Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 5 THERMODINAMIKA

Oleh:

Fitra Yodi Rahim

(19067048)

Dosen Pembimbing :

Prof .Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
1) Bagaimanakah prinsip kerja sistem terbuka pada mesin sistem terbuka ?

Sistem loop terbuka menggunakan peralatan penggerak untuk mengontrol proses secara
langsung tanpa umpan balik. Pada sistem ini harga keluaran sistem tidak dapat
dibandingkan terhadap harga masukannya. Dengan kata lain variable yang dikontrol tidak
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Umumnya masukan sistem dipilih
berdasarkan pengalaman.

Sistem loop terbuka mempunyai ciri – ciri, diantaranya :

1.Sederhana

2.Harganya murah

3.Dapat dipercaya

4.Dapat kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan

5.Berbasis waktu

Pada Sistem kontrol loop terbuka, keluarannya tidak mempengaruhi sinyal output karena
tidak ada sinyal umpan balik ( feedback ). jadi pada sistem kontrol loop terbuka ini sinyal
outputnya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan dengan sinyal inputnya. akibatnya
adalah ketetapan atau ketelitian dari sistem ini tergantung pada proses kalibrasi.

Fungsi alih atau fungsi transfer dari sistem kontrol loop terbuka dapat dinyatakan seperti
dibawah ini:

C(s) = G(s) x R(s)

C(s) / R(s) = G(s) ( Fungsi transfer )

Contoh dari sistem loop terbuka ini adalah :

1.Prinsip Kerja Mesin Cuci otomatis

Mesin cuci sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di rumah tangga. Cara kerja mesin cuci
ini sangat sederhana dan mudah dipahami.

Mesin cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak dua arah
untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak cuci atau agitator
dengan belt dan roda pemutar (pully).

2.Prinsip Kerja Pemanggang Roti / Toaster


Toaster merupakan salah satu alat rumah tangga yang digunakan untuk memanaskan roti
sebagai makanan pagi bagian bagi orang-orang tertentu.

Toaster ini sangat sederhana dan mudah dioperasikannya. Toaster atau pemanggang roti
memiliki sistem yang cukup simpel. Pemanggang menggunakan radiasi infra merah
untuk memanaskan sekerat roti. Saat sekerat roti diletakkan di dalam pemanggang, dan
setelah dihubungkan dengan sumber, sebuah kumparan akan menjadi kemerahan dan
memproduksi kawat nikrom. Radiasi ini akan mengeringkan dan membakar permukaan
roti.

2) Pada Mesin atau pesawat apakah sistem terbuka ini di operasikan ?

Pada sistem turbin gas terbuka langsung [gambar 22], fluida kerja akan keluar masuk
sistem yaitu udara lingkungan masuk kompresor dan gas bekas keluar turbin ke
lingkungan. Ruang bakar menjadi satu dengan sistem turbin gas dan bahan bakar yang
digunakan terbatas yaitu hanya bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar tersebut sebelum
digunakan sudah dimurnikan, sehingga tidak mengandung unsur-unsur yang merugikan.

Permasalahan turbin gas sistem terbuka terfokus pada proses pendinginan ruang bakar dan
sudu-sudu turbin. Disamping itu, karena gas pembakaran langsung bersinggungan dengan
material turbin, permasalahan korosi dan abarasi pada sudu turbin menjadi sangat penting,
jika hal ini diabaikanakan berakibat fatal dan sangat merugikan, yaitu sudu-sudu turbin
bisa bengkok atau patah. Kalau hal tersebut terjadi, daya turbin menurun, dan secara
keseluruah efisien kerja menjadi rendah.

Turbin gas sistem terbuka banyak dipakai untuk mesin pesawat terbang, karena bentuknya
lebih simpel, ringan dan tidak banyak memakan tempat, hal ini cocok dengan pesyaratan
turbin gas untuk pesawat terbang. Bahan bakar padat tidak disarankan untuk digunakan
pada sistem turbin gas terbuka langsung, karena hasil pembakaran banyak mengandung
partikel yang bersifat korosi terhadap material turbin, yang dapat merusak sudu turbin.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan memisahkan ruang bakar dengan saluran fluida
kerja, dengan kata lain, fluida kerja masuk turbin dikondisikan tidak mengandung gas hasil
pembakaran. Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas sistem terbuka tak langsung.
Dengan sistem ini, proses pembakaran berlangsung sendiri di dalam ruang bakar yang
terpisah dengan saluran fluida kerja yang akan masuk turbin. Energi panas dari porses
pembakaran akan ditransfer ke fluida kerja secara langsung atau menggunakan alat
penukar kalor.

