Anda di halaman 1dari 22

Mata Kuliah : Geofisika Dosen Pengampu : Ika Daruwati, M.

Sc

“KEJADIAN DAN STRUKTUR DALAM BUMI”

DISUSUN OLEH :
MISRA DIANA (1831004)
MAHMI DATUL FAIZAH (1831003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Terimakasih kami sampaikan kepada
Dosen mata kuliah Geofisika Ibu Ika Daruwati,M.Sc yang telah memberikan
tugas secara bimbingan dalam pelaksanaan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang Kejadian dan Struktur dalam Bumi, kami
menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan , tentu makalah
kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman kita semua.

Pasir Pengaraian, 05 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3


2.1 Pengertian Bumi .................................................................................................3
2.2 Struktur Bumi .....................................................................................................3
2.3 Unsur Pembentuk Bumi ....................................................................................7
2.4 Faktor Pembentuk Muka Bumi di Daratan dan Lautan .....................................8
2.5 Bagian – bagian Bumi ......................................................................................11
2.6 Terbentuknya Benua dan Samudera.................................................................14
2.7 Pembagian Iklim dan Curah Hujan di Bumi ....................................................15

BAB III PENUTUP ..............................................................................................18


3.1 Simpulan ..........................................................................................................18
3.2 Saran .................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi hingga
sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai
kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan karena adanya ketersediaan
air dan juga oksigen, namun para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu
apakah suatu hari nanti akan ada suatu planet yang bisa ditinggali oleh manusia
seperti Bumi sekarang ini. Sebagaimana planet yang lain, dari jauh bumi tampak
sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang mempunyai sebuah satelit
yang disebut bulan.
Bagi manusia, apa yang ada , yang telah disediakan oleh alam semesta
masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh
rahasia, karena manusia masih memiliki batas-batas imajinasinya untuk menjawab
atas apa yang terjadi di alam semesta ini. Namun, walaupun demikian, para ahli
ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk
mengungkapkan tabir misteri tersebut.
Manusia masih menerka-nerka peristiwa yang terjadi di alam semesta ini,
seperti peristiwa yang melihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, tengah hari
di atas kepala dan terbenam di barat yang memunculkan hipotesis Geosentris dan
Paleosentris.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian Bumi ?


2. Apa saja yang termasuk struktur bumi ?
3. Apa saja unsur pembentuk bumi ?
4. Apa saja faktor pembentuk muka bumi di daratan dan lautan?
5. Apa saja bagian – bagian bumi?
6. Bagaimana proses terbentuknya benua dan samudera?
7. Apa saja iklim dan curah hujan di bumi ?

1
1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk menjelaskan dan mengetahui Pengertian Bumi


2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk struktur bumi ?
3. Untuk mengetahui apa saja unsur pembentuk bumi ?
4. Untuk mengetahui apa saja faktor pembentuk muka bumi di daratan dan
lautan?
5. Untuk mengetahui apa saja bagian – bagian bumi?
6. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya benua dan samudera?
7. Untuk mengetahui apa saja iklim dan curah hujan di bumi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bumi


Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian
galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat
ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini.
Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi
dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan
komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika
dipelajari sifat batu-batuannya. Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa
unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada
akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi
sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam
satu hari. Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa elips.
Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun.

2.2. Struktur Bumi


Jika dilihat dari struktur bumi, maka kita menemukan tiga lapisan utama,
yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti (core). Dapat kita bayangkan
seperti sebuah telurdengan dilapisi beberapa pelindung untuk menjaga telur
tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki beberapa lapisan untuk
menjaga serta melindungi bumi ini.

3
1. Kerak Bumi (Crush)

Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi, memiliki ketebalan


mencapai 80 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan masam. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100C. Namun, tebal lapisan ini
berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat tebal lapisan kerak bumi
mencapai 20-80 km, sedangkan di dasar lautmencapai sekitar 10-12 km.
Kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak
bumi dominan tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya.

Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang
disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km dengan
berat jenis rata-rata 3g/cc.

Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan


penyusunnya terutama berkomposisi basalt. Kerak benua, tersusun oleh
mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanyadisebut sial. Ketebalan
kerak benua berkisar antara 30-80 km. Rata-rata 35 km
dengan berat jenis ratarata sekitar 2,85 g/cc. Kerak benua biasanya disebut
sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari
batuan yang berkomposisi granit. Disamping perbedaan ketebalan dan
berat jenis, umur kerak benua biasanya lebih tua dari kerak samudra.
4
Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun. Umur ini sangat
muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua yaitu sekitar
3800 juta tahun.

Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama bagi aktivitas
manusia pada masa kini berupa cairan kental yang mudah terbakar, yang b
erada di lapisan atasdari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi
merupakan campuran rumit dari ratusanrantai hidrokarbon, yang
umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen(H). Selain itu,
juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandungoksigen
(O), sulfur (S) atau nitrogen (N).

Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi,
yaitu: adanya ―bebatuan asal‖ (source rock ) yang secara geologis
memungkinkan
terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi, adanya perpindahan (migra
si) hidrokarbon dari
bebatuan asal menuju ke ―bebatuan reservoir‖ (reservoir rock ), umumnya
sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup
untuk menampung hidrokarbon tersebut, dan adanya jebakan (entrapment )
geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya,akibat
pergerakan dari bumisendiri (misalnya
gempa bumi dan erupsi gunung api)dan erosi oleh air dan angin secara
terus menerus, dapatmenciptakan suatu ―ruangan‖ bawah tanah yang
menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan
yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diamdi tempat dan tidak
bisa bergerak kemana-mana lagi.

Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan


faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jara
ng terbentuk padatemperatur kurang dari 65°C dan umumnya terurai pada
suhu di atas 260°C.Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu
moderat, dari 107-177°C. Ada berbagaimacam cara untuk menemukan
minyak bumi, yaitu: observasi geologi, survei gravitasi,survei magnetik,
survei seismik, member sumur uji, atau denganeducated guess dan faktor
keberuntungan.

2. Selimut Bumi (Mantle)

Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah


lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900
km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat

5
dan magnesium. Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000 °C, tetapi
tekananannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.

Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti
dan mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi
menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat padat memiliki kedalaman
sampai 400 km dan mantel bawah bersifat plastis sampai semi plastis dan
memiliki kedalaman sampai 2900 km

Mantel bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama
dengan kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel
bagian bawah yang bersifat plastis atau semi plastis disebut sebagai
astheonosfer. Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer,
astenosfer dan mesosfer.

a. Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-
100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut
lempeng litosfer.

Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium
dan aluminium)serta lapisan sima (silisium dan magnesium).

1) Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam


silisium danalumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah
SiO2 dan Al2O3. Batuanyang terdapat dalam lapisan sial antara
lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.

2) Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam


silisium danmagnesium. Senyawa dari kedua logam tersrsebut
adalah SiO2 dan MgO.
Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat
jenis lapisan sial.Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan
magnesium.

b. Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer.


Lapisan yang tebalnya 100-400 km. Pada lapisan ini diduga sebagai
tempat formasi magma (magma induk). Astenosfer terdiri dari silikat
besi dan magnesium dengan materidalam keadaan cair atau semi-cair
dan suhu mencapai 3000C.

c. Mesosfer merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer.


Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran
batuan basa dan besi.

6
3. Inti Bumi (Core)

Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi


menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair
yang memilikikedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat
yang berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan
oleh Lehman Discontinuity.

Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama
dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas das
ar ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan
nikel.

Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan
intidibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam
(inner core).

a. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhunya mencapai 2.200 °C.

b. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter


sekitar 2.700 km.Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang
suhunya mencapai 4500C.

2.3. Unsur Pembentuk Bumi

Luas permukaan bumi memiliki daerah perairan yang lebih luas


dibandingkan dengan luas daratannya. Hal inilah yang diteliti oleh para pakar dan
ilmuan agar kita dapat mengetahui dengan jelas apa-apa saja unsur pembentuk
dari planet yang kita huni saat ini.

Bumi memiliki hampir 2000 mineral yang terkandung dalam perut bumi dan
hanya 20% yang terdapat pada batuan. Pada kerak bumi dan sebagian mantel
bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu
dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 C. Unsur -unsur kimia utama
pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen(O) (46,6%), Silikon(Si) (27,7%),
Aluminium(Al) (8,1%), Besi(Fe)(5,0%), Kalsium(Ca) (3,6%), Natrium(Na)
(2,8%),Kalium(K) (2,6%), dan Magnesium(Mg) (2,1%).

Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri
dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan
lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.

7
2.4. Faktor Pembentuk Muka Bumi di Daratan dan Lautan

Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal
daridalam bumi yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bu
mi yang disebut tenaga eksogen. Akibat adanya kedua tenaga itulah yang
menyebabkan permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak sama. Ada yang
berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, bukit, lembah, dan
sebagainya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi itu disebut relief.

1. Tenaga Endogen

Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini
padaumumnya memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat
membangun.Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi tiga bagian.
Pembagiannya adalah sebagai berikut:

a. Tektogenetik

Tektogenetik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang


menyebabkan adanya perubahan letak kedudukan lapisan kulit bumi, baik
secara horizontal maupun vertikal. Gerakan tektogenetik dikenal dengan
istilah dislokasi. Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas daerahnya,
pembagian gerakan tektogenetik adalah sebagai berikut:

1) Gerakan epirogenetik adalah gerakan yang mengakibatkan turun


naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung
agak lama di suatu daerah yang luas. Contohnya pembentukan
kontinen atau benua. Tanda-tanda yang kelihatannya jelas dari gerak
epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua. Epirogenetik positif
(perubahan permukaan laut positif) adalah gerak turunnyasuatu darata
sehingga permukaan air laut kelihatan naik dan Epirogenetik negative
(perubahan permukaan laut negatif) adalah gerak naiknya suatu
daratan sehingga permukaan air laut kelihatan turun.

2) Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi


yang relative lebih cepat daripada gerakan epirogenetik serta meliputi
daerah yang sempit. Gerak orogenetik menyebabkan adanya tekanan
horizontal atau vertikal pada kulit bumisehingga terjadilah peristiwa
dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan.

Lipatan ( fold ) adalah suatu kenampakan yang diakibatkan oleh


tekananhorizontal dan tekanan vertikal pada kulit bumi yang plastis.
Lapisan yangmelengkung membentuk lipatan yang besar, punggung
lipatan atau antiklinal danlembah lipatan atau sinklinal. Lembah
sinklinal yang sangat luas disebut geosinklinal.
8
Lipatan ( fold ) terdiri atas berbagai bentuk, di antaranya sebagai
berikut yaitulipatan tegak ( symmetrical fold ) terjadi karena pengaruh
tenaga radial dan kekuatannyasama atau seimbang dengan tenaga
tangensial, lipatan miring (asymmetrical fold )terjadi karena arah
tenaga horizontal dan kekuatannya tidak sama atau tenaga radiallebih
kecil daripada tenaga tangensial, lipatan rebah (overturned fold )
terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah, dan lipatan
menutup (recumbent fold ) terjadikarena hanya tenaga tangensial saja
yang bekerja.

Patahan ( fault ) adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis
akibat pengaruh tenaga horizontal dan tenaga vertikal. Daerah retakan
seringkali mempunyai bagian – bagian yang terangkat atau tenggelam.
Jadi, selalu mengalami perubahan dari keadaan semula, kadang
bergeser dengan arah mendatar, bahkan mungkin setelah terjadi
retakan, bagian – bagiannya tetap berada di tempatnya.

9
b. Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa penerobosan magma dari dalam bumi


ke permukaan bumi terdapat dua kemungkinan sebagai akibat aktivitas vu
lkanisme. Pertama, dalam penerobosan tersebut magma tidak sampai
kepermukaan bumi,sehingga menyusup pada lapisan-lapisan kerak bumi.
Kedua, dalam penerobosan tersebut magma dapat keluar mencapai
permukaan bumi. Peristiwa penyusupan magma kedalam lapisan kerak
bumi disebut intrusi, sedangkan jika magma itu dapat mencapai
permukaan bumi disebut ekstrusi atau gunung berapi.

c. Gempa Bumi (Seisme)

Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan kekuatan


yang berada dari dalam bumi, yaitu sentakan asli yang bersumber dari dal
am bumi merambat melalui permukaan lalu menerobos permukaan kulit
bumi karena keseimbangannya yang terganggu. Batuan kulit bumi
menjadi bergeser sampaitercapainya keseimbangan kembali. Penyebab
timbulnya gangguan keseimbangan itudi antaranya yaitu:

1) Gempa vulkanis

Gempa vulkanis adalah gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung


api. Apabilagunung api akan meletus, maka timbulah tekanan gas dari
dalam. Tekanan inimenyebabkan terjadinya getaran yang sering
disebut gempa bumi. Gempa vulkanishanya terdapat di daerah gunung
api yang akan, sedang, atau sesudah meletus.Bahaya gempa ini relatif
kecil, tetapi sangat terasa di sekitarnya.

