Disusun Oleh:
GITA FEBRYANTI
( NIM: 41217010015)
FAKULTAS TEKNIK
PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk dan permukiman menjadi hal yang tidak asing untuk saat
ini. Tingkat kelahiran tinggi dan urbanisasi penduduk menjadikan lahan di perkotaan
menjadi terbatas dan nilai lahan yang tiap tahun menjadi semakin meningkat. Pada lahan
perkotaan saat ini, mayoritas penduduknya merupakan masyarakat dari tingkat ekonomi
rendah, sehingga menyebabkan permukiman-permukiman padat di kawasan yang
dianggap strategis yaitu kawasan pusat kota, industri dan perguruan tinggi. Terkait
dengan kebijakan Pemerintah pada UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman, maka pembangunan rumah susun merupakan suatu respon serta solusi
terhadap kebutuhan hunian bagi masyarakat pada kondisi saat ini. Rumah susun bisa
menjadi alternatif pilihan untuk penyediaan tempat tinggal yang ideal bagi negara-negara
berkembang (Prasetyo, 2012). Menurut UU Nomor 20 Tahun 2011 menyatakan bahwa
rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan yang dapat dimiliki dan digunakan
secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama. Pembangunan rumah susun ini merupakan salah satu
alternatif untuk di kota-kota besar terutama di kawasan yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan ekonomi seperti Kota Tangerang.
Dalam mendirikan sebuah rusun terdapat beberapa latar belakang yang berbeda
antar penghuni, kegiatan berbudaya, cerminan dalam perwujudan nilai-nilai sosial yang
dianut oleh penghuninya. Penghuni yang menempatinya pun tidak serta merta langsung
dapat menyesuaikan diri dengan pola yang telah ditetapkan di rusun tersebut. Beragam
persepsi yang pro dan kontra dapat muncul baik sebelum menghuni dan setelah
menghuni vertikal house tersebut. Akan tetapi, pemerintah selalu mencoba menanamkan
mindset yang positif agar tinggal di rumah susun dapat diterima kalangan masyarakat.
Pembangunan rususn tersebut di fungsikan agar mengubah pemukiman kumuh menjadi
pemukiman yang layak untuk dijadikan tempat tinggal bagi masyarakat. Kondisi yang
saat ini terjadi adalah penghuni yang berusaha untuk memindahkan perilaku atau masih
dalam tahap beradaptasi dari landed house (rumah horizontal) ke Rusunawa (rumah
BAB I PENDAHULUAN
Studi:
Rusun Gerbang Raya