2007-10-Mengenal Peralatan PDF
2007-10-Mengenal Peralatan PDF
PELATIHAN
AHLI MUDA PELAKSANAAN STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG
2007
KATA PENGANTAR
Salah satu modul pelatihan yang akan diberikan kepada peserta pelatihan ahli
muda pelaksana struktur gedung adalah mengenai Mengenal Peralatan ini
menjelaskan pengenalan alat-alat berat pemindahan tanah, pengenalan alat
angkat, mobil creane dan tower crane, pengenalan alat pengecoran beton,
pengenalan alat yang berkaitan dengan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari
segi materi sistematika penulisan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari para peserta dan pembaca semua, dalam
rangka perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
LEMBAR TUJUAN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................... i
LEMBAR TUJUAN.................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN
MODUL PELATIHAN AHLI MUDA
PELAKSANA STRUKTUR
GEDUNG
(Structure Engineer of Building) ....................................... vii
DAFTAR MODUL .......................................................... viii
PANDUAN INSTRUKTUR .......................................................... viii
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
HAND OUT
DAFTAR MODUL
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SEB – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PANDUAN INSTRUKTUR
A. BATASAN
B. RENCANA PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan
Waktu : 40 menit
BAB I
PENGENALAN ALAT BERAT PEMINDAH TANAH
Bertambahnya volume tanah dari bank menjadi loose desebut swell yang
dinyatakan dalan % dan dihitung dengan
Sw = { (B/L) – 1} x 100%
Dimana :
Sw = % swell
B = berat tanah dalam keadaan bank (alami)
L = berat tanah dalam keadaan loose (lepas)
Sh = {1 – (B/C)} x 100%
Dimana :
Sh = % shrinkage atau susut
B = berat tanah dalam keadaan bank (alami)
C = berat tanah dalam keadaan compacted (mampat)
Contoh :
Suatu tanah dari hasil penyelidikan diperoleh nilai-nilai
- Berat tanah alam 92 lbs/cu.ft
- Berat tanah lepas 76 lbs/cu.ft
Maka
Sw = { (92/76) – 1 } x 100% = 21%
Sh = { 1 – (92/108)} x 100% = 15%
Disamping % swell dan % shrinkage untuk menyatakan konversi keadaan
tanah dapat juga digunakan load factor dan shrinkagr factor dan dihitung
sebagai berikut :
Volum
Load Factor
Volum
Volume
Shrinkage
Volum
Kerakal 14 0.88
Batu 62 0.61
Contoh :
Berapa kali harus diangkut oleh scraper yang kapasitasnya 18 cu-yd
dibutuhkan jika dibutuhkan tanah lempung kerikil kering sebanyak 8000 cu-yd
(compacted) dengan shrinkage factor 0.80
- Diperlukan tanah = (8.000 / 0.80 ) = 10.000 cu-yd ( bank)
1.2.1 Bulldozer
Macam type bulldozer dibedakan menjdi beberapa jenis tergantung dari alat
geraknya, kendali alat geraknya dan macam pisaunya
Alat gerak :
Menurut alat geraknya (mounted) bulldozer dibagi dalam dua type.
- Crawler tractor dozer ( dengan roda rantai)
- Wheel tractor dozer (dengan roda karet)
- Swamp bulldozer (untuk daerah rawa)
Alat kendali
Menurut alat kendali pisau dozer (blade)nya dapat dibedakan :
- Cable controled (alat kendali dengan kabel)
- Hydraulic controled (alat kendali hidrolis)
Hydraulic
backhoe
Dengan memberikan shovel attachment pada axcavator maka didapat alat yang
disebut power showel. Alat ini untuk penggalian tanah tanpa bantuan alat lain
sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angku yang lain.
Pada umunya power shovel dipasang di atas crawler mounted, karena
diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floating
Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang
letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Jenis shovel ada dua macam:
shovel dengan kendali kabel (cable controlled) dan shovel dengan kendali
hidrolis (hydrolic controlled).
