Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: PENGERTIAN, TUJUAN DAN PROSEDUR

Wahyudin Nur Nasution

Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)


Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan

e-mail: wahyudinnst70@gmail.com

Abstract: The purpose of writing this article is to know the planning of


learning with Dick and Carey model. This type of article is a conceptual analysis
using qualitative - descriptive method. The conclusion of this article is that the
learning planning procedure of learning model Dick and Carey includes several
stages: (1) identifying learning needs and writing general learning objectives,
(2) doing learning analysis, (3) identifying behavior and initial characteristics of
students, (4) (5) developing learning strategies, (7) developing teaching
materials, (8) designing and executing formative and summative evaluations.
Keyword: Learning Planning, Understanding, Purpose and Procedures.

Abstrak: Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui perencanaan


pembelajaran dengan model Dick dan Carey. Jenis artikel ini adalah analisis
konseptual dengan menggunakan metode kualitatif – deskriptif. Kesimpulan
artikel ini adalah bahwa Posedur perencanaan pembelajaran model Dick dan
Carey mencakup beberapa tahapan: (1) mengidentifikasi kebutuhan pem-
belajaran dan menulis tujuan pembelajaran umum, (2) melakukan analisis
pembelajaran, (3) mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, (4)
menulis tujuan pembelajaran khusus, (5) menyusun tes acuan patokan, (6)
menyusun strategi pembelajaran, (7) mengembangkan bahan ajar, (8) men-
desain dan melaksanakan evaluasi formatif dan sumatif.
Kata Kunci: Perencanaan Pembelajaran, Pengertian, Tujuan dan Prosedur.

PENDAHULUAN Kinerja mengajar berhubungan


Setiap pendidik harus menguasai dengan kemampuan pendidik menjelas-
materi pelajaran yang diampunya dan kan isi pelajaran, menghadapi peserta
dapat menyampaikan materi tersebut didik, membantu memecahkan masalah,
secara efektif dan efisien kepada peserta mengelola kelas, menata bahan ajar,
didik. Agar pendidik dapat melaksanakan menentukan kegiatan kelas, menyusun
tugasnya tersebut dengan baik, diperlukan evaluasi belajar, menentukan metode,
pengalaman dan pengetahuan tentang media, atau bahkan menjawab pertanya-
siapa peserta didik, serta bagaimana an dengan baik dan bijaksana. Untuk
menyampaikan materi tersebut dengan dapat melaksanakan hal-hal yang ber-
baik. Untuk itu, pendidik perlu mendalami kaitan dengan kinerja mengajar tersebut
kemampuan yang berkaitan dengancara pendidik perlu menyiapkan perencanana-
menyajikan materi yang menarik, teratur an pembelajaran.
dan terpadu. Hal ini sesungguhnya me- Penyusunan perencanaan pembela-
rupakan bagian yang terintegrasi dengan jaran ini terkait dengan rencana yang ia
kinerja mengajar seorang pendidik untuk harus laksanakan sewaktu berada di
segala jenis dan jenjang pendidikan. ruang kelas (Salma, 2007). Agar peren-
185
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

canaan pembelajaran tersusun dengan perangkat peristiwa yang dilakukan guru


baik, pendidik memerlukan landasan ber- untuk mengelola fasilitas dan sumber
pikir atau bekal ilmu yang mendukung belajar yang tersedia agar dapat diman-
penyusunan perencanan pembelajaran. faatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
Pembelajaran pada hakikatnya me-
PENGERTIAN PERENCANAAN rupakan upaya membelajarkan siswa dan
PEMBELAJARAN perancangan pembelajaran merupakan
Perencanaan berasal dari kata “ren- penataan upaya tersebut agar muncul
cana” yang berarti pengambilan kepu- perilaku belajar. Dalam kondisi yang
tusan untuk mencapai tujuan. Menurut Ely tertata: tujuan dan isi pembelajaran jelas,
sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan strategi pembelajaran optimal, akan amat
bahwa perencanaan itu pada dasarnya berpeluang memudahkan belajar. Di pihak
suatu proses dan cara berpikir yang dapat lain, peranan pendidik akan menjadi
membantu menciptakan hasil yang di- semakin kompleks, ia bukan hanya
harapkan.1 Pendapat di atas menggambar- sebagai salah satu sumber belajar tapi
kan bahwa setiap perencanaan dimulai juga harus menampilkan diri sebagai
dengan menetapkan target atau tujuan seorang ahli dalam menata sumber-
yang akan dicapai, selanjutnya berdasar- sumber belajar lain serta mengintegrasi-
kan penetapan target atau tujuan tersebut kannya ke dalam tampilan dirinya.
dirumuskan bagaimana mencapainya. Pendidik harus mampu menampilkan diri
Sejalan dengan itu, Terry (1993) mengata- sebagai satu komponen yang terintegrasi
kan bahwa perencanaan adalah penetapan dari keseluruhan sumber belajar.Ini ber-
kegiatan yang harus dilakukan kelompok arti kurang tepat kalau dikatakan bahwa
untuk mencapai tujuan tertentu.Reigeluth pembuatan perencanaan pembelajaran di-
sebagaimana dikutif Salma (2007) mem- maksudkan untuk memudahkan mengajar.
bedakan perencanaan dengan pengem- Perencanaan pembelajaran bukan untuk
bangan. Ia menyatakan pengembangan itu, akan tetapi untuk memudahkan
adalah penerapan kisi-kisi perencanaan di peserta didik belajar. Peserta didik yang
lapangan. Kemudian setelah uji coba selayaknya dijadikan kunci akhir dalam
selesai, maka perencanaan tersebut diper- menetapkan mutu suatu perencanaan
baiki atau diperbarui sesuai dengan pembelajaran.2
masukan yang telah diperoleh. Dari kedua makna tentang konsep
Sementara itu, pembelajaran berasal “perencanaan” dan “pembelajaran”,
dari kata instruction yang banyak diguna- Sanjaya menyimpulkan bahwa perencana-
kan dalam dunia pendidikan di Amerika an pembelajaran adalah proses pengam-
Serikat. Kata instruction banyak dipenga- bilan keputusan secara rasional tentang
ruhi oleh aliran pskologi kognitif-holistik, tujuan pembelajaran tertentu dengan
yang menempatkan siswa sebagai sumber memanfaatkan segala potensi dan sumber
kegiatan. Di samping itu, kata instruction belajar yang ada.3 Menurut Soekamto,
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi perencanaan pembelajaran ini merupakan
yang diprediksi dapat memfasilitasi siswa suatu proses untuk menentukan metode
dalam mempelajari segala sesuatu, dan pembelajaran manakah yang lebih baik
peran guru berubah menjadi fasilitator dipakai guna memperoleh perubahan
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini yang diinginkan pada pengetahuan dan
sejalan dengan pendapat Gagne (1992)
bahwa pembelajaran merupakan se- 2 Harun Sitompul, “Pengembangan Desain
Pembelajaran”. Makalah Pelatihan RKBM. (Medan:
1Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Fak. Tarbiyah IAIN-SU, 2007), hlm. 13.
3
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta: Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…hlm
Kencana, 2006), hlm. 76. 87.
186 | Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan dan Prosedur
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

tingkah laku serta keterampilan peserta landasan pemikiran dari suatu peren-
didik dengan materi dan karakteristik canaan pembelajaran. Secara umum pen-
peserta didik tertentu.4 Gentry (1994) dekatan sistem terdiri atas analisis,
mengatakan perencanaan pembelajaran desain, pengembangan, implementasi, dan
adalah suatu proses yang merumuskan evaluasi.Perencanaan pembelajaran men-
dan menentukan tujuan pembelajaran, cakup seluruh proses yang dilaksanakan
strategi, teknik, dan media agar tujuan pada pendekatan sistem. Teori belajar,
pembelajaran umum tercapai. teori evaluasi, teori pembelajaran merupa-
Perencanaan pembelajaran memiliki kan teori-teori yang melandasi peren-
beberapa karakteristik. Pertama, peren- canaan pembelajaran.6
canaan pembelajaran merupakan hasil Dari berbagai pendapat tersebut,
dari proses berpikir, artinya suatu peren- dapat disimpulkan bahwa perencanaan
canaan pembelajaran disusun tidak asal- pembelajaran merupakan suatu pen-
asalan akan tetapi disusun dengan mem- dekatan yang sistematis yang mencakup
pertimbangkan segala aspek yang mung- analisis kebutuhan pembelajaran, pe-
kin dapat berpengaruh, di samping di- rumusan tujuan pembelajaran, pengem-
susun dengan mempertimbangkan segala bangan strategi pembelajaran, pengem-
sumber daya yang tersedia yang dapat bangan bahan ajar, serta pengembangan
mendukung terhadap keberhasilan proses alat evaluasinya dalam upaya mencapai
pembelajaran. tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kedua, perencanaan pembelajaran
disusun untuk mengubah perilaku siswa TUJUAN PERENCANAAN
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. PEMBELAJARAN
Ini berarti fokus utama dalam peren- Upaya membuat perencanaan pem-
canaan pembelajaran adalah ketercapaian belajaran dimaksudkan agar dapat dicapai
tujuan. Ketiga, perencanaan pembelajaran perbaikan pembelajaran. Melalui per-
berisi tentang rangkaian kegiatan yang baikan pembelajaran ini diharapkan dapat
harus dilaksanakan untuk mencapai meningkatkan kualitas pembelajaran yang
tujuan. Oleh karena itulah, perencanaan dilakukan oleh perancang pembelajaran.
pembelajaran dapat berfungsi sebagai Perbaikan mutu pembelajaran haruslah
pedoman dalam merancang pembelajaran diawali dari perbaikan perencanaan pem-
sesuai dengan kebutuhan.5 belajaran.7 Perencanaan pembelajaran
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat dijadikan titik awal dari upaya
maka dapat dikatakan bahwa perencana- perbaikan terhadap kualitas pembelajaran
an pembelajaran merupakan suatu pen- Selanjutnya, dalam mendesain pem-
dekatan yang sistematis yang mencakup belajaran perlu memilah hasil pem-
analisis kebutuhan pembelajaran, pe- belajaran yang segera bisa diukur pen-
rumusan tujuan pembelajaran, pengem- capaiannya (hasil langsung) dan hasil
bangan strategi pembelajaran, pengem- pembelajaran yang terbentuk secara
bangan bahan ajar, serta pengembangan kumulatif yang merupakan urunan dari
alat evaluasinya dalam upaya mencapai sejumlah peristiwa pembelajaran (hasil
tujuan pembelajaran yang diharapkan. pengiring). Perancang pembelajaran
Dick dan Carey menyatakan bahwa seringkali merasa kecewa dengan hasil
konsep pendekatan sistem merupakan yang nyata dicapainya karena ada se-

4Toeti Soekamto, Perancangan dan 6 Walter Dick & Lou Carey, The systemtic
Pengembangan Sistem Pembelajaran. (Jakarta: Design of Instruction (6thed). (Boston MA: Pearson,
Intermedia, 1993), hlm. 76. 2005), hlm. 165.
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…hlm 7Hamzah B. Uno. Perencanaan Pembelajaran.

88. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm 87.


Wahyudin Nur Nasution |187
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

jumlah hasil yang tidak segera bisa sumber belajar dan karakteristik siswa.
diamati setelah pembelajaran berakhir Metode pembelajaran mencakup semua
terutama hasil pembelajaran yang ter- cara yang dapat dipakai untuk mencapai
masuk kawasan sikap.Sikap lebih merupa- tujuan pembelajaran dalam kondisi ter-
kan hasil pembelajaran yang terbentuk tentu. Variabel metode adalah strategi
secara kumulatif dalam waktu yang relatif mengorganisasi isi pembelajaran, strategi
lama dan merupakan integrasi dari hasil menyampaikan isi pembelajaran dan
sejumlah perlakuan pembelajaran.8 strategi mengelola pembelajaran. Hasil
Konsep pendekatan sistem merupa- pembelajaran mencakup semua akibat
kan dasar pemikiran dari suatu peren- yang muncul dari penggunaan metode
canaan pembelajaran. Secara umum tertentu, seperti keefektifan, efisiensi, dan
pendekatan sistem terdiri atas analisis, daya tarik pembelajaran. Suatu peren-
desain, pengembangan, implementasi, dan canaan pembelajaran selayaknya men-
evaluasi. Perencanaan pembelajaran men- cakup keseluruhan variabel ini.
cakup seluruh proses yang dilaksanakan Inti utama dalam perancangan
pada pendekatan sistem. Teori belajar, pembelajaran adalah pada pemilihan,
teori evaluasi, teori pembelajaran merupa- penetapan, dan pengembangan variabel
kan teori-teori yang melandasi perencana- metode pembelajaran.Pemilihan metode
an pembelajaran.9 Hal ini sejalan dengan pembelajaran harus didasarkan pada
pendapat Gagne dan Briggs (1979) bahwa analisis kondisi dan hasil pembelajaran.
asumsi dasar perencanaan pembelajaran, Analisis akan menunjukkan bagaimana
yaitu: (1) harus bertujuan untuk mem- kondisi pembelajarannya dan apa hasil
bantu seorang belajar, (2) mencakup pembelajaran yang diinginkan. Setelah
jangka panjang dan jangka pendek, (3) bagaimana kondisi itu, baru penetapan
sistem pembelajaran yang dirancang dan pengembangan metode pembelajaran
secara sistematik dapat mempengaruhi dilakukan.11 Dalam menentukan metode
perkembangan seseorang, (4) sistem pem- pembelajaran ada tiga prinsip yang perlu
belajaran harus dilaksanakan berdasarkan diperhatikan, yaitu: (1) tidak ada satu
pendekatan sistem, (5) perlu didasarkan metode pembelajaran yang unggul untuk
atas pengetahuan bagaimana manusia semua tujuan dan semua kondisi, (2)
belajar. metode pembelajaran yang berbeda me-
Perancangan pembelajaran haruslah miliki pengaruh yang berbeda dan konsis-
didasarkan pada hasil ldentifikasi dan ten pada hasil pembelajaran, dan (3)
analisis tentang semua variabel yang kondisi pembelajaran yang berbeda
mempengaruhi belajar. Ada tiga variabel memiliki pengaruh yang konsisten pada
yang mempengaruhi belajar, yaitu kondisi hasil pembelajaran.
pembelajaran, metode pembelajaran, dan
hasil pembelajaran.10 PROSEDUR PERENCANAAN
Kondisi pembelajaran mencakup PEMBELAJARAN
semua variabel yang tidak dapat dimani- Prosedurperencanaan pembelajaran
pulasi oleh perancang yang harus diterima ditentukan oleh model perencanaan pem-
sebagaimana adanya. Yang termasuk belajaran yang dipilih. Perencanaan pem-
dalam variabel kondisi adalah tujuan pem- belajaran adalah cara yang sistematis
belajaran, isi pembelajaran, keterbatasan dalam mengidentifikasi, mengembangkan,
dan mengevaluasi seperangkat materi dan
8 Nyoman S. Degeng, “Desain Pembelajaran”. strategi yang diarahkan untuk mencapai
Materi Pelatihan Pekerti. (Malang, 2000), hlm. 8.
9 Walter Dick & Lou Carey, The systemtic …
11
hlm. 168. Harun Sitompul, Makalah Pelatihan... hlm.
10
Hamzah B. Uno. Perencanaan … hlm 89. 16.
188 | Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan dan Prosedur
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

