Perubahan Management PT KAI
Perubahan Management PT KAI
NANA NAJIYAH
15/388797/PSP/050402
Pendidikan Tahun
Dari data diatas, terlihat bahwa tahun 2009 terdapat kenaikan jumlah pegawai baik
lulusan SD-SLTA, namun mengalami penurunan pegawai dengan tingkat pendidikan D3-S2.
Meskipun selalu peningkatan jumlah pegawai dari SD-SLTA, namun D3-S2 terjadi
penurunan. Beberapa kritikan memang ada karena SDM dari PT. KAI terhitung rendah
dengan lulusan SLTA mendominiasi, tetapi manajemen PT. KAI dalam merekrut pegawai
lebih melihat kinerja, dedikasi, integritas, siap bekerja keras dan kompetensi dibandingkan
hanya titel pendidikan.
Data stastistik mengenai laba/rugi PT. KAI :
Tahun Laba/Rugi Tenaga Kerja
2008 Rugi 83 miliar 900 miliar
2009 Laba 154 miliar 1,6 trililiun
2010 Laba 210 miliar 1,9 triliun
2011 Laba 210 miliar 2,1 triliun
2012 Laba 425 miliar 2,4 triliun
Data tahun tahun 2010 PT. KAI membukukan keuntungan lebih besar dari dua tahun
sebelumnya, yakni Rp 371,9 miliar. Walaupun sempat mengalami kerugian pada tahun 2008
sebesar Rp 83,4 miliar, tapi kondisi tahun 2009 dengan manajemen yang dikelola oleh Jonan,
PT. KAI untung Rp 154,8 miliar dengan penjualan mencapai Rp 5,76 triliun. Pada tahun
2011 PT. KAI mempersiapkan dana investasi Rp 4,8 triliun guna meningkatkan sarana dan
prasarana angkutan kereta api. Langkah Jonan berani menaikkan tarif KA selain untuk
meningkatkan laba perusahaan juga untuk perbaikan mutu layanan PT. KAI membuahkan
hasil yang bisa dinikmati sekarang. http://www.rmol.co/news.php?id=21532. Langkah yang
diambil oleh Jonan ini mencerminkan salah satu prinsip pemerintah yang berjiwa wirausaha.
Dahulu, laporan keuangan PT. KAI selalu mengalami kerugian puluhan milyar, ketika
manajemen dialih menjadi berbasis usaha akhirnya menghasilkan profit.
Mengenai inovasi PT. KAI berhasil menciptakan inovasi teknologi dan jasa produk
telah banyak diakui dan dinikmati oleh masyarakat, khususnya pengguna jasa kereta api. PT.
KAI telah membuktikan kepada seluruh stakeholdernya bahwa pengembangan dan inovasi
teknologi dan produk yang berkelanjutan adalah wujud dari kepedulian manajemen PT KAI
dalam meningkatkan layanan. Salah satu terobosan PT. KAI melakukan optimalisasi
teknologi informasi sehingga penjualan tidak terkonsentrasi di stasiun. PT. KAI melakukan
kerja sama dengan PT. POS, alfamart, indomaret, agen-agen travel dan pemesanan online
melalui aplikasi-aplikasi di smartphone. Selain itu pembelian tiket dengan konsep one seat
one passenger dan boarding system yang mewajibkan nama penumpang sesuai dengan yang
tertera di tiket dan ID. Tiket kereta api hanya bisa dipesan jika kursi yang tersedia masih ada.
Hal ini malah membuat kereta api mendapatkan untuk besar dibandingkan dengan kondisi
yang penumpang berjubel disetiap gerbong yang hanya membuat PT. KAI merugi. Terobosan
inilah yang dinamakan ‘manajemen perang’. Memerangi calo dari luar dan calo yang berasal
dari dalam pegawai PT. KAI sendiri. Kekacaubalauan tiket bisa terurai dengan sistem ini
sehingga jika dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya, penjualan kereta api
paling inovatif dan agresif sehingga memacu keuntungan penjualan.