1.3.2 Clamshell
Clamshell adalah alat gali yang digunakan untuk bahan-bahan lepas seperti
pasir, kerikil, lumpur dan sebagainya. Batu pecah dan batu bara juga dapat
menggunakan clamshell.
Clamshell bekerja dengan mengisi bucket dan diangkat ke atas secara vertikal,
kemudian dengan gerakan swing, diangkut ke tempat yang dikehendaki,
ditupahkan ke dalam truck untuk diangkut
1.3.3 Loader
Loader adalah alat pemuat hasil galian yang tidak dapat langsung dimuatkan ke
dalam alat angkut, misalnya dari bulldozer. Pada prinsipnya loader adalah alat
pembantu untuk memuat dari stockpile ke kendaraan.
Jenis loader ditinjau dari alat penggeraknya dibedakan dua macam :
- Loader dengan roda ranatai (crawler loader)
- Loader dengan roda karet (wheel loader)
1.3.4 Grader
BAB II
PENGENALAN ALAT ANGKAT,MOBIL CRANE DAN
TOWER CRANE
Prinsip kerja pesawat angkat dan angkut adalah system yang bekerja pada
seluruh komponen bagian-bagian pesawat angkat dan angkut itu sendiri, pada
masa sekarang ini terjadi perubahan teknologi yang demikian pesat sehingga
terjadi kemajuan pula pada system kerja di lingkungan enjineering peralatan
industri. Pada umumnya penggunaan system kerja pada pesawat angkat &
angkut menggunakan:
Sistem Elektrik
Sistem Mekanik (manual & otomatis)
Sistem Hidraulis
Sistem Pneumatik (system angin bertekanan/ tekanan udara)
Dari sistem keempat tersebut terdapat 2 (dua) sumber utama tenaga penggerak
diantaranya adalah:
Motor Listrik
Motor Bakar (Bensin & Diesel)
Pengendalian Mobile crane dengan sling memiliki dua buah silider untuk
pengendalian, pengangkat utama (main hoist) dan silider tambahan untuk
pengendalian boom. Floating crane menggunakan pengendali kabel (sling)
FLOATING CRANE
Mobile crane
Crawler type hydraulic crane
Keran menara adalah salah satu pesawat angkat yang mempunyai tugas
menaikkan dan menurunkan suatu beban sesuai kebutuhan dengan batas-
batas tertentu dan mempunyai jangkauan yang tertentu pula. Baik beban yang
diijinkan maupun jangkauannya. Mengangkat dan menurunkan beban serta
memindahkan muatan secara horizontal terletak pada bangunan atas (super
structure / upper structure).
Locomotive Crane
Pada umumnya untuk jenis keran mobil, secara keseluruhannya dapat dibagi
menjadi empat bagian yang penting yaitu:
Merupakan bagian dari keran yang dapat berputar dimana p ada bagian
kerangka bangunan tersebut diletakkan sistem mekanik, fungsi-fungsi
kontrol penggerak keran.
Tempat dimana bangunan atas diletakkan untuk dapat berpindah dari satu
tempat ke tempat lain dalam pengoperasiannya.
Adalah sumber tenaga penggerak dapat berupa motor bensin, motor diesel,
motor listrik, motor hydraulic atau gabungan dari semuanya termasuk alat
pemutus/ penyambung dari motor penggerak ke sistem mekanis keran, bisa
berupa kopling basah atau kering, juga termasuk diantaranya, hydro
dynamic torque converter, hydrostatic, electric generator atau juga peti roda
gigi (gear box).
keran angkat, clam shell, magnet, drag line, pemancang tiang (pile driver)
dan lain sebagainya.