2) Gempa tektonik

Gempa tektonik disebabkan oleh gerak tektonik yang merupakan


akibat dari gerakorogenetik.

10
Daerah yang seringkali mengalami gempa tektonik adalah
daerah pegunungan lipatan muda, yaitu rangkaian Pegunungan Medite
rania dan SirkumPasifik. Bahaya gempa ini sangat besar sekali sebab
akibat gempa yang timbul,tanah dapat mengalami retakan, terbalik
bahkan dapat bergeser.
3) Gempa runtuhan (terban)

Gempa runtuhan dapat terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah


di daerahtambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur.
Di pegunungan kapur terdapat gua yang disebabkan oleh korosi. Jika
gua atau lubangtersebut runtuh, maka timbul gempa bumi. Namun,
bahaya yang ditimbulkangempa bumi ini relatif kecil.

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini
bersifat merusak dan mengikis kulit bumi, terutama pada bagian-bagian yang
tinggi, tetapi sebaliknya tenaga eksogen mengisi bagian-bagian yang rendah.
Faktor yang berperan sebagai tenaga eksogen adalah air, angin, organisme,
sinar matahari, dan es. Tenaga eksogen bisa menyebabkan terjadinya
pelapukan (weathering ), erosi, denudasi, tanah longsor, dan tanah menjalar
( soil creep). Jadi dengan adanya tenaga eksogen, litosfer mengalami
kerusakan kemudian dibangun lagi oleh tenaga endogen, lalu dirusak lagi
oleh tenaga eksogen, selanjutnya dibangun lagi oleh tenaga endogen, dan
seterusnya.

2.5. Bagian-bagian Bumi


Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi)
para ahli memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Bumi
ternyata memiliki beberapa lapisan, di mulai dari yang terdalam yaitu
(controsfer/barisfer), lapisan kulit yang padat (litosfer) dan lapisan air pada
permukaan bumi (hidrosfer).Bumi diselimuti gas, yaitu atmosfer.
a. Inti Bumi (Barisfer/Centrosfer)
Inti bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu : mantel (tebalnya 1800 mil), inti luar
(tebalnya 1360 mil) dan inti dalam (tebalnya 815mil). Berat jenis inti bumi
diperkirakan 10,7. Pengaruh panas matahri hanya terasa paling dalam 20m
dibawah permukaan bumi. Setelah 20m kebawah temperaturnya telah konstan,
akan tetapi, makin masuk kedalam bumi temperaturnya makin tinggi. Umumnya
tiap turun 33m temperature akan naik 10C. Angka 33m ini disebut ‗jumlah
11
geometris‘, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan temperature
10C, apabila turun vertical kedalam lapisan bumi.
Derajat Geothermis, artinya jumlah derajat Celcius yang dipakai apabila turun
vertical 100m kedalam bumi. Jumlah geothermis tidak sama disetiap tempat.
Batuan gunung berapi yang masih panas memperkecil derajat geotermis,
sedangkan air samudra dan air tanah memperbesar derajat geotermisnya.
Namun diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi akin kecil derajat
geotermisnya, sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.0000C.
Dalam temperature ini segala macam zat telah mencair / menjadi gas, tetapi
karena tekanan berat dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.

Beberapa ulasan tentang padatnya barisfer adalah :


1). Bila seandainya barisfer cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan
pasang surut, yang mungkin akan mengakibatkan permukaan bumi kembang
kempis,
2). Getaran gempa di Jepang dapat diukur di Inggris dengan alat yang halus,
sifat tersebut menunjukan bahwa inti bumi padat.

b. Kulit Bumi (Litosfer)