Berikut beberapa inovasi yang telah berhasil diciptakan dihimpn melalui situs
http://bumn.go.id/keretaapi/berita/1730/Inovasi.PT.KAI :
Rail Ticket System (RTS)
Rail Ticket System (RTS) adalah aplikasi baru ticketing system PT KAI yang lebih
handal performance-nya dan dapat mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan pelayanan
penjualan ticket penumpang KA.
Inovasi yang menggunakan teknologi RTS ini diaplikasikan dalam bentuk:
1) Railbox & Railcard
Railbox adalah mesin penjual tiket kereta api yang ditempatkan di beberapa stasiun.
Dengan menggunakan railcard yaitu kartu prabayar, pelanggan kereta dapat membeli
tiket di mesin railbox. Calon penumpang cukup menempelkan railcard pada railbox,
kemudian ikuti petunjuk yang tertera pada monitor untuk melakukan pembelian tiket
KA.
2) B2B (Business to Business)
Program B2B ini merupakan hasil kerjasama antara PT KAI dengan perusahaan lain
yang memiliki sistem pembayaran tersendiri. Channel eksternal yang dimiliki PT KAI
diantaranya Indomaret, Alfamart, Kantor Pos, Gerai Fastpay, PPOB BRI – Delaprasta,
Fin Channel, Pegadaian, Cooppay dan lain-lain yang tersebar diseluruh Indonesia,
sehingga masyarakat yang bertempat tinggal di luar pulau Jawa ataupun Sumatera juga
bisa dengan mudah mendapatkan tiket KA.
3) Reservasi tiket KA H-90
Pada 8 Maret 2012, PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) memberlakukan
penjualan Tiket Kereta Api sampai dengan H-90 (90 hari sebelum keberangkatan).
Sehingga bagi pelanggan atau calon penumpang bisa membeli tiket KA untuk perjalanan
hingga 90 hari mendatang. Ketentuan tersebut berlaku untuk KA kelas Eksekutif, Bisnis
dan Ekonomi komersial jarak jauh dan menengah. Selain itu PT KAI (Persero)
menerapkan ketentuan untuk satu tiket KA hanya berlaku untuk satu orang penumpang.
4) Internet Reservation
Inovasi layanan internet reservation merupakan produk layanan jasa pemesanan tiket
melalui internet. Saluran pemesanan tiket melalui internet, yaitu melalui webiste
corporate PT. KAI www.kereta-api.co.id, atau dapat melalui www.tiket.com dan www.
tiketkai.com . Internet Reservation memberikan kemudahan bagi para calon penumpang
untuk melakukan reservasi tiket. Cukup dengan membuka halaman website melalui
gadget, laptop, PC dimanapun dan kapanpun, calon penumpang bisa mendapatkan tiket
kereta api yang diinginkannya.
5) Drive Thru
Drive Thru adalah Produk jasa layanan tambahan bagi pengguna jasa berupa pemesanan
tiket dalam kendaraan, sehingga pembelian tiket yang menggunakan kendaraan mobil
tidak perlu parkir ataupun turun dari kendaraan terlebih dahulu untuk membeli tiket
kereta api. Cukup masuk ke dalam jalur drive thru dan petugas loket akan melayani
dengan cepat.
6) Informasi sisa tempat duduk
Layanan informasi mengenai jadwal keberangkatan, kedatangan, kapasitas tempat duduk
kereta api tentu sangat dibutuhkan para calon penumpang di stasiun. Namun, kebutuhan
tersebut seringkali tidak dapat terpenuhi manakala fasilitas di stasiun terbatas dan
kesibukan petugas yang terkadang tidak dapat memberikan informasi yang akurat untuk
para penumpang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PT KAI kini memiliki fasilitas
penyediaan informasi melalui tampilan layar / LCD TV di setiap stasiun besar. Dalam
layar tersebut ditampilkan jadwal keberangkatan, kedatangan, kapasitas tempat duduk
kereta api.
