Anda di halaman 1dari 9

PREVALENSI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli

PADA DAGING SAPI YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL


DAN PASAR MODERN DI KOTA PEKANBARU

Jasmadi, Yuli Haryani, Christine Jose

Mahasiswa Program Studi S1 Kimia


Bidang Biokimia Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia
Jasmadi.chemx@gmail.com

ABSTRACT

Beef is potential as a medium for microbial growth such as coliform bacteria since it has
a high nutrients content. Coliform bacteria in a given amount could be used as a
hygienic indicator and a sign for the presence of pathogenic bacteria. One species of
coliform bacteria that often contaminate meat is Escherichia coli. Escherichia coli is a
normal flora in gastrointestinal tract, but some strains of them are pathogens which
cause acute diarrhea. The aim of this study was to calculate the number of coliform
bacteria and to detect the presence of Escherichia coli in beef sold in traditional and
modern markets in Pekanbaru using the Most Probable Number method. The results
showed that all samples were found to be contaminated by Escherichia coli and
coliform bacteria. The number of coliform bacteria in all samples exceeded the
maximum threshold of bacterial contamination according to Indonesian National
Standard No. 7388:2009, i.e 1x102 MPN/g. The number of coliform bacteria in samples
sold at traditional and modern markets were in the range of 0.11 x107 MPN/g to
>24x107 MPN/g and 0.35 x108 MPN/g to >24x108 MPN/g, respectively.

Keywords: Beef, coliform, Escherichia coli, Most Probable Number (MPN).

ABSTRAK

Daging sapi berpotensi menjadi medium pertumbuhan mikroba seperti bakteri golongan
Coliform dikarenakan daging sapi memiliki nutrisi yang tinggi. Bakteri Coliform dalam
jumlah tertentu dapat menjadi indikator higienitas dan sebagai tanda keberadaan bakteri
patogen. Salah satu spesies bakteri Coliform yang sering mencemari daging sapi adalah
Escherichia coli. Escherichia coli merupakan flora normal saluran pencernaan, tetapi
beberapa strain Escherichia coli merupakan patogen yang dapat menyebabkan diare.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah bakteri Coliform dan mendeteksi
keberadaan Escherichia coli pada sampel daging sapi yang dijual di pasar tradisional
dan pasar modern di Pekanbaru menggunakan metode Most Probable Number (MPN).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel terkontaminasi oleh bakteri
Coliform dan Escherichia coli. Jumlah bakteri Coliform pada semua sampel melebihi
nilai ambang batas maksimum cemaran bakteri menurut Standar Nasional Indonesia

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 31


Nomor 7388:2009, yaitu 1x102 MPN/g. Jumlah bakteri Coliform pada sampel yang
dijual di pasar tradisional dan pasar modern berada pada kisaran angka masing-masing
0,11x107 MPN/g hingga >24x107 MPN/g dan 0,35x108 MPN/g hingga >24x108 MPN/g.

Kata kunci: Coliform, daging sapi, Escherichia coli, Most Probable Number (MPN).