tujuan tertentu (Twelker, 1972). Hasil tepat, (c) menentukan populasi sasaran
akhir dari perencanaan pembelajaran yang dapat mengikuti kegiatan pem-
adalah suatu sistem pembelajaran, yaitu belajaran.12
materi dan strategi belajar mengajar yang Menurut Harless dalam melakukan
dikembangkan secara emperis yang secara identifikasi kebutuhan pembelajaran, ada
konsisten terbukti dapat mencapai tujuan tiga kelompok yang dijadikan sumber
pembelajaran tertentu. informasi, yaitu (a) siswa, terutama siswa
Pengembangan perencanaan pem- yang telah bekerja, (b) masyarakat, ter-
belajaran terdiri dari separangkat kegi- masuk orang tua, dan orang yang akan
atan yang meliputi perencanaan, pengem- menggunakan lulusan, (c) pendidik, ter-
bangan, dan evaluasi terhadap sistem masuk guru dan pengelola program pendi-
pembelajaran yang sedang dikembangkan dikan. Proses ini bertujuan untuk
tersebut sehingga setelah mengalami be- mengetahui perumusan pengetahuan,
berapa kali revisi, sistem pembelajaran itu keterampilan dan sikap yang perlu
dapat memuaskan hati pengembangnya. diajarkan kepada siswa dalam mata
Pengembangan perencanaan pem- pelajaran tertentu. Hasil perumusan ter-
belajaran ini dimaksudkan untuk mencari sebut dijadikan dasar untuk merumuskan
pemecahan masalah-masalah pembela- tujuan pembelajaran umum (TPU) atau
jaran atau setidak-tidaknya dalam meng- standar kompetensi.Teknik yang diguna-
optimalkan sumber belajar yang ada kan dalam mengidentifikasi kebutuhan
untuk memperbaiki pendidikan pembelajaran dapat melalui kuesioner,
(Mudhoffir, 1987). Ada beberapa model interview, observasi, dan tes.13
perencanaan pembelajaran, misalnya Dari kegiatan mengidentifikasi kebu-
model Briggs, model Banathy, model tuhan pembelajaran diperoleh jenis
Kemp, model Gerlach dan Ely, model Dick pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dan Carey dan masih banyak lagi model- yang tidak pernah dipelajari atau belum
model yang lain. dilakukan dengan baik oleh siswa.Jenis
Salah satu model perencanaan pem- pengetahuan, keterampilan, dan sikap
belajaran yang dapat dipilih untuk tersebut masih bersifat umum atau garis
meningkatkan kualitas pembelajaran besar.Ia merupakan hasil belajar yang
adalah perencanaan pembelajaran adalah diharapkan dikuasai siswa setelah
model Dick dan Carey. Prosedur peren- menyelesaikan program pendidikan. Hasil
canaan pembelajaran model Dick dan belajar ini disebut tujuan pembelajaran
Carey adalah sebagai berikut: Pertama, atau kompetensi. Karena sifatnya masih
mengidentifikasi kebutuhan pembela- umum maka disebut tujuan pembelajaran
jaran. Kebutuhan adalah kesenjangan umum.14 TPU sebaiknya dirumuskan
keadaan saat ini dibandingkan dengan ke- dengan kriteria: (a) berorientasi kepada
adaan seharusnya. Kebutuhan pembela- siswa, (b) berorientasi kepada hasil
jaran adalah kesenjangan antara kondisi belajar setelah menyelesaikan program,
realitas pembelajaran saat ini dengan (c) menggunakan istilah akan dapat, (d)
kondisi ideal pembelajaran yang seharus- dirumuskan dalam bentuk kalimat meng-
nya dilakukan (Yaumi, 2014). Langkah- gunakan kata kerja aktif atau operasional
langkah mengidentifikasi kebutuhan pem-
belajaran merupakan proses untuk: (a) 12 Atwi Suparman, Desain Pembelajaran.
menentukan kesenjangan penampilan
(Jakarta: PAU-DIKTI Depdikbud, 1997), hlm. 93.
siswa yang disebabkan kekurangan 13 Joe Harless, Front-End Analysis.Training
kesempatan mendapatkan pendidikan dan Magazine of Man Power and Managemen
pelatihan masa lalu, (b) mengidentifikasi Development.March, 1975), hlm 243.
14
bentuk kegiatan pembelajaran yang paling Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
hlm. 94.
Wahyudin Nur Nasution |189
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

