Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indri Widayani Anisman

Nim : 1914201053

Kelas : B

TUGAS PSIKOLOGI KEPERAWATAN

PERILAKU ABNORMAL

Perilaku Normal

Normal keadaan sehat atau tidak patologik dalam hal fungsi kehidupan secara keseluruhan. Perilaku
normal perilaku yang adekuat (serasi dan tepat), dapat diterima masyarakat pada umumnya.

Kriteria

1. Persepsi dan realitas yang efisien

2. Mengenali diri sendiri

3. Mampu mengendalikan perilaku secara sadar

4. Harga diri dan penerimaan

5. Kemampuan membentuk ikatan kasih

6. Produktivitas

Perilaku abnormal, bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang
disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi – fungsi kejiwaan terhadap
stimulus eksternal dan ketegangan – ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan
struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistema kejiwaan / mental.

Kriteria :

1. Menyimpang dari standar kultural dan sosial

2. Ketidakmampuan menyesuaikan diri (maladaptif)

3. Menyimpang dari norma statistik

4. Distres pribadi

Perilaku Abnormal Ditinjau Dari Beberapa Pandangan

a. Dari sudut biologis : Ketidakseimbangan zat-zat biokemis di dalam sistem syaraf. Adanya
simtom jasmani yang mencakup : gangguan tidur, makan, dan enerji.
b. Dari sudut psikologis :Pengalaman pengindraan dan persepsi yang tidak normal.
Penyimpangan dalam proses kognitif. Emosi yang terganggu. Distress/kesedihan.
Tingkahlaku maladaptif/malsuai.
c. Dari sudut sosiokultural : Pelanggaran normal sosial, menyakiti atau mengganggu orang lain.

Etiologi Perilaku Abnormal


 Hereditas
 Biologis  Riwayat prenatal, natal, pascanatal, dll.
 Psikologis  pengalaman traumatis, stress, penolakan, pola asuh yang buruk, dll.
 Sosialkultural kerusuhan sosial, dll.

Perilaku Seksual Normal

Mampu menyesuaikan diri baik dengan tuntutan / norma masyarakat dan juga dengan kebutuhan
individu mengenai kebahagiaan, perwujudan diri sendiri, atau peningkatan kemampuan individu
untuk mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik.

Bentuk perilaku seksual normal

Gangguan kemampuan seksual  impotensi, ejakulasi dini, frigiditas, disparenia, vaginismus,


hipo dan hiperseksual.

Deviasi seksual (penyimpangan seksual)  homoseksual, fetishism, pedofilia, transvertism,


exhibitionism, voyeurism, sadism, masochism, transeksualisme

SEXUAL DYSFUNCTIONS AND DISORDER

 Disfungsi seksual

Disfungsi menunjukkan tingkat kesulitan yang menggambarkan :

Kelemahan dan ketidakmampuan dalam memperoleh kepuasan seksual

Orgasmic dysfuntion in male

Male erictile dysfunction

1. Sering dikenal sebagai impotensi


2. Ketidakmampuan laki-laki untuk mencapai sukses dalam menyelesaikan sexual intercourse

Male erictile dysfunction

a. Gangguan primer. Tidak pernah sama sekali dapat ereksi

b. Gangguan sekunder. Sebelumnya dapat ereksi akan tetapisekarang tidak dapat ereksi

c. Etiologi : Masalah fisiologis  karena penyakit DM, cardiorespiratory dan akibat


penggunaan obat-obat tertentu. Masalah Psikososial.

Ejaculatory disturbances

a. Ejaculasi awal

b. Etiologi

Psikososial  adanya kecemasan terhadap penampilan/perilaku seksualnya

c. Ejaculasi retarded

d. Etiologi

Ortodoksi agama, ketakutan akan hamil, pengaruh ibu dan homoseksual


 Disfungsi orgasmus pada wanita
Frigiditas
Primer : Tidak pernah mengalami orgamus pada saat berhubungan seksual/masturbasi
Sekunder : Karena faktor psikososial artinya tidak dapat orgasmus secara normal

Penyimpangan Seksual

 PARAPHILIAS

Suatu gangguan seksual dengan cara pemuasan seks yang berlawanan dengan peran yang seharusnya.
Tidak mampu berhubungan cinta dengan orang lain dan tidak dapat menikmati keintiman.

1. Fetishism

Pusat minat dan perhatian pada objek benda mati: Pakaian dalam wanita, sepatu, tas,
rambut, BH. Barang tersebut digunakan pada waktu masturbasi

2. Transvestism. Kepuasan diperoleh dengan memakai pakaian curian lawan jenisnya dan
sebagaian besar diderita laki-laki
3. Transexualism. Pada DSM III disebut Gender Dysphoria Syndrome. Menggunakan pakaian
kepunyaan jenis kelamin lawan (priai/wanita). Meskipun untuk tidak mencari kepuasan
seksual.
4. Incest. Aktivitas seksual antara dua individu yang masih mempunyai hubungan keluarga
dekat atau ada hubungan darah (ayah-anak wanitanya).

5. Pedophilia. Aktivitas seksual dengan anak-anak. Dapat dengan sodomi, fellatio, coitus.
Orang alkoholik, mental defective dan inadequate

Disordered choice of method of gratification

Exhibitionism. Memamerkan organ genitalnya kepada wanita/anak-anak yang asing bagi dirinya.
Kepuasan akan meningkat sesuai dengan keterkejutan sasaran

Vayeurism. Kepuasan seks diperoleh dengan jalan mengintip orang lain dalam kondisi tanpa busana
atau ketika sedang mandi atau sedang melakukan hubungan seks.

Gratification

Masochism dan sadism. Merasa puas jika disakiti. Merasa puas jika menyakiti

Rapist/Perkosaan. Kepuasan terjadi jika mampu melakukan hal-hal yang mungkin sangat memberi
manfaat.

FROTTEURISME

Frottage. Bentuk masturbasi dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain (wanita)

Seorang frottour . Orang yang mempunyai dorongan dan fantasi seksual yang dalam dan berulang
dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain dan orang ini masih asing bagi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai