Anda di halaman 1dari 1

Hypertensive

encephalopathy
08/07/20 09.54

Diazepam 10 mg IV/rektal (ulang per 5 menit)


Lorazepam (ulang per 10-20 menit)
Bolus lambat sekali, monitor TTV, ssat berenti kejang, hentikan obatnya, takutnya nnti
penkes

Hipertensive encephalopathy (PRES)


- HT -> hidrostatik >> -> BBB disrupted -> edema otak.
- Biasanya tensinya fluktuatif, gejala: gangguan penglihatan, penkes, encephalopathy
retina. Karena ini gejalanya di posterior ada gejala penglihatan, kejang general, ga ada
focal deficit
- Tx: ABC, antiHT dan anti-kejang, turunin MAP 20-25% (kalo stroke 15%), obat antiHT
diberikan seumrur hidup
- Penunjang:MRI kepala, kalo CT ga gitu keliatan (biasanya keiatan parietooccipital
hipodensitasi bilateral)
- Obat kejang --> setelah dosis pertama, selang 10 menit baru dikasih lagi jangan sampe
cepet"

PRES (POSTERIOR REVERSIBLE ENCEPHALOPATHY SYNDROME)


Penkes, kejang generalized, hipertensi fluktuatif, gang penglihatan, ga ada defisit fokal -
ga lsg dianggap stroke
220/120
Biasanya sehari" 110 tp tiba" 160
TTIK
Papiledema

Tatalaksana:
ABC
Antihipertensi
Antikejang

CT/MRI
Hipodensitas pd parieto-occipital bilateral, stroke biasanya unilateral

Monitor EEG, TTV


Target MAP penurunan 20-25%, beda sm stroke 15%
Jangan dipertahankan tinggi nnti jd ireversibel

Kriteria pulang:
Kesadaran baik
TD normal 24 jam,
Bebas kejang

Obat hipertensi dari IV trs overlap IV and oral, trs jd oral sampe TD baik 24 jam, udh plg,
obat antihipertensi dilanjutin terus seumur hidup

First line antihypertension - Labetalol - cepat,

Anda mungkin juga menyukai