No smoking area
PT KAI melakukan upaya-upaya tegas dan konsisten dalam menerapkan kawasan
bebas asap rokok di lingkungan stasiun maupun di atas KA. Jika kedapatan penumpang
merokok di area stasiun dan di kereta serta didiamkan oleh petugas stasiun, maka akan ada
sanksi bagi pegawai tersebut. Kebijakan tersebut guna meningkatkan kebersihan stasiun
maupun kereta serta udara segar yang berimbas pada kenyamanan penumpang. Ini juga
sebagai upaya kampanye memelihara kesehatan masyarakat serta menghargai penumpang
kereta api lainnya yang tidak merokok.
Penataan Tenant/Kios
Pembenahan pelayanan di stasiun terus dilakukan. Salah satunya adalah penataan
tenant atau kios-kios. Saat ini kios-kios yang ada di stasiun sudah tertata lebih rapih. Semua
dikelola dengan baik. Ini tentunya akan menambah kenyamanan penumpang yang berada di
stasiun, sehingga mereka tidak merasa bosan ketika tengah menunggu kedatangan kereta.
1) Angkutan Penumpang
Angkutan penumpang PT KAI telah dibenahi secara besar-besaran. Tidak ada lagi desakan,
himpitan, dan jenis penderitaan lain menghiasi wajah angkutan penumpang KA. Kini,
angkutan penumpang sudah mulai tertib, tidak ada lagi antrian yang mengular dan
berdesakan, dan tidak ada lagi penumpang yang tidak memeroleh tempat duduk, bahkan
penumpang kelas ekonomi sekalipun tidak lagi merasakan suasana kereta yang panas dan
pengap karena PT KAI secara bertahap telah menyediakan fasilitas AC di setiap kereta.
2) Angkutan Barang
Potensi angkutan barang di PT KAI mulai dibangkitkan pada tahun 2009. PT KAI mulai
berinvestasi untuk membangkitkan dan memajukan usaha angkutan barang, yang salah
satunya dengan pengadaan ratusan gerbong dan puluhan lokomotif serta pengembangan
emplasemen bongkar muat barang.
3) Pengusahaan Aset
Unit Pengusahaan Aset di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu unit yang
berada di bawah Direktorat Komersial. Unit ini dibentuk untuk menyelamatkan aset milik
perusahaan dan mengusahakan aset tersebut sebagai pemasukan non core perusahaan.
http://www.bumn.go.id/keretaapi/halaman/49
4. Kereta Api Dahulu dan Kereta Api Sekarang
Jika ditilik kembali, pada tahun 2008 PT. KAI mencatat kerugian sekitar 85 miliar
rupiah dan biaya tenaga kerja mencapai 900 miliar rupiah. Tahun 2009 PT. KAI untung
mencapai 154 miliar rupiah dan biaya tenaga kerja naik menjadi 1,6 triliun rupiah.
Keuntungan pada tahun 2010 hampir sama dengan keuntungan yang diperoleh pada tahun
sebelumnya. Baru pada tahu 2011 PT. KAI membukukan laba bersih mencapai 201 miliar
rupiah dengan biaya tenaga kerja naik menjadi 2,1 triliun rupiah. Pada tahun 2012, laba
bersih PT. KAI sekitar 350 miliar rupiah dan biaya tenaga kerja mencapai 2,4 triliun rupiah.
Biaya tenaga kerja ini mencangkup penyesuaian dasar pensiun dan jumlah pensiun yang
makin membesar setiap tahun. Jumlah tersebut termasuk sangat fantastis untuk kereta api
yang dahulu dinilai akan sangat sulit dirubah mengingat sistem manajemen terdahulu begitu
buruk dan sudah mendarah daging. Pada tahun 2012 PT. KAI menuai banyak penghargaan.
