NOMOR PERCOBAAN :
JUDUL PERCOBAAN : GELOMBANG BERDIRI DAN MENENTUKAN
KESALAHAN PADA SALURAN KOAKSIAL DENGAN
METODA RF
KELAS / GROUP :
NAMA KELOMPOK : 1. (……………..)
: 2. (……………..)
: 3. (……………..)
: 4. (……………..)
TANGGAL PERCOBAAN :
TGL. PENYERAHAN LAP. :
NILAI :
DOSEN :
1 TUJUAN
1. Menentukan lokasi saluran putus.
2. Menentukan lokasi saluran yang terhubung singkat.
3. Menghitung delay phasa pada saluran.
2 DIAGRAM RANGKAIAN
Gen. Fungsi
SALURAN KOAKSIAL 100 METER
5
Mp1 2 3 4
Ri = 50 U1 R = ∞ , ohm
~
~ 10 9 8 7
6
Gambar 1
Gen. Fungsi
SALURAN KOAKSIAL 100 METER
5
Mp1 2 3 4
Ri = 50
~
~
U1 R = 0 ohm
10 9 8 7
Gambar 2
SALURAN KOAKSIAL 100 METER
5
Mp1 2 3 4
Ri = 50 U1 R = 60 ohm
~
~
10 9 8 7
6
Gambar 3
4 PENDAHULUAN
Bentuk gelombang berdiri pada saluran fungsi dari frekuensi dapat digunakan untuk
menentukan lokasi kesalahan dalam saluran asalkan panjang saluran diketahui.
Metodanya adalah sebagai berikut :
1. Sebuah tegangan diberikan pada ujung pengirim saluran U 1 dan diukur sepan-jang
saluran. Bila terjadi kesalahan pada saluran, pada frekuensi tertentu, tegangan
maksimum terjadi pada lokasi ini (metoda /4).
Kondisi rangkaian terbuka ini diubah menjadi rangkaian hubung singkat pada ujung
saluran dan menghasilkan penurunan resistansi generatordan suatu tegangan
minimum terjadi pada awal saluran.
Tegangan minimum yang diinginkan, dengan cara mengubah frekuensi dan
memisah frekuensi tersebut, f1 dapat ditentukan (nilai rata-rata).
2. Akhirnya, pada ujung akhir saluran, tegangan U2 diberikan dan diukur. Nilai
minimum U2 dan frekuensi yang menyertai ditentukan dan dari nilai ini f 2
didapatkan.
3. Lokasi kesalahan (dari awal saluran) didapatkan sebagai
Δf 2
lF = .l tot . ( m)
Δf 1 + Δf 2
Untuk menentukan rangkaian hubung singkat, metoda /2 digunakan, yaitu rangkaian
hubung singkat diubah menjadi rangkaian hubung buka. Tegangan minimal diukur pada awal
saluran dan ujung akhir saluran. Waktu penundaan phasa dan pergeseran phasa antara
tegangan keluaran dan tegangan masukan saluran dan dinyatakan dengan frekuensi yang
menyertainya. Saluran ditermina-si oleh impedansi karakteristiknya untuk mendapatkan
pengukuran ini.
5.3 Hitunglah
Δf 2
lF = .l tot . ( m ) , dimana l tot . = 100 m
Δf 1 + Δf 2
U1
0 dB
10 kHz MHz
Gambar 4 Saat Tegangan minimum dan maksimum (Kabel Terputus pada 75m
(GrafikTabel 1)
. . .. .. .. .+. .. .. . .. .+.. . .. .. . .
Δf 2= =. .. .. . .. .. MHz
. . .. .. .. . .
Δf 2 . . .. .. . .. .. .
lF = .l tot .= .100 m =. . .. .. . .. .. . m
Δf 1 + Δf 2 . . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .
U1
0 dB
10 kHz MHz
Gambar 5 Saat Saat saluran Hubung Singkat (GrafikTabel 3)
. . .. .. .. .+. .. .. . .. .+.. . .. .. . .
Δf 2= =. .. .. . .. .. MHz
. . .. .. .. . .
U1
0 dB
10 kHz MHz
a cm
Denganϕ= .180 °
5 cm
.. . .. .. . .. cm
tϕ= . . .. .. . .. μs=.. .. .. . .. μs
.. . .. .. . .. cm
7. ANALISA
8 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN