Anda di halaman 1dari 15

INTERNATIONAL DIVERSIFICATION

Nama Anggota :

Alivia Livanka Ramadhani (A.2017.1.34324)

Fitriana Pangestuti (A.2017.1.34208)

Sri Wahyu Ningrum (A.2017.1.34212)

STIE MALANGKUÇEÇWARA

MALANG

2020
1. Pendahuluan
Perkembangan kegiatan investasi di Indonesia telah mengalami
kemajuan. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan bertambahnya tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap praktek investasi yang baik dan optimal,
serta didukung pula dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup
stabil. Bentuk investasi yang menarik para perhatian investor yaitu investasi
pada aset financial (keuangan).
Kegiatan investasi di era modern ini dapat dengan mudah dilakukan
karena distribusi informasi yang menunjang kegiatan investasi lebih cepat dan
akurat. Investasi sendiri dapat dilakukan pada berbagai jenis instrumen
investasi dengan risiko dan tingkat pengembalian tertentu. Namun sebelum
melakukan investasi, investor harus menentukan strateginya terlebih dahulu
agar nantinya investasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan investor.
Keputusan investasi diambil berdasarkan strategi yang mana merupakan
sebagian besar rencana kegiatan yang mempengaruhi seluruh atau sebagian
besar keadaan investor di masa sekarang dan masa depan, karena hal tersebut
berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian tujuan investor (Sahu and
Kumari, 2015).

2. TujuanPembelajaran
Siswa mampu memahami Diversifikasi internasional.

3. Global Markets For Equities


Investor menyadari bahwa saham yang diperjual belikan
pada pasar internasional memiliki karakteristik yang berbeda baik
dari negara atau industri, sehingga dengan melakukan diversifikasi
investor akan dapat meningkatkan performance portofolio. Investasi di
pasar internasional akan berbeda dengan pasar domestik.Lessard (1976)
menyatakan bahwa ada 3 (tiga) hal penting yang membedakan pasar
internasional dengan pasar domestik yaitu:
a. Covariance antar aset pasar domestik lebih tinggi dibandingkan
covariance antar aset pada pasar internasional.
b. Adanya berbagai macam biaya yang harus dikeluarkan seperti pajak
yang tinggi, hal ini merupakan hambatan investasi di pasar
internasional. Selain itu, adanya kontrol mata uang domestik
dantradisi investor pasar nasional yang tersegmentasi sehingga
dapat menyebabkan harga aset domestik lebih tinggi dari
harga internasional.
c. Nilai tukar mata uang antar negara berbeda sehingga dapat
menimbulkan risiko mata uang pada portofolio internasional.Batram
dan Dufey (2001) menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi
daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi portofolio
internasional yaitu:
 Partisipasi dalam pertumbuhan pasar asing.
 Investor dapat melakukan hedging.
 Kemungkinan adanya efek diversifikasi.
 Pasar yang tersegmentasi biasanya tingkat returnidak normal atau
berfluktuasi.
Selain dari faktor di atas tersebut investor juga memperoleh manfaat
jika melakukan investasi pada saham asing diantaranya:
a. Tingginya expected return.
b. Rendahnya variasi return.
c. Kemungkinan rendahnya korelasi return saham asing denganhome market
investor.
d. Besarnya share konsumsi atas barang impor dan jasa.
Pada kenyataanya pergerakanreturn pada pasar cross border tidak selalu
sama untuk memperoleh manfaat diversifikasi, hal ini disebabkan
rendahnya korelasi antar pasar juga ditentukan oleh faktor negara dan
faktor industri. Dalam kontek investasi portofolio internasional, investor
bukan hanya investor domestik akan tetapi mencakup investor asing.
Konsep investasi baik teori portofolio dan teori pasar modal harus
modifikasi dan diperluas perhitungannya dalam suatu dimensi internasional.
Diversifikasi yang dilakukan oleh investor adalah dengan memiliki aset
domestik maupun aset asing dengan tujuan untuk meminilisasi risiko
investasi internasional. Salah satu keuntungan dari investasi internasional
bagi para investor internasional didapat dariinternational portfolio investment,
yaitu investasi aset berupa aset saham dan hutang jangka panjang yang
dipengaruhi oleh perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik suatu
negara.
Pertumbuhan ekonomi global terus mendorong profitabilitas perusahaan.
Ekuitas dan obligasi memberikan imbal hasil yang signifikan, sementara
portofolio yang terdiversifikasi masih terhambat. Apa sekarang memang
saatnya untuk berubah?
Keberuntungan jelas memihak investor dalam beberapa tahun belakangan.
Meski pertumbuhan ekonomi telah terjadi di pasar negara maju dan
berkembang, hasilnya belum cukup kuat untuk memicu inflasi. Ini membuat
beberapa bank sentral utama tetap menjalankan tindakan pelonggaran moneter
luar biasa, sehingga secara artifisial dapat membantu pasar dan menekan
volatilitas. Kebijakan itu menciptakan keadaan yang kami sebut “Goldilocks
environment” bagi aset yang berisiko. Tetapi menurut kami hal tersebut tidak
akan bertahan lama, sehingga investor akan menghadapi beberapa penurunan
tajam. Reaksi pasar ketika bank sentral mulai menyusutkan neraca
keuangannya tidak dapat diprediksi.
Tahun ini saja, kita sudah melihat kenaikan volatilitas dan pergerakan
tajam yield dari obligasi seiring dengan kesulitan yang dialami investor dalam
menentukan harga di tengah risiko inflasi yang lebih tinggi dan penarikan
stimulus. Prospek siklus kenaikan suku bunga AS dapat mengakibatkan
penurunan secara bersamaan dalam sektor ekuitas yang sensitif terhadap suku
bunga, obligasi pasar negara maju, dan investasi properti. Itulah sebabnya kami
beranggapan bahwa investor harus berusaha mengurangi paparan risikonya.
Diversifikasi adalah cara yang bagus untuk mencapai hal tersebut tanpa harus
mengorbankan potensi imbal hasil.