1. Pita Transport:
Belt conveyor & chain conveyor
Eskalator
2.7.1 Umum :
Moment Limiter
Maximum Load Limiter
Maximum Speed Limiter
Slewing Stroke And Limiter
Lifting Stroke And Limiter
Anemometer
Penangkal Petir
Alat Komunikasi
Stability Limit Device
Trolleying Limiter
Travelling Limiter
Hoisting Limiter
Kebutuhan utama dari setiap keran angkat mempunyai hubungan erat dengan
program keselamatan kerja. Maka dari itulah semua perlengkapan komponen-
komponen pada keran harus memenuhi ketentuan-ketentuan atau standar yang
berlaku, baik disaat melakukan perencanaan, pembuatan, pemeriksaan,
pengujian atau perawatan. Di dalam PER.05/MEN/1985 Depnaker atau
rekomendasi standard lainnya akan kita temui segala ketentuan alat
keselamatan pada sebuah keran, jika terjadi kehilangan perlengkapan,
kerusakan ataupun data informasi adalah menjadi tanggung jawab pemilik
untuk melengkapi dan memperbaiki sesuai dengan standard yang berlaku.
Identitas
Pada setiap keran angkat harus dibubuhi identitas yang cukup jelas dan tidak
mudah hilang. Identitas tersebut mencakup nama pabrik pembuat, type/model
nomor seri, tahun pembuatan dan berat unit keran. Juga pada bagian
perlengkapan keran yang mudah dibukak/ dipasang seperti ballast (counter
weight), boom-boom penyambung, jib-jib, kaki penyangga tambahan (out
rigger), diberi tanda identitas yang cukup jelas sesuai dengan nomor pemilikan
keran angkat. Karena bagian tersebut hanya bisa digunakan pada unit keran
tersebut atau pada keran sejenis sesuai dengan ciri-ciri dan perencanaan yang
dibuat oleh pabrik.
Pada setiap pembuatan komponen, perbaikan, perubahan konstruksi yang oleh
pabrik pembuat keran harus mendapat persetujuan dari pabrik pembuat keran
tersebut dan diawasi oleh seorang ahli (Professional Engineer)
Bagi mereka yang bekerja dengan menggunakan keran angkat, maka akan
ditemui beberapa penggunaan istilah-istilah pada keran angkat antara lain :
1. Angle Indikator
Perlengkapan pada sebuah keran angkat yang akan menunjukkan
besarnya sudut antara boom dengan garis horizontal pada berbagai
posisi boom secara otomatis
2. Anometer
Alat pengukur kecepatan angin
5. Axle Lock
Suatu perlengkapan pada keran ban karet dipasangkan antara garden
(axle) dengan chasis untuk meniadakan gerakan axle (ocilation) dalam
6. Boom
Merupakan bangunan konstruksi yang dapat diperpanjang atau
diperpendek, terpasang pada bangunan atas (super structure)
digunakan untuk menopang tali pengangkat beban (muatan).
7. Boom Stop
Peralatan pada keran angkat digunakan untuk membatasi gerakan
boom agar tidak melampui sudut boom terbesar dari yang telah
ditentukan.
9. Boom Angle
Sudut yang dibentuk oleh boom dengan garis horizontal.
13. Cab
Rumah penutup pada bangunan atas keran angkat untuk melindungi
perlengkapan mekanisme dan pengemudi keran angkut.
20. Load
Merupakan beban yang diderek (diangkat) oleh keran angkat termasuk
hook block dan alat-alat bantu angkat lainnya yang tergantung di bawah
hook (kait penderek).
32. Reeving
Susunan pengadaan/pengulangan tali di antara dua buah bangunan
yang terdiri dari susunan-susunan puli.
33. Swing
Gerakan putar dari bangunan atas (supper structure)
44. Lipping
Keadaan keran angkat dalam posisi seimbang dengan beban berderek
(terangkat) dan akan terbalik apabila terjadi penambahan beban walau
dalam jumlah yang kecil.
45. Quadrant
Pembagian daerah ruang kerja sebuah keran angkat yang ditentukan
oleh posisi boom thd kedudukan pembawanya.
BAB II ............................................................................................................................. 1
PENGENALAN ALAT ANGKAT,MOBIL CRANE DAN TOWER CRANE .............. 1
2.1. PERALATAN ANGKAT, MOBILE CRANE DAN TOWER CRANE ....... 1
2.1.1 Mobile Crane ............................................................................................ 1
Mobile crane mempunyai boom yang disangga oleh struktur utama (super
structure flat form) berupa rangka (lattice) dari baja dengan kendali kabel
hidrolis. Penggerak utama dapat menggunakan mesin disel atau mesin listrik
sedang untuk pengendalian hidrolis menggunakan motor yang terpisah dengan
penggerak utama. Umumnya mobile crane menggunakan kabel bajatunggal
sebagai alat pengangkatnya, yang terbentang dari titik boom hingga bagian bawah,
dapat berupa hook, tong , bucket dan sebagainya. Mobile Crane dilengkapi
dengan safety untuk beban berlebih. ....................................................................... 1
2.2. SAFE OPERATION ......................................................................................... 3
2.2.1 Mobile crane ............................................................................................. 4
2.3. KERAN MENARA (TOWER CRANE).......................................................... 5
2.4. BAGIAN UTAMA DARI SEBUAH CRANE................................................. 7
2.5. KERAN PEDESTAL ....................................................................................... 8
2.6. JENIS DAN TIPE PESAWAT ANGKUT ....................................................... 8
2.7. PERLENGKAPAN PERALATAN KESELAMATAN (Safety Device) ........ 9
2.7.1 Umum : ..................................................................................................... 9
2.7.2 Special Untuk Pesawat Angkat Menara : ................................................. 9
2.7.3 Kebutuhan Perlengkapan ........................................................................ 10
2.7.4 Daftar Beban ........................................................................................... 10
2.8. ISTILAH – ISTILAH DALAM PERALATAN CRANE .............................. 12
BAB III
PENGENALAN ALAT PENGECORAN BETON
Untuk menghasilkan campuran beton dalam jumlah besar dengan produktivitas tinggi
diperlukan peralatan yang efisien.
Concrete mixer terdiri dari beberapa buah silinder tegak yang dapat berputar terhadap
poros.
Poros dapat diatur sehingga dapat dengan mudah mengisi dan menuangkan
campuran beton tersebut. Di dalam silider terdapat sudu-sudu yang berfungsi sebagai
homogenizer.
Batcher equipment berupa tabung untuk mengukur material beton sebelum diutangkan
ke dalam mixer, Kapasitas batcher minimal tiga kali kapasitas mixer.
Material dari batcher yang akan diisikan pada mixer melalui gate yang dapat diatur
secara manual atau dengan tenaga listrik atau dengan kompresor.
Metode pengangkutan yang paling mutakhir dari pengangkutan adalah handling dan
placing bahan beton, maksudnya untuk meminimalkan risiko segregasi dari campuran
beton yang dapat terjadi waktu final mixing dan pengecoran.
Dipakai untuk menyalurkan bahan cor beton ke tempat pengecoran melalui saluran
tertutup. Pemompaan dilakukan melalui pipa atau selang. Cara pemompaan cocok
untuk kondisi atau buggy.
Capasitas pompa beton antara 10-100 cu-yd/jam
BAB IV
PENGENALAN ALAT PEKERJAAN MEKANIKAL DAN
ELEKTRIKAL
4.1 UMUM
Aktivitas penghuni pada bangunan bertingkat sangat tergantung dengan fasilitas
gedungnya, jadi sebuah bangunan bertingkat yang sudah jadi struktur rangkanya
belum dapat dikatakan berfungsi dengan layak, jika fasilitasnya belum lengkap.
