Nama Anggota :
STIE MALANGKUÇEÇWARA
MALANG
2020
1. Pendahuluan
Perkembangan kegiatan investasi di Indonesia telah mengalami
kemajuan. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan bertambahnya tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap praktek investasi yang baik dan optimal,
serta didukung pula dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup
stabil. Bentuk investasi yang menarik para perhatian investor yaitu investasi
pada aset financial (keuangan).
Kegiatan investasi di era modern ini dapat dengan mudah dilakukan
karena distribusi informasi yang menunjang kegiatan investasi lebih cepat dan
akurat. Investasi sendiri dapat dilakukan pada berbagai jenis instrumen
investasi dengan risiko dan tingkat pengembalian tertentu. Namun sebelum
melakukan investasi, investor harus menentukan strateginya terlebih dahulu
agar nantinya investasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan investor.
Keputusan investasi diambil berdasarkan strategi yang mana merupakan
sebagian besar rencana kegiatan yang mempengaruhi seluruh atau sebagian
besar keadaan investor di masa sekarang dan masa depan, karena hal tersebut
berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian tujuan investor (Sahu and
Kumari, 2015).
2. TujuanPembelajaran
Siswa mampu memahami Diversifikasi internasional.
3. Risiko Likuiditas
Risiko lain yang melekat di pasar luar negeri, terutama di pasar negara
berkembang, adalah risiko likuiditas. Ini adalah risiko tidak dapat menjual
investasi dengan cepat setiap saat tanpa risiko kerugian yang besar akibat
krisis politik atau ekonomi. Tidak ada cara mudah bagi investor biasa untuk
melindungi dari risiko likuiditas di pasar luar negeri. Investor harus
memberikan perhatian khusus pada investasi asing yang sedang atau
mungkin menjadi tidak likuid pada saat mereka ingin menjual.
Ada beberapa cara umum untuk mengevaluasi likuiditas suatu aset.
Salah satu metodenya adalah mengamati spread bid-ask aset dari waktu ke
waktu. Aset yang tidak likuid akan memiliki bid-ask spread yang lebih luas
dibandingkan dengan aset lainnya. Spread yang lebih sempit dan volume
yang tinggi biasanya mengarah ke likuiditas yang lebih tinggi.
Diversifikasi horizontal
Diversifikasi konglomerat
5.3. Risiko
Tidak seperti strategi penetrasi pasar, strategi diversifikasi
dianggap berisiko tinggi tidak hanya karena risiko yang melekat terkait
dengan pengembangan produk baru, tetapi juga karena kurangnya
pengalaman bisnis dalam bekerja di pasar baru.
Ketika sebuah perusahaan memilih untuk melakukan diversifikasi,
mereka secara sadar menempatkan diri mereka pada posisi yang sangat
tidak pasti karena mempelajari pasar yang baru.
Selain itu, diversifikasi sering kali membutuhkan perluasan sumber
daya manusia dan keuangan yang signifikan, yang terkadang dapat
berdampak buruk pada alokasi sumber daya di industri inti.Untuk alasan
ini, disarankan agar perusahaan hanya mengejar strategi diversifikasi
ketika produk saat ini atau pasar saat ini tidak lagi menawarkan peluang
untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Sangat penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi risiko secara
menyeluruh dan menilai kemungkinan mencapai hasil yang
menguntungkan sebelum memutuskan untuk mengejar diversifikasi.
5.4. Pengembalian
Kekhawatiran dalam investasi yang tak kasat mata adalah nilai
return yang tidak pasti. Apakah mengalami peningkatan dalam kurun
waktu tertentu, atau justru malah sebaliknya mengalami kerugian. Namun,
dengan adanya diversifikasi investasi kamu tak perlu khawatir mengenai
nilai return yang akan didapatkan.
Ini karena investor tidak hanya bergantung pada satu aset saja.
Melainkan beberapa aset yang sudah dianggarkan oleh manajer investasi.
Dengan begitu, jika salah satu aset melemah masih ada aset lainnya yang
masih memiliki nilai investasi yang cukup tinggi.
Tujuan diversifikasi dalam investasi bukanlah bertujuan untuk
memperoleh tingkat pengembalian (return) yang tinggi. Tetapi tujuannya
adalah untuk menurunkan tingkat risiko dengan cara menempatkan dana
pada aset yang memiliki hubungan pergerakan nilai yang rendah atau
bahkan saling berlawanan (dalam bahasa statistik berarti memilih aset
yang koefisien korelasinya dengan aset lain mendekati nol atau negatif).
5.5. Manfaat
Risiko Keuangan Dapat Diminimalisir
Ini karena investor tidak hanya bergantung pada satu aset saja.
Melainkan beberapa aset yang sudah dianggarkan oleh manajer
investasi. Dengan begitu, jika salah satu aset melemah masih ada aset
lainnya yang masih memiliki nilai investasi yang cukup tinggi.
Tidak hanya keempat hal di atas saja, manfaat lain dari adanya
diversifikasi investasi juga memberikan kamu keuntungan yang lebih
besar. Terutama jika kamu memilih instrumen investasi saham maupun
reksadana. Kamu pun bisa memilih pasar internasional yang saat ini
sedang tren di kalangan para pemain saham maupun reksadana.
Daftar Pustaka
https://blog.stockbit.com/blog/2018/5/8/diversifikasi-cara-efektif-untuk-
mengurangi-risiko-investasi-saham
https://investor.id/opinion/diversifikasi-aset-dalam-kondisi-pandemi
https://xdana.com/artikel/kenapa-sih-kamu-harus-diversifikasi-investasi/
https://studylibid.com/doc/490108/diversifikasi-internasional---
manajemenkeuanganinternasional
https://kumpulanmakalahblogt.blogspot.com/2016/11/penelitian-investasi-
internasional.html