Goals perusahaan publik ada pada saat musim lebaran yang tahun itu mengalami perubahan
drastis. Kondisi berdesak-desakan dan penuh calo adalah kondisi yang umum terjadi, namun
pada musim lebaran 2012 hal itu sudah berubah. Kondisi serupa juga ditemui pada masim
lebaran 2013, bahkan semakin membaik. Jelaslah, perubahan keteraturan, keamanan,
kelancaran dan kenyamanan yang dirasakan saat puncak musim lebaran yang sebelumnya
terasa sulit dirasakan bisa terjadi ketika manajemen PT. KAI banyak melakukan inovasi
dengan mengadaptasi prinsip-prinsip organisasi sektor privat kedalam organisasi pemerintah.
Banyak apresiasi dari masyarakat mengenai hal itu, bahkan presiden Susilo Bambang
Yudhono secara khusus mengucapkan selamat atas kinerja manajemen PT. KAI .
Sebenarnya ada rasa pesimis ketika melihat kondisi PT. KAI periode 2000-2009.
Beberapa bahkan menganggap tidak akan bisa dirubah mengingat permasalahan kereta api
mulai dari aspek bisnis, keselamatan dan keamanan, serta regulasi yang sedemikian
kompleks. Kurun waktu 2000-2009 banyak kereta api yang tidak dapat beroperasi, rusak
karena dimakan zaman dan minimnya perawatan. Dari 406 lokomotif yang ada, hanya 330
yang masih bisa beroperasi, kereta rangkain diesel sekitar 85 hanya bisa beroperasi 77
rangkaian, jumlah gerbong kereta barang 6823 hanya 3376 yang beroperasi dan untuk kereta
lokal dari 74 unit berkurang menjadi 17 unit. Permasalahan begitu kompleks akhirnya terurai
dengan baik. Tahun 2014, PT. KAI telah berubah menjadi perusahaan yang responsif,
modern dan membawa kesejahteraan bagi keluarga besar PT. KAI.
Selain itu, perubahan manajemen juga berdampak pada tingkat kecelakaan KA yang
bisa ditekan. Tahun 2008 tercatat 113, tahun 2009 turun menjadi 100 dan tahun 2010 turun
menjadi 76 kecelakaan. Ditambah banyak prestasi yang diraih PT. KAI selama reformasi
manajemen. PT. KAI memberikan manfaat ekonomi kepada rakyat dan sekaligus melakukan
kegiatan bisnis untuk memberikan kontribusi kepada pendapatan negara melalui pajak dan
deviden.
Data statistik mengenai kecelakaan kereta api 2009 - Mei 2013 :
Keterangan Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Lain-lain 32 15 16 7 14 2 0 0 0
Tabrakan 9 5 3 4 7 4 1 3 0
Anjlok 99 75 1114 79 79 70 53 54 7
Total PLH 140 95 133 113 100 76 54 57 7
Tolerasi 90 68 40 30
Keterangan :
PLH adalah peristiwa luarbiasa hebat meliputi peristiwa tabrakan, anjlok dan kejadian
lain-lain
Angka toleransi adalah penetapan ambang toleransi atas PLH tersebut
Dari data diatas dapat disimpulkan ketika tahun 2007, ada 14 kecelakaan besar namun
jumlah tersebut berangsur menurun sampai tahun 2011 yang hanya mencatat satu kecelakaan
besar. Meski tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi tiga kecelakaan besar. Tetapi secara
keseluruhan data tersebut sudah menunjukkan hasil yang memuaskan.
Sehingga dari perubahan-perubahan positif tersebut, PT. KAI menuai banyak sekali
penghargaan, diantaranya :
1) Terpilih sebagai BUMN paling inovatif terbaik pada anugerah BUMN 2012, Termasuk
didalamnya Inovasi Manajemen BUMN terbaik, inovasi pelayanan publik terbaik, inovasi
produk jasa terbaik dan CEO BUMN inovatif terbaik untuk Jonan.
2) Juara kedua Penyelamatan Aset BUMN.
3) Juara kedua User Interface & Marketing Communication terbaik.
4) Penghargaan BUMN terbaik kedua dalam pengelolaan Website, www.kereta-api.co.id.