PENDAHULUAN berupa air, protein, lemak, karbohidrat,


dan mineral. Nutrisi dalam daging sapi
Selain sebagai tempat pemasaran tersebut dapat menjadi media yang
daging, pasar merupakan tempat yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri
rawan dan berisiko cukup tinggi Coliform. Bakteri Coliform dalam
terhadap cemaran mikroba patogen. jumlah tertentu merupakan suatu
Sanitasi dan kebersihan lingkungan indikator kondisi yang berbahaya
penjualan (pasar) perlu mendapat dengan adanya kontaminasi bakteri
perhatian baik dari pedagang itu sendiri patogen. Menurut Standar Nasional
maupun petugas terkait untuk Indonesia (SNI) Nomor 7388:2009
meminimalisir tingkat cemaran batas maksimum cemaran bakteri
mikroba. Pasar dibagi menjadi dua Coliform pada daging sapi yaitu 1x102
jenis, yaitu pasar modern dan pasar MPN/g dan Escherichia coli yaitu
tradisional (Sa’idah dkk., 2011). 1x101 MPN/g. Akan tetapi pada
Pasar modern dipandang sebagai penelitian yang dilakukan oleh
tempat yang sangat memperhatikan Hafriyanti dkk., (2008) terhadap daging
aspek kebersihan dan menjual produk sapi yang diambil di pasar Arengka
pangan yang sudah melewati standar Pekanbaru didapat total bakteri
mutu tertentu dan keamanan pangan. Coliform melebihi batas maksimal yang
Daging yang dijual di pasar modern direkomendasikan oleh SNI Nomor
disebut daging beku dan tidak bisa 7388:2009 yaitu antara 5,5x105-9,7x105
dikatakan daging segar karena telah MPN/g. Hal ini diduga karena daging
mengalami berbagai proses. Sedangkan sapi tersebut sebelumnya telah tercemar
daging yang dijual di pasar tradisonal bakteri Coliform pada waktu di Rumah
merupakan daging segar hal inilah yang Pemotongan Hewan (Arnia dan
menjadi daya tarik masyarakat. Namun, Warganegara, 2012; Hafriyanti dkk.,
sangat disayangkan proses penyiapan 2008; Nurwantoro dkk., 2012).
daging di pasar tradisional kurang Escherichia coli merupakan salah
memperhatikan aspek sanitasi dan satu bakteri Coliform yang sering
higienis, karena daging-daging yang mencemari daging sapi. Seperti
dipersiapkan untuk dijual oleh penelitian yang dilakukan oleh Balia
pedagang tidak ditutup dan disimpan dkk., (2011) dari sampel daging yang
dalam suhu dingin dan akibat dari suhu diambil di hypermarket di Bandung,
penyimpanan ini akan berdampak pada seluruh sampel terkontaminasi oleh
perkembangbiakan bakteri secara cepat bakteri Coliform. Bakteri Coliform yang
(Sa’idah dkk., 2011). mengkontaminasi sebagian besar adalah
Daging sapi merupakan bahan Escherichia coli yang merupakan flora
makanan yang mengandung nutrisi normal saluran pencernaan manusia dan

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 32


hewan, namun jika bakteri ini Bahan-bahan yang digunakan
memasuki saluran pencernaan melalui dalam penelitian ini adalah Eosin
bahan makanan seperti bahan asal Methylene Blue agar (Oxoid Ltd, Cat.
hewan dan produk olahannya dapat No. 1065921), Mac Conkey Broth
menyebabkan diare yang akut (Merck, Cat. No.1.05396.0500),
(gastroenteritis) sehingga sangat perlu Escherichia coli Broth, dan bahan
diwaspadai. Penularan Escherichia coli lainnya sesuai prosedur kerja.
pada manusia bisa melalui kontak
langsung dengan hewan, konsumsi b. Pengambilan Sampel
daging yang tidak dimasak dengan
sempurna, dan air yang telah Sampel berupa daging sapi dibeli
terkontaminasi. Oleh karena itu penting dari beberapa pasar tradisional dan
untuk memasak produk makanan pasar modern yang berada di kota
sebaik-baiknya sebelum dikonsumsi, Pekanbaru. Sampel yang telah dibeli
Escherichia coli dapat musnah karena dari pedagang langsung disimpan di
mikroba ini bersifat sensitif terhadap dalam kotak berisi es dan langsung
panas pada suhu 60ºC selama 30 menit. dibawa ke Laboratorium. Sampel yang
(Arnia dan Warganegara, 2012; Ateba berbentuk besar dan padat dihaluskan
dan Mbewe, 2011; Sa’idah dkk., 2011). dengan cara dicacah menggunakan
Berdasarkan keterangan di atas, peralatan-peralatan yang sudah
perlu untuk mendeteksi keberadaan disterilkan. Sampel yang sudah halus
bakteri Coliform dan Escherichia coli lalu ditimbang masing-masing sebanyak
pada daging sapi yang dijual di pasar 10 g dan langsung dianalisis.
tradisional dan pasar modern kota
Pekanbaru, hasil yang diperoleh dapat c. Analisis kualitatif dan kuantitatif
dibandingkan dengan batas maksimum bakteri Coliform dan Escherichia
cemaran mikroba menurut SNI Nomor coli dengan metode Most Probable
7388:2009 dan diharapkan bisa Number
mencegah penyakit yang bisa
ditimbulkan oleh bakteri Coliform dan Ada tiga tahap yang harus
Escherichia coli pada manusia. dilakukan untuk analisis kulitatif dan
kuantitatif bakteri Coliform dan
METODE PENELITIAN Escherichia coli pada daging sapi
dengan metode Most Probable Number
a. Alat dan Bahan (MPN) antara lain sebagai berikut:

