0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
220 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas sejarah pendidikan dan pelayanan kebidanan di Inggris. Pendidikan kebidanan di Inggris terdiri dari program tiga tahun untuk yang belum berpengalaman dan program 18 bulan untuk yang berpengalaman. Pelayanan kebidanan di Inggris mulai berkembang pada abad ke-16 dan ke-17, meskipun bidan awal dianggap sebagai penyihir. Pada abad ke-18, mulai ada pusat pelatihan bidan dan rumah sak
Deskripsi Asli:
Judul Asli
SEJARAH PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEBIDANAN DI NEGARA INGGRIS
Dokumen tersebut membahas sejarah pendidikan dan pelayanan kebidanan di Inggris. Pendidikan kebidanan di Inggris terdiri dari program tiga tahun untuk yang belum berpengalaman dan program 18 bulan untuk yang berpengalaman. Pelayanan kebidanan di Inggris mulai berkembang pada abad ke-16 dan ke-17, meskipun bidan awal dianggap sebagai penyihir. Pada abad ke-18, mulai ada pusat pelatihan bidan dan rumah sak
Dokumen tersebut membahas sejarah pendidikan dan pelayanan kebidanan di Inggris. Pendidikan kebidanan di Inggris terdiri dari program tiga tahun untuk yang belum berpengalaman dan program 18 bulan untuk yang berpengalaman. Pelayanan kebidanan di Inggris mulai berkembang pada abad ke-16 dan ke-17, meskipun bidan awal dianggap sebagai penyihir. Pada abad ke-18, mulai ada pusat pelatihan bidan dan rumah sak
2020/2021 BAB I SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN DI INGGRIS
Kemajuan ilmu kebidanan di Perancis mempengaruhi orang-orang besar di Inggris (London).
Tokoh-tokoh tersebut antara lain : 1. William Hervey (1500-1700 M) William Hervey disebut Bapak Kebidanan, beliau menjelaskan tentang sirkulasi darah dan mencatat tentang perkembangan embrio dan fetus dalam setiap tahap 2. Jhon Charles Weaver (1700-1900 M) Pertama kali menemukan tes urine pada wanita eklamasi. 3. William Smellie (1697-1763) · Seorang dokter di London · Belajar ilmu kebidanan di Perancis dan kembali tahun 1739 · Mengembangkan praktik kebidanan di Inggris · Mengubah bentuk cunam / forceps dan menulis buku tentang pemasangan cunam · Melakukan pertolongan persalinan pada presentasi bokong · Pertama kali menemukan resusitasi pada bayi asfiksia 4. William Hunter (1718-1783) · Murid Smellie dan melanjutkan usaha gurunya tersebut Pendidikan kebidanan di Inggris terdiri dari dua bagian, yaitu : 1. Pre-regristation three year programmeldirect entry. Program ini ditujukan bagi mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama pendidikan selama tiga-empat tahun. Program ini sangat diminati oleh banyak wanita muda dan dewasa karena waktunya pendek serta cukup ekonomis dari segi biaya. 2. Pre-regristation (shortened) 18 months programme. Program ini ditunjukkan bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama pendidikan 18 bulan – 2 tahun. Setelah tahun 1995, dibentuk pendidikan kebidanan setingkat Universitas (Degree- Bachelor), yang berasal dari SMU ditambah 3-4 tahun. Lulusan ini bisa melanjutkan ke S2 kebidanan. Sistem yang dianut ialah APEL (Acreditation Of Prior Experiental Learning). Yaitu untuk akreditasi 5X study day dalam 3 tahun yang terdiri dari sertifikat, critical analisis, reflection, evaluation, dan find evidence. Pendidikan kebidanan di Inggris diatur oleh sejumlah undang-undang yaitu Midwives Rules, The Midwife’s Code of Practice, dan Unitet Kingdom Central Council (UKCC) for Nursing, Midwifery and Health Visitor. Di dalam UKCC ditekankan bahwa yang harus dimiliki oleh seorang bidan bukan hanya pendidikan kebidanan tetapi juga kemampuan menghargai latar belakang wanita (klien) karena hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan Ibu dan bayi. Lebih jelasnya, UKCC menguraikan keterampilan yang harus dimiliki oleh Bidan, mencakup : 1. Promosi kesehatan 2. Pengkajian fisik 3. Perawatan pasien 4. Tindakan mandiri 5. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya 6. Melakukan perawatan yang disarankan oleh dokter 7. Komunikasi dengan pasien 8. Penelitian berkelanjutan 9. Kerjasama dalam tim 10. Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 11. Sadar dengan perkembangan masalah-masalah etika 12. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya. Tanggung jawab Bidan, mencakup : 1. Melaksanakan kompetensi profesional 2. Menyimpan semua catatan/ rekam medis 3. Bertanggung jawab terhadap keluarga pasien 4. Bertanggung jawab pada profesi 5. Bertanggung jawab pada masyarakat Setiap tahun pada bulan maret, Bidan mengajukan surat permohonan untuk bisa berpraktik di daerah tertentu kepada supervisor sambil memperlihatkan bukti bahwa mereka telah mengikuti up date pendidikan kebidanan terbaru. Up date pendidikan berbetuk kursus singkat yang diadakan setiap lima tahun. Sejak April 1995, semua bidan yang akan memperbarui surat izin praktiknya harus mengikuti pendidikan berkelanjutan yang disebut PREP (Postregistration Education and Practice). Materi yang diberikan mencakup : 1. Perkembangan teknologi 2. Perubahan dalam masyarakat, peran pria dan wanita dalam keluarga serta masyarakat 3. Perubahan dalam dunia kerja 4. Perubahan dalam dunia pendidikan 5. Perubahan dalam organisasi sumberdaya serta manajemen perawatan kesehatan 6. Perubahan dalam perilaku kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Selain pendidikan berkelanjutan, untuk menambah wawasannya, Bidan juga diharapkan terus membaca jurnal, laporan, penelitian dan berita terbaru mengenai perkembangan kebidanan yang akan merangsang pola pikir analitisnya. Organisasi Profesional Kebidanan di Inggris : 1. RCM (Royal Collage of Midwives), merupakan lembaga yan mendukung Bidan dalam upayanya meningkatkan standar perawatan bagi Ibu, bayi, dan keluarganya. Lembaga ini merupakan satu-satunya organisasi di Inggris yang berkaitan dengan Bidan. Tujuan dari RCM adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu kebidanan serta meningkatkan standar profesionalisme. Sekretariatnya berada di London, mereka memiliki anggota sekitar 37.000 orang Bidan dan 200 cabang di pelosok negeri untuk memudahkan akses para anggotanya. 2. ICM (International Confederation of Midwives), merupakan konfederasi Bidan dunia yang sekretariatnya berada di London. Tujuan dari ICM adalah meningkatkan standart perawatan bagi wanita, bayi, dan keluarga diseluruh dunia melalui pembangunan, pendidikan, dan penyediaan Bidan yang profesional. ICM bekerja sama dengan program Safe Motherhood WHO. ICM mengadakan kongres setiap 3 tahun. Setiap 4 kali dalam setahun ICM menerbitkan buletin yag memudahkan Bidan mengetahiu perkembangan dan isu kebidanan diseluruh dunia. 3. European Community Midwives Directive, merupakan aliansi Bidan se-Eropa yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan. BAB II SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI INGGRIS
· Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 16 dan 17
Pada awal abad ke-17, bidan banyak berasal dari Inggris yang keberadaannya merupakan bantuan dari pihak gereja sehingga penilaian orang lebih ditekankan. Seorang bidan dituntut memiliki karakter/perilaku yang baik. Bidan tersebut disumpah dan memiliki wewenang untuk mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan pembaktisan. Kewenangan tersebut menimbulkan kontroversi karena dalam sumpahnya, seorang bidan harus bertanya dan memaksa ibu untuk mengatakan ayah sang bayi yang sebenarnya. Hal ini tentunya dianggap sebagian besar orang tidak etis. Selain itu, para bidan di daerah pedesaan seringkali dianggap sebagai penyihir, khususnya bila bayi yang dilahirkan cacat. Terbentuknya kebidanan di Inggris di mulai pada abad pertengahan yaitu dimana seorang bidan yang dianggap dan dikutuk sebagai penyihir oleh masyarakat dan di bakar, hal ini disebabkan karena bidan dianggap ancaman bagi perawat wanita. Setelah itu pada abad 16 kebebasan bidan berada di bawah pendeta, karena pendetalah yang sangat dihormati dan ditakuti pada masa ini, pendeta dapat mengerti akan profesi dan keberadaan bidan yang sebenarnya ingin membantu masyarakat khususnya wanita, sehingga pada masa ini bidan memiliki sedikit kebebasan. Agar dapat diterima dimasyarakat bidan masih dalam pengawasan pendeta, hal ini dapat mencegah kejadian yang buruk di masa lalu tidak lagi terjadi, tentunya hal ini merupakan hal baik dan sangat membantu bidan agar dapat diterima kembali dimasyarakat. Abad ke 17 muncul “BIDAN PRIA”, bidan pria disini bukanlah murni seorang bidan, akan tetapi merupakan seorang praktisi medis spesialisasi kelahiran anak. ● Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 18 Pada abad ke-18 merupakan titik pusatnya perkembangan dunia medis, keperawatan, serta praktik obsterti. Tapi sayangnya perkembangan ini tidak dilayani profesi kebidanan. Tidak ada sistem yang teroganisasi untuk pendidikan bagi bidan. Abad 18 terjadi migrasi, dimana pada abad ini bidan mulai dapat menolong persalinan. Pada masa ini, tepatnya tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang menjadi orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan menggunakan transfusi darah dan pada masa ini juga William Smellie dari Skotlandia mendirikan pusat pelatihan bidan wanita dan membuka klinik untuk masyarakat yang tidak mampu, pusat pelatihan bidan wanita di sini di buka agar bidan wanita dapat disamakan dengan wanita biasa yang lainnya, dimana selama ini bidan wanita kurang dipercaya dan diakui oleh masyarakat sehingga bidan wanita membutuhkan pelatihan agar benar-benar mampu diterima dan disamakan dengan wanita biasa lainnya. Seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke 18, didirikan Rumah sakit tunggu di Inggris oleh Sir Richard pada tahun 1809 dan berkembang menjadi Rumah sakit Queen Charlotte’s yaitu tempat melatih kemampuan dokter dan bidan. Pada tahun 1880 kelompok bidan terpelajar memiliki pengesahan dalam mengatur ketrampilannya dan praktik bidan. ●Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 19 Buku tentang praktek kebidanan diterbitkan pada 1902 di Inggris dan dirancang untuk melindungi masyarakat dari praktisi yang tidak mempunyai kualifikasi pada saat itu sebagian besar penolong persalinan buta huruf bekerja sendiri, menerima bayaran untuk pelayanan yang mereka berikan pada wanita meskipun promosi praktek kebidanan yag mempunyai kualifikasi meningkat dari 30% pada tahun 1905 menjadi 74% pada tahun 1915, banyak wanita yang menyukai paraji. Hal ini karena paraji lebih murah, mengikuti tradisi lokal dan memberikan dukungan domestik. Pada tahun ini juga terbentuklah perjanjian bidan yang mana meletakkan kebidanan di bawah pengendalian Privy Council atau pengawas praktik kebidanan local yang mengatur sertifikasi bidan, pelatihan bidan, membuat peraturan jika bidan melakukan kesalahan, dan mengangkat otoritas pengawas local. Tahun 1910 bidan yang tidak bersertifikat tidak diperbolehkan praktek kecuali di bawah pengawasan medis, hal ini guna mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Pada tahun ini juga diadakan kursus guru bidan. Selama tahun 1920, hanya 50-60% wanita ditolong oleh seorang bidan dalam persalinannya, tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus memanggil dokter. Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas sedangkan pelayanan antenatal mulai dipromosikan pada tahun 1935. Bidan mandiri terancam oleh klinik lokal dan peningkatan persalinan di rumah sakit. Pada tahun 1930 perawat juga terdaftar memasuki kebidanan karena dari 1916 mereka dapat mengikuti kursus kilat kebidanan. Hal ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan bidan karena perawat disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan fisiologis. Tahun 1959 pemerintah Inggris menetapkan 70% persalinan harus di Rumah sakit dan persalinan 100% di Rumah sakit diterapkan sejak tahun 1970. Selama tahun 1980 bidan di Inggris memulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih dan meningkatkan sistem melalui penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan persalinan alternatif bidan mulai mengembangkan praktek secara mandiri. Selama pertengahan 1980 kira-kiira ada 10 bidan praktek secara mandiri di Inggris. Pada tahun 1990 ada 32 bidan mandiri dan pada 1994 angka perkiraan dari bidan mandiri adalah 100 orang denga 80 orang diantaranya terdaftar dalam asosiasi bidan mandiri (Independen Midwives Assosiation). Karena pengaruh terjadinya medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak pada proses persalinan yang normal (natural child birth). Kebutuhan bidan semakin meningkat, dan mereka bangkit untuk menuntut hak-haknya. Pelayanan yang diberikan bersifat women oriented (berpusat pada wanita). Inilah awal terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang mandiri tanpa ada pengaruh dari obstetrician dan perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris berkembang pesat, sejak ditemukannya berbagai penemuan- penemuan baru dalam pelayanan kebidanan. Di Inggris, tahun 1899 mulai disediakan tempat perawatan wanita hamil di The Royal Maternity Hospital. Dalam hal ini dokter sangat berjasa menganjurkan diadakannya pro-maternity hospital untuk wanita hamil yag memerlukan perawatan ialah Dr.Ballentyne. Angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran (1928) menjadi 2,5 per 10.000 kelahiran (1970). Perkembangan ini terlihat pulla pada semua negara-negara maju; umumnya angka kematian maternal kini di negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup. Sampai saat ini, di Inggris terdapat 105.723 orang Bidan yag terdiri dari 112 pria dan 105.611 wanita. Para Bidan tersebut bekerja diberbagai macam institusi : 31.496 Bidan bekerja di Rumah Sakit NHS (National Health Services) dan/atau komunitas, 2.363 Bidan dipekerjakan oleh perserikatan Bidan, 804 Bidan bekerja sebagai tenaga pengajar kebidanan, 301 Bidan dipekerjakan oleh sebuah agensi, 106 Bidan di institusi swasta, 100 Bidan bekerja sendiri dalam praktik swasta. Jumlah keseluruhannya lebih dari yang terdaftar berpraktik, karena banyak Bidan yang menjalankan lebih dari satu jenis praktik. Praktik mandiri telah diperkenalkan, dengan alasan: · Adanya penolakan medikalisasi · Ketidakmampuan menyediakan perawatan yang memuaskan dalam National Health Service · Pertolongan persalinan di rumah (Home Birth) sebagai pilihan ibu