Sebagai contoh : penghuni di lantai atas yang membutuhkan air untuk mandi
akan sangat repot bila harus membawa air dari bawah ke atas. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, sebuah bangunan gedung masih membutuhkan pekerjaan
pelengkap yang termasuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
1. Listrik
Fungsi utama listrik adalah untuk penerangan di dalam rumah, sedangkan
fungsi lainnya adalah untuk memberi nyawa kepada alat-alat elektronik dan
mesin agar dapat bekerja yang pada zaman modern ini sumber sangat
mewarnai kehidupan manusia.
Sumber listrik umumnya diambil dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan
pekerjaan jaringan listrik di dalam rumah harus dilaksanakan oleh orang yang
telah mempunyai lisensi (PAS) dari PLN.
2. Penangkal Petir
Sebuah benda yang lebih tinggi dibanding benda-benda disekitarnya akan
lebih besar kemungkinan disambar petir.
Untuk melindungi bangunan dan penghuninya dari sambaran petir yang
dipasang pada bagian atap tertinggi.
3. Pompa Air
Alat ini berfungsi untuk menaikkan air ke atas/bak penampung yang dipasang
lebih tinggi dari ketinggian lantai tingkat, agar air nantinya dapat mengalir ke
semua lantai tingkat.
Setiap pompa mempunyai spesifikasi dan kekuatan yang berbeda. Untuk
memilih pompa, harus diukur lebih dahulu kedalaman air yang akan dihisap
dan ketinggian bak penampung yang akan disuplai.
17
8
6
18
15
11
9
12
16 13
10
17
kipas
udara Pendingin
Motor kipas udara (evaporator)
Pipa refrigeran
Pipa Kapilar
Pengering
Kompresor
Kondensor
Air pendingin
Panci penampung
Ruang
plenum
Jenis (dalam)
ruangan
Saluran udara
Udara luar
Jenis
luar-ruangan
Udara luar
Udara kotor
dapat diisap
Petunjuk pemasangan :
1. Bagi unit yang diletakkan di atas lantai, haruslah dibuat agar
lantai benar-benar rata dan kuat. Jika lantai tidak kuat dan
kaku untuk mendukung beban penyegar udara, maka akan
terjadi getaran dan gangguan bunyi.
2. Penyegar udara hendaknya diletakkan dekat dari terminal daya
listrik, sehingga tidak diperlukan kabel listrik yang panjang.
Demikian juga harus diusahakan agar kabel listrik yang
digunakan terpasang dengan rapi.
3. Tempat yang disediakan untuk penyegar udara hendaknya
cukup luas sehingga memudahkan pemeriksaan dan
perawatannya.
4. Penyegar udara hendaknya dipasang di tempat yang bersih
dan tidak musah kemasukan udara luar yang kotor (misalnya
udara di sekitar dapur).
5. Letak penyegar udara dipilih di tempat yang tidak akan
menimbulkan gangguan bunyi.
6. Untuk ruangan yang mensyaratkan tingkat gangguan bunyi
yang rendah, penyegar udara dapat diletakkan di luar dan
udara disalurkan ke dalam ruangan melalui saluran udara. Jika
tidak, maka harus diusahakan agar gangguan bunyi dapat
direndam dengan sebaik-baiknya yaitu dengan menggunakan
isolasi bunyi.
7. Penyegar udara hendaknya diletakkan diatas tempat dengan
lantai yang sedikit dimiringkan, supaya bebas dari genangan
air.
8. Masalah pengangkutan komponen sistem penyegaran udara
harus pula diperhatikan. Oleh karena itu harus disurvai terlebih
dahulu jalan dan cara yang akan digunakan.