atau dapat diukur/diamati, dan (e) sedural adalah kedudukan beberapa peri-
mengandung objek yang jelas.15 laku yang menunjukkan satu seri urutan
Hal senada dikemukakan oleh Dick penampilan perilaku, tetapi tidak ada yang
dan Carey bahwa rumusan tujuan pem- menjadi perilaku prasyarat untuk yang
belajaran umum harus jelas, dapat diukur, lain. Struktur perilaku pengelompokkan
dan berbentuk tingkah laku.16 Menurut adalah kedudukan perilaku-perilaku
Mudhofir (1990) rumusan tujuan pem- khusus yang tidak mempunyai keter-
belajaran yang baik, yaitu: (a) formulasi gantungan antara satu dengan yang lain-
dalam bentuk operasional, (b) bentuk nya, walaupun semuanya berhubungan.
produk belajar, (c) dalam tingkah laku Struktur perilaku kombinasi adalah peri-
sibelajar, (d) jelas tingklah laku yang ingin laku khusus sebagian tersebar akan ter-
dicapai, (6) hanya mengandung satu struktur secara kombinasi antara struktur
tujuan belajar, (7) tingkat keluasan yang hirarki, prosedural, dan pengelompokan.18
sesuai, (8) rumusan kondisi pembelajaran Ketiga, mengidentifikasi perilaku
jelas dan cantumkan standar tingkah laku dan karakteristik awal peserta didik.
yang dapat diterima. Setelah selesai melakukan analisis pem-
Kedua, menganalisis pembelajaran. belajaran dan sudah tergambarkan peri-
Menganalisis pembelajaran adalah suatu laku-perilaku khusus yang akan dikuasai
proses menjabarkan perilaku umum men- oleh peserta didik. Maka tahap berikutnya
jadi perilaku khusus yang tersusun secara mengidentifikasi perilaku dan karak-
logis dan sistematik. Proses ini bertujuan teristik awal peserta didik atas hasil
untuk mengetahui gambaran susunan analisis pembelajaran yang sudah dijabar-
perilaku khusus dari yang paling awal kan. Kemampuan peserta didik yang ada
sampai yang paling akhir. Baik jumlah dalam kelas selalu heterogen, sebagian
maupun susunan perilaku tersebut akan siswa sudah banyak tahu sebagian lagi
memberikan keyakinan kepada pendidik belum tahu sama sekali tentang materi
bahwa perilaku umum yang tercantum yang diajarkan di kelas berdasarkan
dalam TPU dapat dicapai secara efektif perilaku-perilaku khusus yang ada.19 Bila
dan efisien.17 Melalui perilaku-perilaku pendidik mengikuti kelompok siswayang
khusus tersebut, secara sistematik peserta sudah banyak tahu, maka kelompok siswa
didikakan mencapai perilaku umum. yang belum tahu akan ketinggalan dan
Dengan melakukan analisis pem- tidak dapat menangkap materi yang
belajaran akan tercipta suatu struktur diberikan. Sebaliknya bila pendidik
perilaku dari perilaku khusus yang ada mengikuti kelompok siswa yang belum
dalam kandungan TPU/TIU. Struktur peri- tahu, kelompok siswa yang banyak tahu
laku tersebut digolongkan empat macam: merasa tidak belajar apa-apa dan bosan.20
(a) struktur hirarki, (b) struktur pro- Untuk mengatasi hal ini, ada dua
sedural, (c) struktur pengelompokan, (d) pendekatan yang dapat dipilih, yaitusiswa
struktur kombinasi. Struktur perilaku menyesuaikan dengan materi pem-
hirarki adalah kedudukan dua perilaku belajaran dan materi pembelajaran dise-
yang menunjukkan salah satu perilaku suaikan dengan siswa. Setelah diketahui
hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai siswa yang menjadi populasi sasaran
perilaku yang lain. Struktur perilaku pro- kegiatan pembelajaran, hal yang perlu

15 18
Harun Sitompul, Makalah Pelatihan... hlm. Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
18. hlm. 95.
16 19
Walter Dick & Lou Carey, The systemtic … Walter Dick & Lou Carey, The systemtic …
hlm. 169. hlm. 171.
17 20
Walter Dick & Lou Carey, The systemtic … Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
hlm. 170. hlm. 96.
190 | Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan dan Prosedur
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

dipertanyakan, adalah sejauhmana penge- kepada siswa. Perilaku yang diajarkan ini
tahuan dan keterampilan yang telah kemudian dirumuskan dalam bentuk
dimiliki mereka sehingga dapat mengikuti tujuan pembelajaran khusus (TPK). Selain
pembelajaran? Pertanyaan inisangat pen- mengidentifikasi perilaku awal siswa, pen-
ting dijawab oleh pendidik sehingga sejak didik harus pula mengidentifikasi karak-
permulaan pembelajaran telah dapat teristik siswa yang berhubungan dengan
disesuaikan dengan siswa yang akan pengembangan pembelajaran. Misalnya,
mengikutinya. Jawaban itu merupakan minat, kemampuan bahasa inggiris, ke-
suatu batasan pula bagi siswa yang ber- mampuan pancaindera, kesenangan, dan
maksud mengikuti mata pelajaran ter- lain-lain yang dimiliki siswa.23 Karak-
sebut. Teknik yang digunakan untuk teristik ini perlu diketahui oleh pendidik,
mengidentifikasi perilaku awal siswa karena berkaitan dengan pengembangan
dapat digunakan kuesioner, interview, pembelajaran yang akan diterapkan.
observasi, dan tes. Menurut Uno, instru- Keempat, menulis tujuan kinerja atau
ment yang dapat digunakan untuk meng- tujuan pembelajaran khusus (TPK).
identifikasi kemampuan awal adalah tes, Tujuan pembelajaran khusus adalah
sedangkan instrument yang dapat diguna- penjelasan rinci tentang apa saja yang
kan untuk mengidentifikasi karakteristik dapat dilakukan oleh siswa setelah
awal siswa (minat, motivasi belajar, gaya mengikuti proses pembelajaran.24 TPK
belajar dan lain-lain) antara lain adalah ditempatkan sebagai komponen awal
tes baku yang dibuat para ahli.21 dalam menyusun desain pembelajaran
Untuk mendapatkan data yang merupakan pusat perhatian setiap
paling akurat, adalah menggunakan tes pengembangan pembelajaran. TPK me-
penampilan siswa dan observasi terhadap rupakan dasar dan pedoman bagi seluruh
pelaksanaan pekerjaaan siswa serta tes proses pengembangan pembelajaran se-
tertulis untuk mengetahui tingkat lanjutnya. Perumusan TPK merupakan
pengetahuan siswa. Tetapi, bila tes seperti titik permulaan yang sesungguhnya dari
ini tidak tepat dilakukan karena dirasakan proses pengembangan pembelajaran.
kurang etis, kesulitan teknik pelaksanaan- Sedangkan proses sebelumnya merupakan
nya, atau tidak mungkin dilaksanakan tahap pendahuluan untuk menghasilkan
karena sebab yang lain, penggunaan skala TPK. TPK merupakan satu-satunya dasar
penilaiana cukup memadai. Skala penilai- dalam menyusun kisi-kisi tes. Selanjutnya
an tersebut diisi oleh orang-orang yang TPK merupakan alat untuk menguji
tahu secara dekat terhadapkemampuan validitas isi tes. Dalam menentukan isi
siswa dan diisi oleh siswa sebagai self pelajaran yang akan diajarkan, pengem-
report.22 bang pembelajaran merumuskannya ber-
Berdasarkan masukan ini dapat di- dasarkan perilaku yang ada dalam TPK.
tetapkan oleh pendidik titik berangkat Tujuan pembelajaran menjadi arah proses
atau permulaan pelajaran yang harus di- pengembangan pembelajaran karena di
berikan pada siswa. Titik itu adalah peri- dalamnya tercantum rumusan pengeta-
laku khusus di atas garis batas yang telah huan, keterampilan dan sikap yang akan
dikuasai siswa atau calon siswa.Hasil dicapai siswa pada akhir proses pem-
akhir dari kegiatan mengidentifikasi peri- belajaran.25
laku awal siswa adalah menentukan garis
batas antara perilaku yang tidak perlu di- 23
Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
ajarkan dan perilaku yang harus diajarkan hlm. 97.
24
Walter Dick & Lou Carey, The systemtic …
21
Hamzah B. Uno. Perencanaan … hlm 89. hlm. 174.
22 25
Harun Sitompul, Makalah Pelatihan... hlm. Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
20. hlm. 99.
Wahyudin Nur Nasution |191
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

