Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lipid adalah senyawa penyusun jaringan tumbuhan dan hewan yang

mempunyai struktur beragam. Contoh kelompok senyawa lipid adalah lemak,

minyak, lilin, beberapa vitamin dan hormon, dan komponen penyusun membran sel

non protein. Lipid dikelompokkan berdasarkan sifat fisisnya yaitu tidak larut dalam

air, bukan polimer yang strukturnya berulang dan bila dihidrolisis menghasilkan

senyawa karboksilat. Lipid dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu lipid

sederhana, lipid kompleks dan turunan senyawa lipid. Minyak dan lemak merupakan

lipid sederhana yang didapatkan dengan beberapa cara salah satunya adalah ekstraksi

(Wardiyah, 2016).

Cara memperoleh minyak dan lemak sebagai bahan pangan ada beberapa

macam, pada umumnya dilakukan dengan cara ekstraksi yang bertujuan untuk

mendapatkan lemak dan minyak yang tidak rusak selama pengolahan atau

penanganan serta tidak mengandung bagian-bagian yang tidak dikehendaki dan untuk

mendapatkan lemak atau minyak sebanyak mungkin. Ekstraksi minyak dan lemak

perlu dilakukan secara bertahap dalam prosedurnya, yang mana tahapan awal

merupakan tahap persiapan, bahan-bahan yang mengandung lemak atau minyak

dipotong-potong dan kemudian dipisahkan dari bahan yang tidak mengandung lemak

dan minyak (Iswari, 2010).

Berdasarkan teori-teori di atas maka dilakukan percobaan ekstraksi minyak

dan lemak pada percobaan ini untuk mengetahui kelarutan minyak dan lemak

terhadap berbagai jenis pelarut dan mengetahui pelarut yang baik untuk

mengekstraksi minyak dan lemak.


1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dalam percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami

kelarutan minyak dan lemak dalam beberapa pelarut serta metode ekstraksi minyak

dan lemak.

1.2.2 Tujuan Percobaan

1. Menentukan kelarutan minyak dan lemak dengan menggunakan berbagai

macam pelarut.

2. Menentukan dan mengetahui jenis pelarut yang baik untuk ekstraksi minyak

dan lemak.

1.3 Prinsip Percobaan

1.3.1 Kelarutan Minyak dan Lemak

Prinsip percobaan ini adalah menentukan kelarutan minyak dan lemak dengan

pelarut akuades, etanol, n-heksana, dan kloroform dengan mengamati diameter

masing-masing noda yang terbentuk pada kertas saring.

1.3.2 Ekstraksi Minyak dan Lemak

Prinsip percobaan ini adalah menambahkan kloroform pada larutan akuades

dan minyak beberapa kali dan memisahkan kedua lapisan yang terdiri dari larutan

akuades dan organik yang diteteskan pada kertas saring dan diukur diameter noda

yang terbentuk.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekstraksi

Ekstraksi dengan menggunakan pelarut merupakan proses pemisahan

komponen zat terlarut berdasarkan sifat distribusinya dalam dua pelarut yang tidak

saling melarut dengan memanfaatkan perbedaan kelarutannya, senyawa yang

diinginkan dapat dipisahkan secara selektif. Beberapa faktor yang mempengaruhi

proses ekstraksi yaitu perbedaan metode, pelarut, suhu, serta waktu ekstraksi akan

berpengaruh terhadap jumlah rendemen serta kualitas ekstrak yang didapatkan.

Menggunakan metode, pelarut serta waktu yang sesuai akan menghasilkan rendemen

serta kualitas ekstrak yang maksimal (Jeffery dkk., 1989).

Ekstraksi lipid dari lumpur buangan diselidiki untuk optimasi menggunakan

empat variabel yang diyakini memainkan peran penting dalam ekstraksi lipid

menggunakan pelarut organik. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi lipid adalah

campuran metanol (digunakan pelarut polar) dan heksana (digunakan sebagai pelarut

nonpolar). Proses ekstraksi lipid dioptimalkan menggunakan pendekatan DOE atau

Design of Experiment (Ibrahim dan Hamza, 2017).