Pasak kayu
Gambar 4.6 : Pembuatan kerangka alas dari kayu untuk penyegar udara jenis paket
1. Rel pengarah
2. Palang
3. Penghalang belakang
4. Penggantung
Kerangka kayu
Penggantung
Celah di bagian bawah
ditutup untuk mencegah Ditutup rapat
masuknya air hujan
Gambar 4.7 : Penyiapan dan pemasangan penggantung bagi penyegar udara jenis
jendela
Kerangka
kayu Paking Poliuretan
vinil lunak
Dikauk (caulked)
pada sisi
Dikauk kiri dan sisi kanan
Poliuretan
(caulked) lunak
Gambar 4.8 : Cara merapatkan celah antara dinding dan penyegar udara ruangan jenis
jendela
Petunjuk pemasangan
1. Instalasi bagian dalam ruangan
a. Ruangan yang disegarkan hendaknya diperiksa untuk mengetahui
apakah terdapat tirai, lukisan dan perhiasan lainnya.
b. Bagian penyegar udara yang menonjol ke dalam ruangan hendaknya
diatur sedemikian rupa, sehingga pemasukan udara segar dan
pengisapan udara ruangan tidak terhalang.
c. Jarak antara lantai dan alas penyegar udara sebaiknya 1 meter,
supaya diperoleh distribusi temperatur yang baik tetapi juga untuk
memungkinkan pengaturan dan perawatan mesin.
d. Jika penyegar dipasang terlalu dekat dari langit-langit, pendinginan
atau pemanasan. Selain itu juga sukar pengaturan dan perawatannya.
4.3.3 Pompa
Pompa adalah mesin yang berfungsi mengalirkan cairan melalui pipa dari
satu tempat ke tempat yang lain. Spesifikasi pompa dinyatakan dengan
jumlah cairan dapat dialirkan per satuan waktu dan tinggi energi angkat.
Faktor tersebut terakhir menyatakan kemampuan pompa untuk
menaikkan fluida dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi, serta untuk mengatasi tahanan aliran dalam pipa. Seperti terlihat
pada gambar 4.9, pompa memberikan energi kinetik dan energi tekanan
pada cairan. Jenis pompa seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.10,
banyak digunakan untuk mengalirkan air.
Arah putaran
impeler Impeler
Impeler
Masuk
Impeler
Difusor Difusor
Keluar
Gambar 4.10 : Beberapa jenis pompa
Gambar. 4.12 : Tabung Pemadam Bahan Kimia (Foam) dan Carbondioksida (CO2)
2. Sprinklers
Penggunaan sprinklers adalah salah satu alternatif yang sangat
menguntungkan karena sprinklers merupakan pemadam kebarakan
yang bekerja secara otomatis tidak memerlukan keterlibatan
penghuni, terutama untuk bangunan yang mempunyai resiko
kebakaran tinggi dan jarang terawasi seperti bangunan bertingkat
banyak / rumah susun tempat parkir bawah tanah, gudang atau
pertokoan. Instalasi sprinklers terdiri dari pipa-pipa yang dialiri air dan
dipasang di atas langit-langit dengan kapasitas semburan normal 3
m2. Pada kondisi normal air tidak menetes karena tertahan oleh bola
gelas. Bola gelas akan pecah jika temperatur ruang naik berkisar
antara 680 C sampai 1800C dan air akan menyembur pelat deflector
yang kemudian menyemprotkan air pada area kurang lebih 10 m2.
3. Alarm
Untuk mengingatkan bahaya kebakaran kepada seluruh penghuni
gedung biasanya alarm sebagai tanda sedang terjadi kebakaran
sehingga penghuni bisa bersiap-siap dan keluar meninggalkan
gedung.
Alarm sederhana dioperasikan secara manual yakni dengan cara
memecahkan kaca dan menekan tombolnya sehingga akan terdengar
bunyi alarm.
Ada juga alarm yang dioperasikan oleh detector asap yang dipasang
pada tempat-tempat melalui kontrol secara terpusat, jika terdapat asap
pada suatu ruangan detector secara otomatis akan mengakibatkan
alarm berbunyi.
lift 1,5 meter per menit. Jika menggunakan 2 meter per menit dan
2,8 m untuk kecepatan lift 2,5 meter per menit.
