Anda di halaman 1dari 25

Webinar IESA – FK Yarsi.

Sabtu 16 Mei 2020

Pemeriksaan Laboratorium Covid-19


di Layanan Kesehatan Primer
DR. Dr. Anggraini Iriani, SpPK
Karakteristik Virus nCoV-2

• Virus single strand, positive sense RNA


• Panjang genome 26 – 32 kb
• Family Coronaviridae
• Genus Beta Corona,
• Sub Genus: Sarbecovirus

Mousavizadeh L, Ghasemi S. Genotype and phenotype of Covid-19 their roles in pathogenesis. J Micribiol 2020.
Patogenesis Virus

• Reseptor utama: Angiotensin


converting enzyme 2 (ACE 2)
• Ligand virus: Protein spike virus
• SARS CoV2 memiliki avinitas kuat
dengan reseptor ACE2
• Virus masuk kedalam sel dan
uncoat
• Terjadi proses transkripsi,
translasi, partikel virus lengkap
akan dikelurakan dengan
budding dari sel membran

Risitano AM, Mastellos DC, Lang MH, et al. Complement as a target in Covid 19? Nature Rev Immunol. 2020. https://doi.org/10.1038/s41577-020-0320-7
Patogenesis

Stage 1: Asimptomatic stage Stage 2: Respon aluran nafas atas (beberapa hari
paska infeksi)
(hari ke 1-2 infeksi)
• Virus yang masuk melalui hidung berikatan • Virus migrasi ke saluran nafas bawah
dengan epitel di cavitas nasal dan mulai • Innate immune respon semakin hebat
bereplikasi
• Manifestasi klinis mulai nampak
• Innate immune respon
• Virus yang menginfeksi sel epitel menghasilkan
• Virus terdeteksi di swab nasal inferferon beta dan lamda
• Meskipun jumlah virus sedikit namun tetap • Pada 80% kasus: menimbulkan gejala ringan, da
bisa menginfeksi terbatas pada saluran nafas atas

Manson R, Patogenesis of Covid-19 from a cell biologic perspective. Eur Respir J 2020. in press. Doi.org/10.1183/13993003.00607-2020
Patogenesis

Stage 3: Hipoksia, GGO, ARDS


• Pada 20% kasus: progresif ke stage 3, meyebabkan infiltrate paru dan menjadi berat
• Virus mencapai lokasi pertukaran gas di paru paru dan menginfeksi sel alveolar tipe II
• Alveolar yang terkena di daerah perifer dan subpleural
• Sejumlah virus dilepaskan, dan sel menjadi apoptosis
• Kerusakan alveolar akan menimbulkan bekas fibrosis
• Recovery membutuhkan respon imun yg kuat, dan regenerasi epitel
• Pada lansia respon imun menurun dan kemampuan memperbaiki epitel menurun, bersihan
mukosiliar juga menurun, virus menyebar ke area unit pertukaran gas
Penularan COVID-19

• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin

• Droplet/ percikan: suatu cairan yang berisi partikel dengan diameter > 5um

• Droplets dapat melampaui jarak tertentu (umumnya 1 m) pada permukaan mukosa

yang rentan, karena ukuran nya besar maka tidak akan bertahan lama di udara

• Produksi droplet pernafasan melalui batuk, bersin atau bicara

• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)

• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh

mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan


Ringkasan Deteksi Dan Respon Berdasarkan Kriteria Kasus
Pemeriksaan Laboratorium Untuk Diagnosis

1. Pemeriksaan Hematologi Lengkap


2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Immunologi
4. Pemeriksaan Molecular (RT- PCR)
5. Pemeriksaan Antibodi SARS CoV-2

Wynant L, Calster BV, Bonten MMJ. Prediction models for diagnosis and prognosis of covid 19 infection: Systematic review and critical appraisal
Pemeriksaan Laboratorium

1. Hematologi :
• Hitung limfosit absolut <1500/uL
(limfopenia pada 80% kasus)
• Neutrofil Limfosit Ratio (NLR) >3.13
• Leukositosis (pada beberapa laporan)
• LED meningkat
2. Kimia klinik: SGOT, SGPT, ureum, kreatinin
meningkat
3. Immunologi : CRP >10 mg/L

Song C-Y, Xu J, He J-Q, et al. COVID-19 early warning score: a multi- parameter screening tool to identify highly suspected patients. 2020. doi:10.1101/2020.03.05.20031906
Contoh Kasus 1

Seorang anak laki laki, 3 tahun 6 bulan,


Demam 3 hari.

Apa yang harus dilakukan?


Contoh Kasus 2

Seorang wanita, 27 tahun, hamil 37 minggu, G6P4A1

Apa yang harus dilakukan?


Contoh Kasus 3

Seorang wanita, 35 tahun.


PCR SARS CoV 2: Positif

NLR:
16,9
Cara menghitung NLR

Neutrofil (%)
Limfosit (%)
Contoh Kasus 4
Seorang pria , 31 tahun, PDP

NLR:
1,8
Pemeriksaan Molekular (RT PCR)

• RT-PCR merupakan pemeriksaan gold standart


• Sensitivitas 70%, dengan 30% false negatif
• Sensitivitas > 90% (hari ke 1-3 awal gejala)
• False negatif: viral load rendah pada fase awal atau fase akhir
penyakit, mutasi virus, teknik pengambilan sampel.

Singh A, Shaikh A, et al, Covid-19 from bench to bed side. Clin Res & Rev. 2020 (14):277-81)
Waktu Pengambilan

• False negative: waktu pengambilan kurang tepat berkaitan dengan onset penyakit
• Teknik pengambilan sampel kurang baik
• False positif: teknikal eror & kontaminasi reagen

Lippi G, Simundic AM, Plebani M. Potential preanalitic and analytical vulnerabilities in the
laboratory diagnosis of Covid 19. Clin Chem Lab Med 2020.
Sethuraman, MD, Jeremiah SS, Ryo A. Interpreting diagnostic test for sars cov 2. JAMA.
Publish online May 6, 2020.
Sampel Pemeriksaan Molekular (RT PCR)

Deteksi virus tertinggi pada sampel


1. Cairan bilas bronkus
2. Sputum
3. Swab hidung

Wang W, Xu Y, Gao R, et al. Detection of SARS-CoV-2 in Different Types of Clinical Specimens. JAMA. Published online March 11, 2020. doi:10.1001/jama.2020.3786
Singh A, Shaikh A, et al, Covid-19 from bench to bed side. Diab Met Synd. 2020 (14):277-81)
Cara Pengambilan Spesimen Untuk Pemeriksaan PCR
Swab Nasofaring

• Dilakukan di ruangan khusus


• Petugas menggunakan APD level 3
• Dilakukan oleh staf yang ahli
• Persiapkan viral transport medium (VTM) dan
batang swab dacron
• Pengiriman sampel dengan packing 3 lapis

Swab Orofaring
Pemeriksaan Antibodi SARS CoV-2

• Antibodi mulai muncul pada hari ke 10-14 dari awal gejala


• Terdapat sejumlah orang yang memproduksi antibodi dengan kadar rendah à
diperlukan tes yang sensitivitas nya tinggi
• Kadar antibodi berkorelasi dengan berat nya penyakit, lebih tinggi pada penyakit
yang berat
• Produksi antibodi IgG dan IgM lebih tinggi pada gejala berat dibandingkan gejala
ringan
Serokonversi Antibodi

Zhao J, Yuan Q, Wang H. Antibody responses to SARS-CoV-2 in patients of novel coronavirus disease 2019 doi: https://doi.org/10.1101/2020.03.02.20030189
Li G, Chen X, Xu A. Profile of specific antibodies to the SARS Associated corona virus. N Eng J Med 2003. 349(5): 508-9
Alur Pemeriksaan
Rapid Test Antibodi

• Sampel sebaiknya: serum / whole


blood
Alur Pemeriksaan
Rapid Test Antigen

• Sampel: swab hidung


• Dikerjakan oleh petugas terlatih
• Petugas menggunakan APD lengkap
• Dikerjakan di biosafety cabinet (BSC) level 2
Alur Pemeriksaan
Rapid Test SARS CoV-2

PDS Patklin. 21 Maret 2020


Hasil Rapid Tes Antibodi Reaktif

Saran:
Ø Hasil reaktif antibodi belum dapat
memastikan infeksi SARS CoV-2 • Lanjutkan dengan pemeriksaan
Ø Hasil reaktif dapat terjadi pada: konfirmasi PCR

• Paparan / infeksi SARS CoV-2 • Isolasi diri dengan tetap menjaga physical
distancing
• Reaksi silang dengan antibody corona virus
• Melakukan perilaku hidup bersih dan
lain yang menyerupai / cross reactive epitope
sehat
(NL63, reseptor sama ACE2; OC43, 229E,
HKUI)
Take Home Message

• Diagnosis Covid-19 dilakukan komprehensif dengan melihat data


klinis, laboratorium, Rontgen
• Pemeriksaan RT-PCR merupakan baku emas diagnostik
• Pemeriksaan rapid antibody SARS CoV-2 tidak bisa berdiri sendiri,
Perlu melihat data laboratorium lain
• Pemeriksaan rapid test antibodi tetap memperhatikan interpretasi
hasil dan saran sesuai hasil yang didapat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai