Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PENGGUNAAN MEDIA


PROYEKTOR MELALUI BIMTEK IT DI SD NEGERI 27 PALEMBANG

Oleh :

FEBRIANSYAH FARMA, S.Pd.


NIP: 199202142019021001
NDH: 11

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IX


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
KOTA PALEMBANG
TAHUN 2019
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
komunikasi. Proses komunikasi (penyampaian pesan) harus diciptakan
atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar-menukar pesan
atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Melalui proses
komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap oleh orang lain.  Untuk
memudahkan proses komunikasi, komunikator dapat menggunakan
berbagai media sebagai sarananya. Media merupakan salah satu sarana
komunikasi yang dapat digunakan oleh setiap orang, termasuk pendidik
yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

ASN memiliki peranan yang penting dalam proses pembangunan yang


dilakukan oleh pemerintah. Setelah disahkannya Undang-undang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN No. 5 Tahun 2014) maka ASN dituntut untuk memiliki
kemampuan profesional dan berintegrasi tinggi pada profesi yang digelutinya
maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di
pelayanan bidang pendidikan yang dilaksanakan di SD Negeri 27 Palembang.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara efektif dan
efisien diperlukan pendidikan yang berkualitas.Pendidikan berkualitas
adalah pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh potensi peserta
didik sehingga membentuk insan yang berkarakter,manusia yang cerdas
baik secara intelektual,emosional maupun spiritual,

Pencanangan pendidikan karakter (kurikulum 2013) dimaksudkan


untuk menjadi salah satu jawaban terhadap beragam persoalan bangsa
yang saat ini banyak dilihat,di dengar dan dirasakan yang mana banyak
persoaln muncul yng berasal dari gagalnya pendidikan dalam
menyuntikkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya.Hal ini tentunya

1
sangat tepat ,karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan
yang cerdasnamun juga menciptakan insan yang berkarakter.

Media memiliki cakupan yang sangat luas. Namun, pada bagian ini
hanya media pembelajaran saja yang menjadi kajiannya. National
Education Association (NEA) dalam Sadiman, (2009) menyebutkan bahwa
media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual
serta peralatannya. Sadiman (2009: 7) sendiri menybutkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Di SD Negeri 27 Palembang terdapat proyektor,
namun tidak dapat dimanfaatkan dan di gunakan secara maksimal oleh
guru, bahkan realita yang ada proyektor dibiarkan tersusun rapi dan
disimpan sehingga berdebu.

Dalam konteks komunikasi, belum optimalnya penggunaan media


proyektor di SDN 27 Palembang menjadi salah satu latar belakang
peserta diklat untuk mengkaji dan mengaktualisasi secara langsung.
Penulis ingin berinovasi dan membantu guru agar mampu
mengoperasikan proyektor dengan tepat guna terbantunya proses
pembelajaran yang lebih menarik dikelas. Penulis akan mencoba
memperkenalkan cara penggunaan media proyektor melalui bimbingan
teknologi secara langsung terutama terhadap guru guru yang memerlukan
bimbingan lebih, penulis ingin sedikit berbagi pengetahuan agar
terciptanya pemerataan penguasaan ilmu teknologi melalui bimbingan
tersebut. Tentu saja, seorang pendidik atau guru memerlukan media
sebagai alat bantu untuk memudahkan seorang guru mengomunikasikan
pesan berupa materi pelajaran kepada siswa dengan harapan proses
komunikasi dapat berjalan baik dan sempurna sehingga siswa dapat
menerima pesan yang benar tanpa ada kesalahan. Oleh karena itu, peran
media sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan

2
media dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan
oleh seorang guru. Namun, seorang guru juga harus mampu memilih,
mendesain, dan menampilkan media sesuai dengan perkembangan
seorang anak dan dapat membuat anak merasa nyaman ketika mengikuti
proses pembelajaran.

Pelatihan dasar CPNS Golongan III yang diselenggarakan oleh .


BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan merupakan bentuk nyata
internalisasi nilai nilai moral untuk menyiapkan pns yang
berintegritas,profesional,visioner serta berkompetensi yang mampu
mengaktualisasikan nilai nilai tersebut di tempat kerja sehingga tercipta
suatu lingkungan yang kondusif dan bardaya saing tinggi.

Pelaksanaan Latihan Dasar ini bertujuan agar setiap peserta Latsar


mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai nilai dasar profesi
PNS yaitu akuntabilitas,nasionalisme,etika publik,komitmen mutu,dan anti
korupsi (ANEKA) sebagai guru di SD Negeri 27 Palembang.

Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran tentunya tidak


asal-asalan, tetapi perlu pertimbangan kesesuaiannya. Kesesuaian
penggunaan media dapat dilihat dari segi materi pelajaran yang diajarkan.
Di SD Negeri 27 Palembang guru belum mampu memanfaatkan media
proyektor yang disediakan sekolah. Pembelajaran terutama di SD
merupakan hal yang memubutuhkan ketelatenan yang luar biasa dari
seorang guru, termasuk dalam memilih media pembelajaran. Kesesuain
pemilihan media akan berdampak positif bagi pembelajaran.

Melalui kegiatan Aktualisasi tersebut diharapkan mampu menghasilkan


pendidik berkarakter yang dilandasi nilai-nilai dasar ANEKA dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sehingga dapat menyiapkan
peserta didik yang berkualitas dan berkarakter melalui Optimalisasi
Pemanfaatan Penggunaan Media Proyektor Melalui Bimbingan Teknologi
IT di SD Negeri 27 Palembang

3
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan aktualisasi ini adalah :
a. Mengaktualisasi pemanfaatan penggunaan media proyektor berbasis IT
dalam proses belajar mengajar melalui bimbingan teknologi IT kepada guru
di SD Negeri 27 Palembang
b. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang media IT kepada guru
melalui bimbingan teknologi IT.
c. Memanfaatkan media IT yang ada di sekolah dalam proses pembelajaran
melalui bimbingan teknologi IT terhadapa guru di SD Negeri 27 Palembang.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran berbasis
IT sehingga proses pembelajaran semakin menarik.
e. Mengaitkan kegiatan habituasi di sekolah dengan nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) serta mengetahui kedudukan dan peran profesi
ASN dalam NKRI (manajemen ASN, whole of government, pelayanan
publik)

2. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah agar CPNS sebagai peserta
pelatihan dasar lebih terarah dalam melaksanakan proses habituasi di instansi
tempat bekerja Adapun manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang
peserta Latihan Dasar lakukan yaitu :
a. Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengetahuan tentang media IT
melalui BIMTEK IT untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar
khususnya di SD Negeri 27 Palembang.
b. Meningkatkan pemahaman dan aktualisasi serta Habituasi nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi di SD Negeri 27 Palembang.
c. Guru mampu mengoperasikan penggunaan proyektor secara mandiri.

