Anda di halaman 1dari 7

Nama.

: Daud Ganete Gulo


Nim. : 3011711078
Kelas. : 17 ak 3
Makul.: UAS METOPEN
Nomor 1
1. Tahap-Tahap Penelitian dan Penjelasannya
Kegiatan penelitian merupakan suatu proses memperoleh atau mendapatkan suatu
pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah,
sistematis dan logis. Dalam penelitian di bidang apapun, tahapan-tahapan itu pada umumnya
memiliki kesamaan, walaupun ada beberapa hal sering terjadi pemodifikasian dalam
pelaksanaannya oleh peneliti sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip umum yang digunakan dalam proses penelitian.

Secara garis besar, tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ada tiga


tahap, yaitu:

1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah:

Mengidentifikasi masalah/Mencari permasalahan: Tahap ini, peneliti harus terlebih


dahulu mencari apa masalah yang hendak diteliti.

Merumuskan masalah: Dimana pada tahap ini merupakan kelanjutan dari penemuan
masalah yang kemudian peneliti membuat rumusan masalah berdasarkan masalah-masalah
yang akan diteliti. Buatlah secara operasional dan membuat batasan-batasan masalahnya
terutama dalam menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti.

Mengadakan studi pendahuluan: Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi-informasi berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Sehingga dapat dapat
diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun praktis.
Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk menyusun
kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis yang akan diuji
kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian lapangan. Studi pendahuluan dapat dilakukan
dengan studi dokumenter, kepustakaan dan studi lapangan.
Merumuskan hipotesis: Hipotesis merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan
kebenarannya melalui penelitian di lapangan.

Menentukan sampel penelitian: Pada tahap ini, ditentukan obyek yang akan diteliti.
Keseluruhan obyek yang akan diteliti disebut populasi penelitian. Bila dalam penelitian hanya
menggunakan sebagian saja dari populasi, maka dalam hal ini cukup menggunakan sampel.

Menyusun rencana penelitian: Tahap ini merupakan pedoman selama melaksanakan


penelitian. Sebagai suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan penelitian, dan memuat hal-hal sebagai berikut:

 Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian;


 Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan;
 Tujuan dilakukannya penelitian;
 Manfaat atau kegunaan penelitian;
 Dimana dilakukannya penelitian;
 Jangka waktu pelaksanaan penelitian;
 Organisasi kegiatan dan pembiayaan;
 Hipotesis yang diajukan;
 Teknik pengumpulan data dan pengolahan data;
 Sistematik laopran yang direncanakan;
 Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian


Dalam tahap ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan dengan baik. Diantara
kegiatan dalam pelaksanaan penelitian diantaranya:

 Pengumpulan Data
Kegiatan ini harus didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam
rancangan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitian dijadikan
dasar dalam menguji hipotesis yang diajukan.

 Analisis Data
Pengolahan data atau analisis ini dilakukan setelah data terkumpul semua yang
kemudian dianalisis, dan dihipotesis yang diajukan diuji kebenarannya melalui
analisis tersebut. Jika jenis data yang dikumpulkan itu berupa data kualitatif, maka
pengolahan datanya dilakukan dengan cara menarik kesimpulan deduktif-induktif,
namun jika data yang dikumpulkan berupa jenis data kuantitatif atau berbentuk
angka-angka, maka analisis yang digunakan menggunakan analisis kuantitatif
atau statistika sebelum menarik kesimpulan secara kualitatif.

3. Laporan Penelitian
Untuk kepentingan publikasi, maka penelitian harus dilaporkan kepada orang-orang yang
berkepentingan. Bentuk dan sistematik laporan penelitian dapat berupa artikel ilmiah,
laopran, skripsi, thesis atau disertasi. Tahap laporan penelitian ini merupakan tahap akhir
dalam sebuah proses penelitian.

Nomor 2
2. Setiap peneliti tentu memiliki tujuan dan motivasi berbeda-beda, bahkan profesi peneliti
menentukan pula perbedaannya. Seorang konsultan, mahasiswa, dosen, praktisi bisnis, atau
guru tentu mempunyai perbedaan motivasi dan tujuan dalam melakukan penelitian.
Walaupun demikian, pada dasarnya setiap peneliti memiliki motivasi dan tujuan sama, yaitu
ingin memecahkan masalah dan memuaskan rasa ingin tahu dari setiap fenomena yang
dihadapi. Ketika berhadapan dengan fenomena yang menarik perhatiannya, manusia akan
berusaha mencari fakta untuk menjelaskan fenomena tersebut. Setumpuk pertanyaan yang
muncul di benak tentu akan mendorongnya mencari jawaban dengan mengumpulkan
sejumlah fakta. Kumpulan fakta disebut data dan akan dianalisis dengan teknik tertentu
sehingga dia dapat menarik kesimpulan. Keismpulan itulah yang diharapkan mampu
memberikan penjelasan fenomena. Jadi hakikat penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
melakukan pengamatan terhadap fakta (fenomena), melakukan identifikasi masalah, serta
berusaha mengumpulkan data baik melalui kajian teoritis dengan mengkaji literatur maupun
melalui kajian empiris dengan melakukan pengamatan di lapangan untuk menjawab
permasalahan tersebut.
Tujuan penelitian adalah memperoleh pengetahuan agar dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan atau mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi.
Nomor 3
3. Di dalam sebuah penelitian, hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas
masalah yang dirumuskan dan searah dengan tujuan penelitian ilmiah. Karena merupakan
sebuah dugaan, maka diperlukan pembuktikan untuk menguji kebenarannya.
Hipotesis dikatakan teruji jika tidak bertentangan dengan hipotesis yang telah disusun
tersebut. Hipotesis yang sudah teruji kebenarannya selanjutnya disebut sebagai teori.
Pengujian hipotesis dilakukan melalui eksperimen atau percobaan.

