Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SOSIAL

IV.1 Definisi Analisa Sosial

Analisa sosial dimaksudkan untuk membaca keadaan sekitar. Laksana cahaya, dari
pancarannya itu tentu dapat menyingkap hal-hal dalam gelap dan tersembunyi. Sehingga
analisa sosial dapat didefinisikan sebagai usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap
tentang sebuah situasi dengan menggali hubungan-hubungan historis dan strukturalnya. Tujuan
analisa sosial adalah memberi perhatian pada hal-hal yang menyebabkan suatu perubahan
(masalah) sosial di masyarakat.

Sebagai sebuah cara, analisa sosial tidak dirancang menyediakan penyelesaian (solusi)
langsung atas permasalahan yang tengah terjadi. Suatu kejadian sosial tidak mesti kelar dengan
satu jawaban mujarab. Oleh karenanya, analisa sosial merupakan siklus. Dari suatu keprihatinan
menjadi keinginan mencari tahu. Rasa ingin tahu berlanjut pada pencarian informasi. Lalu
permenungan yang disambung dengan merumuskan perbuatan. Dan terus seperti itu.

Analisa sosial sesungguhnya mempunyai batas-batas tertentu terhadap kerangka kerja


yang harus dilakukan.  Adapun batas-batas analisa sosial adalah sebagai berikut;

1.     Tidak dirancang untuk menyediakan sebuah jawaban langsung atas pertanyaan “apa yang kita
perbuat” jawaban atas pertanyaan itu merupakan tugas strategi dan perencanaan.
2.     Bukan kegiatan esoteris reflektif monopoli kaum intelektual.
3.     Bukan perangkat yang “bebas nilai”, bukan sudut pandang yang netral, bukan sudut pandang
yang semata-mata ilmiah dan obyektif terhadap realitas.

Karena analisa sosial tidak hanya sekedar pengetahuan,  kemampuan menggali situasi


sosial masyarakat dapat dilakukan oleh setiap orang dengan merakit lampu penerang yang
dapat dipakai  memahami situasi sosial di sekeliling. Seberapapun terbatasnya hasil yang
diperoleh dari suatu fokus persoalan. Manfaat analisa sosial antara lain, sebagai berikut:

1.     Memahami persoalan pokok yang dialami masyarakat.


2.     Mengerti kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan dalam masyarakat.
3.     Keterkaitan dalam berbagai sistem (sistem politik, ekonomi & budaya) dalam kehidupan sehari-
hari orang banyak.
4.     Potensi-potensi masyarakat.
5.     Kebutuhan dasar orang banyak.

IV.2 Langkah-langkah Analisia Sosial

1.         Konversi, yaitu menyingkap dan memperjelas nilai-nilai yang mendorong kita melakukan tugas
itu; berarti kita harus bersentuhan dengan berbagai perspektif, praduga-praduga, pendirian-
pendirian yang mempengaruhi soal jawab yang kita lakukan dan penilaian-penilaian yang kita
buat.

a.   Apa keyakinan dan nilai dasar kita ?


b.   Bagaimana rakyat?
c.   Bagaimana martabat dan hak asasi manusia?

2.        Diskripsi, yaitu membuat diskripsi umum dari situasi yang sedang kita coba untuk kita
pahami. Mengumpulkan berbagai fakta dan tren melalui “brain storming” dan ceritera –ceritera
yang berdekatan dengan pengalaman rakyat;

a.   Apa yang terjadi pada situasi tersebut?


b.   Apa yang kamu ketahui tentang situasi yang ada sekarang ini?
c.   Apakah yang terjaadi dalam situasi tersebut?
d.   Apa yang diungkap oleh foto-foto situasi tersebut?
e.   Kuisioner
3.         Analisis, adalah kita dapat melaksanakan tugas tersebut dengan empat pertanyaan mengenai;

1.   Sejarah. kita memandang situasi dengan mata kesadaran historis dan menegenali pengaruh
masa lalu yang melatar belakangi kesadaran sekarang
a.   Perubahan-perubahan apa yang telah terdalam beberapa tahun ini?
b.   Manakah peristiwa-peristiwa yang paling penting?
c.   Apakah yang akan terjadi sepuluh tahun lagi bila kesadaran seperti ini?

2.   Struktural, berbagai struktur (pemerintah, hukum, pendidikan, perdagangan, tenaga kerja,


budaya , agama, keluarga, dll) membentuk situasi yang bermacam-macam cara lembaga,
proses atau pola yang menentukan faktor- faktor dalam akibat realitas sosial. Beberapa struktur
cukup jelas, sedangkan yang lainnya tersembunyi.

a.   Siapakah yang membuat keputusan terpenting? Jelaskan.


b.   Siapakah yang mempunyai kekuasaan? Bagi siapa kekuasaan itu digunakan?
c.   Manakah penyebab terpenting dari situasi dewasa ini? Jelaskan.
d.   Bagaimana hubungan antar masyarakat?
e.   Apakah dalam masyarakat ada penggolongan?
f.    Bagaimanakah peraturan dan hukum yang berlaku? Dan bagaimana si pelaksana hukum itu
sendiri?
g.   Bagaimana prosedur pembuatan keputusan atau peraturan?

3. Nilai-nilai, disebut dengan cita-cita yang menggerakkan masyarakat, ideologi-ideologi dan norma-


norma moral yang menentukan aspirasi-aspirasi  dan harapan-harapan yang ada dalam
masyarakat.

a.   Siapakah pembawa nilai-nilai dalam masyarakat; pribadi-pribadi, model-model peranan,


lembaga-lembaga.
b.   Penggunaan kekuasaan didasari oleh nilai apa?
c.   Apakah yang dikehendaki seseorang dalam hidupnya? Jelaskan
d.   Manakah tradisi-tradisi masyarakat yang mempengaruhi?