4
d. Meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik melalui
penggunaan media IT oleh guru di SD Negeri 27 Palembang.

C. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan selama 30 hari kerja dengan menerapkan
nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilakukan meliputi rancangan kegiatan
aktualisasi yang menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
Pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar) bagi CPNS Golongan III Angkatan X
berlangsung dari tanggal 5 Agustus – 3 Oktober 2019, dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1. Tahapan internalisasi, dilaksanakan tanggal 5 Agustus - 26 Agustus 2019
dan 1 Oktober - 3 Oktober 2019 bertempat di Balai Pendidikan dan
Pelatihan Penerbangan Palembang.
2. Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 27 Agustus - 30 Oktober 2019
bertempat di SD Negeri 27 Palembang.
Sebagai ASN dalam mengimplementasikan nilai-nilai dasar sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi guru di SD Negeri 27 Palembang yaitu Optimalisasi
Pemanfaatan Penggunaan Media Proyektor melalui Bimbingan Teknologi IT di
SD Negeri 27 Palembang. Ada 6 kegiatan yang akan dilakukan dalam optimalisasi
penggunaan media IT di SD Negeri 27 Palembang, yaitu :
(1) Konsultasi merancang dalam mempersiapkan kegiatan aktualisasi.
(2) Menyusun dan menyiapkan bahan BIMTEK IT.
(3) Mengadakan rapat pengenalan tentang BIMTEK IT.
(4) Melakukan sosialisasi kepada guru tentang cara penggunaan media Proyektor
di sekolah melalui BIMTEK IT.

(5) Membuat media pembelajaran tematik dalam bentuk video tayangan, dan
power point melalui BIMTEK IT.
(6) Guru mempraktekkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan media Proyektor melalui BIMTEK IT.
(7) Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran BIMTEK IT .

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Sekolah
Sekolah dasar (disingkat SD; bahasa Inggris : Elementary School atau
Primary School) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak
diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar
negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen
Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan
sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural,
sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan
kabupaten/kota.
Nama Sekolah : SD Negeri 27 Palembang
NPSN/NSS : 101116001027
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : JL. Pembangunan RT. 03 RW.09
Kelurahan : Siring Agung
Kecamatan : Ilir Barat 1
Kota : Palembang
Provinsi : Sumatera Selatan
Akreditasi Sekolah : B
Tahun diperoleh : 2012
Status Tanah : Milik Sendiri
Sertifikat Tanah : Surat Ket. Camat
1. No pengakuan Hak di daftarkan No
52/IV/IB.1/2012
2. Ukuran Bangunan 60 x 50 = +3.000M
3. Ukuran halaman + 1.000 M

7
2. Struktur Organisasi SD Negeri 27 Palembang
Kepala Sekolah Ketua Komite

Tata Usaha

Wakil Kepala Sekolah

Wali Kelas

Guru Mapel

Siswa

Bagan 1. Struktur Organisasi

Gambar 1. Gambar SD Negeri 27 Palembang

8
Gambar 2. Gambar Gedung SD Negeri 27 Palembang
3. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi Sekolah
a. Visi
Unggul dalam Prestasi, sopan santun dalam berperilaku, beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa.
b. Misi
1) Meningkatkan mutu profesionalisme guru dan kariyawan.
2) Meningkatkan kedisiplinan guru dan karyawan.
3) Menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif.
4) Memenuhi sarana prasarana penunjang KBM
5) Meningkatkan daya mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dan
keagamaan.
6) Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat serta instansi terkait.
7) Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan.

c. Tujuan Sekolah
1) Menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
2) Mewujudkan peserta didik yang kompetitif, berkualitas dan berahlak
mulia.

9
d. Nilai Organisasi
Tata nilai-nilai organisasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:
1) Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
2) Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru
yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya
(gagasan, metode, atau alat).
3) Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau
yang dituntut dari pekerjaan.
4) Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
5) Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi
karyawan yang kompeten.
6) Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisispasi dalam setiap kegiatan.
7) Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi

4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru


a. Tugas Guru
1) Merencanakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai;

10
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
8) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
9) Menyusun silabus pembelajaran;

10) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);


11) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
12) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;n
13) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran
di kelasnya;
14) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
15) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
16) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
17) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
18) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
19) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
20) Melaksanakan pengembangan diri
21) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
22) Melakukan presentasi ilmiah.

b. Fungsi Guru
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2) Menjunjung tinggi peraturan  perundang-undangan, hukum, dan kode etik


guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4) Memelihara komitmen secara profesional  untuk meningkatkan  mutu
pendidikan; dan

11
5) Memberi teladan dan menjaga nama baik  lembaga, profesi,  dan
kedudukan sesuai dengan  kepercayaan yang diberikan kepadanya.

5. Ruang Lingkup Aktualisasi


Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III berlangsung dari tanggal
5 Agustus 2019 sampai dengan 3 Oktober 2019. Adapun tahapan
kegiatannya sebagai berikut:
1) Tahapan internalisasi, dilaksanakan tanggal 5 Agustus–26 Agustus 2019
dan bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Palembang
Provinsi Sumatera Selatan.
2) Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 27 Agustus-30 September 2019
bertempat di SD Negeri 27 Palembang.
3) Tahapan evaluasi aktualisasi, dilaksanakan tanggal 1 Oktober-3 Oktober
2019 bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Palembang
Provinsi Sumatera Selatan.

