Tentang:
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BIDAN DI KOMUNITAS
DOSEN PENGAMPU
Agustin Nurminasih,Amd.Keb
Nama: NIM:
Dewi Wahyuningsih (712402S18002)
Made Sudini (712402S18006)
Windy Safira Utami (712402S18011)
Penuli
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………...1
Rumusan Masalah………………………………………………………………..1
Tujuan……………………………………...…………….………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Pelayanan Kebidanan……………………………………………2
B. Kode Etik Bidan………………………………………………………….5
C. Standar Asuhan Kebidanan…………………………………….…..…….7
D. Registrasi Praktek Bidan…………………………………………….…..10
E. Kewenangan Bidan Di Komunitas………………………………..……..11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………13
B. Saran……………………………………………………………………..13
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
a. Berapa standar pelayanan kebidanan?
b. Apa kode etik bidan?
c. Apa standar asuhan kebidanan?
d. Registrasi praktik bidan?
e. Apa kewenangan bidan di komunitas?
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahani aspek perlindungan hukun bidan.
b. Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah aspek perlindungan hukun bidan, diharapkan
mahasiswa dapat;
a) Mengetahui dan memahami standar pelayanan kebidanan?
b) Mengetahui kode etik bidan ?
c) Mengetahui standar asuhan kebidanan ?
d) Memahami Registrasi praktik bidan ?
e) Melakukan kewenangan bidan di komunitas ?
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi operasional ;
1) Ada program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan.
2) Mempunyai jadwal kerja harian.
3) Ada jadwal dinas yang menggambarkan kemanpuan tiap – tiap
perunit yang menduduki tanggung jawab dan kemampuan yang
dimiliki oleh bidan.
4) Ada sesorang bidan pengganti dengan peran dan fungsi yang jelas
dan kualifikasi minimal selaku kepala ruangan jika kepala ruangan
berhalangan bertugas.
5) Ada data personil yang bertugas di ruangan tersebut.
Definisi operasional;
1) Ada kebijaksanaan tertulis tentang prosedur pelayanan dan
standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan.
2) Ada prosedur personalia : penerima pegawai kontrak kerja, hak
dan kewajiban personalia.
3) Ada personalia pengajuan cuti pegawai, istirahat, sakit, dan lain-
lain.
4) Ada prosedur pembinaan pegawai.
Definisi operasional ;
1) Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara
berkesinambungan.
2) Ada program pelatihan dan orientasi bagi tenaga bidan / pegawai
baru dan lama agar dapat beradaptasi dengan pekerjaan.
3) Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil
pelatihan
Definisi operasional;
1) Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan
kebidanab.
2) Ada program atau rencana tertulis untuk melakukan penilaian
terhadap standar asuhan kebidanan.
3) Ada bukti tertulis dari risalah rapat sebagai hasil dari kegiatan /
pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan.
4) Ada bukti tertulis tentang pelaksanaan evaluasi pelayanan dan
tindak lanjut.
5) Ada laporan hasil evaluasi yang di publikasikan secara teratur
kepada semua staf pelayanan kebidanan.
B. KODE ETIK BIDAN
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai
internal dan eksternal suatu disiplin ilmudan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang member tuntutan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi.
Kode etik bidan indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan
disahkan dalam kongres nasional ikatan bidan indonesia X tahun. 1988
petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam rapat kerja nasional IBI tahun
1991,kemudian disempurnakan dan disahkan pada kongres nasional IBI XII
tahun 1989.sebagai pedoman dalam perilaku,kode etik bidan indonesia
mengandung beberapa kekuatanyang semuanya tertuang dalam mukadimah
tujuan dan pasal-pasalnya.
Registrasi praktik bidan dapat dilihat dan berpedoman pada Permankes No.
900/SK/VII/2002 yang terkandung dalam beberapa pasal diantaranya :
Pasal 2
1) Pimpinan penyelenggaraan pendidikan bidan wajib menyampaikan
laporan secara tertulis kepada dinas kesehatan provinsi mengenai
peserta didik yang baru lulus, selambat-lambatnya 1 bulan setelah
dinyatakan lulus.
2) Bentuk dan isi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam formulir terlampir.
Pasal 3
1) Bidan yang baru lulus mengajukan permohonan dan mengirimkan
kelengkapan registrasi kepada kepala dinas kesehatan provinsi dimana
institusi pendidikan berada guna memperoleh SIB selambat-lambatnya
1 bulan setelah menerima ijasah bidan.
Pasal 5
Pasal 6
1) Bidan lulusan luar negeri wajib melakukan adaptasi untuk melengkapi
persyaratan mendapatkan SIB.
2) Adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada sarana
pendidikan yang telah terakreditasi yang ditunjuk pemerintah.
3) Bidan yang telah menyelesaikan adaptasi diberikan surat keterangan
sesuai adaptasi oleh pimpinan sarana pendidikan.
4) Untuk melakukan adaptasi bidan mengajukan permohonan kepada
kepala dinas kesehatan provinsi.
5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan
melampirkan :
Foto copy ijasah yang telah dilegalisir oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Foto copy transkip nilai akademi yang bersangkutan.
6.) Kepada Dinas Kesehatan Provinsi berdasarkan permohonan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menerbitkan rekomendasi untuk
melaksanakan adaptasi.
7.) Bidan yang telah melaksanakan adaptasi, berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 4.
8.) Bentuk permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
sebagaimana tercantum dalam formulir IV terlampir.
Pasal 7
1) SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui serta merupakan
dasar untuk menerbitkan SIPB.
2) Pembahasan SIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
kepada kepala dinas kesehatan provinsi dimana bidan praktek dengan
melampirkan antara lain :
a. SIB yang telah habis masa berlakunya;
b. Surat keterangan sehat dari dokter;
c. Pas foto ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar
B. Saran
Agar pemerintah terus berupaya mendukung profesi bidan dengan cara
meningkatkan kwalitas SDM bidan melalui penyediaan fasilitas pendidikan bagi
bidan. Bagi organisasi diharapkan agar terus berupaya mengembangkan
pelayanan dan pengetahuan bagi semua bidan secara adil dan merata.
DAFTAR PUSTAKA