4. Risk Factors In International Investing


Faktanya, ada tiga risiko besar yang ditambahkan investor ketika mereka
memasuki investasi internasional. Mengetahui apa itu dan bagaimana Anda
dapat memitigasi risiko tersebut dapat membantu Anda memutuskan apakah
menjadi global sepadan dengan risikonya dan potensi imbalannya. Berikut 3
faktor resiko investasi internasional:

1. Biaya Transaksi Lebih Tinggi


Hambatan terbesar untuk berinvestasi di pasar internasional adalah
biaya transaksi tambahan. Ya, kita hidup di dunia yang terglobalisasi dan
terhubung, tetapi biaya transaksi masih sangat bervariasi tergantung pada
pasar luar negeri tempat Anda berinvestasi. Komisi pialang di pasar
internasional hampir selalu lebih tinggi daripada tarif AS.
Di atas komisi perantara yang lebih tinggi, mungkin ada biaya
tambahan khusus untuk pasar lokal. Ini dapat mencakup bea materai,
retribusi, pajak, biaya kliring, dan biaya pertukaran.
2. Volatilitas Mata Uang
Saat berinvestasi langsung di pasar asing (dan bukan melalui ADR),
pertama-tama Anda harus menukar dolar AS Anda ke mata uang asing
dengan nilai tukar saat ini.Katakanlah Anda memegang saham asing selama
setahun dan kemudian menjualnya. Itu berarti Anda harus mengubah mata
uang asing kembali menjadi USD. Itu bisa membantu atau merugikan laba
Anda, tergantung ke arah mana dolar bergerak. Ketidakpastian inilah yang
membuat takut banyak investor.
Seorang profesional keuangan akan memberi tahu Anda bahwa solusi
untuk mengurangi risiko mata uang adalah dengan melakukan lindung nilai
terhadap eksposur mata uang Anda. Alat yang tersedia termasuk mata uang
berjangka, opsi, dan ke depan. Ini bukanlah strategi yang paling nyaman
digunakan oleh sebagian besar investor individu. Versi pengguna yang lain
dari alat tersebut adalah dana yang diperdagangkan di bursa mata uang
(ETF). Seperti ETF lainnya, ini memiliki likuiditas dan aksesibilitas yang
baik dan relatif mudah.