B. Deskripsi Isu / Situasi Problematika


Setiap pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang muncul,
terutama yang ada pada peserta didik. Guru merupakan sentral dari
pembelajaran. Kemajuan zaman saat begitu sangat cepat, mulai dari
perubahan-perubahan dibidang ekonomi, sosial, teknologi sampai bidang
pendidikan. Pendidikan di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang lebih
modern dibandingkan dengan zaman dahulu, karena proses perubahan ini
didikung dari berbagai sisi positif juga perang Guru serta Orang tua yang
bekerja sama demi mencapai tujuan yang sama.
Belajar merupakan salah satu usaha sadar manusia dalam mendidik dalam
upaya meningkatkan kemampuan kemudian diiringi oleh perubahan dan
peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan manusia itu sendiri. Belajar
adalah salah satu aktivitas siswa yang terjadi di dalam lingkungan belajar.
Belajar diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal. Salah
satu lembaga pendidikan formal yang umum di Indonesia yaitu sekolah

12
dimana di dalamnya terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan
interaksi antara guru dan siswa.
Tujuan belajar siswa sendiri adalah untuk mencapai atau memperoleh
pengetahuan yang tercantum melalui hasil belajar yang optimal sesuai dengan
kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Pada dewasa ini banyak masalah yang timbul lebih cepat. Sebelum kita
dapat mengidentifikasi masalah itu, yang pasti tampak cara untuk
memperoleh kejelasan dan hal ini tidak dapat dipisahkan dengan masalah-
masalah itu. Semakin lama masalah itu menjadi sangat komplek. Juga dalam
masalah-masalah itu selalu terjadi perubahan terutama masalah-masalah yang
berkaitan dengan pendidikan terutama pendidikan di SD.
Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan
belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu
pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan
membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai
bidang sehingga setiap generasi muda harus belajar banyak untuk menjadi
manusia terdidik sesuai dengan tuntunan zaman. Berhasilnya suatu tujuan
pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh
siswa seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan
metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Di SD
Negeri 27 Palembang masalah yang muncul cukup komplek, misalnya guru
belum mampu memanfaatkan media yang ada, belum update nya guru dalam
merancang perangkat pembelajaran yang membuat siswa menarik dalam
belajar. Oleh karena itu, akhirnya penulis mendapatkan beberapa isu yang
akan diangkat, antara lain. Masalah yang timbul adalah belum optimalnya
guru dalam memanfaatkan media berbasis IT. Guru mengajar cenderung
monoton dan tidak ada variasi. Hal ini membuat penulis semakin yakin utnuk
melakukan BIMTEK IT kepada guru. Dengan kata lain, memberikan
pemahan kepada gurunya diharapakan memberikan dampak yang positif juga
bagi siswanya.

13
Untuk lebih mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat
dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pengajaran sehingga dalam
perbaikan proses pengajaran ini peranan guru sangat penting. Selaku
pengelola kegiatan siswa, guru juga diharapkan membimbing dan membantu
siswa. Berdasarkan identifikasi di atas, berikut ini penulis menjelaskan secara
ringkas permasalahan dibawah ini:
Tabel 1. Identifikasi ISU

Keterkitan
Identifikasi
No Identifikasi Isu Kondisi Ideal dengan
Permasalahan
. Materi

1. Belum optimalnya Setiap guru Pelayanan Belum semua


pemanfaatan penggunaan mampu Public guru mampu
media proyektor terhadap menggunakan menggunakan
pembelajaran tematik di dan membuat proyektor.
SD Negeri 27 Palembang media
menggunakan
proyektor
2. Belum optimalnya Guru mampu Pelayanan Alat peraga di
penggunaan alat peraga memanfaatkan Public terlantarkan,
pada pembelajaran media alat bahkan sudah
tematik di SD Negeri 27 peraga dalam berdebu karena
Palembang pembelajaran tidak digunakan
3. Belum optimalnya Guru harus Pelayanan Perangkat
perangkat pembelajaran mampu Publik dan pembelajaran
di SD Negeri 27 membuat Nasionalisme dibuat asal
Palembang perangkat asalan, copy
pembelajaran, paste atau
mulai dari dibuatkan
RPP, Silabus, orang.
dll
4. Kurangnya minat baca Siswa Pelayanan Layanan
siswa di SD Negeri 27 seharusnya public perpustakaan
Palembang sering tidak jalan.
mengujungi
perpustakaan
5 Kurangnya kesadaran Guru memberi Pelayanan Siswa tidak
siswa dalam menjaga contoh dan Public dan peduli dengan

14
kebersihan lingkungan siswa Whole Of kebersihan
sekolah di SD Negeri 27 mengikuti kelas, sekolah.
Palembang Government

C. Analisis Isu
Setelah semua isu di deskripsikan secara terperinci di SD Negeri 27
Palembang, maka diperlukan analisis lanjutan dari beberapa isu tersebut. Analisis
isu dilakukan bertujuan untuk menetapkan kriteria kualitas isu. Penetapan kriteria
isu tulisan ini dilakukan dengan menggunakan dua metode penetapan kriteri
kualitas isu, yaitu: Metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Probelmatika,
Kelayakan).
Analisis isu yang dilakukan akan menghasilkan penetapan isu yang memiliki
kualitas isu tertinggi untuk dilakukan dalam proses habituasi peserta di tempat
kerja, dimana penetapan isu tersebut didukung berdasarkan data dan fakta relevan.
Pada tahapan analisis isu, penulis menggunakan metode/alat bantu AKPK
dalam proses penetapan kriteria kualitas isu. Dalam pembelajaran isu aktual sesuai
tema ini, tidak semua isu dapat dikategorikan sebagai isu aktual. Isu aktual yang
dibahas adalah isu yang memenuhi kriteria berdasarkan metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kekhalayakan), yaitu isu yang mengandung kriteria
sebagai berikut:
1. Aktual (Terjadi/akan Terjadi)
Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat. Bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu
yang sudah basi.
2. Kekhalayakan.
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat
pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang tertentu saja.

3. Problematik

15
Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
4. Kelayakan
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab. Disamping pemenuhan kriteria,
penggalian isu juga dapat diperoleh melalui berbagai aspek antara lain: aspek
manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Governement (WOG). Namun
tidak semua isu yang berhubungan dengan ketiga aspek tersebut di atas perlu
dibicarakan dan dipecahkan melainkan harus disesuaikan dengan organisasi atau
unit kerja. Penentuan kualiatas kriteria isu dengan metode AKPK dilakukan
dengan nilai 1 sampai dengan 5 untuk setiap kriteria adapun keterangan dari
setiap nilai tersebut, yaitu pada Tabel 2:
Tabel 2. Tabel Nilai Kualitas Kriteria

Nilai Keterangan

1 Tidak berdampak

2 Kurang berdampak

3 Cukup berdampak

4 Berdampak

5 Sangat berdampak

Penetapan kriteria isu dilakukan dengan satu tahapan. Tahapan pertama


dilakukan dengan perhitungan penilaian kriteria dari core issue yang ada dengan
menggunakan metode AKPK, yang kemudian akan diranking untuk mendapatkan
core issue tertinggi . Isu yang ada di unit kerja ini kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
Kelayakan).

maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

16
Tabel 3. Analisis Kriteria Isu
Kriteria
No Isu A K P K Total Rank
1-5 1-5 1-5 1-5
Belum optimalnya pemanfaatan
penggunaan media proyektor
1 5 4 4 5 18 1
terhadap pembelajaran tematik di
SD Negeri 27 Palembang
Belum optimalnya penggunaan alat
2 peraga pada pembelajaran tematik di 5 4 3 4 16 2
SD Negeri 27 Palembang
Belum optimalnya perangkat
3 pembelajaran di SD Negeri 27 4 3 3 4 14 4
Palembang
Kurangnya minat baca siswa di SD
4. 4 4 4 3 15 3
Negeri 27 Palembang
Kurangnya kesadaran siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan
5. 3 3 3 3 12 5
sekolah di SD Negeri 27 Palembang

Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis AKPK maka


tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan
pemecahan masalahnya yaitu: Belum optimalnya pemanfaatan penggunaan
media proyektor terhadap pembelajaran tematik di SD Negeri 27 Palembang

D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


Berdasarkan hasil Analisis isu di atas yang menggunakan analisis AKPK
terpilihlah isu, “Belum optimalnya pemanfaatan penggunaan media
proyektor terhadap pembelajaran tematik di SD Negeri 27 Palembang”
sangat layak diangkat dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di SD
Negeri 27 Pemerintah Kota Palembang.
Isu ini dianggap urgent dan layak untuk dilakukan habituasi karena kegiatan
pembelajaran merupakan proses utama dalam transfer ilmu pengetahuan dan
penanaman nilai-nilai. Hampir semua guru di SD Negeri 27 Palembang belum
mampu menggunakan media proyektor. Kondisi ini sangat disayangkan karena

17
dengan menggunakan media proyektor anak anak sangat tertarik dan bisa terfokus
pada pembelajaran.
Tentu saja, penulis sangat tertarik untuk membantu dan menfasilitasi agar
guru mampu memanfaatkan penggunaan media proyektor. Perlu diketahui, media
proyektor merupakan salah satu media alternatif yang sangat efisien dalam
pembelajaran tematik. Dengan melihat realita sekarang ini, guru dituntut mampu
memanfaatkan berbagai media terutama media proyektor.
Di era modern ini, guru harus sadar bahwa perkembangan zaman sangat lah
pesat, jika kita tidak mampu melewati nya maka sebagai guru kita dainggap gagal
mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, penulis sangat terpacu untuk
membantu dan mengoptimalisasikan media yang ada terutama media proyektor
yang sangat disayangkan jika hanya diabaikan oleh guru.
Setelah mengetahui core issue penulis menetapkan judul terpilih yaitu,
” Optimalisasi pemanfaatan penggunaan media proyektor melalui BIMTEK
IT di SD Negeri 27 Palembang”.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN


1. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau indikator
profesi ASN yakni: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi yang disingkat menjadi “ANEKA” yang menjadi acuan, sehingga
setiap kegiatan memiliki nilai - nilai dalam ANEKA. Berikut ini penjelasan umum
dari setiap nilai dasar dan indikator-indikator nilai yang terkandung pada nilai
dasar tersebut. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN, yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut antara lain adalah:

18
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Nilai-nilai Dasar Akuntabilitas juga terdiri atas nilai kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi.

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau sering juga diartikan
sebagai paham kebangsaan.
Nilai – nilai dasar nasionalisme yaitu :
1) Ketuhanan : religius. toleran, etos kerja, transparan, amanah,
percaya diri, tangggungjawab, jujur.
2) Kemanusiaan : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,
saling menghormati, tidak diskriminatif.

3) Persatuan : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga


ketertiban, mengutamakan kepentingan publik,
gotong–royong.
4) Kesatuan : musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai
pendapat, bijaksana
5) Keadilan : bersikap adil, tidak serakah, tolong-menolong,
kerja sama, sederhana
Kegiatan pembinaan menunjukkan sikap nasionalisme karena menunjukkan
tidak diskriminatif terhadap peserta didik dan bersikap adil tanpa membeda-bedakan

19
anatra peserta didik yang satu dengan yang lain serta bijaksana dalam melakukan
pembinaan.

c. Etika Publik
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk,
benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang
baik atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-
nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam
wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari
penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari
bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan
hanya di dunia namun juga di akhirat.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

20
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Nilai-nilai dasar komitmen mutu
adalah efektif, efisien, inovasi, dan mutu penyelenggaraan pemerintahan.
1) Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
2) Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan
3) Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang

21
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin
4) Mutu penyelenggaraan pemerintahan merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai
atau bahkan melebihi harapan konsumen.

e. Anti Korupsi
Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi, pemerintah membentuk
peraturan yang menjadi landasan hukum dalam memberantas korupsi yaitu
dengan lahirnya UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak.
Nilai – nilai dasar anti korupsi yaitu :
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
4) Disiplin
5) Tanggung jawab
6) Kerja keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil

2. Konsep Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


a. Manajemen ASN

22
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara Asas-asas Pegawai Pemerintah (ASN), asas-asas ASN adalah sebagai
berikut:
1) Asas kepastian hukum adalah dalam setiap penyelenggaraan kebijakan dan
Manajemen ASN, mengutamakan landasan peraturan perundang- undangan,
kepatutan, dan keadilan.
2) Asas profesionalitas adalah mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Asas proporsionalitas adalah mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Pegawai ASN.
4) Asas keterpaduan adalah pengelolaan Pegawai ASN didasarkan pada satu
sistem pengelolaan yang terpadu secara nasional.
5) Asas delegasi adalah bahwa sebagian kewenangan pengelolaan Pegawai ASN
dapat didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian, lembaga
pemerintah nonkementerian, dan pemerintah daerah.
6) Asas netralitas adalah bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala
bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
7) Asas akuntabilitas adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
Pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8) Asas efektif dan efisien adalah bahwa dalam menyelenggarakan Manajemen
ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan.
9) Asas keterbukaan adalah bahwa dalam penyelenggaraan Manajemen ASN
bersifat terbuka untuk publik.
10) Asas nondiskriminatif adalah bahwa dalam penyelenggaraan Manajemen
ASN, ASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan jender, suku, agama,
ras, dan golongan.