Bagian atas sumuran pun harus dilebihkan minimum 4 m – 4-6 m
untuk kecepatan lift 1,5 meter per menit, 5,5 dan 5,8 m untuk lift
dengan mesin tanpa roda gigi.
Ukuran sumuran tergantung pada ukuran dan bentuk kabin lift
serta jenis pintunya. Jika dalam sumuran dipasang dua buah lift
atau lebih, maka harus diberi jarak 10 cm di antara kedua kabin
untuk pengantar. Bagian dalam sumuran harus benar-benar halus
dan rata. Tetapi pada bagian depan pintu akan terjadi tonjolan
untuk landasan pintu.
c. Pintu
Pintu lift dibuat dari rangka besi ringan dan tahan api. Bergerak
buka tutup, geser ke samping secara otomatis.
Penggantung pintu umumnya dilengkapi rol plastik dengan
bantalan peluru sehingga tidak berisik. Semua pintu dilengkapi
kunci otomatis yang bisa dibuka oleh operator pada keadaan
darurat.
d. Kabin Lift
Kabin lift dari rangka besi siku dan besi C yang dipasang sebagai
dasar pengantar dan rel pengaman. Ada dua jenis rel pengaman,
yakni rel pengaman jenis permanen (dead grip). Untuk lift dengan
kecepatan rendah atau sedang dan rel pengaman jenis pasak
(wedge clamp) untuk lift dengan kecepatan tinggi.
Kabin dapat juga dibuat dari bahan kayu atau pelat besi dengan
rangka yang ringan. berdasarkan pertimbangan dekoratif finishing
dinding dalam bentuk pelat besi yang divernekel, permukaan
dinding serat kayu dan sejenisnya.
b. Saklar
Dilihat dari kemampuan arusnya terdapat saklar pisau, saklar
pisah, sekitar beban saklar pisah, sekitar beban saklar motor,
pemutus (circuit breaker). Dilihat dari cara kerjanya, terdapat
saklar tangan (manual), saklar magnit (magnetic contractor), motor
circuit breaker. Dilihat dari media pemutusanarus (bunga apinya),
air c.b (udara), oil c.b (minyak), sfg c.b vacuum c,b dan lain-lain.
Saklar terdapat dalam bermacam-macam bentuk dan sebutan
dengan tambahan kemampuan dengan bermacam-macam pula
selain fungsi membuka dan menutup :
Tabel 4.1.
Dengan over curent (b) dan electromegnetik shock circuit
release (s) front drive, Manual.
Over current Magnetic Breaking
Type
Adjustment Release Cap. 380 V
MEbs
A KA KA
1000 500-1000 -4 50
1250 750-1250 4-8 50
1600 900-1600 4-8 50
1605 1000-1900 6-12 65
2000 1000-2000 6-12 80
2500 1500-2500 6-12 80
2505 1900-2900 6-12 80
Tabel 4.2.
Three phase Protective Circuit breaker dengan over
current, electromagnetic shoct circuit under voltage
release, front drive Manual.
Over current Magnetic Breaking
Type Harga
Adjustment Release Cap. 380 V
MEbsr Rp.
A KA KA
Tabel 4.3.
Three phase protective circuit breaker dengan shock
circuit release (S) tanpa bimetal dan casing pakai Motor
Drive 220 v, 50 Hz dan Shun trip (a) 220 V.
Breaking
Rated Magnetic
Type Cap. 380 No. Kode Harga
Current Release
MEbsr V3 E1.EL2.58 Rp.
A KA
KA
c. Sikring
Bentuk fisik sikring ada bermacam-macam untuk tegangan rendah
dibedakan ada dua macam sikring : sikring ulir ada : 6 6A, 10, 16,
20, 35, 50, 60, 80 maksimum 100 A (sudah jarang).
