Disampaikan pada :
RAPAT KERJA DEPPERIN KAWASAN TIMUR INDONESIA
Menado, 17 - 20 Maret 2009
3. INPRES NO. 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI DALAM PENGADAAN BARANG/ 12
JASA PEMERINTAH
5. PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA PENILAIANSENDIRI CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI 23
(Peraturan Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian No
No. 372 Tahun 2006)
A. DASAR PENILAIAN CAPAIAN TKDN 24
B. DASAR PENILAIAN CAPAIAN TKDN (LANJUTAN) 25
C. TINGKAT KANDUNGAN DALAM NEGERI (TKDN) 26
D. CONTOH PENETAPAN TKDN 27
E REWARD BAGI PRODUK NASIONAL
E. 28
F. KRITERIA & PERSYARATAN BMP 29
G. CONTOH PERHITUNGAN 30
2
1. LATAR BELAKANG PERLUNYA
PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI
DALAM NEGERI
3
A. PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA
Krisis keuangan global telah menurunkan secara dramatis permintaan dunia terhadap
barang-barang ekspor dari Indonesia yang dikhawatirkan akan menyebabkan ledakan
pengangguran dalam jumlah besar. Dalam hal ini pasar dalam negeri yang besar dapat
merupakan katup penyelamat bagi industri yang semula berorientasi ekspor untuk
mengalihkan penjualannya ke pasar domestik.
Indicator 2006 2007 2008* 2009*
Global conditions
5
APBN - 2009
Belanja Negara : Rp. 1.037,1 Trilyun
6
POTENSI PASAR P3DN
Perusahaan
Konstruksi
Perusahaan
Perusahaan
Perkebunan
Alutsista
Dep Dep
PU Tan
Dep Perusahaan
Han Peralatan
Dep
Perusahaan Kesehatan
Pedoman Kes
Migas P3DN
Dep Depperin
ESDM Kem BUMN
Daftar BUMN
Perusahaan
Inventaris
Listrik
Dep
Kom
info Pem
Perusahaan Dep
Telekom da BUMD
Lain
nya
POTENSI PASAR P3DN
9
SEKTOR PAKAIAN DAN KELENGKAPAN KERJA
(Lanjutan)
Penggunaan seragam saat ini sudah semakin berkembang, karena
penggunaan seragam dapat d t mencerminkan
i k identitas
id tit lembaga/instansi,
l b /i t i
menjadi alat pemersatu, sebagai alat kontrol dan peningkatan disiplin
serta melestarikan nilai-nilai
nilai nilai budaya.
budaya Bila dilihat potensi yang dapat
menggunakan seragam antara lain PNS termasuk guru (4 juta), anak
usia sekolah ((64 jjuta)) diasumsikan 50% % diantaranya
y bersekolah ((32
juta), TNI/POLRI (750 ribu), dan lainnya (3 juta).
10
C. KEBIJAKAN / PERATURAN
11
Keppres : No. 80 th 2003
b b
beberapa keli
k li dirubah
di b h terakhir
t khi No
N 95 th
2007
I
Inpres No.
N 2 th
thn 2009
Ttg Penggunaan Produksi Dalam Negeri
Permenperin RI
No. 11/M-IND/PER/3/2006
12
12
2 KEPPRES NO.
2. NO 80 THN 2003
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
13
Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
P l k
Pelaksanaan P
Pengadaan
d Barang/Jasa
B /J P
Pemerintah
i t h
Bab I
KETENTUAN UMUM
Bagian Keempat
Kebijakan Umum
P
Pasall 4
14
14
Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Bab IV
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri
PASAL 40
(1) Instansi pemerintah wajib :
a. memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam
negeri, termasuk rancang bangun & perekayasaan nasional dalam
pengadaan
d b
barang/jasa;
/j
b. memaksimalkan penggunaan penyedia barang/jasa nasional;
15
15
Keppres No
No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PASAL 43
(1) : Dalam
D l d k
dokumen pengadaan
d di jibk
diwajibkan memberikan
b ik preferensi
f i
harga utk barang produksi dalam negeri, & penyedia jasa
pemborongan nasional.