3. Risiko Likuiditas
Risiko lain yang melekat di pasar luar negeri, terutama di pasar negara
berkembang, adalah risiko likuiditas. Ini adalah risiko tidak dapat menjual
investasi dengan cepat setiap saat tanpa risiko kerugian yang besar akibat
krisis politik atau ekonomi. Tidak ada cara mudah bagi investor biasa untuk
melindungi dari risiko likuiditas di pasar luar negeri. Investor harus
memberikan perhatian khusus pada investasi asing yang sedang atau
mungkin menjadi tidak likuid pada saat mereka ingin menjual.
Ada beberapa cara umum untuk mengevaluasi likuiditas suatu aset.
Salah satu metodenya adalah mengamati spread bid-ask aset dari waktu ke
waktu. Aset yang tidak likuid akan memiliki bid-ask spread yang lebih luas
dibandingkan dengan aset lainnya. Spread yang lebih sempit dan volume
yang tinggi biasanya mengarah ke likuiditas yang lebih tinggi.

5. International Investing: Risk, Return, And Benefit From Diversification


5.1. Pengertian Diversifikasi
Diversifikasi adalah sebuah teknik yang digunakan untuk
mengurangi resiko dengan mengalokasikan antara beberapa instrumen
finansial, industri dan kategori lainnya. Diversifikasi adalah cara yang
efektif untuk mengurangi risiko investasi saham dalam jangka panjang.
Risiko yang dimaksud adalah risiko tidak sistematis (risiko perusahaan,
risiko spesifik) atau risiko yang bisa dikurangi dengan melakunan
pembentukan portofolio investasi, contoh risiko tidak sistematis adalah
risiko kegagalan dalam perusahaan, risiko finansial, risiko manajemen dsb.
Sedangkan risiko sistematis (inflasi, suku bunga, dsb) merupakan risiko
yang sifatnya menyeluruh dan tidak bisa dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi. Dengan melakukan diversifikasi portofolio ke beberapa
saham, maka jika kinerja suatu saham di portofolio sedang buruk maka
akan tertolong dengan kinerja saham lainnya yang memiliki kinerja bagus.
Sehingga dapat mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar.
Portofolio yang terdiversifikasi dapat berisi saham di perusahaan
di berbagai industri dan geografi. Itu juga dapat memegang berbagai kelas
aset, seperti saham, obligasi, uang tunai, dan real estat. Bagaimana kamu
memilih untuk mendiversifikasi asetmu tergantung pada tingkat risiko
yang kamu rasa nyaman, tujuan keuanganmu, dan jangka waktu
investasimu.
CONTOH:
Portofolio yang seimbang dan terdiversifikasi dapat memiliki 35%
saham AS, 40% obligasi, 10% investasi jangka pendek, dan 15% saham
asing. Saham tersebut dapat mencakup saham berkapitalisasi besar
(perusahaan yang sahamnya beredar melebihi nilai $ 10 miliar) dan saham
berkapitalisasi kecil (perusahaan yang sahamnya beredar dinilai antara $
300M – $ 2B). Portofolio juga dapat tersebar di berbagai sektor pasar,
seperti energi, teknologi, dan layanan kesehatan.
5.2. Macam diversifikasi
 Diversifikasi konsentris

Pengertian strategi diversifikasi konsentris adalah terdapat


kesamaan teknologi antarindustri, yang berarti perusahaan mampu
memanfaatkan pengetahuan teknisnya untuk mendapatkan keuntungan.

Misalnya, perusahaan yang memproduksi lem industri mungkin


memutuskan untuk melakukan diversifikasi menjadi lem untuk dijual
melalui retailer. Teknologi akan sama tetapi upaya pemasaran perlu
diubah.Tampaknya juga meningkatkan pangsa pasarnya untuk
meluncurkan produk baru yang membantu perusahaan tertentu
memperoleh keuntungan.

Perusahaan dapat mencari produk baru yang memiliki sinergi


teknologi atau pemasaran dengan lini produk yang ada dan menarik
bagi sekelompok pelanggan baru.Ini juga membantu perusahaan untuk
memanfaatkan bagian pasar yang masih belum tergali, dan yang
menghadirkan peluang untuk mendapatkan keuntungan.

