Anda di halaman 1dari 3

ESSAI KSSL

Satwa liar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah semua binatang yg hidup
di darat dan di air yg masih mempunyai sifat liar, baik yg hidup bebas maupun yg dipelihara
oleh manusia. Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali satwa liar yang tersebar dari ujung
timur hingga barat Indonesia. Diperkirakan ada sebanyak 300.000 satwa liar atau sekitar 17%
satwa di dunia berada di Indonesia. Menurut IUCN data tahun 2013, jumlah mamalia
endemic Indonesia ada 249 jenis, kemudian burung 384 jenis dan ampibi 173 jenis.

Indonesia juga menjadi habitat bagi satwa-satwa endemic atau satwa yang hanya bisa
ditemuakan di Indonesia. Di Indonesia diketahui terdapat 7 satwa yang hanya bisa
diketemukan di Indonesia. Satwa-satwa tersebut ada orang utan yang berasal dari keluarga
besar kera. Komodo yang sebenarnya berasal dari Australia, tetapi sekarang hanya bisa kita
temui di Pulau Komodo. Lalu ada Harimau Sumatra atau nama lainnya Panthera tigris
sumatrae, harimau Sumatra merupakan salah satu dari enam spesies yang masih bertahan
hidup di muka bumi. Kera Tarsius yang merupakan primata kecil yang bisa kita jumpai di
Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan. Selanjutnya, ada badak Sumatra yang memiliki
nama latin Dicerorhinus sumatrensis, badak ini memiliki keunikan yang berada pada culanya
karena badak Sumatra merupakan satu-satunya badak di Asia yang memiliki dua cula. Lalu
ada Anoa yang bisa kita temukan di Sulawesi Tenggara. Kucing Borneo yang memiliki nama
latin Pordofelis Badia merupakan satu-satunya raja hutan liar di pedalaman Kalimantan.

Pandemi yang terjadi di seluruh penjuru dunia baru-baru ini tidak hanya membawa
dampak terhadap manusia tetapi juga kepada satwa liar di seluruh dunia. Terlihat dari
banyaknya kawasan konservarsi yang harus ditutup untuk umum, tentunya menyebabkan
penurunan pendapatan bagi kawasan atau embaga konservarsi tersebut. Padahal, pemasukan
mereka tersebut berguna untuk menghidupi, membiayai semua hal di dalam konserbarsi
tersebut, mulai dari pakan, kesehatan, kebersihan, dan juga gaji para pegawainya.

Satwa liar juga merupakan salah satu penyebab dari adanya Covid-19 ini. Sehingga
pemerintah banyak yang mulai mempertegas peraturan-peraturan tentang perdagangan satwa
liar dan memperketat pengawasannya juga. Hal ini sebenarnya justru menguntungkan bagi
satwa liar yang sering diperjual belikan untuk alasan keperluan dikonsumsi karena dengan
keadaan seperti ini pasti banyak masyarakat yang tersadar bahwa satwa liar ini tidak untuk
sembarang dikonsumsi, sehingga satwa-satwa ini pun juga bisa hidup di alamnya dengan baik
tanpa khawatir diburu karena permintaan pasar yang menurun.
ESSAI KSSL

Kesejahteraan satwa-satwa baik liar maupun tidak tentunya tidak terlepas dari peran
dokter hewan. Dokter hewan memiliki tugas yang sangat besar bagi kesehatan dan
kesejahteraan satwa-satwa ini terutama yang berada di konservarsi. Namun, peran dokter
hewan tidak hanya mengurus tentang kesehatan hewannya saja, tetapi juga mampu untuk
mengontrol kualitas bahan makanan ataupun kualitas suatu hal yang berhubungan dengan
hewan. Apalagi dimasa pandemi ini yang disebabkan oleh kasus zoonosis yang tentunya
topik permasalahannya tidak jauh dari ilmu kedokteran hewan. Dokter hewan harus mampu
mengajak masyarakat untuk bisa menjalankan kehidupan yang jauh dari kemungkinan-
kemungkinan buruk yang disebabkan oleh hewan, baik mengonsumsi atau memelihara hewan
atau satwa yang tidak seharusnya mereka konsumsi dan pelihara.

Saya sebagai seorang mahasiswa kedokteran hewan yang tentunya juga merupakan
seorang calon dokter hewan harus bisa ikut ambil bagian mulai dari lingkungan yang kecil
untuk ikut serta melestarikan satwa liar yang ada di Indonesia maupun dunia melalui
kegiatan-kegiatan kecil yang bisa saya lakukan. Di Indonesia sendiri kesadaran terhadap
kelestarian dan kesehatan satwa liar masihlah rendah, apalagi di Pulau Jawa yang hampir
seluruh pulaunya sudah berubah menjadi perkotaan yang tentunya jauh dari kehidupan satwa
liar. Dari sini saya ingin lebih meningkatkan kesadaran mereka apalagi dimasa pandemi ini
bahwa masih banyak satwa liar yang butuh uluran tangan kita. Jangan sampai kita justru
mementingkan kepentingan kita sendiri dan justru mengeksploitasi mereka ataupun tempat
tinggal mereka. Keseimbangan alam sangatlah penting, jika mereka musnah nanti tentunya
akan banyak musibah yang bisa saja terjadi. Maka, kesadaran masyarakat sangatlah penting.
Melalui pandemi ini kita jugz diajarkan untuk tidak melakukan kegiatan mengonsumsi satwa
atau hewan-hewan yang sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi. Kita harus bisa
mengontrol keegoisan napsu kita akan hal-hal yang sebenarnya berbahaya, baik bagi diri kita
sendiri maupun orang lain.

Daftar Pustaka

 Tulisan pada https://www.profauna.net/id/fakta-satwa-liar-di-


indonesia#.X38GH2gzZnI
ESSAI KSSL

 (2020, 27 April). Pandemi Covid-19: Alarm Memperketat Perdagangan Satwa Liar.


Tulisan pada https://gardaanimalia.com/pandemi-covid-19-alarm-memperketat-
perdagangan-satwa-liar/

 Sulistyowati, Ayu. (2018, 2 November). Peran Dokter Hewan Perlu Ditingkatkan.


Tulisan pada https://civas.net/2018/11/02/peran-dokter-hewan-perlu-
ditingkatkan/

Anda mungkin juga menyukai