PASAL 44
(1) Pengadaan barang/jasa supaya mengacu pada daftar
inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri
(2) Pengaturan mengenai daftar inventarisasi dan penyebarluasan
informasi barang/jasa produksi dalam negeri dikeluarkan oleh
departemen yang membidangi perindustrian.
16
16
3. INPRES NO. 2 TAHUN 2009
TENTANG
PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
17
INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Tentang
Penggunaan Produksi Dalam Negeri
Dalam Pengadaan Barang/Jasa
/ Pemerintah
Kepada :
1. Menteri Kebinet Indonesia Bersatu;
2 Jaksa
2. J k A Agung RRepublik
blik IIndonesia;
d i
3. Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen;
4. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
5 Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5.
6. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negera;
7. Gubernur;
8 Bupati / Walikota
8.
1818
INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Tentang
Penggunaan Produksi Dalam Negeri
Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pertama
a. Agar
g memaksimalkan penggunaan
p gg barang/jasa
gj hasil
produksi dalam negeri termasuk rancang bangun dan
perekayasaan nasional
nasional, serta penggunaan penyedia
barang/jasa nasional;
Kedua
Agar berpedoman dan mengacu pada Pedoman Peningkatan
Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang
dit t k oleh
ditetapkan l h Menteri
M t i Perindustrian;
P i d ti
Ketiga
Menteri Perdagangan mengkoordinasikan kampanye
penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan instansi
pemerintah pusat/daerah, BUMN/D
20
20
INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Keempat
Membentuk TimNas P3DN, dengan susunan keanggotaan sbb;
Ketua : Menteri Perindustrian
Anggota :
1 Menteri Dalam Negeri;
1.
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perdagangan;
4 Menteri Negara Pendayagunaan
4. Penda ag naan Aparatur
Aparat r Negara
5. Menteri Negara Bappenas
6. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
7. Menteri Negara BUMN
8. Sekretaris Kabinet
p
9. Kepala BPKP
10. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah
21
21
INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Kelima
Timnas P3DN bertugas :
a. Merumuskan dan menyiapkan kebijakan, strategi dan program
g p
untuk mengoptimalkan penggunaan
p gg barang/jasa
gj produksi dalam
p
negeri dan penyedia barang/jasa nasional dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah.
b. Menetapkan langkah-langkah strategis
c
c. Melakukan sosialisasi secara menyeluruh dan komprehensif
d. Menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka
penyelesaian
l i permasalahan
l h yang menghambat
h b t pelaksanaan
l k
instruksi Presiden ini.
e. Melakukan Monitoring dan Evaluasi atas pelaksanaan instruksi
Presiden ini.
22
22
INPRES NO.
NO 2 TAHUN 2009
Keenam
Timnas dapat melakukan kerjasama dengan konsultan,
konsultan tenaga ahli,
ahli
akademisi atau pihak-pihak lain yang dipandang perlu
Ketujuh
Timnas menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya
kepada Presiden melalui Menteri Koordinatar Bidang Perekonomian
secara berkala setiap 6 (enam) bulan, atau sewaktu-waktu jika diminta
Presiden
2323
INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Kedelapan
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Timnas P3DN
dibebankan kepada APBN.
