Anda di halaman 1dari 13

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah
kepada umat ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi kita
Muhammad Saw. yang tidak ada nabi setelahnya. sebagai contoh dan panutan yang
paling baik bagi seluruh umat manusia.

Alhamdulillah kami dapat menyusun Makalah dengan judul "kompetensi dan


uji kompetensi guru” Walaupun kami sadari masih banyak kekurangan yang belum
bisa kami tutupi dalam pembuatannya. Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan
dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan terutama penyusun dan semoga
makalah ini dapat menjadi pelengkap nilai dalam mata kuliah Etika dan Profesi
Guru.
Saran dan masukkan sangat kami harapkan agar dapat menjadi lebih baik di
masa yang akan datang. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
pada umumnya. Amin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Ranai, 07 Oktober 2020

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Perumusan Masalah................................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.................................................................. 4

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A. Kompetensi Guru....................................................................................... 5
B. Uji Kompetensi Guru................................................................................ 8

BAB III. PENUTUP..............................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang yang telah
lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak sejak kecil adalah
bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan memperoleh
pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
memanusiakan manusia, di mana saat ini tugas seorang guru bukan hanya sebagai pengajar
namun juga menjadi seorang pendidik. Seorang pendidik diharapkan mampu melaksanakan
fungsi pendidikan dan dapat mencapai tujuan pendidikan. Pendidik adalah seorang manusia
yang dengan kesadarannya mampu mempengaruhi orang lain dengan tujuan transfer
pengetahuan dan karakter. Pembelajaran dengan memberikan pengetahuan yang tinggi tanpa
dibarengi dengan karakter yang baik, maka akan menjadikan ilmu yang diperoleh kurang
bermanfaat. Begitu juga sebaliknya, orang berkarakter tetapi tidak berilmu, maka sama saja
kebermanfaatanya kurang maksimal. Sehingga perlu adanya keseimbangan antara keduanya.
Peran pendidik dalam menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan berkarakter
sangat penting. Sehingga kualitas pendidik sangat diperhatikan demi terciptanya peserta didik
yang diharapkan. Ada beberapa syarat agar sesorang bisa dikatakan pendidik. Noeng
Muhadjir menyebutkan sebagaimana dikutip oleh Siswoyo (2013: 117), bahwa prasyarat
seseorang bisa sebagai pendidik apabila seseorang tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih,
(2) mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan
beserta nilainya kepada orang lain.
Di era yang serba modern di mana belajar itu mudah dilakukan dengan berbagai media
yang ada, membuat guru sebagai pendidik harus bisa memberikan pelayanan pendidikan
kepada peserta didik sesuai kebutuhan dan jamannya. Dengan begitu guru harus memiliki
kemampuan mengelola pembelajaran, kemampuan memberikan teladan yang baik,
kemampuan menjadi guru yang profesioanl, dan kemampuan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi. Dengan kemampuan – kemampuan yang telah disebutkan tersebut, termuat
dalam empat kompetensi guru yaitu, pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Setiap
kompetensi tersebut akan dibahas dalam makalah ini dengan terperinci.
Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal.
Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses
pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru
mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan,
dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat
4

melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di
antaranya adalah kompetensi.
Tujuan umum dilakukannya pengkajian ini adalah memberikan masukan kebijakan
kepada para pengambil keputusan kebijakan (decision makers) dan pengelola satuan
pendidikan mengenai gambaran lapangan tentang penguasaan guru atas kompetensi yang
dimiliki oleh guru terrsebut. Masukan tersebut diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai
bahan untuk dikembangkan atau dimantapkan lebih lanjut. Kerangka berpikir yang digunakan
adalah bahwa penjabaran kompetensi guru yang bertolak dari ketentuan perundangan yang
ada (termasuk Keputusan Menteri Pendidikan Nasional yang relevan) perlu diperkaya dengan
kajian konseptual dan empirik, mengingat bahwa mengenai mutu pendidikan merupakan
kepedulian global. Kecuali itu dipegang prinsip bahwa kompetensi guru itu perlu dibuktikan
dengan penerapannya di lapangan, sehingga pernyataan tentang telah atau belum dikuasainya
kompetensi tertentu harus diuji dengan hasil pengamatan kegiatan guru.

B. Materi Pembahasan
1. Apa pengertian kompetensi guru ?
2. Apa saja macam – macam kompetensi guru profesional?
3. Bagaimana kompetensi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar?
4. Apa pengertian uji kompetensi guru (UKG)?
5. Apa saja prinsip dalam pelaksanaan UKG?
6. Apa manfaat dilaksanakannya UKG?
7. Apa saja kompetensi yang diujikan dalam UKG?

C. Tujuan dan manfaat dari penulisan makalah


1. untuk mengetahui pengertian kompetensi guru
2. untuk mengetahui macam – macam kompetensi guru profesional
3. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar
4. Untuk mengetahui pengertian uji kompetensi guru (UKG)?
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pelaksanaan UKG.
6. Untuk mengetahui manfaat dilaksanakannya UKG.
7. Untuk mengetahui kompetensi yang diujikan dalam UKG
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMPETENSI GURU
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kompetensi berarti
kewenangan untuk bertindak atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi merupakan perilaku
yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan. Broke dan Stone menjelaskan bahwa kompetensi merupakan gambaran hakekat
dari perilaku guru yang tampak sangat berarti.
Dengan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa kompetensi guru adalah
kemampuan, kewenangan atau kecakapan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik, baik di sekolah maupun di tengah – tengah masyarakat. Selain itu, kompetensi
juga meliputi daya fikir, daya kalbu, dan daya raga yang diperlukan oleh peserta didik untuk
terjun di masyarakat dan untuk mengembangkan dirinya. Daya fikir terdiri dari daya pikir
analitis, deduktif, ilmiah, kreatif, eksploratif, diskoferi, naral, lateral, dan berpikir sistematik.
Sejalan dengan hal itu, profesi guru yang melayani peserta didik berkaitan dengan ilmu
pengetahuan, tentu harus mempuyai daya fikir yang cukup dan mampu berfikir sistematik.
Nurhalda dan Radito menjelaskan bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya harus
memiliki kompetensi keguruan, yakni seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada
dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru antara lain:
a. Memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia.
b. Mempunyai sifat yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, rekan sejawat, dan bidang
studi yang dibinanya.
c. Menguasai bidang studi yang diajarkan.
d. Mempunyai keterampilan mengajar.
Guru dinilai kompeten secara profesional, apabila:
a. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
b. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil.
c. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (tujuan
instruksional) sekolah.
d. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar
dalam kelas.
Kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 yang selanjutnya
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, guru harus mempunyai
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dimana masing-masing
kompetensi sangat penting untuk seorang guru dalam melakukan tugas dan kewajibannya
6

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Guru dituntut untuk menguasai
semua kompetensi guru agar dapat menjadi panutan bagi peserta didik. Mushaf (2015:29)
membagi kompetensi guru dlam tiga bagian yaitu bidang kognitif, sikap, dan perilaku yang
ketiganya ini tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan dan mempengaruhi satu
sama lain. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan kompetensi guru adalah
perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang harus dimilki oleh guru dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional.

2. Macam – macam Kompetensi Guru Profesional


Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi guru sebagai dimaksud dalam
Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
a. Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah :
1) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik
dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan,
menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi
ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran
dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang
dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan
hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan
memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
5) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensi nonakademik.
7

b. Kompetensi Kepribadian, kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang


mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam
kompetensi kepribadian meliputi :
1) Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma
sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
dengan norma.
2) Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4) Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
5) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan
norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
c. Kompetensi Sosial, kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Sub kompetensi dalam kompetensi sosial
meliputi :
1) Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial keluarga.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman
social budaya.
4) Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
d. Kompetensi Profesional, kompetensi profesional adalah penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan
materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sub
kompetensi dalam kompetensi profesional meliputi :
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
pelajaran yang diampu.
2) Mengusai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
8

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.


4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
5) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

3. Peran Kompetensi Guru dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar


Guru sebagai seorang pendidik dapat melaksanakan perannya jika guru tersebut
memenuhi empat syarat kompetensi. Guru akan mampu mendidik dan mengajar apabila dia
mempunyai kompetensi kepribadian, misalnya mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa
tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya. serta bersifat terbuka dan peka terhadap
perkembangan teknologi. Pada kompetensi profesional seorang guru harus menguasai ilmu
yaitu dengan pengetahuan yang luas, menguasai bahan pengajaran serta ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan menguasai teknologi dan kurikulum
pendidikan.
Kompetensi sosial misalnya guru memiliki keterampilan dalam membina hubungan
antara guru dengan murid, guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, guru dengan
komite, serta guru dengan masyarakat atau lingkungan. Dan kompetensi pedagogik dimana
seorang guru harus dapat memahami peserta didiknya, mengembangkan kurikulum atau
silabus, merancang pembelajaran serta mengevaluasi hasil belajar. Sehingga dengan
begitu,  seorang guru dapat menjalankan perannya sebagai seorang pendidik.

B. UJI KOMPETENSI GURU


1. Pengertian Uji Kompetensi Guru
Uji Kompetensi Guru disingkat UKG adalah sebuah kegiatan ujian untuk mengukur
kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter) dan pedagogik dalam domain content
Guru. Kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi
(bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru
(bagi guru yang belum bersertifikat pendidik). Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah
integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas.
Sebenarnya UKG dilaksanakan bukan sekedar menguji keterampilan tertentu yang harus
dimiliki guru, akan tetapi lebih dari itu, yakni untuk dapat mengembangkan dan
mendemonstrasikan kompetensi utuh dari seorang guru. Kompetensi utuh yang mencakup
penggabungan dan penerapan suatu keterampilan, sikap dan pengetahuan yang saling
bertautan.

2. Prinsip Uji Kompetensi Guru


9

a. Objektif, pelaksanaan uji kompetensi guru dilakukan secara benar, jelas, dan menilai
kompetensi sesuai dengan apa adanya.
b. Adil, dalam pelaksanaan uji kompetensi guru, peserta uji kompetensi guru harus
diperlakukan sama dan tidak membeda-bedakan kultur, keyakinan, sosial budaya,
senioritas, dan harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme kerja secara adil
dan tidak diskriminatif.
c. Transparan, Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan uji kompetensi
seperti mekanisme kerja, sistem penilaian harus disampaikan secara terbuka dan dapat
diakses oleh yang memerlukan.
d. Akuntabel, Pelaksaan uji kompetensi guru harus dapat dipertanggung-jawabkan baik
dari sisi pelaksanaan maupun keputusan sesuai dengan aturan dan prosedur yang
berlaku.

3. Dasar Hukum Uji Kompetensi Guru


Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan UKG adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
g. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit.
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.

4. Kompetensi yang diuji dalam Uji Kompetensi Guru


a. Kompetensi Pedagogik, Standar kompetensi pedagogik sesuai dengan
Permendiknas sebagai berikut:
1) Mengenal karakteristik dan potensi peserta didik
2) Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif
3) Merencanakan dan mengembangkan kurikulum
4) Melaksanakan pembelajaran yang efektif
10

5) Menilai dan mengevaluasi pembelajaran


Kompetensi yang diinginkan adalah konsistensi penguasaan pedagogik antara
content dengan performance, yaitu bukan sekedar penguasaan guru tentang
pengenalan peserta didik, model belajar, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tetapi
tes yang mampu memprediksi bagaimana guru mengintegrasikan kelimanya dalam
pelaksanaan pembelajaran
b. Kompetensi Profesional, kompetensi profesional mencakup:
1) Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
2) Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
3) Konsistensi penguasaan materi guru antara content dengan performance:
a) Teks, konteks, & realitas
b) Fakta, prinsip, konsep dan prosedur
c) Ketuntasan tentang penguasaan filosofi, asal-usul, dan aplikasi ilmu
c. Kompetensi Kepribadian, sekurang-kurangnya mencakup:
1) berakhlak mulia,
2) arif dan bijaksana,
3) mantap,
4) berwibawa,
5) stabil,
6) dewasa,
7) jujur,
8) mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
9) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan
10) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
d. Kompetensi Sosial, merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,
sekurang-kurangnya meliputi:
1) berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat,
2) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
3) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik,
4) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma
serta sistem nilai yang berlaku, dan
5) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.

5. Peran Sertifikasi Guru


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab XVI Pasal 61 ayat (3) sertifikat kompetensi diberikan oleh
11

penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat
sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga
sertifikasi. Lebih lanjut menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 8 pasal 13 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sejalan dengan pasal di atas,
Gordon (1988) menjelaskan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi sebagai
berikut:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu pengetahuan seseorang untuk melakukan sesuatu,
misalnya akan dapat melakukan proses berpikir ilmiah untuk memecahkan suatu
persoalan manakala ia memiliki pengetahuan yang memadai tentang langkah-
langkah berpikir ilmiah.
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki
oleh individu.
c. Keterampilan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan
tugas yang dibebankan.
d. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikologis telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga akan mewarnai dalam segala
tindakannya.
e. Sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang
dari luar.
f. Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan
atau perbuatan.

BAB III

PENUTUP
12

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dan sikap
seorang guru yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tugas secara nyata di
lingkungan sekolah terhadap warga sekolah dan di masyarakat terhadap warga
masyarakat dengan memberikan teladan yang baik.
2. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
3. Kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
4. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi juga sertifkasi pendidik
dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel.
5. Pengembangan profesional diperlukan knowledge (pengetahuan), ability (kemampuan),
skill (keterampilan), attitude (sikap diri), dan habit (kebiasaan).
13

DAFTAR PUSTAKA

http://ekisulistyowati.blogs.uny.ac.id/2017/11/17/makalah-kompetensi-guru/ (Di akses pada


tanggal 14 Oktober 2020 pukul 15.41)
http://widyaningsihokta.blogspot.com/2017/10/makalah-uji-kompetensi-guru.html (Di akses
pada tanggal 14 Oktober 2020 pukul 15.41)
https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru (Di akses pada tanggal 14 Oktober 2020
pukul 20.13)
http://profesikeguruankompetensiguru.blogspot.com/2017/01/kompetensi-guru-dan-
pengujiannya.html (Di akses pada tanggal 14 Oktober 2020 pukul 20.13)

Anda mungkin juga menyukai