23
11) Asas persatuan dan kesatuan adalah bahwa Pegawai ASN sebagai perekat
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12) Asas keadilan dan kesetaraan adalah bahwa pengaturan mencerminkan rasa
penyelenggaraan ASN harus keadilan dan kesamaan untuk memperoleh
kesempatan akan fungsi dan peran sebagai Pegawai ASN.
13) Asas kesejahteraan adalah bahwa penyelenggaraan ASN diarahkan untuk
mewujudkan peningkatan kualitas hidup Pegawai ASN.

b. Whole Of Goverment (WoG)


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka
WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu
atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan
dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:
tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Sesuai
dengan karakteristik wicked problems, maka model pendekatan WoG mempunyai
perspektif tertentu.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang
dikenail dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:

a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang


menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status

24
kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas
barang, SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagkerjaan, perhubungan dan lain-lain.
c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain.
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.

c. Pelayan Publik
Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
1) Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesarbesarnya untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.
3) Responsif

25
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib
mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai
agen.
4) Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara, seperti: status sosial, pandangan politik,
enisitas, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan
sejenisnya.
5) Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang
dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti
biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
6) Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai
tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit,
dan biaya yang murah.
7) Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,

26
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan
lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas
dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik
harus dapat dipertanggung-jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan (pejabat atau
unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban
yang demikian sering disebut sebagai social accountability.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki
berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara
dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

F. Matrik Rancangan
Pemecahan core issue pada rancangan aktualisasi (habituasi) dilakukan dalam
bentuk kegiatan. Setiap kegiatan yang dilakukan dijabarkan menjadi tahapn-
tahapan kegiatan. Kegiatan-kegiatan pemecahan core issue hendaklah
mengandung nilai-nilai dasar mata pelatihan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Serta kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada tahap habituasi diharapkan menghasilkan sebuah
capaian dan dapat memberikan kontribusi terhadap visi, misi, tujuan organisasi,
dan penguatan nilai-nilai organisasi SD Negeri 27 pemerintah kota Palembang.

27
Unit Kerja : SD Negeri 27 Palembang
Identifikasi Isu :
(1) Belum optimalnya pemanfaatan penggunaan media proyektor terhadap
pembelajaran tematik di SD Negeri 27 Palembang
(2) Belum optimalnya penggunaan alat peraga pada pembelajaran tematik di SD
Negeri 27 Palembang
(3) Belum optimalnya perangkat pembelajaran di SD Negeri 27 Palembang
(4) Kurangnya minat baca siswa di SD Negeri 27 Palembang
(5) Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di
SD Negeri 27 Palembang

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pemanfaatan penggunaan media proyektor


terhadap pembelajaran tematik di SD Negeri 27 Palembang
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi pemanfaatan penggunaan media
proyektor melalui BIMTEK IT di SD Negeri 27 Palembang
(1) Konsultasi merancang dalam mempersiapkan kegiatan aktualisasi.
(2) Menyusun dan menyiapkan bahan BIMTEK IT.
(3) Mengadakan rapat pengenalan tentang BIMTEK IT.
(4) Melakukan sosialisasi kepada guru tentang cara penggunaan media Proyektor
di sekolah melalui BIMTEK IT.
(5) Guru membuat media pembelajaran tematik dalam bentuk video tayangan,
dan power point melalui BIMTEK IT.
(6) Guru mempraktekkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan media Proyektor melalui BIMTEK IT.
(7) Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran BIMTEK IT .

28
Tabel 4. Tabel Rancangan Matrik Kegiatan

Output / Kontribusi
Tahapan Hasil Terhadap Visi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Keterkaitan Dengan Substansi Mata Diklat
Kegiatan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Melaporkan 1. Lembar Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA Kegiatan ini Aktualisasi nilai dasar
merancang dalam rancangan persetujuan Akuntabilitas : sesuai dengan ANEKA saat
mempersiapkan habituasi mentor Transparan guru dan kepala sekolah Visi :
menyusun rencana
kegiatan kepada mentor 2. Surat berkomunikasi langsung dan terbuka SD Negeri 27
aktualisasi 2. Melakukan persetujuan Kejelasan guru dan kepala sekolah Palembang, sopan pelaksanaan
konsultasi kepala memiliki tujuan yang jelas dalam santun dalam memberikan penguatan
mengenai sekolah. menentukan rancangan dan sesuai apa berperilaku
terhadap nilai
rancangan 3. Lembar yang diharapakan
kepada mentor konsultasi Misi : organisasi
3. Meminta mentor. Nasionalisme : SD Negeri 27 KEMENDIKBUD
persetujuan 4. Instalasi Menghargai dan menghormati atasan Palembang,
yaitu:
kepala sekolah listrik dikelas ditujukan dengan persetujuan rencana Meningkatkan
untuk (stop kontak, kegiatan sesuai dengan butir sila kedua mutu
melaksanakan kabel) profesionalisme Memiliki Integritas
kegiatan 5. LCD Etika Publik : guru dalam
aktualisasi. proyektor. Mengkonsultasikan kegiatan aktualisasi
4. Mengecek 6. foto kegiatan. kepada kepala sekolah secara langsung Keselarasan antara
sakelar di kelas sehingga ada kerjasama yang baik. pikiran, perkataan, dan
perbuatan dalam
menyusun rencana

27
Komitmen Mutu : kegiatan sampai dengan
Efiesien dan efektif menunjukkan tingkat pelaksanaan kegiatan
ketercapaian atau target dan menjalankan
tugas sesuai arahan kepsek.
Terlibat Aktif
Anti Korupsi : Senantiasa
Kerja keras
berpartisipasi dalam
Penulis beretos kerja keras dan berupaya
meningkatkan kualitas tugas yang dibuat. setiap kegiatan dalam
Berani melakukan perencanaan
Penulis berani menyampaikan kegiatan yang
dan konsultasi
akan dilaksanakan kepada kepala sekolah.

Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan Tanpa Pamrih


Kedudukan ASN Adalah Pada Mata Bekerja dengan tulus
Pelatihan ikhlas dan penuh
dedikasi dalam
Manajemen ASN : melaksanakan
Melaksanakan tugas dan fungsi secara
profesional, bertanggung jawab, dan integritas perencanaan awal dan
saat menyampaikan ide kepada kepala sekolah. konsultasi

Pelayanan Publik :
Guru mengecek dan menyiapkan kesiapan kelas
untuk menggunkan proyektor.
2. Menyusun dan 1. Mencari buku 1. Materi Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA Kegiatan ini Aktualisasi nilai dasar
menyiapkan yang relevan BIMTEK Akuntabilitas : sesuai dengan ANEKA saat
tentang IT IT(proyektor, Tanggung Jawab dalam menyusun materi Visi :