Model transfer energi panas dari ruang bakarke fluida kerja secara lansung adalah sebagai
berikut. Pipa-pipa yang berisi fluida kerja udara mampat dari kompresor dilewatkan
keruang bakar atau dapur. Panas dari proses pembakaran ditransfer secara langsung ke
fluida kerja didalam pipa-pipa, temperatur fluida akan naik sampai nilai tertentu sebelum
masuk turbin.
Untuk model transfer panas dengan penukar kalor, banyak diaplikasikan pada turbin gas
berbahan bakar nuklir. Ruang bakar berbahan bakar nuklir sering disebut dengan reaktor.
Didalam reaktor nuklir terjadi reaksi fusi yang menghasilkan panas yang tinggi, panas yang
tinggi tersebut ditransfer ke fluida yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin reaktor,
fluida tersebut sering diistilahkan sebagai fluida primer. Kemudian, fluida primer bersuhu
tinggi dialirkan kealat penukar kalor. Didalam alat penukar kalor terdapat pipa-pipa berisi
fluida kerja bersuhu rendah, untuk fluida ini sering disebut sebagai fluida sekunder.
Dengan kondisi tersebut, terjadi tranfer panas dari fluida primer bersuhu tinggi ke fluida
sekunder bersuhu rendah.

3) Bandingkanlah keuntungan dan kekurangan sistem terbuka dan sistem tertutup ?

Perbedaan utama antara sistem tertutup dan sistem terbuka adalah bahwa dalam sistem
tertutup, materi tidak bertukar dengan sekitarnya tetapi, energi dipertukarkan dengan
sekitarnya sedangkan dalam sistem terbuka, baik materi dan energi bertukar dengan
sekitarnya.

Untuk tujuan kimia, kita dapat membagi alam semesta menjadi dua bagian; "Sistem" dan
"sekitarnya". Suatu sistem dapat berupa organisme, bejana reaksi atau bahkan sel tunggal.
Ada batas antara sistem dan sekitarnya. Ruang lingkup sistem tergantung pada batas-batas
ini. Terkadang pertukaran energi dan hal-hal penting melalui batas-batas ini. Kita dapat
membedakan sistem dengan jenis interaksi yang mereka miliki atau dengan jenis
pertukaran yang terjadi. Selain itu, kita dapat mengklasifikasikan sistem ini menjadi dua
sebagai sistem terbuka dan sistem.

Jika materi tidak ditransfer melalui batas, maka kita menyebut sistem semacam itu
sebagaisistem tertutup. Namun, dalam sistem tertutup pertukaran energi dengan lingkungan
sekitar. Masalah di dalam sistem tertutup selalu sama. Ketika suatu reaksi terjadi, sistem
dapat berkembang, atau dapat mentransfer energi ke sekitarnya jika berada pada suhu yang
lebih rendah. Misalnya, ketika ada cairan yang dikompres dalam piston, itu adalah sistem
tertutup. Di sana massa cairan tidak berubah, tetapi volumenya mungkin berubah.

Sistem yang terisolasi juga merupakan sistem tertutup. Namun, ini berbeda dari sistem
tertutup, karena sistem terisolasi tidak memiliki kontak mekanik atau termal dengan
sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, sistem yang terisolasi mencapai keseimbangan
termodinamika dengan menyeimbangkan tekanan, suhu atau perbedaan lainnya.

Dalam sistem terbuka, materi dan energi berpindah melalui batas antara sistem dan
sekitarnya. Karena terbuka, ia terus berinteraksi dengan sekitarnya. Sebagai contoh, tubuh
kita adalah sistem terbuka. Sulit untuk mengontrol aliran energi masuk dan keluar dari
sistem terbuka. Lebih jauh lagi, keseimbangan energi juga sulit. Karena terbuka, massa
sistem tidak harus konstan; melainkan volumenya konstan.
Hukum termodinamika pertama berkaitan dengan sistem terbuka. Ini menyatakan tentang
energi internal dari sistem terbuka. Kita dapat mengubah energi internal suatu sistem baik
dengan melakukan pekerjaan pada sistem atau pemanasan. Perubahan energi internal dari
sistem terbuka sama dengan jumlah energi yang perlu kita tambahkan ke sistem (dengan
cara memanaskan atau melakukan pekerjaan) dikurangi jumlah yang hilang karena materi
yang keluar dan hilangnya energi karena pekerjaan dilakukan oleh sistem.