Alat-alat yang digunakan dalam a. Uji penduga (Presumptive test)


penelitian ini adalah Inkubator (Model Sebanyak 10 g sampel dimasukkan
Heraeus Instrument D6450), Autoklaf ke dalam erlenmeyer berisi 90 mL Mac
(All American Mode 25X-2), Laminar Conkey Broth steril dan dihomogenkan.
Air Flow (ESCO®), Pipet Mikro, Neraca Suspensi tersebut kemudian dipipet
Analitik (Kern ALJ 220-4), Hotplate sebanyak 0,5 mL lalu dimasukkan ke
(LUXOR), Oven (Fisher Scientific dalam tabung reaksi yang berisi 4,5 mL
Model 655F), Vortex Mixer (VM-300), Mac Conkey Broth steril dibuat
dan alat-alat gelas laboratorium lainnya. pengenceran bertingkat hingga 10-8

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 33


(sampel pasar tradisional) dan 10-9 (Goldman dan Green, 2009; Widiyanti
(sampel pasar modern). Tabung durham dan Ristanti, 2004).
steril dimasukkan ke dalam masing-
masing tabung reaksi tersebut, lalu HASIL DAN PEMBAHASAN
diinkubasi dalam inkubator selama 48
jam pada suhu 37oC. Hasil positif akan Analisis kualitatif bakteri
keberadaan bakteri Coliform Coliform dan Escherichia coli pada
ditunjukkan dengan terjadinya semua sampel daging sapi memberikan
perubahan warna dari Mac Conkey hasil yang positif. Keberadaan bakteri
broth menjadi keruh dan produksi gas Coliform pada sampel ditandai dengan
di dalam tabung durham. Total terbentuknya gas didalam tabung
Coliform bisa dihitung dengan melihat durham dan perubahan warna media
tabel MPN. Mac Conkey broth dari ungu menjadi
keruh pada uji penduga (Gambar 1).
b. Uji penguat (Confirmed test) Keberadaan bakteri Escherichia coli
Tabung reaksi yang menunjukkan pada sampel ditandai dengan
hasil positif dari uji penduga dilanjutkan terbentuknya gas didalam tabung
untuk uji penguat. Jarum ose steril durham dan perubahan warna media
dicelupkan ke dalam tabung reaksi yang Escherichia coli broth dari kuning
positif lalu dimasukkan ke dalam menjadi keruh pada uji penguat
tabung reaksi yang berisi 4,5 mL (Gambar 2). Terbentuknya gas pada
Escherichia coli Broth steril. Tabung tabung durham dan perubahan warna
durham steril dimasukkan ke dalam media menjadi keruh karena kedua
masing-masing tabung reaksi tersebut media tersebut mengandung laktosa
dan diinkubasi selama 18-24 jam pada sebagai satu-satunya sumber
suhu 37oC. Hasil positif akan karbohidrat. Budiono dkk., (2012)
keberadaan Escherichia coli melaporkan bahwa bakteri Coliform
ditunjukkan dengan terjadinya dan Escherichia coli merupakan bakteri
perubahan warna dari Escherichia coli yang dapat memfermentasi laktosa
Broth menjadi keruh dan produksi gas menjadi gas dan asam dalam waktu 48
di dalam tabung durham. jam pada suhu 37oC sehingga
terbentuklah gas pada tabung durham
c. Uji pelengkap (Completed test) dan warna media berubah menjadi
Jarum ose steril dicelupkan ke dalam keruh.
tabung reaksi yang positif pada uji Keberadaan Escherichia coli pada
penguat, lalu digoreskan pada cawan sampel daging sapi juga diperkuat
petri berisi Eosin Methylene Blue Agar. dengan uji pelengkap yang ditandai
Cawan petri tersebut lalu diinkubasi dengan terbentuknya koloni tunggal
selama 18-24 jam pada suhu 37oC. berwarna hijau dengan kilap logam
Hasil positif dari uji pelengkap akan (green with metallic sheen) pada media
ditandai dengan pertumbuhan Eosin Methylene Blue Agar, seperti
Escherichia coli berupa terbentuknya yang terlihat pada Gambar 3. Gabungan
koloni tunggal berwarna hijau dengan eosin dan methylene blue pada media
kilap logam (green with metallic sheen) Eosin Methylene Blue Agar merupakan
indikator yang memberikan perbedaan

