Nim : 1914201053
Kelas : B
PERILAKU ABNORMAL
Perilaku Normal
Normal keadaan sehat atau tidak patologik dalam hal fungsi kehidupan secara keseluruhan. Perilaku
normal perilaku yang adekuat (serasi dan tepat), dapat diterima masyarakat pada umumnya.
Kriteria
6. Produktivitas
Perilaku abnormal, bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang
disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi – fungsi kejiwaan terhadap
stimulus eksternal dan ketegangan – ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan
struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistema kejiwaan / mental.
Kriteria :
4. Distres pribadi
a. Dari sudut biologis : Ketidakseimbangan zat-zat biokemis di dalam sistem syaraf. Adanya
simtom jasmani yang mencakup : gangguan tidur, makan, dan enerji.
b. Dari sudut psikologis :Pengalaman pengindraan dan persepsi yang tidak normal.
Penyimpangan dalam proses kognitif. Emosi yang terganggu. Distress/kesedihan.
Tingkahlaku maladaptif/malsuai.
c. Dari sudut sosiokultural : Pelanggaran normal sosial, menyakiti atau mengganggu orang lain.
Mampu menyesuaikan diri baik dengan tuntutan / norma masyarakat dan juga dengan kebutuhan
individu mengenai kebahagiaan, perwujudan diri sendiri, atau peningkatan kemampuan individu
untuk mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik.
Disfungsi seksual
b. Gangguan sekunder. Sebelumnya dapat ereksi akan tetapisekarang tidak dapat ereksi
Ejaculatory disturbances
a. Ejaculasi awal
b. Etiologi
c. Ejaculasi retarded
d. Etiologi
Penyimpangan Seksual
PARAPHILIAS
Suatu gangguan seksual dengan cara pemuasan seks yang berlawanan dengan peran yang seharusnya.
Tidak mampu berhubungan cinta dengan orang lain dan tidak dapat menikmati keintiman.
1. Fetishism
Pusat minat dan perhatian pada objek benda mati: Pakaian dalam wanita, sepatu, tas,
rambut, BH. Barang tersebut digunakan pada waktu masturbasi
2. Transvestism. Kepuasan diperoleh dengan memakai pakaian curian lawan jenisnya dan
sebagaian besar diderita laki-laki
3. Transexualism. Pada DSM III disebut Gender Dysphoria Syndrome. Menggunakan pakaian
kepunyaan jenis kelamin lawan (priai/wanita). Meskipun untuk tidak mencari kepuasan
seksual.
4. Incest. Aktivitas seksual antara dua individu yang masih mempunyai hubungan keluarga
dekat atau ada hubungan darah (ayah-anak wanitanya).
5. Pedophilia. Aktivitas seksual dengan anak-anak. Dapat dengan sodomi, fellatio, coitus.
Orang alkoholik, mental defective dan inadequate
Exhibitionism. Memamerkan organ genitalnya kepada wanita/anak-anak yang asing bagi dirinya.
Kepuasan akan meningkat sesuai dengan keterkejutan sasaran
Vayeurism. Kepuasan seks diperoleh dengan jalan mengintip orang lain dalam kondisi tanpa busana
atau ketika sedang mandi atau sedang melakukan hubungan seks.
Gratification
Masochism dan sadism. Merasa puas jika disakiti. Merasa puas jika menyakiti
Rapist/Perkosaan. Kepuasan terjadi jika mampu melakukan hal-hal yang mungkin sangat memberi
manfaat.
FROTTEURISME
Frottage. Bentuk masturbasi dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain (wanita)
Seorang frottour . Orang yang mempunyai dorongan dan fantasi seksual yang dalam dan berulang
dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain dan orang ini masih asing bagi dirinya.