Anda di halaman 1dari 8

6.

1 Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima
oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.Pendapatan nasional dapat
didefinisikan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut :

a. Nilai seluruh produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
b. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
c. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa konsep dari pendapatan nasional.
Pendapatan nasional dibagi menjadi beberapa bagian.

6.2 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional Indonesia

6.2.1 Permintaan dan Penawaran Agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan


terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah
suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor
ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional.


Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut
akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan
agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional
(pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

1
6.2.2 Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa


dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat
hubungannya.Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan
psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi
jika dihubungkan dengan pendapatan.

6.2.3 Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari


pengeluaran agregat.

6.3 Konsep dan CaraMenghitung GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) ,
NNI, PI, dan DI.

6.3.1 Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP)

Sebelum kita dapat menghitung pendapatan nasional terlebih dahulu kita harus
tahu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic
Product (GDP), karena PDB merupakan salah satu instrumen penting untuk dapat
menghitung pendapatan nasional. PDB merupakan nilai dari akhir keseluruhan
barang/jasa yang dihasilkan oleh semua unit ekonomi dalam suatu negara, termasuk 
barang dan jasa yang dihasilkan warga negara lain yang tinggal di negara tersebut.

Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu :PDB
atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang
berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat
dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun tersebut.

PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga
yang berlaku pada tahun tertentu.PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin mengetahui

2
berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, karena nilai/harga
suatu produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998
dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan jelas besaran
kenaikan dari tiap tahunnya.

6.3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh
suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan
keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun
perencanaan pembangunan yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang
memuat informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga
kebijakan dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi
hasil-hasilnya. Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk
mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam lingkup kabupaten dan
kota adalah Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB kabupaten/kota menurut
lapangan usaha (Industrial Origin).

Penghitungan PDRB diperoleh melalui tiga pendekatan :

a.  Pendekatan Produksi

Dalam pendekatan ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu
(satu tahun). Unit produksi dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 9 sektor atau
lapangan usaha yaitu:

1) Pertanian.
2) Pertambangan dan Penggalian.
3) Industri Pengolahan.
4) Listrik, Gas, dan Air Bersih.
5) Bangunan.
6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
7) Pengangkutan dan Komunikasi.

3
8) Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.
9) Jasa-jasa. 

b. Pendekatan Pendapatan

Menurut pendekatan pendapatan, PDRB adalah penjumlahan semua komponen


permintaan terakhir, yaitu:

1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari
untung.
2) Konsumsi pemerintah.
3) Pembentukan modal tetap domestik bruto.
4) Perubahan stok.
5) Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto
adalah ekspor dikurangi impor.
c. Pendekatan Pengeluaran
Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang
diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah
dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang
dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan.Semua
hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.

Dalam pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen


penyusutan dan pajak tidak langsung neto.Jumlah semua komponen pendapatan ini
menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral.Produk domestik bruto
merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

Dari 3 pendekatan tersebut secara konsep jumlah pengeluaran tadi harus sama
dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan
jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk domestik
regional bruto yang telah diuraikan di atas disebut sebagai Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung neto.

6.3.3 Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)

4
Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik
yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara
asing yang tinggal di negara tersebut, atau dengan kata lain PNB/GNP adalah jumlah
Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan
neto) adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi
penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri).

Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :PNB = PDB + Pendapatan Neto dari
luar negeri (Net Factor Income from Abrood)

Keterangan

PNB =  Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)

PDB =  Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP)

Pendapatan  Neto  =Pendapatan dari warga negara yang tinggal di luar negeri
dikurangi pendapatan warga negara asing yang bekerja di dalam
negeri.

Contoh : Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00)

             = Rp3.000.000,00

DAFTAR PUSTAKA

5
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Roshidi , Suherman. 2009.Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: Raja Wali Pers.

http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/faktor-yang-mempengaruhi-pendapatan.html

Wendi maulana di05.20

http://tipssobatt.blogspot.co.id/2013/06/kata-pengantar-segalapuji-bagi-allah.html

6
KESIMPULAN

Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh


penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.

Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Indonesia adalah Permintaan dan


penawaran agregat, Konsumsi dan tabungan, Investasi.

Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah


barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik
yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri.dirumuskan sebagai berikut : PNB
= PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood).

Net National Product atas dasar harga pasar adalah GNP dikurangi
depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama satu tahun.
Rumusnya adalah : NNP = GNP – Depresiasi.

Net National Income (NNI) adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang
dipungut pemerintah, atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI =
GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung.

Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat
dalam satu tahun.Rumus PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan +
iuran jaminan sosial + transfer payment).

Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung


(misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya).Rumus
DI adalah :  DI = PI - Pajak Langsun.

Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia


Tenggara, ternyata masih termasuk rendah.

secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia
mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu
seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis. Hal ini terjadi, karena di dunia

7
yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu
negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.

Anda mungkin juga menyukai