Keberhasilan siswa dalam mencapai pendidik pada saat ia menyusun strategi


tujuan tersebut merupakan ukuran pula pembelajaran.
keberhasilan pembelajaran yang diguna- Kelima, mengembangkan Butir Tes
kan pendidik. Perumusan TPK harus Acuan Patokan. Setelah TPK selesai di-
mengandung unsur-unsur yang dapat rumuskan secara operasional, tahap
memberikan petunjuk kepada penyu- berikutnya adalah mengembangkan butir
sunan tes agar ia dapat mengembangkan tes acuan patokan. TPK berisi perilaku-
tes yang benar-benar dapat mengukur perilaku khusus yang belum dikuasai
perilaku yang terdapat di dalamnya. siswa sebelum memulai perkuliahan. TPK
Unsur-unsur itu dikenal dengan ABCD, merupakan hasil dari dua langkah yaitu
yang berasal dari kata A = audience, hasil kegiatan analisis pembelajaran dan
B=Behaviour, C=Condition, D=Degree. mengidentifikasi karakteristik awal siswa.
Audience adalah siswa yang akan belajar. Pendidik haruslah menyusun tes acuan
Behavior adalah perilaku yang spesifik patokan yaitu tes yang dapat mengukur
yang akan dimunculkan oleh siswa setelah penguasaaan siswa dalam setiap perilaku
selesai proses belajarnya dalam mata- tersebut. Bukan mengukur seluruh uraian
kuliah tertentu. Condition adalah batasan pendidik dalam proses pembelajaran,
yang dikenakan kepada siswa atau alat sebab apa yang diberikan pendidik selama
informasi, atau lingkungan yang diguna- proses tersebut belum tentu seluruhnya
kan siswa pada saat ia dites. Degree relevan dengan TPK. Isi pelajaran bukan-
adalah tingkat pencapaian siswa dalam lah criteria untuk mengukur keberhasilan
mencapai perilaku tersebut.26 proses pelaksanaan pembelajaran. Ia
Dengan merumuskan TPK pendidik bagian dari proses itu dan termasuk harus
dapat mengidentifikasi isi atau materi diuji relevansinya dengan tujuan pem-
yang diajarkan. TPK mengandung unsur belajaran.28 Hal ini senada dengan pen-
bahavior atau perilaku yang diharapkan dapat Uno bahwa tes acuan patokan
dicapai siswa di akhir pembelajaran. terdiri atas soal-soal yang secara langsung
Banyaknya rumusan TPK yang disusun dapat digunakan untuk mengukur se-
sesuai dengan banyaknya perilaku khusus perangkat tujuan pembelajaran khusus
yang telah ditetapkan berdasarkan hasil yang telah dirumuskan.29
identifikasi perilaku awal siswa.Rumusan Untuk menyusun butir tes acuan
perilaku ini terdiri dari dua hal, yaitu kata patokan, pendidik perlu melakukan
kerja dan objek. Objek inilah yang langkah-langkah berikut: (1) menentukan
menunjukkan topik atau pokok bahasan maksud tes, yaitu: memberikan umpan
dari isi mata kuliah. Dari contoh TPK balik tentang hasil belajar siswa dalam
tersebut di atas maka yan menjadi topik setiap tahap proses belajarnya dan menilai
pelajarannya adalah kalimat pasif. Setiap efektifitas sistem pembelajaran secara
topik dapat diuraikan menjadi sub topik. keseluruhan, (2) Membuat tabel spesifi-
Uraian rinci akan memudahkan perancang kasi yang memuat: daftar perilaku, bobot
pembelajaran atau pendidik dalam me- perilaku, jenis tes, dan jumlah butir tes,
nulis atau memilih bahan pelajaran. (3) Menulis butir tes sesuai table spesifi-
Materi kuliah untuk setiap TPK akan kasi, (4) Merakit tes yang telah ditulis dan
tergambar dalam strategi pembelajaran.27 dikelompokkan atas dasar jenis kemudian
Dengan perkataan lain rumusan isi mata diberi nomor urut, (5) Menulis petunjuk
pelajaran secara singkat akan dibuat menjawab tes sesuai jenisnya, (6) Menulis
kunci jawaban tes, (7) Mengujicobakan
26
Harun Sitompul, Makalah Pelatihan... hlm.
28
22. Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
27
Atwi Suparman, Desain Pembelajaran… hlm. 101.
29
hlm. 99. Hamzah B. Uno. Perencanaan … hlm 91.
192 | Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan dan Prosedur
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

tes, (8) Menganalisis hasil uji coba, dan (9) 2. Metode pembelajaran, yaitu cara pen-
Merevisi tes.30 didik mengorganisasikan materi pela-
Keenam, mengembangkan strategi jaran daan siswa agar terjadi proses
pembelajaran. Dick dan Carey mengatakan belajar mengajar secara efektif dan
suatu strategi pembelajaran menjelaskan efisien
komponen-komponen umum dari suatu 3. Media pembelajaran, yaitu peralatan
set bahan pembelajaran dan prosedur- dan bahan pembelajaran yang diguna-
prosedur yang akan digunakan bersama kan pengajara dan siswa dalam
bahan-bahan tersebut untuk menghasil- kegiatan pembelajaran;
kan hasil belajar tertentu pada siswa. 4. Waktu yang digunakan oleh pendidik
Komponen dari strategi pembelajaran, dan siswa dalam menyelesaikan setiap
yaitu: (1) kegiatan pra pembelajaran; (2) langkah dalam kegiatan pembelajaran
penyajian informasi; (3) partisipasi siswa; (Suparman, 1997).
(4) tes; (5) kegiatan tindak lanjut.31 Dengan demikian, strategi pem-
Merril dan Tennyson (1977) me- belajaran merupakan keseluruhan pola
nyebutkan strategi pembelajaran sebagai umum kegiatan guru dan siswa yang
urutan tertentu dari penyajian materi merupakan perpaduan dari urutan
dalam pembelajaran. Sedangkan AT dan T kegiatan, cara pengorganisasian materi
(1985) menyamakan strategi pem- pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,
belajaran dengan metode pembelajaran. serta waktu yang digunakan dalam proses
Gagne dan Briggs (1979) menyebut pembelajaran untuk mencapai tujuan
strategi pembelajaran sebagai sembilan pembelajaran yang telah ditentukan.
tahapan dalam proses kegiatan pem- Ketujuh, mengembangkan bahan
belajaran, yaitu: (1) memberikan motivasi ajar.Bahan ajar merupakan bahan-bahan
atau menarik perhatian; (2) menjelaskan atau materi pembelajaran yang disusun
tujuan pembelajaran kepada siswa; (3) secara sistematis yang digunakan guru
mengingatkan kompetensi prasyarat; (4) dan siswa dalam proses pembelajaran,
memberi stimulus; (5) memberi petunjuk bahan ajar mempunyai sturuktur dan
belajar; (6) menimbulkan penampilan urutan yang sistematis, menjelaskan
siswa; (7) memberi umpan balik; (8) tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
menilai penampilan; dan (9) menyimpul- memotivasi siswa untuk belajar, mengan-
kan. tisipasi kesukaran belaajr siswa sehingga
Dari penjelasan di atas, para ahli menyediakan bimbingan bagi siswa untuk
sepakat bahwa strategi pembelajaran mempelajari bahan tersebut, memberikan
berkenaan dengan pendekatan pengajaran latihan yang banyak bagi siswa, menyedia-
dalam mengelola kegiatan pembelajaran kan rangkuman dan secara umum ber-
untuk menyampaikan materi atau isi orientasi pada siswa secara individual.32
pelajaran secara sistematik, sehingga Menulis bahan ajar berarti mengajarkan
kemampuan yang diharapkan dapat suatu mata pelajaran melalui tulisan, di
dikuasai oleh siswa secara efektif dan mana bahasa yang digunakan bukan
efisien. Di dalamnya terkandung empat bahasa buku teks yang bersifat sangat
pengertian sebagai berikut: resmi dan formal, melainkan bahasa
1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu setengah formal dan setengah lisan.
urutan kegiatan pengajar dalam Penyusunan bahan ajar adalah
menyampaikan isi pelajaran kepada karakteristik dari sistem pembelajaran di
siswa mana pun proses pembelajaran terjadi,
30
Atwi Suparman, Desain Pembelajaran… 32 Paulina Pannen dan Purwanto, Penulisan

hlm. 101. Bahan Ajar. (Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud,


31
Hamzah B. Uno. Perencanaan … hlm 93. 1997), hlm 65.
Wahyudin Nur Nasution |193
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