Kulit bumi (Litosfer) (lithos = batuan, sphaira – bulatan) adalah bagian
bumi yang vital bagi kehidupan manusia, berupa benua, daratan, pulau-pulau
tempat tinggal dan tempat melangsungkan kehidupan manusia. Lapisan ini terdiri
dari dua lapisan, yaitu lapisan Sial (Silisium dan Aluminium) dengan berat jenis
rata-rata 2,65 dan lapisan Sima (Silisium dan Magnesium) dengan berat jenis rata-
rata 2,9.
Litosfer ini tebalnya hanya 20 mil atau kira-kira 3 (1000 meter namun
inilah bagian yang vital bagi kehidupan manusia yaitu yang berupa benua dan
pulau-pulau tempat tinggal kita.Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut
batuan (termasuk pasir, tanah, abu, gunung berapi,kerikil dll) menurut kejadiaanya,
batuan dibedakan atas tiga golongan yaitu :
Batuan Beku : terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam
atau diluar bumi akibat temperaturnya turun. Menurut tempat terbentuknya,
dibedakan ada tiga macam, yaitu batuan luar (magma yang cair dan panas keluar
12
dari kawah gunung berapi saat meletus dan bersentuhan dengan udara yang
tempraturnya lebih rendah dimuka bumi, akibatnya magma tadi membeku
menjadi batuan), batuan beku sela (magma yang membeku di jalan keluar muka
bumi), dan batuan beku dalam (magma yang membeku di dalam bumi)
Batuan Sedimen (endapan) : angin, air, es mengkikis batuan dan hasil
kikisannya diendapkan ke tempat lain. Hasil kikisan ini ada yang tetap gembur,
ada yang menjadi keras (membatu), karena tekanan dari lapisan di atasnya.
Contoh yang tetap gembur (pasir pantai dan sungai) sedangkan yang mengeras
(konglomrat = kumpulan batu-batu kerikil yang menyatu dan mengeras dan
batuan pasir – kumpulan pasir yang menyatu dan mengeras). Batuan Metamorf
(malihan) : batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan
sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat. Contoh batu pualam
(marmer)

c. Lapisan Air (Hidrosfer)


Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan) ialah semua perairan yang
berada di bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai dan air tanah. Kira-kira 71%
dari planet bumi ini nerupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap
(evaporasi) ditambah dari penguapan vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan.
Awan yag terbawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami
pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya
beratnya akan turun kemuka bumi sebagai hujan (presipitasi). Setelah sampai
dimuka bumi, sebagian mengalir diatas permukaan bumi dan aliran bawah
permukaan , mengisis kembali danau, sungai, dan laut srta diserap kembali oleh
tumbuhan. Dengan demikian terjadilah siklus hidrologi.

d. Lapisan Udara (Atmosfer)


Bumi diselubungi oleh lapisan gas yang disebut atmosfer, atau yang dalam
kehidupan sehari-hari disebut udara . Tebal atmosfer ini sampai setinggi 3.000 mil
terhitung dari permukaan air laut. Berat jenisnya pada lapisan bagian bawah
adalah 0,013 : makin ke atas makin kecil sampai mendekati 0. Lapisan udara
(Atmosfer = uap, udara, Sphaira = bulatan ) menyelimuti bumi. Berdasarkan
sifatnya dibagi dalam tiga lapisan yaitu, pada lapisan terbawah setebal w mil
13
disebut troposfer , lapisan diatasnya sampai 50 mil disebut stratosfer, dan diatas
50 mil disebut ionesfer.

e. Troposfer
Didaerah tropika, tinggi troposfer bisa mencapai 18km, di daerah kutub
hanya 6km. gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin
terjadi pada lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat gejala ‗Lapse Rate‘ artinya setiap
naik 100m, suhu akan turun rata-rata 0,60C. Pada troposfer terdapat penurunan
suhu yang disebabkan oleh sangat sedkitnya troposfer menyerap radiasi
gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah member panas
pada troposfer di atasnya.Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah,
karena itu suhu turun dengan bertambahnya ketinggian mulai dari permukaan
tanah.Udara troposfer atas sangat dingin, dengan demikian lebih berat
dibandingkan dengan udara di atas tropoause sehingga udara troposfer tidak dapat
menembus tropoause.

f. Stratosfer
Lapisan udara di atas tropopause di sebut stratosfer.Kenaikan suhu pada
lapisan ini di sebbkan oleh unsure ozon (O3) yang menyerap radiasi ultra violet
dari matahari. Stratosfer bagian atas di baasi oleh stratopause, yang terletak pada
ketinggian 60 km. lapisan diatas stratopause di sebut mesosfer, yang terletak
antara ketinggian 60 km dan 80 km.
g. Ionosfer
Lapisan diatas 50 mil disebut ionosfer karena pada lapisan ini tekanan
udara sangat rendah sekali sehingga semua partikel yang ada disitu terurai
menjadi ion-ionnya. Ionosfer sangat penting artinya bagi manusia terutama dalam
komunikasi radio,karena lapisan ini dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul
gelombang radio.

2.6. Terbentuknya Benua dan Samudera


Teori terbentuknya benua dan samudera itu masih berhubungan erat
dengan teori pembentukan bumi, yang mana dalam teori pembentukan bumi
bahwa bumi itu masi sangat panas kemudian berkondensasi menjadi dingin seperti
14
keadaannya yang sekarang ini. Teori pembentukan benua dan samudera masih
berlandaskan pada teori tersebut.
Pada sat bumi ini mendingin , yang mendingin itu adalah bagian luarnya,
maka terbentuklah kerak yang kerasyang kita sebut sebagi kulit bumi atau
lithosfer, pada mulanya lithosfer masih sangat labil, maka lubya dalam proses
kondensasi yang terus berlangsung itu bumi juga bergerak mengadakan rotasi,
sehingga kulit yang baru terbentuk tadi retak-retak dan bergeser saling menjauhi
karena seolah-olah kulit yang sudah keras itu mengapit pada bagian bumi sebelah
dalamnya yang diperkirakan masih dalam keadaan lumer. Pergeseran itu bisa
saja bersifat horizontal atau sejajar dengan permukaannya namun dapat pules
vertikal.
Teori Wegener
Wegener seorang ahli geofisika jerman menuliskan teorinya ( pada saat itu
masih berupa hipotesis) pada tahun 1915 . Pada 150 juta tahun yang lain di bumi.
Ini hanya terdapat satu benua yang sangat besar yang retak dan kemudian bergeser
menjauhi satu terhadap yang lain. Akibat pergeseran itu maka terbentuklah benua-
benua Amerika,Afrika,Eropa-Asia,Australia, dan Antartika. Adapun daerah yang
ditinggalkan terisi oleh air dan terbentuklah samudera atlantik .

2.7. Pembagian Iklim dan Curah Hujan di Bumi


a. Pembagian iklim di bumi
1.) Iklim hujan tropik.
Suhu bulan terdingin masih lebih panas daripada 18°C; meliputi: iklim
hutan tropik, curah hujan pada bulan terkering Iebih dan 6 cm.
2.) Iklim sabana,
Memiliki saat-saat kering di musim panas dan dingin. Angka curah hujan
(a cm) dan bulan terkering, kurang dan 6 cm; curah hujan tahunan (r cm) kurang
dan 25 (10-a) cm.
3.) Iklim kering
BW Iklim gurun. Jika / menyatakan suhu rata-rata setahun dalam °C dan r
menyatakan jumlah curah hujan setahun dalam cm, maka benlaku r18°C) dan
iklim kening dingin,

15
4.) Iklim hujan sedang
Bulan terdingin Lebih panas dan -3°C, tetapi lebih dingin dan 18°C.Cw:
iklim C dengan musim dingin kering atau iklim Cina. Pada bulan terbasah, curah
hujan setidak-tidaknya 10 kali lipat daripada bulan terkering. Cs: iklim C dengan
musim panas kering, yang juga disebut etesis atau iklim Laut Tengah. Curah
hujan pada bulan terbasah 3 kali lipat daripada bulan terkering. Cf: iklim C tanpa
saat kering yang menyolok. Perbedaan antara bulan-bulan dengan curah hujan
terbesar dan terkecil lebih kecil daripada iklim Cw dan Cs.

