Bab Ii-V
Bab Ii-V
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada elektromotor
diputuskan dan sekaligus rem akan berkerja.
3) Gerakan Longitudinal
Gerakan longitudinal ini disebut juga gerakan yang dilakukan oleh gantry
yaitu gerakan memanjang pada rel besi yang terletak pada permukaan tanah yang
dilakukan melalui roda gigi transmisi. Dalam hal ini elektromotor akan memutar
roda gantry dan gantry akan bergerak secara maju mundur ke arah yang
diinginkan, dan setelah jarak yang dicapai telah pada tempatnya maka arus listrik
akan terputus dan rem sekaligus akan berkerja.
5. Roda (tyre)
6. Crane motor
7. Main beem
8. Trolley
9. Hook
10. Tali baja
11. Crane cabin
2.5 Perhitungan Gaya dan Tegangan pada Rangka
2.5.1 Hukum Kesetimbangan
Kesetimbangan adalah sebuah kondisi dimana resultan semua gaya
yang bekerja pada sebuah benda adalah nol. Dengan kata lain, semua benda
berada dalam kesetimbangan jika semua gaya dan momen yang dikenakan
padanya setimbang. Pernyataan ini dicantumkan dalam persamaan
kesetimbangan, yaitu:
Σ =0, Σ = 0 ,ΣM =0................................................... (1, lit.2, 2015)
dengan Σ = Jumlah gaya pada x (N)
Σ = Jumlah gaya pada y (N)
ΣM = Jumlah momen yang berkerja (Nm)
2.5.2 Tegangan Bending
- =Tegangan bending :
........ .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Dimana :
2
σb = Tegangan bending (N/mm )
mb = Momen bending (N.mm)
3
wb = Momen tahanan bending (mm )
2.5.3 Tegangan Tarik
- Tegangan tarik :
=
2.5.4 Tegangan Geser
=
F = . …………………………………....................(6, lit.5, 2015)()
= ()
= ()
2.6 = ( )
Transmisi
2.6.1 Roda Gigi
Secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan putaran dari
poros penggerak ke poros yang digerakkan, dan juga dapat memindahkan
cairan dari suatu tempat ketempat yang lain, seperti yang digunakan pada
pompa roda gigi. Roda gigi dikelompokkan menjadi tiga kelompok, sesuai
dengan kedudukan yang diambil oleh poros yang dipergunakan dalam
industri.
Putaran yang berubah - ubah juga dapat diperoleh dengan
menggunakan roda gigi. Salah satu maksud tersebut ialah dipergunakan pada
perkakas pemindah kecepatan. Roda gigi dipergunakan pada kendaraan atau
mesin yang memiliki gerakan putar, adapun sistem transmisi pada
perencanaan ini terlihat seperti gambar dibawah ini :
10
2.6.2 Motor
Motor listrik berfungsi sebagai tenaga penggerak yang digunakan untuk
menggerakkan gear box. Penggunaan dari motor listrik ini disesuaikan
dengan kebutuhan daya dari mesin tersebut, yaitu daya yang diperlukan
dalam proses gerakan pada hoist, trolley, dan hook.
Jika (rpm) adalah putaran dari motor listrik dan T (Nm) adalah torsi
pada motor listrik, maka besarnya daya P (watt) yang diperlukan untuk
menggerakkan= sistem× yaitu:×
2.6.4 Rantai
Rantai adalah elemen transmisi daya yang tersusun sebagai sebuah
deretan penghubung dengan sambungan pin. Rancangan ini menyediakan
fleksibilitas disamping juga memungkinan rantai mentransmisikan gaya tarik
yang besar.
Panjang rantai harus merupakan kelipatan untuk jarak bagi dan
dianjurkan menggunakan jumlah jarak bagi yang genap. Jarak sumbu poros
harus dapat disetel untuk menyesuaikan panjang rantai dan memberikan
ruang untuk toleransi dan keausan. Hubungan antara jarak sumbu poros (C),
+
panjang rantai (L) jumlah gigi kecil (N1) dan jumlah gigi besar (N2) adalah :
dimana:
D = Diameter puli padadasar alurnya (mm)
d = Diameter tali (mm)
Dimana :
Dg = Diameter gandar / poros roda puli (mm)
Q = Kapasitas total yang diangkat (N)
2
p = Tekanan bidang poros (N/mm )
l = Panjang bushing (mm)
6. Tegangan pada tali yang dibebani pada bagian yang melengkung karena
dimana :
= batas bawah klas modus
I = Interval (jarak antara klas)
= frekuensi klas modus
= frekuensi klas sebelum klas modus
= frekuensi klas sesudah klas modus
20
∑ ()
= ……………...................................(31, lit.8, 2015)
Untuk menyederhanakan perhitungan, kedua rumus diatas dapat diubah
menjadi :
π× d
Waktu Pemotongan
Tc = waktu pemotongan
lt = jarak yang akan dibubut
Vf = kecepatan pemotongan
2.11 Maintenance
2.11.1 Pengertian Maintenance
Maintenance atau perawatan adalah suatu usaha atau tindakan
reparasi yang dilakukan agar kondisi dan performance dari mesin tetap
terjaga, namun dengan biaya perawatan yang serendah - rendahnya atau
suatu kegiatan servis untuk mencegah timbulnya kerusakan tidak normal
sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang di
rekomendasikan oleh pabrik. Kegiatan servis meliputi pengontrolan,
penggantian, penyetelan, perbaikan dan pengetesan.
a. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan
tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan
pada alat. Preventive maintenance terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Periodic Maintenance
Periodic maintenance ialah pelaksanaan service yang dilakukan
setelah unit beroperasi dalam jumlah jam tertentu. Periodic maintenance
juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
a) Periodic Inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian
(daily-10hour) dan mingguan (weekly-50hours) sebelum unit
beroperasi.
b) Periodic Service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan pada suatu alat yang dilaksanakan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah
ditentukan berdasarkan service meter/hours meter (HM).
2. Schedule Overhaul
Schedule Overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan pada
interval tertentu sesuai dengan standar overhaul masing - masing
komponen yang ada.
3. Conditioned Based Maintenance
Conditioned Based Maintenance adalah jenis perawatan yang
dilakukan berdasarkan kondisi unit yang diketahui melalui Program
Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program
Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian
(P2H). Conditioned Based Maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan
part and service news (PSN) atau modification program yang dikeluarkan
pabrik.
b. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk
mengembalikan machine kekondisi standar melalui pekerjaan repair
24
Kapasitas pengangkat mobil crane dengan untuk barang yang diangkat sebesar Q = 2
ton = 2000 kg. Jumlah bagian tali z = 5, dengan asumsi G = 1500 dan G0 = 120 kg.
kg.
1. Tarikan maksimum pada tali. Pada sistem puli majemuk dengan dua roda puli dan
lima bagian tali, tarikan pada satu bagian tali sama dengan:
dimana:
2. Jumlah lengkungan pada tali dan rasio Dmin/d. jumlah lengkungan tali pada
sistem puli sama dengan n = 4 dan dengan n = 5, didapat Dmin/d = 26,5.
3. Penampang tali. Dengan mengambil desain tali dengan jumlah kawat i = 114,
didapat:
dimana:
dimana:
K = faktor keamanan elevator ~ 5
dimana:
= efisiensi mekanisme pengangkat ~ 0,95
2. Putaran Motor
Dilihat pada table untuk daya 9,3 kW maka nilai n = 710 rpm
5.1 Kesimpulan
1. Beban angkat sebesar 2000 kg dengan asumsi beban kosong crane sebesar 1500 kg
dan beban lain-lain sebesar 120 kg. sehingga beban total mekanisme tersebut adalah
sebesar 3620 kg.
2. Crane yang digunakan berjenis mobil crane untuk mengangkat barang dengan
kapasitas 2 ton tau 2000 kg. crane ini menggunakan motor listrik untuk sumber
energinya.
3. Tali baja yang digunakan adalah tali baja biasa berdiameter 13 mm jumlah kawat
114 kawat. Tali yang digunakan berjumlah 5 tali. 1 tali baja yang digunakan akan
mengalami beban putus sebesar 3650 kg.
4. Drum yang digunakan pada mekanisme ini berdiameter 260 mm
5. Puli yang dihitung dengan perhitungan didapat sebesar 156 mm.
6. momen pada drum yang didapat dari perhitungan sebesar 260 kgm.
7. Putaran pada drum yang didapat sebesar 37 rpm.
8. Daya pada drum yg didapat dari perhitungan sebesar 1006,2 kgm/s
9. Daya yang diperlukan motor untuk mengangkat beban sebesar 2 ton adalah 9,3 kW.
10. Putaran motor didapat dari table untuk daya 9,3 adalah sebesar 710 rpm
11. Rasio perbandingan transmisi yang didapat dari perhitungan sebesar 19,189
5.2 Saran
Dalam perancangan ini masih banyak kekurangan, dari segi pengumpulan data
dikarenakan mengambil referensi dari katalog bukan dari pengujian langsung otomatis
hasil perhitungan dari laporan ini belum sama dengan hasil sesuai dengan kondisi di
lapangan.