28
bahan BIMTEK 2. Mencari bahan mouse, yang akan disampaikan penulis dituntut SD Negeri 27 menyusun dan
IT. penunjang dari laptop, memiliki rasa tanggung jawab yang besar Palembang menyiapkan bahan
internet speaker,dll) Unggul dalam
BIMTEK IT
3. Membuat 2. File berupa Nasionalisme : Prestasi
power point teks, gambar Bermusyawarah konsultasi perlu dilakukan memberikan penguatan
atau video. kepada semua pihak yang berkompeten terhadap nilai
3. Foto kegiatan mengenai IT Misi :
organisasi
Meningkatkan
Etika Publik : mutu KEMENDIKBUD
Melaksanakan tugas dengan cermat dan profesinalisme yaitu:
disiplin materi yang dipersiapkan haruslah kemampuan guru
Memiliki Integritas
dibuat dengan cermat agar mudah dipahami
dalam
oleh guru
Keselarasan antara
pikiran, perkataan, dan
Komitmen Mutu :
perbuatan dalam
Inovasi agar telihat menarik tentu saja materi
menyusun materi bahan
dibuat dengan inovasi dan semenarik
BIMTEK
mungkin sehingga guru mampu memahami
Kreatif dan Inovatif
apa yang disampaikan penulis dalam proses
Memiliki kemampuan
BIMTEK
untuk merancang
materi dengan baik
Efektif
Materi yang disampaikan harus mencapai target
dan tepat sasaran
Terlibat Aktif
Senantiasa
Anti Korupsi : berpartisipasi dalam

29
Kerja keras setiap kegiatan
Penulis sangat berusaha mengupayakan yang
terbaik demi terwujudnya kemanfaatan materi Tanpa Pamrih
yang akan ditampilkan Bekerja dengan tulus
Bertanggung jawab dalam merancang ikhlas dan penuh
penyusunan penulis sangat bertanggung dedikasi dalam
jawab demi kemaslahatan orang banyak merancang dan
menyusun materi IT
Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan
Kedudukan ASN Adalah Pada Mata
Pelatihan

Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan fungsi secara
profesional, bertanggung jawab, integritas
dalam menyusun bahan BIMTEK IT yang
akan disampaikan kepada guru.
3. Mengadakan 1.Menemui 1. Lembar Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA : Kegiatan ini Aktualisasi nilai dasar
mentor atau persetujuan Akuntabilitas : sesuai dengan
rapat pengenalan ANEKA saat
kepala sekolah kepala Kejelasan Visi :
tentang BIMTEK 2.Meminta izin Penulis menjelaskan tujuan dan hasil yang Mengadakan rapat
sekolah SD Negeri 27
kepada kepala diharapkan dalam BIMTEK IT dengan jelas
IT. 2. Foto Palembang sosialisai pengenalan
sekolah kepada guru.
3.Melakukan kegiatan Transparansi Unggul dalam tentang BIMTEK IT
rapat sosialisasi sosialisasi Penulis menyampaikan maksud dan tujuan Prestasi, sopan
memberikan penguatan
BIMTEK IT akan dengan atas dasar keterbukaan dan siap santun dalam
melaksanaka menerima masukan berperilaku, terhadap nilai

30
n BIMTEK Nasionalisme : beriman dan organisasi
IT Persamaan derajat bertakwa kepada KEMENDIKBUD
Perangkat pembelajaran yang disusun guru tuhan yang maha
diperuntukkan kepada seluruh peserta didik yaitu:
esa
tanpa membedakan satu dengan yang lain.
Misi : Memiliki Integritas
Mengutamakan kepentingan publik 1. Meningkatkan dalam
Melalui BIMTEK IT penulis sangat Keselarasan antara
dan
mengharapakan hasil yang baik mengenai pikiran, perkataan, dan
pemahaman guru demi pemerataan ilmu mengembangka perbuatan dalam
pengetahuan tentang IT. n kualifikasi melakukan rapat
akademik dan sosialisasi BIMTEK IT
Etika Publik :
Melayani dengan sikap hormat, sopan dan kompetensi
tanpa tekanan Kreatif dan Inovatif
Penulis menyadari bahwa pentingnya sikap secara Memiliki kemampuan
hormat dan sopan santun dalam berbicara saat berkelanjutan. menyampaikan maksud
akan menyampaikan maksud dan tujuan dan tujuan dengan baik
kepada guru 2. Menyusun
kurikulum Terlibat Aktif
Komitmen Mutu :
Efektif, efisien pembelajaran Senantiasa
Tentu saja penulis mengharapkan ada hasil berpartisipasi dalam
pada satuan
yang jelas dan efisien untuk mencapai target setiap kegiatan di
yang diinginkan. pendidikan; sekolah

Anti Korupsi : 3. Melaksanakan


Bertanggung jawab
Tanggung jawab atas apa yang telah pengembangan Tanpa Pamrih
direncanakan untuk dilakukan. diri peserta Bekerja dengan tulus

31
Peduli didik ikhlas dan penuh
Penulis sangat peduli dengan kondisi guru di 4. Meningkatkan dedikasi dalam
lingkungan sehingga akan sekuat tenaga
kerjasama penyampaian sosialisasi
memberikan yang terbaik untuk sekolah
dengan materi IT

masyarakat
serta instansi
terkait.

4. Melakukan 1. Menentukan 1. PPT sosialisasi Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA Aktualisasi nilai dasar
jadwal 2. Foto kegiatan Akuntabilitas : Kegiatan ini ANEKA saat proses
sosialisasi kepada
sosialisasi Kejelasan sesuai dengan sosialisasi
guru tentang cara
Penulis menjelaskan dengan guru lain Visi : menggunakan media
2. Mempersiapkan
penggunaan mengenai cara penggunaan media proyektor SD Negeri 27 proyektor terhadap nilai
media slide
media Proyektor power point secara detail dan terperinci. Palembang organisasi
Unggul dalam KEMENDIKBUD
di sekolah
Nasionalisme : Prestasi, sopan yaitu:
melalui BIMTEK 3. Mempersiapkan Kebersamaan santun dalam Memiliki Integritas
(proyektor,
IT. laptop, speaker, Sesuai bunyi isi sila ketiga persatuan berperilaku, dalam Keselarasan
dan kabel). Indonesia penulis menyadari perlunya antara pikiran,
kebersamaan untuk kepentingan bersama perkataan, dan
4. Melaksakan dalam penyetaraan kemampuan guru, tidak perbuatan dalam
sosialisasi mementingkan kepentingan satu orang atau Misi : membuat media
tentang cara golongan tertentu. 1. Meningkatkan pembelajaran, Guru
penggunaan
dan selalu berintegritas
media proyektor

32
Etika Publik : mengembangk dalam memajukan
Melayani dengan sikap hormat, sopan an kualifikasi mutu pembelajaran,
santun, dan tanpa tekanan akademik dan salah satunya dalam
Saat menjelaskan media proyektor penulis kompetensi pemanfaatan media
menggunakan bahasa yang santun serta secara proyektor.
dengan penuh kesabaran tanpa adanya berkelanjutan.
tekanan. Kreatif dan Inovatif
Memiliki kemampuan
Komitmen Mutu : yang berbeda dalam
Efektif membuat media
Sosialisasi ini mengharapkan capaian hasil pembelajaran, guru
atau target guna meningkatkan mutu dituntut inovatif dan
pendidikan dan mampu menggali kreatif
pengetahuan guru lebih lagi.
Terlibat Aktif
Anti Korupsi : Senantiasa
Mandiri berpartisipasi dalam
Setelah dilakukan sosialisasi guru pengembangan media
diharapakan mampu mandiri membuat media terutama penggunaan
power point menggunakan proyektor media proyektor.
Berani
Penulis dituntut berani menyampaikan
penggunaan media didepan guru lain.
Tanpa Pamrih
Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan Bekerja dengan tulus
Kedudukan ASN Adalah Pada Mata ikhlas dan penuh

33
Pelatihan dedikasi dalam
Manajemen ASN : mensosialisasikan
Melaksanakan tugas dan fungsi secara media proyektor
bertanggung jawab atas semua informasi
Pembelajar
Pelayanan Publik :
Selalu berusaha untuk
Memberikan pelayanan informasi penggunaan mengembangkan
media terhadap guru lain dengan ikhlas dan kompetensi dan
tanpa tekanan. profesionalisme, salah
satunya dalam
pengembangan media
pembelajaran.
5. Guru membuat 1. Guru 1. RPP Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA Kegiatan ini Aktualisasi nilai dasar
mempersiapkan 2. Laptop Akuntabilitas : sesuai dengan ANEKA saat
media
laptop 3. SPEAKER Bertanggung jawab Visi : penjelasan pembuatan
pembelajaran
4. Konsep media Guru bertanggung jawan atas materi yang SD Negeri 27 media terhadap siswa
2. Penjelasan cara
tematik dalam dalam bentuk disampaikan dan memfasilitasi pembelajaran Palembang memberikan penguatan
membuat power
bentuk video point melalui tertulis dengan membuat media sebagai penghubung Unggul dalam terhadap nilai
BIMTEK IT 5. Video pengetahuan peserta didik. Prestasi organisasi
tayangan, dan
6. File presentasi Integritas KEMENDIKBUD
power point 3. Menyiapkan powerpoint Guru membuat berbagai media menggunakan yaitu:
pembuatan 7. Foto kegiatan slide power point yang dapat menarik Memiliki Integritas
melalui BIMTEK
konsep media perhatian peserta didik secara konsisten.
membuat dalam Keselarasan
IT. pembelajaran
menggunakan media antara pikiran,
Nasionalisme :
powerpoint baik pembelajaran Misi : perkataan, dan
Musyawarah
berupa teks, Menggunakan 1. Meningkatkan perbuatan dalam
Melakukan musyawarah dengan rekan

34
gambar dan power point sejawat dalam membuat media pembelajaran mutu membuat media
video yang tepat dan menarik pembelajaran, Guru
profesionalisme
selalu berintegritas
4. Membuat media guru dan
Etika Publik : dalam memajukan
pembelajaran
Tepat kariyawan. mutu pembelajaran,
sesuai dengan
RPP Guru tepat dalam membuat media, harus 2. Meningkatkan salah satunya dalam
sesuai dengan kebutuhan siswa pemanfaatan media
kedisiplinan
5. Membuat slide Melaksanakan tugas secara profesional proyektor.
powerpoint dan tidak berpihak guru dan
Media yang dibuat guru diperuntukkan bagi Kreatif dan Inovatif
karyawan.
seluruh peserta didik, degan
Memiliki kemampuan
mempertimbangkan perbedaan karakteristik 3. Menciptakan
peserta didik. yang berbeda dalam
situasi belajar membuat media
Komitmen Mutu : mengajar yang pembelajaran, guru
Responsiveness kondusif. dituntut inovatif dan
guru memberikan pelayanan dengan tanggap kreatif
4. Memenuhi
dengan memberikan variasi pembelajaran
menggunakan power point sarana Terlibat Aktif
Inovasi prasarana Senantiasa
Penggunaan media proyektor merupakan hal berpartisipasi dalam
penunjang KBM
yang baru dan inovatif bagi siswa, pengembangan media
dikarenakan tidak pernah digunakannya 5. Meningkatkan terutama penggunaan
proyektor oleh guru dalam proses kerjasama media proyektor.
pembelajaran tematik dengan
masyarakat serta
Anti Korupsi :

35
Mandiri instansi terkait. Tanpa Pamrih
Melalui media proyektor anak diminta Bekerja dengan tulus
mengamati dan menganalisa pembelajaran ikhlas dan
dalam proses KBM sehingga melatih anak penuh dedikasi dalam
untuk berpikir mandiri dan membentuk merancang dan
karakter yang kuat tidak bergantung pada diri membuat media yang
seseorang. bervariasi
1.
Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan 2. Pembelajar
Kedudukan ASN Adalah Pada Mata Selalu berusaha untuk
Pelatihan mengembangkan
kompetensi dan
Pelayanan Publik : profesionalisme, salah
Terdapat peran partisipasi sebagai pelaksana satunya dalam
pengembangan media
kegiatan dan memberikan arahan kepada
pembelajaran.
siswa dan guru mampu memfasilitasi
pembelajaran dengan media proyektor yang
dibuat oleh guru melalui slide power point.
6. Guru 1. Menyiapkan 1. Video Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA Kegiatan ini Aktualisasi nilai dasar
mempraktekkan Perangkat kegiatan Akuntabilitas : sesuai dengan ANEKA saat
2. Foto kegiatan Visi :
dan Pembelajaran Kepemimpinan penjelasan materi ajar
SD Negeri 27
melaksanakan 2. Menyiapkan Seorang guru didalam kelas adalah pemimpin siswa memberikan
Palembang
kegiatan belajar media peserta didik agar kegiatan pembelajaran penguatan terhadap
Unggul dalam
mengajar dengan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai rencana nilai organisasi
Prestasi, sopan
menggunakan yang akan KEMENDIKBUD

