Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO

Seorang anak perempuan, usia 18 bulan, datang ke poliklinik anak RS Raden Mattaher
diantar oleh orang tuanya dengan keluhan utama terlihat pucat sejak usia 6 bulan disertai
lemas, nafsu makan menurun, dan perut yang tampak membesar. Pasien sudah beberapa kali
dibawa berobat ke puskesmas, tetapi belum ada perbaikan. Riwayat perdarahan disangkal.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan anak tampak sakit sedang, sadar, tidak sesak, tidak
sianosis, dan tampak pucat. Berat badan 7,2 kg dan tinggi badan 70 cm. Tanda vital baik
tidak didapatkan fasies Cooley, konjungtiva pucat, sklera tak ikterik. Pada pemeriksaan
abdomen didapatkan hepar teraba 3 cm di bawah arkus costa dextra dan 4 cm di bawah
prosesus xipoideus, limpa teraba Schuffner II. Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan akral
teraba hangat dan perfusi perifer cukup.
Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan hemoglobin 5,8 g/dL, hematokrit 16
vol%, leukosit 9.800/μL, trombosit 151.000/μL. Hapusan darah tepi menunjukkan gambaran
mikrositik hipokromik, anisopoikilositosis, sel target (+). Dokter menyarankan untuk
dilakukan pemeriksaan analisis Hb pada pasien.

A. Klarifikasi Istilah
1. Pucat : Penurunan jumlah hemoglobin dalam sirkulasi dan vasokonstriksi (Dwi).
Warna kulit tampak putih (Fikri).
2. Sianosis : Tanda fisik berupa kebiruan pada kulit, mulut, bibir (Assyifa). Kondisi
ketika jari tangan, kuku mengalami warna kebiruan karena kurangnya O2 dalam
darah. (Dwi)
3. Fasies Cooley : Batang hidung yang masuk ke dalam dan tulang pipi yang menonjol
(Firina). Ditandai dengan jarak kedua mata agak jauh, mongoloid, bibir agak ketarik.
Tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang bekerja terlalu keras mengatasi
kekurangan hemoglobin.
4. Konjungtiva pucat : Membran halus yang melapisi bola mata tampak pucat (Afni).
5. Skelra tak ikterik : Keadaan dimana tidak ada pigmentasi kekuningan di bagian putih
bola mata (Mutiara).
6. Schuffner II : Indikator pembesaran limpa (Giva).
7. Akral : Ujung dari ekstremitas (Isna).
8. Hemoglobin (Hb) : Protein yang ada dalam sel darah merah (Annisa). Pigmen
pembawa oksigen dalam eritrosit (Afni).
9. Hematokrit (Ht) : Presentase sel darah merah dalam darah seseorang (Dwi). Kadar
volume eritrosit dalam plasma darah dinyatakan dalam persen (Giva).
10. Leukosit : Sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi yang menyerang
tubuh (Annisa).
11. Trombosit : Salah satu bagian komponen darah manusia yang berperan dalam proses
pembekuan darah sehingga tubuh terhindar dari perdarahan berlebihan (Mutiara).
12. Mikrositik hipokromik : Ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan
mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal (Assyifa).
13. Anisopoikilositosis : Adanya eritrosit yang ukurannya bervariasi dan bentuknya
abnormal dalam darah (Afni).
14. Hapusan darah tepi : Pemeriksaan yang mampu untuk menilai morfologi sel dari
eritrosit, trombosit, dan leukosit; Menentukan jumlah leukosit, mengestimasi jumlah
trombosit, dan mengidentifikasi adanya parasit. (Afni)
15. Sel target : Sel darah merah yang menyerupai bentuk target seperti mata sapi (Isna).
Eritrosit berbentuk tipis atau ketebalan kurang dari normal dengan bentuk target di
tengah (Dwi).

B. Identifikasi Masalah
1. Apa makna klinis keluhan pucat sejak usia 6 bulan disertai lemas, nafsu makan
menurun, dan perut yang tampak membesar?
2. Apa saja yang menyebabkan pucat?
3. Mengapa pasien belum ada perbaikan walau sudah beberapa kali dibawa berobat ke
puskesmas?
4. Mengapa ditanyakan riwayat perdarahan dan apa makna dari riwayat perdarahan yang
disangkal?
5. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik pasien?
6. Apa saja ciri dari fasies Cooley?
7. Apa saja penyebab hepatomegali dan splenomegali?
8. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium darah pasien?
9. Apa fungsi dari hemoglobin, hematrokit, leukosit, dan trombosit?
10. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan penunjang pasien?
11. Apa diagnosis kerja dan diagnosis banding pasien?
12. Pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan?
13. Etiologi dan Epidemiologi dari penyakit pasien?
14. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pasien?
15. Faktor risiko dari penyakit pasien?
16. Tatalaksana dari penyakit pasien?
17. Komplikasi dari penyakit pasien?
18. Gejala klinis dari penyakit pasien?
19. Prognosis dari penyakit pasien?
20. Pencegahan dari penyakit pasien?