 Diversifikasi horizontal

Pengertian strategi diversifikasi horzontal adalah dimana


perusahaan menambahkan produk atau layanan baru yang sering kali
secara teknologi atau komersial tidak terkait dengan produk saat ini
tetapi mungkin menarik bagi pelanggan saat ini.

Strategi ini cenderung meningkatkan ketergantungan perusahaan


pada segmen pasar tertentu. Misalnya, perusahaan yang membuat
notebook lebih awal juga dapat memasuki pasar pena dengan produk
barunya.

Kapan diversifikasi horizontal diinginkan?

Diversifikasi horizontal diinginkan jika pelanggan saat ini setia


pada produk saat ini dan jika produk baru memiliki kualitas yang baik
dan dipromosikan serta dihargai dengan baik.

 Diversifikasi konglomerat

Konglomerat adalah perusahaan multi-industri – yaitu kombinasi


dari beberapa entitas bisnis yang beroperasi di industri yang sama
sekali berbeda di bawah satu grup perusahaan, biasanya melibatkan
perusahaan induk dan banyak anak perusahaan. Konglomerat
seringkali besar dan multinasional.

5.3. Risiko
Tidak seperti strategi penetrasi pasar, strategi diversifikasi
dianggap berisiko tinggi tidak hanya karena risiko yang melekat terkait
dengan pengembangan produk baru, tetapi juga karena kurangnya
pengalaman bisnis dalam bekerja di pasar baru.
Ketika sebuah perusahaan memilih untuk melakukan diversifikasi,
mereka secara sadar menempatkan diri mereka pada posisi yang sangat
tidak pasti karena mempelajari pasar yang baru.
Selain itu, diversifikasi sering kali membutuhkan perluasan sumber
daya manusia dan keuangan yang signifikan, yang terkadang dapat
berdampak buruk pada alokasi sumber daya di industri inti.Untuk alasan
ini, disarankan agar perusahaan hanya mengejar strategi diversifikasi
ketika produk saat ini atau pasar saat ini tidak lagi menawarkan peluang
untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Sangat penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi risiko secara
menyeluruh dan menilai kemungkinan mencapai hasil yang
menguntungkan sebelum memutuskan untuk mengejar diversifikasi.
5.4. Pengembalian
Kekhawatiran dalam investasi yang tak kasat mata adalah nilai
return yang tidak pasti. Apakah mengalami peningkatan dalam kurun
waktu tertentu, atau justru malah sebaliknya mengalami kerugian. Namun,
dengan adanya diversifikasi investasi kamu tak perlu khawatir mengenai
nilai return yang akan didapatkan.
Ini karena investor tidak hanya bergantung pada satu aset saja.
Melainkan beberapa aset yang sudah dianggarkan oleh manajer investasi.
Dengan begitu, jika salah satu aset melemah masih ada aset lainnya yang
masih memiliki nilai investasi yang cukup tinggi.
Tujuan diversifikasi dalam investasi bukanlah bertujuan untuk
memperoleh tingkat pengembalian (return) yang tinggi. Tetapi tujuannya
adalah untuk menurunkan tingkat risiko dengan cara menempatkan dana
pada aset yang memiliki hubungan pergerakan nilai yang rendah atau
bahkan saling berlawanan (dalam bahasa statistik berarti memilih aset
yang koefisien korelasinya dengan aset lain mendekati nol atau negatif).
5.5. Manfaat
 Risiko Keuangan Dapat Diminimalisir

Manfaat utama dari diversifikasi investasi adalah meminimalisir


risiko keuangan saat kamu mulai bermain investasi. Terkadang
sebagian orang merasa diversifikasi adalah hal yang rumit. Namun, hal
tersebut nampaknya salah besar. Justru dengan adanya diversifikasi
inilah kamu bisa memaksimalkan aset yang ada, bahkan saat aset yang
lain sedang merosot.

Bayangkan saja jika investor hanya mengandalkan satu instrumen


investasi saja. Jelas jika nilai return dalam periode tertentu sedang
anjlok, ini akan berimbas pada investasi yang sedang mereka
tanamkan. Bisa bandingkan, bahwa dengan adanya diversifikasi
investasiakan membuat lebih baik.