2.2 Kelarutan

Kelarutan senyawa-senyawa yang terkandung dalam masing-masing jenis

bahan alam yang diekstraksi tidak selalu terdapat dalam pelarut polar. Proses

ekstraksi yang dilakukan menggunakan jenis pelarut yang berbeda, indeks konstanta

dielektrikum dan tingkat kepolarannya pun berbeda pula, sehingga hal ini sangat
mempengaruhi rendemen yang dihasilkan. Semakin kecil konstanta dielektrikumnya

maka rendemen yang dihasilkan semakin besar (Yulianthi dkk., 2017). Alkana

bersifat nonpolar, sehingga alkana tidak larut dalam pelarut air. Alkana larut dalam

pelarut yang cenderung non polar atau sedikit polar. Kelarutan ini dipengaruhi oleh

gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat terlarut (Wardiyah, 20016).

2.3 Lipid

Gugus fungsi asam karboksilat hadir dalam kelompok lipid yang disebut asam

lemak. Lipid yang disebut gliserida mengandung gugus fungsi ester, turunan dari

asam karboksilat. Glikolipid dan glikoprotein pada permukaan sel diketahui sebagai

agen sel yang dapat berinteraksi dengan sel lain, antara lain dengan bakteri dan virus

yang menyerang. Peran sistem kekebalan dalam penyembuhan penyakit autoimun

seperti rheumatoid arthritis melibatkan pengenalan sel, melalui permukaan

karbohidrat (Solomons dan Fryhle, 2011).

Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air. Lipid larut pada

pelarut organik nonpolar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena, dan kloroform.

Keberadaan lemak dalam suatu bahan pangan perlu dipertimbangkan konsentrasinya,

selain memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, lemak juga memiliki efek negatif.

Reaksi oksidasi dan hidrolisis hingga menyebabkan ketengikan pada ikan dan bahan

pangan lainnya adalah efek negatifnya (Sahriawati dan Daud, 2016).

2.4 Lemak

Lemak adalah ester yang terbentuk dari gliserol yang asam karboksilatnya

jenuh (memiliki ikatan tunggal). Lemak memiliki titik leleh yang relatif tinggi

sehingga lemak berbentuk padat dalam suhu kamar. Lemak terdapat dalam jaringan
adiposa di bawah kulit pada hewan sehingga lemak banyak dijumpai pada hewan dan

disebut lemak hewani. Lemak disebut sebagai trigliserida karena dalam strukturnya

terdiri dari satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak, disebut juga dengan

triasilgliserol. Asam lemak ini umumnya merupakan rantai hidrokarbon panjang dan

tidak bercabang. Jika ketiga asam lemak penyusunnya sama disebut sebagai

trigliserida sederhana sedangkan jika asam lemaknya berbeda disebut sebagai

trigliserida campuran (Wardiyah, 2016).

Tubuh manusia tidak dapat membuat polimer lemak tak jenuh, namun lemak

tak jenuh lah yang dibutuhkan dalam pola makan manusia untuk menjaga kesehatan.

Lemak jenuh dapat dibuat dalam sel-sel tubuh manusia dari sumber makanan lain,

misalnya dari karbohidrat dalam pati dan gula. Lemak jenuh dalam makanan manusia

tidak mutlak diperlukan dan terlalu banyak lemak jenuh mengakibatkan

perkembangan penyakit kardiovaskular (Solomons dan Fryhle, 2011).

2.5 Minyak

Minyak adalah ester yang terbentuk dari gliserol yang asam karboksilatnya

tak jenuh (memiliki ikatan rangkap). Minyak memiliki titik leleh yang rendah

sehingga minyak berbentuk cair dalam suhu kamar. Minyak nabati terdapat dalam

kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran sehingga minyak dijumpai

pada tumbuhan dan disebut minyak nabati. Hidrolisis suatu minyak atau lemak akan

menghasilkan asam lemak dan gliserol (Wardiyah, 2016).

