Anda di halaman 1dari 34

1.

Sistem Transmisi Listrik


Sistem Tenaga Listrik

Konsumen
Pembangkit Penyaluran & Pusat Pengatur Beban (P3B) Unit Distribusi
• IPP PLN DISTRIBUSI
• PT IP • Jakarta & Banten
• PT PJB PLN P3B JAWA BALI
• Jawa Barat
• PT PLN • Jateng & DIY
• Jawa Timur
• Bali & Nusra

Pembangkit


Transformator Transformator Transformator
Step up Step down Step down

Pusat Listrik : Saluran Transmisi Saluran Distribusi Konsumen


PLTU, PLTG, SUTET 500 kV
PLTGU, PLTP, SUTT & SKTT 150 kV
PLTA, PLTD SUTT 70 kV
Transmisi dan Distribusi
 Saluran transmisi dan distribusi menyalurkan tenaga listrik
ke pusat beban dan konsumen.
 Transmisi menggunakan tegangan tinggi
 Sistem distribusi menyediakan daya listrik pada level
tegangan tertentu untuk beban yang berbeda
Sistem Interkoneksi
Fungsi saluran transmisi yaitu :
Membawa energi listrik dari pusat pembangkit ke pusat
beban melalui saluran tegangan tinggi atau ekstra tinggi.
Contoh:
 Tegangan ekstra tinggi 500 kV
 Tegangan tinggi 150 kV
 Tegangan sub transmisi 70 kV
Sistem dilihat menurut media penyaluran
Dikenal dua macam saluran transmisi:
1. Saluran udara (Overhead Line)
2. Saluran bawah tanah (Underground Line)
Sistem dilihat menurut jenis arusnya
Dikenal 2 jenis arusnya:
1. Sistem arus bolak balik (AC)
2. Sistem arus searah (DC)
Klasifikasi tegangan tinggi di Indonesia
berdasarkan IEC

 Tegangan nominal (kV) :


30 – 66 – 150 – 220 – 380 – 500
 Tegangan pelengkap (kV) :
36 – 72,5 – 170 – 245 – 420 – 525
Klasifikasi saluran transmisi berdasarkan
tegangan
 Tegangan tinggi :
138 kV

 Tegangan ekstra tinggi :


220 – 765 kV

 Tegangan ultra tinggi :


> 765 kV
Klasifikasi saluran transmisi berdasarkan panjang
penghantar
 Jarak pendek :
< 80 km (50 mil)

 Jarak menengah :
80 – 240 km (50 – 150 mil)

 Jarak panjang :
>240 km (150 mil)
Parameter Saluran Transmisi
 Resistansi (R)
𝜌𝑙
𝑅𝑑𝑐 = Ω
𝐴
𝑅𝑡 = 𝑅𝑡0 [𝑙 + 𝛼 𝑡 − 𝑡0 ]
 Induktansi (L)
𝐷−𝑟
𝐿 = 0.5 + 4.6 𝑙𝑜𝑔10 × 10−7 𝐻/𝑚
𝑟
 Kapasitansi (C)
2𝜋𝜀0 𝜀𝑟
𝐶= 𝐹/𝑚
ln 𝐷/𝑟
Komponen-komponen utama saluran udara
1. Menara transmisi atau tiang transmisi beserta
pondasinya
2. Isolator
3. Konduktor
4. Kawat tanah
Menara atau tiang transmisi:
 Menara baja SUTT atau SUTET
 Tiang baja
 Tiang beton bertulang Tegangan kerja <70 kV
 Tiang kayu

Menara dibagi sesuai fungsinya yaitu:


 Menara dukung
 Menara sudut
 Menara ujung
 Menara percabangan
 Menara transposisi
Desain Menara Saluran Transmisi
Kawat Penghantar
dan 97,5%
Jarak kawat antar fasa :
a. SUTT 70 kV idealnya 3 m
b. SUTT 150 kV idealnya 6 m
c. SUTET 500 kV idealnya 12 m
Lattice Tower Turbular Steel Pole
Tower 2 sirkit Tower 2 sirkit
tipe suspensi tipe tension
Tower 4 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan)
Isolator
 Isolator renceng tipe suspensi
 Isolator renceng untuk tipe tension
Isolator
Jenis isolator pada saluran transmisi yaitu jenis isolator
porselin atau gelas.
Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator
diklasifikasikan menjadi:
 Isolator jenis pasak tegangan kerja
 Isolator jenis pos saluran rendah (22-33 kV)

 Isolator gantung
JENIS DAN TIPE ISOLATOR

Jenis Isolator:

Isolator Keramik (porselain) Isolator Gelas Isolator Polimer

30
JENIS DAN TIPE ISOLATOR

Tipe Isolator:

Keramik pin Keramik gantung Keramik Tumpu

31
JENIS DAN TIPE ISOLATOR

Tipe Isolator:

Gelas pin Keramik Tumpu

32
JENIS DAN TIPE ISOLATOR

Tipe Isolator:

Polimer pin Polimer Tumpu

33
Kawat Tanah
 Kawat tanah disebut juga kawat pelindung (shield
wires), fungsinya untuk melindungi kawat-kawat
penghantar terhadap sambaran petir.
 Kawat tanah dipasang di atas kawat fasa
 Umumnya dipakai kawat baja (steel wires) yang lebih
murah, namun tidak jarang juga menggunakan ACSR.

Anda mungkin juga menyukai