Jika masalah tidak ditransfer melalui batas, maka sistem semacam itu adalah sistem
tertutup. Padahal, dalam sistem terbuka, baik materi maupun energi berpindah melalui
batas antara sistem dan sekitarnya. Oleh karena itu, perbedaan utama antara sistem tertutup
dan sistem terbuka adalah bahwa sistem tertutup tidak memungkinkan pertukaran materi
antara sistem dan sekitarnya sementara sistem terbuka memungkinkan pertukaran materi.
Selanjutnya, perbedaan lain antara sistem tertutup dan sistem terbuka adalah bahwa sistem
tertutup memiliki massa konstan sedangkan sistem terbuka memiliki massa yang
bervariasi. Selain itu, ada juga perbedaan antara sistem tertutup dan sistem terbuka dalam
mengendalikan faktor-faktor tersebut. Artinya, tidak seperti dalam sistem tertutup, dalam
sistem terbuka sulit untuk mengontrol aliran energi dan parameter lainnya.

4) Formulasiikan dan bagaimanakah cara menghitung Kerja, daya, dan effisiensi mesin
pada sistem terbuka ?

a. Untuk Panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem, dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem

b.Untuk Usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.

Perubahan energi dalam: {\displaystyle \Delta U=U_{2}-U_{1}} {\displaystyle \Delta


U=U_{2}-U_{1}

Keterangan:

{\displaystyle \Delta U} {\displaystyle \Delta U}:Perubahan energi dalam (Joule)

U2:Energi dalam pada keadaan akhir (Joule)

U1:Energi dalam pada keadaan awal (Joule)

Usaha yang dilakukan oleh gas pada tekanan tetap:

{\displaystyle W=p\times \Delta V=p\times (V_{2}-V_{1})} {\displaystyle W=p\times


\Delta V=p\times (V_{2}-V_{1})}

Keterangan:
p: Besarnya tekanan (atm)

{\displaystyle \Delta V} {\displaystyle \Delta V}: Perubahan volume (liter)

Rumus umum usaha yang dilakukan gas: {\displaystyle W=\int _{v_{1}}^{v_{2}}pdV}


{\displaystyle W=\int _{v_{1}}^{v_{2}}pdV}

Penghitungan energi dalam:

Gas monoatomik: {\displaystyle \Delta U={\frac {3}{2}}n\times R\times \Delta T={\frac


{3}{2}}n\times R\times (T_{2}-T_{1})} {\displaystyle \Delta U={\frac {3}{2}}n\times
R\times \Delta T={\frac {3}{2}}n\times R\times (T_{2}-T_{1})}

Gas diatomik: {\displaystyle \Delta U={\frac {5}{2}}n\times R\times \Delta T={\frac {5}
{2}}n\times R\times (T_{2}-T_{1})} {\displaystyle \Delta U={\frac {5}{2}}n\times
R\times \Delta T={\frac {5}{2}}n\times R\times (T_{2}-T_{1})}

Usaha yang dilakukan oleh mesin Carnot dapat dinyatakan dengan mengaplikasikan
Hukum Termodinamika 1.

Q = \Delta U + W

Q_h - Q_c = 0 + W

W = Q_h - Q.c

Sedangkan, untuk mengukur efisiensi mesin dapat digunakan persamaan-persamaan


berikut.

\mu = \frac{W}{Q_h} \cdot 100% = \frac{Q_h - Q_c}{Q_h} \cdot 100%

Q_h = (1 - \frac{Q_c}{Q_h} \cdot 100%

Dikarenakan pada siklus Carnot berlaku hubungan \frac{Q_c}{Q_h} = \frac{T_c}{T_h},


efisiensi mesin Carnot juga dapat dinyatakan dengan:

\mu = (1 - \frac{T_c}{T_h}) \cdot 100%

Jika dilihat pada rumus efisiensi tersebut, nilai efisiensi 100% dapat diperoleh jika T_c = 0
K. Hal ini tidak mungkin terjadi di dunia nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada sistem di dunia nyata yang mampu mencapai efisiensi 100%.

Contoh Soal Hukum Termodinamika dan Mesin Carnot

Suatu gas memiliki volume awal 10 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume
akhirnya menjadi 25 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa).
Jawab:

Diketahui:

V2 = 25 m3

V1 = 10 m3

P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa

Ditanyakan: W?

Isobaris → Tekanan Tetap, gunakan rumus W = P (ΔV)

W = P(V2 − V1)

W = 2,02 x 105 x (25 − 10) = 3,03 x 106 joule.

Anda mungkin juga menyukai