5.) Iklim hujan salju


Bulan terpanas, lebih panas daripada 10°C, bulan terdingin lebih dingin
dan -3°C. Df: iklim D tanpa niasa kening yang menyolok. Dw: iklim D dengan
musim dingin kering, juga disebut iklini Transbaikal atau iklim boreal kontinental.
Pada butan-bulan terbasah, curab hujan setidak-tidaknya 3x curah hujan pada
bulan tenkening.
Pada iklim C dan D masih dapat dilakukan pembagian lain sebagai berikut:
a. Musim panas yang sangat panas (bulan terpanas lebih panas dan 22°C);
b. Musim panas yang panas (bulan terpanas lebih dingin dan 22°C, dan
selama 4 bulan lebih panas daripada 10°C); c: musim panas yang pendek
dan dingin (1—4 bulan lebih panas dan 10°C, bulan terdingin lebih pnas
dan -38°C); d: sama dengan c, tetapi bulan terdingin lebih dingin dan -
38°C.

b. Pembagian curah hujan


Beberapa ciri umum pembagian daerah-daerah curah hujan di bumi adalah
curah hujan besar di daerah sabuk khatulistiwa, di mana angin pasat.di atas
daratan daerah-daerah khatulistiwa sering terjadi gangguan cuaca pada siang hari,
yang biasanya disertai banyak hujan. Pengaruh pegunungan sangat menentukan.
Tempat-tempat di mana angin harus menanjak karena terbentur dinding
pegunungan yang tinggi, mengalami curah hujan besar; misalnya daerah-daerah
pantai pegunungan Canada dan Amerika Senikat, daerah Chili Selatan sepanjang
Pegunungan Andes dan sepanjang lereng barat Pegunungan Himalaya di mana

16
iklim musim dan Cherrapunji (India) sangat banyak membawa hujan (dalam bulan
Juli sampai 2.400 mm).
Daerah-daerah pantai barat dan daratan sekitar garis-garis lintang
subtropik sangat miskin akan hujan, karena daerah itu tenletak di sebelah timur
sel-sel tekanan tinggi subtropik di mana udara menurun dan sangat stabil. Di
daerah yang selalu bertekanan tinggi (subtropik) dan di batik rangkaian
pegunungan tinggi sepanjang angin pembawa hujan dijumpai daerah-daerah
gurun;daerah-daerah daratan pantai barat dan garis-garis lintang sedang,
merupakan daerah kaya hujan sedang.daerah-daerah pantai yang pada musim
panas mengalami muson darat, mengenal hujan musim panas. Untuk daerah
lautan perkiraan itu dilakukan secara hipotetik.

c. Tipe hujan
1. Tipe Tropik : pada daerah-daerah lintang tinggi, tetapi tidak sampai
melebihi garis balik, dengan hujan musim panas konvektif.
2. Tipe Muson : angin muson membawa hujan musim panas. Di musim
dingin terdapat periode kering panjang.
3. Tipe Laut Tengah : dengan hujan musim dingin, musim semi serta musim
rontok dan musim panas yang kering, dijumpai di daerah pantai barat dan
daratan antara 30° — 40° Lintang Utara dan Selatan.
4. Tipe ini berkaitan dengan peralihan kedudukan sel-sel bertekanan tinggi
subtropik yang berlangsung lap setengah tahun.
5. Tipe Kontinental : hujan musim panas di atas daerah daratan pada garis
lintang sedang. Di pantai barat daerah daratan mi setiap musimnya kaya
akan hujan; curah hujan terbesar terjadi di musim rontot.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km
sedangkan pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat
bumi baru terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung
pada bagian tegak lurus sumbu rotasi (ekuator).Bumi berputar pada porosnya
dengan arah barat-timur san sekali putaran memerlukan waktu 23 jam 36 menit 4
detik.
Gerakan Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi Bumi. Bumi
disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari matahari dan sekali
berputar memerlukan 365,25 hari, gerakan bumi berputar mengintari matahari
disebut revolusi Bumi. Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat tersebut
dinamakan grativasi Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena :
Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.
Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita
secara tak langsung dapat memahami bintang-bintang lain.

3.2 Saran
Pada pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi bahasa
dan sumber yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar
pada pembuatan makalah kejadian dan struktur bumi kedepannya menggunakan
referensi yang lebih banyak dan terpecaya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ida Bagus Putu Arnyana, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Alamiah Dasar. Singaraja:
Unit MPK (MKU) Universitas Pendidikan Ganesha.
Jasin,Maskoeri, 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya:PT Raja Grafindo.
Julianto dkk. 2010. Konsep Dasar IPA 3. Surabaya: Unesa University Press.
Tim FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press.
Jasin, Maskorei, 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia
Buana Pustaka.
https://www.academia.edu/36281744/Makalah_struktur_bumi_Asmaul_and_Hay
u_revisi_

19

Anda mungkin juga menyukai