C. Brainstorming
1. Apa makna klinis keluhan pucat sejak usia 6 bulan disertai lemas, nafsu makan
menurun, dan perut yang tampak membesar?
Pucat: tanda gejala anemia yang dikarenakan berkurangnya volume darah, Hb, dan
vasokonstriksi sehingga kurang maksimalnya pengiriman oksigen ke organ-organ
vital.
Lemas: dikarenakan berkurangnya oksigen pada saraf pusat
Nafsu makan menurun: Kemungkinan adanya rasa tidak nyaman sehingga nafsu
makan berkurang dan masukan gizi berkurang
Perut membesar: dapat terjadi akibat pembesaran organ (Isna)
Karena Hb menurun  wajah menjadi pucat. (Giva)
Nafsu makan menurun: bisa terjadi karena faktor nutrisi, penyakit, dan psikologi
(Dwi).
2. Apa saja yang menyebabkan pucat?
Penurunan Hb, penurunan volume darah, vasokontriksi pembuluh darah, hipoksia,
gangguan metabolisme (Dwi). Anemia, kurang sinar matahari, terlalu dingin/frostbite,
sumbatan pembuluh darah, merasa takut/cemas (Assyifa).
3. Mengapa pasien belum ada perbaikan walau sudah beberapa kali dibawa berobat ke
puskesmas?
Bisa jadi karena pengobatan yang diberikan tidak adekuat (Mutiara). Kesalahan
diagnosis  pengobatan tidak tepat (Afni). Karena ketidakkonsistenan pasien untuk
minum obat (Silfitri). Gizi si Anak yang masih kurang (Firina).
4. Mengapa ditanyakan riwayat perdarahan dan apa makna dari riwayat perdarahan yang
disangkal?
Ditanyakan riwayat perdarahan untuk mengatahui apakah penyebab keluhan adalah
perdarahan (Afni). Mengeliminasi diagnosis yang dicurigai (Giva). Mengindikasikan
gangguan koagulasi (Firina). Makna riwayat perdarahan disangkal berarti penyebab
keluhan bukan dari perdarahan (Fikri).
5. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik pasien?
Berat badan 7,2kg  kurang dari normal
Tinggi badan 70cm  kurang dari normal
Tanda vital normal
Tdak didapatkan fasies Cooley  normal
Sklera tak ikterik  normal
Hepar teraba 3 cm di bawah arkus costa dextra dan 4 cm di bawah prosesus xipoideus
 pembesaran hepar
Limpa schuffner II  pembesaran limpa
Akral hangat perfusi perifer cukup  normal (Firina)
Konjungtiva pucat  anemia (Fikri)
6. Apa saja ciri dari fasies Cooley?
Batang hidung masuk ke dalam, tulang pipi menonjol, jarak kedua mata agak
jauh/mongoloid, frontal bossing, bibir agak tertarik (Isna).
7. Apa saja penyebab hepatomegali dan splenomegali?
Hepatomegali: penyakit hepatitis, kista, tumor, kanker, penyakit darah (Dwi).
gangguan peredaran darah vena hati, efek obat-obatan, zat kimia, kelainan genetik,
penyakit jantung, gangguan/penyakit kandung empedu dan salurannya (Silfitri)
Splenomegali: infeksi virus dan parasit, kanker darah, anemia hemolitik, abses limpa,
peradangan (Dwi). gangguan metabolik, tekanan/gumpalan darah pada pembuluh
darah limpa/hati, cedera (Silfitri).
8. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium darah pasien?
Hb 5,8 g/dl  kurang dari normal, 11-18 g/dl bayi. 11,5-16,5 g/dl anak, 14-18 g/dl
pria, 12-16 g/dl wanita, 11-16 g/dl wanita hamil
Ht 16 vol%  kurang dari normal, pria 38,8-50%, wanita 34,9-44,5%, anak 33-38%
Leukosit 9,800/μL  normal,bayi 9400-34000, balita 4000-12000, remaja 3500-
9000, dewasa 9000-30000
Trombosit 151,000/μL  kurang dari normal (Firina&Annisa)
9. Apa fungsi dari hemoglobin, hematrokit, leukosit, dan trombosit?
Hb: mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan perifer, dan CO2 sebaliknya.
Membantu sel darah merah mendapat bentuk alaminya, bulat dengan tengah pipih.
Eritrosit: membawa O2 dari paru-paru ke jaringan untuk melakukan metabolisme
tubuh. Mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh
Leukosit: Sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi
Trombosit: perlekatan, penggumpalan, reaksi pelepasan. Mempertahankan keutuhan
jaringan bila terjadi luka. (Mutiara & Silfitri)
Ht: menentukan volume sel darah merah, kekentalan pada darah, semakin tinggi 
syok hipovolemik. (Assyifa)
10. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan penunjang pasien?
Hapusan darah tepi menunjukkan gambaran mikrositik hipokromik  anemia
defisiensi besi, thalasemia mayor, anemia penyakit kronik, anemia sideroblastik
(Afni). Insufisiensi sintesis heme. (Firina)
Anisopoikilositosis  anemia defisiensi besi, thalasemia
Sel target (+)  anemia defisiensi besi, penyakit hati, hemoglobinopati,
pascasplenoktomi (Afni).
11. Apa diagnosis kerja dan diagnosis banding pasien?
Diagnosis kerja: Thalasemia, Anemia defisiensi besi
Diagnosis banding: Anemia defisiensi besi, Anemia penyakit kronis
12. Pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan?
Pemeriksaan kadar besi, total iron bending capacity, serum veritin, free eritrosit
protoporpirin. (Afni)
13. Diagnosis pasti?
14. Etiologi dan Epidemiologi dari penyakit pasien?
15. Bagaimana patofisiologi dari penyakit pasien?
16. Faktor risiko dari penyakit pasien?
17. Tatalaksana dari penyakit pasien?
18. Komplikasi dari penyakit pasien?
19. Gejala klinis dari penyakit pasien?
20. Prognosis dari penyakit pasien?
21. Pencegahan dari penyakit pasien?

Anda mungkin juga menyukai