Fungsi utama dari suatu hipotesis penelitian adalah sebagai pedoman dalam memberikan arah
kegiatan penelitian yang dilakukan.

Hipotesis penelitian  berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan desain penelitian,


penentuan kriteria dalam penyusunan instrumen penelitian, menetapkan indikator-indikator
atas aspek dan variabell yang diukur, dan menentukan teknik analisis data penelitian

Sebuah hipotesis yang baik harus memenuhi kriteria berikut.

1. Hipotesis harus disusun spesifik dalam kalimat yang menyatakan hubungan antara
dua variabel atau lebih.
2. Hipotesis harus dilandasi argumentasi yang kuat berdasarkan pada teori dan atau
pengalaman lapangan yang kuat.
3. Hipotesis harus dapat diuji dan diukur (testable and measurable) melalui penelitian
lapangan.
4. Hipotesis harus disusun dalam kalimat yang singkat dan jelas (concise)
5. Hipotesis harus konsisten dengan teori-teori yang ada.
6. Hipotesis harus disusun sedemikian rupa sehingga eksplanasi yang dikemukakan
memiliki argumentasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan secara nalar dan atau
rasional.
7. Hipotesis harus bebas nilai, artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan
preferensi subjektivitas tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya
dalam hipotesis.

Langkah-langkah Perumusan Hipotesis

Hipotesis terbentuk atas dasar dugaan (conjecture) peneliti. Meskipun hipotesis berasal dari
terkaan, akan tetapi sebuah hipotesis tetap harus dibuat berdasarkan acuan, yakni teori dan
fakta ilmiah.

Di dalam memudahkan proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti biasanya menurunkan


sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan prostulat. Asumsi-asumsi tersebut dapat
didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis.
Berbeda dengan asumsi, hipotesis yang telah diuji dengan menggunakan data melalui proses
penelitian adalah dasar untuk memperoleh kesimpulan.

Selain menggunakn teori sebagai acuan, perumusan hipotesis dapat juga menggunakan acuan
fakta. Secara umum, fakta dapat didefinisikan sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh
nalar dan sesuai dengan kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera.

Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan berbagai cara,
misalnya memperoleh dari sumber aslinya, menggambarkan atau menafsirkan dari sumber
asilnya, dan menyusun fakta dalam bentuk penalaran abstrak (abstract reasoning).

Hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yaitu kebudayaan
dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk, ilmu yang menghasilkan teori yang relevan,
analogi, dan reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman.

Nomor 4
4.

Nomor 5
5. Jenis variabel penelitian

a) Variabel bebas
Variabel bebas disebut juga variabel independen. Penelitian sosial selalu melibatkan
hubungan antara dua atau lebih variabel. Dalam hubungan antar variabel, variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

contohnya. Misal, penelitian tentang pengaruh jumlah anak dan tingkat kebahagiaan rumah
tangga. Jumlah anak di sini adalah variabel bebas. Sedangkan variabel terikatnya adalah
tingkat kebahagiaan rumah tangga.

b) Variabel terikat
Variabel terikat disebut juga variabel independen. Dari penjelasan di atas kita sudah bisa
memperoleh pemahaman bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variebel bebas. Masih dengan contoh di atas, sekali lagi, variabel terikat yang bisa
diidentifikasi adalah tingkat kebahagiaan rumah tangga.

Misal penelitian tentang hubungan antara jumlah tugas sekolah dan tingkat stress siswa.
Jumlah tugas sekolah adalah variabel independen atau bebas. Sedangkan tingkat stress siswa
adalah variabel dependen atau terikat.

Variabel penelitan sosial dalam konteks riset kuantitatif memiliki jenis yang lain, yaitu
variabel nominal dan variabel kontinum. Berikut ini perbedaannya:

Jenis variabel penelitian sosial dalam konteks riset kuantitatif

 Variabel nominal

Variabel ini biasa disebut juga variabel deskrit atau variebel kategori. Variabel deskrit hanya
dapat dikategorisasikan menjadi dua kutub. Contoh variabel deskrit atau nominal adalah jenis
kelamin. Jenis kelamin dalam banyak penelitian dikategorisasikan menjadi dua kutub: pria
dan wanita.