Kesembilan
Melaksanakan Instruksi Presiden ini sebaik-baiknya dengan penuh
tanggung jawab
Dikeluarkan di Jakarta
Pada tanggal 9 Februari 2009
24
24
4. PERMENPERIN RI
No. 11/M-IND/PER/3/2006
Tentang
PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN
PRODUKSI DALAM NEGERI
25
25
A SUBSTANSI PERMENPERIN NO.11
A. NO 11 TAHUN 2006
26
B. Catatan:
Produksi dalam negeri
g adalah barang/jasa
gj termasuk rancang
g
bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan
oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia, yang dalam proses produksi atau pengerjaannya
dimungkinkan penggunaan bahan baku/komponen impor
27
5. PETUNJUK TEKNIS DAN TATA CARA
PENILAIAN SENDIRI CAPAIAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI
(Peraturan Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian
Nomor 372 Tahun 2006)
28
A. DASAR PENILAIAN CAPAIAN TKDN
% TKDN Barang =
Harga Barang Jadi - Harga Komponen Luar Negeri x 100%
Harga Barang Jadi
% TKDN Jasa =
Harga Jasa - Harga Jasa Luar Negeri x 100%
Harga Jasa
% TKDN Gabungan
Gabungan antara TKDN Barang dan TKDN Jasa
Harga
H B
Barang JJadi
di Biaya
Bi Produksi
P d k i
30
30
C. TINGKAT KANDUNGAN DALAM NEGERI (TKDN)
Perubahan :
BARANG
Bahan Baku, - Sifat DAN
T
Tenaga Kerja
K j - Wujud
W j d JASA
- Fungsi
31
31
D. CONTOH PENETAPAN TKDN :
P l k
Pelaksanaan pengadaan
d b
barang/jasa
/j h
hanya dapat
d t diikuti
diik ti oleh
l h perusahaan
h
dalam negeri yang memproduksi barang/jasa
33
F. KRITERIA & PERSYARATAN BMP
FAKTOR PENENTUAN BOBOT
KRITERIA Nilai BOBOT MAKSIMUM TOTAL
PERUSAHAAN
Pemberdayaan
P b d U
Usaha
h KKecilil - s/d Rp 1 Milyar 5%
termasuk Koperasi Kecil melalui 30%
- Setiap Kelipatan
kemitraan. 5%
p 1 Milyar
Rp y
Sertifikasi OHSAS 18000 (bobot - Tidak Ada 0%
30%) / ISO 14000 Series (bobot 20%
70%) - Ada 20%
- Investasi s/d Rp
3% 15%
2 Milyar
P b d
Pemberdayaan Li
Lingkungan
k 30%
- Setiap kelipatan
3%
Rp 2 Milyar
- Investasi s/d Rp
5%
Penyediaan Fasilitas Pelayanan 1 Milyar
20%
Purna Jual - Setiap kelipatan
5%
Rp 1 Milyar
34
G CONTOH PERHITUNGAN
G.
A 1.050.000.000 60 889.830.508 I
C 1.025.000.000 25 953.488.372 II
1
HEA = -------------- X HP ; HP=harga penawaran; KP=koef.preferensi;
1 + KP Kp = TKDN X preferensi = 60%x30%=18%
CATATAN (1)
( ) UNTUK PENGADAAN BARANG DALAM NEGERI DGN PREFERENSI HARGA 30%.
(2) PEMBERIAN PREFERENSI HARGA TIDAK MENGUBAH HARGA PENAWARAN
DAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN PERHITUNGAN HARGA
EVALUASI AKHIR (PERMENPERIN NO 11/2006 PS 13 AYAT 1)
35
6 KONSEP Ti
6. Tim-Nas
N P3DN (PERMENPERIN)
Dalam Proses Pembahasan *)
*) Penjabaran dari Inpres No.2 tahun 2009 Tentang P3DN Barang/Jasa Pemerintah
36
A. SUBSTANSI KONSEP Tim-Nas (PERMENPERIN) TENTANG PEDOMAN
PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DALAM
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SEBAGAI PENJABARAN
DARI INPRES NO. 2 TAHUN 2009
Karena dirasakan bahwa aturan-aturan
aturan aturan yang telah dikeluarkan tersebut
belum dilaksanakan oleh berbagai instansi pemerintah maka akan
dikeluarkan Peraturan Menteri baru yang isinya sebagai berikut:
1 Mempertegas
1. Me e te ke jib
kewajiban:
Departemen,
LPND (Lembaga Non Departemen),
P
Pemda
d (Propinsi,
(P i i Kabupaten/Kota),
K b /K )
BUMN (Badan Usaha Milik Negara),
BI (Bank Indonesia),
BUMD (Badan
( d Usaha
h Milik
ilik Daerah),
h)
BHMN (Badan Hukum Milik Negara),
KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama), menggunakan hasil Produksi Dalam
Negeri.