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 34


antara koloni bakteri yang mampu dan bakteri gram negatif dikarenakan
tidak mampu memfermentasi laktosa. kandungan methylene blue yang ada
Bakteri yang memfermentasi laktosa pada media berperan menghambat
menghasilkan koloni tunggal berwarna pertumbuhan dari bakteri Gram positif.
hijau dengan kilap logam (green with Eosin Y di dalam media ini berperan
metallic sheen). Eosin Methylene Blue sebagai indikator yang merespon
Agar mengandung pepton, laktosa, perubahan pH, yang akan berubah
sukrosa dan tambahan lain seperti eosin menjadi gelap pada kondisi asam (Lal
Y dan methylene blue. Eosin Methylene dan Cheeptham, 2007).
Blue Agar dikatakan selektif untuk
Kontrol Sampel + Sampel -

a b

Gambar 1. (a) Media Mac Conkey broth sebelum diinkubasi; (b) Media Mac Conkey
broth setelah diinkubasi dan tampak adanya pertumbuhan bakteri Coliform
pada uji penduga (presumptive test).

Kontrol Sampel +

a b

Gambar 2. (a) Media Escherichia coli broth sebelum diinkubasi; (b) Media Escherichia
coli broth setelah diinkubasi dan tampak adanya pertumbuhan bakteri
Escherichia coli pada uji penguat (confirmed test).

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 35


Gambar 3. Koloni tunggal Escherichia coli yang tumbuh pada media Eosin Methylene
Blue agar pada uji pelengkap (completed test).

Hasil analisis kuantitatif bakteri diperoleh pada sampel yang berasal dari
Coliform pada sampel daging sapi PM1 A, PM1 C, PM2 A, PM2 B, dan
memberikan hasil yang bervariasi dan PM2 C dengan nilai sebesar >24x108
semuanya melebihi nilai ambang batas MPN/g.
maksimum cemaran bakteri Coliform Jumlah bakteri Coliform pada
pada daging sapi menurut Standar sampel dari pasar tradisional melebihi
Nasional Indonesia (SNI) Nomor nilai ambang batas SNI No. 7388:2009
7388:2009 yaitu 1x102 MPN/g seperti dikarenakan penjualan daging di pasar
yang terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. tradisional kurang memperhatikan
Jumlah bakteri Coliform pada penelitian aspek sanitasi dan higienis, penjualan
ini dari sampel pasar tradisional berada daging dilakukan dalam keadaan
pada kisaran angka 0,11x107 MPN/g terbuka, dan daging disimpan dalam
hingga >24x107 MPN/g. Jumlah bakteri suhu yang tidak dingin akibatnya akan
Coliform terendah pada pasar berdampak pada perkembangbiakan
tradisional diperoleh pada sampel PT1 bakteri semakin cepat, serta peralatan
A dengan nilai sebesar 0,11x107 yang tidak steril juga menambah
MPN/g, sedangkan pada pasar kontaminasi pada daging yang dijual di
tradisional lainnya memiliki jumlah pasar tradisional. Selain itu, penjualan
yang sama tinggi yaitu sebesar >24x107 daging secara terbuka juga dapat
MPN/g. Sedangkan jumlah bakteri menyebabkan konsumen memilih
Coliform pada pasar modern berada daging dengan memegang secara
pada kisaran angka 0,35x108 MPN/g langsung sehingga dapat berkontribusi
hingga >24x108 MPN/g. Jumlah bakteri terhadap kontaminasi daging dengan
Coliform terendah pada pasar modern daging lainnya. Sumber kontaminasi
diperoleh pada sampel yang berasal dari lain juga bisa pada waktu pemotongan
PM3 A dan PM3 B dengan nilai di Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
sebesar 0,35x108 MPN/g, sedangkan seperti yang dijelaskan Bahendra dalam
jumlah bakteri Coliform tertinggi Hafriyanti dkk., (2008) bahwa total