1. Sikring ulir (diazed fuse)
Daya pemutusannya rendah, maka hanya dipakai di daerah
yang jauh dari generator/gardu listrik. Bila dipakai dekat
generator, mungkin selain putus, rumah sikringnya dapat
meletus dan bunga api akan terbang ke mana-mana. Arus
korslet dekat generator jauh lebih besar dari bila korslet terjadi
pada lokasi yang jauh dari generator.
2. Sikring patron (HRC fuse)
Rating arus sikring HRC dan seri rumah sikringnya (fuse base)
adalah : (lihat tabel).
3. Terdapat jenis-jenis sikring khusus yang lain misalnya sikring
untuk trhyristor (ultra high speed).
d. Kabel
Kabel merupakan material instalasi terpenting. Dikenal beberapa
jenis kabel yang lazim dipakai di Indonesia antara lain :
1. Type kabel NYA : Thermoplastic Insulated Single CoreCable.
Kabel satu ini berisolasi thermoplastic. Temperature
0
maksimum 70 C untuk pemasangan daerah kering. Bila akan
digunakan pada daerah lembab dan basah harus
dipergunakan pipa plastik / paralon.
4. Type kabel NYFGbY : Insulated and PVC sheate, flat steel wire
and steel tape armored power cables.
Isolasi thermoplastic & PVC dengan lapisan kawat baja serta
pita baja yang dililitkan pada sepanjang permukaan kabel
dapat digunakan didalam air ditanam langsung dalam tanah.
Seperti NYY hanya mempunyai ketahanan mekanis lebih
besar oleh adanya pelindung pita baja.
Arus kabel harus lebih kecil dari arus maksimum yang boleh
mengaliri kabel tersebut sedangkan batas tepatnya tergantung
pada seberapa besar faktor pendinginan kabel, cara pemasangan,
jumlah kabel dan lain-lain. Kabel diruang mesin bertemperatur
ruang 320 C jelas mempunyai batas arus lebih rendah daripada
bila kabel dipendam dalam tanah di daerah teduh.
Kabel yang dipasang sendirian tentu akan mempunyai kapasitas
arus lebih tinggi dari kabel dengan ukuran yang sama yang
dipasang bertumpuk atau berkelompok.
b. Armature
Frame dari fiture dimana segala aksesoris lampu terletak.
c. Titik cahaya
Yang disebut 1 (satu) titik cahaya adalah terdiri dari fitting, kabel-
kabel, pipa-pipa, schakelar dalam satu rangkaian tersebut dapat
menyala. Stop kontakpun disebut titik cahaya.
d. Conduit
Conduit adalah saluran tempat kabel-kabel dilakukan.
Guna conduite adalah untuk melindungi kabel.
Conduit dapat berupa pipa galvanized, pipa gas, pipa plastic (pralon)
buis beton.
e. Panel
Suatu cabinet (box) sebagai pusat distribusi listrik yang dilengkapi
dengan pengaman.
f. Pentahanan
Suatu usaha untuk mengamankan alat-alat listrik jiak terjadi gangguan
ketanah pada alat-alat listrik (korsluiting), berupa pemasangan kabel
konduktor ke elektroda yang ditanam di tanah.
PT. TELKOM
P.A.B.X
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
2. Mahendra Sultan Syah, Ir. Manajemen Proyek – Kiat Sukses Mengelola Proyek PT.
Gramedia Pusaka Utama, Jakarta Januari 2004.
7. Fandy Ciptono & Anastasia Diana, Total Quality manajemen, Penerbit Andi Offset
Yogyakarta 1995.
9. Bill Creech, The Five Pillars of TQM (Lima Pilar TQM) Binarupa Aksara, 1996
10. Soeharto, Iman, Manajemen Proyek, Jilid 2 PT. Gelora Aksara Pratama, 2001
11. Puspantoro, Benny, Ir, Ing, MSc Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah, Penerbit
Universitas Atmajaya Yogyakarta
12. Jimmy S. Juwana, Ir, MSAE, Sistem Bangunan Tinggi, Penerbit Erlangga 2005