5) Masuk 5 besar terbaik di ajang IT Excellence Award 2012 asia pasifik untuk sistem
penjualan tiket online terbaik (Rail Ticketing System)
6) Penghargaan pelayanan publik dari Menteri Perhubungan untuk Stasiun Medan, Gambir,
Jakartakota, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Solobalapan, Surabayapasarturi, dan TPK-
Gedebage.
7) Terbaik ke-14 penerapan GCG nasional versi KPK.
5. Kesimpulan
Prestasi dan keberhasilan yang terus berlanjut dari tahun ketahun tersebut bukti
keseriusan dan kepedulian seluruh Direksi dan semua karyawan PT. KAI. Perubahan dan
reformasi organisasi telah memicu semangat internal untuk melakukan pekerjaan lebih fokus
dan profesional juga direksi PT. KAI berhasil menginjeksikan semangat pelayan publik.
Sehingga pada akhirnya semua bidang dapat memberikan sumbangsih dalam keberhasilan.
Dengan kata lain, PT. KAI telah sukses mengimplimentasikan prinsip-prinsip bisnis kedalam
sektor jasa transportasi publik.
Namun perlu diingat juga, tidak semua prinsip-prinsip bisnis selalu berdampak positif.
Banyak juga kritikan atas kerja PT. KAI yang notabenenya saat itu dipegang oleh orang yang
mempunyai latar belakang ekonomi sehingga orientasi PT. KAI cenderung condong ke laba
atau profit tanpa memikirkan sisi-sisi kemanusiaan atau kearifan lokal. Sudah banyak kasus
pembongkaran kios disekitar stasiun yang berujung pada konflik antara pemilik kios dan
manajemen PT. KAI, karena kebanyakan dari mereka memang bertumpu hidup dengan
berjualan disekitar stasiun. Ketika terjadi penertiban tanpa ada relokasi otomatis hal tersebut
mengancam mata pencaharian. Disadari atau tidak, kios-kios yang ada didalam stasiun adalah
pemilik retail besar yang jelas memiliki modal besar seperti starbuck, roti boy, dunkin donut
atau alfamart/indomaret, dipandang dari segi kearifan lokal, kios-kios tersebut adalah kaki
tangan pemilik modal kapitalis bukan kios yang dikuasai oleh masyarakat sekitar yang bisa
berdampak pada perekonomian daerah sekitar stasiun. Begitu juga dengan tarif parkir yang
dipandang terlalu mahal, bahkan lebih besar daripada parkir di bandara. Manajemen ditangan
Jonan juga dipandang terlalu menekankan pada kinerja. Apabila ada kesalahan sekecil
apapun maka akan langsung terganti tanpa memberikan kesempatan kedua bagi para pegawai
PT. KAI.
Daftar pustaka
Henry, Nicholas. 1995. Public Administration and Public Affairs (Sixth Edition). New Jersey:
Practise-Hall
http://bumn.go.id/keretaapi/ , diakses pada 10 desember 2015
https://misterquotes.wordpress.com/2015/03/07/proses-perubahan-di-pt-kai/., diakses pada 10
desember 2015
http://www.rmol.co/news.php?id=21532 diakses pada 10 desember 2015
Jabrical. 2011. Perbandingan OPA, NPM dan NPS.
http://jabrical.blogspot.com/2011/04/perbandingan-opa-npm-dan-nps.html, diakses pada 20
november 2015
M. Djuraid, Hadi. 2013. Jonan dan Evolusi Kereta Api Indonesia. Jakarta: PT. Mediasuara
Shakti-BUMN track
Osborne, David dan Ted Gaebler. 2003. Reinviting Government (Mewirausahakan
Birokrasi): sepuluh prinsi untuk mewujudkan pemerintahan wirausaha. Jakarta: PPM
Thoha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi Kontemporer. Jakarta : Kencana Prenada Media
Grup
T. Keban, yeremias. 2014. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan
Isu. Yogyakarta: Gava Media
www.kompasiana.com/sujadi/mengintip-rahasia-keberhasilan-pt-
kai_54f99124a3331123668b49b3. diakses pada 10 desember 2015