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 36


Tabel 1: Hasil MPN total bakteri Coliform pada sampel dari pasar tradisional
Pengamatan Total bakteri
Sumber sampel Jumlah tabung positif pada Coliform
pengenceran Gas (MPN/g)
-6 -7 -8
10 10 10
PT1 A 1 1 1 Ada 0,11x107
PT1 B 3 3 3 Ada >24x107
PT2 A 3 3 3 Ada >24x107
PT2 B 3 3 3 Ada >24x107
PT3 A 3 3 3 Ada >24x107
PT3 B 3 3 3 Ada >24x107

Tabel 2: Hasil MPN total bakteri Coliform pada sampel dari pasar modern
Pengamatan Total bakteri
Sumber sampel Jumlah tabung positif pada Coliform
pengenceran Gas (MPN/g)
-7 -8 -9
10 10 10
PM1 A 3 3 3 Ada >24x108
PM1 B 3 2 2 Ada 2,1x108
PM1 C 3 3 3 Ada >24x108
PM2 A 3 3 3 Ada >24x108
PM2 B 3 3 3 Ada >24x108
PM2 C 3 3 3 Ada >24x108
PM3 A 2 2 2 Ada 0,35x108
PM3 B 2 2 2 Ada 0,35x108
PM3 C 2 3 3 Ada 0,53x108

koloni bakteri daging sapi yang diberi alas ataupun penutup sehingga
dipotong di Rumah Pemotongan Hewan sangat memungkinkan terjadinya
Kota Pekanbaru melebihi batas kontaminasi dari luar atau lingkungan
maksimum cemaran bakteri yang sekitar. Transportasi yang tidak layak
direkomendasikan oleh SNI Nomor 01- akan mengakibatkan jumlah total
6366-2000 karena belum diterapkannya mikroba yang tinggi pada daging dan
sanitasi dan higienis pada Rumah bakteri yang memang secara normal ada
Pemotongan Hewan tersebut. dalam tubuh hewan akan makin subur.
Menurut Sa’idah dkk., (2011) Penjualan daging di pasar modern
Proses pengangkutan daging dari RPH lebih baik dibandingkan dengan pasar
ke pasar tradisional juga bisa tradisional karena daging disajikan
menyebabkan kontaminasi daging, dalam keadaan tertutup dan temperatur
pengangkutan dari RPH kebanyakan rendah (2-6ºC) dengan menggunakan
dilakukan dengan menggunakan showcase. Penanganan pertamakali
gerobak tarik dimana daging tidak daging datang menggunakan cool box
JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 37
dan langsung masuk ke chiller dengan bakteri Coliform masih dapat tumbuh
suhu 2-4oC sehingga kemungkinan pada suhu rendah (-2oC).
daging terkontaminasi bakteri di pasar
modern lebih kecil jika dibandingkan KESIMPULAN
dengan pasar tradisional. Tetapi hasil
yang diperoleh pada penelitian ini Analisis kualitatif bakteri
bertolak belakang dengan hal tersebut, Coliform dan Escherichia coli pada
jumlah bakteri Coliform pada sampel semua sampel daging sapi yang diujikan
daging dari pasar modern lebih tinggi pada penelitian ini memberikan hasil
jika dibandingkan dengan pasar yang positif. Jumlah bakteri Coliform
tradisional yaitu berkisar antara pada semua sampel daging sapi baik
0,35x108 MPN/g hingga >24x108 dari pasar tradisional maupun pasar
MPN/g (Tabel 2). Hal ini dikarenakan modern melebihi nilai ambang batas
kemungkinan daging sapi telah maksimum cemaran bakteri Coliform
terkontaminasi bakteri Coliform pada menurut Standar Nasional Indonesia
saat di Rumah Potong Hewan, (SNI) Nomor 7388:2009 yaitu 1x102
walaupun daging disimpan pada suhu MPN/g. Jumlah bakteri Coliform pada
rendah di pasar modern hal tersebut sampel dari pasar tradisional berada
tidak membuat bakteri Coliform mati. pada kisaran angka 0,11x107 MPN/g
Bakteri Coliform dapat tumbuh pada hingga >24x107 MPN/g, sedangkan
suhu rendah (-2oC) dan tumbuh jumlah bakteri Coliform pada sampel
optimum pada suhu 37oC. dari pasar modern berada pada kisaran
Selain itu jumlah bakteri Coliform angka 0,35x108 MPN/g hingga >24x108
pada daging sapi dari pasar modern MPN/g.
lebih tinggi daripada pasar tradisional
mungkin dikarenakan daging sapi yang UCAPAN TERIMA KASIH
yang ada di pasar tradisional marupakan
daging segar yang setiap hari baru Penulis mengucapkan terima kasih
datang dari Rumah Pemotongan Hewan, kepada Ibu Yuli Haryani, M.Sc, Apt
sedangkan daging sapi di pasar modern dan Ibu Dr. Christine Jose, M.Sc selaku
kategori barang segarnya sudah tidak dosen pembimbing yang telah banyak
ada karena antara proses pemotongan meluangkan waktu memberikan
dan produk dijual memerlukan waktu bimbingan, dukungan, dan petunjuk
yang lebih lama dan penyajiannya selama penelitian dan penulisan karya
dalam bentuk daging beku. Daging ilmiah ini. Penelitian ini dibiayai oleh
dikatakan segar jika antara waktu Dana Penelitian Desentralisasi DIKTI,
pemotongan dan rentang masa Hibah Bersaing a.n. Yuli Haryani,
penjualan di pasar sangat singkat. M.Sc, Apt Tahun Anggaran 2012/2013.
Tingkat kesegaran sudah berkurang
setelah lewat tenggang waktu tersebut.
Sehingga jika daging yang dijual sudah
lama maka pertumbuhan bakteri pada
daging semakin meningkat walaupun
disimpan pada suhu dingin, karena