 Efisiensi dalam Pengalokasian Dana

Investasi yang baik adalah investasi yang memperhitungkan


pengalokasian dana dengan cermat dan jeli. Pengalokasian dana ini
memang tidak mudah. Kamu pun harus bisa memilih aset manakah
yang paling tepat untuk investasi, terutama jika digunakan dalam
jangka waktu yang panjang misalnya.

Seperti pengalokasian dana pensiun contohnya, tabungan maupun


reksadana adalah hal paling penting. Namun, yang paling efektif di sini
adalah dengan adanya diversifikasi investasi dengan kata lain asetmu
pun akan terlindungi dan dapat bekerja secara efisien.

 Kepastian terhadap Nilai Return Investasi

Kekhawatiran dalam investasi yang tak kasat mata adalah nilai


return yang tidak pasti. Apakah mengalami peningkatan dalam kurun
waktu tertentu, atau justru malah sebaliknya mengalami kerugian.
Namun, dengan adanya diversifikasi investasi kamu tak perlu khawatir
mengenai nilai return yang akan didapatkan.

Ini karena investor tidak hanya bergantung pada satu aset saja.
Melainkan beberapa aset yang sudah dianggarkan oleh manajer
investasi. Dengan begitu, jika salah satu aset melemah masih ada aset
lainnya yang masih memiliki nilai investasi yang cukup tinggi.

 Meningkatkan Daya Saing

Dalam bermain investasi reksadana, keberadaan portofolio yang


kamu buat sangatlah penting. Apabila diversifikasi investasi dalam
portofolio semakin beragam, maka potensi keuntungan yang diraih pun
juga lebih besar. Hal ini bisa diperoleh dari adanya market share pada
beberapa aset yang kamu investasikan.
Tidak hanya itu saja, diversifikasi investasi juga bisa meningkatkan
daya saing di bursa investasi. Kamu pun berkesempatan untuk
memperluas ruang gerakmu dan juga untuk menghindari persaingan
pasar uang yang ketat. Terutama dalam hal monopoli yang biasanya
dikuasai segelintir pesaing.

 Keuntungan Lebih Besar

Tidak hanya keempat hal di atas saja, manfaat lain dari adanya
diversifikasi investasi juga memberikan kamu keuntungan yang lebih
besar. Terutama jika kamu memilih instrumen investasi saham maupun
reksadana. Kamu pun bisa memilih pasar internasional yang saat ini
sedang tren di kalangan para pemain saham maupun reksadana.

Jelas, jika investor memilih pasar internasional nantinya


keuntungan yang diperoleh cukup besar. Dengan catatan performa
portofolio yang dimiliki bagus. Meskipun pasar lokal sedang lesu,
setidaknya jika pasar internasional menunjukkan tren yang positif,
keuntungan tinggi pun bisa didapat. Begitu juga sebaliknya, jika tren
pasar internasional menurun masih ada pasar lokal yang mem-backup.

5.6. Cara Melakukan


 Atur banyaknya saham dalam portofolio.
Dalam melakukan diversifikasi portofolio, investor harus memiliki
lebih dari 1 saham dalam portofolionya, bisa mulai dari 3 sampai 5
saham. Perlu diingat jika semakin banyak saham yang dipegang maka
kemungkinan hasil yang didapatkan akan kurang optimal dan
membutuhkan effort yang lebih tinggi untuk tetap mengawasi
investasi.
 Ambil saham dari sektor yang berbeda
Diversifikasi saham pada sektor yang sama tidak bagus untuk
portofolio saham, karena secara umum saham yang masih berada
dalam satu sektor yang sama akan cenderung memiliki pergerakan
harga yang searah. sehingga jika membeli saham yang masih dalam
satu sektor yang sama, ketika sektor bisnisnya dalam kondisi yang
kurang bagus, maka investor justru mengalami kerugian lebih besar.
tips yang sesuai adalah dengan mengambil saham dari sektor yang
berbeda, sehingga akan meminimalisir kerugian jika salah satu sektor
dalam kondisi turun.
 Alokasikan lebih banyak untuk perusahaan yang lebih bagus serta
lebih murah
investor harus mempelajari bisnis perusahaan dan kondisi
keuangan perusahaan, memahami kondisi keuangan perusahaan serta
mengetahui apakah suatu saham sedang djual dengan harga murah
atau sudah terlalu mahal akan membantu kamu untuk menentukan
alokasi dana yang sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan. Jika
perusahaan memang dalam kondisi bagus namun harga sahamnya
sangat murah, maka kamu bisa menaruh dana yang lebih besar di
saham itu, dengan begitu kemungkinan memperoleh potensi
keuntungan lebih besar di sisi lain juga menurunkan risiko.

