Dosen :
Putri IDP. S.Kep, Ns.,MMkes., Mkep.
Disusun oleh :
Dinda Daristya (0117041)
Erna Sari (0117043)
Faradila Maulana (0117044)
Nabilatul Khasanah (0117055)
Dita Audina Hakim (0117070)
Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah
ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidak jujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan tertata
rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan suasana yang
aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan professional (
MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan adalah
suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan
masalah klien, dan klien dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian masalah
tersebut.
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan
keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu metode
untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan pasien secara
langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu.
Salah satu upaya meningkatkan mutu kesehatan yang dilakukan pemerintah adalah
dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang antara lain dapat
dicapai dengan penggunaan obat-obatan yang rasional dan berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
(Siregar, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi ronde keperawatan ?
2. Bagaimana karakteristik ronde keperawatan ?
3. Bagaimana tujuan ronde keperawatan ?
4. Bagaimana manfaat ronde keperawatan ?
5. Bagaimana tipe-tipe ronde keperawatan ?
6. Bagaimana tahapan ronde keperawatan ?
7. Bagaimana kriteria pasien ronde keperawatan ?
8. Bagaimana mekanisme ronde keperawatan ?
9. Apa saja komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan ?
10. Bagaimana Langkah-langkah ronde keperawatan?
11. Bagaimana strategi ronde keperawatan yang efektif?
12. Apa saja hal yang dipersiapkan dalam ronde keperawatan ?
13. Bagaimana prosedur pelaksanaan ronde keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi ronde keperawatan
2. Untuk mengetahui karakteristik ronde keperawatan
3. Untuk mengetahui tujuan ronde keperawatan
4. Untuk mengetahui manfaat ronde keperawatan
5. Untuk mengetahui tipe-tipe ronde keperawatan
6. Ubtuk mengetahui tahapan ronde keperawatan
7. Untuk mengetahui kriteria pasien ronde keperawatan
8. Untuk mengetahui mekanisme ronde keperawatan
9. Untuk mengetahui komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan
10. Untuk mengetahui Langkah-langkah ronde keperawatan
11. Untuk mengetahui strategi ronde keperawatan yang efektif
12. Untuk mengetahui hal yang dipersiapkan dalam ronde keperawatan
13. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan ronde keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas
tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Saleh, 2012)
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas
tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Tahap Pra PP
Penetapan
Klien
Persiapan Klien:
- Informed consent
- Hasil Pengkajian/Validasi
data
Validasi Data
Station
Diskusi PP – PP,
Konselor, KARU
Tahap
Pelaksanaan di Lanjutan Diskusi di
Kamar Klien Nurse Station
Kriteria Evaluasi
1. Struktur :
a. Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.
b. Menetapkan kasus yang akan di rondekan.
c. Memberikan informed consent kepada pasien dan keluarga.
2. Proses :
a. Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama Penanggung Jawab Unit dan staf
keperawatan.
b. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada
masalah keperawatan dan intervensi yang telah dilaksanakan tetapi belum mampu
mengatasi masalah pasien.
c. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
d. Pemberian masukan solusi tindakan yang lain yang mampu mengatasi masalah pasien
tersebut.
3. Hasil
a. Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah pasien.
b. Hasil diskusi yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dan dilaksanakan
NASKAH RONDE KEPERAWATAN
a. Struktur Peran
b. Metode
c. Media
Media yang dipakai dalam Role play ronde keperawatan, menggunakan:
1 File do
2 kumentasi pasien
3 KertasPena
4 Materi
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
2) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Rawat InapPandan 1 RSUD Dr Soetomo
3) Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
4) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
c. Hasil :
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan
2) Masalah pasien dapat teratasi
3) Perawat dapat :
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
b) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
c) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.
d) Meningkatkan kemampuan modifikasi rencana asuhan keperawatan.
e) Menngkatkan kemampuan justifikasi.
f) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
5. Informed Consent
Sebelum role play ronde keperawatan dilaksanakan, tim akan meminta surat persetujuan
kepada pasien dan keluarga untuk dilakukan ronde keperawatan.
6. Study Case
Pengambilan data:
- pengkajian : Senin, 13 November 2017
- Rawat Pandan I : 9 November2017 jam 09.00
- Bed/Kelas : B 3 / kelas 2
- Diagnosa Medis : Sepsis ISK + Hypoalbunemia+DM type 2
a. Pengkajian
1) Data Demografi
- Nama pasien : Tn W
- Umur/Tgl lahir : 64 tahun / 12 juli 1953
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Pensiunan PNS
- Alamat : Wonorejo 2/51
- Pendidikan : SMA
- RM : 11.07.02.xx
2) Keluhan utama
Pasien mengatakan badan lemas, mual dan muntah.
3) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
• RR 20 24 20 20 20 20 20 20 20 20
•S
p 94 98 97 98 96 96 95 96 95
O
2
Oksige 4 3
4 lpm 4 lpm 4 lpm 4 lpm 4 lpm 3 lpm 3 lpm
nasi lpm lpm
Sup
port
Inotro
Pik
• N Start 100
E 50 nano
TGL 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16
Nov Nov Nov No Nov Nov Nov Nov Nov No
2017 2017 2017 v 2017 2017 2017 2017 2017 v
201
201 7
7
nano (titras
(titras i)
i)
• D 5 µg
o
p
a
min
c) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tabel 5:
8 10 13 16 Satuan
TGL Nov Nov Nov Nov Nilai Normal
2017 2017 2017 2017
< 100 mg/dL
GD 119 158 157
DM ≥ 126
8 10 13 16 Satuan
TGL Nov Nov Nov Nov Nilai Normal
2017 2017 2017 2017
< 140 mg/dL
GD 2 JPP 159
DM > 200
HbA1C 10,0 4,5 – 6,2 %
L: 13,3 – 16,6 g/dL
Hb 10,1 11,3 10,6 9,8
P: 11 – 14,7
WBC 14,47 15,69 22,02 12,72 3,37 - 10 103/ uL
HCT 30,5 34,7 31,7 28,4 40 - 52
2,9 g/dL
(post
Alb 2,8 2,8 2,8 3,4 – 5,0
koreksi
)
Plt 293 346 369 409 150 - 450 103/ uL
PTT
• Pasien 12 9 - 12 detik
• Kontrol 9,3
APTT
• Pasien 31,4 23 - 33 detik
• Kontrol 24,7
BUN 7 12,0 13,0 7 - 18 mg/dL
Creatinin 0,97 1,5 1,1 0,6 – 1,3 mg/dL
SGOT 19 < 41 U/L
L: 0 -50 U/L
SGPT 20
P: 0 - 35
Bil. total 0,61 0,2 - 100 mg/dL
Bil. direx 0,31 < 0,2 mg/dL
Cholest. tot 168 00 - 200 mg/dL
Trigliserida 233 30 - 150 mg/dL
HDL 14 40 -60 mg/dL
LDL 104 00 - 99 mg/dL
Na 138 136 - 144 mmol/l
K 3,7 3,8 – 5,0 mmol/l
Cl 105 97 - 103 mmol/l
Ca 8,1 – 10,4
<0,05: Healthy Ng/ml
≥0,5 - <2,0:
Systemic
infection
PCT 0,95
≥2,0 - <10:
severe septic
≥10: septic
shock
Kultur:
Urine leng
kap:
8 10 13 16 Satuan
TGL Nov Nov Nov Nov Nilai Normal
2017 2017 2017 2017
Glu Neg Neg
Bil Neg Neg
Keton Neg Neg
Leu +1 Neg
pH 7,5 6-8
Clarity cloudy
Erytro
Sit
15 - 20 0 -2 LP
(mikroskop
ik)
Leukosit(mi
4-6 0 -5 LP
kroskopik)
BGA
pH 7,47
pCO2 36
pO2 77
HCO3 26,2
SaO2 96
- Thorak
Tabel 6:
TGL 8Nov 2017
Hasil Cardiomegali dengan CTR 60 %
- USG Abdomen
Tabel 7:
- ECG 12 lead
Tabel 8:
TGL 11 Nov 2017
Hasil Irama sinus rhytme, axis RAD, RBBB, OMI lateral tinggi
d) Therapi
Tabel 9:
TGL 8 Nov 2017
Obat: • Albumin 20 % 100 cc drip (intravena)
TGL 8 Nov 2017
• Ciprofloxacin 400 mg BD (intravena)
• Furosemid 20 mg BD(intravena)
• Omeperazol 40 mg BD (intravena)
• Spironolacton 100 OM (oral)
• Lactulosa 15 cc TDS (oral)
• ISDN 5 mg BD (oral)
• Bisoprolol 5 mg (oral)
• Paracetamol 500 mg TDS (oral)
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul selama dilakukan perawatan di ruang Pandan I
RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yaitu:
TGL Diagnosa Keperawatan
13-16 1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake diit yang kurang
Nov
2017
2 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum
3 Risiko infeksi b.d prosedur invasive
c. Intervensi Keperawatan
TGL Intervensi Keperawatan
13 1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake diit yang
Nov kurang
2017
Intervensi
Setelah dilakukan tindakan Nutrition monitoring & management:
perawatan selama 5x24 jam 1) Monitoring mual dan muntah saat dan setelah
kebutuhan nutrisi pasien pasien makan
terpenuhi secara adequat
Kriteria hasil: 2) Monitoring kebutuhan kalori dan intake nutrisi
pasien
1) Pasien mengatakan ada 3) Monitoring intake dan output pasien
nafsu makan
2) Pasien mengatkan tidak 4) support pasien saat makan
mual dan muntah saat dan
setelah makan
3) Diet dihabiskan 5) Koloborasi dengan ahli gizi untuk diet pasien
4) Tidak terjadi penurunan 6) Kolaborasi dengan dokter pemberian:
BB > 20 %
5) Albumin : 3,4- 5,0 g/dL a. infus: Aminofluid : Triofusin:Tutofusin=
TGL Intervensi Keperawatan
1:1:1
6) Hb: 13,3 – 16,6 g/dL b. serial GD dan pemberian insulin: Lantus 10
ui ON
7) GD: 150 mg/dL c. pemeriksaan laborat: Hb, alb
7) Ajarkan pada keluarga cara memberikan makan
pada pasien
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktek Keperawatan Profesional
Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2014 Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan praktek Edisi 4. Jakarta :
Salemba Medika.
Gillies, 19VIII9. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih
Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, 2007. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical rounds part 1: matrons’ rounds. British Journal of
Nursing.
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas
Indonesia.
Sitorus, R., & Yulia. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta:
EGC.