36
media Proyektor digunakan Konsistensi santun dalm yaitu:
melalui 3. Membimbing Kewajiban seorang ASN untuk konsisten berperilaku, Memiliki Integritas
BIMTEK IT. siswa dalam melaksanakan tugas sehingga beriman dan dalam Keselarasan
membaca juz mencapai hasil yang diinginkan bertakwa kepada antara pikiran,
amma Kejelasan tuhan yang maha perkataan, dan
Seluruh tahapan dalam kegiatan belajar
4. Berdoa esa. perbuatan dalam
mengajar harus jelas dan mudah diahami
5. Mengecek peserta didik. menyampaikan materi
kehadiran ajar
Nasionalisme : Misi :
siswa
Musyawarah (sila ke-4)
6. Melaksanakan 1. Menganalisis Kreatif dan Inovatif
Setiap proses pembelajaran guru memberikan
proses atau inti hasil penilaian Memiliki kemampuan
ruang kepada peserta didik untuk mampu
pembelajaran pembelajaran; yang berbeda dalam
mengeluarkan pendapat
menggunakame 2. Melaksanakan menyampaikan materi
dia proyektor pembelajaran/ ajar
Tidak diskriminatif (sila ke-2)
power point. perbaikan dan
Dalam pelaksanaan pembelajaran seorang
pengayaan
guru tidak dibenarkan untuk membeda-
dengan
bedakan peserta didik yang satu dengan
memanfaatkan Terlibat Aktif
peserta didik lainnya
hasil penilaian Senantiasa
dan evaluasi; berpartisipasi dalam
Etika Publik :

37
Jujur, bertanggungjawab, dan pengembangan bahan
berintegritas dalam menjalankan tugas sert ajar dan dalam
menjaga agar tidak terjadi konflik penyampaian bahan
kepentingan selama pelaksanaan proses ajar tersebut.
pembelajaran
Tanpa Pamrih
Komitmen Mutu : Bekerja dengan tulus
Efektif, efisien, inovasi, dan mutu dalam ikhlas dan penuh
menyampaikan materi ke siswa sehingga dedikasi dalam
siswa lebih mudah memahami apa yang menyampaikan materi
sedang dipelajari ajar

Anti Korupsi :
Peduli, disiplin, dan tanggungjawab dalam
menyampaikan materi pelajaran

Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan


Kedudukan ASN Adalah Pada Mata
Pelatihan
Manajemen ASN :

38
Melaksanakan tugas dan fungsi secara
bertanggung jawab atas informasi yang
disampaikan

Pelayanan Publik :
Terdapat peran partisipasi sebagai pelaksana
kegiatan dan memberikan arahan kepada
siswa
7. Melaksanakan 1. Memberikan 1. Form Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA Kegiatan ini Aktualisasi nilai dasar
evaluasi hasil peningkatan sesuai dengan
evaluasi Akuntabilitas : ANEKA saat proses
pembelajaran guru Visi :
BIMTEK IT . terhadap hasil Integritas evaluasi menggunakan
SD Negeri 27
BIMTEK IT Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran media proyektor
Palembang
2. Melaporkan seorang guru harus memiliki integritas terhadap nilai
Unggul dalam
hasil evaluasi Nasionalisme : organisasi
Prestasi, sopan
ke Kepala Transparan (sila ke-1) KEMENDIKBUD
santun dalm
sekolah Pelaksanaan dan hasil evaluasi dilakasanakan yaitu:
berperilaku,
secara transparan dan adil
beriman dan 1.
2. Memiliki Integritas
bertakwa kepada
Etika Publik : Guru selalu
tuhan yang maha
Sopan santun berintegritas dalam
esa. melakukan evaluasi
Penulis melaporkan hasil evaluasi aktualsasi pada kegiatan

39
BIMTEK IT kepada kepala sekolah Misi : pembelajaran.
Komitmen Mutu : 1. Menganalisis 3. Pembelajar
Mutu hasil penilaian Selalu berusaha untuk
Dengan adanya evaluasi diharapkan dapat pembelajaran; mengembangkan
kompetensi dan
menghasilkan pengetahuan yang bermutu dan 2. Melaksanakan profesionalisme sebagai
berkelanjutan pembelajaran/pe guru.
rbaikan dan Tanpa Pamrih
Guru bekerja dengan
Anti Korupsi : pengayaan tulus ikhlas dan penuh
Jujur, tanggungjawab, dan mandiri dengan dedikasi untuk
menciptakan peserta
Kegiatan ini adalah salah satu wujud untuk memanfaatkan didik yang handal,
menumbuhkan sikap jujur, tanggungjawab, hasil penilaian berilmu pengetahuan,
terampil, dan berbudi
dan mandiri dalam diri guru dan evaluasi; luhur.
Keterkaitan Dengan Agenda Peran dan
Kedudukan ASN Adalah Pada Mata
Pelatihan
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas dan fungsi terdapat peran
profesionalisme dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran

40
Pelayanan Publik :
Terdapat peran partisipasi sebagai pelaksana
kegiatan.

G. JADWAL KEGIATAN
Tabel 5. Jadwal Kegiatan
Kegiatan AGUSTUS SEPTEMBER

Minggu Ke Minggu Ke
1 2 3 4 5 1 2 3 4
Konsultasi merancang dalam mempersiapkan kegiatan
aktualisasi.

Menyusun dan menyiapkan bahan BIMTEK IT

41
Mengadakan rapat sosialisai pengenalan tentang
BIMTEK IT.

Melakukan sosialisasi kepada guru tentang cara


penggunaan media Proyektor di sekolah melalui
BIMTEK IT.

Guru membuat media pembelajaran tematik dalam


bentuk video tayangan, dan power point melalui
BIMTEK IT.

Guru mempraktekkan dan melaksanakan kegiatan


belajar mengajar dengan menggunakan media Proyektor
melalui BIMTEK IT.

Melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran BIMTEK IT .

42
H. Kendala dan Antisipasi
Berdasarkan pengamatan setidaknya ada 3 hal yang menjadi kendala dan antisipasi
dalam pelaksanaan habituasi, yaitu :
1. Didalam kelas tidak ada stop kontak, namun demikian penulis mempersiapkan
kabel panjang agar pembelajaran menggunakan proyektor tetap bisa dilakukan.
2. Minimnya waktu yang disediakan untuk habituasi akan mengurangi pencapaian
hasil kegiatan, namun kegiatan ini bukan hanya semata untuk memenuhi aktualisasi
tetapi membiasakan penerapannya secara kontinu sehingga hasil yang maksimal
akan didapat di tahun-tahun mendatang (Habituasi).

37
DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2015. Akuntabilitas : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Nasionalisme : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Etika Publik : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Komitmen Mutu : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2015. Anti Korupsi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan
III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Analisis Isu Kontemporer : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Aktualisasi : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III.
Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Manajemem ASN : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017. Whole of Goverment : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta : LAN RI

LAN RI. 2017.Pelayanan Publik : Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan


golongan III. Jakarta : LAN RI

38

Anda mungkin juga menyukai