Anda di halaman 1dari 3

Kerja Sama Indonesia-Jepang Mampu Selesaikan Masalah Global

Jakarta--- Indonesia dan Jepang, dua negara demokrasi kemaritiman di Indo-Pasifik, telah
merayakan peringatan ke-60 tahun hubungan diplomatiknya pada tahun 2018.  Dua negara ini
dengan antusiasme menyongsong tahun 2045, dengan melakukan berbagai kerja sama
government to government (G to G), business to business (B to B) dan antar-perorangan.

“Proyek 2045” tersebut diangkat dalam seminar bertajuk "Inspiring the World: An International
Cooperation Framework of Indonesia and Japan towards 2045” yang digelar Lembaga
Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia,
dengan bantuan dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Hotel
Pullman Jakarta hari ini (Rabu, 12/2).

President ERIA Profesor Hidetoshi Nishimura mengatakan, Indonesia dan Jepang akan masuk
ke dalam lima besar negara perekonomian terbesar di dunia pada 2045.  Kerja sama antara
Indonesia dengan Jepang ini tentunya akan sangat mempengaruhi dunia. “Kerja sama kedua
negara ini sangat berharga dalam menyelesaikan tantangan global di masa depan,” kata
Hidetoshi Nishimura.

Menurut Profesor Nishimura, kerja sama antara Indonesia dengan Jepang akan menghadapi
tantangan besar. Karena itu, kerja sama tersebut perlu mempertimbangkan teknologi baru,
energi dan keamanan pangan. Pergantian politik dan lanskap ekonomi,  lingkungan serta nilai
sosial budaya juga perlu menjadi pertimbangan, kata dia. 

Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Universitas Indonesia Kiki Verico menambahkan salah
satu sumber masa depan perekonomian memang akan datang dari Kawasan Pasifik, terutama
dari sektor maritim. “Pemanfaatan Pasifik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi potensinya
tinggi dan akan memberi dampak ke Indonesia terutama di kawasan Timur,” katanya.

Untuk bisa memanfaatkan sumber ekonomi masa depan tersebut, kata Kiki, Indonesia
membutuhkan kestabilan politik dan keamanan di kawasan.  Sejauh ini kerja sama antara
Indonesia dan Jepang telah berperan penting dalam menciptakan kawasan yang damai, stabil,
sejahtera, dan saling menguntungkan di Regional Indo-Pasifik.

Kiki menjelaskan dua negara memiliki visi untuk bisa bekerja sama di Kawasan Pasifik dengan
melibatkan negara-negara lain. “Kita dipersatukan oleh share vision yang sama, bagaimana
menciptakan inclusive, free, and open regional cooperation melalui tiga layer yaitu political
stability, economic prosperity, dan social cohesion,” ujar Kiki.

Di seminar tersebut, promosi ekspor dan perkembangan sumber daya manusia juga dibahas
dalam diskursus mengenai kerja sama ekonomi dan sosial antara Indonesia dan Jepang.
Selama diskusi, terdapat sebuah penekanan bahwa Indonesia perlu lebih terbuka terhadap
investasi asing karena sikap tersebut dibutuhkan untuk lebih mengembangkan promosi ekspor
Indonesia. Selain itu, perkembangan produktivitas juga dianggap menjadi salah satu faktor
terpenting dalam aspek pengembangan sumber daya manusia.

Manfaat untuk Indonesia


Staf Ahli Kementerian Koordinator Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, Jepang selalu
menjadi strategic partner bagi Indonesia. Nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2019
naik menjadi 31,5 miliar dolar. Jepang salah tujuan favorit ekspor Indonesia,” kata Edi. Pada
2019, ekspor Indonesia ke Jepang mencapai 15,9 miliar dolar, sedangkan impor Indonesia dari
Jepang sekitar 15,6 miliar dolar.

Jepang juga merupakan negara dengan nilai investasi terbesar ketiga di Indonesia. Tahun lalu,
total investasi asing Jepang ke Indonesia mencapai 4,3 miliar dolar

Dalam satu dekade terakhir investasi Jepang di Indonesia naik enam kali lipat.  Edi optimistis
kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang akan semakin optimal ke depan. Progres dari
negosiasi free trade agreement (FTA) akan menjadi momentum kedua negara untuk
memperluas kerja sama ekonomi, katanya.

Menurut Edi, kerja sama ekonomi kedua negara secara intensif bisa dibangun melalui
pengembangan teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan Infrastruktur. Saat
ini Indonesia membuka kesempatan kerja sama dalam training dan pengembangan SDM
melalui program vokasi terutama dalam menghadapi era 4.0. “Jepang bisa melalui privat sector,
maupun negara bisa memperluas partisipasinya untuk penguatan human capital kita,” kata Edi
lagi,   

Rektor Universitas Indonesia Profesor Ari Kuncoro menyoroti sisi sumber daya manusia
(SDM), bonus demografi, dan kemajuan teknologi. Ari mengatakan pentingnya kerja sama
Indonesia Jepang dalam pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.

Untuk kerja sama pendidikan tinggi antara lain untuk peningkatan kolaborasi pendanaan
penelitian dam reformasi regulasi untuk merampingkan prosedur untuk kolaborasi penelitian.
“Juga mencari peluang bersama untuk  meningkatkan ketrampilan penelitian,” kata Ari. 
Peluang lainnya adalah membuat portal penelitian untuk menghubungkan peneliti Jepang dan
Indonesia, dan mempromosikan kekuatan, minat masing-masing, serta menjadi repositori
penelitian kolaboratif. Seminar "Inspiring the World: An International Cooperation Framework of
Indonesia and Japan towards 2045” dihelat  untuk membangun pemahaman yang lebih
mendalam terhadap tiga aspek, yaitu politik, ekonomi, dan sosial.

Seminar ini melibatkan berbagai aktor pemerintah, pebisnis, akademisi, dan publik.  LPEM FEB
UI menjadi mitra lokal dari ERIA dalam program peringatan 60 tahun hubungan diplomatik,
terkait dengan tema kerja sama Kawasan Indo-Pasifik.

Anda mungkin juga menyukai