Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654

VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398


http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/

DOI: doi.org/10.21009/0305020124

SOLUSI PERSAMAAN DIFUSIVITAS ALIRAN FLUIDA MINYAK


PADA RESERVOIR DAN MODIFIKASINYA UNTUK UJI ALIR
(PRESSURE DRAWDOWN TEST) DAN UJI TUTUP (PRESSURE
BUILDUP TEST)

Hardiyanto1,a), Lilik Hendrajaya 2,b)


1,2
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 , Bandung 40132

Email: a)Ardy.VCK.ur@gmail.com, b)lilikhendrajaya@gmail.com

Abstrak
Tekanan transien fluida minyak pada reservoir dapat diperoleh dari solusi persamaan difusivitas.
Untuk mencari solusi persamaan difusivitas ini diperlukan dua syarat batas sebagai syarat dalam
dimensi ruang dan satu syarat keadaan awal sebagai syarat dimensi waktu. Solusi tersebut ditentukan
dengan menggunakan Transformasi Laplace. Solusi tersebut selanjutnya digunakan sebagai analisis
uji penurunan tekanan pada Uji alir (Pressure Drawdown Test) dan Uji Tutup (Pressure Buildup
Test). Hasil plot dari solusi diperoleh nilai parameter reservoir diantaranya permeabilitas, faktor
“skin” (kerusakan sekitar sumur), volume reservoir, Dietz Shape faktor dan tekanan rata-rata.
Kata-kata kunci: persamaan difusivitas, tekanan transien,drawdown-Buildup.

Abstract
Pressure transient of oil in reservoir can be obtained from the solution diffusivity equation. To find a
solution of this diffusivity equation takes two boundary conditions as space dimension and one
dimension of the initial state as a condition for the time dimension. The solution is determined by
using the Laplace transform and then used as a test analysis of pressure drop in a flow test (Pressure
Drawdown Test) and Pressure buildup Test. The plot of the solution used to prediction reservoir
parameters such as permeability, skin faktor , volume of the reservoir, Dietz Shape faktor and the
average pressure.
Keywords: diffusion equation, the pressure transient, the drawdown-buildup.

1. Pendahuluan laplace yang selanjutnya dimodfikasi sehingga bisa


digunakan untuk memprediksi beberapa parameter
Suatu karakterisitik reservoir migas yang perlu
reservoir
dianalisa untuk mengetahui suatu kapasitas atau
kemampuan produksi suatu reservoir diantaranya
adalah besarnya porositas dan permeabilitas. 2. Metode Penelitian
Sehingga dikembangkan suatu model matematik yang
mendeskripsikan aliran dalam reservoir sebagai media Penyelesaian secara analitik umumnya dilakukan
aliran berpori yang dikenal dengan persamaan menggunakan metode transformasi. Metode
difusivitas. Solusi persamaan difuivitas ini bisa transformasi yang dapat digunakan adalah
digunakan sebagai dasar analisis aliran dalam transformasi laplace. skema penggunaan transformasi
reservoir disebut dengan test tekanan transient. dapat dilihat dari bagan berikut.
Test tekanan transient yang sering diterapkan pada
sumur produksi umumnya terdiri dari uji alir
(Drawdown test) dan uji tutup (build up test). Kedua
uji tersebut digunakan untuk mengetahui nilai
permeabilitas maupun faktor-faktor lain yang ikut
mempengaruhi prilaku aliran fluida dalam media
berpori atau reservoir seperti faktor kerusakan sekitar
lubang sumur atau biasa disebut dengan faktor skin
(skin faktor), bentuk reservoir, volume pengurasan,
dan tekanan rata rata reservoir. Gambar 1. Skema Transformsi Laplace
Dalam penelitian ini dilakukan penurunan kembali Invers transformasi laplace dapat menggunakan
persamaan difusivitas menggunakan transformasi cara analtik maupun numerik. Solusi analitik terhadap

Seminar Nasional Fisika 2016


Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2016-CIP-125
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/

syarat awal untuk aliran satu fasa didalam media konstan dan tekanan sumur produksi konstan sebagai
berpori bisa di peroleh dalam dua bentuk yaitu Solusi berikut:
eksak, yaitu solusi dalam bentuk transformasi laplace kh( pi  p ) r
Solusi pendekatan (approximation solution). pD  , rD 
Persamaan umum transformasi laplace dan inversnya 141, 2 qB rw

2,634 x104 kt ,


(5)
dapat dituliskan sebagai berikut[4].
re
  rDe 
    f s    f t e st dt
L f t (1)
tD
crw
2
rw
0
dan inversnya dapat dituliskan: Untuk mendapaatkan solusi analitik persamaan
difusivitas, terlebih dahulu persamaan tersebut
1
L f s   f t  (2) ditransformasikan kedalam bentuk tak berdimensi
dengan f(t) suatu fungsi. dengan mendefinisikan variabel tak berdimensi
Transformsi laplace maupun inversnya ini sudah berdasarkan keadaan keadaan produksi di sumur
dipermudah dari beberapa sumber buku [4] dalam produksi. Keadaaan sumur produksi dapat dibagi
bentuk tabel sehinggga bisa digunakan dengan menjadi dua keadaan yaitu laju produksi sumur
mudah. Hanya ada beberapa invers transformasi konstan dan tekanan sumur produksi konstan.
memerlukan metode komputasi untuk Variabel tak berdimensi untuk tekanan sumur
menyelesaikannya. produksi konstan dapat dituliskan sebagai berikut:
Invers trasnformasi laplace yang tidak bisa 141, 2 qB
langsung dilihat dari tabel bisa digunakan metode
penyederhanan yang terbagi menjadi beberapa
qD 

kh pi  p wf 
methode diantarnya yaitu: (10)
pi  p
a. Metode pecahan parsial. pD 
b. Metode Deret pi  p wf
c. Metode Persamaan diferensial
Sehingga persamaan difusi (persamaan 4) di
Dalam penelitian ini terdapat solusi persamaan
transformasikan kedalam variabel tak berdimensi
difusi ini dalam bentuk modifikasi fungsi bessel
menjadi :
sehingga diperlukan teknik atau beberapa metode
2
untuk menyelesaikan invers transformasi laplace. d p 1 dpD dp
D
  D (11)
2 r dr dt
dr D D D
D
3. Hasil dan Pembahasan Persamaan diatas selanjutnya ditrasnformasikan
kedalam ruang laplace untuk menyederhanakan
Persamaan diferensial dasar untuk aliran radial
persamaan difusi tersebut sehingga diperoleh
dalam media berpori ini akan menunjukkan
persamaan berikut:
bagaimana aliran fluida di daerah sekitar lubang bor
2 
seperti terlihat pada gambar 2. untuk mendapatkan 2 d p 1 dp 2
   p  0 (12)
persamaan diferesnisal diasumsikan aliran bergerak d
2
 d
secara radial menuju lubang bor, reservoir dianggap
homogen, reservoir memiliki permeabilitas isotropik, dengan   rD s .
tekanan konstan dan formasi sepenuhnya disaturasi 1 Persamaan 12 merupakan bentuk umum
fasa. persamaan diferensial yang memiliki solusi umum
Dengan mengaplikasikan hukum kekekalan aliran dalam bentuk fungsi bessel termodisikasi. Solusi
massa, persamaan keadaan dan hukum darcy didapat persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
persamaan sebagai berikut :
2


p  AI 0 rD s  BK0 rD s 
(13)  
d p 1 dp c dp
  (3) Untuk mencari solusi khusus tertentu digunakan dua
2
dr r dr k dt syarat batas diatas. Adapun dua syarat batas itu adalah
atau dapat dituliskan dalam satuan lapangan sbagai syarat batas pada sumur dan syarat batas luar reservoir
berikut: yang dalam penelitian ini penyelesaian solusi dibagi
2
d p 1 dp c dp dalam beberapa kasus sebagai berikut:
  (4) a. Kasus 1 Sumur diproduksi dengan laju produksi
dr
2 r dr  4 dt
2,634 x10 k konstan dan reservoir tak terbatas (infinite
Untuk mendapaatkan solusi analitik persamaan acting).
difusivitas, terlebih dahulu persamaan tersebut syarat batas dalam pada sumur :
ditransformasikan kedalam bentuk tak berdimensi p 141, 2 qB
dengan mendefinisikan variabel tak berdimensi lim r 
rw0 r kh
berdasarkan keadaan keadaan produksi di sumur
produksi. Keadaaan sumur produksi dapat dibagi Syarat batas luar reservoir:
menjadi dua keadaan yaitu laju produksi sumur

Seminar Nasional Fisika 2016


Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2016-CIP-126
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/

lim p( r , t )  pi Syarat batas tersebut di transformasikan ke ruang


re e laplace sebelum digunakan untukmencari solusi
Syarat batas tersebut di transformasikan ke ruang khusus persamaan 13. Sehingga diperoleh solusi
laplace sebelum digunakan untukmencari solusi khusus sebagai berikut:
khusus persamaan 13. Sehingga diperoleh solusi
khusus sebagai berikut:
       
 K1 rDe s I 0 rD s  I1 rDe s K 0 rD s
p
 1
p  K 0 rD s  
3
       
s 2 I1 rDe s K1 s  K1 rDe s I1 s
s Menurut Matthews dan Russell ( Pressure Buildup
Persamaan tersebut di inverskan dari ruang and Flow Test in Wells, Society of Petroleum
laplace[4] sehingga diperoleh: Engineers of AIME, 1967)[3] sebagai berikut.
 r2   rD2  rDe2
  Ei   D 
1
(14) pD 
1
 
 tD 
2   rDe  1   r 2  1 ln rD
pD 2
 4t D   4  De
(17)
atau jika ditulis dalam satuan lapangan dan 4 4 2 2
3rDe  4 rDe ln rDe  2 rDe  rDe  1
mengganti variabel tak berdimensi menjadi: 
2 2
4( rDe  1)
70,6 qB   cr 2 
 
p r , t  pi  Ei  
 0,00105kt  (15) atau jika ditulis dalam satuan lapangan dan
kh   mengganti variabel tak berdimensi menjadi:
b. Kasus 2 Sumur diproduksi dengan tekanan  
konstan dan jari-jari reservoir tak terbatas qB  2t D 3
p ( rw , t )  pi  141, 2  ln r 
(infinite acting) kh  r 2 De 4 

Syarat batas dalam pada sumur :  De 
p ( r  rw , t )  pw    2t  (18)
 n D J 2  r   
1  De n 
Syarat batas luar reservoir: 2e
qB   
 141, 2 
lim p( r , t )  pi
re e
 
kh n  1 2 2       
   J  r    J 2     
n  1  De n  1  n  
Syarat batas tersebut di transformasikan ke ruang  
laplace sebelum digunakan untukmencari solusi
khusus persamaan 13. Sehingga diperoleh solusi
d. Kasus 4 Sumur diproduksi dengan laju konstan
khusus sebagai berikut:
 
dan tekanan konstan pada batas reservoir
 
 K rD s
p rD , t D  0
sK 0 s   syarat batas dalam pada sumur :
p 141, 2 qB
Invers untuk transformasi laplace ini menurut Van lim r 
Everdingen dan Hurst (The Application of the rw0 r kh
Laplace Transformation to Flow Problems in syarat batas luar reservoir:
Reservoirs, Petroleum Transactions AIME, 305-324,
1949) dapat dituliskan menjadi:
   pi
p re , t
Syarat batas tersebut di transformasikan keruang

p rD , t D   2
laplace sebelum digunakan untukmencari solusi
 khusus persamaan 13. Sehingga diperoleh solusi
(16)
u 2tD
 
khusus sebagai berikut:
 (1  e ) J 0 (u )Y0 (urD )  Y0 (u ) J 0 (urD )
       
 2 2
 2
  I rDe s K 0 rD s  K 0 rDe s I 0 rD s
p 0
    
u J 0 (u )  Y0 (u )
  
0 3
s 2 K 0 rDe s I1 s  I 0 rDe s K1 s
c. Kasus 3 Sumur diproduksi dengan laju konstan
dan reservoir tertutup (tidak ada aliran dibatas Menurut Matthews dan Russell ( Pressure Buildup
reservoir) and Flow Test in Wells, Society of Petroleum
Engineers of AIME, 1967) yang mengikuti carslaw
syarat batas dalam pada sumur : dan jaegar (Conduction of heat in solid, 1959)[3],
p 141, 2 qB
solusi untuk kasus ini adalah :
lim r  qB
rw0 r kh  
p rw , t  pi  141, 2 ln rDe
kh
syarat batas luar reservoir:
(20)
 141, 2
p
0
qB  e
  n2 t D 2
J 0 rDe  n  
2 
   
lim r
r rDe r kh n 1  2 J 2   J 2 r 
n 1 n 0 De n 
Seminar Nasional Fisika 2016
Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2016-CIP-127
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/

kondisi tidak ada aliran (no-flow outer boundary


e. Kasus 5 Sumur diproduksi dengan tekanan condition) dan sumur berproduksi dengan laju alir
konstan dan tekanan pada batas reservoir juga konstan. Sehingga digunakan persamaan 18 untuk
konstan menggambarkan aliran. Untuk priode aliran
pseudosteady-state terjadi pada masa produksi yang
syarat batas dalam pada sumur : sudah lama (pada harga t yang besar) maka solusi

p r  rw , t   pw pendekatan dan asumsi rDe>>1 dan rD=1 dapat dapat
dutuliskan:
syarat batas luar reservoir:
 
2t D 3
lim p( r , t )  pi p D 1, t D   ln rDe 
re e 2
rDe 4
Syarat batas tersebut di transformasikan keruang
atau jika ditulis dalam bentuk lain sebagai berikut:
laplace sebelum digunakan untukmencari solusi
khusus persamaan 13. Sehingga diperoleh solusi qB  0,000527 kt re 3
khusus sebagai berikut: p wf  p i  141, 2   ln   (23)
       
 K rDe s I 0 rD s  I 0 rDe s K 0 rD s
kh  c re2
 rw 4 

p 0
        
s K 0 rDe s I 0 s  K 0 s I 0 rDe s
Steady-state terjadi pada selang waktu yang sangat
besar atau lama ( sumur sudah diproduksi dengan
Transformsi laplace dari solusi diatas tidak bisa sangat lama) pada suatu sistem reservoir dengan
diselesaikan secara manual. Namun kondisi batas luar reservoir berupa tekanan konstan
Zimmerman(Flow in Porous media ,2003-2004) atau dengan kata lain tidak ada perubahan tekanan
melakukan penurunan dengan cara yang berbeda terhadap waktu. Sehingga untuk mendapatkan solusi
mendapat kan solusi untuk kasus ini sebagai berikut : yang sesuai dengan keadaan diatas maka dalam kasus

pD  

ln rD / rDe  diambil syarat batas constant pressure outary
boundary dan constant-rate production. Solusi untuk
ln rDe periode ini dapat diambil dari persamaan yang
(21) solusinya merupakan persamaan darcy dalam arah
 U n (  n rD ) e
 
n2tD
  
J 0  n J 0 rDe  n  radial.
n1 2
  2
 
J 0  n  J 0 rDe  n p wf  pi  141, 2
qB
ln
re
(24)
kh rw
dengan
      
U n (  n rD )  Y0  n J 0 rD  n  J 0  n Y0 rD  n  Untuk membuktikan bahwa persamaan-persamaan
diatas bisa digunakan untuk memprediksi suatu aliran
Selanjutnya solusi solusi persamaan difusi dyang pada suatu reservoir maka diambil data produksi dan
dikemukakan diatas dikoreksi dengan mengambil reservoir sumur X[2].
aproksimasi agar bisa digunakan untuk
menngambarkan aliran saat proses uji alir dan uji q = 250 STBPD k = 246 md
tutup berlangsung. Aproksimasi ini berdasarkan
pembagian waktu aliran pada saat gangguan tekanan  = 0,8 cp h = 69 ft
diberikan. Pembagian dikelompokan ke dalam tiga B =1,55 bbl/STB f = 0,039
periode yaitu periode transient, periode pseudosteady Pi =4150 psi c = 0,000017 1/psi
state dan steady state.
Periode transient terjadi pada saat awal produksi re =1489 ft rw = 0,198 ft
ketika efek batas luar reservoir belum terasa di sumur Setelah data itu dimasukkan ke persamaan sesuai
sehingga reservoir berperilaku seperti halnya tidak dengan periode periode yang telah ditentukan diatas
ada batas (reservoir bersifat infinite-acting). Sehingga maka diperoleh grafik sebagai berikut:
untuk keadaan ini digunakan persamaan 15 untuk
menggambarkan keadaan aliran. Untuk harga
argumen x yang kecil (yaitu x < 0.01) maka Ei(x)
dapat didekati oleh harga logaritmik [1] sehingga
persamaan 15 dapat dituliskan menjadi:
162,6 qB   kt  
 
p r , t  pi  log    3, 23 (22)
2
kh   cr  
Pada periode pseudosteady-state terjadi ketika
semua batas reservoir pada closed reservoir system
sudah “terasa” yaitu gangguan akibat aktivitas
produksi sudah sampai di batas reservoir. Kondisi
pseudosteady state ini terkait dengan keadaan
reservoir terbatas (finite-bounded) yang mempunyai

Seminar Nasional Fisika 2016


Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2016-CIP-128
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/

Gamba 2. Hasil plot distribusi tekanan transient Pseudosteady state artinya tekanan di setiap titik di
Dari grafik diatas terlihat bahwa saat sumur reservoir menurun terhadap waktu dengan laju
diproduksi dengan laju konstan maka terjadi penurunan konstan
penurunan tekanan. Hal ini analogi dengan keadaan
suatu reservoir saat diawal mulai diproduksi dan Dari grafik tersebut terlihat bahwa penurunan tekanan
penurunan tekanan dibatas reservoir belum terasa. di lubang sumur produksi munurun secara konstan
Selanjutnya dengan data yang sama diterapkan pada selama rentang wajktu tertentu. Hal tersebut bersesuai
persamaan periode pseudosteady-state maka diperoleh dengan definisi Pseudosteady state artinya tekanan di
grafik sebagai berikut: setiap titik di reservoir menurun terhadap waktu
dengan laju penurunan konstan

Dengan memodifikasi solusi untuk periode yang


dijelaskan diatas dengan memasukan faktor kerusakan
disekitar lubang sumur (skin faktor), dan faktor
volume resesrvoir maka hasilnya dapat digunakan
untuk menganalisa beberapa parameter reservoir
dalam uji alir yang disajikan pada tabel 1 berikut ini.

Gambar 3. Hasil plot distribusi tekanan


pseudosteady-state
Tabel 1. Pengelompokan solusi dan peneranpan persamaan difusivitas pada reservoir
Priode Parameter Yang di
No. Hasil modifikasi persamaan
Prediksi
162,6qB
permeabilitas k
mh
 pi  p wf  kt  
  3,23
Faktor kerusakan disekitar
lubang sumur (skin s  1,151  log 
  cr 2  
1. Transient faktor) m
 w 
 
 
2 p  p wf  
 rw exp ln 4 A   2s 
Bentuk reservoir (Dietz 2
CA
Shape faktor (CA))  qB 
 141, 2 
 kh 
qB   re  3 
ln   
Tekanan rata-rata
p  p wf  141, 2  s
reservoir kh   rw  4 

k j h p  p wf 
q
Laju Produksi   re  3 
141, 2 B ln 
 r   4 
  w 
2 Pseudosteady-state
kh
PI 
1  4A  
141, 2 B  ln    s
Productivity Index
 2 
 2  C A rw  
p  p wf  p s
Efesiensi aliran FE 
p  p wf

Dalam analisis uji tutup (pressure drawdown Pada watu t = tp, sumur kedua yang berlokasi sama
test) di turunkan dengan prinsip superposisi dengan sumur pertama dialirkan dengan laju
(superposotion in time). Misalkan suatu sumur konstan sebesar –q (diinjeksikan) sementara sumur
dialirkan dengan laju produksi konstan sebesar q.

Seminar Nasional Fisika 2016


Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2016-CIP-129
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME V, OKTOBER 2016 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2016/

pertama dibiarkan tetep mengalir dengan laju alir q. Ucapan Terimakasih


waktu pengaliran sumur kedua dinyatakan t.
Ketika pengaruh kedua sumur dijumlahkan Terimakasih kepada Institut Teknologi bandung
sebagai aplikasi dari superposisi, hasilnya adalah yang menjadi wadah sekaligus tempat menimba
model yang menggambarkan sebuah sumur yang ilmu, terimakasih juga kepada para dosen dan
diproduksi pada laju q selama tp dan kemudian rekan-rekan yang membantu penyelesaian
ditutup selama t. Oleh karena itu, untuk penelitian ini.
menganalisis data pressure buildup test digunakan
aproksimasi logaritmik persamaan 22 untuk
masing-masing sumur sehingga diperoleh : Daftar Acuan
qB  t p  t 
log 
 t 
p ws  p i  162,6 (25) Jurnal
kh   [1] Odeh, A.S.: “Pressure Drawdown Analysis,
Dari hasil plot test buildup ini bisa digunakan Variabel-Rate Case” Journal Of Petroleum
untuk memprediksi permeabilitas dari kemiringan Technology, vol 960. 08-1995
hrner plot: Buku
[2] John lee. Well testing. First Printing. New
162,6qB
k York, Macmillan (1982),
mh [3] Mattews, C.S. and Russell, D.G.Pressure
Dengan cara yang sama seperti pada analisis data Buildup and Flow Tests in Wells SPE
hasil pressure drawdowwn test, untuk menentukan Monograph vol.1, Henry L. Doherty series
faktor skin dapat diperoleh: SPE of AIME, N.Y. 1967
[4] Abramowitz, M. & Stegun, I. A. (eds.)
 p ws  p wf   1,696crw 2 

   log   Handbook of Mathematical Functions Dover
     Publications, inc., NY,
m   k t

s  1,151 
  t p  t  
 
 log  t  
  p  
4. Simpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari solusi persamaan difusi
dapat digunakan untuk memeperediksi nilai
parameter reservoir diantaranya permeabilitas,
faktor “skin” (kerusakan sekitar sumur), volume
reservoir, Dietz Shape faktor dan tekanan rata-rata
dan beberapa faktor produksi lain seperti
productivity index dan efesiensi aliran .

Seminar Nasional Fisika 2016


Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2016-CIP-130

Anda mungkin juga menyukai