lidokain bagian leher diusap dengan kapas alkohol kemudian dibuka dan
aquadest steril bagian atas diusap kapas alkohol juga.
3. lidokain diambil lalu diencerkan dengan aquadest steril (perbandingan 1:1)
UNIT TERKAIT