Anda di halaman 1dari 7

Kasus 6-3

GENERAL APPLIANCE CORPORATION.

POKOK PERMASALAHAN

1. Masalah Utama Kompor Pada bulan juli 1987, Divisi Produk Chromemengusulkan untuk
menaikkan harga kompor tersebut sebesar 90 sen; 80 mencerminkan biaya tambahan atas operasi
tambahan dan 10 sen merupakanmarkup laba atas tambahan biaya tersebut. Sebelum usulan tersebut
diajukan,harga produk tersebut sekarang adalah $10/ unit. Divisi kompor elektrik sangatkeberatan
dengan usulan kenaikan harga tersebut dan setelah tiga mingguberdebat, diputuskan untuk
membawa pertikaian tersebut kepada staf keuanganuntuk mencari jalan tengah.

2. Masalah Pengendalian Thermostatis pada pertengahan tahun 1987, kapasitasproduksi dari


perusahaan-perusahaan independen tersebut jauh melebihipermintaannya. Salah satu akibatnya
adalah menurunnya tingkat harga. Sebagaiakibat dari penurunan harga tersebut, yang juga
dialami oleh Divisi MotorElektrik, laba yang dihasilkan oleh produk ini menurun drastis, dari laba
sebelumpajak sebesar 15% dari nilai investasi pada tahun 1984 menjadi mendekati nolpada tahun 1987.
Pada Oktober 1987, Divisi Motor Elektrik dan Divisi Kulkasmelakukan negosiasi untuk harga tahun 1988.
Divisi Kulkas mengusulkan harga$2,15, yaitu harga yang dibayarkan kepada Monson Controls
Corporation.Meskipun demikian, Divisi Motor Elektrik tetap menolak untuk
menurunkanharganya dibawah $2,40 kepada pihak manapun. Setelah beberapa minggubernegosiasi,
pertikaian tersebut akhirnya diserahkan kepada staf keuanganuntuk penyelesaian.

3. Masalah Transmisi Pada akhir tahun 1985, Divisi Gear and Transmissionmemulai negosiasi
dengan Divisi mesin cuci mengenai harga transmisi yangbaru, mengusulkan harga $12 ditambah
beberapa penyesuaian kecil terhadapperubahan biaya yang terjadi sejak tahun sebelumnya.
Divisi Mesin Cucimenolak untuk menerima harga yang diusulkan dan tetap bertahan pada
harga$11,21.Divisi Gear and Transmission menolaknya, bahkan menolak
untukmempertimbangkan usulan proyek tersebut. Dan setelah perdebatan sengitselama
beberapa hari, kedua divisi tersebut setuju untuk menyerahkanpermasalahan ini kepada staf
keuangan untuk mencari jalan tengah.

PEMBAHASAN:

Menurut saya, seluruh divisi atau staff keuangan sebagai penengah masalah tersebutharus paham
terlebih dahulu tentang prinsip dasar harga transfer. Bagi divisi penjualan,harga transfer merupakan
pendapatan dan akan diperhitungkan adanya laba untuk pusat laba penjualan, sedangkan bagi pusat
laba pembelian, harga transfer merupakan biaya atau harga pokok sehingga diharapkan masih dapat
dijual dengan memperoleh keuntungan. Selanjutnya staff keuangan harus memberikan informasi yang
relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya
dan pendapatan perusahaan, menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita maksudnya, sistem
harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan
meningkatkan laba perusahaan, membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual,
sistem tersebut harus mudahdimengerti dan dikelola.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi harga transfer adalah:

