Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fadil Nur Syamsi

Kelas : PJKR 1C
NIM : 202223139
Tugas Bahasa Indonesia

Penulisan Kata Berdasarkan EYD


1. Penulisan Kata Dasar
Berdasarkan PUEBI, kata dasar ditulis sebagai satu rangkaian atau kesatuan.
2. Penulisan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang mendapatkan awalan, sisipan, akhiran,
ataupun awalan dan akhiran. Apabila ada imbuhan yang didapatkan dari unsur asing
(-isme, -man, -wan, atau -wi), penulisannya serangkai dengan bentuk dasar.
3. Penulisan Bentuk Ulang
Aturan penulisan kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-)
diantara unsur-unsurnya.
4. Penulisan Gabungan Kata
Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk. Kata tersbeut termasuk
istilah khusus dan ditulis terpisah.
5. Penulisan Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata sesuai PUEBI yang diterapkan pada kata dasar dilakukan
dengan cara berikut.
Apabila di tengah kata terdapat huruf vokal berurutan, pemenggalan dilakukan di
antara kedua huruf vokal tersebut
Kategori huruf diftong (memuat unsur: ai, au, ei, dan oi) penulisannya tidak
dipenggal.
Apabila di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan huruf
konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf
konsonan.
Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan jika di tengah kata dasar
ada dua huruf konsonan yang posisinya berurutan.
Pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan kedua. Cara ini
dilakukan jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih (masing-
masing melambangkan satu bunyi).
Tidak dilakukan pemenggalan kata pada gabungan huruf konsonan yang
melambangkan satu bunyi.
6. Penulisan Kata Depan
Penulisan kata depan (di, ke, dan dari) ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
7. Penulisan Partikel
Penulisan partikel -lah, -kah, dan -tah dilakukan secara serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Penulisan partikel per ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Namun,
aturan ini hanya berlaku untuk ‘per’ yang maknanya adalah ‘demi’, ‘tiap’, atau
‘mulai’.
8. Penulisan Singkatan dan Akronim
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik pada setiap unsur singkatan.Contoh:
Singkatan yang terdiri dari huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
9. Penulisan Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi biasanya dipakai sebagai lambang bilangan atau
nomor.
10. Penulisan Kata Ganti
Aturan penulisan kata ganti ku- dan kau- ditulis bersambung (serangkai) dengan
kata yang mengikutinya. Namun, kata ganti -ku, -mu, dan -nya ditulis bersambung
(serangkai) dengan kata yang mendahuluinya.
11. Penulisan Kata Sandang
Kata sandang seperti ‘si’ dan ‘sang’ ditulis terpisah dari kata yang mengikuti di
belakangnya. Namun, jika ada unsur nama Tuhan ditulis dengan huruf kapital.
PENULISAN KATA PADA PEDOMAN EJAAN BAHASA
INDONESIA (EBI)

1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis satu kesatuan.
2. Kata Perimbuhan
Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran,serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat tuhan,
kecuali kata esa,ditulis serangkai
3. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-
unsurnya.
4. Gabungan kata
Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus,ditulis terpisah.
5. Pemenggalan kata
Jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,pemenggalannya
dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
Jika ditengah kata dasar terdapat huruf konsonan diantar dua
vokal,pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan.
6. Kata Depan
Kata depan seperti di,ke,dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
7. Partikel
Partikel –lah,-kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Anda mungkin juga menyukai