 Variabel kontinum

Variabel kontnum terdiri dari tiga variabel :

» Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan. Sebagai contoh,


kebahagiaan yang bisa ditingkatkan menjadi sangat bahagia, bahagia, dan tidak bahagia.

» Variabel interval, yaitu variabel berupa jarak yang dapat diketahui melalui pengukuran.
Sebagai contoh, Saya ke Anda 5 meter, Anda ke Mereka 5 meter, maka Saya ke Mereka 10
meter.

» Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Misalnya, masuk kepolisian butuh


uang sogokan 100 juta rupiah, jadi satpam butuh uang sogokan 50 juta. Maka uang
sogokan untuk jadi polisi 2 kali lipat uang sogokan untuk jadi satpam.

Nomor 6
6. Definisi Operasional Variable
     Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita
tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional adalah semacam
petunjuk kepada kita tentang bagimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi
operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan
informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap
variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat
menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan
pengukuran yang baru.
     Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh
peneliti. Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain bisa beda definisi
operasional dalam 1 judul skripsi yang sama. DO (Definisi Operasional) boleh merujuk pada
kepustakaan. 
Misalnya :

Variabel Definisi operasional


Umur Umur responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai
dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun
Stres Respon dari kondisi yang terjadi ketika individu merasa tertekan
karena ketidakmampuannya menyesuaikan diri dengan tuntutan
yang diberikan kepadanya (Mahbubah, 2008)
Nomor 7
Metode analisis data kuantitatif bergantung pada kemampuan untuk dapat menghitung secara
akurat. Tidak hanya itu, metode ini juga memerlukan kemampuan untuk menginterpretasikan
data yang sulit.  

Beberapa metode analisis data yang dapat digunakan untuk jenis data ini adalah sebagai
berikut. 

1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah data kuantitatif. Cara ini
dulakukan untuk melihat performa data di masa lalu agar dapat mengambil kesimpulan
dari hal tersebut. Metode ini mengedepankan deskripsi yag memungkinkan kamu untuk
belajar dari hal lalu.

Biasanya, metode analisis jenis ini diaplikasikan pada data dengan volume yang sangat
besar seperti data sensus misalnya. Analisis deskriptif memiliki dua proses yang
berbeda di dalamnya berupa deskripsi dan interpretasi. Jenis metode ini
biasa digunakan dalam menyajikan data statistik.

2. Analisis regresi
Metode regresi adalah cara yang tepat untuk digunakan dalam membuat data prediksi
dari tren masa depan. Metode ini dapat mengukur hubungan antara variabel dependen
yang ingin kamu ukur dengan variabel independen. 

Meskipun cara ini membatasi kamu karena hanya dapat memuat satu variabel
dependen, tetapi kamu dapat memiliki variabel independen yang tidak terbatas. Metode
ini baik dalam membantumu melihat hal yang dapat dioptimasi dengan menyoroti tren
dan hubungan antar data faktor.

3. Analisis faktor 
Analisis faktor merupakan teknik analisis yang berdasarkan dari data analisis regresi.
Metode ini digunakan untuk menemukan struktur pokok dari kumpulan variabel-
variabel. 

Metode ini berjalan dengan mencari faktor independen dari variabel yang dapat
mendeskripsikan pola dan metode dari variabel dependen orisinil. Analisis faktor
menjadi metode yang cukup ppuler untuk mengola topik kompleks seperti skala
psikologis dan status sosio-ekonomi.

Metode analisis data kualitatif


Tidak seperti data kuantitatif, data kualitatif memerlukan pendekatan dari data yang sifatnya
lebih subyektif. Namun, kamu tetap dapat melakukan ekstraksi data berguna dengan teknik
analisis data yang berbeda-beda tergantung kebutuhan. 
Beberapa metode analisis yang dapat memenuhi kebutuhan data kualitatifmu adalah sebagai
berikut. 

1. Analisis konten 
Metode ini membantu untuk memahami keseluruhan tema yang ada di dalam data
kualitatif yang kamu miliki. Metode ini menggunakan teknik seperti penggunaan
kode warna tema dan ide tertentu untuk membantu mengurai data tekstual yang ada
agar dapat menemukan rangkaian data yang paling umum.

2. Analisis naratif 
Jenis analisis satu ini berfokus pada cara bagaimana sebuah cerita dan ide
dikomunikasikan ke seluruh bagian terkait. Metode ini juga membantumu untuk dapat
lebih memahami kultur dari sebuah organisasi.

Analisis jenis ini dapat digunakan untuk menginterpretassi bagaimana perasaan


karyawan terhadap pekerjaannya, bagaimana pelanggan menilai perusahaan kamu, dan
bagaimana proses operasional dikerjakan.

Metode ini sanat berguna dalam mengembangkan kultur perusahaan ataupun


membantu merencanakan strategi pemasaran. 

Anda mungkin juga menyukai