Negeri
2. Menyusun Daftar Barang/Jasa yang sudah diproduksi di dalam negeri.
3. Daftar produsen (Company Profile) barang/jasa produksi dalam negeri
akan ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian.
4. Melaporkan pelaksanaan setiap 6 bulan.
g
5. Menugaskan BPKP untuk melakukan audit P3DN.
6. Key Performance Indicator (KPI) 37 37
B SUBSTANSI PERMENPERIN TENTANG PEMBENTUKAN
B.
SEKRETARIAT DAN KELOMPOK KERJA TIMNAS P3DN
DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH
38
C. DAFTAR KELOMPOK BARANG DAN JASA PRODUKSI DALAM
NEGERI YANG AKAN DITERBITKAN OLEH MENTERI
PERINDUSTRIAN
40
7. DUKUNGAN PENGGUNAAN PRODUK BARANG/JASA
7
DALAM NEGERI DI DEPLU, DEPDAGRI, KANTOR MENTERI
NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KANTOR MENTERI
NEGARA KUKM, TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI),
DEPDIKNAS, KEMENTERIAN PENERTIBAN APARATUR
NEGARA (PAN)
(PAN), POLRI DAN LKPP
41
A. Dukungan
g Departemen
p Luar Negeri
g
1. Mewajibkan kepada seluruh PNS Pusat dan Perwakilan di luar negeri untuk menggunakan
seragam termasuk alas kaki, dan peralatan lainnya hasil produksi dalam negeri.
g
2. Mengusulkan ppenggunaan
gg seragam
g batik hasil pproduksi dalam negeri
g ppada hari-hari tertentu
setiap minggu kepada seluruh PNS di Pusat dan Perwakilan Luar Negeri.
3. Mengusulkan penggunaan kendaraan produksi dalam negeri bagi kantor-kantor Perwakilan di
g
luar negeri.
B. Dukungan Departemen Dalam Negeri
1. Mewajibkan kepada seluruh PNS Pusat untuk mengunakan seragam termasuk alas kaki, dan
peralatan
l t l i
lainnya h il produksi
hasil d k i dalam
d l negeri.i
2. Mengusulkan penggunaan seragam batik hasil produksi dalam negeri pada hari-hari tertentu
setiap minggu kepada seluruh PNS .
3. Membuat surat edaran kepada Gubernur, Bupati dan Walikota yang menegaskan kewajiban
penggunaan seragam kerja hasil produksi dalam negeri bagi PNS termasuk Guru.
44
44
AKU
BANGGA
MENGGUNAKAN
PRODUK BUATAN
INDONESIA
TERIMA KASIH
45
PENGATURAN PELAKSANAAN P3DN DI INSTANSI PEMERINTAH
KETUA
SEKRETARIS JENDERAL/SEKRETARIS
KEMENTRIAN/SEKRETARIS UTAMA
WAKIL KETUA
PUSAT
KETUA HARIAN
TIM FASILITASI PERBEDAAN
TIM KERJA PENAFSIRAN TKDN
KOORDINATOR KOORDINATOR
SEKRETARIS SEKRETARIS
ANGGOTA ANGGOTA
KETUA
DAERAH
SEKRETARIS DAERAH / PROPINSI /
WAKIL KETUA KABUPATEN / KOTA
KETUA HARIAN
TIM FASILITASI PERBEDAAN
TIM KERJA PENAFSIRAN TKDN
KOORDINATOR KOORDINATOR
SEKRETARIS SEKRETARIS
ANGGOTA ANGGOTA 46
46
47