6. Assessing The Potential Of International Diversification


Diversifikasi nasional memberikan manfaat lebih besar bagi investor
disbanding hanya berinvestasi pada pasar lokal. Dalam jangka panjang,
kontribusi return melalui diversifikasi internasional yang diperoleh investor
akan lebih tinggi dibanding investasi-investasi yang hanya dilakukan pada pasar
modal lokal. Dengan melakukan diversifikasi internasional, investor akan
memperoleh manfaat pengurangan resiko pada tingkat keuntungan tertentu.
Besarnya manfaat yang akan diperoleh investor akan sangat tergantung dari
koefisien korelasi, resiko dan tingkat return di masing-masing pasar modal
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodal asing untuk menanamkan
modalnya di pasar modal antara lain:

a. Nilai kapitalisasi sekuritas yang terdapat disuatu bursa.


b. Likuiditas sekuritas yang terdapat di bursa.
c. Peraturan yang melindungi pemodal dari kecurangan.
d. Mutu dan penyebaran informasi
Batram dan Dufey (2001) menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi
daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi portofolio internasional
yaitu:
a. Partisipasi dalam pertumbuhan pasar asing.
b. Investor dapat melakukan hedging.
c. Kemungkinan adanya efek diversifikasi.
d. Pasar yang tersegmentasi biasanya tingkat return tidak normal atau
berfluktuasi.
Selain dari faktor di atas tersebut investor juga memperoleh manfaat jika
melakukan investasi pada saham asing diantaranya:
a. Tingginya expected return.
b. Rendahnya variasi return.
c. Kemungkinan rendahnya korelasi return saham asing dengan home
market investor.
d. Besarnya share konsumsi atas barang impor dan jasa. Pada kenyataanya
pergerakan return pada pasar cross border tidak selalu sama untuk memperoleh
manfaat diversifikasi, hal ini disebabkan rendahnya korelasi antar pasar juga
ditentukan oleh faktor negara dan faktor industri.
Dalam konteks investasi portofolio internasional, investor bukan hanya investor
domestik akan tetapi mencakup investor asing. Salah satu keuntungan dari
investasi internasional bagi para investor internasional didapat dari international
portfolio investment, yaitu investasi aset berupa aset saham dan hutang jangka
panjang yang dipengaruhi oleh perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik
suatu negara.

7. International Investing And Performance Attribution


7.1. Pengertian Investasi Internasional
Investasi asing di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu
investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan
melalui pasar modal dengan instrument surat berharga seperti saham dan
obligasi. Sedangkan investasi langsung dikenal dengan Penanaman Modal
Asing (PMA), merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,
membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Penanaman modal asing
atau investasi seringkali diartikan dalam pengertian yang berbeda-beda.
Perbedaan penggunaan istilah investasi terletak pada cakupan dari makna
yang dimaksudkan.
7.2. Peranan
Peranan lain dari investasi Internasional adalah sebagai berikut :
1. Sumber dana modal Internasional dapat dimanfaatkan untuk
mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Modal Internasional dapat berperan penting dalam penggunaan dana
untuk perbaikan struktural agar menjadi lebih baik lagi.
3. Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan.
4. Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga
mampu mengurangi pengangguran.
5. Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.
6. Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari
sebelumnya.
7. Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh
penanam modal.
7.3.

Daftar Pustaka
https://blog.stockbit.com/blog/2018/5/8/diversifikasi-cara-efektif-untuk-
mengurangi-risiko-investasi-saham

https://investor.id/opinion/diversifikasi-aset-dalam-kondisi-pandemi

https://xdana.com/artikel/kenapa-sih-kamu-harus-diversifikasi-investasi/

https://studylibid.com/doc/490108/diversifikasi-internasional---
manajemenkeuanganinternasional

https://kumpulanmakalahblogt.blogspot.com/2016/11/penelitian-investasi-
internasional.html

Anda mungkin juga menyukai