- Prinsip Dasar Harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya
produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
- Situasi Ideal Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita
jika kondisi-kondisi di bawah ini ada.
- Orang-orang yang Kompeten Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka
panjang dari pusat tanggung jawab mereka, sama seperti kinerja jangka pendeknya. Staf yang
terlibat dalam negosiasi dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.
- Atmosfer yang Baik Para manajer harus menjadikan profitabilitas, sebagaimana diukur dalam
laporan laba rugi mereka, sebagai cita-cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan
dalam penilaian kinerja mereka.
- Harga Pasar Harga transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan dari
produk identik yang sedang ditransfer maksudnya, harga pasar mencerminkan kondisi yang
sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produk yang dikenakan harga transfer.
Dianggap cara yang terbaik karena harga pasar cocok dengan konsep pusat laba (dapat
mengukur kontribusi setiap pusat laba), dan menjadikan penilaian prestasi atas dasar laba
menjadi layak untuk diterapkan (dapat mengoptimal-kan suatu divisi untuk memperoleh laba).

Kelemahan:

Tidak semua produk yang ditransfer memiliki harga pasar ?

Harga pasar sering berubah sehingga harga transfer berubah Sering terdapat harga yang sama untuk
produk yang sama Kebebasan Memperoleh Sumber Daya Alternatif dalam memperoleh sumber
daya haruslah ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternatif yang paling baik
untuk mereka. Manajer pembelian harus bebas untuk membeli dari pihak luar, dan manajer
penjualan harus bebas untuk menjual ke pihak luar.

Informasi Penuh

Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, serta biaya dan pendaparan yang
relevan dari masing-masing alternatif tersebut.

Negosiasi

Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi “kontrak” antar unit
usaha. Jika semua kondisi di atas terpenuhi, maka sistem harga transfer berdasarkan harga pasar
dapat menghasilkan keselarasan cita-cita, dan tidak membutuhkan administrasi pusat.

Hambatan-hambatan dalam Perolehan Sumber Daya


Sekarang akan dipertimbangkan situasi di mana manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan dalam
mengambil keputusan tersebut dan akibat-akibat yang terjadi denganadanya hambatan dalam
perolehan sumber daya pada kebijakan harga transfer yang ada.

Pasar yang Terbatas

Dalam banyak perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli dapat saja sangat terbatas.
Ada beberapa alasan akan hal ini:

a. Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal.

b. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdefernsiasi, tidak ada
sumber daya dari luar.

c. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung tidak
akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya variabel
perusahaan, di mana hal ini jarang sekali terjadi.

Suatu perusahaan dapat mengetahui tingkat harga kompetitif walaupun perusahaan tersebut tidak
membelli atau menjual produknya ke pasar bebas dengan cara:

a. Jika ada harga pasar yang diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk menentukan
harga transfer.

b. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran.

c. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka pusat laba tersebut
sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar.

d. Jika pusat laba pembelian produk yang serupa dari pasar luar/bebas, maka pusat laba tersebut
dapat meniru harga kompetitif untuk produk-produk eksklusifnya.

Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri Misalnya jika pusat laba penjualan tidak dapat
menjual seluruh produk ke pasar bebas dengan kata lain, pusat laba tersebut memiliki kapasitas
yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian
membeli produkdari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai.
Sebaliknya, andaikan jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang diperlukan
dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi tersebut terjadi
ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam industri. Dalam kasus ini, output dari pusat
laba pembelian terhalng dan kembali, laba perusahaan tidakdapat optimal. Jika jumlah transfer
dalam perusahaan adalah kecil atau situasi tersebut bersifat sementara, banyak perusahaan
membiarkan para pembeli dan penjualn untuk saling bekerja sama tanpa campur tang kantor pusat.
Beberapa perusahaan memberikan wewenang kepada pusat laba pembelian atau penjualan untuk
menyerahkan keputusan perolehan sumber daya ke satu orang atau komite yang terpusat.

Pricing Corporate Services


Manajer unit usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan jasa-jasa unit usaha,
namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya.

Tiga teori pemikiran mengenai jasa-jasa.