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 38


DAFTAR PUSTAKA Arengka Kota Pekanbaru. Jurnal
Peternakan 5: 1 ISSN 1829-
Arnia dan Warganegara, E. 2012. 8729.
Identifikasi Kontaminasi Bakteri
Coliform Pada Daging Sapi Lal, A dan Cheeptham, N. 2007. Eosin
Segar Yang Dijual Di Pasar Methylene Blue Agar Protocol.
Sekitar Kota Bandar Lampung. ML library, American Society
Medical Journal of Lampung for Microbiology.
University ISSN 2337-3776.
Nurwantoro, Bintoro, V.P., Legowo,
Ateba, C.N dan Mbewe, M. 2011. A.M., Purnomoadi, A., Ambara,
Detection of Escherichia coli L.D., Prokoso, A., Mulyani, S.
O157:H7 virulence genes in 2012. Nilai pH, Kadar Air, dan
isolates from beef, pork, water, Total Escherichia coli Daging
human, and animal species in Sapi yang Dimarinasi Dalam Jus
the northwest province, South Bawang Putih. Jurnal Aplikasi
Africa: public health Teknologi Pangan.
implications. Research in
Microbiology 162: 240-248. Sa’idah, F., Yusnita, S., Herlinawati, I.
2011. Hasil Penelitian Cemaran
Balia, R.T., Harlia, E., Suryanto, D. Mikroba Daging Sapi Di Pasar
2011. Deteksi Coliform Pada Swalayan dan Pasar Tradisional.
Daging Sapi Giling Spesial yang Dilavet Universitas Lambung
Dijual di Hipermarket Bandung. Mangkurat 21 (2).
Universitas Padjadjaran.
Bandung. Widiyanti, N.L.P.M., Ristanti, N.P.
2004. Analisis Kualitatif Bakteri
Budiono, H., Harlis, Retni, Budiarti, S. Koliform Pada Depo Air Minum
2012. Analisis Ambang Batas Isi Ulang di Kota Singaraja Bali.
Escherichia coli Sebagai Jurnal ekologi kesehatan 3 (1):
Indikator Pencemaran Pada 64-73.
Daging Sapi di Rumah
Pemotongan Hewan Kota Jambi.
Biospecies 5 (1): 14-21.

Goldman, E dan Green, L.H. 2009. 2nd


ed. Practical Handbook of
Microbiology. Taylor & Francis
Group, LLC.

Hafriyanti, Hidayati, dan Elfawati.


2008. Kualitas Daging Sapi
dengan Kemasan Plastik PE
(Polyethylen) dan Plastik PP
(Polypropylen) Di Pasar

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 39

Anda mungkin juga menyukai