4.   Proyeksi

a.   Bagaimana keadaan sepuluh tahun yang akan datang jika bila situasi terus seperti ini?
b.   Manakah sumber-sumber kreativitas dan harapaan yang ada sekarang bagi masa depan?
c.   Apakah yang kau pelajari dari semua ini?

IV.3 Kerangka Berpikir dalam Melihat Realitas Sosial

KONSERVATIF LIBERAL RADIKAL


ISTILAH Conservo; liber; radix; akar
(LATIN) menyim-pan, bebas
mempertahanka merdeka,
n, menjaga tidak
hingga tidak dipaksa
berkutik
SIKAP Cenderung Cenderun Cenderung
untuk g untuk untuk mencari
mempertahanka membiark akar, atau
n  yang sudah an sebab yang ada
ada tumbuh- di dalam suatu
nya masalah
kebebasa
n bagi
yang
mampu
PANDAN Manusia itu Manusia Tatanan
GAN statis, mereka dapat hubungan antar
TENTAN hidup dalam berubah. manusia harus
G tatanan tertentu Tatanan diubah oleh
MANUSI (kelas, kasta) hubungan manusia
A dan menjalani antara
saja. Baik manusia
manusia tidak
maupun berubah
susunan tidak
mungkin
berubah.
SIKAP Perubahan  itu Perubaha Perubahan
TERHAD tidak mungkin n hanya terjadi pada tata
AP terjadi hubungan
PERUBA pada
HAN pribadi
PANDAN     Alat untuk        Alat     Daya dorong
GAN menjaga agar untuk perubahan
PADA tetap menjadi memberi hubungan antar
KEKUAS apa adanya. kebebasa manusia.
AAN     Milik lembaga- n bagi     Milik rakyat
lembaga yang yang
berkuasa mampu
me-
ngemban
gkan diri
&
membant
u bagi
yang tidak
mampu
secara
pribadi.
       Milik
pribadi
TITIK Kesadaran akan Kesadara Kesadaran akan
BERAT kedu-dukannya, n tentang kebersamaan,
KESADA akan lem-baga- nilai terlebih dengan
RAN lembaga yang pribadiny sesamanya
sah dan resmi a sendiri yang mengalami
seperti sebagai nasib sama
pemerintah sebuah
sebagai tempat kemungki
yang memberi nan untuk
arti kepada berkemba
dirinya ng secara
bebas
UNGKAP Stabilitas, Pembang Dinamika,
AN keharmonisan, unan dan solidaritas dan
NILAI keselarasan dan perkemba pemerataan.
YANG ketentraman ngan
BISA
DIJADIK
AN
IDEOLO
GI
PANDAN Alat untuk Dasar Kesempatan
GAN mempertahanka dan untuk menyadari
TENTAN n struktur motivasi harga diri
G masyarakat pribadi manusia
AGAMA yang sudah untuk sebagai pelaku
ada. Agama berkemba sejarah. Agama
menjadi ng secara memiliki fungsi
ideologi. pribadi profetik.
dan dasar
untuk
berbuat
amal
PANDAN Kemiskinan Kemiskin Kemiskinan
GAN harus ada an tidak boleh ada,
TENTAN sebagai nasib memang itu bukan nasib.
G yang tak ada tetapi Ke-miskinan
KEMISKI terelakkan. dapat seke-lompok
NAN Paling-paling dirubah. orang adalah
manusia dapat Kemiskin akibat langsung
berusaha untuk an adalah dari ke-kayaan
mencoba agar akibat sekelom-pok
tidak menjadi dari lain yang kaya.
miskin kegagala
n tiap
individu
(maalas,
pasif,
bodoh)
SIKAP Perlu diberi Secara Orang miskin
TERHAD nasehat rohani pribadi adalah mereka
AP agar dapat perlu yang karena
KAUM menerimanya dibantu orang-orang
MISKIN dengan tabah. oleh kaya sehingga
Mereka boleh orang mengalami
mengharap yang kaya pemiskinan.
pahala di agar Orang miskin
akhirat. menolong harus bersama
dirinya membebaskan
(biasanya diri dari
dengan belenggu itu.
pendidika
n). Kalau
tidak
dapat
perlu
dibantu
secara
karikatif
(dipenuhi
kebutuha
n
dasarnya)
PERANA Kaum Mereka Menjadi pemikir
N KAUM akademisi\para yang tentang masya-
TERDIDI ahli di bidang menguas rakat
K sains, atau ai profesi berdasarkan
politisi yang mereka, pengalaman
membantu dapat langsung
mereka dalam bekerja dengan manusia
mempertahanka baik yang menderita.
n status quo dalam Yang dapat
sistem bersikap
yang inspiratif terha-
tersedia dap nilai keber-
atau samaan & kritis
menciptak terhadap kekua-
an sisitem saan. Dikenal
yang lebih sebagai kaum
bebas. intelektual\cend
ekiawan
PANDAN Orang yang Orang Cendekiawn\inte
GAN berbakat yang yang lektual. Posisi
TERNTA perlu berbakat yang belum
NG memperkemban yang termasuk salah
MAHASI g-kan bakatnya perlu satu
SWA untuk kemudian diberi golongan,punya
ikut memper- kebebasa kekuatan untuk
tahankan tata n untuk merubah secara
sosial yang ada, menjadi radikal.
membantu profesion
memper- al
tahankan status sekaligus
quo, perlu mampu
dibina sejak membant
dini. u korban
secara
karikatif.

Anda mungkin juga menyukai