1. Suatu unit usaha harus membayar biaya variable standar dari jasa yang diberikan. Jika membayar
kurang dari itu, maka unit usaha akan termotivasi untuk menggunakan jasa-jasa dalam jumlah yang
lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis. Dan sebaliknya, jika membayar melebihi
dari biaya variable standard, maka mereka mungkin tidak akan menggunakan jasa-jasa yang
dipandang perlu oleh manajer senior.

2. Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan biaya variable standard ditambah
bagian yang wajar dan biaya tetap standard (biaya penuh/fullcost). Pendukung teori ini berpendapat
jika unit usaha tidak mempercayai bahwa jasa tersebut bernilai sebesar itu, maka ada sesuatu yang
salah dalam kualitas atau efisiensidari unit jasa tersebut. Biaya penuh mencerminkan biaya jangka
panjang perusahaan, dan inilah yang harus dibayar.

3. Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh
standard (standard full cost) ditambah margin labanya. Harga pasar digunakan jika memungkinkan,
jika tidak, maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan. Logikanya adalah
modal yang digunakan oleh unit jasa sebaiknya memperoleh tingkat pengembalian atas modal yang
digunakan sebagaimana dengan unit produksi.

Pilihan Penggunaan Jasa Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit usaha dapat memilih
apakah menggunakan jasa sentral atau tidak. Unit usaha dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak
luar, mengembangkan kemampuan mereka atu memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama
sekali.

Kesederhanaan dari Mekanisme Harga Harga yang dibebankan kepada jasa korporat tidak akan
mencapai tujuan yang dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti
dan dipahamidengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha. Penentuan Harga Jasa Korporat
Jasa-jasa korporat yang berkaitan dengan kegiatan unit usaha juga harus diperhitungkan dalam
harga produk yang dihasilkan atau dijual oleh unit usaha. Jasa korporat dapat ditentukan dengan
dua jenis transfer, yaitu:

1. Pengendalian jumlah jasa korporat yang diterima oleh unit penerima, yaitu dengan biaya variabel
standar, biaya penuh atau biaya satndar penuh.

2. Pilihan penggunaan jasa, yaitu manajer unit usaha juga diberi kesempatan untuk memilih dan
menggunakan jasa dari luar jasa korporat. Administrasi Harga Transfer Bagaimana pelaksanaan dari
kebijakan harga transfer yang dipilih khususnya dalam tingkat negosiasi yang diizinkan untuk
menentukan harga transfer, metode penyelesaian konflik dalam menentukan harga transfer, dan
klasifikasi produk yang sesuai dengan metode yang paling tepat.
Negosiasi Jika harga transfer tidak ditentukan oleh kelompok staf pusat maka unit usaha dapat
menegosiasikan harga transfer satu sama lain. Dengan kata lain, bahwa kepercayaan dengan
menetapkan harga jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yangpaling sesuai
merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen lini (Line Management). Beberapa kelemahan
jika harga transfer ditentukan oleh staf pusat, diantaranya adalah ?

Jika kantor pusat mengendalikan penentuan harga, maka kemampuan manajemen lini untuk
memperbaiki profitabilitas akan semakin berkurang. ?

Unit bisnis biasanya memiliki informasi yang paling baik mengenai pasar dan biaya-biaya yang ada,
sehingga merupakan pihak yang paling tepat untuk mencapai harga yang pantas.

Arbitrase dan Penyelesaian Konflik Suatu prosedur harus dibuat untuk menengahi arbitrase harga
transfer, prosedur dalammenengahi arbitase harga transfer bisa diserahkan tugas kepada seorang
eksekutif saja, atau membentuk suatu komite yang memiliki tiga tanggung jawab yaitu
menyelesaikan arbitase harga transfer, meninjau alternative perolehan sumber daya yang mungkin
ada dan mengubah peraturan harga transfer bila perlu. Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa
cara.