baik dalam sistem belajar jarak jauh Hasil-hasil dari pelaksanaan evaluasi
maupun dalam sistem pembelajaran tatap formatif digunakan untuk memperbaiki
muka. Bahan ajar disusun berdasarkan produk sistem pembelajaran yang sedang
pada tujuan pembelajaran yang hendak dikembangkan. Setelah produk-produk
dicapai, kebutuhan siswa, rancangan system pembelajaran diperbaiki, maka
kegiatan belajar mengajar dan kontrak produk sistem pembelajaran tersebut
pembelajaran. Penyusunan bahan ajar dapat digunakan ke kelompok populasi
dapat dilakukan guru melalui berbagai sasaran.Setelah pelaksanaan pem-
cara, mulai dari yang termurah sampai belajaran selesai, maka dilakukanlah
yang termahal. Secara umum ada tiga cara tahap evaluasi sumatif untuk melihat
yang dapat ditempuh untuk menyusun keberhasilan siswa terhadap produk
bahan ajar, yaitu: (1) menulis sendiri, (2) sistem pembelajaran yang diterapkan.
pengemasan kembali informasi, dan (3)
penataan informasi. PENUTUP
Kedelapan, malaksanakan evaluasi Perencanaan pembelajaran me-
formatif dan sumatif. Setelah semua tahap rupakan suatu pendekatan yang sistematis
perancangan sistem pembelajaran selesai yang mencakup analisis kebutuhan pem-
dikembangkan tahap berikutnya adalah belajaran, perumusan tujuan pembela-
melakukan evaluasi formatif terhadap jaran, pengembangan strategi pembela-
keseluruhan kegiatan perancangan ter- jaran, pengembangan bahan ajar, serta
sebut. Menurut Suparman, evaluasi for- pengembangan alat evaluasinya dalam
matif adalah proses menyediakan dan upaya mencapai tujuan pembelajaran
menggunakan informasi untuk dijadikan yang diharapkan. Upaya membuat peren-
dasar pengambilan keputusan dalam canaan pembelajaran dimaksudkan agar
rangka peningkatan kualitas produk atau dapat dicapai perbaikan pembelajaran.
program pembelajaran.33 Evaluasi for- Prosedur perencanaan pembelajaran yang
matif bertujuan untuk menentukan apa dibuat berhubungan erat dengan model
yang harus ditingkatkan atau direvisi agar perencanaan pembelajaran yang dipilih.
produk tersebut lebih efektif dan efisien. Salah satu model yang dapat dipilih dalam
Idealnya, evaluasi formatif dilakukan membuat perencanaan pembelajaran
empat tahap, yaitu (1) review oleh ahli adalah model yang dikembangkan Dick
bidang studi, ahli desain, ahli media, dan dan Carey.
ahli bahasa di luar dari tim pengembang Posedur mendesain pembelajaran
pembelajaran tersebut. (2) evaluasi satu dengan menggunakan model ini men-
satu dilakukan antara pengembang pem- cakup beberapa tahapan sebagai berikut:
belajaran dengan dua atau tiga siswa (1) mengidentifikasi kebutuhan pembela-
secara individual. Siswa yang dipilih jaran dan menulis tujuan pembelajaran
adalah yang memiliki karakteristik seperti umum, (2) melakukan analisis pembela-
populasi sasaran. (3) evaluasi kelompok jaran, (3) mengidentifikasi perilaku dan
kecil siswa yang representative untuk karakteristik awal siswa, (4) menulis
mewakili populasi sasaran yang sebenar- tujuan pembelajaran khusus, (5) me-
nya sebanyak 8-12 orang. (4) ujicoba nyusun tes acuan patokan, (6) menyusun
lapangan kepada sejumlah 15-30 orang strategi pembelajaran, (7) mengembang-
siswa sepanjang telah mempunyai ciri kan bahan ajar, (8) mendesain dan melak-
yang sama atau mirip dengan populasi sanakan evaluasi formatif dan sumatif.
sasaran.

33
Atwi Suparman, Desain Pembelajaran…
hlm. 103.
194 | Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan dan Prosedur
ITTIHAD, Vol. I, No.2, Juli – Desember 2017 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

DAFTAR PUSTAKA

Degeng, Nyoman S. “Desain Pembelajaran”. Materi Pelatihan Pekerti. Malang: Universitas


Negeri Malang, 2000.
Dick, Walter.,& Carey, Lou. The systematic Design of Instruction. Glennview, Illionis: Scott,
Foresmen and Company, 1996.
Dick, Walter., Carey, Lou & Carey O. James. The systemtic Design of Instruction (6thed).
Boston MA: Pearson, 2005.
Gagne, Robert., Briggs, Leslie J. And Wager, Walter W. (1981).Handbook of Procedures for
Design of Instruction (2ndEd.). Englewood Cliffs, New Jersey: Educational Technology
Publication.
Harless, Joe. Front-End Analysis.Training Magazine of Man Power and Managemen
Development.March, 1975.
Merill, M. David adan Tennyson, Robert D..Teaching Concept: An Instructional Design Guide.
Englewood Cliffs, New Jersey: Educational Technology Publication, 1977.
Pannen, Paulina dan Purwanto. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud,
1997.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2016.
Sitompul, Harun. “Pengembangan Desain Pembelajaran”. Makalah Pelatihan RKBM. Medan:
Fak. Tarbiyah IAIN-SU, 2017.
Soekamto, Toeti. Perancangan dan Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Intermedia, 1993.
Suparman, Atwi. Desain Pembelajaran. Jakarta: PAU-DIKTI Depdikbud, 1997
Uno, Hamzah, B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Wahyudin Nur Nasution |195

Anda mungkin juga menyukai