Anda di halaman 1dari 4

Kamis, 01 October 2020

Pertemuan ke-5

Tugas Sistem Informasi Akuntansi II


Nama : Gina Purdiyanti

NIM : 20181211031

Kelas : AK51R

Dosen : Bapak Bani Saad, S.E.Ak., M.Si., CA

1. Jelaskan keuntungan dan kerugian Commercial Packages? Bagaimanakah penerapan 4


langkah pemilihan Commercial Packages yang anda ketahui?
Keuntungan dari Commercial Packages
1) Mengurangi waktu dan biaya implementasi
2) Kemungkinan kesalahan program berkurang
3) Aplikasi tidak bisa digandakan
4) Kode sumber program tertutup, tidak dapat diketahui
5) Support ditangani oleh perusahaan pembuat

Kerugian dari Commercial Packages


1) Ketergantungan pada vendor untuk pemeliharaan
2) Fleksibilitas yang lebih sedikit dan kesulitan yang lebih besar dalam memodifikasi
sistem
3) Jika pembuat software bangkrut, maka nasib layanan tidak jelas
4) Biaya yang cukup tinggi (Harga lisensi mahal, Beda versi terkadang juga beda lisensi
sehingga harus mengeluarkan biaya lagi)

4(empat) langkah pemilihan Commercial Packages


1) Menganalisis kebutuhan dan mengembangkan spesifikasi rinci
2) Mengirimkan permintaan proposal (RFP) kepada calon vendor ke berfungsi sebagai
dasar komparatif untuk penyaringan awal
3) Kumpulkan fakta tentang setiap sistem menggunakan berbagai sumber dan teknik
4) Analisis temuan dan buat pilihan akhir

2. Analisis keuntungan dan kerugian menggunakan metode CASE?


Keuntungan menggunakan metode CASE
1) Mengurangi kompleksitas sistem dan biaya pemeliharaan.
2) Fleksibilitas meningkat karena cenderung menjadi proses siklus.
3) Kapasitas desain alternatif tinjauan.
4) Proses pengembangan yang lebih cepat dan promosi keterlibatan pengguna.
5) Kode program dan dokumentasi yang dapat digunakan kembali.

Kekurangan menggunakan metode CASE


1) Alat CASE lengkap untuk mainframe bisa berharga ratusan ribuan dolar.
2) Mengembangkan keahlian CASE membutuhkan waktu dan kurva pembelajaran yang
curam.
3) Ratusan produk CASE yang tersedia seringkali tidak kompatibel cenderung mengikat
perusahaan ke satu produk dan vendor.
4) Kode sumber CASE tidak seefisien kode programmer.

3. Berikan contoh kasus perusahaan yg menerapkan implementasi Commercial Packages!


UKM Bisa Guakan Lamikro sebagai Aplikasi Laporan Keuangan
12 Mei 2019 – Topreneur.ID
Topreneur.ID – Jumlah usaha mikro di tanah air saat ini mencapai 59 juta unit usaha. Para
pelaku usaha mikro tersebut umumnya belum memiliki tata kelola administrasi maupun
laporan keuangan. Hal ini kerap menjadi menjadi hambatan bagi usaha mikro karena tidak
bisa menghitung keuangan dengan baik khususnya terkait arus kas.

Bagi usaha mikro, membuat laporan keuangan dianggap sulit dan merepotkan. Padahal tata
kelola keuangan sangat penting untuk mengetahui omzet harian maupun bulanan agar bisa
melakukan perencanaan pengembangan usaha lebih lanjut.

Mengembangkan usaha dengan menggunakan aplikasi laporan keuangan akuntansi sudah


sangat diharuskan. Sebab dengan aplikasi semacam itu, usaha mikro dapat memonitoring
aktivitas keuangan UKM mereka. Aplikasi laporan keuangan akuntansi ini memungkinkan
pengguna dapat membuat laporan keuangan dengan lebih cepat dan efisien.

Dengan pertimbangan kondisi riil tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi
Bidang Sumber Daya Manusia mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut LAMIKRO
(Laporan Akutansi Usaha Mikro) untuk membantu pelaku usaha mikro membuat sistem
laporan keuangan sederhana dan mudah digunakan.

Aplikasi LAMIKRO ini dapat diakses kapan dan di mana saja, cukup hanya melalui ponsel
berbasis operasi Android. Selain itu LAMIKRO juga dapat diakses melalui website
www.lamikro.com. Aplikasi ini dirancang fleksibel dengan banyak pilihan berbasis
pengguna. Aplikasi ini juga mampu beradaptasi dengan berbagai prosedur penganggaran dan
cukup kuat untuk menggantikan metode tradisional pencatatan manual.

Melalui aplikasi LAMIKRO, pelaku usaha mikro dapat menghitung arus kas, belanja,
pendapatan dan laba secara mudah. Aplikasi LAMIKRO juga sudah memenuhi standar
akutansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah yan dikeluarkan oleh Ikatan Akutansi Indonesia.

Pelaku UKM mengaku mendapatkan manfaat setelah menggunakan aplikasi LAMIKRO dari
Kementerian Koperasi dan UKM. Selama ini pelaku usaha mikro belum memiliki tata kelola
administrasi maupun laporan keungan secara baik sehingga kehadiran aplikasi tersebut
dianggap memberi kemudahan bagi mereka.

”Saya lihat pembukuan atau pencatatan penjualan lebih praktis catatannya, itu sudah digital
online. Jadi saya bisa mengecek pengeluaran dan penghasilan saya berapa, bisa juga
menentukan harga pokok menjualan berapa, berapa kena pajak, berapa profit saya,” ungkap
Nala Jati pemilik Kedai 157.

Nala mendapatkan aplikasi ini setelah didownload secara gratis. Dia mengetahuinya dari
sesama UKM yang saat itu sedang mengikuti pelatihan yang dilakukan Kementerian
Koperasi dan UKM. Awalnya ia ragu akan kegunaan aplikasi Lamikro namun setelah
menggunakan hingga 4 bulan berjalan Nala mengaku tidak ada kendala apapun.

”Memang di kita masih ada pencatatan manual, tapi dengan adanya aplikasi Lamikro sudah
sangat membantu. Supportnya cepat sekali jadi kalau saya ada kesulitan masukin data input
tinggal WA ke petugas dan langsung direspon dengan cepat,” ujar Nala.

Aplikasi LAMIKRO diharapkan dapat membantu pelaku usaha menjadi bankable untuk
mengakses pembiayaan dari bank dan non bank karena sudah memiliki laporan keuangan
yang kredibel. Sebagaimana diketahui, pembukuan yang benar menjadi salah satu syarat bagi
bank untuk memberikan pembiayaan bagi pelaku usaha.

Melalui aplikasi LAMIKRO, Kemenkop UKM juga mengharapkan pelaku usaha mikro taat
administrasi. Salah satunya dengan mendorong pembuatan NPWP dan izin usaha mikro dan
kecil (IUMK).

Sumber : https://www.topreneur.id/ukm-bisa-gunakan-lamikro-sebagai-aplikasi-laporan-
kauangan/

Anda mungkin juga menyukai