1. Secara formal. Dengan menyerahakan kasus secara tertulis kepada pihak penengah / pendamai
(arbitrator)

2. Secara informal atau secara lisan saja. Terdapat empat cara dalam menyelesaikan konflik dalam
arbitrase tersebut, yaitu :

-Memaksa (Forcing)

-Membujuk (Smoothing)

-Menawarkan (Bargaining)

-Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Klasifikasi Produk

Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan spesifik
peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka perolehan seumber daya dapat
dikendalikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buatatau beli (make or buy decision)
yang melebihi jumlah tertentu. Beberapa perusahaan membagi produknya ked alam dua kelas :

1. Kelas I Meliputi seluruh produk dimana manajemen senior ingin mengendalikan perolehan
sumber daya. Produk ini biasanya merupakan produk-produk yang bervolume besar, produk-produk
yang tidak memiliki sumber dari luar, dan produk- produk yang produksinya tetap ingin dikendalikan
oleh pihak manajemen demi alas an kualitas atau alasan tertentu.
2. Kelas II Meliputi seluruh produk lainnya. Secara umum, ini merupakan produk-produk yang dapat
diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya ganggguan terhadap operasi yang sedang berjalan,
produk-produk yang relative kecil, diproduksi dengan peralatan umum (general purpose
equipment). Produk-produk kelas II ditransfer pada harga pasar. Model Harga Transfer Teoritis
(Theoritical Transfer Pricing Model) Model ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Model-model yang berdasarkan teori ekonomi klasik Model ekonomi klasik pertama kali
dikemukakan oleh Jack Hirschleifer dalam sebuath artikel tahun 1956. Ia menggunakankurva
permintaan untuk transfer produk menengah dari satu unit usaha ke unit usaha lain untuk
mendapatkan harga transfer. Dengan menggunakan harga transfer yang ada,kedua unit tersebut
akan menghasilkan total laba maksimum dengan mengoptimalkan laba masing-masing unit.

2. Model-model yang berdasarkan program linier Merupakan model yang berdasarkan pendekatan
biaya kesempatan, juga mengkombinasikan hambatan-hambatan kapasitas, menghitung pola
produksi optimal Pasar yang Terbatas Dalam banyak perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau
pembeli dapat saja sangat terbatas.

Ada beberapa alasan akan hal ini:

a. Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal.

b. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdefernsiasi, tidak ada
sumber daya dari luar.

c. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung tidak
akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya variabel
perusahaan, di mana hal ini jarang sekali terjadi. Suatu perusahaan dapat mengetahui tingkat harga
kompetitif walaupun perusahaan tersebut tidak membelli atau menjual produknya ke pasar bebas
dengan cara:

a. Jika ada harga pasar yang diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk menentukan
harga transfer.

b. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran.

c. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka pusat laba tersebut
sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar.

d. Jika pusat laba pembelian produk yang serupa dari pasar luar/bebas, maka pusat laba tersebut
dapat meniru harga kompetitif untuk produk-produk eksklusifnya. perusahaan, dan menghitung
nilai yang menunjukan kontribusi laba dari setiap sumbar daya yang langka.

3. Model-model yang berdasarkan nilai Shapley Nilai shapley dikembangkan pada tahun 1953 oleh
L.S.Shapley sebagai metode pembagian laba dari koalisi perusahaan atau individu di antara
anggota-anggota individual sesuai dengan proporsi kontribusi yang dibuat oleh masing-masing.
C. SOLUSI PENYELESAIAN KASUS

VP dari Manufacturing Staff telah menjalankan tugasnya sesuai prosedur.

Ada 2 sisi jika transfer pricing dilakukan.

Pertama Stove Division menyetujui tetapi profit divisi ini berkurang.

Kedua, profit Stove Division tidak menurun tetapi kualitas barang yang diproduksi menurun.
Pertanyaan mendasar: Apakah masalah terletak pada transfer price? Ataukah ada tahapan
sebelumnya yang terlewat? Solusi: Dinyatakan bahwa kualitas perlu dinaikkan.

Anda mungkin juga menyukai