H2 C OR1 H2 C OH R1COOH
H+
HC OR2 + 3H2O HC OH + R2COOH

H2 C OR3 H2 C OH R3COOH
trigliserida gliserol asam lemak

Gambar 1. Hidrolisis Lemak atau Minyak menjadi Asam Lemak (Wardiyah, 2016).
Industri makanan memanfaatkan hidrogenasi katalitik untuk mengubah

minyak nabati cair menjadi lemak semi padat dalam membuat margarin. Pada

kebanyakan lemak dan minyak alami, ikatan rangkap asam lemak memiliki

konfigurasi cis. Katalis yang digunakan untuk hidrogenasi mengubah beberapa ikatan

rangkap cis ini menjadi konfigurasi trans yang tidak alami. Efek kesehatan dari asam

lemak trans masih dalam tahap studi, tetapi percobaan sejauh ini menunjukkan bahwa

asam lemak trans menyebabkan peningkatan kadar serum kolesterol dan

triasilgliserol, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

(Solomons dan Fryhle, 2011).

Minyak ikan dan minyak kelapa murni (virgin coconut oil; VCO) memiliki

karakteristik fisika kimia yang berbeda dan memiliki manfaat fungsional besar.

Transesterifikasi enzimatik antara minyak ikan dan VCO sangat berpotensi

menghasilkan lipid terstruktur dengan karakteristik yang baru. Virgin coconut

oil (VCO) memiliki karaktersitik fisik dan kimia yang jauh berbeda dengan minyak

ikan, di antaranya adalah kandungan asam laurat dan komposisi asam lemak rantai

medium yang tinggi dan berat molekul yang rendah. Minyak ikan dinyatakan

sebagai salah satu sumber asam lemak tak jenuh jamak, omega tiga.

Asam lemak omega 3 tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia sehingga harus

dipasok dari makanan sehari-hari. EPA (Cis-5,8,11,14,17-Eikosapentaenoat) dan

DHA (Cis-4,7,10,13,16,19-Dokosahexaenoat) sebagai asam lemak esensial berperan

penting dalam pencegahan penyakit jantung, pencegahan dan terapi penyakit kanker,

menurunkan rasa nyeri akibat inflamasi dan berpengaruh terhadap perkembangan

otak dan retina (Mulyawan dkk., 2018).


DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, S.N.H., dan Hamza, E.A., 2017, Optimization of Lipid Extraction from
Municipal Scum Sludge for Biodiesel Production Using Statistical Approach,
International Journal of Renewable Energy Development, 6(2): 171-179.

Iswari, R.S., 2010, Biokimia dan Fisiologi Lipid, KPD Bandung, Jawa Barat.

Jeffery, G.H., Bassett, J., Mendham, J., dan Denney, R.C., 1989, VOGEL’s Textbook
of Quantitative Chemical Analysis, John Wiley & Sons, Inc, United States.

Mulyawan, A., Hunaefi, D., dan Hariyadi, P., 2018, Karakteristik Lipid Terstruktur
Hasil Transesterifikasi Enzimatik antara Minyak Ikan dan Minyak Kelapa
Murni, JPHPI, 21(2): 317-327.

Sahriawati, dan Daud, A., 2016, Optimasi Proses Ekstraksi Minyak Ikan Metode
Soxhletasi dengan Variasi Jenis Pelarut dan Suhu Berbeda, Jurnal Galung
Tropika, 5(3): 164-170.

Solomons, T.W.G., dan Fryhle, C.B., 2011, Organic Chemistry, John Wiley & Sons,
Inc, United States.

Wardiyah, 2016, Kimia Organik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta


Selatan.

Yulianthi, N.N.S., Suhendra, L., dan Wrasiati, L.P., 2017, Pengaruh Perbandingan
Jenis Pelarut terhadap Kandungan Senyawa Total Fenol, α-Tokoferol, dan
Total Karotenoid Ekstrak Sargassum polycystum, Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Agroindustri, 5(4): 1-10.

Anda mungkin juga menyukai